Anda di halaman 1dari 10

Soal 1

Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, terdapat beberapa jenis
bencana antara lain;
a.Bencana Alam, Bencana Sosial, dan Wabah
b.Bencana Alam, Bencana Non Alam, Bencana Sosial
c.Bencana Alam, Bencana Hidrometeorologi dan Wabah
d.Bencana Alam, Bencana Sosial, Bencana Krisis Kesehatan
e.Bencama Alam, Bencana Non Alam, Kejadian Luar Biasa (KLB)

Soal 2
Penanggulangan Krisis Kesehatan telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor75 Tahun 2019. Salah satu
unsur suatu kejadian dapat dikatakan krisis kesehatan apabila....
a.membutuhkan respon tepat di luar kebiasaan normal
b.membutuhkan respon cepat di luar kebiasaan normal
c.adanya potensi risiko yang berdampak pada kesehatan masyarakat
d.adanya potensi bahaya yang berdampak pada kehidupan masyarakat
e.adanya potensi bahaya yang berdampak pada perekonomian masyarakat

Soal 3
Klaster Kesehatan adalah kelompok pelaku Penanggulangan Krisis Kesehatan yang mempunyai kompetensi bidang
kesehatan yang berkoordinasi, berkolaborasi, dan integrasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Dari
pilihan berikut ini yang termasuk pelaku penanggulangan krisis kesehatan adalah....

a.Dinas Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia, Saka Bhakti Husada, Perusahaan/Dunia Usaha
b.Dinas Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia, Badan Nasional , Perusahaan/Dunia Usaha
c.Dinas Kesehatan, Saka Bhakti Husada, Relawan
d.Dinas Pendidikan, Ikatan Dokter Indonesia, Saka Bhakti Husada, Perusahaan/ Dunia Usaha
e.Dinas Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia, Perusahaan/Dunia Usaha

Soal 4
Penanggulangan Krisis Kesehatan diselenggarakan sesuai tahapan Pra Krisis Kesehatan, Tanggap Darurat Krisis
Kesehatan dan Pascakrisis Kesehatan. Berikut ini merupakan contoh kegiatan yang dilakukan pada tahap Pra Krisis
Kesehatan antara lain ;

a.Pendirian Pos Kesehatan dan Dapur Pemberian Makan Bayi & Anak
b.Peningkatan Kapasitas dan Penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi
c.Melakukan kaji kebutuhan setelah terjadi bencana dan Menghitung kelompok rentan di wilayah terdampak
d.Melakukan pendampingan psikososial dan melakukan pelatihan PPGD Awam terhadap warga terdampak
e.Melakukan Penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi dan Berkoordinasi dengan lintas sektor di Posko Bencana

Soal 5
Dalam keadaan darurat krisis kesehatan, salah satu upaya yang dilakukan oleh Klaster Kesehatan adalah melakukan
aktivasi Health Emergency Operation Center (HEOC). Berikut ini merupakan salah satu tugas dari HEOC, adalah..

a.Menjalankan fungsi strategi di bidang kesehatan sejak fase Pra krisis kesehatan.
b.Menjalankan fungsi evaluasi di bidang kesehatan sejak fase Pra krisis kesehatan.
c.Menjalankan fungsi komando di bidang kesehatan saat terjadi krisis kesehatan.
d.Menjalankan fungsi perencanaan di bidang kesehatan sejak fase Pra krisis kesehatan.
e.Menjalankan fungsi pembinaan di bidang kesehatan sejak fase Pra krisis kesehatan.
Soal 6
(untuk nomor 6 dan 7) Surveilans epidemiologi bencana adalah pemantauan secara terus menerus kecenderungan
suatu penyakit menular pada saat bencana dan pascabencana agar secara dini dapat dilakukan antisipasi untuk
menurunkan kesakitan dan kematian serta mencegah penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/Wabah melalui
sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD KLB) penyakit menular. Surveilans epidemiologi dan sistem
kewaspadaan dini (SKD KLB) di lokasi bencana diperlukan pada saat .....

