Anda di halaman 1dari 26

DIVISI SCHIZOPHYTA

KELAS BAKTERI (BACTERIA ATAU SCHIZOMYCETES)


MAKALAH PRESENTASI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keanekaragaman dan Klasifikasi
Criptogamae Marshanti Lisbania Gratica, M.pd.

Disusun Oleh:

Hani Saffanatun Naziihah 2284025004

Iqbal Nugraha 2284025006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS SALI AL-AITAAM

BANDUNG
2023

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “DIVISI SCHIZOPHYTA KELAS
BAKTERI (BACTERIA ATAU SCHIZOMYCETES)” dapat kami selesaikan dengan baik.
Penulis berharap maklah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca
tentang Keanekaragaman dan klasifikasi Crytogamae untuk pembelajaran. Begitu pula atas
limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga
makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun
melalui media internet.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan makalah ini. Kepada dosen Ibu
Marshanti Lisbania Gratia, M.Pd, dan juga kepada pihak yang terlibat dalam pembuatan tugas
ini. Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam laporan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Demikian makalah laporan ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah laporan ini, saya
mohon maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa
membuat karya yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Bandung, 2023

ii
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bakteri (Schizomycetes) merupakan kingdom Monera yang termasuk ke dalam
mikroorganisme uniseluler. Bakteri memiliki peranan penting dalam kehidupan, baik yang
menguntungkan maupun merugikan. Beberapa spesies bakteri dimanfaatkan dalam bidang
Pendidikan, pangan, pertanian, kedokteran, dan industri. Selain itu juga beberapa bakteri
dapat menyebabkan penyakit bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Dengan demikian,
mempelajari bakteri secara mendalam sangat penting untuk memahami peranannya di
alam.
Bakteri memiliki struktur tubuh secara umum yang sangat sederhana, yaitu berupa sel
tunggal tanpa adanya organel kompleks. Bakteri hanya memiliki dinding sel, membran
plasma, sitoplasma, dan materi genetik berupa DNA. Beberapa spesies bakteri juga
memiliki alat gerak, pilus, dan kapsul. Ukuran bakteri sangat kecil, berkisar 0,5-5 μm.
Habitat bakteri sangat luas, dapat ditemukan di mana-mana seperti di air, tanah, udara, dan
tubuh makhluk hidup lainnya.
Perkembangbiakan bakteri adalah dengan cara pembelahan biner sederhana.
Pembelahan secara mitosis di mana satu sel bakteri membelah menjadi dua sel anakan
yang identik dan berlipat ganda yang terjadi secara cepat. Beberapa spesies bakteri juga
dapat membentuk endospora yang sangat resistan terhadap kondisi ekstrem. Endospora
memungkinkan bakteri dapat tetap hidup pada kondisi yang tidak menguntungkan.
Klasifikasi bakteri didasarkan pada bentuk, susunan dinding sel, kebutuhan oksigen,
dan sumber nutrisi. Berdasarkan bentuknya, bakteri dibedakan menjadi kokus (bulat),
basil (batang), vibrio (koma), dan spirilium (spiral). Berdasarkan dinding selnya bakteri
dibedakan menjadi Gram positif dan Gram negatif. Sedangkan berdasarkan kebutuhan
oksigen, bakteri dibedakan menjadi aerob dan anaerob.
Penelitian mengenai bakteri terus dilakukan untuk mempelajari manfaat dan bahaya
yang ditimbulkan bakteri. Penelitian modern juga banyak menggunakan teknik biologi
molekuler untuk menganalisis genetika dan metabolisme bakteri secara rinci. Hasil
penelitian bakteri diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia di
berbagai bidang.

