Anda di halaman 1dari 11

Tugas Mata Kuliah Ilmu Dakwah:

.Pertemuan ke-10, 11 dan 12


:Petunjuk
1. Buatlah resume dan analisis Anda terhadap tema pembahasan berikut ini.
2. Tulisan tangan dalam 1 s/d 2 halaman.
3. Kirim kembali via WAG setelah Anda analisis.
4. Hafal ayat tersebut dengan terjemahnya. Ayat tidak perlu dianalisis.
5. Jangan lupa tulis nama dan NIM
5. Batas pengiriman tugas s/d 19 Desember 2019

Tema : Dakwah dan Politik


Ayat-Ayat Tentang Dakwah
Qs. Ali Imran (3) :110

       


         
       
Terjemahnya
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-
orang yang fasik.

:Qs. Baqarah (2): 213


       
      
          
         
         
....       
:Terjemahnya
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah
mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan
bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih
tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka
Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkann itu dengan kehendak-Nya dan Allah selalu memberi petunjuk
orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

A. Kewajiban Umat Islam Berpolitik


Dakwah dan politik sebenarnya tidak boleh dipisahkan dalam
kehidupan umat Islam, mengapa? Karena jika umat Islam buta politik atau
tidak peduli dengan politik, maka jangan heran dipimpin oleh orang non
muslim. Jika hal ini terjadi, umat Islam tidak akan mampu melawannya,
mereka memiliki senjata dan peralatan. Ketika pemimpin non muslim
menjadi pemimoin umat Islam, maka mereka akan melakukan segala cara
untuk melanggengkan kekuasaanya, tidak peduli halal dan haram karena
memang mereka tidak mengerti apa itu haram dan apa itu halal. Maka, tidak
heran di kalangan grup percakapan via whatsap dokter, grup pengajian, grup
dakwah, dan sebagainya sering kita membaca dan mendengar secara
langsung percakapan-percakapan seperti di bawah ini.
“Maaf ini grup Dokter, jangan ngomong politik ya!”
"Maaf, ini grup pengajian, jangan ngomong politik ya... "
"Maaf, ini grup guru, jangan ngomong politik yaa..."
"Maaf ,ini grup dakwah, jangan ngomong politik yaa.."
Coba lihat dan dengar, umat dilarang membicarakan tentang politik.
Nah, pandangan yang bersifat sekuler seperti inilah yang menyebabkan
umat Islam menjadi mundur. Bukankah Anda sudah mengetahui bahwa
selama 350 tahun bangsa Belanda menjajah Indonesia dengan membawa
agama Kristen yang telah banyak membantai dan menyusahkan umat Islam.
Kristen Ambon membantai muslim Ambon (19-01-1999) kemudian muslim
Poso (mulai 28-05- 2000). Kristen Serbia membantai muslim Bosnia yang
disebut juga dengan Genosida Srebrenica. Kejadian pembantaian terhadap
sekitar lebih dari 8000 lelaki dan remaja etnis Muslim Bosnia pada Juli 1995
di daerah Srebrenica, Bosnia, oleh pasukan Republik Serpska pimpinan
Jenderal Ratko Mladić. Orang-orang Bosnia, yang sebagian besar adalah
Muslim, adalah keturunan dari Slavia Bosnia yang mengadopsi Islam di
bawah pemerintahan Turki Ottoman pada Abad Pertengahan. Pasukan
Serbia Bosnia merebut Srebrenica pada tahun 1992, tetapi segera diambil
kembali oleh tentara Bosnia. Pengepungan pun terjadi dengan bentrokan
antara kedua belah pihak. Pada April 1993, Dewan Keamanan PBB
menyatakan wilayah itu 'daerah aman, bebas dari serangan bersenjata atau
tindakan permusuhan lainnya. Namun pengepungan berlanjut. Persediaan
hampir habis untuk warga sipil dan untuk pasukan kecil tentara Belanda
yang beroperasi sebagai penjaga perdamaian PBB. Penduduk Bosnia satu
persatu mulai mati kelaparan. Pada 6 Juli 1995, pasukan Serbia Bosnia
menyerang Srebrenica habis-habisan. Pasukan PBB menyerah atau mundur
ke kota, dan serangan udara NATO, yang dipanggil untuk membantu, tidak
banyak memperlambat kemajuan. Wilayah itu jatuh dalam lima hari.
Jenderal Mladic berjalan dengan penuh kemenangan melintasi kota bersama
para jenderal lainnya. Sekitar 20 ribu pengungsi melarikan diri ke pangkalan
utama PBB di Belanda. Pembantaian dimulai pada hari berikutnya. Ketika
