Nomor : 8/KINERJA/XVIII.BAC/12/2018
Tanggal : 20 Desember 2018
Tabel 1. Rincian Izin Terbit Tahun 2017 dan 2018 (Semester I) Lingkup
Pemeriksaan....................................................................................................... 22
Tabel 2. Program dan Kegiatan dalam Renstra DPMPTSP Tahun 2017 – 2022............. 26
Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Sasaran pada Renstra DPMPTSP Tahun 2017 –
2022.................................................................................................................... 27
Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Program dan Kegiatan pada Renstra DPMPTSP
Tahun 2017 - 2022............................................................................................. 27
Tabel 5. Perbandingan Fungsi dan Klasifikasi Bangunan................................................ 39
Tabel 6. Perbandingan UU no 28 tahun 2009 dengan Qanun No 11 Tahun 2004........... 43
Tabel 7. Hasil Perbandingan Nilai Retribusi IMB........................................................... 44
Tabel 8. Hasil Perbandingan Peraturan terkait SIUP....................................................... 45
Tabel 9. Layanan Perizinan dan Non Perizinan yang belum Didukung Standar
Pelayanan........................................................................................................... 48
Tabel 10. Perbandingan Maklumat Pelayanan pada DPMPTSP dengan Ketentuan
dalam Permenpan No 15 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan..................... 54
Tabel 11. Izin Yang Tidak Ditandatangani Penerima Delegasi......................................... 59
Tabel 12. Persyaratan Rekomendasi atau Sejenisnya atas Permohonan Izin..................... 61
Tabel 13. Rekapitulasi Tanggung Jawab Kebenaran Materil dan Formil.......................... 62
Tabel 14. Rekapitulasi Perbandingan Perbedaan Persyaratan Formulir dan SOP............. 68
Tabel 15. Rekapitulasi Kelengkapan Berkas Berdasarkan Formulir................................. 69
Tabel 16. Rekapitulasi Informasi yang tidak Dicatat di dalam Database.......................... 70
Tabel 17. Perbandingan MPD IMB dan Selain IMB......................................................... 71
Tabel 18. Jangka Waktu Pelayanan Perizinan............................................. 75
Tabel 19. Rekapitulasi Jabatan Adminstrasi pada DPMPTSP Kota Banda Aceh.............. 81
Tabel 20. Rincian Berkas Izin Tidak Diketahui Keberadaannya....................................... 93
Tabel 21. Perbandingan Anggaran Belanja Langsung pada Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur Tahun 2017 dan 2018...................................... 97
Tabel 22. Perizinan dan Nonperizinan yang Tidak Diproses Melalui SIMSATU............. 104
Tabel 23. Perbandingan Anggaran Belanja Langsung pada Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi DPMPTSP Tahun 2017 dan 2018.............. 108
Tabel 24. Analisa Laporan Survei Kepuasan Masyarakat.................................................. 112
Tabel 25. Perbandingan Laporan Kinerja Tahun 2017 dan 2018 Semester I..................... 114
Tabel 26. Pencapaian Program dan Kegiatan 2017............................................................ 115
Tabel 27. Capaian Kinerja 2017......................................................................................... 115
Tabel 28. Sasaran strategis, indikator kinerja dan program yang ditetapkan..................... 117
Tabel 29. Rencana Tindak Lanjut hasil SKM 2018........................................................... 118
Tabel 30. Hasil pengamatan lapangan Kemen PANRB..................................................... 129
IKHTISAR EKSEKUTIF
Secara lebih rinci, temuan, simpulan dan rekomendasi BPK dapat dilihat
dalam laporan hasil pemeriksaan.
Isman Rudy
NIP. 195903141980031005
2.1. Kelembagaan
2.1.1. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi dan tata kerja DPMPTSP Kota Banda Aceh berdasarkan
Peraturan Walikota Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja DPMPT adalah sebagai berikut:
S
Gambar 1. Struktur Organisasi DPMPTSP
Berdasarkan bagan tersebut diketahui bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi
DPMPTSP Kota Banda Aceh dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang membawahi
satu unit kesekretariatan, tiga bidang dan kelompok jabatan fungsional. Kegiatan
administrasi perkantoran DPMPTSP Kota Banda Aceh dipimpin oleh seorang Kepala
Sekretariat yang membawahi tiga Kepala Subbagian. Kegiatan penanaman modal,
pelayanan pengaduan, informasi dan pelaporan serta pelayanan perizinan dan non
perizinan masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang masing-masing
dibantu oleh dua orang Kepala Seksi.
Uraian tugas dan fungsi untuk masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut:
a. Dinas
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas
melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang Penanaman Modal yang menjadi
kewenangan Kota dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Kota.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, dinas menyelenggarakan fungsi:
1) perumusan kebijakan dibidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu;
2) pelaksanaan kebijakan dibidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu;
Tujuan, dan sasaran dalam renstra DPMPTSP tersebut kemudian diturunkan dalam
bentuk program dan kegiatan. Program dan kegiatan tersebut berupa perencanaan
selama lima tahun kedepan yang diharapkan dapat menghasilkan pelayanan perizinan
yang mudah, murah, sederhana dan tepat waktu, dengan rincian pada tabel berikut:
Tabel 2. Program dan Kegiatan dalam Renstra DPMPTSP Tahun 2017 - 2022
No Program Kegiatan
1 Pengembangan dan Pembangunan Kegiatan pembinaan dan pengendalian izin tempat
Perekonomian Daerah usaha
2 Kegiatan fasilitasi kemudahan perizinan
Peningkatan Efisiensi Perdagangan
pengembangan usaha
Dalam Negeri
Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan
3 Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi
Persentase adanya informasi terhadap layanan publik
Informasi
Meningkatnya pelayanan perizinan satu pintu
4. Penataan perundang-undangan kegiatan penyiapan penyusunan rancangan qanun
5, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kegiatan pengadaan perlengkapan gedung kantor
Aparatur
Sumber : Renstra DPMPTSP 2017-2022
2) Capaian indikator kinerja program dan kegiatan terkait pelayanan perizinan dan non
perizinan dalam renstra DPMPTSP yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Program dan Kegiatan pada Renstra DPMPTSP Tahun 2017 - 2022
Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan
rumus sebagai berikut:
Nilai Nilai Interval Nilai Interval Mutu Kinerja Unit
Persepsi IKM Konversi IKM Pelayanan Pelayanan
1 1,00 - 1,75 25 - 43,75 D tidak baik
2 1,76 - 2,50 43,76 - 62,50 C kurang baik
3 2,51 - 3,25 62,51 - 81,25 B baik
4 3,26 - 4,00 81,26 - 100,00 A sangat baik
Hal tersebut menunjukkan bahwa indikator sasaran Indeks SKM dapat dijadikan
sebagai alat ukur pencapaian kinerja DPMPTSP secara memadai karena telah
didukung dengan formulasi yang memadai. Namun demikian terdapat beberapa
capaian indikator kinerja program dan kegiatan yang belum memadai, dengan
penjelasan sebagai berikut:
a) Capaian indikator kinerja program berupa prosentase, yang belum didukung
dengan cara penghitungan prosentase atas pencapaian per program tersebut. Selain
itu berdasarkan hasil konfirmasi Sekretaris DPMPTSP diketahui bahwa sampai
saat pemeriksaan berakhir penghitungan pencapaian per program tersebut belum
jelas dan belum terhubung dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) DPMPTSP;
b) Terdapat capaian indikator kinerja kegiatan yang tidak jelas bentuk realisasinya
yaitu pada kegiatan penyusunan sistem informasi terhadap layanan publik dengan
target capaian selama 5 tahun sebanyak 419 jenis;
c) Terdapat kegiatan yang tidak didukung dengan capaian indikator kinerja yaitu
kegiatan peningkatan pelayanan perizinan satu pintu;
d) Terdapat kegiatan yang targetnya terlalu tinggi yaitu fasilitas kemudahan perizinan
pengembangan usaha dengan target capaian selama 5 tahun sebanyak 322 jenis
izin.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Permendagri No 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah, pada Pasal 1 ayat (58) yang menyebutkan bahwa indikator
kinerja adalah tanda yang berfungsi sebagai alat ukur pencapaian kinerja suatu
kegiatan, program atau sasaran dan tujuan dalam bentuk keluaran (output), hasil
(outcome), dan dampak (impact);
b. Kesepakatan bersama antara BPK dengan Pemerintah Kota Banda Aceh terkait
Regulasi Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Perizinan di
DPMPTSP dan Instansi Terkait Lainnya telah mendukung terwujudnya pelayanan
perizinan yang mudah, sederhana, murah, dan tepat waktu, pada:
No PP No 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Qanun Kota Banda Aceh No 10 Tahun 2004
Pelaksanaan Undang-undang No 28 Tahun tentang Bangunan Gedung
2002 tentang Bangunan Gedung
1 Fungsi bangunan gedung
Pasal 4, pembagian fungsi bangunan gedung Pasal 2 ayat (1), fungsi bangunan gedung di
meliputi: fungsi hunian, keagamaan, usaha, wilayah Kota meliputi fungsi hunian,
sosial budaya, dan khusus. pemerintahan, keagamaan, usaha, sosial dan
budaya serta fungsi khusus.