iii
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur tubuh, ciri-ciri umum, dan reproduksi pada bakteri
Schizomycetes?
2. Bagaimana habitat alami, peranan penting, dan pemanfaatan bakteri Schizomycetes di
alam dan bagi manusia?
3. Bagaimana klasifikasi bakteri Schizomycetes berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki dan
apa perbedaan utamanya dengan kelas bakteri lainnya?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami struktur tubuh, ciri-ciri umum, dan cara reproduksi
pada bakteri Schizomycetes.
2. Mendeskripsikan habitat alami, peranan penting, dan pemanfaatan bakteri
Schizomycetes di alam dan bagi kehidupan manusia.
3. Mengklasifikasikan bakteri Schizomycetes berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
serta membandingkannya dengan kelas bakteri lainnya.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Schizophyta
Schizophyta merupakan nama sebuah divisi untuk tumbuhan yang mempunyai ciri
khas yakni berkembang biak dengan membelah diri. Schizophyta atau tumbuhan belah
dari bahasa Latin “ schizere” atau yang dalam bahasa Yunani “ schizen” berarti membelah
dan “ phyton” yang berarti tumbuhan. Karakteristik lain tumbuhan belah ini adalah
Organisme uniseluler, protoplasma belum protoplasma belum terdeferensiasi
terdeferensiasi dengan jelas, dengan jelas, inti belum tampak belum tampak nyata, dan
nyata, dan plastida juga belum tampak jelas.
Jika dilihat dari segi evolusi, Schizophyta merupakan kelompok tumbuhan yang
paling tua dan paling primitif karena ada pada tingkat perkembangan filogeni ada pada
tingkat perkembangan filogeni yang paling yang paling rendah. Anggota-anggota dari
divisi ini hanya berukuran mikroskopis, yaitu hanya dapat di lihat dapat di lihat di bawah
lensa mikroskop.
Divisi Schizophyta terbagi ke dalam 2 kelas yaitu Bacteria (Schizomycetes) dan
Ganggang biru (Cyanophyceae, Schizophyceae, atau Myxophyceae ). Bakteri atau dalam
bahasa latin disebut Bacteria merupakan kelompok organisme uniseluler yang termasuk
ke dalam kingdom Monera. Bakteri juga sering disebut sebagai Schizomycetes atau
Schizophyta.

B. Struktur Tubuh dan Ragam Bentuk Bakteri (Schizomycetes)


Struktur tubuh Kelas Bacteria ini terbagi menjadi 2 , yaitu :
1) Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri), Meliputi: dinding sel,
membran plasma, sitoplasma, ribosom, dan granula penyimpanan.

v
2) Struktur tambahan (dimiliki oleh liki oleh jenis bakteri tertentu) jenis bakteri
tertentu), Meliputi kapsul, flagelum, pilus,fimbria, klorosom, Vakuola gas dan
endospore.
1. Struktur Tubuh Bakteri (Schizomycetes)
1) Berikut adalah struktur dasar tubuh dari bakteri Schizomycetes:

a) Dinding Sel
Dinding sel tersusun atas
peptidoglikan yaitu gabungan
protein dan polisakarida yang
terletak di luar membran
sitoplasmik. Ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri
menjadi menjadi bakteri gram
positif positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis.
a. Dinding sel Gram Positif
Karakteristik utamanya adalah tebalnya lapisan peptidoglikan pada dinding sel.
Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan warna biru.
Dinding Dinding sel Gram positif biasa ditemukan pada Actinobacteria dan
Firmicutes.
b. Dinding sel Gram Negatif
Dinding sel Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Hal ini
menyebabkan lunturnya warna biru dan meninggalkan warna merah muda saat
disiram etanol.
Dinding sel bakteri berbeda berbeda dari organisme lain yaitu tidak mengandung
selulosa. Fungsi dinding sel adalah :
- Memberi bentuk bakteri
- Melindungi isi sel bakteri
- Mempertahankan bentuk sel bakteri
- Melindungi melindungi tubuh bakteri bakteri dari lingkungan yang buruk

