Anda di halaman 1dari 3

Nama :

Nim :

Kelas :

Mata Kuliah :

Lebai Malang

Gelar lebay adalah diberikan kepda seseorang yang dihormati, dia dihormati
orang. Orang yang digelari lebai dipercayakan oleh masyarakat untuk
menyampaikan acara keagamaan, umpamanya kepada guru ngaji, orang alim dan
orang yang biasa membaca doa apabila ada kenduri.

Lebay malang kita maksudkan disini adalah seorang lebai yang mempunyai kisah
yang lucu dan unik sehingga dia digelari dengan lebai malang adapun ceritanya
sebagai berikut.

Dipinggir sebuah sungai hiduplah seorang suami istri, mereka belum lagi
mendapatkan anak walaupun sudah agak berumur. Karena ia sering dipanggil
orang kampong untuk membaca doa maka ia diberi gelar dengan pak lebai. Rumai
pak lebai ini terletak antara kampung hulu dan hilir. Apabila antara dua kampung
ini mengadakan kenduri pak lebai tidak ketinggalan, dan setelah acara serahkan
kepadanya, karena pintarnya pak lebai membawakan acara, segalanya berjalan
lancar dan orang yang mengadakan acarapun merasa puas karena itulah pak lebai
dikenal oleh masyrakat kampung hulu dan hilir.
Pada suatu hari secara kebetulan kedua kampung ini mengadakan kenduri secara
besar besaran.kampung hulu memotong kerbau, sedangkan kampung hilir
memotong lembu jantan.berita kenduri ini telah tersiar antara kedua kampung
dalam hal ini tentu pak lebai tidak ketinggalan untuk dating.

Pagi itu datanglah utusan dari kampung hulu untuk mengundang pak lebai agar dia
hadir dikampung hulu setalah sholat zuhur dan pak lebai lah ia membawakan
pembacaan doa selamat insyaallah saya akan datang, kata pak lebai.

Tak lama setelah itu datang pula utusan dari kampung hilir mengundang pak lebai
pula untuk hadir dikampung hilir dalam rangka selamatan dan segala acara
diserahkan kepada pak lebai waktunya sehabis sholat zuhur. Baiklah, insyaallah
saya akan datang jawab pak lebai.

Setalah orang itu pergi barulah teringat oleh pak lebai bahwa pelaksaaan doa itu
bersamaan karena waktunya bersamaan membuat pak lebai berfikir panjang tak
habis habis pak lebai berfikir mencari jalan keluar yang lebih baik, namun cara
pemeahannya tidak juga ditemui.hari yang telah ditetapkanpun tiba, sehabis sholat
zuhur pak lebai bersiap siap untuk berangkat, karena untuk menuju kampung hilir
dan hulu hanya dengan menggunakan sampan dengan tidak berfikir panjang pak
lebai turun ke sungai dan melepaskan tali sampan, dan pak lebaipun duduk sambil
mendayung sampannya ke kampung hulu tapi baru saja sampan didayung dia
berfikir jika saya ke kampung hulu tentu tidak ada orang membaca doa di kampung
hilir kalau begitu lebih saya pergi ke kampung hilir, maka pak lebaipun memutar
sampan dan mendayung sampannya menuju kampung hilir

Setelah sejenak berdayung menuju kampung hilir teringat pula oleh pak lebay
bahwa di kampung hulu orang memotong seekor kerbau tentu kepalanya besar dan
dagingnya banyak kalau begitu lebih baik saya pergi ke kemapung hulu, maka pak
lebaypun mutar sampannya ke hulu, sambil mendayung sampan pak lebay berfikir
juga kemana yang baik, kempung huu atau hilir.

Hampir sampai ketepian tempat naik, datang fikiran pak lebay Ah lebih baik saya
pergi ke kampung hilir, disana orang memotong lembu jantan. Lagging lembu
lebih enak dari daging kerbau, lagi pula masakankampung hilir terkenal kemna-
mana. Sudah tiga tanjung pak lebay untuk pergi ke kampung hilir. Terlambat.
Semua undangan sudah pulang kerumah masing masing.

Setalah mendayung sampan sampailah pak lebai ketepian tempat menyangkutkan


sampan. Sampan diikatkan dan pak lebai naik menuju rumah dimana kenduri
diadakan. Namun apa hendak dikata, pak lebai sudah terlambat

Melihat keadaan ini pak lebay berkata: hai malang…malang…dan semenjak itu
lebay yang satu ini diberi nama dengan lebay malang karena perbuatannya sendiri
dank arena mengharap untuk yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai