Anda di halaman 1dari 11

PERAN MEDIA SOSIAL DALAM

PERKEMBANGAN INDUSTRI MUSIK


THE ROLE OF SOCIAL MEDIA IN
THE DEVELOPMENT OF THE MUSIC INDUSTRY

Arfiryal Nashr Fillahi ( 41153030220162 )

ABSTRAK

Media sosial telah membawa perkembangan yang signifikan dalam industri musik.
Sebelumnya, promosi musik dilakukan melalui radio, televisi, atau koran. Namun,
dengan munculnya media sosial, artis dapat mempromosikan karya mereka langsung
kepada penggemar dan bahkan membangun hubungan yang lebih
dekat dengan mereka. Media sosial juga memberikan artis akses ke pasar global dan
memungkinkan mereka untuk menjangkau penggemar dari seluruh dunia tanpa harus
mengeluarkan biaya besar untuk promosi. Artis dapat memperoleh popularitas dengan
memposting video musik mereka di platform seperti YouTube, SoundCloud, dan TikTok,
dan dapat membangun basis penggemar yang kuat di seluruh dunia
melalui media sosial. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif , karena
penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekatan deduktif, menggunakan sumber diantaranya artikel
penelitian terdahulu.

Kata kunci : Media Sosial, Perkembangan, Industri Musik, dan Membangun

ABSTRACT

Social media has brought significant developments in the music industry. Previously,
music promotion was done through radio, television, or newspapers. However, with the
advent of social media, artists can promote their work directly to fans and even build
closer relationships with them. Social media also gives artists access to a global market
and allows them to reach fans from all over the world without having to spend a lot of
money on promotion. Artists can gain popularity by posting their music videos on
platforms such as YouTube, SoundCloud, and TikTok, and can build a strong fan base
around the world through social media. This research uses qualitative methodology,
because qualitative research is descriptive research and tends to use analysis with a
deductive approach, using sources including previous research articles.

Keywords : Social Media, Development, Music Industry, and Building


PENDAHULUAN

Teknologi dan media akan terus menciptkan hal – hal yang baru sebagaimana
revolusi industri yang terhubung di internet dan ini juga akan dapat dimanfaatkan oleh
selaku di bidang industri musik. Industri musik diperkirakan akan menjadi tren seiring
berjalanya waktu, dengan tingginya pengguna smartphone dan internet yang menurut
data Asosiasi penyelenggara diindonesia telah banyak yang menggunakan internet aktif,
Industri musik yang dahulu sangat bergantung pada penjualan musik melalui medium
fisik, kini telah menjadi medium digital. Perkembangan teknologi yang pesat telah
melahirkan sebuah era baru dalam industri musik. Cepatnya perubahan yang terjadi
serta-merta menggeser tatanan dan merombak ulang segala yang telah dibentuk
dahulu, penjualan dari fisik ke digital pun merubah strategi dan juga cara yang
digunakan oleh pihal label dan manajemen.

Pemunculan yang cepat dari teknologi baru telah mengakibatkan perubahan


besar yang dulunya adalah bisnis model yang lurus untuk sukses di industri musik,
mengakibatkan banyak pemimpin industri untuk melihat lagi untuk menjalankan
bentuk seni mereka. Pada era digital ini label rekaman mulai kehilangan peranan
karena para musisi lebih mudah untuk mempromosikan dan memasarkan karya
mereka, membuat para musisi untuk kepemilikan penuh dari karya yang mereka buat
(Halonen-Akatwijuka dan Regner,2004). Pada artikel ini akan membahas teori tentang
revolusi industri, pemasaran dan pemasaran digital dan juga penggunaan media baru
untuk digunakan dalam memasarkan karya musik. Pemasaran musik pun terus
berkembang dari masa ke masa, diawali dengan penjualan fisik seperti piringan hitam,
kaset, cd (yang seringkali disebut dengan era analog) dan sekarang sampai dimana
penjualan musik tidak terbatas dengan pemasaran bentuk fisik saja tetapi juga
pemasaran dalam bentuk digital. musik sebagai bagian integral dari masyarakat dan
juga bagian dari masyarakat di seluruh dunia adalah seni yang bertujuan untuk
memberi “asupan” kepada jiwa dan mewarnai emosi melalui lagu. Musik sebagai salah
satu sarana hiburan yang di nikmati di dunia mempunyai banyak genre di dalamnya.

