Anda di halaman 1dari 10

SPESIFIKASI TEKNIS / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM
PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN PUBLIK

KEGIATAN
PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA CAMAT

PEKERJAAN
SEMENISASI JALAN JARING PERKASA RT 01 DESA TELUK DALAM

KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG


2023
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
Jl. Mulawarman No. 16 Tenggarong Seberang
Telp. (0541) 662581 ; Faks. (0541) 724743

KERANGKA ACUAN KERJA DAN SPESIFIKASI TEKNIS


SEMENISASI JALAN JARING PERKASA RT 01 DESA TELUK DALAM

KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

TAHUN ANGGARAN 2023

LATAR BELAKANG

Dalam rangka upaya melaksanakan program Pemerintah Kabupaten Kutai


Kartanegara dibidang pembangunan sarana dan prasarana pemerintahan, dan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka dengan Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara melalui Kantor Kecamatan Tenggarong Seberang, bermaksud
melaksanakan pekerjaan di Wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang, berdasarkan
RPJMD yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan Provinsi dan
Nasional, sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. Sesuai Program Pembangunan Kecamatan
Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara diharapkan pekerjaan ini dapat
bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan mempunyai nilai tambah yang tinggi dalam
Pembangunan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat khususnya di Kecamatan
Tenggarong Seberang.
Dalam penuntasan pelaksanaan pekerjaan, maka perlu dilakukan beberapa
tahapan pekerjaan dimulai dari proses perencanaan kemudian dilakukan proses
pelelangan untuk memilih penyedia jasa konstruksi sampai dengan serah terima hasil
pekerjaan.

MAKSUD DAN TUJUAN


1. Diharapkan penyedia barang/jasa dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK dan
Spesifikasi Teknis ini.
2. KAK ini merupakan petunjuk bagi penyedia barang/jasa yang memuat kriteria,
proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Hasil pekerjaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan
yang telah diberikan oleh pihak proyek, termasuk melalui Spesifikasi Teknis ini,
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan
yang akan diwujudkan.
4. Setiap pekerjaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan standard, dan
pedoman teknis jalan.
5. Pelaksanaan pekerjaan bertujuan untuk membangun Fasilistas Sarana dan
Prasarana Desa dan Kecamatan.

PERKIRAAN BIAYA
Total perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk Pekerjaan Jasa Konstruksi Semenisasi
Jalan Jaring Perkasa Rt 01 Desa Teluk Dalam Kecamatan Tenggarong Seberang ini
dengan nilai :
Rp. 129.928.542,05 (Seratus Dua Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Delapan
Ribu Lima Ratus Empat Puluh Dua Rupiah Lima Sen).

LINGKUP PEKERJAAN

1. Nama Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Semenisasi Jalan Jaring Perkasa
Rt 01 Desa Teluk Dalam Lokasi Pekerjaan di Kecamatan Tenggarong Seberang
Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Sumber dana pekerjaan : APBD Pemerintah Kutai Kartanegara Tahun Anggaran
2023
3. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan 30 (Tiga puluh ) hari Kalender.
4. Jenis Kontrak dan Sistem Pembayaran adalah Kontrak Harga Satuan dengan
sistem pembayaran sekaligus (setelah pekerjaan dinyatakan 100% dan dituangkan
dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Pekerjaan).

5. Personil yang disyaratkan :

Pengalam Jumlah
No. Jabatan Pendidikan Sertifikat Keahlian
an (Tahun) Personil

1 SKT Pelaksana 1
Pelaksana SMK/SMA/Sederajat 1 Tahun
Pekerjaan Jalan Orang

1
2 Petugas K3 SMK/SMA/Sederajat Setifikat Pelatihan K3 0 Tahun
Orang

6. Peralatan yang disyaratkan :

No. Nama Peralatan Jumlah Kapasitas

1 Peralatan Tukang 1 set -

7. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3). Yang telah di identifikasi bahaya dan resiko di tiap
item kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain.

No Process HAZARD RISK Legal Nr

1 Mobilisasi / Demobilisasi Jatuh Kerugian asset UU No.1/1970


Alat Tergelincir Kerugian asset UU No.1/1970
Terjepit Luka berat - mati UU No.1/1970
Terbentur Hook
boom Luka berat - mati UU No.1/1970
Sling putus Kerugian asset UU No.1/1970
Luka berat - mati UU No.1/1970
Personil Ergonomis Terkilir UU No.1/1970
Sakit pinggang UU No.1/1970

2 Pekerjaan Aggregat Debu Gangguan UU No. 23/1992


Klass B Lokal Pernafasan
Gangguan
Kebisingan Telinga UU No. 23/1992
Tertusuk benda
tajam luka & inpeksi UU No. 1/1970
Terbentur benda
keras Luka memar UU No. 1/1970
Terjepit Logam Luka Ringan UU No. 1/1970
Mengangkat benda
berat keseleo UU No. 1/1970

Gangguan
3 Pekerjaan Beton Debu pernafasan UU N0.23/1992
Gangguan
Kebisingan telinga UU N0.23/1992
Tertusuk benda
tajam Luka/infeksi UU No. 1/1970
Terjepit logam Luka ringan UU No. 1/1970
Terbentur benda
keras Luka memar UU No. 1/1970

Tertusuk benda
4 Pekerjaan Bekisting tajam Luka/infeksi UU No. 1/1970
Terjepit logam Luka ringan UU No. 1/1970
Terbentur benda
keras Luka memar UU No. 1/1970

Gangguan
5 Pekerjaan Joint Sealent Debu pernafasan UU N0.23/1992
Tertusuk benda
tajam Luka/infeksi UU No. 1/1970
Terbentur benda
keras Luka memar UU No. 1/1970

Tenggarong Seberang, 3 Mei 2023


Pengguna Anggran/PPKom

TEGO YUWONO, S,Sos, M.Si


NIP. 19681024 199003 1 004
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(METODE PELAKSANAAN)

PASAL 1
URAIAN UMUM

Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan pelaksanaan pekerjaan utama,


Perkerasan Jalan berkewajiban antara lain:
a) Mempersiapkan dan membersihkan Lokasi pekerjaan dari hal-hal yang dapat
menganggu jalanya pekerjaan.
b) Pengamanan lokasi pekerjaan sehingga para pekerja dapat melaksanakan
pekerjaan dengan nyaman dan aman, demikian pula bahan dan alat dalam
keadaan aman.
c) Mengadakan segala sesuatu yang diperlukan pada penunjang pelaksanaan
pekerjaan.
d) Pekerjaan yang harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam
Spesifikasi Teknis, gambar-gambar yang ada, Berita Acara Penjelasan, Perintah
Pejabat Pelaksana Kegiatan dan atau pihak yang ditunjuk serta petunjuk-
petunjuk teknis Konsultan Lapangan selama pekerjaan berlangsung.

Ukuran-Ukuran :
a. Ukuran-ukuran patokan dan ukuran tinggi telah ditetapkan seperti dalam
gambar.
b. Jika terdapat perbedaan antara ukuran yang tertera didalam gambar utama
dengan ukuran yang tertera di dalam gambar detail, maka yang mengikat
adalah ukuran yang berada di dalam gambar skala besar.Namun kejadian
tersebut harus dilaporkan segera kepada Konsultan Pengawas lapangan untuk
mendapat persetujuan yang akan dilaksanakan.
c. Pengambilan dan Pemakaian ukuran-ukuran yang keliru sebelum dan selama
pelaksanaan pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab Konsultan
Pengawas dan pelaksana sepenuhnya.
d. Sebagai Patokan/Ukuran pokok + 0.00 diambil petunjuk yang diadakan di
lapangan, yaitu pada ketinggian Lokasi Kegiatan .
e. Penetapan ukuran dan sudut-sudut siku senantiasa dijaga dan diperhatikan
ketelitiannya dengan mempergunakan waterpass dan alat ukur lainnya yang
diperlukan.

Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia


1.1. Tata Cara Pemasangan Utilitas di Jalan , SNI 03-2850-1992
1.2. Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995
1.3. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
1.4. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun1972,SNI 15-2049-1994, Semen
portland
1.5. S N I 0 3 - 1 9 6 8 - 1 9 9 0 , Metode pengujianan alisis saringan agregat halus dan
kasar
1.6. Apabila penjelasan dalam spesifikasi teknis dan syarat-syarat tidak sempurna
atau belum lengkap sebagai mana ketentuan dan syarat dalam peraturan di
atas, maka wajib megikuti ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan di
atas.

PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1 PEMBERSIHAN.
Sebelum dimulainya pekerjaan, lokasi yang akan dibangun harus dibersihkan terlebih
dahulu dari puing-puing dan segala sesuatu yang tidak diperlukan atau dapat
mengganggu jalannya pekerjaan. Semua benda seperti yang tercantum dalam pasal
1.1.1 harus dikeluarkan dari proyek ke tempat pembuangan yang telah disetujui oleh
Pengawas. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan. Pengadaan air untuk
pelaksanaan perjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudian ditampung dalam
drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah
yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2 PENGUKURAN.
1. Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali terhadap ketepatan ukuran-
ukuran yang tertera pada gambar dengan ukuran dilapangan secara teliti,
disaksikan oleh Pengawas untuk mengetahui batas-batas dan bagian-bagian
bangunan yang akan dibongkar.
2. Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan dilapangan yang
sebenarnya, maka Pengawas akan mengeluarkan keputusan tentang hal tersebut
dan Kontraktor wajib melakukan penggambaran kembali tapak proyek, lengkap
dengan keterangan mengenai peil/ ketinggian tanah, batas-batas, letak pohon
dan sebagai nya.
3. Ukuran-ukuran pokok dari pekerjaan dapat dilihat dalam gambar. Ukuran-ukuran
yang tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda, harus segera dilaporkan
kepada Pengawas. Apabila dianggap perlu, Pengawas berhak memberitahukan
kepada Kontraktor untuk merubah ketinggian, letak atau ukuran suatu bagian
pekerjaan.
4. Semua ketepatan pekerjaan pengukuran dan sudut siku-siku harus terjamin dan di
perhatikan ketelitian yang sebenar-benarnya.

PASAL 3
JENIS DAN MUTU BAHAN

3.1 Jenis dan mutu bahan yang akan digunakan harus diutamakan bahan-bahan
produksi dalam negeri sesuai dengan Surat Keeputusan bersama Menteri
Penertiban Aparatur Negara, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian
tangggal 23 Desember 1980 atau dapat digunakan bahan lain sesuai dengan
petunjuk Direksi.
3.2 Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknik terdapat
beberapa/bermacam jenis (merk) diharuskan memakai jenis dan mutu bahan
satu jenis saja.
3.3 Contoh-contoh bahan yang dikehendaki oleh pemberi tugas harus disediakan
tanpa kelambatan atas biaya pemborong dan harus sesuai dengan standar.
Contoh-contoh tersebut disimpan sebagai dasar penolakan bila ternyata bahan
atau cara pengajuan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas
maupun sifat-sifatnya.

PASAL 4
PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

Mobilisasi Fasilitas Dan Peralatan


Penyedia Jasa harus memobilisasi fasilitas dan peralatan sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Menyediakan sebidang lahan yang diperlukan untuk basecamp pelaksanaan
pekerjaan di sekitar lokasi proyek.
2. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ketempat pekerjaan
dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut kontrak ini.

Demobilisasi
Kegiatan demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh penyedia jasa pada
saat akhir kontrak termasuk pemindahan semua instalasi,peralatan dan perlengkapan
dari tanah milik pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi
seperti semula sebelum pekerjaan dimulai.

