ABSTRAK
Media sosial telah membawa perkembangan yang signifikan dalam industri musik.
Sebelumnya, promosi musik dilakukan melalui radio, televisi, atau koran. Namun,
dengan munculnya media sosial, artis dapat mempromosikan karya mereka langsung
kepada penggemar dan bahkan membangun hubungan yang lebih
dekat dengan mereka. Media sosial juga memberikan artis akses ke pasar global dan
memungkinkan mereka untuk menjangkau penggemar dari seluruh dunia tanpa harus
mengeluarkan biaya besar untuk promosi. Artis dapat memperoleh popularitas dengan
memposting video musik mereka di platform seperti YouTube, SoundCloud, dan TikTok,
dan dapat membangun basis penggemar yang kuat di seluruh dunia
melalui media sosial. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif , karena
penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekatan deduktif, menggunakan sumber diantaranya artikel
penelitian terdahulu.
ABSTRACT
Social media has brought significant developments in the music industry. Previously,
music promotion was done through radio, television, or newspapers. However, with the
advent of social media, artists can promote their work directly to fans and even build
closer relationships with them. Social media also gives artists access to a global market
and allows them to reach fans from all over the world without having to spend a lot of
money on promotion. Artists can gain popularity by posting their music videos on
platforms such as YouTube, SoundCloud, and TikTok, and can build a strong fan base
around the world through social media. This research uses qualitative methodology,
because qualitative research is descriptive research and tends to use analysis with a
deductive approach, using sources including previous research articles.
Teknologi dan media akan terus menciptkan hal – hal yang baru sebagaimana
revolusi industri yang terhubung di internet dan ini juga akan dapat dimanfaatkan oleh
selaku di bidang industri musik. Industri musik diperkirakan akan menjadi tren seiring
berjalanya waktu, dengan tingginya pengguna smartphone dan internet yang menurut
data Asosiasi penyelenggara diindonesia telah banyak yang menggunakan internet aktif,
Industri musik yang dahulu sangat bergantung pada penjualan musik melalui medium
fisik, kini telah menjadi medium digital. Perkembangan teknologi yang pesat telah
melahirkan sebuah era baru dalam industri musik. Cepatnya perubahan yang terjadi
serta-merta menggeser tatanan dan merombak ulang segala yang telah dibentuk
dahulu, penjualan dari fisik ke digital pun merubah strategi dan juga cara yang
digunakan oleh pihal label dan manajemen.
Industri musik di dunia sempat berjaya pada era 70-an dan 80-an, bahkan
mencapai puncaknya di era 90-an karena munculnya talenta-talenta muda. Antusiasme
masyarakat pun dalam menyaksikan musisi idolanya di setiap panggung terbilang
sangat tinggi. Pada zaman tesebut industri musik yang mengandalkan pita magnetic
menjadi pilihan utama konsumen, dimanapun kita dapat menemukan toko kaset dengan
mudah, penjualan album rekaman pun sangat melonjak di pasaran. teknologi yang
memudahkan penggunaan internet dari berbagai perangkat, dapat di manfaatkan dalam
berbagai fasilitas online seperti media sosial yang sering digunakan oleh calon
konsumen dalam melakukan promosi. Media digital yang populer sekarang ini,
perusahaan dapat membuat konten kreatif dalam mempromosikan produk yang
termasuk dalam e-commerce, Dengan cara tersebut perusahaan dapat menyampaikan
sebuah pesan dan memberikan pengalaman unik kepada calon konsumen agar tertarik
dan mendorong keinginan konsumen untuk menggunakan produk tersebut.
Streaming music akan menjadi metode paling populer bagi konsumen untuk
mendengarkan musik. Layanan streaming menawarkan konsumen akses tak terbatas ke
katalog musik besar. Kehadiran platform musik digital nyatanya mengubah pola
konsumsi masyarakat terhadap musik. Pola konsumsi masyarakat sudah berubah,
pembajaknya pun bangkrut sekarang (Riandi, 2020). Pandemi Covid-19 yang mulai
mewabah sejak awal 2020 menjadi pukulan keras bagi industri musik dunia.
Pembatasan pergerakan masyarakat untuk memutus penularannya membuat konser
batal terlaksana. Misalnya gelaran Synchronize Fest yang sedianya pada Oktober lalu. Di
sisi lain, kondisi tersebut semakin menegaskan potensi musik digital.
Fungsi musik sebagai sarana katarsis meyakini bahwa musik juga dapat menjadi
sarana pengekspresian diri. Musik dianggap mempunyai kekuatan untuk menggugah
emosi, yang dituangkan melalui penjiwaan terhadap alur cerita dan watak tokoh yang
diperankan. Definisi tentang musik juga diungkapkan oleh Jamalus yang berpendapat
bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi
musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur
musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu
kesatuan (dalam Muttaqin & Kustap, 2008:3)
Di era digital saat ini dalam memperkenalkan hasil industri music setiap
kelompok atau individu tentu diperlukan media agar suatu karyanya dapat diketahui
dan dipasarkan secara luas agar mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu,
peran suatu media sangat berperan dalam menampung segala hasil cipta dari setiap
masyarakat agar dapat dipasarkan dan dijual secara luas serta akan dapat tetap
menjalankan kegiatan industri kreatif mereka.
Teknologi infomasi dan komunikasi yang kian akrab dengan pengguna, semakin
mendorong munculnya ragam kreativitas tersebut. Melalui internet, berbagai hal tak
terduga memberi harapan-harapan baru yang bahkan tak terpikir sedikitpun di era
konvensional.