para pengungsi Muslim naik bus untuk evakuasi, pasukan Serbia Bosnia
memisahkan pria dan anak laki-laki dari kerumunan dan membawa mereka
pergi untuk ditembak. Ribuan dieksekusi dan kemudian didorong ke kuburan
massal dengan buldoser. Laporan menunjukkan beberapa dikubur hidup-
hidup, sementara beberapa orang dewasa dipaksa untuk menonton anak-
anak mereka dibunuh. Sementara itu, perempuan dan anak perempuan
dipisahkan dari antrean pengungsi dan diperkosa. Saksi mata berbicara
tentang jalanan yang dipenuhi mayat. Tentara Belanda yang kurang
persenjataan menyaksikan agresi Serbia tidak bisa melakukan apa-apa dan
sekitar 5.000 Muslim berlindung di pangkalan mereka diserahkan.
Pengadilan PBB di Den Haag yang menyelidiki peristiwa itu kemudian
berbicara tentang sejumlah besar perencanaan yang masuk ke dalam
pembantaian. Bus-bus yang membawa perempuan dan anak-anak secara
sistematis mencari laki-laki, dan seringkali pasukan mengambil anak laki-laki
dan lelaki tua yang tidak memenuhi syarat untuk bertugas di
ketentaraan. Efek dari pembantaian itu masih bergema sampai hari ini.
Kuburan massal baru dan tubuh korban masih ditemukan, 25 tahun setelah
genosida. Sebuah laporan 2002 menyalahkan pemerintah Belanda dan
pejabat militer karena gagal mencegah pembunuhan. Seluruh pemerintah
mengundurkan diri setelah laporan tersebut. Pada 2019, Mahkamah Agung
negara itu menguatkan putusan bahwa Belanda ikut bertanggung jawab atas
350 kematian di Srebrenica. Pada 2017, pengadilan PBB di Den Haag
menghukum komandan Mladic atas genosida dan kekejaman lainnya.
Komandan itu bersembunyi setelah berakhirnya perang pada 1995 dan tidak
ditemukan sampai 2011 di rumah sepupunya di Serbia utara. Serbia sejak itu
meminta maaf atas kejahatan tersebut, tetapi masih menolak untuk
menerima bahwa ini adalah genosida.
Begitu pula halnya, Budha Myanmar membantai muslim Rohingya
yang meletus sejak 2016 dan mencapai puncak di 2017, ketika itu 87 ribu
orang mengungsi ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri.
Hindu India membantai muslim Kashmir (2019). Tujuan utama
penguasa Hindu Dogra adalah untuk mengubah komposisi demografi daerah
tersebut dengan menghilangkan populasi Muslim. Begitu intensitasnya
pembantaian di provinsi Jammu hingga sekitar 123 desa benar-benar
dijadikan tidak berpenghuni. kabupaten Kathua kehilangan hampir lima puluh
persen populasi Muslim mereka. Ribuan etnis Gujars dibantai di Mohalla
Ram Nagar. Desa Raipur, dalam area barak Jammu benar-benar terbakar.
Pemerintah New Delhi menutup mata terhadap gerombolan masyarakat
Hindu yang menyerang umat muslim dan properti milik muslim, termasuk
masjid. Bentrokan kekerasan yang telah menyebabkan ratusan orang terluka
dimulai pada Senin (24/2-2019). Bentrokan ini terjadi karena undang-undang
kewarganegaraan yang disengketakan. Undang-undang ini dinilai
mempermudah non muslim mendapatkan kewarganegaraan India,
dibandingkan muslim dari negara-negara tetangga. Turki memang menjadi
kritikus paling vokal terhadap kebijakan India di Kashmir. Pada pertemuan
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York bulan
September 2019 lalu, Presiden Tukri, Erdogan mengatakan 8 juta orang
hampir terkurung blokade di wilayah tersebut. Pengkritik Pemerintah
Nasionalis Perdana Menteri India, Narendra Modi mengatakan, hukum
kewarganegaraan yang ada bias. Ini merupakan langkah lain dalam usaha
kampanye mengubah 180 juta Muslim di India menjadi warga negara kelas
dua atau bahkan membuat mereka tak memiliki kewarganegaraan. Padahal,
India tercatat sebagai negara kedua terbesar populasi umat muslimnya.
Belum lagi Yahudi Israel membantai muslim Palestina (sejak 1982-
2019). Negara Qatar mengecam keras atas pembantaian brutal dan
pembunuhan sistematis yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel
terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata. Tindakan pertahanan
militer Israel di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan warga Palestina
