Anda di halaman 1dari 9

"SATU CARA UNTUK PERGI"

EPISODE 4 - 30/3/2022
By : LILIS LISNAWATI

FLASHBACK - INT. RUMAH PRADA - SEBUAH RUANGAN - DAY


Established lampu jalan di perumahan padat. seorang anak
kecil(5) duduk memegangi meteran penjahit diatas kain agak
lebar berwarna hijau.
PRADA
Key, lagi buat apa?

Prada datang menghampiri ditangannya menggenggam gelas lalu


menyeruputnya. Gelas diletakkan diatas meja jahitan miliknya
yang tepat disamping Prada berdiri.
Tersenyum lalu berjalan mendekati Keygi, berjongkok
dihadapannya.

PRADA
Key bantu ayah?
KEYGI
Ukur baju princes besok ulangtahun
sama ibu.
PRADA
Ibu Keygi dimana sekarang?
KEYGI
Disurga, nanti kesana naik
bemm(mobil)
PRADA
Key berani naik bemm? Kemarin
nangis pas naik bem.
KEYGI
Kemalin di bem ada cicak, jadi key
takut.

Prada tertawa, kedua tangannya mengangkat Keygi kecil dengan


wajah polos. Ia mengangkat tubuh Keygi diayun-ayunkan keatas
seperti menimangnya, membuat Keygi tertawa juga.
PRADA
Putri ayah, udah berat ya?

Keygi bahagia, ia hanya bisa tertawa saja.


FLASHBACK TO
2.

I/E. RUMAH PRADA - TERAS RUMAH - NIGHT


Transisi jalan raya malam hari, gedung-gedung dengan cahaya
lampu. Rumah sederhana Prada tampak sepi, beberapa tanaman
yang tertata rapi nampak layu tak terjamah. Sinar lampu
jalan nampak menyilaukan pantulan dari jendela.

Sebuah motor dengan penumpang dibelakangnya berhenti tepat


didepan halaman rumah, penumpang turun lalu membuka helm
dikenakan, Prada dengan wajah suntuk.

PRADA
(mengeluarkan uang dari saku)
Terimakasih, pak.
OJEK
(mengangguk sambil mengambil)
Sama-sama, pak.
Ojek tersebut langsung meninggalkan rumah Prada, sedangkan
Prada berjalan menuju teras rumahnya.
Sudut teras terlihat tanaman kaktus kecil milik Keygi,
langkah Prada langsung berhenti dengan wajah menengok kearah
kaktus tersebut.
Tak lama memandangi, Prada mendekati letak Kaktus yang
berada dimeja kecil dekat ujung teras. Satu tangan
mengangkat pot kaktus kecil, matanya memperhatikan dengan
bolak balik pot kecil itu.
Lalu Prada membawa masuk pot itu.

INT. RUMAH PRADA - SEBUAH RUANG - NIGHT

Pintu terbuka, nampak Prada masuk ditangan kiri memegangi


pot kaktu kecil. Tangan satunya lagi mengunci pintu rumah.
Berjalan kedalam.

Prada duduk di meja dapur. Masih di genggaman tangan, juga


dipandang oleh Prada.
PRADA (S.O)
Kadang hidup terasa begitu keras
dan kejam. Kadang kita merasa
bahagia bersama orang-orang dalam
hidup tapi esok belum tentu. Lalu,
saat begini, terasa sepi. Teman
berdialog tak ada lagi.
Wajah Prada menengok ke kanannya.
3.

CU: Ada bingkai foto diatas meja. Prada dan istri


menggendong anak bayi. Kita melihat jarak bingkai foto dan
meja tempat duduk Prada tak berjauhan.
PRADA (S.O)
Lihat! Dia sedang berjuang seperti
dirimu, dia berbaring diruangan
yang jika diingat pilu kehilangan
terbayangkan lagi.
Prada berdiri mendekati bingkai foto tersebut, lalu
mengambilnya. Ditangan memegangi pot kaktus dibawa ketempat
lain. Tampak suasana ruangan itu sepi gelap.
Lampu ruangan dimatikan.

