SOP Lab 30 Nov 2023
SOP Lab 30 Nov 2023
No. Revisi : 00
Tanggal Berlaku : 1 Desember 2023
Tanggal Tinjau Ulang : -
Dokumen yang tergantikan : -
Lokasi : Seksi Laboratorium
Halaman : 1 dari 6
1. Tujuan dan ruang lingkup
Tujuan Standar Prosedur Operasional Prosedur Alat
Pemeriksaan HBA1C:
a. Menjamin ketelitian dan akurasi hasil
pemeriksaan HBA1C untuk mendukung
pengambilan keputusan medis yang tepat.
b. Menjamin kesehatan dan keamanan pasien,
operator, dan perawat alat.
c. Menjamin efisiensi dan efektivitas penggunaan
alat, serta menghindari pemakaian alat yang
tidak diperlukan.
d. Menjamin keselamatan dan ketahanan alat, serta
menghindari kerusakan alat.
e. Menjamin pelayanan yang teratur dan terkontrol,
serta menghindari kesalahan dalam proses
pemeriksaan.
f. Menjamin kualitas data yang diperoleh dari
pemeriksaan HBA1C, serta menghindari
kesalahan dalam penyimpanan dan penggunaan
data.
g. Menjamin kompetensi operator dalam
mengoperasikan alat dengan benar dan lengkap.
h. Menjamin kompetensi perawat dalam mencuci,
menyimpan, dan memelihara alat dengan benar
dan lengkap.
i. Menjamin pelayanan yang sesuai dengan standar
medis dan perundang-undangan yang berlaku.
Ruang Lingkup Standar Prosedur Operasional Prosedur
Alat Pemeriksaan HBA1C:
a. Pembersihan dan Sterilisasi Alat: Melakukan
pembersihan dan sterilisasi alat sesuai dengan
standar medis dan perundang-undangan yang
berlaku, serta melakukannya secara teratur dan
terkontrol.
b. Pemeliharaan Alat: Melakukan pemeliharaan alat
secara teratur dan terkontrol, serta
melakukannya dengan benar dan lengkap sesuai
dengan instruksi pabrik dan standar medis.
c. Penyimpanan Alat: Melakukan penyimpanan alat
secara teratur dan terkontrol, serta
melakukannya dengan benar dan lengkap sesuai
dengan instruksi pabrik dan standar medis.
d. Penggunaan Alat: Melakukan penggunaan alat
secara teratur dan terkontrol, serta
melakukannya dengan benar dan lengkap sesuai
dengan instruksi pabrik dan standar medis, serta
melakukannya untuk keperluan yang diperlukan
saja.
e. Pemeriksaan HBA1C: Melakukan pemeriksaan
HBA1C secara teratur dan terkontrol, serta
melakukannya dengan benar dan lengkap sesuai
dengan instruksi pabrik dan standar medis, serta
melakukannya untuk keperluan yang diperlukan
saja.
f. Penyimpanan Data: Melakukan penyimpan data
secara teratur dan terkontrol, serta
melakukannya dengan benar dan lengkap sesuai
dengan instruksi pabrik dan standar medis, serta
melakukannya untuk keperluan yang diperlukan
saja.
g. Kompetensi Operator: Melatih operator dalam
mengoperasikan alat dengan benar dan lengkap
sesuai dengan instruksi pabrik dan standar
medis, serta melatih mereka dalam menerima
pelatihan yang diperlukan saja.
h. Kompetensi Perawat: Melatih perawat dalam
mencuci, menyimpan, dan memelihara alat
dengan benar dan lengkap sesuai dengan
instruksi pabrik dan standar medis, serta melatih
mereka dalam menerima pelatihan yang
diperlukan saja.
i. Pelayaran Yang Sesuai Dengan Standar Medis Dan
Perundang-Undang: Melaksana pelayaran sesuai
dengan standar medis dan perundang-undang
yang berlaku, serta melaksana mereka dalam
menerima pelatihan yang diperluka saja untuk
memastikan bahwa pelayaran dilaksana secara
tepat, amankah, efektif, efisien, efisien, efisien,
efisien, efisien, efisien, efisien, efisien, efisien,
efisien, efisien.
2. Pengertian
Standar Prosedur Operasional (SOP) adalah
dokumentasi yang mencantumkan cara kerja suatu
proses, aktivitas, atau peralatan secara detil dan
terstruktur. Dalam hal ini, SOP untuk alat pemeriksaan
HBA1C (Glicemia Hemoglobin) merupakan dokumentasi
yang menjelaskan cara mengoperasikan alat
pemeriksaan HBA1C dengan tepat dan benar.