disebut sebuah bentrokan terburuk sejak perang besar pada 2014.
Bentrokan itu merupakan buntut dari aksi protes rakyat Palestina yang
dikoordinasi oleh Hamas dalam tajuk "Great March of Return". Presiden
Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai "negara teroris".
Ungkapan itu ia tujukan sebagai bentuk kecaman atas langkah pasukan
Israel yang menembak mati lebih dari 50 warga Palestina, yang ambil bagian
dalam demonstrasi di sepanjang perbatasan Gaza. Demikian seperti dikutip
dari The Jerusalem Post. Ia juga menambahkan bahwa mereka yang tewas
adalah warga sipil yang tengah mempraktikkan hak demokratis mereka.
Erdogan menyampaikan "belasungkawa kepada para martir" dan
menegaskan kembali dukungan Turki untuk "saudara-saudari Palestina"
mereka. Erdogan juga menyerukan tiga hari berkabung di Turki sebagai
bentuk solidaritas terhadap warga muslim Palestina yang tewas dalam
demonstrasi yang bertepatan dengan peresmian Kedutaan Amerika Serikat
di Yerusalem (2014) tersebut.
Demikian juga Syiah Syiria membantai Sunni, Kemal Attaturk
mensekulerkan Turki dan seterusnya di Indonesia ada sebuah partai yang
memiliki visi dan misi mengubah Pancasila (lima sila) menjadi Ekasila dan
Trisila dengan berusaha menghilangkan Sila Pertama; Ketuhanan Yang
Maha Esa. Amat berbaha jika Sila Pertama dalam Pancasila dihilangkan
pada masa akan datang.
Kisah pilu tersebut sengaja dikemukakan di sini, agar kita mengetahui
bahwa semua itu terjadi karena umat Islam dilarang membicarakan politik,
sehingga umat Islam tidak tahu tentang tipu daya para musuhnya dalam
menghancurkan umat Islam dan Islam itu sendiri. Setiap kali ada umat Islam
yang sadar sadar akan pentingnya memahami politik dan mulai
membicarakannya, maka langsung saja saudara seimannya menekan dan
melarangnya, padahal semua musuh Allah berpolitik. Semua musuh Allah
menjalin persaudaraan diantara mereka. Semua musuh Allah melupakan
perbedaan besar diantara mereka. Semua musuh Allah tidak hanya
beribadat di rumah ibadat mereka masing-masing, namun juga mengatur
strategi peperangan untuk memerangi kaum muslimin dari masa ke masa.
Lalu, tengoklah apa yang kita kerjakan? Beribadah saja, bekerja saja,
belajar saja dan beramal ma'ruf saja. Maka tidaklah heran jika umat Islam
mudah sekali dikoyak-koyak, diadu domba dan dibenturkan satu dengan
lainnya. Untuk itu, penulis mengajak pembaca agar memahami dan terjun di
dunia politik.
Boleh jadi politik yang kita bicarakan tidak semata politik praktis, namun
wujud kecintaan kita terhadap agama, bangsa dan negara adalah harus
dengan politik. Dengan mengenal politik, kita akan mengenal pula
bagaimana sesungguhnya para penguasa melakukan kezaliman dan
kesewenang-wenangan.Jadi politik yang kita inginkan adalah demi izzatul
islam wal muslimin (demi ketinggian islam dan kemajuan umat Islam untuk
menyembah Allah) di dalam negara yang aman dan damai. Agar Islam dan
umat Islam tetap jaya, maka janganlah memishakan kehidupan kita dengan
politik dari dakwah. Jangan pisahkan politik dari ibadah dan muamalah kita.
Politik itu bermakna syiasah / strategi untuk menegakkan amal maruf dan
nahi munkar. Politik adalah wadah muhasabah (mengoreksi) diri agar tidak
dijajah lagi oleh kolonial seperti dulu. Lihatlah zaman ini, zaman media sosial
sehingga informasi secepat kilat bisa diketahui. Informasi Kitab Alquran
dilecehkan, ulama dihinakan dan didiskriminalisasi, syariat Alllah
dipermainkan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terancam,
Papua mau merdeka (2 Desember 2020). Dari kita mengatahui semua ini?
Tidak lian adalah ilmu politik. Maka, selama politik itu benar, maka umat
Islam wajib berpolitik, selama politik itu menjaga marwah islam dan bangsa,
maka berpolitiklah, selama politik itu menyuarakan kebenaran dan
memberantas kedzalliman, maka berpolitiklah.
Jadi politik Islam atau muslim terjun ke dunia politik praktis sekalipun
adalah bagaimana mempertahankan agama sebagai bekal kembali ke etafe
kehidupan selanjutnya yaitu akhirat.