INT. RUMAH PRADA - KAMAR KEYGI - NIGHT


Prada masuk ke dalam kamar Keygi, tempat tidur berwarna pink
terlihat rapi. Diatas tempat tidur ada sebuah buku dairy
cover biru.

Prada duduk disisi kasur. Pot kaktus dan bingkai foto


diletakkan dimeja samping kasur.
Mengambil buku itu langsung dibukanya terlihat langsung pada
sebuah halaman bertulis.

KEYGI (V.O)
Ayah adalah pahlawan. Ayah ada
cinta pertama anak perempuan.

I/E. BELAKANG RUMAH - DAY


Establishing pekarangan belakang rumah, suara angin
menggesek daun daun.
Suara tertawa anak kecil, itu Keygi. Terlihat suasana ramai
didominasi oleHnya.
KEYGI (V.O)
Dia hebat. Dia kuat. Dia punya
mimpi besar sepertiku. Dia punya
cinta yang begitu banyak. Tapi, dia
bersedih, ketika... Putri kecilnya
menderita kanker itu. Dia jadi
cengeng. Dia rapuh. Dia harus
menggantungkan mimpinya untuk
diriku. Dia harus segera
mendapatkan hidup yang lebih baik
ini, maka izinkanlah diriku sembuh
(MORE)
4.

KEYGI (V.O) (cont’d)


agar tak memberikan kesulitan
untuknya lagi.
CU: mata Prada mengeluarkan air, tangan kanannya mengusap
wajah basahnya. Lalu menutup buku dairy diletakkan didalam
loker.

INT. RUMAH SAKIT - KORIDOR RUMAH - SAKIT.

established koridor rumah sakit Gangga terduduk dibangku


dengan punggung Bersandar, matanya tertutup menengadah
keatas.
Dari pintu ruangan IGD pintu terbuka. Beberapa perawat dan
dokter keluar dari sana mendorong brankar yang ditiduri
Keygi. Suara itu membangunkan Gangga, langsung berdiri.
GANGGA
Key!
Wajah Keygi tampak putih memucat, matanya tertutup. Keygi
dibawa masuk diruang ... untuk kemoterapi, Gangga hanya bisa
berdiri menatapnya saja karena tidak mendapat izin ikut
masuk.

INT. RUMAH PRADA - SEBUAH RUANGAN - NIGHT

CU jam dinding memperlihatkan jam 4.20 pagi. Prada


menyandarkan kepala diatas meja perlahan matanya membuka,
menggeliat. Tangannya meredangkan tubuh keatas, menengok jam
dinding. Tampak terkejut.

Prada langsung berdiri, celingukkan. Diatas mesih jahit ada


sebuah kain yang hampir jadi membentuk sebuah gaun, Prada
langsung mengangkat. Melebarkan hingga tampak bagian mana
yang belum pas.

PRADA
Okeh, ini harus segera selesai!
Prada berjalan kemesin jahitnya, duduk dan menjahitkan
bagian gaun yang belum jadi juga merapikan sisi yang belum
terjahit.

Mata Prada seperti mengantuk-ngantuk, hampir saja jarinya


terjahit. Sadar, berusaha fokus kembali pada jahitan.
Lagi, jari telunjuk Prada terkena jarus jahitan. Langsung
mengemutkan jari menghilangkan rasa sakit. Tak lama menjahit
kembali.
5.

Saat jahitan disisi pinggir bagian Gaun sudah langsung


digantungkan pada patung manuqueen. Tampak gaun putih
elegen, namun dengan sedikit variasi ide.
Prada mengambil payet-payet dalam lemari kotak kecil-kecil
bervarian. Prada mengambil yang berwarna biru muda dan ungu.
Dengan perlahan dan penuh detail Prada memasangkannya.