HBA1C
No Dokumen : UNIMUS.001/SPO/LAB/01
No. Revisi : 00
Tanggal Berlaku : 1 Desember 2023
Tanggal Tinjau Ulang : -
Dokumen yang tergantikan : -
Lokasi : Seksi Laboratorium
Halaman : 1 dari 6
I. PELAKSANA Petugas laboratorium
II. PRINSIP 1. Mengerti fungsi dan manfaat HBA1C:
Sebelum melaksanakan instruksi kerja,
petugas harus memahami apa itu
HBA1C, mengapa HBA1C diperlukan,
dan bagaimana hasil HBA1C akan
digunakan.
2. Mengidentifikasi pasien yang perlu
uji HBA1C: Petugas harus mengetahui
kriteria pasien yang perlu uji HBA1C,
seperti pasien dengan diabetes melitus,
pasien yang mengalami perubahan
medis, dan pasien yang mengalami
gejala diabetes.
3. Menyiapkan alat dan bahan: Petugas
harus memastikan bahwa alat dan
bahan untuk uji HBA1C tersedia dan
siap pakai. Alat yang digunakan antara
lain glucometer, strips uji glukosa, dan
lancet.
4. Melakukan uji HBA1C: Petugas harus
melakukan uji HBA1C dengan cara yang
benar dan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan. Petugas harus menyiapkan
pasien untuk uji, menghidupkan
glucometer, memasukkan strip uji
glukosa ke dalam glucometer, menarik
darah dari lokasi yang ditentukan, dan
menghitung hasil uji.
5. Menghitung dan mencatat hasil uji:
Petugas harus menghitung hasil uji
dengan benar dan mencatatnya dalam
buku catatan atau sistem informasi
medis. Petugas harus juga menghubungi
dokter untuk melaporkan hasil uji dan
membicarakan hal-hal penting dengan
pasien.
6. Melakukan pemantauan kesehatan:
Petugas harus melakukan pemantauan
kesehatan pasien secara teratur, seperti
melakukan pemeriksaan fizikal,
mencatat riwayat medis, dan
memberikan pemberitahuan tentang
perubahan medis atau gejala diabetes.
7. Melakukan peninjauan kualitas
pelayanan: Petugas harus melakukan
peninjauan kualitas pelayanan secara
teratur, seperti melakukan peninjauan
alat dan bahan, mencatat data statistik,
dan melakukan evaluasi kinerja
pelayanan.
8. Melakukan pembelajaran dan
pengembangan: Petugas harus
melakukan pembelajaran dan
pengembangan secara teratur, seperti
mengikuti program pelatihan,
mengambil sertifikasi profesional, dan
mengambil partisipasi dalam program
klinis atau penelitian.
III. METODE 1. Pembersihan dan Preparasi: Sebelum
melakukan pengujian, peralatan dan
bahan yang akan digunakan harus
dipersihkan dan dibersihkan dari
kontaminan. Kemudian, bahan sampel
harus dipersiapkan sesuai dengan
instruksi yang ditentukan.
2. Penambahan Reagent: Setelah sampel
siap, reagent harus ditambahkan ke
dalam bingkai pengujian dengan cara
yang tepat dan sesuai dengan prosedur
yang ditentukan. Reagent harus diaduk
secara merata dan disimpan dalam
wadah terpisah sebelum digunakan.
3. Pemeriksaan: Setelah reagent
ditambahkan, wadah harus dibiarkan
untuk mencapai suhu dan waktu yang
ditentukan sebelum melakukan
pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan
dengan menggunakan alat yang sesuai,
seperti meter pH atau meter kadar
glukosa, untuk menentukan nilai
HBA1C.
4. Penyimpanan: Setelah pemeriksaan
selesai, hasil pemeriksaan harus
disimpan dalam wadah yang sesuai dan
disebarkan kepada pihak yang tepat
untuk penanggulangannya. Hasil
pemeriksaan harus disimpan dalam
suhu dan kondisi yang tepat untuk
menjaga kualitasnya.
5. Pencatatan: Selama pelaksanaan
kerja, semua proses harus dilacak dan
dicatat dalam buku catatan atau sistem
informasi yang digunakan oleh
laboratorium. Catatan harus
mencantumkan informasi seperti nama
pasien, tanggal pemeriksaan, hasil
pemeriksaan, dan sifat sampel yang
digunakan. Catatan harus disimpan
dalam suhu dan kondisi yang tepat
untuk menjaga kualitasnya.