B. Aksi Demo Yang Pernah Dilakukan Rasulullah Saw


Sebelum Rasulullah SAW bertolak ke Tabuk, sementara orang-orang
Munafik membangun bangunan yg mereka namai Masjid. Mereka
membangunnya bukan karena Allah swt, tetapi untuk tujuan menyambut
kehadiran seorang yg bernama Abu Amir ar-Rahib. Abu Amir ar-Rahib
adalah seroang yang sangat aktif dalam membakar semangat kaum
Musyrikin Mekkah dalam pertempuran Uhud. Ia lalu memeluk agama Kristen
& berangkat menemui Kaisar Romawi yang juga pemeluk agama Kristen.
Kaisar Romawi menjanjikan dukungan kepada Abu Amir ar-Rahib
untuk memimpin masyarakat Madinah. Komunikasi antara Abu Amir dengan
teman-temannya di Madinah berlanjut dan untuk itulah kaum Munafik
mendirikan tempat berkumpul bagi para pendukungnya sambil menanti
kedatangannya.
Bani Ghanim bin Auf, penggagas pembangunan masjid kaum
munafik, mengundang juga Rasulullah saw, tetapi ketika itu rasul sedang
bersiap-siap menuju Tabuk. Sekembalinya dari Tabuk dan setelah
selesainya pembangunan Masjid Bani Ghanim itu bernama Masjid Dhirar,
Rasulullah saw bersiap-siap menuju ke sana untuk salat, tetapi sebelum
melangkah, turun firman Allah surat AT-taubah ayat 107, berbunyi:

      


        
        
 
Terjemahnya:
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid
untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran
dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu
kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu.
Mreka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." dan
Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam
sumpahnya).

Yang dimaksudkan dengan orang yang telah memerangi Allah dan


Rasul-Nya sejak dahulu pada ayat tersebut di atas ialah seorang pendeta
Nasrani bernama Abu 'Amir, yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya
dari Syiria untuk bersembahyang di masjid yang mereka dirikan itu, serta
membawa tentara Romawi yang akan memerangi kaum muslimin. Tetapi
kedatangan Abu 'Amir ini tidak jadi karena ia kemudian keburu meninggal di
Syiria dan Masjid yang didirikan kaum munafik itu diruntuhkan atas perintah
Rasulullah saw. berkenaan dengan wahyu yang diterimanya sesudah
kembali dari perang Tabuk.
Begitu turun ayat ini, Rasulullah saw membatalkan niatnya untuk
berkunjung ke Masjid Bani Ghani, bahkan Rasulullah saw memerintahkan
beberapa orang untuk pergi menghancurkannya. Lokasi bangunan masjid ini
dijadikan Rasulullah saw sebagai tempat pembuangan bangkai dan najis.
Masjid itu istilahnya dinamakan mesjid dhirar (pemecah belah umat).
Persoalannya adakah yang berani mengatakan bahwa apa yg
dilakukan oleh Rasulullah saw dengan memerintahkan untuk merusak
masjid dhirar tersebut itu adalah salah-batil? Dan itu juga merupakan bukti
aksi demo yg dilakukan oleh Rasulullah saw kepada orang munafik. Lalu,
adakah yang bisa mendebat Allah sendiri yang telah memerintahkan kepada
Rasulullah saw untuk berjihad melawan orang kafir dan munafik serta
perintah Allah sendiri untuk bersikap tegas atau keras terhadap orang-orang
kafir dan munafik.
      
      
Terjemahnya:
Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik
itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah Jahannam
dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.

