PENDAHULUAN
pada tanggal 3 Maret 1898 dan wafat pada tanggal 13 Desember 1977. Ayah Tadashi
keturunan kelas samurai. Tadashi Maeda masuk akademik Angkatan Laut Jepang
navigasi, dan pada tahun 1930 Tadashi Maeda telah berpangkat letnan satu dalam
Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Di dalam Angkatan Laut Jepang, Tadashi Maeda
awalnya merupakan staf khusus seksi urusan Eropa selama satu setengah tahun,
sebelum ditugaskan ke Markas Al Ominato pada tahun 1932 dan 1934. Tadashi
Maeda berspesialisasi dalam hal-hal yang terkait dengan Jerman. Istrinya meninggal
selama penugasan Tadashi Maeda, dan sepanjang sisa hidupnya Tadashi Maeda tetap
seorang duda.1
Jepang ke koronasi Raja George VI. Pada tahun 1940, Tadashi Maeda ditunjuk
menjadi kedutaan Angkatan Laut untuk Belanda, dan setelah Jerman Nazi menyerbu
1
2
bahwa Jerman akan menyerbu Belanda selanjutnya. Pada bulan Oktober 1940,
Tadashi Maeda ditugaskan ke Indonesia (saat itu masih Hindia Belanda) untuk
membeli minyak untuk Jepang. Selain perdagangan, Tadashi Maeda juga ditugaskan
pertengahan 1941, dimana ia kembali bekerja di seksi urusan Eropa. Saat Jepang
operasi Angkatan Laut di wilayah Irian Jaya. Setelah invasi usai dan pemerintah
penghubung antara Angkatan Laut Jepang dan Angkatan darat ke-16 Jepang.
Sepanjang masa Jepang, Tadashi Maeda mengijinkan kapal selam Jerman Nazi untuk
janji Koiso yang menjanjikan kemerdekaan Indonesia oleh perdana menteri Jepang
Kuniaki Koiso.2
negara Indonesia yang merdeka. Setelah Jepang dibom atom Sekutu padatanggal 6
dan 9 Agustus 1945, kekalahan Jepang semakin dekat. Hal ini membangkitkan
2
Ahmad Soebardjo. Lahirnya Republik Indonesia. 1970. Jakarta Times. Jakarta p. 11
3
Agustus 1945, tiga tokoh Indonesia yakni soekarno, Mohammad Hatta, dan
Vietnam. Dalam pertemuan itu, Marsekal Terauchi berjanji akan memberi bangsa
menyerah kepada Sekutu. Berita ini kemudian tersebar luas di seluruh kalangan
secepat mungkin. Mereka itulah yang termasuk golongan muda. Tetapi disisi lain,
golongan tua ingin agar kemerdekaan dilaksanakan sesuai janji Jepang agar
golongan muda seperti Sukarni dan Chaerul Saleh menculik Soekarno dan
proklamasi dibacakan diluar janji Jepang yakni 25 Agustus 1945. Di hari yang sama,
Rengasdengklok ke Jakarta, hari sudah larut. Pada pukul 22.00, rombongan tiba di
Hotel Des Indes. Mereka akan memesan ruangan untuk dijadikan tempat
merumuskan naskah proklamasi. Sayangnya tempat itu sudah tutup. Para pemuda
tidak kehabisan akal. Mereka lalu menghubungi seorang perwira Angkatan Laut
4
Jalan Imam Bonjol no. 1 untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi dan
Proklamasi. Tadashi Maeda adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran
Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik. Selama pendudukan Indonesia
Laut dan Angkatan darat Tentara Kekaisaran Jepang yang memimpin divisi militer di
sebagai tempat penyusunan naskah proklamasi oleh soekarno, Mohammad hatta dan
Achmad Soebardjo, ditambah sang juru ketik Sayuti Melik. Meskipun Tadashi
Maeda adalah bagian dari pasukan pendudukan jepang, Laksamana Tadashi Maeda
3
Mochtar Pabottinggi. Pemberontakan Indonesia di Masa Pendudukan Jepang. (Yayasan
Obor Indonesia, 1988), p. 3
5
Hajar Dewantara. Selain itu, Laksamana Tadashi Maeda juga dikenal sebagai salah