vi
- Melindungi sel dari tekanan turgor yang disebabkan tingginya konsentrasi
protein dan molekul lainnya dalam tubuh sel dibandingkan dengan lingkungan
di luarnya.
b) Membran Plasma
Membran plasma merupakan lapisan phospholipid dan protein yang menyelubungi
sitoplasma. Membran plasma ini bersifat semipermeable, berfungsi untuk
mengatur keluar serta masuknya zat ke dalam dan luar sel bakteri, melindungi dan
menyelubungi sel.
c) Plasmid (DNA)
Salah satu struktur gen yang memiliki peran aktif terhadap berlangsungnya sistem
reproduksi bakteri adalah plasmid. Gen kecil ini mempunyai mempunyai untai
DNA yang melingkar serta membantu proses perkembangbiakan bakteri dengan
cara melindunginya. Plasmid sendiri memiliki fungsi untuk membawa sifat
resistensi obat antibiotik, dimana dalam struktur pembentuknya terdapat reaksi
logam berat serta faktor lain yang mampu menginfeksi binatang atau tanaman
tertentu. Hal inilah mengapa plasmid sangat berguna perlindungan bakteri selama
berkembang biak.
d) Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang tersusun dari air, protein, lemak, ion organik,
dan kromatofora. Sitoplasma (protoplasma) adalah struktur tubuh bakteri berupa
matriks seperti gel yang terdiri dari air, enzim, nutrisi, limbah, dan gas dan
mengandung DNA, RNA. Ada beberapa fungsi sitoplasma, yaitu :
a. Sebagai proses berlangsungnya kehidupan bakteri
Pada bagian sitoplasma terjadi beberapa aktivitas khusus, proses tersebut
meliputi pertumbuhan sel, penghapusan limbah, sistem reproduksi ekternal,
atau replikasi hingga metabolisme.
b. Melindungi bakteri selama proses perkembangbiakan oleh plasmid.
c. Menjadi pengendalian atas sel-sel yang terdapat pada bakteri
Kontrol terhadap sel bakteri menjadi tanggung jawab salah satu fitur
sitoplasma, yaitu genom. Fitur ini sendiri memiliki bentuk layaknya lilitan
DNA yang mampu menghasilkan protein guna menunjang kehidupan bakteri.
Sitoplasma memiliki tugas utama sebagai pengontrol segala fungsi sel di dalam
bakteri.
e) Ribosom

vii
Ribosom merupakan organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein
dan RNA. Ribosom pada bakteri sama seperti ribosom pada umumnya, berada di
dalam sitoplasma dan memiliki bentuk bola atau bolavyang agak datar. Ribosom
sendiri yang berfungsi atau berperan sebagai tempat sintesis protein. Ribosom ini
memiliki ukuran sebesar sekitar 21 nanometer dan memiliki inti fungsional RNA
yang ditingkatkan oleh protein ribosom dan faktor aksesori.

f) Granula penyimpanan
Granula penyimpanan merupakan
komponen sel bakteri yang berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan dan energi.

a. Granula lemak/lipoid, Tersusun atas lemak netral atau lipoid, Berfungsi


sebagai cadangan makanan dan sumber
energy. Contoh, pada bakteri Acetobacter
xylinum

b. Granula Klorosom, Mengandung senyawa


sulfur. Cadangan untuk sintesis protein.
Ditemukan pada bakteri fotosintetik seperti
Bakteri belerang hijau ( Chlorobi )

c. Poli-β-hidroksibutirat (PHB) Polimer


cadangan makanan pada bakteri, Dipecah
untuk dijadikan sumber energy. Contoh
pada Bacillus megaterium

d. Glikogen, Polisakarida simpanan energi,


Difungsikan ketika nutrisi tidak tersedia.
Contoh pada bacteria Mageton

viii
e. Mengandung besi magnetik (magnetit), Berfungsi navigasi bergerak
mengikuti medan magnet. Contoh: Aquaspirillum magnetotacticum

2. Bentuk dan ukuran bakteri


Ukuran serta bentuk bbakteri dapat diketahui dengan menggunakan mikroskop
yang dilengkapi lensa ukoler dan objektif mikrometer. Dinyatakan dalam
satuan mikron, bentuk bakteri sangat bervariasi , tetapi secara umum ada tiga
tipe bakteri yaiyu:
 Bentuk batang /silinder(basil)
 Bentuk bulat(kokus)
 Bentuk spiral(spirilum)

Variasi atau bentuk bakteri (koloni) dipengaruhi oleh arah pembelahan, umur dan syarat
pertumbuhan lainnya.

