KAK Semenisasi Jalan Jaring Perkasa RT 01 Desa Teluk Dalam
KAK Semenisasi Jalan Jaring Perkasa RT 01 Desa Teluk Dalam
PROGRAM
PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN PUBLIK
KEGIATAN
PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA CAMAT
PEKERJAAN
SEMENISASI JALAN JARING PERKASA RT 01 DESA TELUK DALAM
LATAR BELAKANG
PERKIRAAN BIAYA
Total perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk Pekerjaan Jasa Konstruksi Semenisasi
Jalan Jaring Perkasa Rt 01 Desa Teluk Dalam Kecamatan Tenggarong Seberang ini
dengan nilai :
Rp. 129.928.542,05 (Seratus Dua Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Delapan
Ribu Lima Ratus Empat Puluh Dua Rupiah Lima Sen).
LINGKUP PEKERJAAN
1. Nama Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Semenisasi Jalan Jaring Perkasa
Rt 01 Desa Teluk Dalam Lokasi Pekerjaan di Kecamatan Tenggarong Seberang
Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Sumber dana pekerjaan : APBD Pemerintah Kutai Kartanegara Tahun Anggaran
2023
3. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan 30 (Tiga puluh ) hari Kalender.
4. Jenis Kontrak dan Sistem Pembayaran adalah Kontrak Harga Satuan dengan
sistem pembayaran sekaligus (setelah pekerjaan dinyatakan 100% dan dituangkan
dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Pekerjaan).
Pengalam Jumlah
No. Jabatan Pendidikan Sertifikat Keahlian
an (Tahun) Personil
1 SKT Pelaksana 1
Pelaksana SMK/SMA/Sederajat 1 Tahun
Pekerjaan Jalan Orang
1
2 Petugas K3 SMK/SMA/Sederajat Setifikat Pelatihan K3 0 Tahun
Orang
Gangguan
3 Pekerjaan Beton Debu pernafasan UU N0.23/1992
Gangguan
Kebisingan telinga UU N0.23/1992
Tertusuk benda
tajam Luka/infeksi UU No. 1/1970
Terjepit logam Luka ringan UU No. 1/1970
Terbentur benda
keras Luka memar UU No. 1/1970
Tertusuk benda
4 Pekerjaan Bekisting tajam Luka/infeksi UU No. 1/1970
Terjepit logam Luka ringan UU No. 1/1970
Terbentur benda
keras Luka memar UU No. 1/1970
Gangguan
5 Pekerjaan Joint Sealent Debu pernafasan UU N0.23/1992
Tertusuk benda
tajam Luka/infeksi UU No. 1/1970
Terbentur benda
keras Luka memar UU No. 1/1970
PASAL 1
URAIAN UMUM
Ukuran-Ukuran :
a. Ukuran-ukuran patokan dan ukuran tinggi telah ditetapkan seperti dalam
gambar.
b. Jika terdapat perbedaan antara ukuran yang tertera didalam gambar utama
dengan ukuran yang tertera di dalam gambar detail, maka yang mengikat
adalah ukuran yang berada di dalam gambar skala besar.Namun kejadian
tersebut harus dilaporkan segera kepada Konsultan Pengawas lapangan untuk
mendapat persetujuan yang akan dilaksanakan.
c. Pengambilan dan Pemakaian ukuran-ukuran yang keliru sebelum dan selama
pelaksanaan pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab Konsultan
Pengawas dan pelaksana sepenuhnya.
d. Sebagai Patokan/Ukuran pokok + 0.00 diambil petunjuk yang diadakan di
lapangan, yaitu pada ketinggian Lokasi Kegiatan .
e. Penetapan ukuran dan sudut-sudut siku senantiasa dijaga dan diperhatikan
ketelitiannya dengan mempergunakan waterpass dan alat ukur lainnya yang
diperlukan.
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1 PEMBERSIHAN.
Sebelum dimulainya pekerjaan, lokasi yang akan dibangun harus dibersihkan terlebih
dahulu dari puing-puing dan segala sesuatu yang tidak diperlukan atau dapat
mengganggu jalannya pekerjaan. Semua benda seperti yang tercantum dalam pasal
1.1.1 harus dikeluarkan dari proyek ke tempat pembuangan yang telah disetujui oleh
Pengawas. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan. Pengadaan air untuk
pelaksanaan perjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudian ditampung dalam
drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah
yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2 PENGUKURAN.
1. Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali terhadap ketepatan ukuran-
ukuran yang tertera pada gambar dengan ukuran dilapangan secara teliti,
disaksikan oleh Pengawas untuk mengetahui batas-batas dan bagian-bagian
bangunan yang akan dibongkar.
2. Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan dilapangan yang
sebenarnya, maka Pengawas akan mengeluarkan keputusan tentang hal tersebut
dan Kontraktor wajib melakukan penggambaran kembali tapak proyek, lengkap
dengan keterangan mengenai peil/ ketinggian tanah, batas-batas, letak pohon
dan sebagai nya.
3. Ukuran-ukuran pokok dari pekerjaan dapat dilihat dalam gambar. Ukuran-ukuran
yang tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda, harus segera dilaporkan
kepada Pengawas. Apabila dianggap perlu, Pengawas berhak memberitahukan
kepada Kontraktor untuk merubah ketinggian, letak atau ukuran suatu bagian
pekerjaan.
4. Semua ketepatan pekerjaan pengukuran dan sudut siku-siku harus terjamin dan di
perhatikan ketelitian yang sebenar-benarnya.
