Anda di halaman 1dari 3

PENGURUS DAERAH

Kesatan Aksi Mahasiswa MuslimIndonesia


(The Unity Action of Indonesia Moslem Student)
PALEMBANG
2P9P+7CC, Lorok Pakjo, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30128

REPORT LIVE IG REVIEW MANTUBA - PENUGASAN 1 DPMK


PALEMBANG 2023

Nama Reviewer : Muhammad Furqan


Asal PD : Padang
Asal Kelompok : Kelompok 9
Judul Mantuba : Bagaimana Menyentu Hati (Syekh
Abbas As-Siisiy)

Petugas LIVE IG
===================
Moderator : Handri Syaputra
Peserta 1 : Muhammad Arrijal Ardha

Peserta 2 : -

Notulen : Muhammad Furqan

Tambahan : - Amelia Patrricia


- Bulan Aksaraa
- Redha Rahmatianur
- Rahmadhani

SS Agenda
PENGURUS DAERAH
Kesatan Aksi Mahasiswa MuslimIndonesia
(The Unity Action of Indonesia Moslem Student)
PALEMBANG
2P9P+7CC, Lorok Pakjo, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30128
Pembahasan & pertanyaan yang masuk (Diisi oleh Notulen)

Latar Belakang
Buku Bagaimana Menyentuh hati ditulis oleh syekh Abbas As-Siisi yang merupakan salah
satu tokoh di tahun 30-an yang lahir pada tanggal 28 November 1918 di Kota Rashid, provinsi
Buhairah. Buku ini diterbitkan ketika Mesir sedang bergolak, diguncang aksi-aksi ganas dan bengis
oleh beberapa kelompok ekstrimis. Buku ini bermaksud membersihkan perbuatan-perbuatan tersebut
secara bijak, menunjukkan jalan melalui hati untuk meraih ridha Allah

Pesan syekh Hasan Al-Banna


Jangan menyerah, karena putus asa bukanlah karakter seorang muslim. Ketahuilah bahwa
kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin dan mimpi hari ini adalah kenyataan esok hari. Waktu
masih panjang dan keinginan akan perdamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita, meski

fenomena korupsi dan kemaksiatan menghantui mereka. Yang lemah tidak akan selamanya lemah
dan yang kuat tidak akan kuat selamanya. Putaran waktu selalu menunjukkan kepada kita peristiwa
yang mengejutkan dan oportunistik.

Dalam dakwah kita harus memiliki program al-akh al-wahid, yaitu satu orang berjanji
mengajak satu orang dalam satu tahun. Tidak ada yang harus menunda waktu, karena waktu tidak
selalu memungkinkan hari esok. Urgensi risalah tergantung pada pengkhotbah. Para da'i harus
menunjukkan secara jelas bentuk Islam dengan iman yang kuat dan pemahaman yang universal.
Dakwah harus tadaruj (bertahap).

Tugas Kita Sebagai pendakwah kita harus ingat bahwa kita adalah pengkhotbah, bukan ulama atau
ahli hukum. Ketika kita berdakwah, harus diingat bahwa kita akan memberikan hadiah, maka
persiapkanlah hadiah yang terbaik untuk mereka. Al-Qur'an adalah pembangkit, sumber energi yang
dibuang sehingga hati menjadi gelap gulita. Tugas kita adalah menyalurkan energi itu kembali ke
kehidupan yang rusak itu. Hambatan Dakwah Setiap individu memiliki masalah atau hambatan yang
ada pada dirinya. Sebagai orang yang hatinya terkunci, sulit menerima dakwah.

Tiga karakter Manusia

1. Manusia yang bermoral Islam adalah mereka yang rajin beribadah, mereka lebih dekat
dengan dakwah.
2. Manusia yang bermoral asasiyah adalah mereka yang beragama tetapi tidak mau terang-
terangan melakukan maksiat karena harga dirinya yang tinggi.
3. Manusia yang berperilaku akhlak jahiliah adalah orang yang sama sekali tidak peduli dengan
dakwah.

Bagaimana Menyentuh Hati ?


1. Hafalkan Nama dimulai dengan Ta’aruf dan Tafahum.
2. Dakwah Fardiyah dengan menjadi orang yang ditiru
3. Fasilitas Dakwah Pertama Jika bertemu, beri salam dengan penuh ikhlas dan cinta
PENGURUS DAERAH
Kesatan Aksi Mahasiswa MuslimIndonesia
(The Unity Action of Indonesia Moslem Student)
PALEMBANG
2P9P+7CC, Lorok Pakjo, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30128
4. Seorang Da’I harus berpenampilan yang layak selayak seorang da’i

Pertanyaan :

Dari Saudara Handri Syaputra : Bagaimana menyentuh hati Ukhuwah yang berkelompok
kelompok?

Jawaban :

Tabiatnya dalam pergaulan itu pasti dengan orang-orang yang se frekuensi berkelompok. dalam
Ukhuwah saat sekrang juga masih banyak kita temui ukhuwah yang berkelompok-kelompok.
kelompok si A dengan kelompok A, Kelompok C dengan kelompok C. Ternyata dalam Ukhuwah
masih ada sekat sekat yang membatasi karena tidak se-frekuensi. Solusinya, bisa kita

umpamakan PISAU BEDAH DOKTER. Jadi untuk mengamil hati harus di bedah dada terlebih
dahulu, pisahkan organ tubuh yang menjadi penghalang, baru bisa kita menyentuh hati
tersebut. begitu juga dengan dakwah. kita singkirkan sekat sekat diantara ukuwah kelompok itu
dahulu, bersihkan hal-hal yang menjadi pengganggu untuk berdakwah, baru kita bisa memulai
dakwah kita atau merapatkan ukhuwah diantara orang orang yang berkelompok kelompok.

Note :

Untuk link review bedah buku ini, tidak ada di post di Ig. dikarenakan ada uzur ketika setelah
presentasi closing statement (Hp mati, tiba-tiba langsung berakhir Livenya dan tidak ada siaran
ulangnya)

Anda mungkin juga menyukai