kepada pemerintah Jepang. Dokumen ini memberikan dasar bagi pemerintah Jepang
kemerdekaan Indonesia setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Namun,
menjadi topik yang kontroversial dan terus diperdebatkan oleh sejarawan. Oleh
karena itu, Skripsi tentang Peranan Laksamana Tadashi Maeda dalam membantu
merupakan salah seorang perwira Laksamana Angkatan Laut dan memiliki peranan
4
Syamsul Dwi maarif. Laksamana Maeda Dalam Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Tirto.id, 2022
5
Benedict Anderson. Revoloesi Pemoeda Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa
1944-1946. (Majinkiri. Cetakan I, Tangerang Selatan, 2018), p. 30
6
kemerdekaan Indonesia, agar masyarakat luas bisa mengetahui tentang hal ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian dan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut,
C. Tujuan Penelitian
menjelaskan tentang :
Jakarta
D. Tinjauan Pustaka
perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Namun, ada bantuan dari warga negara lain
Tadashi Maeda. Laksamana Tadashi Maeda adalah perwira Angkatan Laut Jepang di
Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Tentara Kaisar Jepang (Kaigun
Bukanfu). Kaigun Bukanfu merupakan badan yang berguna untuk menjembatani dan
menjadi koordinator antara Angkatan Darat (Rikugun) yang bertugas di Jawa dan
Angkatan Laut (Kaigun) yang berkuasa di Indonesia bagian Timur supaya tidak
Maeda bertanggung jawab atas wilayah Sulawesi dan Maluku. Selama masa tugasnya
di indonesia, Tadashi Maeda dikenal karena memiliki sikap yang cukup baik
Maeda juga memilih untuk membantu para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam
berbagai cara. Tadashi Maeda memberikan bantuan logistik dan persediaan senjata
dan dihargai oleh banyak orang Indonesia. Namun, penting untuk dicatat bahwa
banyak juga orang Indonesia yang masih menyimpan perasaan negatif terhadap
Tadashi Maeda dan tentara Jepang secara umum, karena banyak tindakan kekerasan
dan penindasan yang dilakukan oleh tentara Jepang selama masa pendudukan mereka
dianggap sebagai musuh oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia karena Tadashi
ketika Tadashi Maeda melihat penderitaan rakyat Indonesia dan mulai memahami
perjuangan tersebut. Salah satu peran Tadashi Maeda yang paling terkenal adalah
Nasional Indonesia yang berada di gedung Pegangsaan, Jakarta. Tadashi Maeda juga
dan Indonesia tentang masa depan Indonesia setelah kemerdekaan. Tadashi Maeda
Indonesia akan menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Setelah Indonesia
hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang. Tadashi Maeda juga membantu
membentuk Angkatan Laut Indonesia dan memberikan pelatihan kepada para perwira
Indonesia.
E. Kerangka Pemikiran
9
Jenis penelitian ini adalah kajian pustaka (Library research) yaitu penelitian
kajian disajikan secara deskriptif dan analisis, yakni tentang Pemikiran Peranan
primer maupun pendapat dari tokoh yang lainnya yang berkaitan dengan
berusaha menulusuri ide dan gagasannya melalui karya-karya, peristiwa yang melatar
belakangi lahirnya karya tersebut. Langkah dalam penelitian ini, penulis mencari
bahan berupa buku karangan Laksamana Tadashi Maeda dan rujukan yang berkaitan
dengan pemikiran Laksamana Tadashi Maeda sebagai objek penelitian, namun tidak
lainnya.