6. Pengendalian Mutu: Selama
pelaksanaan kerja, laboratorium harus
memiliki sistem pengendalian mutu
yang sesuai dengan standar
internasional untuk menjamin kualitas
hasil pemeriksaan. Sistem pengendalian
mutu harus meliputi segala hal yang
berhubungan dengan pelaksana kerja,
seperti peralatan, reagent, bahan
sampel, prosedur operasi, dan pelatihan
karyawan. Sistem pengendalian mutu
harus disesuaikan dengan standar
internasional untuk menjamin kualitas
hasil pemeriksaan.
IV. SAMPEL
(i) Jenis Sampel capillaris (venous capillary
blood) dengan volume 50-100 µL.
Capillaris merupakan salah satu jenis
sampel yang paling banyak digunakan
dalam pengujian HBA1C karena ia
mempunyai kandungan glukose yang
tinggi dan stabilitas yang baik.
(ii) Jumlah Dua (2) sampel per uji. Kedua sampel
diambil dengan waktu 2 menit antara
dua uji, dan hasilnya dijumlahkan dan
dibagi dua untuk menghasilkan nilai
HBA1C akhir.
(iii) Stabilitas Stabilitas sampel capillaris dalam waktu
2 jam adalah stabil untuk mengambil
data HBA1C, sebagaimana telah
ditetapkan oleh International
Federation of Clinical Chemistry and
Laboratory Medicine (IFCC).
Pengambilan dua sampel dalam waktu 2
menit antara dua uji memastikan
stabilitas sampel dan menghindari
kesalahan yang mungkin terjadi jika
sampel diambil dalam waktu yang lebih
lama.
V. REAGEN
(i) Jenis Reagen yang digunakan pada pelaksana
kerja HBA1C meliputi glukosa, fosfat
buffer (pH 6.9), enzim hexokinase,
enzim glucose-6-fosfat dehydrogenase,
ascorbic acid, NAD+, dan EDTA.
(ii) Penanganan Jumlah reagen yang digunakan untuk
satu sampel adalah sebagai berikut:
1. Glukosa: 39 mg
2. Fosfat buffer (pH 6.9): 2 ml
3. Enzim hexokinase: 4 U
4. Enzim glucose-6-fosfat
dehydrogenase: 8 U
5. Ascorbic acid: 0,2 mg
6. NAD+: 2 mg
7. EDTA: 0,1 mg
(iii) Penyimpanan Reagen-reagen ini harus stabil dan siap
pakai selama 1 bulan dari tanggal
pembuatan. Untuk mencapai stabilitas
tersebut, reagen-reagen harus disimpan
dalam wadah kaca yang tertutup dan
dikasih di dalam kulkas dengan suhu
antara -20°C dan +4°C. Capillaris yang
digunakan untuk sampel adalah
capillaris borosilikat dengan diameter
internal sebesar 50 µm dan ketinggian
sebesar 60 mm.
VII. KALIBRATOR
(i) Jenis Kalibrator yang digunakan pada
pelaksana kerja HBA1C adalah
Kalibrator Glukometer, yang berfungsi
untuk menghasilkan nilai referensi
untuk memastikan ketelitatan dan
akurasi dari glukometer. Kalibrator
Glukometer digunakan untuk
memastikan ketelitatan dan akurasi
dari glukometer, karena glukometer
tidak selalu menghasilkan hasil yang
akurat dan terpercaya, terutama jika
tidak dilakukan pemeriksaan kalibrasi
secara berkala.
(ii) Penanganan Capillaris yang digunakan pada
pelaksana kerja HBA1C adalah
Capillaris Test Strip, yang berfungsi
untuk mengambil sampel darah dari
jaringan capilar (saluran darah di dalam
kulit) untuk menentukan kadar gula
darah. Capillaris Test Strip memiliki
ukuran kecil dan tipis, dan mempunyai
dua bagian: bagian pemasangan dan
bagian deteksi. Pemasangan dilakukan
dengan menaruh capillaris Test Strip ke
dalam alat pemasangan (lancet), dan
deteksi dilakukan dengan
menempatkan capillaris Test Strip ke
dalam glukometer.
(iii) PenyimpananS Penyimpanan kalibrator glukosa harus
I disimpan di suhu antar 2-30 derajat
Celcius dan harus dilakukan
pengecekan kualitas setiap 6 bulan.
Kalibrator glukosa harus digunakan
sebelum dan setelah setiap pengujian
HBA1C, serta setiap 14 hari untuk alat
yang digunakan secara rutin.
Interval kalibrasi alat pengukur HBA1C
(iv) Interval adalah setiap 6 bulan atau sekali setelah
Kalibrasi menggunakan 50 buah kalibrator,
whichever terjadi terlebih dahulu.
