Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa


Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI


KONSUMEN PADA TOKO DONAT MADU LAPAI
Jhon Fernos1, Ahmad Syarief Ayadi2
1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP
Email: jhonfernos@akbpstie.ac.id, ahmadysariefayadi12@gmail.com

Abstract
The purpose of this study was to examine the effect of product, price, location, and promotion variables
on consumer buying interest at the Lapai Honey Donut Shop. Collecting data by distributing
questionnires to 99 respondents using total sampling technique, where the entire population is sampled,
using multiple linear regression testing with the help of the SPSS application. The result of this study
indicate that the product has a positive effect on consumer buying interest, while price, location and
promotion have no effect on consumer buying interest.
Keywords : product, price, place, promotion and consumer buying interest.

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap
minat beli konsumen di Toko Donat Madu Lapai. Pengumpulan data dengan mendistribusikan kuesioner
kepada 99 responden dengan menggunakan teknik total sampling, dimana seluruh populasi dijadikan
sampel, menggunakan pengujian regresi linier berganda dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, sedangkan harga,
lokasi dan promosi tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Kata kunci : produk, harga, tempat, promosi dan minat beli konsumen.

PENDAHULUAN
Memasuki revolusi industri 4.0 para pelaku usaha dituntut untuk semakin kreatif dalam
menjalankan usahanya. Pada saat ini para pelaku usaha dituntut untuk lebih kreatif dalam
mempromosikan produknya guna untuk bisa bersaing dengan para kompetitor. Tujuan dari suatu
usaha tak lain dan tak bukan adalah untuk memperoleh keuntungan sebesar besarnya. Maka
dalam hal ini pelaku usaha dituntut untuk memahami apa yang dinamakan dengan marketing
mix (bauran pemasaran)
Demi menarik minat beli konsumen berbagai cara dilakukan oleh pelaku usaha, salah
satunya memperhatikan marketing mix (bauran pemasaran). Hal ini jelas bertujuan untuk
meningkatkan volume penjualan dan meningkatkan profitabilitas. Usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan salah satunya melalui kegiatan pemasaran,
yaitu proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 593


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap niali dari pelanggan sebagai
imbalannya (Abbas, 2015).
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1999:156), minat beli adalah suatu hal yang timbul
setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat
rangkaian pilihan mengenai produk yang nantinya akan dibeli baik atas pertimbangan merek atau
minat sendiri. Minat beli (purchase intention) juga dapat diartikan sebagai keinginan yang
muncul dari diri konsumen terhadap suatu produk yang kemudian menimbulkan ketertarikan
hingga mengambil tindakan dengan melakukan proses pembelian terhadap produk tersebut.
Dalam penelitian ini strategi pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran yang
terdiri dari 4P (Product, Price, Place, Promotion) sedangkan menurut Adhagasari (2016) bauran
pemasaran (marketing mix) yaitu cara untuk mencapai tujuan pemasaran dengan melakukan
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui pertukaran barang dan jasa. Bauran
pemasaran juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan kegiatan yang saling berhubungan, yang
disusun untuk tujuan mengetahui kebutuhan konsumen dan seterusnya, mengembangkan barang
yang dibutuhkan, menentukan harga, mendistribusikannya, dan mempromosikannya (Sadono
Sukirno, dkk., 2004: 209).
Unsur pertama adalah product (produk). Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, diinginkan, ataupun dikonsumsi,
yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan gagasan atau buah
pemikiran (Rambat Lupiyoadi, 2011: 58).
Unsur kedua dari bauran pemasaran adalah price (harga). Menurut Buchari Alma (2004:
147) harga merupakan suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan barang
tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan memuaskan konsumen
(statisfication) yang dinyatakan dengan uang.
Unsur ketiga adalah place (tempat atau lokasi). Lokasi merupakan faktor penting juga
yang mempengaruhi minat beli konsumen. Jika lokasi strategis dan akses mudah maka akan
menimbulkan minat beli yang tinggi dari konsumen. Apalagi pada era yang sangat canggih
sekarang pemasaran cukup dilakukan melalui sosial media seperti, instagram. Jadi dengan