1). Bentuk silinder

Bakteri berbentuk basil dibedakan sebagai berikut :

-Basil tunggal, berupa batang tunggal. Escherichia coli dan Salmonela typhi

-Diplobasil, berbentuk batang bergandebgan dua-dua: Reni bacterium Salmoninarum

-Sterptobasil, berupa batang bergandengan seperti rantai : Streptobacillus moniformis dan


Azotobacter sp.

ix
2). Bentuk kokus
Bakteri berbentuk bulat, kokous= sferis/oval. Dibedakan sebagai berikut:
-Monokokus, berbentuk bulat satu-satu: Monococcus gonorrhoae
-Diplokokus, berbentuk bulat bergandengan dua-dua: Diplococcus pneumoniae
-Streptokokus, bentuknya bulat bergandebgan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan
sel ke satu atau dua arah dalam satu garis: Streptococcus salivarius, Streptococcus
lactis, Streptococcus pneumoniae
-Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri dari empat sel yang tersusu dalam bentuk bujur
sangkar sebagai hasil pembelahan sel ke dua arah
-Sarkinah, bentuknya bulat, terdiri dari 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus
sebagai hasil pembelahan sel ke tiga arah : Sacrina sp
-Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil
pembelahan sel ke segala arah: Staphylococus aureus.

x
3). Bentuk spiral
Bakteri bentuk spiral dibedakan sebagai berikut:
-Koma (vibrio), berbentuk lengkung kurang dar setengah lingkaran: Vibrio Comma,
penyebab penyakit kolera
-Spiral, berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran: Spirillum minor yang
menyebabkan deman dengan perantara tikus atau hewan pengerat lainnya
-Spiroseta, berupa spiral yang halus dan lemtur:Treponema pallidium, penyebab
penyakit difilis

xi
3. Cara Hidup Bakteri
Segala perubahan lingkungan dapat mempengaruhi morfologi dan fisiologi mikroba.
Pertumbuhan mikroorganisme banyak dipengaruhi berbagai faktor, baik faktor biotok
maupun faktor abiotik. Lingkungan biotik berhubungan dengan keberadaan
mikroorganisme, sifat mikroorganisme dalam merespon perubahan lingkungan
didalam lingkungan hidup mokroorganisme yang bersangkutan. Faktor abiotik
meliputi susunan, jumlah senyawa yang dibutuhkan didalam medium kultur,
lingkungan fisik, (suhu, kelembaban, cahaya), keberadaan senyawa-senyawa lainn
yang dapat bersifat toksik, faktor lingkungan tersebut antara lain:
 Suhu/temperatur
Merupakan salah satu faktor penting didalam mempengaruhi dan
pertumbuhan mikroorganisme. Berdasarkan rentang temperatur dimana
dapat terjadi pertumbuhan bakteri dikelompokan menjadi tiga:Psikofilik,
mikroba yang dapat tumbuh paling baik pada suhu optimum 100-200C.
Mesofilik, mikroba yang dapat hidup maksimal pada suhu 100-450C, dan
suhu optimum pada 200-400C. Termofilik, mikroba yang dapat tumbuh
dengan baik pada suhu 250-800C optimum pada 500-600C. Suhu optimal

xii
nerupakan suhu yang biasanya menggambarkan kehidupan normal
mikroorganisme

 pH
pH medium biakan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan, untuk
pertumbuhan bakteri jugaterdapat rentang pH dan pH optimal. Pada bakteri
patogen pH optimalnya 7,2-7,6.
Asidofil, tumbuh pada kisaran pH2-5
Neutrofil, tumbuh pada kisaran pH5,5-8
Alkalofil, tumbuh pada kisaran 8,4-9,5
 Kelembaban
Mikroorganisme mempunyai kelembaban optimum. Mikroba dapat tumbuh
pada media yang basah dan udara lembab. Pada umumnya nilai kadar air
bebas pada bakteri adalah 0,90-0,999
 Ketersediaan oksigen
Dikelompokan menjadi:
Aerobik, hanya tumbuh apabila ada oksigen bebas
Anaerb, hanya dapat tumbuh apabila tidak ada oksigen bebas
Anaerob fakultatif, dapat tumbuh baik dengan atau tanpa oksigen bebas
Mikroaerob, dapat tumbuh apabila ada oksigen dalam jumlah kecil
 Nutrisi
Nutrisi diperlukan oleh mikroba sebagai sumber energi dan pertumbuhan
selnya. Unsur tersebut adalah: karbon, nitrogen, hiroggen, oksigen, sulfur,
fosfor, zat besi, dan sejumlah logam.
 Ion-ion
Dalam pertumbuhannya nakteri membutuhkan unsur kimia seperti C, H, S,
dan P. Selain itu ada juga unsur mikro yang diperlukan seperti, Zn, Fe, dan
Cu. Sedangkan logam berat, Hg, Ag, Cu, Au dan Pb.
 Radiasi
Radiasi yang berbahaya bagi mikroorganisme yaitu radiasi pengionisasi
yang memiliki arti radiasi dari gelombang panjang yang sangat pendek dan
berenergi sehingga atom kehilangan elektron.