Kalibrasi harus dilakukan oleh ahli
klinik dan harus disimpan dalam
bentuk rakam untuk dokumentasi dan
pemantapan.
VIII. ALAT 1. Glucometer - Alat ini digunakan
untuk mengecek kadar gula darah
secara langsung dari drop darah.
Glucometer memiliki strips yang
disertai dengan katalis dan reagens
yang akan menggabungkan dengan
drop darah dan menghasilkan hasil.
2. Lancet - Lancet adalah alat untuk
membuat luka pada kulit untuk
memperoleh drop darah. Lancet
memiliki satu atau dua tajam yang
digunakan untuk menyisakan kulit dan
membuat luka yang cukup untuk
mengambil drop darah.
3. Tourniquet - Tourniquet adalah alat
yang digunakan untuk menekan jeroan
dalam kulit sebelum membuat luka dan
mengambil drop darah. Ini akan
mengurangi kemungkinan
pembersaman dan pembengkakan
jeroan saat melakukan pemeriksaan.
4. Sterile gauze - Sterile gauze adalah
alat yang digunakan untuk menutup
luka setelah melakukan pemeriksaan.
Sterile gauze memiliki kelebihan steril
dan tidak akan menyebabkan infeksi di
lokasi pemeriksaan.
5. Alkohol - Alkohol digunakan sebagai
disinfectant sebelum melakukan
pemeriksaan. Alkohol akan menghapus
bakteri dan virus di permukaan lancet
dan tourniquet sebelum melakukan
pemeriksaan.
6. Logbook - Logbook adalah alat yang
digunakan untuk menyimpan data-data
yang diperoleh dari pemeriksaan
HBA1C, seperti tanggal, waktu, nilai
HBA1C, dan catatan lainnya yang
berkaitan dengan pemeriksaan.
Logbook akan membantu dalam
pengelolaan data dan pemantauan
perubahan nilai HBA1C secara lanjutan.
IX. LANGKAH KERJA a. Menyalakan mesin capillaris sebelum
memasukkan sampel darah ke dalam
column menggunakan sterile pipetting
gunting (100 µl) dan sterile pipetting
bulat (1 ml).
b. Menyalurkan sampel darah ke dalam
column menggunakan sterile pipetting
gunting (100 µl) dan sterile pipetting
bulat (1 ml).
c. Memasukkan kue kimia Glycerol
sebagai preservative pada column
menggunakan sterile pipetting bulat (1
ml).
d. Memasukkan kue kimia Glycerol
sebagai preservative pada column lagi
sebelum memasukkan air pembungkus
di dalam column menggunakan sterile
pipetting bulat (1 ml).
e. Memasukkan air pembungkus di
dalam column menggunakan sterile
pipetting bulat (1 ml).
f. Memutar mesin capillaris untuk
memulai proses separasi glykemia di
dalam column selama 5 menit sebelum
membaca nilai HBA1C di detector
melalui layar komputer dari mesin
capillaris yang telah disterilisasi
sebelum digunakan dan setelah
digunakan secara metis selama proses
pelaksana kerja HBA1C melalui metode
capillaris.
X. PERHTUNGAN HASIL Hasil dari langkah kerja ini adalah nilai
HBA1C, yang merupakan persentase
hemoglobin glicolisatas (HbA1c) dalam
sel darah sepanjang 2-3 må n. Nilai
rujukan untuk HBA1C normal adalah
antara 4% dan 6%. Langkah-langkah
kerja ini memakai reagen yang terdiri
dari glukosa, fosfat buffer (pH 6.9),
enzim hexokinase, enzim glucose-6-
fosfat dehydrogenase, ascorbic acid,
NAD+, dan EDTA.
XI. NILAI RUJUKAN Nilai rujukan dari langkah kerja ini
adalah tinggi. Reagen yang digunakan
memenuhi standar dan kualitas yang
diperlukan untuk menentukan nilai
HBA1C. Selain itu, langkah-langkah
untuk menyimpan dan mencapai
stabilitas reagen-reagen juga telah
ditetapkan. Capillaris yang digunakan
juga memenuhi standar kualitas yang
diperlukan. Hal ini akan menjamin hasil
yang akurat dan terpercaya dalam
menentukan nilai HBA1C.
XII. CATATAN -
XII. REFERENSI:
XIV. PENGESAHAN
(………………) (………………)
Tanggal: 01 Desember 2023 Tanggal: 01 Desember 2023
Disahkan oleh PENANGGUNG JAWAB
DIREKTUR LABORATORIUM HBA1C
Ttd Ttd
(………………) (………………)
Tanggal: 01 Desember 2023 Tanggal: 01 Desember 2023