a.sejak status tanggap darurat di deklarasikan sampai situasi dan kondisi di lokasi bencana kembali normal
b.sejak kejadian bencana sampai situasi dan kondisi di lokasi bencana kembali normal
c.sejak kejadian bencana sampai status tanggap darurata bencana di deklarasikan
d.sejak status tanggap darurat di deklarasikan sampai pada fase rehabilitasi dan rekonsiliasi
e.sejak kejadian bencana sampai pada fase rehabilitasi dan rekonsiliasi

Soal 7
Mengkoordinir data dan informasi pencegahan dan pengendalian penyakit serta faktor risiko lingkungan, hasil
pelayanan kesehatan dan hasil need assessment kondisi lingkungan dan masalah-masalah di lokasi bencana maupun
pengungsian merupakan ............. dari surveilans epidemiologi
a.Tujuan
b.Definisi
c.Fungsi
d.Manfaat
e.Pengertian

Soal 8
Secara umum surveilans bencana terdiri dari 3 jenis yaitu surveilans pra bencana, surveilans saat bencana, dan
surveilans pascabencana. Salah satu jenis laporan yang dimanfaatkan pada penyelenggaraan SKDR penyakit potensi
wabah/KLB (rutin) antara lain .....
a.Laporan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan
b.Laporan Cepat Bidang Kesehatan (RHA)
c.Laporan Kejadian Bencana
d.Siaran Pers Oleh Bupati / Walikota
e.Laporan Situasi (Situation Report)

Soal 9
Pelaporan Pelaksanaan Surveilans pada Kejadian Bencana, data yang telah direkam dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk selanjutnya dilakukan validasi, diolah untuk
menjadi sebuah informasi. Informasi tersebut untuk selanjutnya disampaikan kepada ..
a.Ketua Tim Kesehatan Penanggulangan Bencana Kabupaten/Kota
b.Ketua Tim atau Komandan Penanggulangan Bencana Kabupaten/Kota
c.Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana
d.Koordinator Sub Klaster
e.Pusat Data

Soal 10
Pada situasi normal surveilans dapat dilakukan secara rutin untuk sistem kewaspadaan dini penyakit. Sedangkan
pada situasi bencana kegiatan surveilans yang dilakukan lebih bersifat ......
a.Selektif
b.Intensif
c.Normatif
d.Agresive
e.Reponsif
Soal 11
Sendai Framework for Disaster Risk Reduction (2015-2030), melanjutkan paradigma Hyogo Framework for Action
(2005-2015) dari penanggulangan bencana ke pengurangan risiko bencana (PRB). Untuk implementasi Pengurangan
Risiko Bencana, masing-masing negara di dunia, dihimbau agar setiap negara membentuk Platform Nasional
Pengurangan Risiko Bencana. Hal tersebut merupakan kesepakatan global yang tertuang dalam.....
a.Sphere Project
b.Hyogo Framework
c.Sendai Framework
d.Humanitarian Accountability Partnership (HAP) International
e.The Core Humanitarian Standard on Quality and Accountability

Soal 12
(Untuk soal Nomor 12 dan 13) Pengurangan Risiko Krisis Kesehatan adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan
untuk peningkatan sumber daya kesehatan, pengelolaan ancaman terjadinya Krisis Kesehatan, dan pengurangan
kerentanan. Berikut ini merupakan salah satu bentuk pengurangan risiko krisis kesehatan di fasilitas kesehatan
adalah
a.Melakukan pendataan kelompok rentan ekonomi rendah
b.Melakukan pemetaan kelompok rentan di wilayah terdampak bencana
c.Melaksanakan koordinasi lintas sektor terkait penanggulangan bencana
d.Melaksanakan peningkatan kapasitas terhadap relawan penanggulangan bencana
e.Melaksanakan peningkatan kapasitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan Aman Bencana

Soal 13
Dari rumus pengurangan risiko bencana, manakah faktor dibawah ini yang apabila angkanya tinggi, dapat
memperbesar angka risiko krisis kesehatan ?
a.Fasilitas Pelayanan Kesehatan
b.Sumber Daya Manusia Kesehatan
c.Logistik Bidang Kesehatan
d.Kelompok Rentan
e.Dokumen Perencanaan Krisis Kesehatan

Soal 14
Upaya manajemen risiko terbagi pada dua fase, pengkajian risiko dan penanganan risiko. Salah satu bentuk upaya
manajemen risiko pada fase pengkajian risiko adalah...
a.Evaluasi risiko
b.Pengalihan Risiko
c.Penerimaan Risiko
d.Menghindari Risiko
e.Pengurangan Risiko

Soal 15
Dampak kesehatan akibat bencana merupakan suatu hal yang harus klaster kesehatan tanggulangi untuk mencegah
adanya ancaman bencana kedua (second disaster) berupa Penularan Penyakit Potensial KLB dan Wabah. Fungsi
pengurangan risiko terhadap Penularan Penyakit Potensial KLB dan Wabah terdapat pada Sub Klaster ....
a.Pencegahan dan Pengandalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan
b.Pelayanan Kesehatan
c.Promosi Kesehatan
d.Kesehatan Jiwa
Soal 16
(Untuk soal nomor 16 – 17) Penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana harus dilakukan secara cepat, tepat dan
didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang cepat, akurat, valid dan komprehensif, dalam sebuah lingkup
sistem informasi. Sistem informasi dimaksud harus menyesuaikan dan selaras dengan .......
a.kebutuhan dan perkembangan teknologi informasi serta mengikuti kaidah Sistem Informasi Kesehatan
b.kebutuhan dan perkembangan teknologi literasi serta mengikuti kaidah Sistem Informasi Kesehatan
c.kebutuhan dan perkembangan teknologi publikasi serta mengikuti kaidah Sistem Informasi Kesehatan
d.kebutuhan dan perkembangan teknologi literasi serta mengikuti kaidah Sistem Informasi Kesehatan
e.kebutuhan dan perkembangan digital informasi serta mengikuti kaidah Sistem Informasi

Soal 17
Beberapa upaya penanggulangan krisis kesehatan yang dilakukan pada masa transisi darurat/pemulihan awal krisis
kesehatan antara lain melakukan Rapid Health Assessment (RHA), memastikan program bidang kesehatan sudah
dapat dilakukan, dan Penilaian kebutuhan kesehatan (Jitupasna). Yang termasuk dalam kegiatan Rapid Health
Assessment (RHA) adalah?
a.Menyiapkan sarana dan prasarana minimal, SDM, peralatan, obat-obatan, dan perbekalan kesehatan yang
diperlukan untuk berfungsinya program bidang kesehatan.
b.Melaksanakan program kesehatan berkelanjutan bagi masyarakat yang sebelumnya terganggu pada masa tanggap
darurat.
c.Menginventarisasi kebutuhan untuk pemulihan program bidang kesehatan.
d.Menguatkan pelayanan kesehatan melalui intervensi perbaikan program kesehatan dan sarana prasarana.
e.Mengidentifikasi dan menginventarisasi kebutuhan kesehatan dalam pemulihan awal, rehabilitasi dan rekonstruksi.

Soal 18
Sistem informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi apa saja ?
a.data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi dan sumber daya manusia
b.data, informasi, perencanaan, prosedur, perangkat, teknologi dan sumber daya manusia
c.data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, dokumentasi dan sumber daya manusia
d.data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi dan sarana pra sarana
e.data, informasi, perencanaan, prosedur, perangkat, teknologi dan infrastruktu

Soal 19
(Untuk soal nomor 19 – 20) Setiap tahapan krisis membutuhkan informasi yang berbeda-beda. Waktu penyampaian
informasi disesuaikan dengan tahapan dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan yaitu pra krisis kesehatan, tanggap
darurat Krisis Kesehatan dan pasca krisis kesehatan. Berikut ini manakah yang merupakan Informasi pada tahap Pra
Krisis Kesehatan ?
a.Rapid Health Assessment (RHA)
b.Informasi peringatan dini berupa surat edaran
c.Informasi perkembangan kejadian Krisis Kesehatan
d.Kesepakatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
e.Hasil penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan bidang kesehatan pasca krisis Kesehatan

Soal 20
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun factor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Keadaan dimana terganggunya kegiatan bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan serta rusaknya
infrastruktur yang dapat mengganggu aktivitas sosial, timbulnya korban jiwa, kerusakan ekosistem, dan hilangnya
tempat tinggal adalah definisi dari?
a.Dampak kesehatan akibat bencana konflik sosial
b.Situasi tidak aman pada bencana termasuk konflik sosial
c.Dampak bencana sosial pada tenaga kesehatan
d.Pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan
e.Manajemen penanggulangan krisis kesehatan

Soal 21
pengalaman respon krisis Kesehatan di Indonesia, kelompok lansia masih sering terabaikan dan belum mendapatkan
pelayanan yang memadai. Salah satu Pelayanan Minimum Kesehatan Lanjut Usia (PMKL) pada krisis kesehatan
adalah?
a.Kebutuhan Esensial Melalui Kemitraan Multisektor WASH (Water, Sanitation and Hygiene),pengungsian atau
shelter, dan ketersediaan makanan.
b.Melakukan kegiatan – kegiatan untuk mengisi waktu luang lansia dan pendampingnya selama dalam pengungsian.
c.Memastikan kelancaran mekanisme rujukan, perlindungan bagi lansia, dan tindakan hukum yang terkoordinasi
dengan baik.
d.Memastikan lansia yang terpisah dari keluarga dikumpulkan dengan keluarga/pendamping dan terjamin
keamanannya.
e.Mengidentifikasi faktor penyulit pemberian bantuan makanan berdasarkan hasil Rapid Health Assessment (RHA).

Soal 22
Berikut ini manakah yang merupakan Informasi pada tahap Pasca Krisis Kesehatan ?
a.Laporan Awal Kejadian
b.Rapid Health Assessment (RHA)
c.Informasi peringatan dini berupa surat edaran
d.Informasi perkembangan kejadian Krisis Kesehatan
e.Kesepakatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

Soal 23
Penanggulangan pada tahap tanggap darurat Krisis Kesehatan ditujukan untuk merespon seluruh kondisi kedaruratan
secara cepat dan tepat guna menyelamatkan nyawa/mencegah kematian, mencegah kecacatan lebih lanjut, dan
memastikan program kesehatan berjalan dengan terpenuhinya standar minimal pelayanan kesehatan. Mobilisasi
sumber daya, penanganan kegawatdaruratan medis, triase lapangan, evakuasi, dan rujukan termasuk dalam kegiatan
apa?
a.Penyelamatan nyawa
b.Pencegahan kecacatan
c.Penurunan Angka Morbiditas
d.Pelaksanaan RHA
e.Aktivasi HEOC

Soal 24
Pelaksana Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan dibagi beberapa jenis tingkatan, Tingkat Kabupaten /
Kota, Tingkat Provinsi, dan Tingkat Pusat. Salah satu tim data dan informasi yang terdapat di tingkat pusat yaitu ....
a.NCC
b.PSC119
c.AGD118
d.Call Center 112
e.Call Center 117

Soal 25
Dalam mengkaji kebutuhan, dibutuhkan data dasar pada kondisi pra bencana, data dampak bencana dan upaya yang
telah dilakukan pada kondisi tanggap darurat sebagai landasan untuk menganalisa kerusakan, kerugian dan
kebutuhan pascabencana. Apa hal yang paling penting dilakukan pada waktu pengkajian?
a.Membersihkan sisa-sisa kerusakan bangunan kesehatan
b.Kebutuhan koordinasi serta dukungan manajemen
c.Obat dan perbekalan kesehatan serta prasarana perkantoran
d.Memperhitungkan pembangunan kembali yang lebih baik
e.Kerugian finansial akibat terhentinya pelayanan kesehatan

Soal 26
Rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana bidang kesehatan merupakan pendetailan hasil pengkajian
kebutuhan sumber daya kesehatan pascabencana sehingga siap untuk diimplementasikan oleh pihak-pihak terkait
sesuai dengan azas desentralisasi dan otonomi daerah. Berapa lama rencana rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana bidang kesehatan dapat ditinjau kembali?
a.5 tahun
b.4 tahun
c.3 tahun
d.2 tahun
e.1 tahun

Soal 27
Bila diperlukan, dapat ditetapkan Tim Penyusun Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Bidang
Kesehatan dengan anggota Tim terdiri dari lintas program dan lintas sektor terkait baik dari pemerintahan maupun
masyarakat dan lembaga usaha. Apa tujuan disusunnya rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana?
a.Prioritas program kesehatan dan kegiatan serta kebutuhan dana yang diperlukan dan sumber daya kesehatan yang
telah tersedia.
b.Membangun kesepahaman dan komitmen para pemangku kepentingan, termasuk komitmen pendanaan.
c.Kondisi umum wilayah dan kejadian permasalahan kesehatan akibat bencana.
d.Durasi waktu penyelenggaraan meliputi rencana jangka pendek, menengah dan panjang.
e.Mengkonfirmasi dan melengkapi perhitungan kebutuhan jika masih ada keperluan penyempurnaan data.