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 594


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

kemudahan akses dan cukup melalui handphoe saja konsumen dapat melihat produk yang
ditawarkan sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen.
Promosi juga merupakan salah satu stategi yang harus dilakukan perusahaan guna untuk
meningkatkan minat beli konsumen. Promosi merupakan ujung tombak dari kegiatan usaha yang
merupakan bagian strategi pemasaran yang sangat berdampak terhadap perusahaan. Hal ini jelas
akan menimbulkan minat beli konsumen dan meningkatkan volume penjualan serta
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap minat
beli konsumen pada toko donat madu yang dilatar belakangi oleh keingintahuan peneliti secara
lebih luas dan lebih menyeluruh serta pemecahan masalah melalui penelitian yang dilakukan
secara objektif, sistimatis serta menggunkan metode dan mengikuti prosedur, dan prisip-prisip
dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan data dan pembuktian secara ilmiah.
Tabel 1
Data Penjualan Donat Madu Pada Toko Donat Madu Lapai
Pada tanggal 1 September- 3 September 2021
No Jumlah
Penjualan/ Pembeli
Tanggal buah (orang)
1 1 September 2021 400 35
2 2 September 2021 500 40
3 3 September 2021 300 24
Total 1200 99
Sumber: Toko Donat Madu Padang
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat penjualan donat madu dari tanggal 1
September 2021- 3 September 2021. Penjualan yang terjadi naik turun selama kurun waktu 3
hari. Pada tanggal 1 jumlah donat yang terjual sebanyak 400 buah dengan total pembeli 35
orang. Pada tanggal 2 jumlah donat yang terjual sebanyak 500 buah dengan total pembeli 40

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 595


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

orang. Pada tanggal 3 jumlah donat yang terjual sebanyak 300 buah dengan total pembeli 24
orang.
Berdasarkan latar belakang di atas serta terjadinya masalah naik turun tingkat penjualan
pada toko donat madu maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut dengan populasi dan
sampel yang lebih luas terkait minat beli konsumen terhadap donat madu.
Seseorang membeli produk bukan hanya fisik semata, melainkan manfaat yang
ditimbulkan oleh produk yang dibeli. Bernand (2009) mengatakan bahwa produk merupakan
sesuatu yang dapat memberi manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan
konsumen. Maka dari itu, seorang pengusaha dituntut untuk selalu kreatif, dinamis,dan
berpikiran luas dalam menciptakan serta mengembangkan suatu produk. Menurut Tjiptono
(2007) produk yang berkualitas mempunyai hubungan sangat erat dengan sikap konsumen,
dimana produk yang memiliki kualitas memberikan suatu dorongan minat kepada konsumen
untuk membeli produk tersebut. Karena produk yang ditawarkan akan menggambarkan kondisi
perusahaan, jika perusahaan melakukan kesalahan dalam hal pemasaran kepada konsumen dapat
menurunkan tingkat minat beli konsumen, bahkan dapat berdampak pada image yang kurang
baik (E Silaningsih dan P Utami., 2018).
Penelitian sebelumnya yang mendukung teori diatas adalah penelitian yang dilakukan
oleh (Yolla Margaretha, 2011) yang menunjukan hasil terdapat pengaruh produk terhadap minat
beli. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh (Eko Purnomo, 2016) dengan hasil penelitian
kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
H1: Produk secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen
Harga merupakan salah satu penentu pemilihan produk yang nantinya akan berpengaruh
terhadap minat pembelian. Bila suatu produk mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang
lebih besar dibandingkan dengan manfaat yang diterima, maka yang terjadi adalah bahwa produk
tersebut memiliki nilai negatif. Sebaliknya, apabila konsumen menganggap bahwa manfaat yang
diterima lebih besar, maka yang terjadi adalah produk tersebut memiliki nilai yang positif
(Sundalangietal.,2014). Penetapan harga merupakan salah satu keputusan terpenting dalam
pemasaran. Harga memainkan peran strategi dalam pemasaran. Bila harga terlalu mahal, maka