Motif penciptaan teknologi dari manusia karena menginginkan kecepatan


tersebut agar dapat memperkecil jarak dan tidak perlu memakan waktu yang banyak
untuk bisa terhubung dengan orang lain (Behringer, 2006). Seperti pada penelitian yang
dilakukan oleh (Nikoli & Lazakidou, 2019) yang menemukan bahwa perkembangan
teknologi yang sangat cepat saat ini membantu proses marketing agen travel dan juga
membantu para turis untuk membuat rencana perjalanan mereka. Hanya dengan
aplikasi yang terintegrasi dengan internet, agen travel dan para turis dapat
berkomunikasi langsung dengan sangat cepat. Pembelajaran melalui aplikasi sistem
daring ini dianggap efektif dalam hal distribusi materi perkuliahan, capaian
pembelajaran, dan interaktivitas. Tampilan user interface terbilang cukup nyaman,
akurat, dan sistemnya berjalan dengan cepat. Maka dapat disimpulkan bahwa teknologi
aplikasi saat ini bisa diandalkan dan menjadi pilihan menarik tanpa harus memikirkan
jarak dan biaya yang mahal.

Industri musik di dunia sempat berjaya pada era 70-an dan 80-an, bahkan
mencapai puncaknya di era 90-an karena munculnya talenta-talenta muda. Antusiasme
masyarakat pun dalam menyaksikan musisi idolanya di setiap panggung terbilang
sangat tinggi. Pada zaman tesebut industri musik yang mengandalkan pita magnetic
menjadi pilihan utama konsumen, dimanapun kita dapat menemukan toko kaset dengan
mudah, penjualan album rekaman pun sangat melonjak di pasaran. teknologi yang
memudahkan penggunaan internet dari berbagai perangkat, dapat di manfaatkan dalam
berbagai fasilitas online seperti media sosial yang sering digunakan oleh calon
konsumen dalam melakukan promosi. Media digital yang populer sekarang ini,
perusahaan dapat membuat konten kreatif dalam mempromosikan produk yang
termasuk dalam e-commerce, Dengan cara tersebut perusahaan dapat menyampaikan
sebuah pesan dan memberikan pengalaman unik kepada calon konsumen agar tertarik
dan mendorong keinginan konsumen untuk menggunakan produk tersebut.

Streaming music akan menjadi metode paling populer bagi konsumen untuk
mendengarkan musik. Layanan streaming menawarkan konsumen akses tak terbatas ke
katalog musik besar. Kehadiran platform musik digital nyatanya mengubah pola
konsumsi masyarakat terhadap musik. Pola konsumsi masyarakat sudah berubah,
pembajaknya pun bangkrut sekarang (Riandi, 2020). Pandemi Covid-19 yang mulai
mewabah sejak awal 2020 menjadi pukulan keras bagi industri musik dunia.
Pembatasan pergerakan masyarakat untuk memutus penularannya membuat konser
batal terlaksana. Misalnya gelaran Synchronize Fest yang sedianya pada Oktober lalu. Di
sisi lain, kondisi tersebut semakin menegaskan potensi musik digital.
Fungsi musik sebagai sarana katarsis meyakini bahwa musik juga dapat menjadi
sarana pengekspresian diri. Musik dianggap mempunyai kekuatan untuk menggugah
emosi, yang dituangkan melalui penjiwaan terhadap alur cerita dan watak tokoh yang
diperankan. Definisi tentang musik juga diungkapkan oleh Jamalus yang berpendapat
bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi
musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur
musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu
kesatuan (dalam Muttaqin & Kustap, 2008:3)

Di era digital saat ini dalam memperkenalkan hasil industri music setiap
kelompok atau individu tentu diperlukan media agar suatu karyanya dapat diketahui
dan dipasarkan secara luas agar mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu,
peran suatu media sangat berperan dalam menampung segala hasil cipta dari setiap
masyarakat agar dapat dipasarkan dan dijual secara luas serta akan dapat tetap
menjalankan kegiatan industri kreatif mereka.

Teknologi infomasi dan komunikasi yang kian akrab dengan pengguna, semakin
mendorong munculnya ragam kreativitas tersebut. Melalui internet, berbagai hal tak
terduga memberi harapan-harapan baru yang bahkan tak terpikir sedikitpun di era
konvensional.

Oleh karena itu, melalui penelitian ini melihat seperti apa platform online dan
teknologi di zaman sekarang yang banyak digandrungi oleh masyarakat, terutama
dalam perkembangan industrik musik. Menganalisis peran pengembangan teknologi
digital dan menganalisa digitilasasi industri musik di Indonesia serta bagaimana
aplikasi digital musik perusahaan rekaman dapat membantu digital musik bisnis di
Indonesia.