***
C. Imam Masjdilil Haram, Mekkah Gabung Jamaah Tabligh
Imam Besar Masjidil Haram (Syekh Abdurrahman As Sudais ) ketika
mgumumkan di publik bahwa beliau sudah ikut jamaah tabligh tiga hari, 40
hari dan 4 bulan. Beliau mengucapkan alhamdulillah ketika diajak untuk ikut
Khuruj Fii Sabilillah pertama kali bersama teman-teman di jamaah Tabligh.
‘’Saya rasakan betul bahwa ini bukan aliran seperti yg mereka katakan
sesat, bid'ah dan teroris.. justru yg mereka jalani ini sebagaimana Rasulullah
‫ ﷺ‬dan para sahabat (‫ )رضي هللا عنه‬jalani,’’ ujar Syekh Sudais..
Karena itu, lanjut Syekh Sudais, untuk saudaraku semua dimanapun
berada, walaupun kalian belum bisa ikut Khuruj karena beberapa problem,
minimal bantu mereka dan jangan sampai mencela mereka karena berkat
mereka ‫ اْلَح ْمُد ِهَّلِل‬di Eropa banyak gereja sudah menjadi Masjid dan masyarakat
Eropa, Asia dan dimana saja sudah banyk memeluk Islam.
‘’Saya bersumpah, jika mereka dikatakan sesat dan bid'ah terhadap
mereka, wallahi kelak di akhirat saya akan menuntut kalian di hadapan Allah
‫ ﷻ‬dan rosul-Nya’’ tandasnya.
Kisah selingan dengan Syekh Sudais. Satu jamaah di dalam
perjalanan khuruj ke United Kingdom (Inggris) pesawat berhenti (sementara)
di lapangan terbang Moscow, Rusia. Seorang dari jamaah kami diputuskan
untuk mengumandangkan azan dan seorang lagi menjadi imam. Setelah
kami bermusyawarah dan menyempurnakan salat, kami melihat Imam
Masjidil Haram, Sheikh Abdur Rahman as Sudais turut bersama kami di
dalam salat itu.
Syekh tiba-tiba menepuk tangannya di bahu kami dan berkata."Antum
min Jama'ah Dakwah?" (Apakah anda semua daripada jemaah dakwah?')
Kami menjawab, "Alhamdulillah, kami sedang berada di jalan Allah dan kami
berhenti di sini buat sementara waktu (transit ke United Kingdom. Syekh
tersenyum kepada kami dan berdoa kemudian berkata; "Di dalam dunia ini
yang penuh dengan kemungkaran, masih ada jamaah yang membawa
kebaikan seperti kalian semua lakukan."
Setelah memberi merasakan kecintaan kepada jamaah tabligh,
sehingga beliau memberi kartu nama kepada kami dan berkata, "apabila
sewaktu-waktu kamu datang ke Mekah untuk Haji, umrah atau apa saja,
temuilah saya’’.
Beberapa lama setelah peristiwa itu, beberapa orang dari jamaah itu
pergi ke Mekah. Mereka hendak berjumpa dengan Syekh Sudais, tetapi
pengawal pribadinya telah menghadang mereka. Namun, setelah
menunjukkan kartu nama yg diberikan oleh Syekh, mereka mengizinkan
jamaah itu bertemu dengan Syekh. Syekh Abdur Rahman as Sudais
memeluk mereka satu persatu dan mengelu-elukan jamaah itu, dan
memperkenalkan para jamaah itu kepada ulama-ulama besar di sana dan
berkata, "Kami adalah Imam-imam bagi dunia ini dan mereka (jamaah itu)
adalah imam kami. Kami pernah salat di belakang mereka."
Pada suatu malam, Syekh Abdur Rahman Sudais, melihat baginda
Rasulullah ‫ ﷺ‬di dalam mimpinya. Satu jenazah sedang diangkat dan
baginda Rasulullah ‫ ﷺ‬sedang menunggu jenazah itu. Syekh Sudais
bertanya jenazah siapakah itu, dan baginda Rasulullah ‫ ﷺ‬berkata
kepadanya bahwa jenazah itu adalah jenazah Umar Palampuri al-Hind
(benua India).
Setelah bangun dari tidurnya, Syekh Sudais mencari-cari siapakah
Umar Palampuri dan belakangan mendapat kabar bahwa Umar Palampuri
adalah seorang Maulana besar di dalam barisan Jamaah Tabligh dan baru
saja meninggal dunia. Kemudian, beliau menulis satu surat takziah kepada
putra Maulana Umar Palampuri, yaitu Maulana Yunus, di mana beliau telah
meriwayatkan mimpi beliau itu.
Menerima surat dari Imam Masjid Haram, Syekh Sudais, maka
setelah Maulana Yunus Palampuri membaca surat tersebut kepada saudara-
saudara Arab yang berada di pertemuan di Nizamuddin, Delhi. Salah
seorang saudara Arab yang hadir di pertemuan itu meriwayatkan kisah ini
kepada saudaranya dan menceritakan kembali. Maksud dari tulisan ini
antara lain adalah menyebarkan kisah usaha dakwah dan ternyata lewat
mimpinya Syekh Sudais menjai yakin bahwa Jamaah Tabligh adalah jalan
menuju syurga, sehingga terdengar kabar Syekh As-Sudais pernah
menghadiri Ijtima Tinggi dan pernah khuruj 40 hari ke Afrika.

