Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INSTALASI

JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

DISUSUN OLEH
NAMA : LUMBAN RAJA WILSON SAMUEL
NIM : 20642034

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LISTRIK
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul “Jaringan Tegangan Menengah”. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Orang tua penulis yang banyak memberikan dukungan baik moril


maupun materil.
2. Bapak Ir.H.M Syahrir Djalil selaku dosen yang telah memberikan bimbingan,
saran, ide dan juga kesempatan untuk menggunakan fasilitas sekolah untuk
menunjang pembuatan makalah.

3. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya , semoga makalah
ini dapat berguna bagi penulis dan pihak laim yang berkepentingan pada umumnya.

Samarinda, 28 November 2022


Penulis

Lumban Raja Wilson Samuel


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
A. Pengertian Jaringan Tegangan Menengah .................................................................... 4
B. Berdasarkan tegangan pengenalnya ........................................................................ 4
C. Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah.......................................................................4
D. Komponen Utama Konstruksi SUTM..................................................................6
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................ 12
A. Pengertian Jaringan Tegangan Menengah
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu
bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Tegangan menengah
berkisar 1000 Volt (1 kV) – 36.000 Volt (36 kV). Jenis kabel yang digunakan juga harus mampu
digunakan pada tegangan 1 KV – 36 kV.Dalam penyaluran tenaga listrik pada Jaringan Tegangan
Menengah menggunakan 3 sistem saluran diantaranya Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM), Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM) dan Saluran Kabel Bawah Tanah
Tegangan Menengah (SKTM). Adapun standar tegangan menengah sebagai tegangan operasi yang
digunakan di Indonesia adalah 20 kV.

B. Berdasarkan tegangan pengenalnya sistem jaringan distribusi dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :

• Sistem jaringan tegangan primer atau Jaringan Tegangan Menengah (JTM), yaitu berupa
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) atau Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM). Jaringan ini menghubungkan sisi sekunder trafo daya di Gardu Induk menuju ke
Gardu Distribusi, besar tegangan yang disalurkan adalah 6 kV, 12 kV atau 20 kV.
• Jaringan tegangan distribusi sekunder atau Jaringan Tegangan Rendah (JTR), salurannya
bisa berupa SKTM atau SUTM yang menghubungkan Gardu Distribusi/sisi sekunder trafo
distribusi ke konsumen. Tegangan sistem yang digunakan adalah 220 Volt dan 380 Volt.

C. Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah

Konstruksi jaringan Tenaga Listrik Tegangan Menengah dapat dikelompokkan menjadi 3 macam
konstruksi sebagai berikut :

1. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)


Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) merupakan jaringan kawat tanpa isolasi yang
terentang diudara yang disangga oleh tiang penyangga. Secara Umum SUTM digunakan
pada daerah dengan kepadatan beban rendah seperti pedesaan dan kota kota kecil . Saluran
udara tegangan menengah (SUTM) – antara 1000 volt (1 kV) dan 69 kV, digunakan untuk
distribusi listrik antar kawasan.
Gambar 1 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
2. Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM)
Untuk lebih meningkatkan keamanan dan keandalan penyaluran tenaga listrik, penggunaan
penghantar telanjang atau penghantar berisolasi setengah pada konstruksi jaringan Saluran
Udara Tegangan Menengah 20 kV, dapat juga digantikan dengan konstruksi penghantar
berisolasi penuh yang dipilin.

Gambar 2 Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM)


3. Saluran Kabel Bawah Tanah Tegangan Menengah (SKTM)
Konstruksi SKTM ini adalah konstruksi yang aman dan andal untuk mendistribusikan
tenaga listrik Tegangan Menengah, tetapi relatif lebih mahal untuk penyaluran daya yang
sama.

Gambar 3 Saluran Kabel Bawah Tanah Tegangan Menengah

D. Komponen Utama Konstruksi SUTM

1. Penghantar Telanjang (BC : Bare Conductor)

Konduktor dengan bahan utama tembaga (Cu) atau aluminium (Al) yang di pilin bulat padat, sesuai
SPLN 42 : 1986 dan SPLN 74:1987 Pilihan konduktor penghantar telanjang yang memenuhi pada
decade ini adalah AAC atau AAAC. Sebagai akibat tingginya harga tembaga dunia, saat ini belum
memungkinkan penggunaan penghantar berbahan tembaga sebagai pilihan yang baik.