Soal 28
Pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kesehatan meliputi upaya fisik dan upaya non fisik. Apa saja
yang tergolong upaya fisik?
a.Mengembalikan peran pemerintah untuk pelayanan kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi maupun
kabupaten/kota.
b.Memperkuat peran masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi kesehatan serta melaksanakan
upaya kesehatan.
c.Penguatan jenis, jumlah, kompetensi SDM (bila perlu penambahan SDM bila banyak SDM yang menjadi korban),
dan pemberdayaan masyarakat.
d.Memperkuat kapasitas untuk protesis dan rehabilitasi termasuk memperkuat perawatan di rumah bagi pasien
dengan penyakir kronis (menular dan tidak menular).
e.Mengganti/memperbaiki alat kesehatan, sediaan farmasi, vaksin, perbekalan kesehatan, ambulans, dan sarana
prasarana lainnya yang rusak/hilang

Soal 29
Dalam tahap tanggap darurat, manajemen logistik kesehatan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk
terdampak. Hasil Rapid Health Assessment apa saja yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemenuhan
logistik?
a.SDM, kondisi gudang penyimpanan, fasilitas infrastruktur. dan pendanaan
b.Ketersediaan logistik dari unit pelayanan kesehatan atau buffer stock yang ada
c.Kualitas logistik tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal
d.Jenis bencana, luas bencana dan jumlah korban serta stok obat yang dimiliki
e.Jumlah dan jenis donasi yang diperoleh cukup selama masa tanggap darurat
Soal 30
Dana penanggulangan bencana menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah. Dimana
Dana Siap Pakai dialokasikan?
a.Kementerian Kesehatan
b.Dinas kesehatan daerah terdampak
c.BPBD
d.BNPB
e.Dana Bersama

Soal 31
Kegawatdaruratan psikiatri adalah suatu kondisi yang ditandai oleh adanya gangguan pada pikiran, perasaan, dan
perilaku seseorang yang memerlukan perhatian dan intervensi terapeutik segera. Perilaku patologis yang ditandai
dengan adanya peningkatan aktivitas verbal atau motorik yang tak bertujuan termasuk dalam kegawatdaruratan
psikiatri apa?
a.Agresif
b.Kekerasan
c.Agitasi
d.Percobaan bunuh diri
e.Impulsif

Soal 32
Kegiatan penanggulangan pada tahap pascakrisis kesehatan merupakan kegiatan untuk sesegera mungkin
mengembalikan kondisi sistem kesehatan pada kondisi pra krisis kesehatan, menanggulangi kerentenan yang
berkontribusi untuk memperpanjang dampak serta memperkuat ketahanan sistem kesehatan dan masyarakat untuk
dapat membangun kembali dengan lebih baik (build back better) dan aman (safe). Pada tahap pascakrisis kesehatan,
upaya apa saja yang bisa dilakukan?
a.Rehabilitasi dan rekonstruksi
b.Menyusun rencana kontingensi
c.Membuat peta respon
d.Melakukan kajian peningkatan kapasitas
e.Melakukan field training exercise

Soal 33
Komunikasi risiko merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam merespon kondisi darurat yang terjadi di
masyarakat. Komunikasi risiko adalah komunikasi yang tepat agar masyarakat yang rentan mampu memahami dan
mengadopsi perilaku yang benar, juga agar pihak berwenang dan para ahli dapat mendengarkan dan menangani
kekhawatiran serta kebutuhan masyarakat secara relevan dan terpercaya. Membuat daftar media yang akan
diundang, menentukan agenda yang akan dibicarakan dan tempat penyelenggaraan serta menyiapkan bahan dan
materi termasuk kegiatan komunikasi risiko apa?
a.Membuat media center
b.Menunjuk Juru Bicara
c.Press conference
d.Press briefing
e.Manajemen hoaks

