Anda di halaman 1dari 6

JTG/UKP/FM-281

PROFIL RISIKO (RISIKO PRIORITAS)


PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA
TAHUN 2023

Pelaporan
Risiko
Sasaran Organisasi Sistem Pengendalian Yang Telah Prioritas Evaluasi
LK LD LR
(Unit/Program) Dilaksanakan Risiko Risiko
No Kejadian Penyebab Dampak

Terpeliharanya Barang 1 Kegagalan Manusia Adanya korban jiwa  Menyediakan APAR di setiap 3 5 22 (Tinggi) 1 Ya  MFK
Milik Daerah Penunjang pemadaman api pada Pegawai belum seluruhnya tersosialisasi cara Kerusakan sarana lantai  Pemadam Kebakaran
Urusan Pemerintahan saat terjadi kebakaran penggunaan APAR prasarana dan dokumen  Pelatihan penggunaan APAR oleh  Kepala Puskesmas
Daerah Metode DAMKAR  Dinas Kesehatan
 Belum ada tim penanggulangan code red  Melakukan Simulasi Kebakaran
MFK  Apabila kebakaran terjadi di jam sibuk/macet
pemadam kebakaran akan terhambat sampai
di lokasi
Alat
 Pompa hydrant rusak
 springkler belum aktif
 Server alarm kebakaran rusak
Biaya
Dibutuhkan biaya untuk memperbaiki pompa
hydran, sprinkler dan alarm kebakaran
Lingkungan
Banyak pegawai yang tidak ikut berpartisipasi
dalam simulasi code red karena kesibukannya

Tersedianya Layanan 2 Peningkatan angka Manusia :  Meningkatkan angka  Penyuluhan tentang stunting di 4 4 19 (tinggi) 2 Ya  Kasatpel UKP
Kesehatan untuk UKP kejadian stunting  Kurangnya pengetahuan ibu tentang morbiditas dan dalam dan luar gedung  Kepala Puskesmas
Rujukan, UKM dan UKM pemberian makanan bergizi bagi balita mortalitas anak  Pemberian PMT biskuit bagi balita  Dinas Kesehatan
Rujukan Tingkat Daerah  Kurangnya ekonomi keluarga  keterbelakangan gizi kurang dan gizi buruk
Provinsi  Kurangnya pengetahuan ibu tentang penyakit mental  Koordinasi dengan PPSM untuk

pada balita  rendahnya pelatihan pengukuran antropometri


Program Gizi  Pola asuh orang tua yang tidak telaten kemampuan belajar bagi kader

 Banyak balita dengan penyakit penyerta  risiko serangan  Koordinasi dengan lintas sektor

Metode : penyakit kronis untuk mengentaskan stunting


seperti diabetes,  Merujuk balita terduga stunting ke
Pelaporan
Risiko
Sasaran Organisasi Sistem Pengendalian Yang Telah Prioritas Evaluasi
LK LD LR
(Unit/Program) Dilaksanakan Risiko Risiko
No Kejadian Penyebab Dampak

 Balita wieght flatering, gizi kurang dan gizi hipertensi, hingga Sp. A

buruk tidak segera di intervensi obesitas  Melakukan pemeriksaan berkala

 Salah pengukuran antropometri (TB anak)  Menurunnya tingkat terhadap balita stunting

Alat : kepercayaan

Alat ukur belum sesuai standar stakeholder terhadap

Lingkungan : Puskesmas

 Lingkungan tidak peduli dengan gizi balita

 Kurangnya Akses air bersih sehingga balita

sering diare
 Sanitasi lingkungan kurang baik

Terpeliharanya Barang 3 Terjadi kebakaran di Manusia :  Korban Jiwa  Security melakukan patroli ke 3 4 17 (Tinggi) 3 Ya  MFK
Milik Daerah Penunjang dalam gedung  Pegawai menggunakan satu sumber listrik  Kerugian aset seluruh ruangan setelah jam pulang  Pemadam Kebakaran
Urusan Pemerintahan untuk lebih dari 3 alat untuk mengecek alat yang masih  Kepala Puskesmas
Daerah  Pegawai tidak mematikan/mencabut alat hidup

elektronik saat pulang kerja  sosialisasi penggunaan sumber


MFK  Petugas dapur lupa mematikan kompor listrik maksimal untuk 3 alat

setelah memasak  Apabila terjadi kebakaran maka

Metode : melakukan evakuasi sesuai dengan


 Terjadi korsleting listrik simulasi code red, Menghubungi

 Terjadi ledakan dari disel pemadam kebakaran, Melakukan

Alat : rujukan bagi korban terdampak ke

 Jumlah Sumber listrik terbatas RS terdekat,

 Dapur berada di dalam gedung lantai 5 Melaporkan kejadian ke Dinas

 Kompor menggunakan gas LPG


Kesehatan

Biaya :
Biaya untuk pemindahan dapur ke luar gedung dan
penambahan colokan listrik besar
Lingkungan :
Alat disel berada di gedung utama
Pelaporan
Risiko
Sasaran Organisasi Sistem Pengendalian Yang Telah Prioritas Evaluasi
LK LD LR
(Unit/Program) Dilaksanakan Risiko Risiko
No Kejadian Penyebab Dampak

