Anda di halaman 1dari 7

Nama Timecode Transkrip

Sabrina 00.52-00.58 Perkenalkan namaku Sabrina saya dari recycling village


0095 sebagai CEO.
02.23-03.30 Jadi awal mula kita mendirikan recycling village itu kita
melihat dua isu penting di-yang terjadi di-desa air naningan
dimana masyarakat di-namanya pedesaan ya masyarakat itu
masih sering banget pergi ke pasar-pasar tradisional dan
pasar tradisional di-desa itu tidak seperti yang di-kota
mereka masih menggunakan kantong kresek jadi setelah
kantong kresek itu mereka pakai selesai belanja dari pasar
itu masih mereka buang sembarangan jadi kita melihat isu
lingkungan ke-2 juga saat berdiri itu kami dari 2021 ya
banyak ibu-ibu di-desa kami desa air naningan itu yang
kehilangan pekerjaan karena covid ya wabah covid waktu
itu tadinya itu mereka pengrajin kain tapis lampung tapi
karena pandemi akhirnya kehilangan pekerjaan jadi dari situ
muncullah ide kira-kira apa sih solusi yang bisa kita berikan
untuk langsung menyelesaikan dua masalah ini ya masalah
lingkungan dan juga masalah sosial begitu.
03.37-03.52 Jadi itu dari temenku yang mas bayu tadi partnerku juga di-
recycling village itulah kenapa kita memilih air nanningan
sebagai pilot project karena mas bayu sendiri berasal dari
desa air nanningan
03.59-04.10 Oke kalau aku itu kuliahnya di Malaysia mengambil jurusan
Teknik biomedis jadi sebenarnya rada jauh sih dengan
pengolahan sampah ya
04.30-04.44 Ya secara resmi recyling village itu baru berdiri di-tahun
2022 februari tapi sebenarnya kita mulai udah jauh lebih
lama daripada itu tapi memang baru muncul ke market-nya
itu di-februari 2022 begitu.
04.55-05.46 Kalau dulu tuh pasti karena saat awal ya pilot project itu
kita mencari dulu sih ibu-ibu ini kira-kira mana yang mau
ikutan bareng kita begitu karena memang banyak yang
kehilangan pekerjaan cuman tidak semua mau langsung
kerja lagi-kan begitu jadi kita edukasi kita juga apa ya
memperkenalkan program kita ke ibu-ibu sekitar gitu ya
setelah itu juga ya biasalah edukasi mencari mitra dan juga
edukasi pengolahan sampah plastik langsung habis itu
sebenarnya kita langsung produksi sih mas kita langsung
rnd begitu cuman saat itu memang rnd-nya lebih lama
karena karena baru ya kita belum menemukan kualitas yang
bagus begitu makanya rnd itu-nya lumayan memakan waktu
berbulan-bulan waktu itu sampai akhirnya kita merasa eh
produk ini udah bisa di-launching ke market nih begitu.
05.49-06.04 Otodidak bener-bener dari 0 banget,iya rnd-nya langsung
kita melibatkan ibu-ibu yang ini yang mau ikutan nggak
papa deh ayo kita coba dari awal begitu jadi bareng
langsung sama ibu-ibu pengrajin kita.
06.13-06.37 Kalau dulu ya waktu awal karena kita belum punya
benchmark untuk kualitas begitu ya kita menerka-nerka aja
sih menebak-nebak ini kalau kita pakai sendiri kita tuh udah
mau makai apa belum begitu feeling ya masih pakai feeling
tapi-kan sekarang dengan sudah banyak pengalaman banyak
juga dapet respon market begitu ya kita udah tahu mana
yang bagus mana yang kurang bagus gitu.
06.50-07.47 Jadi sebenarnya kalau dari recycling village itu kegiatan
kami benar-benar dari hulu ke hilir ya mas dalam
pengolahan sampah ini jadi di-hulunya itu kami ngambil
sampah langsung dari warga-warga di-sekitar desa air
naningan kalaupun itu kami juga langsung menambah dari
TPA,TPA atau TPS yang ada di-sekitar wilayah desaketika
kami sudah kumpulkan sampah itu kami cuci kami cuci dan
kami jemur hingga akhirnya siap untuk ke tahap produksi
nah habis itu langsung deh masuk ke produksi seperti yang
tadi dilihat juga ya sama mas di-sini kita mulai dengan
menyetrika habis itu setelah menyetrika kita lanjut ke jahit
nah dari jahit itu biasanya dari desa air naningan langsung
dikirim untuk ke Jakarta gitu dan di Jakarta akan dilakukan
quality control serta pemasarannya juga sih jadi bener-bener
kita megang hulu ke hilirnya dari sampah sampai jadi
produknya sampai menjualnya juga gitu.