Gambar 4 Penghantar Telanjang (BC : Bare Conductor)


2. Penghantar Berisolasi Setengah AAAC-S (half insulated single core)

Konduktor dengan bahan utama aluminium ini diisolasi dengan material XLPE (croslink
polyetilene langsung), dengan batas tegangan 6 kV dan harus memenuhi SPLN No 43 5-6 tahun
1995.

Gambar 5 Penghantar Berisolasi Setengah AAAC-S (half insulated single core)

3. Penghantar Berisolasi Penuh (Three single core)

XLPE dan berselubung PVC berpenggantung penghantar baja dengan tegangan Pengenal 12/20
(24) kV. Penghantar jenis ini khusus digunakan untuk SKUTM dan berisolasi penuh. SPLN 43-
5-2:1995-Kabel.

Gambar 6 Penghantar Berisolasi Penuh (Three Single Core)


Pada jaringan SUTM, isolator pengaman penghantar bertegangan dengan tiang penopang atau
travers dapat dibedakan berdasarkan jenis konstruksinya yaitu
1. Isolator Tumpu
Isolator tumpu (pin) merupakan jenis isolator yang berfungsi untuk menyangga atau
menumpu penghantar (kawat / kabel listrik) pada sistem ditsribusi listrik. Isolator tumpu
terbuat dari bahan kaca atau keramik yang memiliki ketahanan mekanik yang tinggi.

Gambar 7 Isolator Tumpu


2. Isolator Tarik
Hang isolator atau isolator tarik ini berfungsi untuk menahan atau menarik kabel atau
konduktor pada tiang listrik pada jaringan pln dengan tambahan accesoris lainya sebagai
komponen pasif yang mendukung untuk pemasangannya.

Gambar 8 Isolator Tarik


Pada percabangan atau pengalokasian seksi pada jaringan SUTM untuk maksud kemudahan
operasional harus dipasang Pemutus Beban (Load Break Switch : LBS), selain LBS dapat juga
dipasangkan Fused Cut Out (FCO).

1. Fused Cut Out (FCO)


Fuse Cut Out (FCO) merupakan alat proteksi untuk melindungi jaringan distribusi dari
kerusakan yang disebabkan oleh arus lebih dengan cara meleburkan fuse link dengan
ukuran yang telah ditentukan.

Gambar 9 Fused Cut Out (FCO)


2. Load Break Switch (LBS)
Saklar pemutus beban (Load Break Switch/LBS) merupakan saklar atau pemutus arus tiga
phasa untuk penempatan di luar ruas pada tiang panjang, yang di kendalikan secara manual
maupun secara elektronis.

Gambar 10 Load Break Switch (LBS)

Gambar 10 Load Break Switch (LBS)


Tiang

Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali untuk gardu tiang memakai
tiang ganda. Pemasangan tiang biasanya dipasang di tepi jalan baik jalan raya maupun gang.
Pemasangan tiang dapat dikurangi dengan pemakaian system saluran bawah tanah pada system
distribusi. Tiang listrik biasanya berupa pipa makin ke atas makin kecil diameternya, jadi tiang
bawah mempunyai diameter besar. Tiang besi berangsur-angsur diganti dengan tiang beton.

Jenis-jenis tiang berdasarkan materialnya :

1. Tiang kayu
2. Tiang besi
3. Tiang beton

Gambar 11 Tiang Kayu

Gambar 12 Tiang Besi


Gambar 13 Tiang Beton
PENUTUP

Kesimpulan

1. Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan
bagian dari system tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Lingkup jaringan
tegangan menengah pada system distribusi di Indonesia dimulai dari terminal keluar (out-
going) pemutus tenaga dari transformator penurun tegangan Gardu Induk atau
transformator penaik tegangan pada pembangkit untuk system distribusi skala kecil, hingga
peralatan pemisah atau proteksi sisi masuk (in-coming) transformator distribusi 20 kV-
231/400 V.
2. Konstruksi jaringan tenaga listrik tegangan menengah dapat dikelompokkan menjadi 3
macam konstruksi sebagai berikut :
- Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
- Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM)
- Saluran Kabel Bawah Tanah Tegangan Menengah (SKTM)

Saran

Adapun saran dalam penulisan makalah ini adalah, agar kiranya dapat diberikan masukan

dengan tujuan untuk menyempurnakan penulisan makalah ini sehingga bisa dijadikan

pembelajaran untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai