Anda di halaman 1dari 2

Gadis Melayu dengan Bunga (1955)

Diego Rivera

120 x 175 cm

Cat minyak di kanvas

Dok. Pameran Lukisan Istana Kepresidenan

Lukisan ini konon hasil rayuan maut Sukarno. Menurut cerita Guntur Sukarno,
awalnya lukisan ini oleh Presiden Lopez (Meksiko) tidak akan diberikan kepada
siapapun, karena lukisan tersebut adalah lukisan yang sangat langka dan
bersejarah bagi bangsa dan rakyat

Meksiko, sehingga ada undang-undang khusus yang melindungi lukisan tadi.

Dalam konstitusi tadi antara lain dicantumkan bahwa dalam keadaan apapun
lukisan tersebut tidak dibenarkan keluar wilayah negara
Meksiko. Jadi rupanya sebelum lukisan tadi menjadi hadiah kenang-kenangan
dari Presiden Meksiko, di belakang layar telah terjadi suatu proses "rayu-
merayu" tingkat tinggi antara Sukarno dan Lopez.

Entah bagaimana caranya, Sukarno berhasil merayu dan mendesaknya.


Akhirnya mereka "tekuk lutut", alias meluluskan permintaan Sukarno

untuk memboyong lukisan tersebut ke Indonesia.

Karena lukisan tadi sudah terlanjur dilindungi oleh konstitusi, maka terpaksalah
Presiden Meksiko mengeluarkan lukisan tadi dari Meksiko. Pembantu Sukarno
bagian lukisan, A.R. Gapoer mengatakan bahwa lukisan berjudul Women with
Flowers karya Diego Rivera—seniman nomor wahid kelas dunia yang dimiliki
Meksiko—adalah pemberian presiden Meksiko.

"Itu mahal sekali, karena disertai dengan dekrit Presiden Meksiko untuk
mengeluarkannya dari negara itu," kata Gapoer.

Anda mungkin juga menyukai