08.03-09.27 Oke kan seperti yang mas ketahui juga background aku-kan
memang Aku tinggal di Jakarta gitu ya jadi saat kita
launching ke market Jakarta itu Aku sebagai CEO tuh sadar
banget ada market yang belum bisa kita kuasain lah karena
wilayah kita di-air naningan gitu market apa sih yang Aku
maksud adalah market korporasi yang belum tersentuh sama
recycling village maka dari itulah Aku memutuskan untuk
membuka workshop di Jakarta gitu karena kita merasa di
Jakarta pun memang fokus kita itu memberdayakan ibu-ibu
kalau dibilangnya mungkin kaum marginalis gitu ya mas ya
nah kaum marginal tapi bukan berarti kaum marginal itu
hanya ada di-desa saja ternyata di Jakarta pun banyak
wanita-wanita yang termasuk kelompok marginal maka dari
itu terpikir juga dari kita ya udah kenapa nggak kita kita
bisa on tab new market gitu ya kita bisa dapat market baru
dan kita juga bisa memperbesar impact kita gitu kita bisa
memberdayakan lebih banyak wanita juga di-kota yang
kelompok marginal gitu maka dari itu kita membuka
pelatihan sekarang di Jakarta dengan tujuan itu untuk
memberdayakan ibu-ibu kelompok marginal yang ada di-
sekitaran workshop kami di Jakarta selatan.
09.43-10.39 Jadi sebenarnya kalau memang mitra recycling village itu
kita adakan pelatihan di-awal kita secara bersama-sama ya
secara kolektif di-workshop kami baik di-air naningan
ataupun di Jakarta itu konsepnya sama cuman memang
karena tujuan kami adalah pemberdayaan kaum marjinalive
kita-kan tahu banget ya kelompok ibu-ibu itu masih ada
keperluan di-rumah masing-masing maka dari itu setelah
pelatihan memang langsung kami kirim ibu-ibu balik ke
rumah masing-masing jadi kami itu sistemnya bukan pabrik
gitu ya tapi lebih kayak home industry setiap mitra bekerja
di-rumahnya masing-masing jadi sambil masih bisa jaga
anak masih bisa mengurus rumah gitu ya cuman bedanya
sekarang bisa dapat tambahan gitu tadinya mungkin di-
rumah tidak ada kerjaan lain sekarang bisa menghasilkan
uang sekaligus tetap bisa menjaga rumah juga gitu lalu
sistemnya kayak misalkan mereka pembayaran apakah per
unit produk.
10.45-10.59 Kalau untuk sistem pembayaran yang kami berlakukan itu
sistem per produk jadi per produk itu nanti akan ada profit
sharingnya dari yang diberikan oleh kami ke mitra kami ke
ibu-ibu.
11.18-11.36 Oke kalau produk itu kita masih fokus ke produk-produk
aksesoris fashion seperti tas dompet pouch sama ada satu
produk home living yang tempat tisu cuman memang untuk
fokusnya itu masih ke lini produk fashion gitu.
11.52-12.20 Kalau mengadakan pameran sendiri sih belum ada ya mas
cuman memang kedepannya itu kita berencana untuk
membuka workshop kita untuk siapapun kalau sekarang-kan
memang kami yang masih mencari mitra sendiri dan kami
ajarkan mitranya cuman kedepannya memang kami mau
rencananya pintunya terbuka lah untuk siapapun yang mau
belajar cara mengolah sampah kresek gitu karena
sebenarnya peminatnya banyak ya peminat untuk pelatihan
ini itu.
12.59-13.21 Iya kedepannya sih tidak menutup kemungkinan kalau ada
masyarakat Umum maupun kelompok-kelompok dari pegiat
sampah yang ingin belajar ke recycling village untuk
mengolah sampah kresek menjadi produk fashion kami
sangat terbuka karena tujuannya sama ya tujuannya itu
untuk membersihkan bumi ini dari sampah plastik gitu.