Oleh karena itu, melalui penelitian ini melihat seperti apa platform online dan
teknologi di zaman sekarang yang banyak digandrungi oleh masyarakat, terutama
dalam perkembangan industrik musik. Menganalisis peran pengembangan teknologi
digital dan menganalisa digitilasasi industri musik di Indonesia serta bagaimana
aplikasi digital musik perusahaan rekaman dapat membantu digital musik bisnis di
Indonesia.
METODE
Pemasaran digital sebagai konsep yang harus diperhatikan para pelaku industri
musik saat ini memegang peranan sangat penting untuk mengenalkan karya yang
mereka ciptakan untuk diperkenalkan kepada publik.
Sangat jarang
8% Sangat Sering
Sering
Sangat jarang
Sering Sangat Sering
38% 54%
Gambar 1. Pemasaran Dalam Media Sosial
Pemasaran didalam industri musik sangatlah ketat, bisa dilihat dengan gambar
diatas bagaimana pemasaran di era digital ini semakin banyak yang menggunakan
media sosial untuk menghubungkan dan memberi tahu kepada pengguna media sosial,
tetapi tidak dipungkiri juga ada orang yang belum mengerti tentang bagaimana
menggunakan Teknik pemasaran dalam media sosial di era digital ini. Membuka sebuah
label bagi pecinta music dikalangan pengguna media sosial akan sangat bermanfaat,
contohnya orang - orang akan mengikuti artis favorit mereka dan bisa menikmati karya
dari artis tersebut.
Amazon MusicSpotify
21%
Apple Music 59%
2%
Penelitian tentang teknologi pada industri musik yaitu (Habibi & Irwansyah,
2020) kehadiran era digital membuka gaya baru dalam menikmati musik pada
keseharian masing masing orang. digitalisasi dapat dipandang sebagai angin segar bagi
industri audio, meskipun hal tersebut berarti kompetisi yang lebih ketat harus dihadapi.
Era digital juga telah menjadikan musik menjadi salah satu bentuk yang dapat diakses
kapanpun sesuai keinginan dari penggemar musik tersebut. oleh karena itu industri
kreatif yang melihat peluang dari arah baru untuk menikmati musik berbondong-
bondong untuk membuka Platform yang memudahkan penggemar musik untuk
menikmati musik dimana saja dan kapan saja. Arus konsumsi dari musik tersebut juga
berjalan dengan arah yang baru sesuai dari terpaan era digitalisasi pada industri kreatif.
Kini musik sudah dapat diakses dan dikonsumsi lebih mudah yang tersedia di cloud
masing masing user sebagai contoh yakni Spotify, Itunes, Joox, dan lain sebaagainya.
300
200
109 92
100
0
2020 2021 2022
Selain itu, kini industri musik memasuki pasarnya melalui internet dan muncul
platform media music streaming yang memungkinkan berbagai jenis genre musik
masuk ke dalam media tersebut dan khalayak bisa mengaksesnya secara premium
dengan cara melakukan subscription yang dapat membebaskan pendengar dari iklan-
iklan yang muncul ketika mendengarkan lagu, atau bisa juga mengaksesnya secara
gratis namun tetap ada iklan-iklan yang menganggu pengguna saat sedang
menggunakan media tersebut (Dewatara & Agustin, 2019).
PENUTUP
Namun, perlu diingat bahwa ada juga dampak negatif dari penggunaan media
sosial dalam industri musik, seperti masalah hak cipta dan penggunaan ilegal musik di
media sosial yang dapat merugikan artis dan label musik. Oleh karena itu, industri
musik harus terus menavigasi dampak negatif yang muncul dari penggunaan media
sosial dan memperkuat strategi promosi musik yang berkelanjutan dan beretika.
Aguiar, L. ((2017)). Let the music play? Free streaming and its effects on digital music
consumption. Information Economics and Policy, 41,, 1–14.
https://doi.org/10.1016/j.infoecopol.2017.06.002.
Habibi, C. B. ((2020)). ‘Konsumsi Dan Produksi Musik Digital Pada Era Industri Kreatif’.
Metacommunication: Journal of Communication Studies, 5(1),, p. 23. doi:
10.20527/mc.v5i1.7449.
Kustap, M. (2008.). Seni Musik Klasik Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Kejuruan.
Murphy, S. (2015). Independent music Marketing in the digital age: an Examination of the
decision Making Process and Key Issues Facing an Independent Singer-Songwriter
Producing and Marketing an album. (LP): in the Digital Ag.
Nikoli, G. &. ((2019).). The Impact of Information and Communication Technology on the
Tourism Sector. Almatourism: Journal of Tourism, Culture and Territorial
Development. 10(19), 45–68.
Amanda, Rissa. 2022. "Music streaming dalam industri musik ." JURNAL STUDI
KOMUNIKASI 358 - 382.
Dini Noviani, Raenita Pratiwi, Silva Silvianadewi, Mohammad Benny Alexandri, Marsha.
2020. "PENGARUH STREAMING MUSIK TERHADAP INDUSTRI MUSIK DI
INDONESIA." Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 29 No. 1 14 – 25.
Gerry Wahyu Dewatara, Sari Monik Agustin. 2019. "PEMASARAN MUSIK PADA ERA
DIGITAL." WACANA, Volume 18 No. 1 1 - 10.
Isra Ruddin, Handri Santoso, Richardus Eko Indrajit. 2022. "Digitalisasi Musik Industri :
Bagaimana Teknologi Informasi Mempengaruhi Industri Musik di Indonesi."
Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer https://doi.org/10.47709/jpsk.v2i1.1395.