Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DASAR PENIADAAN PIDANA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Pidana

Dosen Pengampu: Gempur Mahardhita, M.H.

Disusun oleh:

Kelompok 7

Lusi Indriyani (221110008)

Raudatul Jannah (221110015)

Firdan fadhilah (221110014)

KELAS A

FAKULTAS SYARIAH

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, sholawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga
akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai menyusun makalah yang
berjudul “Dasar Peniadaan Pidana”

Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah
Hukum Pidana dengan dosen Gempur Mahardhita, M.H. Adapun ruang lingkup
pembahasan dalam karya tulis ini meliputi alasan penghapusan pidana, alasan
penghapusan pidana dalam KUHPidana, dan ketentuan undang-undang tindak pidana

Pembaca mungkin akan menemukan beberapa kekurangan dan kesalahan


penulisan dalam makalah ini, oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca demi perbaikan dimasa yang akan datang. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian
makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu. Akhir kata, semoga makalah ini
menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita semua.

Serang, 11 November 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................
ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................2

A. Alasan Penghapusan Pidana..................................................................................2


B. Alasan Penghapusan Pidana Dalam KUHPidana...................................................2
C. Ketentuan UU Tindak Pidana.................................................................................3
BAB III PENUTUP ...................................................................................................4

A. Simpulan................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................5

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam hukum pidana perlu dikemukakan materi tentang alasan-alasan


yang mengecualikan dijatuhkannya hukuman, karena menurut Utrecht, Undang-
undang pidana seperti undang-undang lainnya mengatur hak-hak yang umum dan
yang akan terjadi (mungkin akan terjadi) Sehingga, menurut Utrecht, undang-undang
pidana mengatur hal-hal yang bersifat abstrak dan hipotesis. Berdasarkan sifatnya ini
maka undang-undang pidana mengandung kemungkinan akan dijatuhkannya hukuman
yang adil bagi orang-orang tertentu yang mungkin saja tidak bersalah, meskipun orang
tersebut melakukan suatu tindakan sesuai dengan lukisan perbuatan yang dilarang oleh
undang-undang pidana. Dengan demikian materi ini menjadi penting untuk
memperoleh kepastian dan keadilan hukum dalam penyelesaian suatu perkara pidana.

B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah yang dikaji, diantaranya:

1. Apa yang di maksud alasan penghapusan pidana ?


2. Apa yang di maksud alasan penghapusan pidana dalam KUHPidana ?
3. Apa yang di maksud ketentuan UU tindak pidana ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini, ialah:


1. Mengetahui dan memahami alasan penghapusan pidana.
2. Mengetahui dan memahami alasan penghapusan pidana dalam KUHPidana.
3. Mengetahui dan memahami ketentuan UU tindak pidana.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Alasan penghapusan pidana

Dalam teori hukum pidana, Achmad Soema memberikan penjelasan alasan-


alasan yang menghapuskan pidana dibeda-bedakan menjadi:

a). Alasan pembenar, yaitu alasan yang menghapuskan sifat melawan hukumnya
perbuatan, sehingga apa yang dilakukan oleh terdakwa lalu menjadi perbuatan
yang patut dan benar.

b). Alasan pemaaf, yaitu alasan yang menghapuskan kesalahan terdakwa.


Perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa tetap bersifat melawan hukum, jadi
tetap merupakan perbuatan pidana, tetapi dia tidak dipidana, karena tidak ada
kesalahan.