xiii
4. Perkembangbiakan dan Cara Hidup

19
Bakteri termasuk makhluk
hidup. Mereka bukan hewan,
bukan juga tumbuhan.
Bakteri mempunyai bentuk
sendiri. Mereka terdapat di
mana-mana di dalam tanah,
dalam
tubuh kita, di air dan dalam
udara yang kita hirup sehari-
hari. Ukuran tubuh bakteri
sangat
kecil, begitu kecilnya sampai
kita tidak bisa melihat

xiv
bakteri secara langsung.
Perlu alat
khusus untuk dapat melihat
bakteri.
Tubuh bakteri hanya terdiri
atas satu sel saja. Mereka
berkembangbiak dengan cara
membelah diri. Saat berada di
lingkungan yang tidak
menguntungkan, beberapa
jenis bakteri
akan mati. Namun, jenis-jenis
bakteri yang lain akan
membentuk pelindung khusu
yang kuat.

xv
Selama terbungkus
pelindung, bakteri akan tidur
dan tidak melakukan
kegiatan. Setelah
keadaan lingkungan membaik,
pelindung akan pecah dan
bakteri dapat tumbuh normal
Bakteri termasuk makhluk
hidup. Mereka bukan hewan,
bukan juga tumbuhan.
Bakteri mempunyai bentuk
sendiri. Mereka terdapat di
mana-mana di dalam tanah,
dalam
tubuh kita, di air dan dalam
udara yang kita hirup sehari-
xvi
hari. Ukuran tubuh bakteri
sangat
kecil, begitu kecilnya sampai
kita tidak bisa melihat
bakteri secara langsung.
Perlu alat
khusus untuk dapat melihat
bakteri
Bakteri termasuk makhluk hidup. Mereka bukan hewan, bukan juga tumbuhan.
Bakteri mempunyai bentuk sendiri. Mereka terdapat di mana-mana di dalam tanah,
dalam tubuh kita, di air dan dalam udara yang kita hirup sehari-hari. Ukuran tubuh
bakteri sangat kecil, begitu kecilnya sampai kita tidak bisa melihat bakteri secara
langsung. Perlu alat khusus untuk dapat melihat bakteri. Bakteri dapat bergerak
menggunakan flagel, dimana flagel tampak seperti rambut yang tipis dan mencuat menembus
dinding sel.

Cara reproduksi pada mikroorganisme umumnya secara aseksual yaitu pembelahan


sel. Bila sel bakteri dinolu;isasikan kedalam satu medium pertumbuhan yang optimal, maka
dalam waktu yang singkat akan terjadi kenaikan jumlah sel yang cukup tinggi. Bakteri
berkembangbiak dengan cara biner, proses ini paling umum dijumpai pada kebanyakan
bakteri yang merupakan proses reproduksi aseksual.

xvii
Cara reproduksi seksual pada bakteri berbeda dengan perkembangbiakan eukariota. Pada
proses tersebut, ADN yang terbentuk dari hasil rekomindasi kedua gen tersebut dinamakan
gen rekomendasi. Ada tiga paraseksual yang telah diketahui:

1. Transformasi, pemindahan sedikit materi DNA atau bahkan 1 gen dari satu bakteri ke
bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks

2. Konjugasi, pemindahan secara langsung materi genetik DNA diantara dua sel bakteri
melalui jembatan sitoplasma.

xviii
3. Traduksi, pemindahan materi genetik DNA dengan perantara bakteriograf.

Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof, sebagai saprofit atau sebagai parasit.
Namun, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi bersifat autotrof, bakteri
yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam 2 golongan yaitu:

1. Yang bersifat kemoautotrof, bila energi untuk asimilasinya (kemosintesis) diperoleh dari
reaksi-reaksi kimia, misalnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit
dengan mengoksidasikan NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidadikan HNO2,

2. Yang bersifat fotoautotrof, bila energi untuk asimilasi (fotosintesis) diperoleh dari cahaya
matahari. Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis adalah
bakteri-bakteri yang mempunyai zat warna dari golongan Thiorhodaceae (Bakteri belerang
berzat warna) Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau
hewan sebagai substrat dan sumber kebutuhan hidupnya, substrat tersebut akan mengalami
proses penguraian yang disertai dengan timbulnya energi, proses tersebut dinamakan
pembusukan jika menimbulkan zat-zat berbau tidak sedap.

Dari segi kebutuhannya akan oksigen, bakteri dapat dibedakan dalam dua golongan,
yaitu: 1. Bakteri aerob, bila untuk hidupnya memerlukan oksigen bebas. Bakteri aerob dapat
dibedakan lagi menjadi dua yaitu aerob secara obligat artinya untuk hidupnya mutlak
dibutuhkan adanya oksigen bebas, dan bakteri fakulatif artinya untuk hidupnya tidak mutlak
dibutuhkan adanya oksigen bebas, dapat hidup pula tanpa adanya oksigen bebas. 2. Bakteri
anaerob bila dapat hidup tanpa adanya oksigen. Dalam hubungannya dengan cara hidupnya
sebagai parasit dapat digolongkan menjadi 3: 1. Parasit obligat, jika bakteri itu hanya dapat

xix
hidup sebagai parasit saja. 2. Parasit fakultatif, bila bakteri dapat hidup baik sebagai parasit
maupun sebagai saprofit. 3. Bakteri patogen, yaitu bakteri yang hidup sebagai parasit dan
menimbulkan penyakit bagi inangnya, baik inang yang berupa tumbuhan, hewan, maupun
manusia.

Perkembangbiakan Bakteri dengan Pembentukan Koloni

Bakteri umumnya berkembangbiak secara vegetatif atau aseksual dengan membelah diri.
Setelah selesai pembelahan, sel-sel anakan dapat tetap bergandengan satu sama lain yang
dinamakan koloni bakteri. Bakteri berkembangbiak dengan cepat, dalam keadaan yang serba
menguntungkan (optimal), beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20 menit, sehingga
dalam waktu sehari saja bakteri dapat berkembang menjadi berjuta-juta sel. Ada atau tidaknya
perkembangbiakan secara generatif atau seksual pada bakteri, belum diketahui dengan pasti.
Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dan bentuk koloni itu dapat dijadikan salah
satu tanda pengenal jenis bakteri yang bersangkutan, berikut beberapa bentuk koloni bakteri:

- Sepasang sel (marga Diplococus)

- Berbentuk kubus terdiri atas 8 sel (marga Sarcina)

- Berbentuk rantai (marga Streptococus)

- Seperti tandan buah anggur (marga Staphylococus)

Perkembangbiakan Bakteri dengan Pembentukan spora

Dalam keadaan yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri membentuk badan-badan


untuk melewati situasi yang buruk tadi. Protoplas dengan zat-zat makanan cadangan yang
terkandung di dalamnya mengadakan kontraksi menjadi badan yang bulat dengan dinding
baru yang disebut dengan spora lebih tepat endospora karena terbentuk di dalam sel yang
lama. Spora tidak dapat bergerak aktif. Dalam satu sel biasanya hanya terbentuk satu spora,
tetapi ada pula yang membentuk dua spora. Spora bakteri tidak dapat dipandang sebagai alat
reproduksi, akan tetapi suatu badan untuk mempertahankan diri menghadapi keadaan yang
tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, suhu yang tinggi atau amat rendah, zat-zat kimia
yang bersifat desinfektan dan lain lain. Spora bakteri tertentu dapat bertahan selama 16 jam
dalam air mendidih. Bila keadaan kembali seperti biasa, spora itu tumbuh kembali menjadi sel
biasa. Dinding spora dilepaskan, protoplas tumbuh sampai ukuran bakteri yang normal dan
membentuk dinding sel yang baru.