Implementasi Penerapan 4 Kegagalan Evakuasi Manusia Pegawai, Pasien dan  Simulasi code red 3 4 17 4 Ya  MFK
Manajemen Risiko saat terjadi bencana Pegawai belum seluruhnya berpartisipasi dalam pengunjung mengalami  Sudah terdapat tangga darurat (Tinggi)  Pemadam Kebakaran
simulasi code red cedera Serta Kerusakan  Petunjuk jalur evakuasi  Kepala Puskesmas
MFK Metode Dokumen  Sudah terdapat titik kumpul
 Belum adanya tim penanggulangan bencana

kebakaran
 belum dilakukan sosialisasi SOP evakuasi saat

terjadi bencana
Alat
 Belum ada fasilitas selasar untuk evakuasi

pasien bersalin dari lantai 2


 Petunjuk arah evakuasi belum lengkap di

setiap lantai
Lingkungan
Jalur Evakuasi tidak steril

Terpenuhinya Upaya 5 Waktu tunggu obat jadi Manusia : Kepuasan pasien  Dilakukan pembagian tugas di 5 2 15 5 Ya Kasatpel UKP
Kesehatan Perorangan dan lebih dari 10 menit Petugas tidak mengecek adanya resep baru menurun farmasi, termasuk petugas yang (Sedang)
Upaya Kesehatan Metode : melakukan penerimaan resep
Masyarakat resep obat dari layanan tidak masuk ke dalam  Segera melakukan konfirmasi ke
sistem epuskesmas layanan apabila resep obat belum
Farmasi Alat : masuk di sistem epuskesmas
Tidak terdapat nomor antrian farmasi
Lingkungan :
Ruang tunggu farmasi sangat penuh

Terpenuhinya Upaya 6 Salah hasil Manusia :  Hasil lab salah,  Terdapat SOP verifikasi dan vali- 3 3 14 (Sedang) 6 Ya  Keselamatan Pasien
Kesehatan Perorangan dan pemeriksaan  Petugas tidak teliti saat mencatat dan sehingga salah dasi hasil lab  Kasatpel UKP
Upaya Kesehatan laboratorium manual menginput hasil penatalaksanaan  Apabila terjadi hasil laboratorium
Masyarakat  Petugas tidak melakukan validasi dengan pasien salah maka dilakukan pengecekan
benar ulang dari mulai sampling
Laboratorium Metode :
Terdapat beberapa pemeriksaan lab yang
dilakukan secara manual
Alat :
Tidak terdapat komputer di bagian sampling untuk
Pelaporan
Risiko
Sasaran Organisasi Sistem Pengendalian Yang Telah Prioritas Evaluasi
LK LD LR
(Unit/Program) Dilaksanakan Risiko Risiko
No Kejadian Penyebab Dampak

mencatat langsung hasil manual

Terpenuhinya Upaya 7 Penularan penyakit TB Manusia : Peningkatan mobiditas  Melakukan Edukasi kepada pasien 3 3 14 (Sedang) 7 Ya  PPI
Kesehatan Perorangan dan dari pasien TB ke  Pasien TB dan HIV tidak menggunakan dan mortalitas pasien HIV TB dan HIV untuk menggunakan  Keselamatan Pasien
Upaya Kesehatan pasien HIV masker masker  Kasatpel UKP
Masyarakat  Imunitas pasien HIV rendah sehingga mudah  Ruang tunggu pasien TB dan HIV

tertular penyakit infeksi berada di ruang terbuka


Layanan HIV Metode :  Merujuk pasien HIV ke layanan TB
Konseling HIV dalam waktu yang lama sehingga untuk pengobatan apabila tertular
pasien lain menunggu di tempat tunggu dalam
waktu lama
Alat
Tidak terdapat sekat yang memisahkan ruang
tunggu HIV dan TB
Lingkungan :
Ruang tunggu pasien HIV dan TB bersebelahan
tanpa pembatas

Terlaksananya Pengelo- 8 Petugas tertusuk jarum Manusia Tertular penyakit  Menggunakan APD saat 2 4 13 (sedang) 8 Ya  K3
laan Pelayanan Kesehatan  Petugas tidak berhati-hati saat melakukan HIV/Sifilis/Hepatitis B dari melakukan tindakan  Kasatpel UKP
Kerja dan Olahraga tindakan pasien  Tidak menutup kembali jarum sun-
 Petugs tidak menggunakan APD yang benar tik setelah digunakan
K3 saat melakukan tindakan  jarum suntik dibuang di safety box
Metode
 Menutup kembali jarum setelah penyuntikan