PASAL 5
URAIAN PEKERJAAN

1. PEKERJAAN PEMBERSIHAN LOKASI


DAN PERATAAN EKSISTING

Lingkup pekerjaan untuk Pembersihan Lokasi dan Perataan Eksisting ini meliputi semua
pekerjaan pengukuran, pembersihan Badan Jalan dan Meratakan Permukaan Badan
Jalan.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a. Permukaan Badan Jalan dibersihkan dari segala material yang tidak diperlukan
dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu berupa cangkul, sekop
dan lain sebagainya.
b. Selanjutnya permukaan badan jalan yang dianggap tinggi dilakukan penggalian
/perataan permukaan jalan, Material hasil galian dibuang pada bagian kanan
atau kiri permukaan badan jalan yang rendah atau berlubang.
c. Material Hasil galian di ampar pada bagian lubang yang berada di permukaan
badan jalan, sekelompok pekerja akan melakukan perapihan dan pemadatan
sesuai dengan gambar rencana.

2. PEKERJAAN LAPIS AGGREGAT KLASS B LOKAL

Lingkup pekerjaan untuk pekerjaan Lapis Aggregat Klass B Lokal ini meliputi
semua pekerjaan Pengamparan Aggregat yaitu pekerjaan dilakukan pada
permukaan badan jalan yang telah di rencanakan dalam gambar rencana dan
spesifikasi sesuai dengan yang diisyaratkan.
Kontraktor akan mendatangkan material (Aggregat Klass B Lokal) yang terlebih dahulu
akan meminta persetujuan dengan Direksi.
Dalam pelaksanaannya pekerjaan Lapis Aggregat Klas B Lokal di pasang sesuai
dengan yang diisyaratkan baik tebal, ketinggian maupun panjangnya untuk itu
terlebih dahulu disiapkan Aggregat Klass B Lokal sesuai dengan yang diisyaratkan.

BAHAN
Aggregat Klass B Lokal.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran/semenisasi terlebih dahulu


dilakukan leveling Aggregat Klass B local dengan ketebalan 5 Cm.
b. Setelah dilakukan pengamparan, Aggregat harus dibasahi seluruh permukaannya
dan dilakukan proses pemadatan dengan menggunakan alat bantu berupa Baby
Roller.
c. Hamparan Aggregat klass B atau Levelling pada permukaan badan jalan yang
sesudahnya dipadatkan bertujuan untuk menghindari keretakan pada saat jalan
dilakukan pekerjaan Pengecoran Beton.
3. PEKERJAAN BETON K – 250
READY MIX

Lingkup pekerjaan untuk Beton Ready Mix K-250.

BAHAN
Beton Ready Mix K – 250

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

Melengkapi semua tenaga kerja, peralatan (equipment) dan bahan bahan untuk
menyelesaikan semua pekerjaanbeton sesuai dengan gambar rencana dan dengan
memperhatikan RKS, Gambar kerja dan Kontrak kerja, serta tambahan penjelasan dari
Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan dan juga harus
memperhatikan campuran materian antara lain :

a. Portland Cemen, yang digunakan adalah Portland Cement yang memenuhi


standard SII (Standard Industri Indonesia) S.400 menurut Standard Semen
Indonesia (SI 8 – 1972). Tidak boleh mencampur merk semen yang berbeda untuk
1 tahap pengecoran.
b. Aggregat, .Dimensi maksimum dari aggregate kasar tidak melebihi seperempat
ukuran yang telah ditetapkan.
c. Pasir, yang digunakanhalus, bersih dari lumpur, bahan organik atau kotoran
lainnya serta tidak mengandung garam asam.
d. Air, untuk adukan beton dan perawatan beton, air harus bersih, bebas dari
bahan – bahan yang merusak atau campuran – campuran yang mempengaruhi
daya lekat semen seperti asam dan garam.

4. BEKISTING

Lingkup pekerjaan untuk Bekisting pada pekerjaan semenisasi .

