Anda di halaman 1dari 3

Peran Pemuda Muslim dan Kristen dalam Menanamkan Moderasi Beragama di Dukuh

Kayuapu, Desa Gondang Manis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus

Firda Khoirunnida / firdakhoirunnida14@gmail.com


Efa Ida Amaliyah / efa@iainkudus.ac.id

IAIN Kudus

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengungkap tiga hal, yaitu tentang peran pemuda Muslim dan
Kristen dalam menanamkan sikap moderasi beragama, proses berlangsungnya Moderasi
Beragama, dan faktor yang menjadi berlangsungnya Moderasu Beragama di Dukuh Kayuapu,
Bae, Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (fild research) dan menggunakan
teknik pengumpulan data melalui observasi keadaan Dukuh Kayuapu dan masyarakatnya,
wawancara kepada pemuda muslim dan Kristen serta tokoh masyarakat, dan dokumentasi.
Dengan melakukan wawancara pada pemuda muslim dan Kristen serta masyarakat
menghasilkan data baru dan diharapkan memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan
keadaan. Teknik analisis yang digunakan yaitu menggunakan modl analisis Milles dan
Hubberman.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: pertama, peran pemuda muslim dan Kristen
dalam menanamkan moderasi beragama dapat terlihat dari keaktifan berorganisasi dalam
masyarakat. Pemuda berinisiatif mendirikan organisasi lintas agama yang bernama Popsika.
Melalui Popsika ini kegiatan pemuda muslim dan Kristen dalam hal kemasyarakatan
terpayungi. Kedua, proses pemuda Kayuapu menanamkan moderasi beragama yaitu melalui
tindakan dan dialog, salah satu kegiatan para pemuda yakni melakukan kegiatan tolong
menolong lintas agama. Tindakan para pemuda antara lain dengan melakukan pengamanan di
hari-hari besar (Islam ataupun Kristen), halal bihalal bulan Syawal, dan melaksanankan
santunan yatim piatu dan dhuafa di Dukuh Kayuapu. Selain itu melakukan dialog terutama
saat terjadi konflik di masyarakat. Ketiga, faktor yang mempengaruhi sikap moderasi pemuda
antara lain yakni ajaran orang tua, lingkungan dan kesadaran diri. Faktor ajaran atau doktrin
orang tua sejak dini mempengaruhi pemikiran seorang anak dan terbawa hingga dewasa.
Faktor lingkungan bisa memberikan pengaruh pada seorang individu yang tinggal di
lingkungan tersebut baik positif maupun negatif. Selanjutnya faktor kesadaran dalam diri
mereka sendiri, saat pemikiran telah matang maka kesadaran diri mempengaruhi sikap
moderasi seseorang.

Kata kunci: Peran, Pemuda, Moderasi Beragama, Masyarakat Plural


Maria dari Dua Perspektif: Suatu Studi Perbandingan
Oktavianey, G.P.H, Meman
Varetha Lisarani
Mukarramah

Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak

Abstrak

Pembahasan mengenai sosok Maria merupakan salah satu topik yang sering muncul dalam
dialog agama baik Katolik maupun Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1.
Mendeskripsikan bagaimana perspektif calon Guru Pendidikan Agama Katolik mengenai
Bunda Maria 2. Mendeskripsikan bagaimana perspektif calon Guru Pendidikan Agama
Islam mengenai Siti Maryam. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif
kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara yang dilanjutkan
dengan FGD (Focus Group Discussion). Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Perspektif calon
guru Agama Katolik terhadap Bunda Maria yaitu berdasarkan empat dogma; 2) Perspektif
calon guru Agama Islam terhadap Maria secara rinci dijelaskan pada beberapa surah dalam
Al-Quran. Persamaan perspektif calon pendidik Agama Katolik dan Islam terdapat pada
keperawanan Maria saat melahirkan Yesus, juga Maria adalah wanita yang dimuliakan dan
diyakini menjadi penghuni surga. Perbedaan perspektif mengenai Maria antara lain: calon
Guru Agama Islam mempercayai bahwa Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan,
sehingga berbeda dengan umat Katolik yang percaya bahwa Maria adalah Bunda Allah.
Calon guru Agama Katolik juga mempercayai bahwa Maria diangkat ke surga dengan jiwa
dan tubuhnya, Maria dibebaskan dari dosa asal, dan Maria tetap perawan setelah melahirkan
Yesus.

Kata Kunci: Bunda Maria; Katolik; Islam: Perspektif


Upaya Menjaga Toleransi Beragama Peserta Didik di Sekolah Dasar Marie
Joseph Pontianak

Ona Sastri Lumban Tobing1, Exnasia R.P Handayani2, Florentina Dwi Astuti3,
Oktavianey G.P.H Meman4,
1,2,3,4
STAKat Negeri Pontianak, Indonesia
Email: onasastri@gmail.com

ABSTRAK

Kondisi masyarakat Indonesia yang terdiri dari keberagaman tidak jarang menjadi
pemicu terjadinya konflik atas perbedaan tersebut, serta di tengah situasi yang tidak
menentu ini, sikap toleransi menjadi salah satu upaya yang terus dituntut untuk membangun
hidup bersama yang lebih baik. Toleransi atas keberagamaan merupakan salah satu solusi
untuk mengurangi bahkan mencegah terjadinya konflik atau tindakan-tindakan yang
merusak hubungan bersama dalam keberagaman yang masih terjadi sampai sekarang. Maka
sangat penting untuk menumbuhkembangkan sikap toleransi terhadap keberagaman sejak
dini baik melalui keluarga maupun lingkungan sekolah. Salah satunya lembaga pendidikan
formal pada tingkat Sekolah Dasar Marie Joseph, yang berupaya mengajarkan nilai-nilai
edukatif untuk membangun sikap toleransi terhadap keberagaman di antara peserta didik
yang berbeda latar belakang budaya, agama, suku dan lainnya. Tujuan dilakukannya
epnelitian ini untuk mengetahui bagaiman moderasi beragama serta upaya menjaga toleransi
yang ada di Sekolah Dasar Marie Joseph, Pontianak. Hasil penelitian ini menunjukkan
Sekolah Dasar Marie Joseph, melalui para staf pengajar, staf pegawai berupaya untuk
menanamkan nilai-nilai edukatif serta melaksanakan toleransi kebegaraman kepada peserta
didik sejak dini sebagai dasar menanamkan nilai toleransi sejak di Sekolah Dasar sebagai
pedoman untuk membangun hidup saling menghormati keberagaman yang ada di sekolah
tersebut. Keberagaman para staf pengajar, staf pegawai serta peserta didik pada Sekolah
Dasar tersebut dituntut suatu sikap toleransi untuk ditumbuhkembangkan dan dihayati oleh
semua yang berada di Sekolah Dasar tersebut. Sehingga hal baik tersebut menjadi
pandangan positif dari para orang tua maupun masyarakat di lingkungan Sekolah Dasar
tersebut juga ikut merasakan dampaknya.

Kata kunci: toleransi, keberagaman, peserta didik

Anda mungkin juga menyukai