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 596


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

produk yang bersangkutan tidak akan terjangkau oleh pasar sasaran dan minat beli konsumen
cenderung menurun terhadap produk tersebut karena dalam membeli suatu produk konsumen
tidak hanya mempertimbangkan kualitasnya saja, tetapi juga memikirkan kelayakan harga.
Teori diatas sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian, diantaranya pertama penelitian
oleh (Ismail Razak, 2016) yang menyatakan price berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Kedua, (Susanto,2013) hasil penelitiannya menunjukkan harga sangat berpengaruh terhadap
minat beli konsumen.
H2: Harga secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen
Tempat merupakan faktor yang penting dalam bauran pemasaran (marketing mix), karena
pada tempat yang tepat sebuah usaha dapat lebih sukses dari tempat yang memiliki tempat yang
kurang strategis, meskipun menjual produk yang sama. Tempat mempunyai hubungan yang
positif terhadap minat beli dan merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian tujuan
usaha.
Untuk membuktikan teori di atas, berikut peneliti paparkan beberapa penelitian terdahulu
yang konsisten dengan teori diatas. Pertama,(Andokoetal., n.d.),yang menyatakan lokasi
berpengaruh terhad ap minat beli konsumen. Kemudian penelitian oleh (Verina Onggusti &
Jovita Alfonso,n.d.) yang menyebutkan place berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
H3: Lokasi secara parsial berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen
Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Promosi merupakan salah satu
bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk menjalankan fungsi
pemasaran, maka hal yang harus dilakukan dalam kegiatan promosi harus lebih dari sekedar
memberikan informasi kepada khalayak. Promosi harus mampu membujuk khalayak ramai agar
mampu tertarik terhadap suatu produk yang dipromosikan dan berperilaku sesuai dengan strategi
pemasaran untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan. Promosi akan membawa dan
mengarahkan konsumen membeli produk-produk yang telah dirancang oleh produsen guna
memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan tingkat kepuasan kepada konsumen.
Teori diatas konsisten dengan beberapa penelitian berikut ini, pertama (Muhammad
Fakhru Rizky Nst & Hanifa Yasin, 2014) yang menyatakan promosi berpengaruh positif

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 597


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

terhadap minat beli konsumen. Kedua, (Ramadhani, n.d.) yang menyebutkan promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
H4: Promosi secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuantitatif dengan data yang
diperoleh berdasarkan jawaban kuisioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sama
dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 99 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji
instrument penelitian yang terdiri dari uji reliabilitas dan uji validitas. Dan juga menggunakan uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
Penelitian ini juga menggunakan uji regresi linear berganda serta uji hipotesis (UJI T).
Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji instrument yang terdiri dari uji validitas
untuk menguji pertanyaan yang diberikan kepada responden dan uji reliabilitas untuk menguji
jawaban yang diberikan responden. Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel residual terdistribusi normal, uji multikolinearitas
untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas pada variabel, dan uji heteroskedastisitas
untuk menguji apakah regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Penelitian ini juga menggunakan analisis regresi linear berganda untuk
mengolah dan membahas data yang diperoleh dan untuk menguji hipotesis digunakan uji T.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Regresi Berganda
Tabel 12
Hasil Uji Regresi Berganda
Keterangan Coeficient
Constant 23,326
Produk 0,375
Harga -0,076

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 598


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

Lokasi 0,009
Promosi 0,003
Sumber : Data SPSS 21 (Data diolah tahun 2021)
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4
Y = 23,326 + 0,375 (X1) - 0,076(X2) + 0,009(X3) + 0,003(X4)
Persamaan regresi linear berganda diatas mempunyai arti sebagai berikut :
Dari model persamaan regresi diatas, dapat di interpretasikan konstanta bernilai 23,326
satuan, artinya jika variabel produk(X1), harga(X2), lokasi(X3) dan promosi (X4) diasumsikan
sama dengan nol, maka minat beli bernilai sebesar 23,326 satuan.
Koefisien regresi produk sebesar 0,375 satuan artinya setiap peningkatan variabel produk
sebesar 1 satuan berarti variabel minat beli meningkat sebesar 0,375 satuan dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
Koefisien regresi harga sebesar -0,076 satuan artinya setiap peningkatan variabel harga
sebesar 1 satuan berarti variabel minat beli menurun sebesar -0,076 satuan dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
Koefisien regresi lokasi sebesar 0,009 satuan artinya setiap peningkatan variabel lokasi
sebesar 1 satuan berarti variabel minat beli meningkat sebesar 0,009 satuan dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
Koefisien regresi promosi sebesar 0.003 satuan artinya setiap peningkatan variabel promosi
sebesar 1 satuan berarti variabel minat beli meningkat sebesar 0,003 satuan dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan

Uji Hipotesis
Uji Statistik (uji t)
Tabel 13
Hasil Uji T
No Variabel t-hitung t-tabel Α Sign Kesimpulan
1 produk ((X1) 3,931 1,660 0,05 0,000 H1 diterima

