(HPK)
RSIA KASIH IBU PURWOREJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkatnya
sehingga buku Panduan Hak Pasien dan keluarga (HPK) dapat kami selesaikan. Semoga
buku panduan Panduan Hak Pasien dan keluarga ini dapat memandu kita karyawan-
karyawati RSIA Kasih Ibu Purworejo untuk memberikan pelayanan di RSIA Kasih ibu
Purworejo.
Kami haturkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta dalam
memberikan pemikiran maupun bantuan lainnya sehingga kami dapat menyelesaikan buku
ini.
Kami menyadari bahwa panduan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pembaca masih kami harapkan. Akhir kata semoga buku
panduan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
BAB I
DEFINISI
Istri
a. Seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang lakilaki
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Apabila yang bersangkutan mempunyai lebih dari 1 (satu) istri perlindungan
hak keluarga dapat diberikan kepada salah satu dari istri.
BAB II
RUANG LINGKUP
D. Kewajiban Pasien
Kewajiban pasien tertuang dalam persetujuan umum atau disebut juga general
consent adalah persetujuan yang bersifat umum yang diberikan pasien pada saat
masuk ruang rawat inap atau didaftar pertama kali sebagai pasien rawat jalan, yaitu :
1 memberikan informasi yg akurat dan lengkap ttg keluhan sakit sekarang, riwayat
medis yg lalu, medikasi/pengobatan dan hal-hal lain yg berkaitan dgn kesehatan
pasien.
2 Mengikuti rencana pengobatan yg diadviskan oleh dokter termasuk instruksi para
perawat dan tenaga kesehatan yg lain sesuai perintah dokter
3 Memperlakukan staf rumah sakit dan pasien lain dgn bermartabat dan hormat
serta tidak melakukan tindakan yg akan mengganggu operasional rumah sakit
4 Menghormati privasi orang lain dan barang milik orang lain dan rumah sakit
5 Tidak membawa alkohol, obat2 terlarang atau senjata tajam ke dalam rumah sakit
6 Menghormati bahwa RS adalah area bebas rokok
7 Mematuhi jam kunjungan dari RS
8 Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang-barang yg
penting selama tinggal di RS
9 Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan pasien dipenuhi sebagaimana
kebijakan RS
10 Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri apabila menolak pengobatan atau
advis yang diberikan oleh dokter
BAB III
TATA LAKSANA
1. Pada Saat Pendaftaran.
Pada saat pendaftaran, baik di rawat jalan maupun rawat inap, Petugas admisi akan
memberi penjelasan kepada pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti mengenai
18 butir hak pasien berdasarkan Undang – Undang no 44 tentang Rumah Sakit selama
pasien dirawat di RSIA kasih ibu Purworejo. Pasien diberi pemahaman bahwa pasien
sesungguhnya adalah PENENTU keputusan tindakan medis bagi dirinya sendiri.
Seperti yang tertera pada Undang- Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
dimana Undang – Undang ini bertujuan untuk “memberikan perlindungan kepada
pasien”, “mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis”, dan
“memberikan kepastian hukum bagi pasien maupun dokter”. Adanya hak pasien
membantu meningkatkan kepercayaan pasien dengan memastikan bahwa sistem
pelayanan di RS Panti Baktiningsih bersifat cukup adil dan responsif terhadap
kebutuhan mereka, memberitahukan kepada pasien mekanisme untuk memenuhi
keinginan mereka, dan mendorong pasien untuk mengambil peran aktif serta kritis
dalam meningkatkan kesehatan mereka. Selain itu, hak dan kewajiban juga dibuat
untuk menegaskan pola hubungan yang kuat antara pasien dengan dokter. Selain itu
pada bagian pendaftaran petugas pendaftaran harus mengkaji setiap pengunjung yang
datang ke RSIa kasih ibu apakah memerlukan penterjemah bahasa lain.
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi Perlindungan Hak Pasien dan keluarga adalah:
1. Formulir hak pasien dan keluarga.
2. Formulir general consent.
3. Formulir formulir edukasi terintegrasi.
4. Formulir permintaan rohaniawan.
5. Formulir identifikasi agama dan nilai-nilai Kepercayaan .
6. Formulir identifikasi terhadap pasien berisiko terhadap kekerasan fisik.
7. Formulir permintaan menyimpan harta benda.
8. Formulir pelepasan informasi.
9. Formulir permintaan privasi
10. Formulir permintaan penterjemah
11. Formulir pemberian informasi tindakan kedokteran.
12. Formulir persetujuan / menolak tindakan kedokteran
13. Formulir penolakan resusitasi.
14. Formulir Do Not Resucitate (DNR) .
15. Formulir second opinion.
16. Formulir monitoring nyeri.
17. Formulir pemantauan khusus.
18. SPO penjelasan hak dan kewajiban pasien.
19. SPO pemberian informasi kepada pasien dan keluarga.
20. SPO Identifikasi nilai-nilai kepercayaan.
21. SPO pelayanan kerohanian.
22. SPO memberikan baptis darurat
23. SPO memberikan komuni suci.
24. SPO identifikasi kebutuhan privasi pasien.
25. SPO transfer pasien.
26. SPO Penitipan dan pengembalian barang di rawat inap.
27. SPO penitipan pengembalian barang berharga milik pasien di IGD.
28. SPO perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik.
29. Pencegahan penculikan bayi anak.
30. Penanganan penculikan bayi anak.
31. Pencegahan pencurian.
32. Pengamanan pada saat diluar jam kunjungan.
33. Pengaturan dan penertiban penunggu pasien.
34. Pengamanan pada saat jam kunjungan.
35. Penyusunan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban.
36. SPO Identifikasi pasien resiko tinggi.
37. SPO Komunikasi efektif .
38. SPO second opinion.
39. SPO pemberian informasi termasuk rencana pengobatan.
40. SPO penolakan terhadap tindakan medis dan penolakan pengobatan.
41. SPO DNR.
42. SPO Pengkajian nyeri.
43. SPO manajemen nyeri.
44. SPO pelayanan pasien terminal.
45. SPO pengelolaan keluhan pelanggan secara tertulis.
46. SPO pengelolaan keluhan pelanggan secara lisan.
47. SOP lnformasii pelayanan general consent.
48. SPO pelaksanaan Informed Consent.
49. SPO mendampingi pasien dalam keadaan terminal.
Rujukan
1. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang RumahSakit.
2. Undang – undangno. 29/2004 pada pasal 46 TentangPraktikKedokteran.
3. Kementerian Kesehatan RI. Standard Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2011.