2 Klasifikasi bangunan
Pasal 5, klasifikasi bangunan gedung Klasifikasi bangunan yang disebutkan dalam
ditentukan berdasarkan: tingkat kompleksitas, pasal 4 yaitu menurut konstruksinya,
tingkat permanensi, tingkat risiko kebakaran, wilayahnya, lokasinya, ketinggiannya,
zonasi gempa, lokasi, ketinggian dan luasannya, dan statusnya.
kepemilikan.
Sumber: PP No. 36 Tahun 2005 dan Qanun Kota Banda Aceh No. 10 Tahun 2004 (diolah)
Keterangan:
L = Luas lantai bangunan gedung
V = Volume/besaran (dalam satuan m2, m', unit)
I = Indeks
It = Indeks Terintegrasi
Tk = Tingkat kerusakan 0,45 untuk tingkat kerusakan sedang, 0,65 untuk
tingkat kerusakan berat
HSbg = harga satuan retribusi bangunan gedung (hanya 1 tarif setiap
kabupaten/kota)
HSpbg = Harga satuan retribusi prasarana bangunan gedung
1,00 = Indeks pembangunan baru
Tabel diatas menunjukkan bahwa sesuai Qanun No. 11 Tahun 2004, bangunan
milik pemerintah masih dikenakan retribusi, meskipun menurut UU No. 28
Tahun 2009 merupakan objek yang dikecualikan.
Hasil konfirmasi dengan Kabid Tata Ruang pada Dinas PU diketahui Dinas PU
telah menyusun rancangan qanun Retribusi IMB yang perhitungannya telah
disesuaikan dengan Permen PU No 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan
Bangunan Gedung. Rancangan qanun tersebut telah diserahkan ke Bagian Hukum
Sekretaris Daerah. Bagian Hukum juga telah menyampaikan rancangan qanun
tersebut kepada Ketua DPRK Banda Aceh melalui surat walikota No 180/0173
tanggal 10 Februari 2016 perihal Pengajuan Rancangan Qanun Kota Banda Aceh
Tahun 2016.
Hasil konfirmasi dengan Kasubag Hukum dan Humas Sekretariat DPRK
diketahui bahwa rancangan Qanun Retribusi IMB pada tahun 2018 telah masuk
program legislasi, sebagaimana telah dimuat dalam Keputusan Dewan Perwakilan
Rakyat Kota Banda Aceh No. 03 Tahun 2018 tentang Program legislasi Kota
Banda Aceh Tahun 2018. Namun demikian pada tahun 2018 ini, rancangan qanun
tersebut belum pernah dilakukan pembahasan.
RETRIBUSI
Fungsi
No Uraian Bangunan Qanun no. 11 Rancangan Selisih (Rp)
Bangunan
Tahun 2004 (Rp) Qanun (Rp)
a b C D E f=e–d
Rumah Tinggal 1 Lantai
6.820.000,00 10.114.403,13 3.294.403,13
(23 Unit)
A HUNIAN
Rumah Tinggal 1 Lantai
11.850.000,00 11.242.791,38 (607.208,62)
(13 Unit)
rumah sakit 132.100.000,00 120.615.165,13 (11.484.834,88)
B SOSIAL BUDAYA
KAMPUS 32.816.000,00 27.743.055,00 (5.072.945,00)
- Pasal 11 ayat (1) Setiap perusahaan - Pasal 7 ayat (1) SIUP berlaku selama
yang melakukan kegiatan usaha perusahaan perdagangan menjalankan
perdagangan wajib memperoleh Surat kegiatan usaha.
Izin Usaha Perdagangan dari Walikota; - Pasal 7 ayat (2) yang sebelumnya
- Pasal 11 ayat (4) Izin sebagaimana menyatakan Perusahaan perdagangan
dimaksud dalam ayat (1) berlaku selama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
5 (lima) tahun. wajib melakukan pendaftaran ulang setiap
5 (lima) tahun di tempat penerbitan SIUP,
dinyatakan dihapus.
Sumber : Qanun Kota Banda Aceh No 6 Tahun 2004 dan Permendag No No.7/M-DAG/PER/2/2007
3) Berkelanjutan
Standar Pelayanan harus terus-menerus dilakukan perbaikan sebagai upaya
peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan. Standar pelayanan yang telah
disusun perlu dilakukan perbaikan secara berkelanjutan sesuai hasil pemantauan
dan evaluasi sebagai upaya peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan publik.
Analisa atas pelaksanaan pelayanan perizinan dan non perizinan menunjukkan
bahwa standar pelayanan belum menggunakan instrumen pemantauan dan
evaluasi sebagai bahan peningkatan pelayanan dan inovasi.
e. DPMPTSP telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait, namun belum memadai dan belum
sepenuhnya mendukung pelayanan yang mudah, sederhana, murah, dan tepat
waktu.
DPMPTSP telah memiliki SOP sebagai panduan dalam menyelenggarakan pelayanan
perizinan dan non perizinan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota
No. 27 Tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur pada Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Banda Aceh yang mengatur 57 jenis layanan
perizinan, 7 jenis layanan perizinan bidang penanaman modal dan 1 jenis layanan
pengaduan dan Peraturan Walikota No. 33 Tahun 2018 tentang SOP Perizinan Online
4.1. Pelaksanaan Kelembagaan DPMPTSP Kota Banda Aceh Belum Memadai Dalam
Mendukung Pelayanan Perizinan
DPMPTSP dibentuk berdasarkan Qanun Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banda Aceh. Untuk melaksanakan
Qanun Nomor 11 Tahun 2016 tersebut, Walikota Banda Aceh menetapkan Peraturan
Walikota Banda Aceh Nomor 56 Tahun 2016 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan dan Tata kerja DPMPTSP Kota Banda Aceh.
Dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya, DPMPTSP didukung
SOP yang diatur melalui Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Standar Operasional Prosedur Pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota
Banda Aceh. Selanjutnya kewenangan DPMPTSP dalam pelayanan perizinan dan non
perizinan diatur melalui Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 170 tahun 2012 tentang
Pelimpahan Kewenangan Penandatangan Perizinan tanggal 8 Mei 2012, Peraturan
Walikota Banda Aceh Nomor 8 tahun 2017 tentang Pendelegasian Penandatanganan
Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu tanggal 2 Juni 2017, dan Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 34
tahun 2018 tentang Pendelegasian Penandatanganan Perizinan dan Non Perizinan Kepada
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tanggal 19 Juli 2018.
Hasil pemeriksaan atas pelaksanaan kelembagaan DPMPTSP diketahui sebagai
berikut:
a. Kewenangan dan tanggung jawab yang didelegasikan dari Walikota kepada
Kepala DPMPTSP tidak dilaksanakan seluruhnya
1) Pendelegasian wewenang dari Walikota kepada Kepala DPMPTSP tidak
dilaksanakan seluruhnya dan tidak sesuai dengan Perpres 97 Tahun 2014.
Sesuai ketentuan, penyelenggaraan PTSP oleh Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh
perangkat daerah yang dilimpahi kewenangan tersebut dhi. DPMPTSP. Adapun
ketentuan yang mendasari pelimpahan tersebut, adalah sebagai berikut:
a) Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 170 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan Kewenangan Penandatangan Perizinan tanggal 8 Mei 2012
terdiri dari 51 jenis perizinan dan 3 jenis non perizinan yang berlaku dari
tanggal 8 Mei 2012 s.d. 1 Juni 2017.
b) Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 8 tahun 2017 tentang Pendelegasian
Penandatanganan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tanggal 2 Juni 2017
yang terdiri dari 7 jenis perizinan dan 2 jenis non perizinan pada bidang
penanaman modal serta 82 jenis perizinan dan 8 jenis non perizinan bidang
perizinan yang berlaku dari 2 Juni 2017 s.d. 18 Juli 2018.
c) Perubahan terakhir atas peraturan pendelegasian wewenang yaitu Peraturan
Walikota Banda Aceh Nomor 34 tahun 2018 tentang Pendelegasian
Hasil observasi dan pemeriksaan dokumen permohonan penerbitan izin yang diuji
petik atas proses permohonan menunjukkan petugas dan pejabat struktural eselon
IV dan III yang membidangi perizinan di DPMPTSP hanya melakukan
pemeriksaan kelengkapan permohonan apakah sesuai dengan persyaratan atau
tidak. Petugas dan pejabat tersebut tidak melakukan pengujian kebenaran apakah
dokumen persyaratan yang diajukan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dengan
demikian, tidak ada kejelasan pihak yang bertanggung jawab atas kebenaran
permohonan secara materil maupun formil.
b. Struktur organisasi DPMPTSP belum sepenuhnya sesuai peraturan yang
berlaku
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa struktur organisasi DPMPTSP telah
ditetapkan melalui Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 56 Tahun 2016 tentang
Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan dan Tata kerja DPMPTSP Kota
Banda Aceh dan Nomenklatur penamaan OPD telah sesuai dengan Permendagri
Nomor 100 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur DPMPTSP Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Namun masih terdapat permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
1) Kelengkapan Fungsi dalam Struktur Organisasi Belum Sesuai Peraturan.
