Anda di halaman 1dari 42

1.

PENDAHULUAN
2. OPTIKA GEOMETRIK DAN OPTIKA FISIK
3. HUBUNGAN ANTARA INDEKS BIAS DAN
KECEPATAN RAMBAT
4. Lensa
5. Cermin
6. Mata
7. Cahaya
 Indek bias adalah konstanta perbandingan sin
sudut datang per sin sudut bias.
 Indek bias merupakan perbandingan cepat
rambat gelombang cahaya pada sebelumnya
terhadap cepat rambat gelombang cahaya
medium berikutnya.
 Pembiasan Cahaya Pada Kaca Plan Pararel –
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan
jalannya sinar cahaya saat melewati dua medium
yang berbeda.
 OPTIKA GEOMETRIK
1= 1 + 1
f s1 s0
 OPTIKA FISIK
Gejala cahaya dispersi, interferensi
dan polasisasi
 Pengertian Lensa
 Lensa adalah benda bening yang memiliki
permukaan berbentuk cekung atau cembung
dan berfungsi untuk membiaskan cahaya.
 Permukaan speris ( konvergen, divergen ).
 Permukaan silindris ( fokus positif, negatif)
◦ Speris konvergen dikenal lensa cembung.
◦ Speris divergen lensa cekung.

 Kesesatan lensa:
◦ Abrasi speris, koma.astigmatisma. Kelengkungan
medan distorsi, abrasi kromatis.
 Komponen pada penginderaan penglihatan
 Mata memfokuskan bayangan pada
retina.
 Sistem syaraf mata yang memberi
informasi ke otak
 Korteks penglihatan salah satu bagian
yang menganalisa penglihatan tersebut
No Bagian Mata Indeksrefraksi

1 Kornea 1,37
2 Humor aqueous 1,33
3 Penutup lensa 1,38

4. Tengah-tengah Lensa 1,41

5. Humor Vitreous 1,33


 Kornea merupakan lapisan mata paling depan
dan berfungsi memfokuskan benda dengan cara
refraksi, tebalnya 0,5 mm

 Lensa terdiri dari kristal mempunyai dua


permukaan , fungsinya adalah memfokuskan
objek pada berbagai jarak. jari-jari
kelengkungan 7,8 mm
 Di tengah-tengah iris terdapat pupil
 fungsinya mengatur cahaya yang masuk.
Apabila cahaya terang pupil menguncup
demikian sebaliknya.
 Terdapat rod/batang & kones/kerucut
Fungsi
 rod untuk melihat pada malan hari
 kone untuk melihat pada siang hari.
 Dari retina ini akan dilanjutkan ke syaraf optikus.
 Daerah cekung yang berukuran 0,25 mm
ditengah-tengahnya terdapat macula lutea
(bintik kuning).
Ada 6 otot :
◦ m. rectus medialis – menarik bola mata ke dalam
◦ m. rectus lateralis – menarik bola mata ke samping
◦ m. rectus superior – menarik bola mata ke atas
◦ m. rectus inferior – menarik bola mata ke bawah
◦ m. obligus inferior – memutar ke samping atas.
◦ m. obligus superior – memutar ke samping dalam
Gb. 139
 Kemampuan mata memfokuskan hasil
bayangan pada retina,
 lensa mata memegang peranan penting.
 Kornea mempunyai fungsi memfokuskan
objek secara tetap
 Bola mata ( diameter bola mata 20 – 23 mm).
 Selama mata melihat jauh, tidak terjadi
akomodasi.
Umur (Usia) Daya Akomodasasi
10 7
20 10
30 14
40 22
50 40
60 200
Jarak Baca
 Punktum proksimum terhadap mata dinyatakan
P (dalam meter) Sesuai usia
 Punctum remotum dinyatakan mata tidak
berakomodasi/lepas akomodasi.