INT. RUMAH PRADA - GUDANG - DAY

Prada mencari ditumpukan kardus kotak berukuran besar.


Memindahkan barang-barang yang berdebu.
Dapat. Prada menemukan kotak berwarna coklat ukuran besar.
Meniupkan debu diatasnya, menyapunya dengan tangan.

Langsung dibawa keluar olehnya.

INT. RUMAH PRADA - SEBUAH RUANGAN - DAY

Prada memindahkan patung gaun itu keposisi yang lebih


estetik. Menggunakan ponsel Prada memotret menggunakan
ponsel. Ia memposisikan ponselnya beberapa kali agar sesuai.
Usai gaun yang berada dipatung manequeen dilepaskan oleh
Prada. Dilipat perlahan supaya tidak merusak gaun tersebut.

Dimasukkan olehnya kedalam kotak coklat yang ditemukan


digudang. Kotak tersebut diletakkan diatas meja jahit.
Prada pergi untuk bersiap.

INT. RUMAH PRADA - KAMAR PRADA - DAY


Terbuka lemari pakaian Prada, beberapa kemeja tergantung.
Prada memilih-milih pakaian yang ada, lalu mengambil satu
kemeja berwarna navy.
Dihadapan cermin Prada menyisir rambutnya. Menyemprotkan
parfum ketubuhnya. Berlagak kekanan dan kiri dengan posisi
paling rapi. Menarik napas panjang, jrengg! Prada sudah siap
dan rapi.

Lantas Prada meninggalkan kamarnya. Hampir tertinggal, PRADA


kembali kehadapan cermin. Mengambil benda berbentuk pipih,
ponsel miliknya diatas meja dekat cermin.
6.

EXT. RUMAH PRADA - HALAMAN DEPAN - DAY


Prada keluar rumah, sudah ada taxsi yang dipesannya tadi.
PRADA langsung membuka pintu mobil lalu akan masuk
kedalamnya.
DONNY
(panggil agak berteriak)
Prada!

Kaki Prada sudah menginjak masuk kedalam mobil, kepalanya


langsung menengok keluar.
PRADA
Ya!

DONNY
Gimana Keygi?
PRADA
Masih dirumah sakit, sedang dalam
penanganan dokter.
DONNY
Mau kemana?
PRADA
Membuka harapan baru! Doakan saja!
Terimakasih Gangga mau menemani
Keygi.
DONNY
Yasudah, cepatlah kau berangkat.
Prada langsung masuk lalu duduk dimobil.
Tampak Donny melambaikan tangan tersenyum kepada Prada,
mobil berjalan.

INT. MOBIL - DAY


Sebuah taxi online berjalan. Suasana perjalanan ramai padat
lancar. Pengemudi taxi, pemuda kurus yang sedang fokus
menyetir.
Dibagian belakang, Prada duduk dengan agak gelisah. Kotak
berisi gaun diletakkannya di sampingnya. Tangan kanan
merogoh kantong celana, mengeluarkan ponsel miliknya.

Mengetik sesuatu, lalu ponsel ditempelkan ke telinga oleh


Prada.

*telepon dengan Gangga.


7.

PRADA
Halo? Halo, Ngga? Key sudah keluar
ruangan?

INT. RUMAH SAKIT - KAMAR RAWAT - DAY


Established ruang rawat rumah sakit, seorang pasien
terbaring dengan selang infus terpasang, Keygi, masih
terlelap.

Di sisi ruangan, Gangga menunggu duduk dibangku sofa ruangan


itu. Terlihat kaget saat suara dari ponselnya. Telpon,
langsung diangkat saat melihat siapa penelponnya.
GANGGA
Halo, om?... Sudah satu jam yang
lalu om, gimana dengan om?
PRADA
Titip temani Keygi dulu sampai
malam nanti, semoga saya bertemu
keluarga baru.

GANGGA
Baik om.
Gangga menutup panggilan setelah Prada tidak membicarakan
apapun lagi.

INT. MOBIL - DAY


Wajah Prada nampak fokus memperhatikan jalan didepannya.
Mulutnya pun terlihat komat-kamit, camera focus: jemari yang
mencengkram bangku bagian depan mobil.
SUPIR TAXI
Aduh! Macetnya panjang pak ini.
Kayanya butuh waktu.

PRADA
Semoga tidak lama, saya harus cepat
sampai kesana ini.
Supir taxi mengangguk, celingukkan kearah spion juga mobil
yang bersejajar.
Wajah Prada tampak semakin kacau, gelisahnya membuat
terus-terusan membuka layar ponsel melihat jam. Tepat
terakhir, Prada memilih keluar.

Klekkk!
8.

Pintu mobil terbuka, Prada hendak keluar langsung dipanggil


supir taxi itu.
SUPIR TAXI
Pak! Mau kemana pak?

PRADA
(menengok kedalam)
Saya mau lihat macetnya sampai
mana.

SUPIR TAXI
Biar, saya aja. Bapak silahkan
masuk, penumpang adalah raja.
Prada sempat menengok sebentar, tidak keluar lalu duduk lagi
dibagian belakang.

EXT. JALANAN - DAY


Tampak deretan mobil antri berjalan di jalanan macet. Pintu
salah satu mobil terbuka, seorang pemuda kurus menengok
kanan-kiri. Sesekali menjinjit melihat sejauh mana
kemacetan.
Tangan kanannya menutupkan dahi, melihat kejauhan di
depannya.

INT. MOBIL - DAY


Supir nampak masuk lagi, duduk dikursi kemudinya. Menghela
napas panjang, tangannya bertumpu pada stir mobil.

SUPIR TAXI
Susah pak, gak tau harus berapa
lama lagi ini macet banget.
PRADA
Kalau saya turun disini, bisa mas?
Saya coba jalan sampai gedung depan
saja.
SUPIR TAXI
Bapak yakin? Mungkin kita tunggu
sebentar lagi pak.
PRADA
Maaf mas, ini waktu yang harus saya
perjuangkan untuk putri saya yang
lagi dirumah sakit.
9.

SUPIR TAXI
Tapi, pak!
Prada mengeluarkan beberapa lembar uang sepuluh ribuan
setelah mengecek diaplikasi pesanannya.

PRADA
Aturkan saja, mas sudah antar saya
ketempat tujuan.
Prada membuka langsung pintu mobil. Keluar membawa kotak
besar berisi gaun buatannya.

EXT. JALANAN - TROTOAR JALAN - DAY


Prada keluar dari mobil, berjalan dengan langkah cepat
ditrotoar. Sempat menengok kearah taxi yang masih belum
bergerak terjebak kemacetan.
Melewati beberapa gedung tinggi, tepat melewati pintu masuk,
Prada buru-buru berjalan cepat hampir tertabrak motor. Prada
kaget langsung berhenti begitu juga motor yang hendak keluar
dari gedung itu.
PEMOTOR 1
Hati-hati, pak! Untung gak
ketabrak.

PRADA
Mas, juga asal saja.
PEMOTOR 1
Bapak itu.

PRADA
Terserah kau saja.
Prada tak menghiraukan lagi. Walaupun pemotor itu terlihat
masih menggerutu memandangi Prada berjalan semakin jauh.

EXT. DEPAN BUTIK "THE SOLID" - DAY


Established gedung butik bernuansa pink, berlantai 3.
Dihalaman sampai pintu masuk penuh berbagai karangan bunga.

Prada terlihat gugup, ia menarik napas panjang. Perlahan


akhirnya melangkah dengan penuh kepercayaan diri masuk
kegedung tersebut.
DISSOLVES TO

Anda mungkin juga menyukai