B. Alasan penghapus pidana dalam KUHPidana.

a). Pasal 44 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana memuat ketentuan bahwa


tidak dapat dipidana seseorang yang melakukan perbuatan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kepadanya karena kurang sempurna akal/jiwanya atau
terganggu karena sakit.

b). Daya paksa (pasal 48): Tidak dipidananya seseorang yang melakukan
perbuatan yang didorong oleh daya paksa. Apa yang diartikan dengan daya paksa ini
tidak dapat dijumpai dalam KUHP: Seseorang yang tidak mampu bertanggung jawab
tidak dapat dipidana atas perbuatannya.

c). Pembelaan darurat (pasal 49 ayat 1): Pembelaan terpaksa untuk diri sendiri
maupun orang lain, kehormatan kesusilaan atau harta benda sendiri maupun orang
lain, karena ada serangan atau ancaman serangan yang sangat dekat pada saat itu yang
melawan hukum pada saat itu.

d). Menjalankan Peraturan Undang-Undang ( pasal 50 KUHP), “Tidak dipidana


seseorang yang melakukan perbuatan untuk melaksanakan peraturan undang-undang”.

2
Misalnya pejabat polisi yang menembak mati seorang pengendara sepeda yang
melanggar peraturan lalu lintas karena tidak mau berhenti tanda peluitnya.

e). Melaksanakan Perintah Jabatan: Pasal 51 ayat (1) Kitab Undang-Undang


Hukum Pidana mengatakan "tidak dipidana seseorang yang melakukan perbuatan
untuk melaksanakan perintah jabatan yang sah". Orang dapat melaksanakan undang-
undangnya sendiri, tetapi juga dapat menyuruh orang lain untuk melaksanakannya.
Maka jika seseorang melakukan perintah yang sah ini, maka ia tidak melakukan
perbuatan yang melawan hukum.

C. Ketentuan Undang -Undang Tindak Pidana

Ketentuan undang-undang sebagai alasan penghapus pidana berdasarkan pasal


50 KUHP, apabilah peraturan-peraturan perundang-undangan tersebut telah
meletakkan suatu kewajiban untuk melakukan suatu perbuatan tertentu kepada
seseorang, sehingga perbuatan yang telah dilakukan oleh orang itu merupakan suatu
pelaksanaan kewajiban yang sesuai dengan peraturan yang tertulis dengan cara-cara
yang pantas dan sesuai dengan undang undang disini diletakkan suatu prinsip, bahwa
apa yang telah diharuskan atau diperintahkan oleh suatu undang-undang tidak
mungkin untuk diancam pidana dengan undang-undang yang lain.

3
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Penghapusan pidana adalah suatu peraturan yang ditujukan kepada hakim. Adapun
alasan penghapus pidana yang diatur dalam KUHP terbagi menjadi dua, 1). Alasan
pembenar, yaitu alasan yang menghapuskan sifat melawan hukumnya perbuatan. 2).
Alasan pemaaf, yaitu alasan yang menghapuskan kesalahan terdakwa.
1). Pasal 44 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana memuat ketentuan bahwa tidak
dapat dipidana seseorang yang melakukan perbuatan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kepadanya karena kurang sempurna akal/jiwanya atau terganggu
karena sakit. 2). Daya paksa, tidak dipidananya seseorang yang melakukan perbuatan
yang didorong oleh daya paksa. 3). Pembelaan darurat, yaitu pembelaan terpaksa untuk
diri sendiri maupun orang lain. 4). Menjalankan Undang-Undang, yaitu tiap peraturan
yang dibuat oleh alat pembentuk undng-undang yang umum. 5). Melaksanakan Perintah
Jabatan: Pasal 51 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengatakan "tidak
dipidana seseorang yang melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yang
sah".

4
DAFTAR PUSTAKA

Adami Chazawi, 2002, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 1, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Moeljatno, 2006, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Bumi Aksara, Jakarta.


https://izinesia.id/alasan-penghapus-tindak-pidana-dalam-kuhp/#:~:text=Alasan
%20pembenar%2C%20yaitu%20alasan%20yang,alasan%20yang%20menghapuskan
%20kesalahan%20terdakwa. Di akses pada 11 November 2023.

http://repository.ubb.ac.id/414/2/Bab-1.pdf . Di akses pada 11 November 2023.

Anda mungkin juga menyukai