Kliping
Kliping
INDONESIA
Negara Republik Indonesia adalah salah satu negara pendiri ASEAN yang bergabung
sejak 8 Agustus 1967. Selain menjadi pelopor, Indonesia merupakan tuan rumah ASEAN
Summit pertama yang digelar di Bali pada 23-24 Februari 1976.
MALAYSIA
SINGAPURA
Negara bekas jajahan Inggris ini sempat bergabung dengan Malaysia selepas masa
penjajahan pada 1963. Selang dua tahun, Singapura memutuskan lepas dari Negeri Jiran dan
merdeka pada 9 Agustus 1965.
Ibu kota Singapura
Tanggal bergabung ASEAN 8 Agustus 1967
THAILAND
Thailand adalah negara pelopor sekaligus tempat lahirnya ASEAN. Saat ini, Thailand
menggunakan sistem pemerintahan kesatuan parlementer semi-demokrasi monarki
konstitusional. Negara ASEAN berbentuk kerajaan ini tidak punya dewan legislatif, tetapi
raja menjalankan kekuasaannya melalui rakyat.
Ibu kota Krung Thep Maha Nakhon
Tanggal bergabung ASEAN 8 Agustus 1967
FILIPINA
Filipina menjadi negara ASEAN dengan bentuk pemerintahan republik karena
mengikuti sistem pemerintahan Amerika Serikat. Negara yang terletak di utara Indonesia itu
mengikuti sistem pemerintah AS karena masa penjajahan Spanyol dan Inggris selama lebih
dari 250 tahun hingga akhirnya diakuisisi Negeri Paman Sam pada 10 Desember 1898.
Ibu kota Manila
Tanggal bergabung ASEAN 8 Agustus 1967
BRUNEI DARUSSALAM
VIETNAM
LAOS
Laos sebelumnya menjadi negara bekas penjajahan Prancis. Laos mulai menyatakan
kemerdekaannya pada 19 Juli 1949, namun baru diakui oleh Prancis pada 22 Oktober 1953.
Laos menjadi negara ASEAN dengan bentuk pemerintahan republik dan konstitusi baru pada
1991.
MYANMAR
Myanmar resmi menjadi bagian dari anggota ASEAN bersamaan dengan Laos pada
23 Juli 1997. Peresmian Myanmar ini berlangsung pada saat pertemuan para Menteri Luar
Negeri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia, pada 23-28 Juli 1997.
Kamboja termasuk negara ASEAN yang menganut sistem kesatuan dominan partai
elektif parlementer monarki konstitusional. Kamboja dipimpin oleh seorang raja sebagai
kepala negara. Namun, juga punya perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.
TIMOR LESTE
Timor Leste merupakan negara anggota ASEAN yang ke-11. Timor Leste diakui jadi
anggota ASEAN pada saat para pemimpin negara anggota melangsungkan KTT di Phnom
Penh, Kamboja pada November 2022 lalu.
Ibu kota Dili
Tanggal bergabung ASEAN 11 November 2022
Kepala negara Presiden
Kepala pemerintahan Perdana menteri
Bentuk pemerintahan Semi-presidensial
Tanggal kemerdekaan 20 Mei (Hari Restorasi Kemerdekaan)
Bahasa Tetum dan Portugis
Mata uang Dolar AS (USD)
Julukan Bumi Lorosae
Gambar lokasi negara-negara anggota ASEAN dalam Peta :
PROFIL BINATANG LANGKA
DAN DILINDUNGI
Badak Sumatera termasuk badak yang paling terancam punah dari semua spesies
badak karena tingkat penurunannya yang cepat. Karena perburuan liar, jumlahnya telah
menurun lebih dari 70 persen selama 20 tahun terakhir. Badak Sumatera dinyatakan punah di
alam liar di daratan Malaysia pada 2015 dan di Borneo Malaysia pada 2019. Badak Sumatera
hanya ada di kawasan lindung di mana mereka dijaga secara fisik oleh Unit
Perlindungan Badak (Sumatra Selatan) dan Unit Perlindungan Satwa Liar (Sumatera utara).
Badak Sumatera merupakan badak terkecil dari 5 spesies badak di dunia. Meski masih
terbilang cukup besar, dengan berat 600-950 kilogram, badak ini memang kecil dibandingkan
dengan spesies terbesar, yakni badak putih. Badak Sumatera hidup di hutan hujan dataran
rendah dan dataran tinggi sekunder, rawa-rawa, dan hutan awan. Mereka mendiami daerah
berbukit dekat dengan air, terutama lembah atas yang curam dengan semak belukar yang
berlebihan. Badak Sumatera pernah menghuni jangkauan terus menerus sejauh utara Burma,
India timur, dan Bangladesh. Kini hanya ada empat area yang diketahui terdapat Badak
Sumatera, yakni Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Gunung
Leuser, Taman Nasional Way Kambas di Sumatera, dan Taman Nasional Way Kambas di
Kalimantan. Menurut WWF, pada 2020, jumlah Badak Sumatera sebanyak 30 ekor seperti
dikutip dari washingtonpost.com. Badak Sumatera pernah cukup banyak di seluruh Asia
Tenggara dan pada 1986 diperkirakan ada sebanyak 800 yang hidup di alam liar. Dalam 33
tahun terakhir jumlahnya turun secara drastis, yakni 50 persen per dekade.