13.49-14.59 Tantangan dari segi sampah ya sebenarnya kalau dari bahan
baku eh iya sih paling tantangan yang kami apa yang kami
dapati ya selama melakukan kegiatan ini itu dari segi bahan
bakunya dimana walaupun sebenarnya sampah plastik tuh
kayaknya banyak dimana-mana gitu ya kalau kita denger
gitu ya tapi ternyata susah juga untuk mencari sampah
plastik kalau yang sudah di-pasaran gitu ya dan kalaupun
ada itu sudah pasti kotor, kotor dan bau dan bernoda jadi
memang harus kita olah lagi,cuci lagi makanya sebenarnya
penting banget konsep pemilahan sebelum membuang ke
TPA gitu atau TPS ya jadi kalau bisa langsung dipilah dari
sampah yang organik dipisah oleh sampah yang anorganik
gitu dan diusahakan sampahnya kalau bisa sudah dicuci
dulu juga gitu jadi untuk pengolah pengolah sampah seperti
kami itu tidak kesulitan untuk mengolahnya.
15.10-15.26 Tapi kalau untuk pemasaran Aku belum menemukan
tantangan ya mas ya karena respon marketnya itu sangat
positif gitu masyarakat sekarang tuh apalagi yang di Jakarta
gitu ya itu sangat terbuka dengan IDE produk-produk hasil
daur ulang gitu.
17.55-18.49 Ada juga satu hal ya tantangan yang kita hadapin selama
menjalankan recycling village itu dari segi produksi gitu
karena sebenarnya produk kami itu-kan produk pembuatnya
membuat dengan tangan atau handmade lah ya jadi memang
kapasitas yang kami hasilkan sebulan itu tidak bisa
sebanyak pabrik-pabrik yang melakukan mass production
sedangkan demand di-market itu sangat tinggi jadi banyak
sekali demand yang tidak bisa kita capai ini karena limitnya
itu karena limit dari produksi tapi menurut Aku juga di-sini
itu juga selain menjadi tantangan itu juga menjadi nilai
tambahan juga sih buat kita gitu ya karena jadi ada nilai
eksklusifitasnya lah orang tuh jadi menunggu menunggu
banget gitu loh kapan nih ada lagi gitu kesannya limited
edition.
19.12-19.41 Oke kelebihan dari produk recycling village itu karena udah
pasti dari sampah plastik ya jadi kuat dan kalau bisa
dibedakan dengan tas-tas lain itu tas kami itu jadinya
waterproof gitu bisa dibawa lah mau ke hujan-hujanan, mau
ke pantai mau dimasukin air juga nanti tinggal dijemur atau
tinggal dilap lagi gitu jadi super fungsional juga sih mau ke
panas bisa mau ke hujan juga bisa gitu.
Sabrina 00.07-01.20 Selain itu juga menurut Aku produk kami itu memiliki nilai
0097 eksklusifitas ya dimana setiap produk yang kami hasilkan
itu sudah pasti berbeda jadi tidak akan ada motif yang sama
antara satu dan satu tas dengan tas yang lainnya karena
proses pembuatannya itu-kan handmade ya dan itu
membutuhkan kreativitas dari setiap pengrajin gitu jadi
pengrajin itu mengeksplor sendiri lah desain seperti apa
corak seperti apa motif seperti apa dan kalau udah bikin satu
ya tidak akan bisa bikin yang sama persis gitu jadi memang
itu juga menjadi nilai jual yang baik ya di-masyarakat
karena masyarakat tuh seperti kalau beli tas kita tuh kayak
kalau menurut mereka ya seperti membeli lukisan gitu jadi
kayak beli barang seni karena setiap barang itu punya corak
dan desain yang berbeda gitu dan seleranya juga ngikutin
orang gitu ada satu orang yang gak suka dengan corak ini
tapi ternyata suka banget sama corak yang lain dan
sebaliknya gitu jadi setiap produk punya peminatnya sendiri
lah gitu.

01.55-02.00 Kalau gram ada sih ada lah data Aku mungkin kasih satu
contoh kali ya oke boleh dipegang apa nggak ya nggak papa
dipegang aja nggak papa nggak papa yang mana ngubah
nggak nggak ya.