PASAL 3
JENIS DAN MUTU BAHAN
3.1 Jenis dan mutu bahan yang akan digunakan harus diutamakan bahan-bahan
produksi dalam negeri sesuai dengan Surat Keeputusan bersama Menteri
Penertiban Aparatur Negara, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian
tangggal 23 Desember 1980 atau dapat digunakan bahan lain sesuai dengan
petunjuk Direksi.
3.2 Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknik terdapat
beberapa/bermacam jenis (merk) diharuskan memakai jenis dan mutu bahan
satu jenis saja.
3.3 Contoh-contoh bahan yang dikehendaki oleh pemberi tugas harus disediakan
tanpa kelambatan atas biaya pemborong dan harus sesuai dengan standar.
Contoh-contoh tersebut disimpan sebagai dasar penolakan bila ternyata bahan
atau cara pengajuan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas
maupun sifat-sifatnya.
PASAL 4
PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Demobilisasi
Kegiatan demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh penyedia jasa pada
saat akhir kontrak termasuk pemindahan semua instalasi,peralatan dan perlengkapan
dari tanah milik pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi
seperti semula sebelum pekerjaan dimulai.
PASAL 5
URAIAN PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan untuk Pembersihan Lokasi dan Perataan Eksisting ini meliputi semua
pekerjaan pengukuran, pembersihan Badan Jalan dan Meratakan Permukaan Badan
Jalan.
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Permukaan Badan Jalan dibersihkan dari segala material yang tidak diperlukan
dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu berupa cangkul, sekop
dan lain sebagainya.
b. Selanjutnya permukaan badan jalan yang dianggap tinggi dilakukan penggalian
/perataan permukaan jalan, Material hasil galian dibuang pada bagian kanan
atau kiri permukaan badan jalan yang rendah atau berlubang.
c. Material Hasil galian di ampar pada bagian lubang yang berada di permukaan
badan jalan, sekelompok pekerja akan melakukan perapihan dan pemadatan
sesuai dengan gambar rencana.
Lingkup pekerjaan untuk pekerjaan Lapis Aggregat Klass B Lokal ini meliputi
semua pekerjaan Pengamparan Aggregat yaitu pekerjaan dilakukan pada
permukaan badan jalan yang telah di rencanakan dalam gambar rencana dan
spesifikasi sesuai dengan yang diisyaratkan.
Kontraktor akan mendatangkan material (Aggregat Klass B Lokal) yang terlebih dahulu
akan meminta persetujuan dengan Direksi.
Dalam pelaksanaannya pekerjaan Lapis Aggregat Klas B Lokal di pasang sesuai
dengan yang diisyaratkan baik tebal, ketinggian maupun panjangnya untuk itu
terlebih dahulu disiapkan Aggregat Klass B Lokal sesuai dengan yang diisyaratkan.
BAHAN
Aggregat Klass B Lokal.
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
BAHAN
Beton Ready Mix K – 250
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
Melengkapi semua tenaga kerja, peralatan (equipment) dan bahan bahan untuk
menyelesaikan semua pekerjaanbeton sesuai dengan gambar rencana dan dengan
memperhatikan RKS, Gambar kerja dan Kontrak kerja, serta tambahan penjelasan dari
Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan dan juga harus
memperhatikan campuran materian antara lain :
4. BEKISTING
BAHAN
Balok Meranti 5/7 Cm
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Material bekisting harus dipakai kayu yang cukup kering dan kuat sesuai dengan
finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi beton, seperti
pada gambar kerja. Bahan untuk cetakan harus bermutu baik, lurus dan rata
atau menggunakan triplex dengan ketebalan yang sesuai.
b. Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban – beban sementara
sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan.
c. Semua bekisting harus diberi penguat dan silang sehjingga kemungkinan
bergeraknya bekisting dalam pelaksanaan dapat ditiadakan. Juga harus dapat
menghindari keluarnya bagianadukan ( Mortar Leakage ).
d. Pembongkaran cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai suatu
kekuatan khusus untuk memikul 2 x beban sendiriatau melaluiwaktu pengerasan
selama 21 ( dua puluh satu ) hari, kecuali campuran beton menggunakan bahan
tambahan untuk mempercepat pengerasan beton.
e. Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan bilamana ia bermaksud akan
membongkar cetakan pada bagian- bagian konstruksi utama dan minta
persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan ini tidak berarti kontraktor lepas
dari tanggung jawab atas hasil pekerjaan.
BAHAN
Aspal
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
PASAL 6
GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
6.1 Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar
detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilakukan
Konsultan Perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen
yang lain.
6.2 Bila Direksi menganggap perlu, maka pemborong harus membuat tambahan
gambar detail yang diperiksa dan disyahkan oleh Direksi. Gambar-gambar
tersebut menjadi milik pemberi tugas.
6.3 Rekanan harus menyimpan di tempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak
lengkap termasuk spesifikasi teknis dan syarat-syarat, Berita Acara Aanwijzing
dan Time Schedule (curva - S) dalam keadaan baik dan dapat dibaca
dengan jelas termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa
pelaksanaan agar selalu tersedia jika pemimpin proyek /direksi sewaktu-waktu
memerlukan.
PASAL 7
PERSIAPAN LAPANGAN
PASAL 8
JADWAL PELAKSANAAN
Pada saat rekanan akan memulai pekerjaan di lapangan setelah rekanan menerima
SPMK dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan harus segera membuat jadwal
pelaksanaan yang berupa curva - S secara tertulis, berisi tahap-tahap pekerjaan,
waktu yang direncanakan sesuai dengan lama waktu yang ditetapkan dalam kontrak
yang harus diketahui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan pengelola proyek.
PASAL 9
PENUTUP