D. Undang-undang Cipta Kerja Bisa Memurtadkan Umat Islam


Marissa Haque menyebut UU Cipta Kerja bisa bikin muslim di
Indonesia pindah agama alias murtad. Bahkan dia menyebut jumlahnya
umat Islam yang 87 persen setengahnya sangat awam politik. Istri Ikang
Fawzi yang mantan anggota DPR RI dari Partai PAN tersebut menyebut jika
Omnibus Law memberikan dampak negatif dalam beberapa hal. Marissa
Haque menuliskan pandangannya dalam instagram tentang UU Cipta Kerja
yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin, 5
Oktober 2020.
Dengan mengunggah tangkapan layar berisi berita yang berjudul UU
Cipta Kerja, LPPOM MUI: Substansi Halalnya Ambyar tersebut, Marissa
menilai bahwa Omnibus Law ‘sungguh jahat. “Demi Allah, “sungguh jahat”
UU Omnibus Law Cipta Kerja ini guys. Perlahan namun pasti, masyarakat
muslimin Indonesia yang 87 persen itu dimurtadkan. Mulai dari jaminan
makanan halalnya,” begitu tulisan Marissa Haque di Instagram.
Ibu dua anak itu tak sungkan menyebut kalau UU Cipta Kerja
merupakan kejahatan yang teroganisir. ‘’Bagaimana mungkin NKRI yang
notabene mayoritas penduduknya beragama Islam ini tega menghilangkan
peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai pemberi fatwa halal dan
digantikan dengan seorang Dirjen level eselon 1, Ketua BPJPH yang
kasusnya sedang bergulir di pengadilan karena memalsukan fatwa halal MUI
dan membuat logo halal tandingan Majelis Ulama Indonesia. Ini kejahatan
yang terorganisir!,” ujarnya.
Marissa juga menyayangkan jika para pekerja hanya diberi waktu
setengah jam minimal untuk waktu istirahat. Bagaimana mungkin setengah
jam ishoma: istirahat slata makan bisa cukup waktunya. Fakta menunjukkan
bahwa yang dipakai di pabrik-pabrik tempat para buruh bekerja itu adalah
yang minimal. Memangnya buruh itu robot yah?” ungkapnya.
Lebih lanjut, Marissa mengaku bahwa dirinya hanya ingin menyoroti
jaminan produk halal untuk umat islam. Ia juga menegaskan bahwa dirinya
sudah tidak berpartai politik. Kini, Owner House of Thalita Aisyah bersama
Marissa Haque.
“Tapi fokus protes Marissa bukan pada urusan perburuhan, karena ia
mengaku bukan ahlinya. Fokus Marissa Haque adalah pada urusan jaminan
produk halal untuk umat Islam Indonesia, karena sudah 10 tahunan dirinya
tidak berpartai politik lagi. Marissa berharap agar kondisi Indonesia semakin
membaik ke depannya, tentu melalui kursi DPR yang diisi oleh orang-orang
islam yang taat. “Bagaimana do’a kita umat Islam Indonesia bisa dikabulkan
oleh Allah Azza wajalla, jika seluruh elemen di tubuh kita tumbuh dari
makanan haram yang kita konsumsi’’ ujar Marissa.
Kita memang harus bersabar atas musibah yang datang, tapi kita tidak boleh
sabar atas kezoliman, apalagi ini zolim yang terbuka

Anda mungkin juga menyukai