02.31-02.52 Oke untuk daya serap limbahnya itu tergantung model yang
kita hasilkan kami ini membutuhkan kurang lebih 300 gram
plastik kresek atau 30-40 lembar plastik untuk membuat
satu produk.
02.59-03.07 Iya bener jadi dari satu produk yang kami hasilkan itu kami
bisa menyelamatkan 30-40 lembar kantong kresek dari
lingkungan.
03.15-03.23 Jadi dari satu produk yang kami hasilkan contohnya
shopping bag ini kami bisa mengurangi 30-40 lembar
sampah kresek dari lingkungan.
03.44-03.56 Nah selain menyelesaikan masalah lingkungan kami juga
bisa menyelesaikan masalah sosial dimana kita bisa
membantu ibu-ibu untuk mendapatkan penghasilan
tambahan dari rumah dengan mengolah sampah dengan
mengolah sampah plastik.
Sabrina 00.23-01.41 Oke mungkin pertama harapan untuk masyarakat Umum
0098 dulu ya gitu harapannya sih kalau dari kami sebagai kami
juga pengelola sampah mungkin masyarakat lebih bijak juga
dalam memilah sampah dari rumah juga ya karena itu
berpengaruh banget untuk penggiat sampah seperti kami
untuk mendapatkan bahan baku yang bagus gitu ya nah
selain itu juga kita berharap masyarakat Umum itu tertarik
untuk membeli produk-produk hasil daur ulang lebih
banyak lagi masyarakat yang mulai sadar bahwa ada juga
kok produk daur ulang tuh yang kualitasnya bagus gitu tidak
beda dengan kualitas yang memakai bahan material baru
gitu selain itu juga ada harapan kepada para penggiat
sampah juga ibu-ibu di-bank sampah maupun ibu-ibu yang
sudah mulai melek atau sadar atas isu lingkungan ini agar
terpicu gitu ya kalau bisa kita belajar bareng-bareng boleh
banget datang ke recycling village agar kami bisa saling
mengajarkan cara mengolah sampah plastik yang baik
saling berbagi cara mengolah sampah plastik yang baik.
02.54-03.27 Alangkah baiknya juga masyarakat terpicu ya dengan
melihat apa yang sudah diupayakan di-cycling village agar
mau mengolah masing-masing sampah di-rumah masing-
masing menjadi produk yang bisa digunakan kembali
karena sebenarnya untuk IDE dan inspiratif itu sudah
banyak ya apalagi kita hidup di-zaman semuanya serba
teknologi serba gampang untuk dicari jadi memang tinggal
kemauannya aja nih untuk ikut andil dalam mengatasi isu
lingkungan.
Ibu Palupi 00.16-00.33 Nama saya Palupi saya disini sebagai pelatih untuk yang
0100 batch ke-2 sebelumnya saya sebagai peserta di-batch
pertama dari recycring village. Batch itu maksudnya satu
kelompok.
01.14-02.34 Kebetulan-kan saya emang ya tertariklah untuk kegiatan apa
yang sedikit-sedikit bantulah gitu kebiasaan lingkungan jaga
lingkungan ya-kan daur ulang gitu sebelum sebenarnya-kan
saya juga mulai baru mulai ini masih di-lingkungan rumah
saya juga bikin yang bank sampah jadi-kan kebetulan
ditawarin sama bu rw ngasih tahu ada pelatihan terus ya
udah saya coba saya mau ikut gitu terus-kan bu rw bilang
coba cari yang lain gitu ternyata-kan memang susah juga ya
apa kalau yang mau beranikan diri sendiri gitu ya udah ya
udah saya ikut sendiri tuh waktu yang batch 1 yang
kelompok satu itu yang dari lingkungan ini cuma saya
sendiri sebelumnya itu dari bank sampah yang di-depok,
nah terus kemarin itu saya dihubungi sama mbak Sabrina
lagi untuk istilahnya transfer ilmu lah yang dari-kan saya
diberi dikasih tahu sama yang dari Lampung tuh pelatihan
dari Lampung cara apa memilah plastik mau apa milih
plastik produksinya itu caranya gimana, plastik yang harus
dipilih seperti apa terus cara menyetrika aja bagaimana gitu
nah terus disini saya berbagi ilmu lah untuk yang kelompok
ke-2 gitu.
