Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN LINEN KOTOR DI LAUNDRY

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/RSPr/SPO/CSSD/VII/2016 00 1/1

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh,


STANDAR Juli 2016 Direktur RSUD Pariaman
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Indria Velutina
NIP. 19680622 200003 2 002
PENGERTIAN Linen kotor adalah linen kotor bekas oleh pasien dan yang ternoda cairan
tubuh dan darah serta bekas pasien berpenyakit menular.

TUJUAN 1. Untuk membersihkan linen dari kotoran / noda / darah / bau.


2. Untuk mencegah kontaminasi mikroba.
3. Untuk mencegah infeksi nosokomial.
KEBIJAKAN Penatalaksanaan linen kotor sesuai prosedur di unit laundry agar di
laksanakan oleh semua petugas untuk meminimalkan resiko infeksi

PROSEDUR 1. Persiapan alat :


a. Detergent 400 gr
b. Alkali 500 gr
c. Pemutih 200 gr
d. Penetralisir 200 gr
e. Pelembut 250 gr
f. Tutup Kepala
g. Masker
h. Sarung tangan rumah tangga
i. Baju khusus yang tidak tembus air
2. Cara Kerja :
a. Tahap Penerimaan :
1) Petugas menerima linen kotor yang sudah dipisahkan, antara
linen kotor infeksius dan linen kotor non infeksius yang sudah
dibedakan dari pembungkusnya.
2) Kemudian petugas penerima menghitung dan mencatat pada
buku dan kartu tanda terima rangkap 2 (dua), tembusannya
diserahkan kepada petugas pengirim, sedangkan yang aslinya
diserahkan kepada petugas pendistribusian.
Yang perlu diperhatikan adalah :
Jumlah linen keseluruhan
Jenis linen
Ruangan / lantai yang mengirim linen
Tanda tangan petugas yang menerima

PENATALAKSANAAN LINEN KOTOR DI LAUNDRY

RSUD PARIAMAN No. Dokumen No. Revisi Halaman


………………… ………………. 2 dari 4

4) Mengadakan pemilihan linen kotor infeksius berdasarkan :


a) Infeksius atau non infeksius
b) Tingkat kotoran ( berat / ringan )
c) Jenis linen ( tebal atau tipis, berwarna atau tidak )
5) Petugas penerimaan dalam melaksanakan tugasnya menggunakan Alat
Pelindung Diri ( APD ) sebagai berikut :
a) Tutup Kepala
b) Masker dan kaca mata pelindung
c) Sarung tangan rumah tangga
PROSEDUR d) Baju khusus yang tidak tembus air
e) Sepatu tertutup dari bahan karet / kulit
6) Setelah selesai melaksanakan tugas Alat Pelindung Diri (APD) tersebut
langsung dicuci ( tidak boleh digantung / disimpan sebelum dicuci ).
b. Proses Pencucian
1) Linen kotor yang sudah diterima oleh petugas penerima sesuai dengan tingkat
kekotorannya, jenis linen infeksius ditimbang sesuai dengan kemampuan mesin
cuci yaitu : khusus untuk linen kotor infeksius maximum 40 kgsekali cuci.
2) Proses pencucian dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a) Merendam linen kotor akibat darah dengan larutan chlorine 5% selama 10
menit oleh petugas ruangan
b) Memasukkan linen kotor kedalam mesin
c) Menyiapkan kebutuhan detergent berdasarkan tingkat cucian (infeksius)
yaitu :
- Detergent 400 gr
- Alkali
c. Memprogram mesin cuci yang disesuaikan dengan linen kotor terhadap suhu dan
waktu yang dibutuhkan serta prosesnya yaitu :
1) Infeksius
a) Suhu maximal 90ºC
b) Waktu yang dibutuhkan ± 45 menit
c) Proses Pencucian
(1) Pre Wash ± 3 menit
(2) Pembuangan kesatu dilanjutkan pencucian utama selama ± 15 menit
dengan memasukkan jenis detergent dan alkali
(3) Pembuangan kedua dilanjutkan dengan pencucian kedua selama
± 10 menit tanpa detergent / bersifat pembilasan
(4) Pembuangan ketiga dilanjutkan dengan pencucian ketiga dan
memasukkan penetrasi
(5) Pembuangan keempat dilanjutkan dengan pencucian keempat (akhir)
dengan memasukkan pelembut
(6) Pembuangan kelima dilanjutkan dengan pemerasan kemudian menuju ke
proses pengeringan

PENATALAKSANAAN LINEN KOTOR DI LAUNDRY

RSUD PARIAMAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
………………… ………………. 3 dari 4

2) Cucian berat, sedang dan ringan program mesin cucinya sama, yang
membedakan adalah jumlah detergentnya.
Proses pencuciannya adalah sebagai berikut :
a) Suhu maximum 80ºC
b) Waktu 45 menit
c) Proses pencucian sama dengan program pencucian non infeksius

d. Proses Pengeringan
Linen yang telah dipilah tersebut diatas, dimasukkan dalam mesin pengering dengan
suhu maximum 80ºC dengnan berpedoman waktu sebagai berikut :
1) Linen tipis ± 10 – 15 menit
2) Linen tebal ± 10 – 20 menit

e. Penyetrikaan
1) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah :
a) Pemilahan berdasarkan jenis linen
b) Pelaksanaan penyetrikaan
2) pada kegiatan pemilahan yang perlu diperhatikan adalah : Pemisahan menjadi
2 kelompok yaitu :
a) Kelompok satu disetrika dengan menggunakan mesin roll pres meliputi :
(1) Seprei
PROSEDUR
(2) Steak laken
(3) Duk
(4) Dan lain-lain yang bersifat lembaran
b) Kelompok dua disetrika dengan menggunakan mesin rolary press meliputi :
(1) Sarung bantal dan guling
(2) Piyama dan daster
(3) Gordyn dan lain-lain

f. Pelipatan dan Penyimpanan


1) Pelipatan
Setelah melalui proses penyetrikaan petugas melipat linen dengan rapid an
dipisahkan sesuai jenis linen.
2) Penyimpanan
Meliputi pemisahan jenis linen yang merupakan lanjutan dari pelipatan,
kemudian menempatkan linen yang sudah rapi kedalam rak-rak sesuai daftar
ruangan / lantai dan kartu tanda terima.
PENATALAKSANAAN LINEN KOTOR DI LAUNDRY

RSUD PARIAMAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
………………… ………………. 4 dari 4

g. Pendistribusian
Petugas distribusi melakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Memeriksa apakah linen sudah lengkap dari segi jenis maupun jumlah
2) Memastikan bahwa jenis linen tidak tertukar dengan linen dari ruang lain
3) Menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan yang
PROSEDUR
mengambil sesuai kartu tanda terima
4) Pengambilan linen bersih dilaksanakan pukul 11.00 s/d 14.00 Wib

1. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian infeksi di Rumah Sakit

DOKUMEN TERKAIT 2. Buku Pedoman Manajemen Linen di Rumah sakit Depkes RI


3. Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Laundry

UNIT TERKAIT Seluruh Petugas Laundry.

Anda mungkin juga menyukai