xx
Habitat Bakteri

Bakteri hidup di mana-mana dengan jumlah berlimpah. Ekosistem tempat bakteri


hidup mencakup ekosistem terestrial, ekosistem akuatik, di dalam tubuh makhluk hidup
lainnya, dan di struktur buatan manusia.10Di tanah, yang merupakan habitat penting bagi
berbagai organisme, jumlah dan kepadatan bakteri berbeda-beda tergantung tipe
ekosistemnya. Secara umum, jumlah bakteri tanah di ekosistem hutan lebih rendah
dibandingkan tipe ekosistem lainnya, seperti gurun bersemak, sabana, dan lahan pertanian.
Hingga kedalaman satu meter, jumlah prokariota diperkirakan 40 juta sel per gram tanah
hutan, sedangkan di tipe ekosistem terestrial lainnya mencapai 2 miliar sel per gram tanah. Di
lingkungan akuatik, kepadatan bakteri tertinggi ditemukan di sedimen pada ketebalan 0
hingga 10 cm di dasar laut, yakni 460 juta sel per ml.11Bakteri dapat ditemukan di dalam
tubuh manusia, terutama di dalam saluran pencernaan. Banyak media populer dan tulisan
ilmiah menyebutkan bahwa jumlah sel bakteri yang menghuni tubuh manusia sekitar 10 kali
lipat lebih banyak dibandingkan jumlah sel manusianya sendiri, dengan perkiraan 100 triliun
sel bakteri dan 10 triliun sel manusia.12Jumlah bakteri di saluran pencernaan manusia cukup
bervariasi. Mereka paling banyak ditemukan di usus besar, yaitu sekitar 1011 sel per gram isi
usus, sedangkan di usus halus sebanyak 108 sel per gram, dan di lambung yang asam
jumlahnya 104 sel mikrob per gram.13Dari segi variasi, hanya dua filum utama yang
menghuni tubuh manusia, yaitu Firmicutes dan Bacteroidetes. Selain mereka, tercatat pula
filum Actinobacteria, Proteobacteria, Fusobacteria, dan Verrucomicrobia. 14Contoh yang
biasa ditemukan adalah bakteri asam laktat Lactobacillus acidophilus.Bakteri juga dapat
ditemukan di permukaan kulit dan mulut. Di dalam mulut, bakteri dapat membentuk biofilm
berupa plak yang mengakibatkan bau mulut. Bakteri yang hidup pada tubuh manusia disebut
mikroba flora normal. Mikroba flora normal dibagi menjadi dua kelompok yaitu:(1) Flora
penghuni tetap yang ditemukan pada daerah-daerah tertentu, menghilang bila terjadi
gangguan dan kembali seperti semula. (2) Flora transit, mikroba patogen & non-patogen pada
selaput lendir dan mukosa

Peranan bakteri dalam kehidupan manusia

Dari segi kehidupan manusia, bakteri ada yang menjadi kawan, jadi menguntungkan
bagi manusia, tetapi ada pula yang menjadi lawan, berarti merugikan. Bakteri yang hidup
sebagai saprofit misalnya, berperan sebagai pengurai dan dengan demikian menjadi
pembersih atau setidak-tidaknya mencegah terjadinya akumulasi sisa-sisa bahan organik dari

xxi
tumbuhan maupun hewan yang berlebihan. Penggunaan kompos sebagai pupuk merupakan
salah satu aspek pemanfaatan aktivitas bakteri sebagai pengurai. Dalam proses penguraiannya
ini, bahan yang diuraikan mengandung berbagai jenis protein atau senyawa-senyawa yang
mengandung N dan atau S, pengurai itu akan menimbulkan zat-zat (gas) yang berbau tidak
enak (bau busuk), sehingg proses penguraian itu dinamakan pembusukan. Proses yang
ditimbulkan oleh bakteri yang tidak disertai timbulnya bau yang tidak sedap lazimnya
dinamakan fermentasi. Dalam proses yang terkenal dengan nama nitrifikasi, senyawa
amoniak dan asam nitrit yang meracun tanaman, oleh bakteri nitrit dan bakteri nitrat diubah
menjadi asam nitrat yang tidak lagi berbahaya, bahkan diperlukan oleh tanaman. Proses yang
terdiri atas dua tahap itu dapat digambarkan menurut persamaan kimia berikut : 1. 2NH3 + 3
O2 2 HNO2 + 2 H20 + 136 cal. Proses ini disebut nitritasi dan dilakukan oleh bakteri-bakteri
nitrit, misalnya: Nitrosomonas javanica dan Nitrosomonas europaea. 2. 2 HNO2 + O2 2
HNO3 + 36 cal. Tahap ini disebut nitratasi dan dilakukan oleh bakteri-bakteri nitrat,
misalnya: Nitrobacter agile dan Nitrobacter winogradskyi. Demikian pula dengan proses
sulfurikasi. Dalam proses ini asam sulfide yang beracun bagi tanaman, oleh bakteri-bakteri
belerang, misalnya Beggiatoa alba, diubah menjadi asam sulfat, dan dalam bentuk ion sulfat
itulah tanaman menyerap belerang yang diperlukan, proses sulfurikasi dapat digambarkan
dengan persamaan di bawah ini : 2 H2S + O2 2 H2O + 2 S + 118 cal. 2 S + 2 H2O + 3 O2 2
H2SO4 + 286 cal.