Hasil pemeriksaan atas struktur organisasi DPMPTSP menunjukkan terdapat
fungsi dalam struktur organisasi sesuai Permendagri Nomor 100 Tahun 2016
belum dimiliki oleh DPMPTSP, sebagai berikut:
a) Bidang Pelayanan Pengaduan, Informasi, dan Pelaporan
Sesuai Permendagri Nomor 100 Tahun 2016, kelompok fungsi tersebut
melaksanakan fungsi:
(1) Melaksanakan, memfasilitasi, merencanakan, mengumpulkan,
merumuskan, mengidentifikasi, memverifikasi, memimpin,
mengkoordinasi, mengevaluasi, memonitoring, merancang, menyusun,
menindaklanjuti, mendokumentasikan, penanganan pengaduan dan
informasi pelayanan perizinan dan nonperizinan.
(2) Melaksanakan, merencanakan, mengumpulkan, merumuskan,
memverifikasi, menganalisis, memfasilitasi, merancang,
mengidentifikasi, mengkoordinasikan, mengolah, memimpin,
mengsimplifikasi, mengsinkronisasi, mengevaluasi, memonitoring
penyusunan kebijakan, harmonisasi dan pemberian advokasi layanan
4.2. Kegiatan Pelayanan Perizinan Belum Dilaksanakan Sesuai Regulasi dan Kebijakan
yang Berlaku
Dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangan kelembagaan yang diatur
dalam Peraturan Walikota Nomor 56 Tahun 2016, DPMPTSP menggunakan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang diatur melalui Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor
27 Tahun 2014 Tentang Standar Operasional Prosedur Pada Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kota Banda Aceh.
Hasil pemeriksaan atas kegiatan pelayanan perizinan menunjukkan beberapa
kelemahan sebagai berikut:
a. Kegiatan permohonan belum dilakukan secara mudah, sederhana dan registrasi
belum dilakukan secara lengkap
Hasil pemeriksaan atas kegiatan pelayanan permohonan dan proses registrasi
menunjukkan bahwa DPMPTSP telah menggunakan mesin nomor antrian. Nomor
antrian dibagi dalam 3 jenis antrian yaitu untuk IMB, izin kesehatan, dan ijin lainnya.
Pembagian jenis antrian sesuai dengan loket yang tersedia untuk menerima berkas
permohonan izin. Pada nomor mesin antrian telah ditunju petugas piket yang
mendampingi agar pemohon dapat mengambil nomor antrian sesuai dengan izin yang
akan diajukan. Untuk formulir dapat diambil di loket dan tidak dikenakan biaya
formulir. Namun hasil pemeriksaan diketahui kegiatan pemberian informasi belum
mudah diakses dan diketahui masyarakat, pengecekan kelengkapan berkas belum
sesuai persyaratan, dan belum seluruh berkas permohonan dilengkapi bukti checklist.
1) Pemberian informasi pelayanan sulit diakses dan diketahui oleh masyarakat baik
perizinan tunggal dan paralel.
Informasi tentang pelayanan perizinan dapat diperoleh masyarakat dengan
mendatangi langsung kantor DPMPTSP atau mengunjungi website DPMPTSP
Hasil observasi dan wawancara dengan petugas loket serta analisa antara tanggal
informasi diinput ke sistem dengan berkas permohonan diterima petugas loket,
diketahui data berkas permohonan diinput oleh petugas back office pada saat
permohonan izin telah dievaluasi. Seluruh persyaratan administrasi maupun
teknis, untuk kemudian dicetak dan ditandatangani oleh Kepala DPMPTSP.
Untuk izin HO, SITU, SIUP, TDP, IUJK, dan Izin Reklame sesuai hasil pemeriksaan
atas dokumen MPD menunjukkan tidak ada informasi jam selesai ditandatangani oleh
Kepala DPMPTSP sehingga penilaian atas ketepatan waktu penetapan persetujuan
tidak dapat diukur.
Untuk izin IMB, proses paraf asisten s.d. tanda tangan walikota, DPMPTSP
menggunakan buku ekspedisi untuk mengantar dokumen SIMB yang telah dicetak.
Hasil analisa atas 50 sampel diketahui dokumen diantar ke asisten 2 pada tanggal
sama dengan SIMB s.d. 12 hari setelah tanggal SIMB. Untuk proses dari asisten 2 ke
sekda, staf asisten 2 tidak mencatat seluruh dokumen yang masuk dan keluar. Data
yang ada hanya untuk 2018 dan dari sampel TA 2018 sebanyak 25 sampel, hanya 5
sampel yang ada dicatat dan 3 sampel diteruskan ke sekda pada tanggal yang sama, 1
sampel 1 hari setelah diterima, dan 1 sampel 7 hari setelah diterima.
Dari sekda untuk ditandatangani oleh walikota, data yang diperoleh hanya TA 2018
dan dari 25 sampel TA 2018 hanya ada 23 yang tercatat. Dari 23 sampel yang ada jika
dibandingkan dengan tanggal keluar dokumen dari DPMPTSP maka dokumen selesai
diparaf oleh sekda dan diteruskan ke walikota selama 0 s.d. 8 hari.
Untuk dokumen ekspedisi keluar dari walikota setelah ditandatangan tidak diperoleh
dikarenakan staf walikota tidak mencatat dokumen IMB yang masuk dan keluar,
sehingga penilaian atas ketepatan waktu penetapan persetujuan tidak dapat diukur.
Hasil verifikasi lapangan untuk SIMB yang dilakukan oleh tim teknis lapangan
DPMPTSP diketahui dari 50 sampel hanya ada enam yang dilaksanakan dikarenakan
DPMPTSP Kota Banda Aceh hanya melakukan verifikasi untuk fungsi usaha toko.
Dari enam tersebut, seluruhnya menyatakan bahwa kondisi di lapangan telah sesuai
dengan AP dan KSB yang diterbitkan oleh Dinas PU. Namun dalam penetapan
persetujuan diketahui luas bangunan, luas selasar, dan panjang pagar berbeda dengan
hasil verifikasi lapangan tersebut. Pemeriksaan lebih lanjut atas sampel berkas SIMB
diketahui seluruh luas bangunan, luas selasar, dan panjang pagar berbeda antara
penetapan persetujuan dengan hasil AP dan KSB Dinas PU.
Berdasarkan hasil observasi diketahui, DPMPTSP tidak menggunakan dasar informasi
yang tersedia di KSB atas luas bangunan, luas selasar, dan panjang pagar, namun
melakukan perhitungan kembali sesuai dokumen gambar yang disampaikan.
5.1 DPMPTSP Kota Banda Aceh Belum Memiliki Sumber Daya Manusia yang Memadai
dalam Mendukung Pelayanan Perizinan yang Mudah, Sederhana, Murah, dan Tepat
Waktu kepada Masyarakat
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah
mengamanatkan Jabatan ASN terdiri atas Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional, dan
Jabatan Pimpinan Tinggi. Jabatan Adminsitrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan.
Jabatan Administrasi terdiri atas jabatan administrator, jabatan pengawas, dan jabatan
pelaksana. Jabatan administrator, setara dengan eselon III, bertanggung jawab meminpin
pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta adminstrasi pemerintahan dan
pembangunan. Jabatan pengawas, setara dengan eselon IV, bertanggung jawab
mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana. Sedangkan
jabatan pelaksana, setara dengan eselon V, bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
pelayanan publik serta adminsitrasi pemerintahan dan pembangunan.
Pembagian Jabatan Adminstrasi pada DPMPTSP Kota Banda Aceh dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 19. Rekapitulasi Jabatan Adminstrasi pada DPMPTSP Kota Banda Aceh
a B C D
Jumlah 43
Sumber: draft Peta Jabatan (diolah)
Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) diketahui bahwa pada tahun 2018 pegawai dengan jabatan pelaksana pada
DPMTSP sebanyak 21 orang telah mengikuti diklat teknis yaitu Diklat Pelayanan Prima
selama 21 Jam Pelajaran.
Pemerintah Kota Banda Aceh telah berupaya menyediakan SDM yang memadai
dalam mendukung pelayanan perizinan yang mudah, sederhana, murah, dan tepat waktu
kepada masyarakat dengan menyusun perencanaan pegawai berupa draft Analisis Jabatan
dan Analisis Beban Kerja.
Analisis Jabatan adalah proses, metode, dan teknik untuk mendapatkan data jabatan
yang diolah menjadi informasi jabatan yang terdiri dari Uraian Jabatan dan Peta Jabatan.
Analisis jabatan dilaksanakan apabila terjadi perubahan organisasi guna penataan
kelembagaan, kepegawaian, serta perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
5.2 DPMPTSP Kota Banda Aceh Belum Memiliki Sarana dan Prasarana yang Memadai
Dalam Mendukung Pelayanan Perizinan yang Mudah, Sederhana, Murah, dan Tepat
Waktu kepada Masyarakat
Sarana dan prasarana merupakan aspek pendukung yang penting dalam suatu
organisasi. Keberadaaan sarana dan prasarana sangat menentukan tingkat kemudahan.
kecepatan, dan kenyamanan terutama pada organisasi yang memberikan pelayanan publik
termasuk DPMPTSP.
Dalam memberikan pelayanan perizinan dan nonperizinan, DPMPTSP telah
menyediakan kantor depan/front office, kantor belakang/back office, ruang pendukung, dan
alat/fasilitas pendukung. Front office berfungsi sebagai tempat pelayanan permohonan izin
yang terdiri dari loket penerimaan, loket penyerahan, loket pembayaran, loket layanan
Gambar 5. Front Office dan Back Office pada DPMPTSP Kota Banda Aceh
Ruang pendukung berfungsi sebagai tempat yang memberikan nilai tambah dan
kenyamanan bagi masyarakat dalam pelayanan perizinan dan nonperizinan. DPMPTSP
telah menyediakan ruang pendukung diantaranya ruang tunggu yang dilengkapi dengan 12
kursi dan sebuah meja tulis. Di samping itu, DPMPTSP telah menyediakan ruang
pendukung pelayanan publik yang dapat digunakan oleh masyarakat yang datang
diantaranya ruang laktasi, toilet/kamar mandi, mushalla, kantin, dan tempat parkir.
DPMPTSP juga telah menyediakan alat/fasilitas pendukung pelayanan perizinan dan
nonperizinan baik di front office maupun back office. Alat/fasilitas pendukung yang
tersedia di front office terdiri dari formulir; perangkat komputer, printer, scanner, dan
Uninterruptible Power Supply (UPS); kotak pengaduan; mesin antrian; kamera pengawas
(CCTV); koneksi internet; alat pemadam kebakaran; pendingin ruangan (AC dan kipas
angin); televisi; brosur; banner; petunjuk arah lokasi.
Perangkat komputer, printer, scanner, dan UPS pada front office digunakan petugas
untuk mengatur antrian secara elektronik yang terhubung ke mesin antrian dan sebuah
televisi yang menampilkan nomor antrian saat ini. Perangkat komputer dilengkapi UPS
juga tersedia di depan kursi tunggu yang dapat digunakan oleh masyarakat yang datang ke
DPMPTSP untuk mengakses laman/website DPMPTSP maupun website lainnya. Kotak
Selanjutnya alat/fasilitas pendukung yang telah tersedia pada back office terdiri dari
perangkat komputer, printer, scanner, dan foto kopi; UPS; kamera pengawas (CCTV);
telepon dan mesin faksimile; koneksi internet; alat pemadam kebakaran; pendingin
ruangan; televisi; dan mesin absensi elektronik. Selain mesin printer untuk dokumen
dengan ukuran kerrtas F4 atau lebih kecil, DPMPTSP juga telah memiliki mesin printer
dengan ukuran kertas A3 yang diletakkan di back office yang berfungsi untuk mencetak
laporan perizinan.
Gambar 8. Printer A3
Dari hasil observasi dan telaahan dokumen diketahui bahwa masih terdapat kelemahan
yaitu sebagai berikut:
a. Pemerintah Kota Banda Aceh Belum Memenuhi Sarana dan Prasarana Minimal
Penyelenggaraan PTSP di Daerah
Permendagri Nomor 138 Tahun 2017 mengamanatkan sarana dan prasarana
penyelenggaraan PTSP paling sedikit meliputi kantor depan/front office, kantor
belakang/back office, ruang pendukung, dan alat/fasilitas pendukung.
Hasil observasi atas sarana dan prasarana penyelenggaraan PTSP di Pemerintah Kota
Banda Aceh menunjukkan bahwa terdapat sarana dan prasarana minimal yang belum
terpenuhi yaitu sebagai berikut:
Dari tabel diatas diketahui bahwa anggaran belanja langsung Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp30.317.068,00 atau 30,03% dari jumlah anggaran tahun sebelumnya. Penurunan
terbesar terdapat pada kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor yaitu sebesar
Rp30.158.370,00 atau 57,98%.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Permendagri Nomor 138 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Daerah pada:
1) Pasal 42:
a) Ayat (3) yang menyatakan bahwa kantor belakang/back office sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, paling sedikit terdiri atas: a. ruang rapat; dan
b. ruang pemrosesan.
b) Ayat (4) yang menyatakan bahwa ruang pendukung sebagaimaan dimaksud
pda ayat (1) huruf c, paling sedikit terdiri atas: pada huruf c. ruang difabel
dan manula; d. Ruang bermain anak; dan e. Ruang arsip dan perpustakaan.
c) Ayat (5) yang menyatakan bahwa alat/fasilitas pendukung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d paling sedikit terdiri atas: pada huruf b.
formulir; f. Alat pengukur kepuasan layanan; dan r. Petunjuk arah lokasi.
2) Pasal 43 pada ayat (1) yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana untuk
penyelenggaraan PTSP-el, paling sedikit meliputi: pada huruf b. aplikasi
pelayanan perizinan, pengaduan, penelusuran proses penerbitan perizinan dan
nonperizinan (tracking system), jejak audit (audit trail), sms gateway, dan arsip
digital; c. pusat data (data center), dan server aplikasi dan pengamanan; d.
telepon pintar (smartphone).
b. Permendagri Nomor 78 Tahun 2012 tentang Tata Kearsipan di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah pada Pasal 7:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa pelaksanaan tata kearsipan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6, menggunakan sarana dan peralatan kearsipan;
2) Ayat (2) yang menyatakan bahwa sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari: a. kartu kendali untuk pengurusan surat; b. pola klasifikasi untuk
pemberkasan arsip; dan c. jadwal retensi arsip untuk penyusutan arsip.
5.3 DPMPTSP Kota Banda Aceh Belum Menyediakan Sistem Informasi Elektronik yang
Memadai Dalam Mendukung Pelayanan Perizinan yang Mudah, Sederhana, Murah,
dan Tepat Waktu kepada Masyarakat
Perpres 97 Tahun 2014 telah mengamanatkan penyelenggaraan perizinan dan
nonperizinan oleh PTSP wajib menggunakan Pelayanan Secara Elektronik (PSE). PSE
mencakup aplikasi otomasi proses kerja dan informasi yang diperlukan dalam pelayanan
perizinan dan nonperizinan. Pelaksanaan PSE menggunakan PTSP secara Elektronik
(PTSP-el) sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 138 Tahun 2017.
Pada PTSP-el, sistem informasi dibagi menjadi tiga subsistem yaitu subsistem
informasi, subsistem perizinan dan nonperizinan, dan subsistem pendukung. Permendagri
Aplikasi SIMSATU digunakan oleh petugas front office maupun back office untuk
memproses perizinan dan nonperizinan. Aplikasi ini menyediakan fitur-fitur yang dapat
membantu pelaksanaan pelayanan perizinan dan nonperizinan yaitu adanya pembagian
fungsi menu front office, menu proses permohonan, menu retribusi, menu surat izin/SK,
menu tools, menu laporan, menu dashboard, menu setup.
Buku manual penggunaan SIMSATU telah menjelaskan fungsi dari masing-masing
menu tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Menu front office berfungsi untuk mencatat pengunjung/tamu beserta keperluannya,
meregristrasi berkas-berkas permohonan izin, mencatat pembatalan permohonan, dan
pengambilan izin yang telah selesai.
Gambar 15. Beranda Perizinan Online sebelum log in dan setelah log in
Gambar 17. Menu List Izin Kadaluarsa pada Menu Laporan di SIMSATU
Selain itu terdapat kolom apresiasi dan saran yang Selain itu terdapat kolom apresiasi dan saran
dapat diisi oleh masyarakat. yang dapat diisi oleh masyarakat.
Pengumpulan Jawaban kuesioner dikonversi dalam bentuk angka Jawaban kuesioner dikonversi dalam bentuk
dan Pengolahan dan dihitung nilai rata-rata tertimbang setiap unsur angka dan dihitung nilai rata-rata tertimbang
data setiap unsur
Hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat: 3,67 Indeks Kepuasan Masyarakat: 2,95
NIlai konversi: 91,81 NIlai konversi: 98,48
Mutu pelayanan: Sangat Baik Mutu pelayanan: Sangat Baik
Sumber: Laporan Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2017 dan 2018.
Dari hasil survei diketahui bahwa DPMPTSP mendapat predikat sangat memuaskan.
Dua unsur dengan nilai terendah pada hasil survei tahun 2018 yakni unsur kecepatan waktu
dalam memberikan pelayanan dan unsur adanya konsekuensi tentang informasi biaya/tariff
dalam pelayanan. Atas dua unsur tersebut harus dibuat rencana tindak lanjut perbaikan
yang dipublikasikan kepada masyarakat. Tindak lanjut hasil SKM adalah dengan membuat
standing banner yang berisi pengumuman bahwa semua pelayanan di DPMPTSP gratis
kecuali IMB, HO dan Izin Trayek, serta dengan menempatkan satu orang petugas pemandu
layanan untuk meningkatkan kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan.
Kondisi diatas telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
Tindak lanjut perbaikan atas hasil monev hanya terdapat pada Laporan
SKM, sedangkan pada dokumen LAKIP 2017 tidak dimuat permasalahan,
kendala, ataupun rencana perbaikan yang akan dilakukan.