Soal 34
Koordinator Klaster Kesehatan adalah Kepala Pusat Krisis Kehatan untuk bencana nasional, Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi untuk bencana tingkat provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk bencana
tingkat kabupaten/kota. Klaster Kesehatan terdiri dari berapa sub klaster dan tim?
a.5 sub klaster dan 4 tim
b.6 sub klaster dan 4 tim
c.5 sub klaster dan 3 tim
d.4 sub klaster dan 4 tim
e.6 sub klaster dan 3 tim

Soal 35
Pada masa tanggap darurat perlu dilakukan promosi kesehatan dengan tujuan agar kesehatan masyarakat dapat
terjaga, lingkungan tetap sehat, pelayanan kesehatan yang ada dapat dimanfaatkan, anak-anak dapat terlindungi dari
kekerasan serta mengurangi stress. Yang termasuk strategi promosi kesehatan pada krisis kesehatan yang dilakukan
kepada para pemangku kebijakan di setiap tingkatan baik secara personal ataupun publik guna mendapatkan
dukungan dalam bentuk kebijakan dan sumber daya yang diperlukan adalah?
a.Pemberdayaan masyarakat
b.Kemitraan
c.Kesetaraan
d.Keterbukaan
e.Advokasi

Soal 36
Pemenuhan kebutuhan logistik untuk penanggulangan krisis kesehatan harus disiapkan sesuai dengan risiko
kesehatan yang akan dihadapi yang sudah disusun dalam rencana kontijensi penanggulangan krisis kesehatan daerah
atau disaster plan yang dibuat dinas kesehatan. Pada tahap apa Tim Logistik Kesehatan sebaiknya dibentuk?
a.Darurat Krisis Kesehatan
b.Pascakrisis Kesehatan
c.Pra Krisis Kesehatan
d.Transisi Darurat Krisis Kesehatan
e.Siaga Darurat Krisis Kesehatan

Soal 37
Penanganan gizi pada fase I tanggap darurat awal antara lain ditandai dengan kondisi sebagai berikut: korban
bencana bisa berada dalam pengungsian atau belum dalam pengungsian, petugas belum sempat mengidentifikasi
korban secara lengkap, bantuan pangan sudah mulai berdatangan, dan perlu adanya penyelenggaraan dapur umum.
Pada fase ini, apa pertimbangan penyelenggaraan makanan bagi korban bencana?
a.Pendampingan pemenuhan gizi melalui dapur umum dan intervensi PMBA
b.Hasil analisis Rapid Health Assessment (RHA) dan standar ransum
c.Melakukan pendampingan pelaksanaan dapur umum untuk pemenuhan gizi pengungsi
d.Memastikan asupan gizi yang sesuai bagi penderita penyakit kronik
e.Penyimpanan bahan makanan: suhu, sarana, dan cara penyimpanan

Soal 38
Penanggulangan krisis kesehatan pada situasi konflik sosial dan bencana lain yang menimbulkan situasi tidak aman
dilakukan pada 3 tahapan siklus bencana yaitu pra krisis kesehatan, tanggap darurat krisis kesehatan, dan pascakrisis
kesehatan. Melakukan RHA dan memastikan program kesehatan sudah dapat segera berfungsi termasuk kegiatan
pada situasi apa?
a.Pra Krisis Kesehatan
b.Status Siaga Darurat Krisis Kesehatan
c.Status Transisi Darurat Krisis Kesehatan
d.Status Tanggap Darurat Krisis Kesehatan
e.Pascakrisis Kesehatan

Soal 39
Penanggulangan krisis kesehatan pada situasi konflik sosial dan bencana lain yang menimbulkan situasi tidak aman
dilakukan pada 3 tahapan siklus bencana yaitu pra krisis kesehatan, tanggap darurat krisis kesehatan, dan pascakrisis
kesehatan. Melakukan penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan sumber daya kesehatan, menyusun rencana
rehabilitasi dan rekonstruksi, melaksanakan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi, dan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi kesehatan termasuk pada kegiatan pada tahap apa?
a.Pra Krisis Kesehatan
b.Status Siaga Darurat Krisis Kesehatan
c.Status Transisi Darurat Krisis Kesehatan
d.Status Tanggap Darurat Krisis Kesehatan
e.Pascakrisis Kesehatan