Gangguan Penglihatan
 Presbyop yaitu bertambah jauhnya titik dekat
akibat umur dan ini bukan merupakan cacat
penglihatan.
 Mata afakia Adalah bola mata tidak mempunyai
lensa mata.
 Miopia (penglihatan dekat) ini bentuk mata
terlalu lonjong
maka benda jauh tak terhingga akan tergambar
tajam di depan retina.
Mata seperti ini dapat melihat tajam benda pada
titik dekat tanpa akomodasi.
 Hipermetrop (penglihatan jauh) ketidak
mampuan mata melihat benda-benda dekat
dengan jelas tapi dapat melihat benda jauh
dengan jelas.
 untuk menentukan penggunaan kaca
mata; di klinik dikenal dengan visus.
 Ada yang menyebut resolusi mata.
 Visus yaitu memberi keterangan tentang
baik buruknya fungsi mata
keseluruhannya.
 Definisi visus adalah : nilai kebalikan
sudut (dalam menit) terkecil di mana
sebuah benda masih kelihatan dan dapat
dibedakan.
 para ahli mata menggunakan kartu snellen,
Misalnya mata normal pada waktu diperiksa 20/40
berarti penderita dapat membaca huruf pada 20 ft
sedangkan bagi mata normal dapat membaca pada
jarak 40 ft, (20ft = 4 meter).
Rumus :
V=d/D
Keterangan :
D = jarak yang dapat oleh mata normal
d = jarak yang dilihat oleh penderita
Misalnya diperoleh visus seseorang :
1/60 = berarti penderita dapat menghitung jari
tangan pada jarak 1 meter.
1/300 = hanya dapat melihat gerakan tangan
pada jarak 1 meter.
1/∞ = hanya bisa membedakan gelap dan
terang.
Kalau seseorang penderrita terjadi penurunan visus
tanpa kelainan organis disebut “amblyopia”.
 Mengetahui besar kecilnya medan pengelihatan
seseorang dipergunakan “alat Perimeter”.

 Medan pengelihatan vertikal ± 130o;


 Medan pengelihatan horizontal ± 155o.
 Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina.
 Ada dua tipe fotoreseptor, pada retina yaitu Rod
(batang) dan Cone (kerucut).
 Rod dan kone tidak terletak pada permukaan
retina melainkan beberapa lapis di belakang
jaringan syaraf.
 Tiap mata mempunyai ± 6,5 juta kone
yang berfungsi untuk melihat siang hari
diseebut “ fotopik”.
 Melalui kone kita dapat mengenal
berbagai macam warna,
 Kone tidak sensitif terhadap semua warna,
ia hanya sensitif terhadap warna kuning,
hijau (panjang gelombang 550 nm).
 Kone terdapat pada fovea sentralis.
 Dipergunakan pada waktu malam atau disebut
pengelihatan “skotopik”

 Merupakan ketajaman pengelihatan dan


dipergunakan untuk melihat kesamping.

 Setiap mata ada 120 juta batang. Distribusi pada


retina tidak merata, pada sudut 20o terdapat
kepadatan yang maksimal.
 Rod ini sangat peka terhdp cahaya biru, hijau
(510 nm).
 Tetapi rod dan kone sama-sama peka terhadap
cahaya merah (650-700 nm),
 Kone lebih baik terhadap cahaya merah
dibanding rod.
 penyesuaian gelap kepekaan retina akan
meningkat mencapai nilai 1.000 hanya dalam
waktu beberapa menit saja; kepekaan retina
mencapai nilai 100.000 waktu yang diperlukan 1
jam
 Penyesuaian dari ruangan gelap ke ruangan terang
kepekaan retina akan menurun dari nilai 100.000
apabila seseorang. Proses penurunan kepekaan
retina hanya diperlukan waktu 1 sampai 10 menit.
Kone biru :
 Mempunyai kemampuan tanggap
gelombang frekwensi cahaya antara 400
dan 500 millimikron. Berarti cone biru dapat
menerima cahaya ungu, biru dan hijau.
Kone hijau :
 Berkemampuan menerima gelombang cahaya
dengan frekwensi antara 450 dan 675
milimikron.
 Ini berarti kone hijau dapat mendeteksi warna
biru,hijau,kuning orange dan merah.
Kone merah
 Dapat mendeteksi seluruh panjang
gelombang cahaya tetapi respon terhadap
cahaya orange kemerahan sangat kuat dari
pada warna-warna lainya.
 Ketiga warna pokok disebut trikrhomatik.

Anda mungkin juga menyukai