METODE

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif , karena penelitian kualitatif


adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan deduktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif, landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta dilapangan. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu
menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang
dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan organisasi tertentu dalam
suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif
karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
(Rahmat, 2009).

Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang


dialami oleh subjek penelitian, seperti; perilaku, persepsi,motivasi, tindakan, dan lain-
lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah. menganalisis data data sekunder tentang perkembangan music digital di
Indonesia dan selanjutnya dianalisis secara mendalam berdasarkan pada tujuan
penelitian. Adapun data - data yang digunakan adalah data sekunder dengan
mengumpulkan data melalui internet dan selanjutnya dianalisis secara mendalam
dengan menggunakan teori - teori yang sesuai.

Secara singkat metodologi yang digunakan untuk penelitan ini adalah


menggunakan sumber diantaranya artikel penelitian terdahulu mengenai streaming
musik digital di Indonesia, serta data dari platfrom music aplikasi yang sering
digunakan oleh masyarakat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemasaran digital sebagai konsep yang harus diperhatikan para pelaku industri
musik saat ini memegang peranan sangat penting untuk mengenalkan karya yang
mereka ciptakan untuk diperkenalkan kepada publik.

Pemasaran Dalam Media Sosial

Sangat jarang
8% Sangat Sering
Sering
Sangat jarang
Sering Sangat Sering
38% 54%
Gambar 1. Pemasaran Dalam Media Sosial

Pemasaran didalam industri musik sangatlah ketat, bisa dilihat dengan gambar
diatas bagaimana pemasaran di era digital ini semakin banyak yang menggunakan
media sosial untuk menghubungkan dan memberi tahu kepada pengguna media sosial,
tetapi tidak dipungkiri juga ada orang yang belum mengerti tentang bagaimana
menggunakan Teknik pemasaran dalam media sosial di era digital ini. Membuka sebuah
label bagi pecinta music dikalangan pengguna media sosial akan sangat bermanfaat,
contohnya orang - orang akan mengikuti artis favorit mereka dan bisa menikmati karya
dari artis tersebut.

Menurut (Chaffey, 2008:339) istilah pemasaran digital (Pemasaran melalui


Internet) cenderung mengacu pada eksternal perspektif tentang bagaimana internet
dapat digunakan bersama-sama dengan media tradisional untuk mendapatkan dan
memberikan layanan kepada pelanggan.

Branding dan positioning berhubungan dengan bagaimana seorang musisi dilihat


oleh target pasar yang sudah mereka tetapkan dan dibentuk oleh gaya komunikasi dan
petunjuk dan juga ekspresi artistik. Seorang yang ingin memasarkan musik harus
mempunyai brand mereka sendiri dan membuat mereka berbeda dari yang lain.
Pemasaran musik melihat aktivitas itu berhubungan dengan pengembangan dan
pembuatan produk musik yang melibatkan penulisan lagu,rekaman dan membawakan
lagu yang telah dibuat dan setelahnya membagi atau menukarkan karya yang telah
dibuat untuk memuaskan kebutuhan akan sebuah hiburan dan juga koneksi sosial dan
budaya (Murphy, 2015). komunikasi pemasaran (visual, tertulis dan audio-visual)
melalui website, media sosial dan bentuk lainnya, dan imej musisi semuanya digabung
untuk membentuk identitas brand holistik. Konsistensi sangatlah penting
(Murphy ,2015).

Perihal music streaming, biasanya platform akan menawarkan paket premium


kepada penggunanya, di mana paket tersebut akan membebaskan pengguna dari iklan-
iklan, mendapatkan akses secara lengkap, dan menyediakan layanan personalisasi lagu,
jika tidak maka pengguna tidak bisa melewati iklan, tidak bisa memutar lagu secara
berulang kali, dan juga tidak bisa menggunakan fitur pemutaran lagu secara acak
(Aguiar, 2017)
Pelanggan Berbayar Musik Digital
Secara Global
Lainya
Youtube Music
11% 7%

Amazon MusicSpotify
21%
Apple Music 59%
2%

Spotify Apple Music Amazon Music


Youtube Music Lainya

Gambar 2. Pelanggan Berbayar Musik Digital Secara Global

Berdasarkan grafik di atas, diperoleh informasi pengguna musik digital


terbanyak adalah spotify yaitu sebesar 59% sedangkan terendah adalah pengguna
Apple Musik yaitu sebesar 5%. Menurut data Digital Report 2022, konsumsi internet
meningkat selama pandemi ini jika melihat dari data beberapa penyedia layanan
telekomunikasi. Dari jumlah 215,63 juta pengguna internet di Indonesia, terdapat lebih
dari 90% yang melakukan streaming musik dan 80% yang menonton konten video
online.

Penelitian tentang teknologi pada industri musik yaitu (Habibi & Irwansyah,
2020) kehadiran era digital membuka gaya baru dalam menikmati musik pada
keseharian masing masing orang. digitalisasi dapat dipandang sebagai angin segar bagi
industri audio, meskipun hal tersebut berarti kompetisi yang lebih ketat harus dihadapi.
Era digital juga telah menjadikan musik menjadi salah satu bentuk yang dapat diakses
kapanpun sesuai keinginan dari penggemar musik tersebut. oleh karena itu industri
kreatif yang melihat peluang dari arah baru untuk menikmati musik berbondong-
bondong untuk membuka Platform yang memudahkan penggemar musik untuk
menikmati musik dimana saja dan kapan saja. Arus konsumsi dari musik tersebut juga
berjalan dengan arah yang baru sesuai dari terpaan era digitalisasi pada industri kreatif.
Kini musik sudah dapat diakses dan dikonsumsi lebih mudah yang tersedia di cloud
masing masing user sebagai contoh yakni Spotify, Itunes, Joox, dan lain sebaagainya.

Ada 616,2 juta pelanggan layanan streaming musik pada akhir Semester 1


2022, Itu naik 17,6% – atau sebesar 92,3 juta – dari 523,9 juta pelanggan global yang
dihitung Midia pada titik setengah tahun yang sama di tahun 2021 (lihat bagan di
bawah). Dan meskipun margin pertumbuhan subs YoY ( +92,3 juta ) melambat
dibandingkan dengan peningkatan yang sama di tahun sebelumnya (H1 2020 ke H1
2021, +109,5 juta ), mungkin tidak melambat sebanyak yang dikhawatirkan banyak
orang… terutama di tengah-tengah ini tekanan ekonomi makro yang lebih luas tahun ini.

Perkiraan Pelanggan Streaming Musik Global


Pada Penutupan Q2
700
616
600
523
500
414
400

300

200
109 92
100

0
2020 2021 2022

Perkiraan pelanggan pada penutupan Q2 Pertumbuhan YoY

Gambar 3. Perkiraan Pelanggan Streaming Musik Global Pada Penutupan Q2

Midia, dalam laporan Pangsa Pasar Pelanggan Musiknya yang baru , mencatat


bahwa total penambahan pelanggan musik bersih dalam enam bulan pertama tahun
2022 ( +42,1 juta ) turun dari +53,8 juta yang ditambahkan pada periode tahun
sebelumnya (yaitu enam bulan pertama ). tahun 2021). Midia mengatakan perlambatan
ini mengisyaratkan “perlambatan ekonomi global”, tetapi juga mencatat bahwa lebih
banyak pelanggan musik global ditambahkan pada tahun 2021 dibandingkan pada
tahun 2020.

Sebelum publikasi (pada Kamis 7 Desember) perkiraan terbaru Midia, angka


sebelumnya yang tersedia untuk langganan musik global berasal dari badan musik
rekaman global IFPI dalam Global Music Report pada bulan Maret. IFPI melaporkan
ada 523 juta pengguna akun langganan berbayar pada akhir tahun 2021.
Tren lain yang disorot oleh Midia untuk paruh pertama tahun 2022 adalah
bahwa Spotify , dengan perkiraan Midia menjadi 187,8 juta pelanggan di Q2 22, sejauh
ini tetap menjadi DSP terbesar, tetapi “ pangsa pasarnya terus terkikis sejak Q4 20″.
Midia menambahkan bahwa pangsa global streaming musik SPOT Q2 2022
( 30,5%) turun dari level tertinggi 33,2% pada Q2 2018.

Selain itu, kini industri musik memasuki pasarnya melalui internet dan muncul
platform media music streaming yang memungkinkan berbagai jenis genre musik
masuk ke dalam media tersebut dan khalayak bisa mengaksesnya secara premium
dengan cara melakukan subscription yang dapat membebaskan pendengar dari iklan-
iklan yang muncul ketika mendengarkan lagu, atau bisa juga mengaksesnya secara
gratis namun tetap ada iklan-iklan yang menganggu pengguna saat sedang
menggunakan media tersebut (Dewatara & Agustin, 2019).