memuat objek penelitian dengan menggunakan analisis isi, yaitu teknik sistematis
untuk menganalisis isi pesan dan mengolahnya, dalam artian menangkap pesan
10
tersirat dari satu atau bebearapa pernyataan. Selain itu di analisis isi dapat juga
berarti mengkaji bahan dengan tujuan spesifik yang ada dalam benak penulis.
data yang digunakan adalah dengan menulusuri buku-buku atau karya-karya yang
disusun oleh sejarawan. Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan bahan-bahan
dokumen yang ada, yaitu dengan melalui pencarian buku-buku atau karya-karyanya
dan mencatat sumber data yang terkait yang dapat digunakan dalam studi
sebelumnya.6 Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
primer dan data sekunder, data primer data yang diperoleh dari sumber asli yaitu
subjek penelitian secara langsung pada objek sebagai sumber informasi yang dicari. 7
kemudian data sekunder data yang diperoleh dari sumber tambahan yaitu sumber-
sumber lain yang tidak secara langsung diperoleh oleh penelitian dari objek
penelitiannya.8 Data sekunder ini berupa buku yang berkaitan dengan topik yang
dibahas.
Sebagai fokus utama penelitian ini adalah upaya yang dilakukan Laksamana
pembahasan fokus tersebut, peneliti terlebih dahulu membahas tentang latar belakang
riwayat hidup Laksamana Tadashi Maeda sebagai input terhadap pembahasan ini,
Maeda. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, sejarah merupakan disiplin ilmu
6
Metika zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), p.6
7
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), p. 12
8
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), p. 74
11
yang terjadi begitu pula dengan sebab- akibatnya. Penelitian ini menggunakan data
kualitatif, yakni data yang di kaji berdasarkan kualitasnya. Data yang diperoleh dari
studi pustaka.
peristiwa dan kejadian di masa lampau. Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa
tentang masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun
secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan
penjelasan yang memberikan pengertian pemahaman tentang apa yang telah berlalu.
Sejarah dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai asal-usul (keturunan)
silsilah. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada massa lampau; tambo;
cerita. Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar
F. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan didalam penyusunan skripsi ini adalah metode
historis dan bersifat deskriptif analitis. Metode historis adalah proses menguji dan
menggunakan metode ini diharapkan dapat membantu untuk mengetahui fakta dan
9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,, (Bandung: Remaja Rosdakarya), p. 23
12
data sejarah pada masa lampau. Adapun dalam melakukan penelitian ini penulis
Interpretasi, Historiografi
1. Tahap Heuristik
sumber yang akan digunakan dalam membuat skripsi ini penulis menggunakan buku-
kajian literatur. Sumber yang digunakan tidak hanya berasal dari buku melainkan
juga berupa surat kabar, majalah serta artikel-artikel yang diperoleh dari internet.
selain itu penulis juga menggunakan berbagai media cetak koleksi pribadi yang
berhubungan dengan tema sebagai sumber, baik sumber primer maupun sekunder.
2. Verifikasi Ilmiah
kritik sumber. Kritik sumber adalah usaha untuk mendapatkan sumber-sumber yang
relevan dangan cerita sejarah yang ingin disusun sesuai dengan judul. Setelah
13
mencari sumber-sumber dari perpustakan atau arsip nasional yang telah disebutkan,
3. Tahap Interpretasi
Tujuannya agar data yang mampu untuk mengungkap permasalahan yang ada,
meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang
dikedepankan. Penafsiran ini bersifat sangat terbuka, dipengaruhi sudut pandang dan
wawasan seseorang.
4. Tahap Historiografi
urutan yang sistematik yang telah diatur dalam pedoman penelitian. Dalam hal ini
G. Sistematika Penulisan
10
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,, (Bandung: Remaja Rosdakarya), p. 28
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitafif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012), p. 308
14
masing bab terdiri dari beberapa sub-bab yang merupakan penjelasan dari bab
Maeda.
yang diperoleh berdasarkan metode berfikir oleh penulis selanjutnya adalah saran
sebagai bahan acuan bagi perbaikan untuk berbagai hal yang dirasa kurang sempurna