Selanjutnya berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa fungsi monitoring atas
dua kegiatan utama yakni perizinan dan penanaman modal dilakukan oleh tim
khusus yang dibentuk melalui SK Walikota. Pada tahun 2017 Walikota Banda
Aceh telah mengeluarkan Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 366 Tahun
2017 tentang Pembentukan Tim Pembinaan dan Pengendalian Izin Tempat
Usaha TA 2017. Tim tersebut melibatkan DPMPTSP dan unsur instansi terkait
seperti Badan Pengelola Keuangan, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan,
Bagian Ekonomi Setda, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perhubungan dan
BAPPEDA. Tim mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk melakukan
pendataan dan pembinaan tempat usaha yang telah memiliki izin tempat usaha
serta melakukan pengendalian terhadap tempat usaha yang telah memiliki izin.
Proses pelaksanaan monev yang dilakukan oleh Tim Pembinaan dan
Pengendalian Izin Tempat Usaha TA 2017 adalah sebagai berikut:
Waktu penyelesaian telah diatur untuk skala kecil 3 jam s/d 1 hari kerja, skala
sedang 3 jam s/d 7 hari kerja dan skala besar 3 hari s/d 10 hari kerja.
Hasil pemeriksaan terhadap mekanisme pengelolaan pengaduan di DPMPTSP
diketahui bahwa pada tahun 2017 telah diterbitkan laporan pengaduan dan
informasi yang memuat 49 pengaduan skala kecil yang disampaikan secara
langsung melalui loket pengaduan. Isi pengaduan berupa kesalahan pengetikan
dalam dokumen izin seperti kesalahan nama, tahun izin, dan lainnya. Pengaduan
serupa pada tahun 2018 (Semester I) meningkat menjadi 76 pengaduan. Respon
petugas adalah dengan mencatat identitas pengadu, dan isi pengaduan ke dalam
buku agenda. Kemudian petugas menyampaikan pengaduan tersebut kepada Kasie
perizinan terkait untuk memperbaiki dokumen izin. Lembar izin yang salah
dilampirkan kembali pada saat meminta tanda tangan Kepala DPMPTSP, namun
tidak di arsipkan. Dalam laporan pengaduan dinyatakan status penyelesaian
pengaduan telah selesai dengan waktu satu hari kerja.
Kepala bidang ataupun Kasie pengaduan tidak memberikan tanggapan atas
pengaduan skala kecil diatas. Yang bersangkutan hanya menerima informasi
tersebut melalui laporan pengaduan. Dari wawancara diketahui bahwa belum
pernah dilakukan evaluasi atas kesalahan pengetikan yang terjadi. Pengelola
pengaduan belum menyarankan solusi perbaikan kepada pimpinan terkait hal
tersebut sedangkan jumlah pengaduan ini mengalami kenaikan. Berdasarkan
keterangan diketahui bahwa laporan pengaduan yang diterbitkan juga belum
disampaikan kepada Kepala DPMPTSP selaku pembina pengelolaan pengaduan.
Pemeriksaan atas penanganan pengaduan secara tidak langsung dilakukan melalui
analisa dokumen dan konfirmasi dengan hasil sebagai berikut:
6 Inovasi (inovasi yang dimiliki unit Untuk tahun 2018 belum memiliki inovasi
layanan)
Sumber: Berita acara hasil pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan publik pada
DPMPTSP Kota Banda Aceh 2018
Dari hasil evaluasi diatas DPMPTSP mendapatkan predikat B minus atau “Baik dengan
catatan”. Predikat tersebut mengalami penurunan dimana sebelumnya pada tahun 2017
DPMPTSP mendapat predikat A. Indikator yang masih menjadi catatan diantaranya sarana
dan prasarana yang belum memadai, sistem informasi yang belum dimutakhirkan, serta
inovasi yang belum dimiliki.
Penilaian terhadap pelayanan publik di bidang penanaman modal juga dilakukan oleh
Badan Koordinasi Penanaman Modal Pusat (BKPM). Penilaian standar kualifikasi
diselenggarakan setiap dua tahun. Melalui surat BKPM Nomor 1/A.7/2018 tanggal 21 Feb
2018 disampaikan form penilaian standar kualifikasi bidang penanaman modal secara
mandiri dan pelaksanaan survei indeks kepuasan masyarakat tahun 2018. Terdapat dua
Pelaksanaan pelayanan publik bidang perizinan dan non perizinan pada Pemerintah
Kota Banda Aceh yang didelegasikan kepada DPMPTSP telah berjalan selama 12 tahun yaitu
periode 2007 s/d 2018. Pelayanan perizinan dan non perizinan telah mengalami perkembangan
dari setiap periodenya. Pelayanan yang dilaksanakan DPMPTSP telah diapresiasi masyarakat
Banda Aceh dengan cukup baik. Hal ini terbukti dengan penghargaan yang telah diterima
DPMPTSP selama kurun waktu tersebut.
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik bidang perizinan, DPMPTSP
menambah pelayanan yang diberikan mulai terhitung dibentuk sebagai dinas baru pada
November 2016. Penambahan pelayanan tersebut dengan menambahkan pelayanan penanaman
modal ke dalam bagian tupoksi dinas sehingga dibentuklah struktur organisasi yang baru.
Struktur organisasi yang mendukung pelayanan publik dan memberikan inovasi pelayanan.
Penilaian tingkat efektivitas pelayanan publik bidang perizinan dilakukan berdasarkan
empat kriteria utama yang dituangkan menjadi Better Management Practices, yaitu (1) Regulasi
Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di
DPMPTSP dan Instansi Terkait Lainnya telah mendukung terwujudnya pelayanan perizinan
yang mudah, sederhana, murah, dan tepat waktu, (2) Tata Kelola DPMPTSP telah mendukung
terwujudnya pelayanan yang mudah, sederhana, murah, dan tepat waktu, (3) Sumber Daya telah
mendukung terwujudnya pelayanan yang mudah, sederhana, murah, dan tepat waktu, dan (4)
Hasil Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan PTSP telah Mendukung Terwujudnya
Pelayanan perizinan yang mudah, sederhana, murah, dan tepat waktu.
BPK menyimpulkan bahwa kegiatan pelayanan publik bidang perizinan yang telah
dilakukan DPMPTSP kurang efektif untuk mencapai tujuan pelayanan terpadu satu pintu.
Dalam upaya pelayanan publik yang dilaksanakan, DPMPTSP masih menghadapi
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Belum tersedianya regulasi dan kebijakan yang memadai sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu.
2. Struktur organisasi berikut tugas dan fungsi DPMPTSP sebagai penyelenggara pelayanan
belum terbentuk dengan sempurna untuk mendukung pelayanan perizinan yang memadai.
3. DPMPTSP dalam penyelenggaraan perizinan belum melaksanakan pelayanan sesuai dengan
ketentuan yang sudah dimiliki yang mendukung pelayanan publik yang mudah, sederhana,
murah, dan tepat waktu.
4. Kapasitas sumber daya DPMPTSP saat ini belum mendukung pelaksanaan pelayanan
perizinan yang memadai.
5. DPMPTSP belum melakukan evaluasi atas pelayanan perizinan dan non perizinan yang
dilaksanakan sebagai upaya peningkatan dan inovasi dalam pemberian pelayanan.
Permasalahan-permasalahan tersebut dapat menghambat efektivitas pelayanan publik yang
mendukung pelayanan publik yang berkualitas.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Tujuan Pemeriksaan : Menilai Efektivitas Pengelolaan PTSP Untuk Menghasilkan Perizinan yang Mudah, Sederhana,
Murah, dan Tepat Waktu
Sub Kriteria 1.1 Sub Kriteria 2.1: Sub Kriteria 3.1 Sub Kriteria 4.1
DPMPTSP telah menyusun dan menetapkan dokumen Terdapat pelaksanaan kelembagaan yang memadai Tersedia SDM yang memadai dalam mendukung Kegiatan Monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan
perencanaan strategis yang mendukung peningkatan dalam mendukung pelayanan perizinan pelayanan perizinan yang mudah, murah, cepat, dan perizinan telah dilaksanakan secara memadai
pelayanan perizinan yang mudah, sederhana, murah, Sub-sub Kriteria 2.1.1 tepat kepada masyarakat. Sub-sub Kriteria 4.1.1
dan tepat waktu Kewenangan dan tanggung jawab yang didelegasikan Sub-sub Kriteria 3.1.1 Monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kinerja,
Sub-sub Kriteria 1.1.1 dari Kepala Daerah kepada DPMPTSP yang diberikan Tersedia SDM yang cukup dan kompeten untuk tugas dan fungsi serta Standar Pelayanan telah
DPMPTSP telah menyusun dan menetapkan dokumen telah dilaksanakan pelayanan perizinan pada DPMPTSP. dilakukan secara memadai
perencanaan strategis yang mendukung peningkatan Sub-sub Kriteria 2.1.2 Sub-sub Kriteria 3.1.2 Sub-sub Kriteria 4.1.2
pelayanan perizinan yang mudah, sederhana, murah, Struktur organisasi telah ditetapkan dengan Peraturan Tersedianya anggaran untuk peningkatan kompetensi Penanganan pengaduan mengacu pada Permenpan 24
dan tepat waktu Kepala Daerah dan telah sesuai dengan peraturan SDM. tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sub-sub Kriteria 1.1.2 perundang-undangan Sub Kriteria 3.2 Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Secara
Dokumen perencanaan strategis mengatur parameter Sub-sub Kriteria 2.1.3 Tersedianya Sarana dan Prasarana yang memadai Nasional dan Permendagri Nomor 24 Tahun 2006
kualitas dan kuantitas pelayanan perizinan yang Pembagian tugas dan fungsi untuk masing-masing dalam mendukung pelayanan perizinan yang mudah, tentang Pedoman Penyelenggaraan PTSP
mudah, sederhana, murah, dan tepat waktu pejabat/personil telah dijabarkan secara jelas sederhana, murah, dan tepat waktu kepada masyarakat Sub-sub Kriteria 4.1.3
Sub Kriteria 1.2 Sub Kriteria 2.2 Sub-sub Kriteria 3.2.1 Penelitian kepuasan masyarakat dilakukan mengacu
Pemerintah Daerah telah memiliki regulasi dan Kegiatan pelayanan perizinan telah dilaksanakan Tersedianya sarana dan prasarana yang dapat pada Permenpan 16 Tahun 2014 tentang Pedoman
kebijakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan sesuai regulasi dan kebijakan yang berlaku dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap
PTSP PTSP Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Sub-Sub Kriteria 1.2.1 Sub-sub Kriteria 2.2.1 Sub-sub Kriteria 3.2.2 Sub-sub Kriteria 4.1.4
Pemerintah Daerah memiliki peraturan yang mendasari Kegiatan permohonan dilakukan secara mudah, Tersedianya anggaran yang mendukung kecukupan Pengawasan terhadap proses penyelenggaraan
penyelenggaraan pelayanan perizinan yang mudah, sederhana dan registrasi dilakukan secara lengkap sarana dan prasarana pelayanan terpadu satu pintu dilakukan oleh aparat
sederhana, murah, dan tepat waktu yang menjadi Sub-sub Kriteria 2.2.2 pengawas intern pemerintah sesuai dengan fungsi dan
Sub Kriteria 3.3
kewenangan Pemerintah Daerah Verifikasi dokumen dilaksanakan oleh petugas kewenangannya
Tersedianya Sistem Informasi Elektronik yang memadai
Sub-sub Kriteria 1.2.2 berwenang secara tepat Sub Kriteria 4.2
dalam mendukung pelayanan perizinan yang mudah,
Peraturan penyelenggaraan PTSP yang ditetapkan Sub-sub Kriteria 2.2.3 Penyelenggaraan PTSP Mewujudkan Pelayanan
murah, cepat, dan tepat kepada masyarakat
oleh Pemerintah Daerah selaras dengan peraturan Verifikasi lapangan oleh Tim Kerja Teknis dilakukan perizinan yang mudah, sederhana, murah, dan tepat
diatasnya secara memadai Sub-sub Kriteria 3.3.1 waktu
Sub-sub Kriteria 1.2.3 Sub-sub Kriteria 2.2.4 Sistem informasi telah mendukung proses permohonan Sub-sub Kriteria 4.2.1
Pemerintah Daerah telah melimpahkan seluruh Persetujuan perizinan oleh pihak yang berwenang sampai dengan terbitnya Surat Perijinan Penyelenggaraan PTSP memenuhi harapan publik
pelayanan perizinan yang mudah, sederhana, murah, dilakukan dengan tepat waktu dan terdokumentasi Sub-sub Kriteria 4.2.2
dan tepat waktu yang menjadi kewenangan Pemerintah dengan baik Sub-sub Kriteria 3.3.2
Penyelenggaraan PTSP mendapat penilaian baik dari
Daerah kepada PTSP Sub-sub Kriteria 2.2.5 Tersedianya anggaran yang mendukung sistem
lembaga independen
Sub-sub Kriteria 1.2.4 Pembayaran dilakukan sesuai tarif dan didukung informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan PTSP
Sub Kriteria 4.3
Pemerintah daerah telah memiliki Standar Pelayanan dengan bukti yang memadai Penyelenggaraan PTSP Mendorong Peningkatan
Publik yang mendukung pelayanan yang mudah, Perizinan
sederhana, murah, dan tepat waktu serta telah Sub-sub Kriteria 2.2.6 Sub-sub Kriteria 4.3.1
disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait Penerbitan izin dilakukan dengan tepat waktu dan Penyelenggaraan PTSP Mendorong Peningkatan
Sub-sub Kriteria 1.2.5 murah Penerbitan Perizinan
Pemerintah daerah telah memiliki SOP yang
mendukung pelayanan yang mudah, sederhana,
murah, dan tepat waktu serta telah disosialisasikan
kepada pihak-pihak terkait
Perizinan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota Berdasarkan UU no 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Jenis Layanan Perizinan dan Non Perizinan yang telah Dilimpahkan Kewenangannya oleh Walikota kepada DPMPTSP
63 Izi Pendirian dan Operasional SD, SMP Swasta 63 Izi Pendirian dan Operasional SD, SMP Swasta
64 Izin Operasional PAUD 64 Izin Operasional PAUD
65 Izin Operasional Pendidikan Non Formal 65 Izin Operasional Pendidikan Non Formal
66 Izin Perawat Umum/Gigi/Anestasi
67 Izin Praktek Perawat Umum/Gigi
68 Izin Kerja Perekam Medis
69 Izin Kerja Radiografer
70 Izin Kerja Fisiotherapi
Izin Kerja Ahli Teknologi Laboratorium medik
71 (ATLM)
72 Izin Praktek Apoteker
73 Izin Kerja Apoteker
74 Izin Kerja/Praktek Tenaga Teknis Kefarmasian
75 Izin Kerja Refraksionis Optisien
76 Izin Praktek Bidan
77 Izin Kerja Bidan
78 Izin Kerja Gizi
79 izin Tenaga Kerja Sanitasi
80 Kartu Pengawasan Operasional
81 Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)
82 Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)
83 Surat Izin Pemotongan Hewan/Berjualan Daging
84 Surat Izin pemotongan/penjualan Unggas
85 Surat Izin Pemotongan Hewan/Berjualan Daging
86 Surat Izin Pemotongan/Penjualan Unggas
Pelimpahan Kewenangan Pelimpahan Kewenangan Pelimpahan Kewenangan
No No No
(Perwal No 170 Tahun 2012) (Perwal No 8 Tahun 2017) (Perwal No 34 Tahun 2018)
50 Surat Izin Usaha Kesehatan (IUKES)
51 Izin Penyalur Alat Kesehatan
87 Izin Prinsip Penanaman Modal
88 Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
89 Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal
Izin Operasional Sekolah dasar swasta dan sekolah
90 menengah pertama swasta
Hasil Analisis Kesesuaian Nomenklatur Jabatan Pelaksana pada Uraian Jabatan DPMPTSP Kota Banda Aceh Tahun 2017 dengan
1 Pengadministrasi Sesuai SMA/Sederajat SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Tidak Sesuai Melakukan kegiatan pengelolaan Melakukan kegiatan yang meliputi Tidak Sesuai
Umum diutamakan S1. manajemen administrasi umum sesuai penerimaan, pencatatan dan
Ilmu perkantoran/administrasi ketentuan yang berlaku untuk pendokumentasian dokumen
Administrasi perkantoran/ mendukung kelancaran tugas administrasi
tata perkantoran atau bidang lain pokok subbagian umum,
yang relevan dengan tugas jabatan kepegawaian dan aset pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Banda
Aceh
2 Pengelola Sarana Tidak Sesuai SMA/Sederajat Minimal Diploma III di bidang Tidak Sesuai Melakukan kegiatan pengelolaan Melakukan kegiatan pengelolaan Tidak Sesuai
dan Prasarana ditamakan S1. Manajemen/ sarana dan prasarana kantor yang meliputi penyiapan bahan,
Kantor Ilmu Administrasi/ ilmu pemerintahan/ sesuai ketentuan yang berlaku koordinasi dan penyusunanlaporan di
Administrasi Teknik untuk mendukung kelancaran bidang sarana dan prasarana kantor
Infomatika/ Manajemen Teknik tugas pokok subbagian umum,
Infomatika atau bidang lain yang kepegawaian dan aset pada Dinas
relevan dengan tugas jabatan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Banda
Aceh
3 Pengadministrasi Sesuai SMA/Sederajat SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Tidak Sesuai Melakukan kegiatan pengelolaan Melakukan kegiatan yang meliputi Tidak Sesuai
Persuratan manajemen perkantoran/ surat sesuai ketentuan yang penerimaan, pencatatan dan
administrasi perkantoran/ tata berlaku untuk mendukung pendokumentasian di bidang
perkantoran atau bidang lain yang kelancaran tugas pokok subbagian persuratan
relevan dengan tugas jabatan umum, kepegawaian dan aset
pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Banda Aceh
4 Pranata Kearsipan Sesuai SMA/Sederajat Minimal Diploma III di bidang Tidak Sesuai Melakukan kegiatan pengelolaan Melakukan kegiatan yang meliputi Tidak Sesuai
diutamakan S1. Kearsipan atau bidang lain yang kearsipan untuk mendukung pengumpulan, pengolahan,
Ilmu relevan dengan tugas jabatan kelancaran tugas pokok subbagian pelayanan dan evaluasi hasil kerja di
Kepegawaian umum, kepegawaian dan aset bidang kearsipan
pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Banda Aceh
No Jabatan Kualifikasi Pendidikan Tugas Jabatan
5 Pengelola Pelaporan Sesuai Minimal Diploma III di bidang Melakukan kegiatan pengelolaan
dan Evaluasi Akuntansi/ yang meliputi penyiapan bahan,
Pelaksanaan Manajemen/ Administrasi/ Teknik koordinasi dan penyusunan laporan
Kegiatan APBD Infomatika/ Manajemen Teknik di bidang pelaporan dan evaluasi
Infomatika atau bidang lain yang pelaksanaan kegiatan ABPD
relevan dengan tugas jabatan
7 Pengelola Keuangan Sesuai Diploma III Minimal Diploma III di bidang Tidak Sesuai Melakukan kegiatan Melakukan kegiatan pengelolaan Tidak Sesuai
Ekonomi Akuntansi/ Manajemen/ pengadminstrasian keuangan yang meliputi penyiapan bahan,
Akuntasi Administrasi/ Teknik Infomatika/ sesuai dengan ketentuan yang koordinasi dan penyusunan laporan
(ditamakan S1. Manajemen Teknik berlaku untuk mendukung di bidang keuangan
Akuntansi) Infomatika atau bidang lain yang kelancaran tugas pokok Sub
relevan dengan tugas jabatan bagian keuangan Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
8 Verifikator Keuangan Sesuai Diploma III Minimal Diploma III di bidang Tidak Sesuai Melakukan kegiatan verifikasi Melakukan kegiatan verifikasi Tidak Sesuai
Ekonomi Akuntasi/ Manajeman/ Administrasi keuangan sesuai dengan terhadap dokumen usulan pencaian
Akuntasi Perkantoran atau bidang lain yang ketentuan yang berlaku untuk anggaran
(ditamakan S1. relevan dengan tugas jabatan mendukung kelancaran tugas
Akuntansi) pokok Sub bagian keuangan,
program dan pelaporan dan
anggaran BKPSDM
9 Pengadministrasi Sesuai SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Melakukan kegiatan yang meliputi
Keuangan manajemen penerimaan, pencatatan dan
perkantoran/administrasi pendokumentasian di bidang
perkantoran/ tata perkantoran atau keuangan
bidang lain yang relevan dengan
tugas jabatan
10 Pengadministrasi Sesuai Sarjana Muda SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Tidak Sesuai Melakukan Perhimpunan/ Melakukan kegiatan yang meliputi Tidak Sesuai
Perizinan (D.III) manajemen perkantoran/ Penyiapan, Koordinasi/ Konsultasi penerimaan, pencatatan dan
administrasi perkantoran/ tata dan monitoring serta evaluasi pendokumentasian di bidang
perkantoran atau bidang lain yang semua yang berkaitan dengan perizinan
relevan dengan tugas jabatan rencana kerja, program, anggaran
dan laporan di lingkungan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu satu Pintu dan
melaksanakan intruksi kedinasan
dari pimpinan.
No Jabatan Kualifikasi Pendidikan Tugas Jabatan
11 Pengadministrasi Izin Sesuai SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Melakukan kegiatan yang meliputi
Usaha manajemen perkantoran/ penerimaan, pencatatan dan
administrasi perkantoran/tata pendokumentasian di bidang izin
perkantoran atau bidang lain yang usaha
relevan dengan tugas jabatan
12 Pengelola Perizinan Sesuai SMK Minimal Diploma III di bidang Tidak Sesuai Melakukan kegiatan pengelolaan Melakukan kegiatan pengelolaan Sesuai
transportasi atau bidang lain yang yang meliputi penyiapan bahan, yang meliputi penyiapan bahan,
relevan dengan tugas jabatan koordinasi dan penyusunan koordinasi dan penyusunan laporan
laporan di bidang perizinan untuk di bidang perizinan
mendukung kelancaran tugas
pokok bidang pelayanan perizinan
dan non perizinan pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Banda
Aceh
13 Pengelola Dokumen Sesuai SMA/Sederajat Minimal Diploma III di bidang Tidak Sesuai Melakukan kegiatan pengelolaan Melakukan kegiatan pengelolaan Sesuai
Perizinan ditamakan S1. Kebijakan Publik/ Manajemen/ yang meliputi penyiapan bahan, yang meliputi penyiapan bahan,
Ilmu Ekonomi/ Ilmu koordinasi dan penyusunan koordinasi dan penyusunan laporan
Administrasi pemerintahan/ Ilmu administrasi laporan di bidang dokumen di bidang dokumen perizinan
atau bidang perizinan untuk kelancaran tugas
lain yang relevan dengan tugas pokok Seksi Pengolahan Data,
jabatan Pelaporan Perizinan dan Non
Perizinan Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Banda Aceh
14 Pengelola Pemberi Sesuai MAN Minimal Diploma III di bidang Tidak Sesuai Melakukan kegiatan pengelolaan Melakukan kegiatan pengelolaan Tidak Sesuai
Ketatalaksanaan Kebijakan Publik/ Manajemen/ yang meliputi penyiapan bahan, yang meliputi penyiapan bahan,
Pelayanan Perizinan Ekonomi/ Ilmu pemerintahan/ Ilmu koordinasi dan penyusunan koordinasi dan penyusunan laporan
administrasi atau bidang lain yang laporan di bidang perizinan untuk di bidang pemberi ketatalaksanaan
relevan dengan tugas jabatan mendukung kelancaran tugas pelayanan perizinan
pokok subbagian perizinan dan
Non Perizinan I pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Banda
Aceh
15 Pengadministrasi Sesuai SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Melakukan kegiatan yang meliputi
Akses Permodalan manajemen perkantoran/ penerimaan, pencatatan dan
administrasi perkantoran/ tata pendokumentasian di bidang akses
perkantoran atau bidang lain yang permodalan
relevan dengan tugas jabatan
16 Pengelola Sistem Sesuai S-1 Tekhnologi Minimal Diploma III di bidang Tidak Sesuai Melakukan fungsi-fungsi teknis Melakukan kegiatan pengelolaan Tidak Sesuai
dan Jaringan Informasi / Teknik Infomatika/Manajemen yang berkaitan dengan yang meliputi penyiapan bahan,
Komunikasi Teknik Infomatika/ Telekomunikasi penggunaan Sistem Jaringan koordinasi dan penyusunan laporan
atau bidang lain yang relevan (Network System) untuk di bidang sistem dan jaringan
dengan tugas jabatan kelancaran tugas pokok Seksi
Pelayanan Informasi dan
Pengaduan Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Banda Aceh
17 Pengelola Sesuai Diploma III Minimal Diploma III di bidang Tidak Sesuai Melakukan kegiatan pengelolaan Melakukan kegiatan pengelolaan Sesuai
Pengaduan Publik Ekonomi/Admini Teknik Infomatika/Teknik yang meliputi penyiapan bahan, yang meliputi penyiapan bahan,
strasi(diutamaka Komputer/Administrasi Pekantoran koordinasi dan penyusunan koordinasi dan penyusunan laporan
n S1. atau bidang lain yang relevan laporan di bidang pengaduan di bidang pengaduan publik
Administrasi) dengan tugas jabatan publik sesuai dengan ketentuan
yang berlaku untuk mendukung
kelancaran tugas pokok Seksi
Pelayanan Informasi dan
Pengaduan DPMPTSP Kota
Banda Aceh
18 Pengolah Data Sesuai Minimal Diploma III di bidang Melakukan kegiatan pengumpulan,
Teknik Infomatika/ Manajemen pendokumentasian/ penginputan dan
Teknik Infomatika/ Administrasi pengolahan di bidang data
Perkantoran/ Manajemen atau
bidang lain yang relevan dengan
tugas jabatan
No Jabatan Kualifikasi Pendidikan Tugas Jabatan
19 Pengelola Sesuai SMA/Sederajat Minimal Diploma III di Tidak Sesuai Melakukan kegiatan pengelolaan Melakukan kegiatan pengelolaan Tidak Sesuai
Kepegawaian ditamakan S1. bidang Manajemen/ Ilmu administrasi kepegawaian sesuai yang meliputi penyiapan bahan,
Ilmu Administrasi/ Psikologi atau ketentuan yang berlaku untuk koordinasi dan penyusunan
Kepegawaian bidang lain yang relevan mendukung kelancaran tugas laporan di bidang kepegawaian
dengan tugas jabatan pokok subbagian umum,
kepegawaian dan aset pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Banda
Aceh
20 Pengelola Data Sesuai SMA IPA Minimal Diploma III dibidang Tidak Sesuai Melakukan Kegiatan Pengelolaan Melakukan kegiatan Sesuai
Belanja dan Laporan Akuntansi/Manajemen/ yang meliputi penyiapan bahan, pengelolaanyang meliputi penyiapan
Keuangan Administrasi/Teknik koordinasi dan penyusunan bahan,koordinasi dan
Infomatika/Manajemen laporan di bidang data belanja dan penyusunanlaporan di bidang data
TeknikInfomatika atau bidang laporan keuangan dilingkungan belanjadan laporan keuangan
lainyang relevan dengan Dinas Penanaman Modal dan
tugasjabatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
melaksanakan intruksi kedinasan
dari pimpinan.