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 599


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

2 harga (X2) -1,087 1,660 0,05 0,280 H2 ditolak


3 Lokasi (X3) 0,08 1,660 0,05 0,915 H3 ditolak
4 Promosi (X4) 0,48 1,660 0,05 0,963 H4 ditolak
Sumber : Data SPSS 15 (Data diolah tahun 2020)
Berdasarkan hasil tabel uji t secara parsial di atas dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis produk
Berdasarkan hasil pengujian uji t diatas dapat disimpulkan bahwa nilai t-hitung lebih
besar dari t-tabel (3,931>1,660) dengan nilai signifikan lebih kecil dari nilai alpha
(0,000<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima yang artinya produk
berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai.
2. Uji Hipotesis harga
Berdasarkan hasil pengujian uji t diatas dapat disiumpulkan bahwa nilai t-hitung lebih
kecil dari t-tabel -1,087<1,660) dengan nilai signifikan lebih besar dari nilai alpha
(0,280>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ha ditolak yang artinya harga tidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai.
3. Uji Hipotesis lokasi
Berdasarkan hasil pengujian uji t diatas dapat disimpulkan bahwa nilai t-hitung lebih
kecil dari t-tabel 0,108<1,660) dengan nilai signifikan lebih besar dari nilai alpha
(0,915>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ha ditolak yang artinya lokasi tidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai.
4. Uji Hipotesis promosi
Berdasarkan hasil pengujian uji t diatas dapat disiumpulkan bahwa nilai t-hitung lebih
kecil dari t-tabel (0,048<1,660) dengan nilai signifikan lebih besar dari nilai alpha
(0,963>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ha ditolak yang artinya promosi tidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai.
Pengaruh Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Donat Madu Lapai
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, ditemukan variabel produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai dengan

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 600


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

indikator (kualitas produk, fitur, gaya dan desai produk). Dimana nilai t-hitung lebih besar dari
t-tabel (3,931>1,660) dengan nilai signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,000<0,05) maka,
hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini dinyatakan diterima.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendrafure (2013) yang
berjudul lokasi, produk, harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada
pasar tradisional. Adapun hasil penelitian variabel produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli.
Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Donat Madu Lapai
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, ditemukan variabel harga tidak berpengaruh
terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai, dengan indikator (keterjangkauan
harga, daya saing harga, kesesuaian harga dan manfaat ). Dimana nilai t-hitung kecil besar dari
t-tabel (-1,087<1,697) dan nilai signifikan lebih besar dari nilai alpha (0,280<0,05) maka,
hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini ditolak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aptaguna, A, Pitaloka, E
(2016) yang berjudul pengaruh kualitas layanan dan harga terhadap minat beli jasa gojek.
Adapun hasil penelitian variabel harga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli.
Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Donat Madu Lapai
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis lokasi, ditemukan variabel lokasi tidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai, dengan indikator (dekat
dengan tempat tinggal, mudah dijangkau, kenyaman terjamin,memiliki tempat parkir yang luas
). Dimana nilai t-hitung kecil besar dari t-tabel (0,108<1,697) dan nilai signifikan lebih besar
dari nilai alpha (0,915<0,05) maka, hipotesis kedua (H3) dalam penelitian ini ditolak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Latief (2018) yang
berjudul Analisis Pengaruh Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi terhadap minat beli konsumen
pada warung wedang jahe. Adapun hasil penelitian variabel lokasi tidak berpengaruh poistif dan
signifikan terhadap minat beli.

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 601


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Donat Madu Lapai
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis promosi, ditemukan variabel lokasi tidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai, dengan indikator
(periklanan, promosi penjualan, hubungan masarakat, pemasaran langsung dan penjualan tatap
muka). Dimana nilai t-hitung kecil besar dari t-tabel (0,046<1,697) dan nilai signifikan lebih
besar dari nilai alpha (0,963<0,05) maka, hipotesis kedua (H3) dalam penelitian ini ditolak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Latief (2018) yang
berjudul Analisis Pengaruh Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi terhadap minat beli konsumen
pada warung wedang jahe. Adapun hasil penelitian variabel promosi tidak berpengaruh poistif
dan signifikan terhadap minat beli.

KESIMPULAN
1. Variabel produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini dibuktikan dengan
nilai sig 0,000 < 0,05. Artinya variabel produk merupakan variabel yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam membeli donat madu.
2. Variabel harga tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini dibuktikan
dengan nilai sig -1,087 < 0,05. Artinya variabel harga merupakan variabel yang tidak
menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli donat madu.
3. Variabel lokasi tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini dibuktikan
dengan nilai sig 0,108< 0,05. Artinya variabel lokasi tidak menjadi pertimbangan
konsumen dalam membeli donat madu.
4. Variabel promosi tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini dibuktikan
dengan nilai sig 0,046 < 0,05. Artinya variabel prormosi tidak menjadi pertimbangan
konsumen dalam membeli donat madu.