BAHAN
Balok Meranti 5/7 Cm

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a. Material bekisting harus dipakai kayu yang cukup kering dan kuat sesuai dengan
finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi beton, seperti
pada gambar kerja. Bahan untuk cetakan harus bermutu baik, lurus dan rata
atau menggunakan triplex dengan ketebalan yang sesuai.
b. Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban – beban sementara
sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan.
c. Semua bekisting harus diberi penguat dan silang sehjingga kemungkinan
bergeraknya bekisting dalam pelaksanaan dapat ditiadakan. Juga harus dapat
menghindari keluarnya bagianadukan ( Mortar Leakage ).
d. Pembongkaran cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai suatu
kekuatan khusus untuk memikul 2 x beban sendiriatau melaluiwaktu pengerasan
selama 21 ( dua puluh satu ) hari, kecuali campuran beton menggunakan bahan
tambahan untuk mempercepat pengerasan beton.
e. Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan bilamana ia bermaksud akan
membongkar cetakan pada bagian- bagian konstruksi utama dan minta
persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan ini tidak berarti kontraktor lepas
dari tanggung jawab atas hasil pekerjaan.

5. JOINT SEALENT (ASPAL)

Lingkup pekerjaan untuk Joint Sealent (Aspal).

BAHAN
Aspal

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a. Beton yang sudah berumur 2 hari ditakik sedalam 50 mm dengan menggunakan


Concrete Cutter. Hasil takikan dibersihkan dari debu dengan menggunakan Air
Compressor Bahan pengisi berupa sealent/Aspal cair dituang kedalam lubang
hasil takikan yang sudah dibersihkan dari debu.
d. Pembongkaran cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai suatu

PASAL 6
GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN

6.1 Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar
detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilakukan
Konsultan Perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen
yang lain.
6.2 Bila Direksi menganggap perlu, maka pemborong harus membuat tambahan
gambar detail yang diperiksa dan disyahkan oleh Direksi. Gambar-gambar
tersebut menjadi milik pemberi tugas.
6.3 Rekanan harus menyimpan di tempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak
lengkap termasuk spesifikasi teknis dan syarat-syarat, Berita Acara Aanwijzing
dan Time Schedule (curva - S) dalam keadaan baik dan dapat dibaca
dengan jelas termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa
pelaksanaan agar selalu tersedia jika pemimpin proyek /direksi sewaktu-waktu
memerlukan.

PASAL 7
PERSIAPAN LAPANGAN

7.1 Pemborong harus menyediakan dan mendirikan sebuah bangunan sementara


(serobong kerja) dengan bahan kayu dan atap seng gelombang untuk
digunakan sebagai gudang penyimpanan dan perlindungan bahan-bahan
bangunan.
7.2 Rekanan pemborong harus juga menyediakan ruang untuk keperluan Direksi
dengan perlengkapan meja, kursi, buku harian dan buku Direksi serta
perlengkapan lain administrasi seperlunya di tempat pekerjaan.
7.3 Jalan masuk sementara ke tempat pekerjaan yang telah ditetapkan harus
diadakan oleh rekanan bilamana pekerjaan sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan proyek.

PASAL 8
JADWAL PELAKSANAAN

Pada saat rekanan akan memulai pekerjaan di lapangan setelah rekanan menerima
SPMK dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan harus segera membuat jadwal
pelaksanaan yang berupa curva - S secara tertulis, berisi tahap-tahap pekerjaan,
waktu yang direncanakan sesuai dengan lama waktu yang ditetapkan dalam kontrak
yang harus diketahui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan pengelola proyek.

PASAL 9
PENUTUP

9.1 Apabila terdapat perubahan-perubahan, penambahan pekerjaan atau


perubahan pekerjaan, maka kontraktor wajib memberitahu Direksi/Pengawas
secara tertulis sebelum melaksanakannya.
9.2 Apabila terjadi kontradiksi antara gambar dan spesifikasi teknis dan
syaratsyarat, maka Kontraktor wajib mengkonsultasikan dengan Direksi
sebelum keputusan diambil. Jika perlu akan diadakan rapat lapangan antara
semua pihak yang terkait untuk menyelesaikan hal ini.
9.3 Hal-hal yang belum tercantum dalam gambar atau spesifikasi teknis dan
syarat-syarat ini, tetapi harus dilaksanakan oleh Kontraktor akan dijelaskan oleh
Konsultan perencana/Pengawas dalam pelaksanaan nanti.

Anda mungkin juga menyukai