ORANG UTAN
A Perburuan liar dan pembukaan lahan dapat menjadi salah satu sebab jumlah hewan
endemik di Indonesia menipis, termasuk Orangutan. Selain Orangutan, kelompok primata
terdiri dari monyet, kukang, tarsius dan owa. Orangutan biasa ditemukan di dalam jantung
hutan hujan tropis Indonesia. Orangutan berasal dari bahasa Melayu "orang" yang berarti
manusia dan "utan" yang berasal dari hutan. Orang utan (bentuk tidak baku: orangutan)
atau mawas adalah kera besar yang berasal dari hutan hujan Indonesia dan Malaysia.
Sekarang hewan ini hanya ditemukan di sebagian Kalimantan dan Sumatra, tetapi selama
era Pleistosen, mereka tersebar di seluruh Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan. Orang utan
diklasifikasikan dalam genus Pongo dan awalnya dianggap hanya terdiri dari satu spesies.
Sejak tahun 1996, orang utan dibagi menjadi dua spesies: orang utan kalimantan (P.
pygmaeus, dengan tiga subspesies) dan orang utan sumatra (P. abelii). Spesies ketiga, orang
utan tapanuli (P. tapanuliensis), diidentifikasi secara definitif pada tahun 2017. Orang utan
adalah satu-satunya genus yang masih hidup dari subfamili Ponginae, yang secara genetik
terpisah dari Hominidae lain (gorila, simpanse, dan manusia) antara 19,3 dan 15,7 juta tahun
lalu.
Orang utan adalah kera besar yang paling arboreal karena mereka menghabiskan
sebagian besar waktu mereka di pohon. Orang utan memiliki kaki yang relatif pendek
dibandingkan lengannya yang relatif panjang dan memiliki rambut cokelat kemerahan yang
menutupi tubuh mereka. Orang utan jantan dewasa memiliki berat sekitar 75 kg, sedangkan
betina mencapai sekitar 37 kg. Pejantan dewasa yang dominan memiliki bantalan pipi atau
flensa yang khas dan kerap mengeluarkan teriakan panjang untuk menarik perhatian betina
dan mengintimidasi lawan; hal yang sama tidak dijumpai pada orang utan jantan yang lebih
muda dan mereka cenderung lebih menyerupai betina dewasa. Orang utan adalah kera besar
yang paling soliter; ikatan sosialnya terbatas dan terutama terbentuk antara induk dan
anaknya yang bergantung padanya. Buah-buahan merupakan komponen makanan orang utan
yang paling penting; tetapi mereka juga dapat memakan dedaunan, kulit kayu, madu,
serangga, dan telur burung. Orang utan dapat hidup lebih dari 30 tahun, baik di alam liar
maupun di penangkaran.
Orang utan termasuk primata yang paling cerdas. Mereka menggunakan berbagai
peralatan rumit dan membangun sarang tidur yang kompleks setiap malam dari ranting-
ranting dan dedaunan. Penelitian tentang kemampuan belajar mereka telah dilakukan secara
ekstensif. Para peneliti memperkirakan bahwa pada masing-masing populasi orang utan
terdapat kultur-kulturnya tersendiri. Orang utan telah muncul dalam karya literatur dan seni
dunia setidaknya sejak abad ke-18, terutama untuk mengomentari komunitas manusia.
Seorang ahli primatologi, Birute Galdikas, memelopori studi lapangan tentang orang utan dan
beberapa dari mereka telah diletakkan di fasilitas penangkaran di seluruh dunia setidaknya
sejak awal abad ke-19.
Ketiga spesies orang utan ditempatkan dalam kategori terancam kritis. Aktivitas
manusia sangat mengurangi populasi dan sebaran mereka. Ancaman terhadap populasi orang
utan liar meliputi perburuan liar (untuk dikonsumsi dagingnya dan sebagai tindakan balas
dendam karena mereka memakan tanaman), perusakan habitat dan deforestasi (untuk
penanaman kelapa sawit dan penebangan hutan), serta perdagangan hewan peliharaan ilegal.
Sejumlah organisasi konservasi dan rehabilitasi telah didedikasikan untuk menjaga
kelangsungan hidup orang utan di alam liar.
PROFIL TANAMAN LANGKA
DAN DILINDUNGI
Tanaman kantong semar (Nepenthes) adalah jenis tanaman karnivora yang banyak
ditemukan di daerah Asia Tenggara, Cina bagian selatan dan Australia bagian utara. Di Asia
Tenggara, tanaman ini banyak tumbuh di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Di
Indonesia kantong semar dikategorikan sebagai tanaman yang diutamakan pelestarian atau
konservasinya. Tanaman ini pertama kali ditemukan di negara kita pada tahun 1689 oleh J.P
Breyne. Kantong semar dikenal dengan beberapa nama di nusantara. Di Riau tanaman ini
disebut periuk monyet (Bahasa Inggrisnya monkey cup plant), di Bangka disebut ketakung,
dan di Jawa Barat disebut raja mantri. Sampai saat ini, tercatat ada sekitar 103 jenis tanaman
kantong semar yang pernah ditemukan di dunia. 64 jenis diantaranya tumbuh di Sumatra dan
Kalimantan yang terkenal sebagai surga bagi tanaman kantong semar. Tanaman kantong
semar jenis ini banyak ditemukan di Sumatra di daerah dengan ketinggian sekitar 2400
sampai 2900 meter di atas laut. Nepenthes Gymnamphora banyak ditemukan di daerah Jawa
dan Sumatra. Kata Gymnamphora diambil dari Bahasa Yunani yaitu gymnos (berleher)
dan amphoreus (kantong), karena inilah di Indonesia tanaman kantong semar jenis ini dikenal
dengan nama kantong semar berleher.