DAFTAR PUSTAKA
Amir, Amri., Junaidi., y. (2009). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya (edisi pert).
Bogor: ipb press.
Andoko, J., Devina, P., Perhotelan, M., & Petra, U. K. (n.d.). No Title. 55–69.

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 602


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

Bachriansyah, R. A. (2011). Analisis Pengaruh Kualitas Produk , Daya Tarik Iklan , Dan
Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ponsel Nokia (Studi Kasus
Pada Masyarakat Di Kota Semarang). Universitas Diponegoro.
Calvindo, W. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Multi
Konsep Restoran 1914 Surabaya Wendy Calvindo. surabaya.
Fatihudin, D. (2015). Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi
(Cetakan Pe). Sidoarjo: Zifatama.
Herdioko, J., Bisnis, F., Kristen, U., & Wacana, D. (2014). Pengaruh Produk Dan Harga
Terhadap Minat Beli Konsumen Dalam Berbelanja Produk Kopi Secara Daring: Studi Kasus
Pada Situs Internet Otten Coffee. 129–136.
Kotler, P. (2013). Marketing Management. NewJersey, Prentice Hall.
Kotler, P., & Keller, K.L., (2009). Marketing Management, 13 Edition. Pearson Education, Inc
Kristianto, D., Anggono, A. C., Perhotelan, M., & Petra, U. K. (n.d.). No Title. 489–501.
Latief, A. (2018). Analisis Pengaruh Produk, Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Warung Wedang Jahe (Studi Kasus Warung Sido Mampir Di Kota
Langsa). Jurnal Managemen Dan Keuangan, 7(1), 90–99.
Margaretha, Y. (2011). Minat Beli Pada Program Magister Manajemen Universitas Kristen
Maranatha Yolla Margaretha. 2011(65)
Marlia, R. (2019). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Swalayan Surya Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada
Swalayan Surya Cabang Jatimulyo Lampung Selatan). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung 1440.
Nst, Muhammad Fakhru Rizky., & Yasin, H. (2014). Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap
Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan. Jurnal
Manajemen & Bisnis, 14(02), 135–143.
Purnomo, E. (2016). Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Dalam Membeli Beras Lokal (Studi
Kasus Desa Rambah Utama).
Ramadhani, A. F. (n.d.). Analisis Pengaruh Promosi , Efek Komunitas , Reputasi Perusahaan ,
Harga , Dan Kompetensi Tenaga Marketing Terhadap Minat Konsumen Mengambil
Kredit Di PT BPR Weleri Makmur Semarang.
Razak, I. (2016). Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli. 4(2), 1–8.
Sanusi, A. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. (2004). Consumer Behavior, 8 edition. New Jersey, Prentice
Hall.
Septiani, F. (2017). Pengaruh Harga terhadap Minat Beli (Studi Kasus Pada PT Asuransi Jiwa
Recapital Di Jakarta). Jurnal Mandiri: 1(2), 274–288.
Silaningsih, E. & P. Utami (2018). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Beli Konsumen
Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) ProdukOlahan Makanan Ringan
The Effect Of Marketing Mix To Consumen Willingness To Buy In Micro Small Medium
Enterprises (Msme) Snacks Product Materi Dan Metode. 9, 144–158
Sitorus, S. A. (2014). Pengaruh Promosi Dan Personal Selling Terhadap Minat Beli Konsumen
Pada PT Aras Dinamika Abad Imedan. 2(1), 51–59.

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 603


Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Volume 3 Nomor 2 Juli 2023
DOI Issue : 10.46306/vls.v3i2

Sulistyari, I.N. Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Minat
Beli Produk Oriflame. (2012). Skripsi, Semarang: Universitas Diponegoro.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyari, i. n. (2012). Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap
Minat Beli Produk Oriflame. Universitas Diponegoro.
Sundalangi, M., Mandey, S. L., Jorie, R. J., Produk, K., Produk, K., Iklan, D. T., Potongan, D. A.
N., & Terhadap, H. (2014). 3 1,2,3. 2(1), 313–324.
Susanto, P. (2013). Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Pada
Sepeda Fixie Di Kota Padang. 2, 59–71.

Doi Artikel : 10.46306/vls.v3i2.208 604

Anda mungkin juga menyukai