PENUTUP

Secara keseluruhan, media sosial telah membawa dampak besar dalam


perkembangan industri musik. Dengan adanya media sosial, artis dapat
mempromosikan karya mereka langsung kepada penggemar, membangun hubungan
yang lebih dekat dengan mereka, dan menjangkau pasar global dengan biaya yang lebih
efektif. Selain itu, media sosial juga membantu menciptakan ikatan emosional antara
artis dan penggemar, yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan loyalitas
penggemar.

Namun, perlu diingat bahwa ada juga dampak negatif dari penggunaan media
sosial dalam industri musik, seperti masalah hak cipta dan penggunaan ilegal musik di
media sosial yang dapat merugikan artis dan label musik. Oleh karena itu, industri
musik harus terus menavigasi dampak negatif yang muncul dari penggunaan media
sosial dan memperkuat strategi promosi musik yang berkelanjutan dan beretika.

Secara keseluruhan, media sosial telah membuka pintu bagi perkembangan


industri musik dan menjadi alat yang sangat penting bagi artis untuk memperoleh
popularitas global. Namun, untuk memastikan keberlangsungan dan keadilan dalam
industri musik, perlu ada upaya untuk memperbaiki masalah yang timbul akibat
penggunaan media sosial dan mengembangkan strategi promosi yang lebih
berkelanjutan dan beretika.
DAFTAR PUSTAKA

Aguiar, L. ((2017)). Let the music play? Free streaming and its effects on digital music
consumption. Information Economics and Policy, 41,, 1–14.
https://doi.org/10.1016/j.infoecopol.2017.06.002.

Behringer, W. ((2006)). Communications Revolutions: A historiographical concept.

Behringer, W. ((2006).). Communications Revolutions: A historiographical concept.


German History, 24(3),, 333–374. https://doi.org/10.1191/0266355406gh378oa.

Chaffey, D. &. (2008.). E-marketing : Excellence. UK: B u t t e r w o r t h – Heinemann.

Habibi, C. B. ((2020)). ‘Konsumsi Dan Produksi Musik Digital Pada Era Industri Kreatif’.
Metacommunication: Journal of Communication Studies, 5(1),, p. 23. doi:
10.20527/mc.v5i1.7449.

Halonen-Akatwijuka, M. R. (2004). Digital Technology and the Allocation of Ownership in


the Music Industry.

Kustap, M. (2008.). Seni Musik Klasik Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Kejuruan.

Murphy, S. (2015). Independent music Marketing in the digital age: an Examination of the
decision Making Process and Key Issues Facing an Independent Singer-Songwriter
Producing and Marketing an album. (LP): in the Digital Ag.

Nikoli, G. &. ((2019).). The Impact of Information and Communication Technology on the
Tourism Sector. Almatourism: Journal of Tourism, Culture and Territorial
Development. 10(19), 45–68.

Rahmat, P. S. ((2009)). Penelitian Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosda.


Karya.

Riandi, A. P. ((2020)). Pembajakan Musik Berkurang karena Platform Musik Digital.


Kompas.: Available at:
https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/20/184408466/pembajakan-
musik-berkurang-karena platform-musik-digital.
Musik Sekarang Memiliki Lebih Dari 616 Juta Pelanggan Streaming Berbayar Secara
Global. Stoodiomusic.com. 19 Desember 2022. 17 April 2023. Musik Sekarang
Memiliki Lebih Dari 616 Juta Pelanggan Streaming Berbayar Secara Global
(stoodiomusic.com)

Amanda, Rissa. 2022. "Music streaming dalam industri musik ." JURNAL STUDI
KOMUNIKASI 358 - 382.

Dini Noviani, Raenita Pratiwi, Silva Silvianadewi, Mohammad Benny Alexandri, Marsha.
2020. "PENGARUH STREAMING MUSIK TERHADAP INDUSTRI MUSIK DI
INDONESIA." Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 29 No. 1 14 – 25.

Gerry Wahyu Dewatara, Sari Monik Agustin. 2019. "PEMASARAN MUSIK PADA ERA
DIGITAL." WACANA, Volume 18 No. 1 1 - 10.

Irnanningrat, Sang Nyoman Satria. 2017. "PERAN KEMAJUAN TEKNOLOGI." INVENSI:


VOL. 2 NO. 1.

Isra Ruddin, Handri Santoso, Richardus Eko Indrajit. 2022. "Digitalisasi Musik Industri :
Bagaimana Teknologi Informasi Mempengaruhi Industri Musik di Indonesi."
Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer https://doi.org/10.47709/jpsk.v2i1.1395.

Anda mungkin juga menyukai