21 Pengawas Sesuai SMA Sarjana (S1)/ Diploma IV di Tidak Sesuai 1.1. Penyiapan bahan penyusunan Melakukan kegiatan yang Tidak Sesuai
Penanaman Modal bidang Ekonomi/ program kerja dan rencana kerja meliputi penerimaan dan
Kesejahteraan Sosial/ bidang pengembangan penelaahan dokumen serta
Sosiologi atau bidang lain penanaman modal lingkup daerah, pengawasan di bidang
yang relevan dengan tugas regulasi kebijakan, pengembangan penanaman modal
jabatan potensi dan peluang penanaman
modal, pemberian insentif dan
pemberian kemudahan berusaha,
perencanaan promosi, strategi
promosi, kegiatan promosi,
penyiapan bahan/sarana dan
prasarana promosi penanaman
modal, publikasi dan distribusi
bahan – bahan promosi
penanaman modal, pemantauan,
pembinaan dan fasilitasi
penyelesaian permasalahan dan
pengawasan perusahaan;
2 Surat Izin Tempat Usaha Surat permohonan yang ditandatangani oleh pemohon Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
(SITU) diatas materai 6.000 ditujukan kepada Walikota Banda
Aceh cq. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Banda Aceh.
Pas photo Pemilik Usaha ukuran 3x4 = 2 lb Pas Photo uk. 3 x 4 berwarna sebanyak 2 lembar
3 Surat Izin Usaha Perdagangan Copy KTP yang tersebut dalam Akte Fotocopy KTP yang masih berlaku
(SIUP)
Pas photo penanggung jawab/direktur utama 3x4 = 4 lbr Pas photo uk.3 x 4 berwarna sebanyak 3 lembar
4 Tanda Daftar Perusahaan Copy KTP yang tersebut dalam Akte Fotocopy KTP yang masih berlaku
(TDP) Pas photo penanggung jawab/direktur utama 3x4 = 4 lbr Pas photo uk.3 x 4 berwarna sebanyak 3 lembar
5 Surat Izin Usaha Jasa Fotocopy KTP Pimpinan Perusahaan dan Wakil Fotocopy KTP Pimpinan yang masih berlaku
Konstruksi (IUJK) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang masih Fotocopy Izin Gangguan (HO), Surat Izin Tempat Usaha (SITU),
berlaku serta dilegalisir. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) bagi Perusahaan IUJK yang telah habis masa berlaku untuk perpanjangan
lama (Perpanjang/perubahan)
Fotocopy Ijazah tenaga teknik & Non Teknik yang telah Fotocopy Ijazah Tenaga Teknik dan Non Teknis
dilegalisir serta KTP
6 Surat Izin Kesehatan (dalam Surat permohonan yang ditandatangani oleh Pimpinan Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
SOP Izin Produksi Makanan Perusahaan diatas materai 6.000 yang berlaku
dan Minuman)
No Jenis Izin dan Nonizin Syarat di Brosur Syarat di SOP
Fotocopy SITU yang masih berlaku Fotocopy Izin Gangguan (HO), Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
8 Izin Reklame Mengajukan Permohonan Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
9 Izin Mendirikan Bangunan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) Surat Ukur Tanah Asli / Peta bidang tanah yang dikeluarkan oleh
(IMB) BPN Kota Banda Aceh (Apabila ukuran persil tanah tidak jelas /
tidak ada);
Fotocopy sertifikat tanah Foto copy Sertifikat Tanah atau Surat Bukti Kepemilikan Tanah
lainnya yang disahkan oleh pejabat berwenang;
10 Tanda Daftar Industri (TDI) Mengajukan permohonan bermaterai 6.000 dan Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
ditandatangani oleh pemohon
Fotocopy SITU, Izin Gangguan (HO), dan Izin Prinsip Fotocopy Izin Gangguan (HO) / Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Pas Photo ukuran 3 x 4 = 2 lbr Pas Photo uk. 3 x 4 berwarna sebanyak 3 lembar
11 Izin Usaha Industri (IUI) Mengajukan permohonan bermaterai 6.000 dan Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
ditandatangani oleh pemohon
Fotocopy SITU, Izin Gangguan (HO), dan Izin Prinsip Fotocopy Izin Gangguan (HO) / Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Pas Photo ukuran 3 x 4 = 2 lbr Pas Photo uk. 3 x 4 berwarna sebanyak 3 lembar
12 Izin Trayek Mengajukan permohonan bermaterai 6.000 dan Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
ditandatangani oleh pemohon
No Jenis Izin dan Nonizin Syarat di Brosur Syarat di SOP
Rekomendasi dari DPC Organda, fotocopy STNK dan Uji Rekomendasi dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi
Kendaraan/KIR dariDInas Perhubungan Kota Banda Aceh Kota B. Aceh
13 Izin Usaha Angkutan (dalam Mengajukan permohonan bermaterai 6.000 dan Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
SOP izin Angkutan Umum dan ditandatangani oleh pemohon
Izin Angkutan Barang)
Fotocopy SITU Fotocopy Izin Gangguan (HO) / Surat Izin Tempat Usaha (SITU) /
Izin Usaha Angkutan
14 Izin Galian Jalan Mengajukan permohonan bermaterai 6.000 dan Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
ditandatangani oleh pemohon
15 Izin Pemanfaatan Air Bawah Mengajukan permohonan bermaterai 6.000 dan Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
Tanah ditandatangani oleh pemohon
Fotokopi SITU, SIUP, TDP, dan TDI yang masih berlaku Fotocopy Izin Gangguan (HO) / Surat Izin Tempat Usaha (SITU) /
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) / Tanda Daftar Perusahaan
(TDP) / Tanda Daftar Industri (TDI)
16 Izin Penyelenggaraan Kegiatan Mengajukan permohonan bermaterai 6.000 dan Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
Seni dan Budaya ditandatangani oleh pemohon
Lampiran 7
No Jenis Izin dan Nonizin Syarat di SOP yang Tidak Tercantum di Brosur
1 Izin Gangguan (HO) Pas photo uk. 3x4 berwarna sebanyak 2 lbr.
Materai 6.000 sebanyak 2 lbr.
Fotokopi KTP tetangga untuk usaha baru.
Sertifikat Tanda Bukti Kepesertaan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan.
Bukti Pembayaran Iuran Terakhir Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan.
2 Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Fotokopi NPWPD.
Gambar Denah/Peta Letak Lokasi Usaha.
Fotocopy Surat Izin Gangguan (HO) bagi usaha yang ada izin
gangguan
Surat Keterangan Perubahan data (jika ada perubahan data)
Materai Rp. 6.000 sebanyak 2 lembar
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang telah habis masa
berlakunya untuk perpanjangan
Sertifikat Tanda Bukti Kepesertaan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
Bukti Pembayaran Iuran Terakhir Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
3 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
Surat Keterangan Perubahan (untuk perubahan)
Sertifikat Tanda Bukti Kepesertaan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
Bukti Pembayaran Iuran Terakhir Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang telah habis masa
berlakunya untuk perpanjangan
Materai Rp. 6.000 sebanyak 1 lembar
4 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Mengisi formulir permohonan dengan data yang lengkap.
Surat Keterangan Perubahan (untuk perubahan)
Sertifikat Tanda Bukti Kepesertaan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
Bukti Pembayaran Iuran Terakhir Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang telah habis masa
berlakunya untuk perpanjangan
Materai Rp. 6.000 sebanyak 1 lembar
5 Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Fotocopy Tanda Daftar Tenaga Teknis (TDTT)
Neraca Perusahaan
6 Surat Izin Kesehatan (dalam SOP Izin Surat Izin Operasional Usaha / Kegiatan
Produksi Makanan dan Minuman) Fotocopy Status Tempat Usaha
Rekomendasi Instansi Terkait
Materai 6000 sebanyak 2 lembar
Izin produksi makanan dan minuman yang telah habis masa
berlakunya untuk perpanjangan
7 Izin Pariwisata Materai 6000 sebanyak 2 lembar
No Jenis Izin dan Nonizin Syarat di SOP yang Tidak Tercantum di Brosur
Izin Usaha Pariwisata yang telah habis masa berlakunya untuk
perpanjangan
Rekomendasi Instansi Terkait
8 Izin Reklame Denah Lokasi
Melampirkan Gambar Struktur dan Gambar Lokasi (Khusus
Billboard/ Bando)
Profil Perusahaan
Gambar Desain Reklame Bernuansa Islami
Bukti Setoran Pembayaran Pajak Reklame, kecuali Reklame
Sosial Pemerintah
9 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Foto copy Bukti Lunas Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun
terakhir;
Surat Pernyataan membangun sesuai IMB
Surat Pernyataan persetujuan tetangga + fotocopy KTP tetangga
yang diketahui oleh Keuchik (lokasi Permohonan IMB).
Persyaratan teknis.
10 Tanda Daftar Industri (TDI) Surat Keterangan Perubahan data (jika ada perubahan data)
Susunan Acara
Surat Pernyataan Tidak Melanggar Syariat Islam
Pas Photo uk. 3 x 4 sebanyak 2 lbr
Materai 6000 sebanyak 1 lbr
Scanned by CamScanner