Pembagian Kelas Bacteria atau Schizomycetes (bakteri)

Salah satu klasifikasi bakteri yang dianut dalam taksonomi adalah sebagai berikut:
Bangsa Pseudomonadales. Sel-sel berbentuk peluru, batang yang lurus atau bengkok, atau
berbentuk spiral, kadang-kadang berbentuk rantai. Sel sering mengandung pigmen
fotosintetik yang bewarna lembayung atau hijau. Biasanya dapat bergerak dengan perantaraan
flagel yang polar. Suku Tiorhodaceae, yang membawahi bakteri-bakteri lembayung (purple
bacteria) yang dapat melakukan fotosintesis dengan perantaraan sistem pigmen yang terdiri
atas bakterioklorofil dan karotenoid-karotenoid. Dalam lingkungan yang mengandung H2S
dalam sel-selnya dapat ditemukan tetes belerang. Contoh-contoh

: - Thiosarcina rosea,

- Thiocapsa floridana,

- Thiodictyon elegans,

xxii
- Thiospirillum sanguineum.

Suku Nitrobacteraceae, yang membawahi bakteri-bakteri yang kemoautotrof dan


memperoleh energy untuk asimilasinya dari oksidasi metan, misalnya :

- Nitrosomonas europaea,

- Nitrosococcus nitrosus,

- Nitrobacter winogradskyi , dan

- Nitrobacter agile. Suku Methanomonadaceae, meliputi bakteri-balteri yang


kemoautrotof dan memperoleh energi untuk asimilasinya dari oksidasi metan, hydrogen, atau
karbon monoksida, contoh-contohnya:

- Methanomonas methanica

- Hydrogenomonas flava,

- Carboxydomonas oligocarbophila.

Suku Thiobacteriaceae, bakteri-bakteri belerang, kemoautrotof, memperoleh energi


dengan oksidasi senyawa-senyawa belerang, dalam plasmanya sering terdapat belerang bebas
dalam bentuk butir-butir atau Kristal, anatar lain :

- Thiobacillus thioparus,

- Thiobacterium cristalliferum,

- Thiospora bipunctata.

Suku Psedomonadaceae, bakteri-bakteri yang heterotrof, jarang sekali autrotof


fakultatif, sel-selnya sering sekali bersifat oksidatif, kadang-kadang fermentative, contoh-
contohnya

: - Pseudomonas cocovenenans, menimbulkan racun tempe bongkrek.

- Pseudomonas solanacearum, menimbulkan penyakit layu pada warga suku


Solanaceae dan pada kacang tanah.

- Pseudomonas malvacearum, minimbulkan penyakit pada kapas.

xxiii
- Pseudomonas denitrificans mereduksi nitrat N2.

Suku Spirillaceae, meliputi bakteri-bakteri dengan tubuh yang bengkok, berbentuk


koma sampai spiral. dalam suku ini antara lain termasuk :

- Vibro comma (Vibro cholera), penyebab penyakit muntaber.

- Desulfovibrio desulfuricans, yang dapat mereduksi sulfat menjadi sulfide.

- Spirillum minus, Spirillum lipoferum.

xxiv
BAB III

KESIMPULAN

xxv
DAFTAR PUSTAKA

xxvi

Anda mungkin juga menyukai