Soal 40
Pengelolaan administrasi logistik kesehatan merupakan upaya penataan administrasi logistik kesehatan agar dapat
berjalan secara efektif, efisien, dan akuntabel. Kegiatan apa saja yang termasuk manajemen administrasi tersebut?
a.Adanya dokumen BAST (Berita Acara Serah Terima) logistik
b.Rapat koordinasi dan evaluasi pengelolaan logistik kesehatan
c.Inventarisasi logistik kesehatan yang dilaporkan berjenjang hingga ke pusat
d.Penanggung jawab penerima barang di daerah terdampak
e.Pencatatan barang masuk dan keluar

Soal 41
Pengelolaan logistik kesehatan dalam rangka penanggulangan krisis kesehatan, merupakan suatu sistem yang
menjelaskan tentang logistik kesehatan dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi krisis
kesehatan pada masa pra krisis kesehatan, pada saat terjadi krisis kesehatan dan pada pasca krisis kesehatan. Apa
yang bisa dilakukan sebagai upaya mengukur pencapaian keberhasilan pelaksanaan manajemen logistik
penanggulangan krisis kesehatan dan menganalisa manfaat bantuan logistik kesehatan yang diberikan?
a.Perencanaan dan pendistribusian yang merata
b.Monitoring dan evaluasi yang komprehensif
c.Pencatatan dan pelaporan yang optimal
d.Pengadaan dan penyimpanan yang terorganisir
e.Penggunaan dan pengendalian sesuai kebutuhan

Soal 42
Salah satu logistik kesehatan menurut WHO adalah alat kesehatan. Apa fungsi alat kesehatan?
a.Kuratif dan diagnostik
b.Promotif dan preventif
c.Kuratif dan rehabilitatif
d.Preventif dan rehabilitatif
e.Diagnostik dan rehabilitatif

Soal 43
Status tanggap darurat Krisis Kesehatan merupakan keadaan ketika ancaman terhadap kesehatan masyarakat telah
nyata akibat terjadinya bencana/krisis kesehatan yang disertai dampak kesehatan seperti jatuhnya korban luka,
pengungsian, korban meninggal, kerusakan fasilitas pelayanan kesehatan. Apa dasar penetapan status tanggap
darurat krisis kesehatan?
a.Penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan
b.Mobilisasi Tim Kegawatdaruratan Medis/EmergencyMedical Team (EMT)
c.Hasil Rapid Health Assessment (RHA)
d.Mobilisasi logistik obat, bahan medis habis pakai dan alat kesehatan.
e.Mobilisasi sarana prasarana, misalnya ambulans gawat darurat.

Soal 44
Tenaga kesehatan merupakan kelompok rentan pada kondisi konflik sosial, selain memberikan pertolongan, tenaga
kesehatan dan fasilitas kesehatan rentan menjadi target atau sasaran konflik. Apa dampak bencana sosial yang bisa
terjadi pada tenaga kesehatan yang overload pasien pada saat melakukan penanggulangan krisis kesehatan?
a.Kelelahan
b.Malpraktek
c.Ikut menjadi korban
d.Stress berat
e.Tertular penyakit

Soal 45
Tenaga Kesehatan yang bertugas pada keadaan bencana yang menimbulkan situasi tidak aman atau konflik sosial
mempunyai tugas pokok dan SOP tenaga kesehatan. Salah satu tugas pokok tenaga kesehatan adalah…
a.Wajib mengikuti pelatihan safer access (safety and security) yang diselenggarakan oleh organisasi pengampu.
b.Memastikan dirinya dalam keadaan sehat dan bugar serta memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
c.Wajib memeriksakan kesehatannya sebelum dan setelah bertugas di lokasi bencana atau akan kembali ke daerah
masing-masing.
d.Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk dapat menjamin keamanan dan keselamatan
dirinya beserta anggota tim yang lain
e.Wajib menyiapkan kelengkapan administrasi beserta APD dan alat komunikasi untuk dibawa ke lokasi bencana.

Anda mungkin juga menyukai