Anda di halaman 1dari 3

LEGENDA NINEK HILANG KELAUT

URANG TUO TERBANG KE MEKKAH

Ini merupakan suatu kisah yang ada di sebuah desa tepatnya di desa kota dua
lama kecamatan air hangat kabupaten kerinci provinsi Jambi.
Dahulunya di desa ini ada seorang tua cerdik pandai dan juga merupakan
seorang alim ulama yang banyak dikenal Masyarakat kerinci, beliau dikenal
dengan sebutan nenek hilang kelaut. Nama ini beliau dapatkan setelah beliau
hilang atau pergi dari desa tersebut dan yang hanya ditemukan sebuah tongkat
serta kain sorban beliau yang berada di sebuah batu besar di perbatasan semurup
dengan sulak. Nama asli beliau adalah kyai Indra andum laksana. Khususnya di
semurup beliau mendapat gelar Depati karena salah seorang pendiri kampung,
gelar beliau dikenal dengan kyai Depati raja simpan bumi.Dahulunya sebelum
beliau mendapatkan gelar kiai atau syekh beliau sudah mendalami ilmu agama
kepada tokoh-tokoh agama yang ada di wilayah kerinci salah satunya Siak
berenam yang datang dari Riau,ataupun Kerajaan siak sri indrapura
Pada suatu hari awalnya beliau habis melakukan salat di masjid dan pulang
kerumah, di jalan kebetulan istri beliau juga pulang dari masjid
Istri kyai tersebut menanyakan “kayu Jak mano lah betuguk teji dan besurban”
lalu beliau menjawab “aku Jak masjid piu?” Tanya beliau
lalu, sang istri terkejut …. “aku Jak masjid tadi, piyu kayo nyado nampak tadi
aku, jak masjid ah, idak kayo lah peletut” kata istri beliau
lalu kyai tersebut tersenyum sambil menjawab” aku semiang di Masjidil haram
Makkah”
Sontak sang istri pun sangat kaget dikarenakan mendengar perkataan
suaminya salat ke Mekah, sang istri lalu ingin meminta bukti bahwa sang suami
memang dari Makkah, dikarenakan sang suami tercinta ialah pemuka agama
maupun seorang cerdik pandai yang tidak mungkin berbohong.
Lalu sang istri kyai tersebutmenanyakan “kalu memang kayo bisa secepat kilat
ke mekkah,mano buktinyu…’’
Kyai tersebut menjawab kepada sang istri ‘kalu idak percaya kumpul ka uhang
suah dusun, biar aku menunnjukkan ilmu maupun karomah aku’’.
Maka si istri kyai tersebut menanggapi perkataan suaminya itu dan
mengumpulkan seluruh penduduk kampung di semurup,sang istri kyai tersebut
naik ke tempat tinggi ataupun di Menara masjid yang memuncak,sembari
berteriak”heiii kayo suah dusun maih kemain ado berito penting”.
Lalu salah seorang penduduk bertanya”piu ngumpu ka kami”
Sang istri kyai menjawab”aku disuhu ngumpu ka uhang jak kyai kito,bentuknyu
ado yang nak dio tunjuk untuk kito galu-galu”
Setelah mengumpulkan seluruh Masyarakat, sang Kiai tersebut tidak muncul-
muncul sampai waktu ashar tiba lalu masyarakat pun, ada yang pulang
kerumah,dan melanjutkan pekerjaanya masing-masing dan ada juga yang shalat
berjamaah di masjid yang memuncak
setelah salat,penduduk pun mendengar suara petir ataupun kilat yang tersambar
yang datang ke balai adat nan munganjung, mpussssssss, bunyi keras yang
terdengar
lau para penduduk pun sontak kaget dna berkumpul di balai adat nan
munganjung, disana mereka mendapati sang Kiai tersebut berada di plasa
ataupun teras yang ada di Balai adat
lantas para penduduk pun bertanya” kayo jak mano”,sambil ketakutan
lalu sang kyai menjawab” aku Jak Makkah”
lantas seluruh masyarakat yang berada di sana kaget dan menanyakan ke kyai
tersebut”heiii sang kyai apu bukti kayo jak mekkah”?
kyai menjawab” Saya membawa kurma yang ada getahnya beserta sorban dan
baju dari Arab”,lalu sang kyai menunjukan barang bawaannya ,serat disaksikan
oleh seluruh penduduk, maka percayalah seluruh masyarakat bahwa memang
beliau memiliki ilmu atau karomah yang bisa terbang secepat kilat ke Makkah.
Setelah melihat kejadian tadi,sang istri kyai indra andum laksana percaya dan
menceritakan kejadian ini secara turun temurun hingga anak cucunya
Sepert pepatah adat :
mengatakan terbit ayie dari ulu,terbit getah dar batang,terbit angin dari
pohon,terbit kato dari cupak ngan gantang.
Kok ile lah serentak satang,kok mudik lah serengkuh dayung,kok terendam lah
samo basah,kok terampai lah samo kering,kok terapung lah samo anyut,lah
seletuh bedih sealun suhak,dan seiyo sekato
SUMBER: CERITA TURUN TEMURUN DI KELUARGA SAYA

Jika terdapat kesalahan mohon dimaafkan,munkin ada penyebutan


tempat,nama,ataupun menyinggung pihak tertentu maka saya selaku penulis
memohon maaf sebesar besarnya………………………….

Anda mungkin juga menyukai