 Belum ada alur penatalaksanaan tertusuk

jarum
Lingkungan
Tidak melapor setelah tertusuk jarum karena malu
dengan petugas lain

Terpeliharanya Barang 9 Tembok belakang Manusia :  Mengakibatkan - 2 4 13 (Sedang) 9 Ya  MFK


Milik Daerah Penunjang rubuh ke arah jalan Petugas MFK jarang melakukan ronde cedera/luka  Kepala Puskesmas
Urusan Pemerintahan raya gedung/bangunan pegawai dan
Daerah Metode : pengendara
Pegawai tidak tahu cara melaporkan kegagalan kendaraan di jalan
MFK bangunan raya
Pelaporan
Risiko
Sasaran Organisasi Sistem Pengendalian Yang Telah Prioritas Evaluasi
LK LD LR
(Unit/Program) Dilaksanakan Risiko Risiko
No Kejadian Penyebab Dampak

Alat :  Mengakibatkan
Tembok belakang miring ke arah jalan raya pemberitaan yang
Biaya : buruk bagi
Biaya perbaikan tembok dinding besar Puskesmas
Lingkungan :
Tanah tidak stabil

Tersedianya Layanan 10 Salah hasil Manusia : Status gizi balita salah  Pelatihan kader cara pengukuran 4 2 12 (Sedang) 10 Ya  Koord Gizi
Kesehatan untuk UKP pengukuran  Kader salah melakukan pengukuran sehingga salah antropometri  Koord PPSM
Rujukan, UKM dan UKM antropometri Metode : penatalaksanaan  Melakukan pendampingan dan  Kasatpel UKM
Rujukan Tingkat Daerah  Kader baru belum tersosialisasi SOP supervisi kader di Posyandu
Provinsi pengukuran antropometri
Alat :
Program Gizi dan PPSM  Alat antropometri tidak sesuai dengan KMK

terbaru
 Alat antropometri yang berada di posyandu

bukan milik puskesmas dan tidak pernah


dikalibrasi
Biaya :
Perlu anggaran yang besar untuk membeli
antropometri Kit yang sesuai standar untuk 104
posyandu

Terpenuhinya Upaya 11 Pasien dan petugas Manusia : Pasien terluka, kepuasan Apabila hujan dan banjir pelayanan 4 2 12 (Sedang) 11 Ya  Keselamatan
Kesehatan Perorangan dan terpeleset di layanan Pasien tidak hati-hati pasien penuru ISPA dilakukan di lobi puskesmas Pasien
Upaya Kesehatan ISPA saat hujan Metode :  Kasatpel UKP
Masyarakat Pemeriksaan pasien ISPA berada di tenda (luar
ruangan)
Layanan ISPA Alat :
Tidak ada ruangan permanen untuk layanan ISPA
Biaya :
Dibutuhkan biaya yang besar untuk pembangunan
ruangan permanen pelayanan ISPA
Lingkungan :
Layanan ISPA licin dan banjir saat hujan

Terpeliharanya Barang 12 Motor terjatuh saat Manusia  Pengemudi motor  Memasang tulisan “hati-hati jalur 4 2 12 Sedang 12 Ya  MFK
Pelaporan
Risiko
Sasaran Organisasi Sistem Pengendalian Yang Telah Prioritas Evaluasi
LK LD LR
(Unit/Program) Dilaksanakan Risiko Risiko
No Kejadian Penyebab Dampak

Milik Daerah Penunjang masuk/ keluar dari Pengendara motor kurang hati-hati cedera ringan kuning licin”  K3
Urusan Pemerintahan Puskesmas Metode  Motor rusak  Segera membawa pengemudi motor
Daerah Cara motor keluar dari puskesmas dengan yang cedera ke ruang tindakan
menginjak jalur disabilitas untuk pengobatan
MFK Alat
 Jalur keluar masuk puskesmas curam

 Jalur disabilitas berada di jalur keluar motot

 Blok Jalur disabilitas licin saat tekena air

Biaya
Dibutuhkan biaya untuk memperbaiki letak jalur
disabilitas
Lingkungan
Musim Hujan menjadikan jalan licin

Mengetahui, Koordinator Manajemen Risiko

Kepala Puskesmas Kecamatan Jatinegara Puskesmas Kecamatan Jatinegara

dr. Aditya Galatama Purwadi, MARS dr. Wida Novia Ismail

NIP. 187907192010011011 NIP. 198911022019032010

Anda mungkin juga menyukai