DISUSUN OLEH
NAMA : LUMBAN RAJA WILSON SAMUEL
NIM : 20642034
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul “Jaringan Tegangan Menengah”. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya , semoga makalah
ini dapat berguna bagi penulis dan pihak laim yang berkepentingan pada umumnya.
B. Berdasarkan tegangan pengenalnya sistem jaringan distribusi dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
• Sistem jaringan tegangan primer atau Jaringan Tegangan Menengah (JTM), yaitu berupa
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) atau Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM). Jaringan ini menghubungkan sisi sekunder trafo daya di Gardu Induk menuju ke
Gardu Distribusi, besar tegangan yang disalurkan adalah 6 kV, 12 kV atau 20 kV.
• Jaringan tegangan distribusi sekunder atau Jaringan Tegangan Rendah (JTR), salurannya
bisa berupa SKTM atau SUTM yang menghubungkan Gardu Distribusi/sisi sekunder trafo
distribusi ke konsumen. Tegangan sistem yang digunakan adalah 220 Volt dan 380 Volt.
Konstruksi jaringan Tenaga Listrik Tegangan Menengah dapat dikelompokkan menjadi 3 macam
konstruksi sebagai berikut :
Konduktor dengan bahan utama tembaga (Cu) atau aluminium (Al) yang di pilin bulat padat, sesuai
SPLN 42 : 1986 dan SPLN 74:1987 Pilihan konduktor penghantar telanjang yang memenuhi pada
decade ini adalah AAC atau AAAC. Sebagai akibat tingginya harga tembaga dunia, saat ini belum
memungkinkan penggunaan penghantar berbahan tembaga sebagai pilihan yang baik.
Konduktor dengan bahan utama aluminium ini diisolasi dengan material XLPE (croslink
polyetilene langsung), dengan batas tegangan 6 kV dan harus memenuhi SPLN No 43 5-6 tahun
1995.
XLPE dan berselubung PVC berpenggantung penghantar baja dengan tegangan Pengenal 12/20
(24) kV. Penghantar jenis ini khusus digunakan untuk SKUTM dan berisolasi penuh. SPLN 43-
5-2:1995-Kabel.
Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali untuk gardu tiang memakai
tiang ganda. Pemasangan tiang biasanya dipasang di tepi jalan baik jalan raya maupun gang.
Pemasangan tiang dapat dikurangi dengan pemakaian system saluran bawah tanah pada system
distribusi. Tiang listrik biasanya berupa pipa makin ke atas makin kecil diameternya, jadi tiang
bawah mempunyai diameter besar. Tiang besi berangsur-angsur diganti dengan tiang beton.
1. Tiang kayu
2. Tiang besi
3. Tiang beton
Kesimpulan
1. Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan
bagian dari system tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Lingkup jaringan
tegangan menengah pada system distribusi di Indonesia dimulai dari terminal keluar (out-
going) pemutus tenaga dari transformator penurun tegangan Gardu Induk atau
transformator penaik tegangan pada pembangkit untuk system distribusi skala kecil, hingga
peralatan pemisah atau proteksi sisi masuk (in-coming) transformator distribusi 20 kV-
231/400 V.
2. Konstruksi jaringan tenaga listrik tegangan menengah dapat dikelompokkan menjadi 3
macam konstruksi sebagai berikut :
- Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
- Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM)
- Saluran Kabel Bawah Tanah Tegangan Menengah (SKTM)
Saran
Adapun saran dalam penulisan makalah ini adalah, agar kiranya dapat diberikan masukan
dengan tujuan untuk menyempurnakan penulisan makalah ini sehingga bisa dijadikan