02.39-04.36 Saya juga saya juga masih belajar ya mas jadi kemarin-kan
pertama itu-kan saya juga belum kebayang nih bakal
bikinnya seperti apa waktu pertama pelatihan-kan terus
ternyata-kan pada saat pelatihan itu-kan dikasih tahu
plastik-plastik itu-kan dicuci dulu terus di-apa dikeringkan
dijemur lah kita-kan kemarin waktu pelatihannya udah
terima plastiknya udah bersih tuh tinggal kita potong sesuai
pola ukurannya terus nanti kita bikin berapa lapis terus nanti
disetrika nah terus trik menyetrikanya itu juga ternyata-kan
ada triknya tuh nggak bisa nggak bisa langsung apa buru-
buru gitu-kan terus udah gitu yang dari situ kemarin itu
pelatih pertama itu-kan cuma bilang pelan-pelan aja bu gitu
sedangkan-kan kita nggak,standar pelan-pelan orang itu
beda beda-kan kecepatannya beda beda-kan nah disitu saya
tuh penasaran ya istilahnya saya coba di rumah-kan saya
hitung sendiri saya nanya nggak dikasih jawaban tuh berapa
menit mbak? kira-kira dari sini sampai sana gitu-kan
habisnya satu apa satu kali gosok? gitu-kan saya bilang
terus pelan-pelan aja bu gitu ya sudah saya coba sendiri di-
rumah nah setelah di-rumah dicoba saya udah dapet-kan tuh
jadi perhitungannya kira-kira feelingnya udah nyampe deh
terus udah gitu makanya tuh waktu-waktu yang kelompok
pertama itu-kan temen-temen saya juga mereka-kan juga
masih blank tuh perkiraan setrikanya berapa lama gitu-kan
nah itu-kan nggak jelas jadi mungkin yang masih yang
kelompok pertama itu istilahnya hasilnya tuh masih belum
banyak yang berhasil lah masih banyak trial errornya lah
mas gitu-kan nah terus yang pas kemarin itu pas pelatihan
yang kelompok ke-2 ini kan ya insyaallah saya kasih tahu
kira-kira nih sekian lama gitu kalau terus alhamdulillah-kan
mereka ngerjain saya lihat juga gini wah kok sudah bisa
langsung jadi berarti kepake itu-kan dia bilang
alhamdulillah saya bilang sama mbak Sabrina juga gitu.
Ibu Palupi 00.10-00.49 Ya satu saya bisa tahu plastik itu bisa dimanfaatkan lebih
0101 bisa dibuat bahan kreatif lah bahan produksi yang lebih
kreatif gitu-kan terus istilahnya ya saya bisa membedakan
jenis-jenis plastik-kan lapisan-lapisan itu-kan beda-kan jadi
harus punya feeling sendiri nih kan kalau standar dari yang
pelatih kemarin-kan sekian lapis gitu dan lapisannya itu-kan
masing-masing plastik berbeda tuh jadi kita harus nerapin
satu lapis itu kalau misalnya plastiknya jenis ini tuh
perlunya berapa lapis ya gitu berapa lembar gitu untuk satu
lapis itu.
01.07-01.26 Sekarang saya jadi tahu bahwa sampah plastik itu bisa
diolah menjadi produk yang bermanfaat diantaranya itu bisa
berupa shopping bag,tote bag terus pouch, tempat tisu,mini
wallet apalagi ya sampul buku dan lain sebagainya
01.38-02.21 Kalau menurut saya ini-kan kalau untuk pemilahan sampah
di-rumah kayaknya agak kurang ini ya kalau pengalaman
saya di-sekitar rumah gitu kesadaran nah kesadaran untuk
itunya agak kurang tuh mas jadi kalau bisa ya saya sedapat
mungkin menghimbau teman-teman yang saya kenal gitu
saya di-rumah juga udah mulai tolong dong dikumpulin
plastik-plastik yang itu kalau misalnya bisa diringkas
maksudnya tidak perlu menggunakan terlalu banyak plastik
tuh dikurangi penggunaan plastiknya gitu saja atau dipilah
mungkin ya kadang-kan satu sampah gitu eh maksudnya
sampah sedikit plastiknya jadi banyak tuh-kan kita jadikan
satu saja entar kalau sampahnya plastiknya masih bersih itu
bisa.

Anda mungkin juga menyukai