Jurnal 2
Jurnal 2
TESIS SARJANA
Disusun oleh:
PROGRAM INTERNASIONAL
YOGYAKARTA
2021
1
Machine Translated by Google
2
Machine Translated by Google
DESAIN TATA LETAK TOKO MENGGUNAKAN ALGORITMA BLOCPLAN UNTUK MENGURANGI SAMPAH
KEGIATAN TRANSPORTASI PRODUK BIOFERTILIZER
TESIS SARJANA
Ditulis oleh:
Pengawas
3
Machine Translated by Google
4
Machine Translated by Google
HALAMAN DEDIKASI
Al-hamdu lillahi rabbil 'alamin dan Syukur kehadirat Allah Subÿÿnahu wataÿÿlÿ atas
berkah, cinta, kesempatan, kesehatan, rahmat, yang memberikan inspirasi dan stamina utama bagi penulis
untuk menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Desain Tata Letak Lantai Toko Menggunakan
Algoritma BLOCPLAN untuk mengurangi aktivitas Pengangkutan Limbah pada produk Pupuk Hayati (Case
Studi : PT. Centra Bioteknologi Indonesia”. Salam hormat untuk Nabi kita tercinta Muhammad Salla
-llÿhu ÿalayhÿ wa-ÿÿlihÿ wa-sallam, yang telah mengantarkan umat manusia ke dunia yang penuh ilmu pengetahuan sebagaimana
Laporan ini saya persembahkan untuk keluarga penulis dan seluruh pembaca khususnya Industri
Mahasiswa Jurusan Teknik sebagai salah satu koleksi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah dengan tulus memberikan dukungannya
dan motivasi dalam penyelesaian laporan magang ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas segala nikmat-Nya dan Nabi Muhammad SAW atas nikmat-Nya
2. The author’s beloved father, Mohmmad Bekti Hendrianto, Se., M, Sc, mother, Zahara
Febriyanti, S.T., M.M, sister, dr. Afifah Khoiru Nisa, Aisha Sophie Nabiha, Zafira Cheysa
Azzahra, dan keluarga lainnya yang telah mendoakan dan memberikan semangat serta moral juga
3. Winda Nur Cahyo, ST, MT, Ph.D. sebagai dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan
5
Machine Translated by Google
Indonesia.
7. Ibu Devy, pengurus IP yang dengan sabar membantu para mahasiswa IP khususnya penulis.
8. Mr. Luhur Sediyoadi, drh. as Head of Director PT Centra Biotech Indonesia who has been
10. Bapak Adam Sediyoadi Putra, S. Ant adalah pembimbing saya yang selalu membimbing penulis selama ini
penelitian.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyelesaian ini
penelitian yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan yang mereka lakukan dengan rahmat
dan tambahan bimbingan agar mereka dapat menerima kebaikan untuk kita semua. Penulis menyadari hal itu
Laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan serta kelemahan, oleh karena itu bersifat membangun
kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Penulis mengharapkan laporan ini
Ini akan membawa manfaat bagi semua orang yang membaca ini.
6
Machine Translated by Google
MOTTO
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
“Sesungguhnya Kami jadikan apa saja yang ada di bumi sebagai hiasannya, agar Kami dapat
cobalah mereka (untuk mengetahui) manakah di antara mereka yang paling baik amalnya.”
(HR.Thabrani).
7
Machine Translated by Google
ABSTRAK
PT. Centra Biotech Indonesia adalah perusahaan nasional yang memproduksi dan memasarkan ramah lingkungan
produk bioteknologi ramah lingkungan dengan bahan dasar mikroba khusus sebagai komposisi utamanya.
PT. Centra Biotech Indonesia menyediakan berbagai produk bioteknologi di bidang pertanian, peternakan,
perikanan, dan sebagainya, untuk mendukung kesehatan dan produktivitas. Saat ini, tata letak Fasilitas di PT. Pusat
Biotech Indonesia belum menggunakan aturan khusus dalam penempatan peralatan dan mesin yang digunakan
untuk proses produksi dan tidak memperhatikan alur proses produksi. Ini
mengakibatkan terbatasnya ruang bagi pekerja, serta pengulangan aktivitas yang mengakibatkan terbuangnya waktu,
proses produksi yang tidak efisien sehingga menurunkan produktivitas. Perencanaan tata letak fasilitas
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah BLOCPLAN. BLOCPLAN adalah program yang dikembangkan untuk tata letak fasilitas
desain menggunakan algoritma hybrid yang menggabungkan algoritma konstruktif dan algoritma perbaikan.
Fungsi tujuan BLOCPLAN adalah meminimalkan jarak antar fasilitas atau memaksimalkannya
hubungan yang erat antar masing-masing workstation. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat
menyimpulkan bahwa kegiatan Limbah yang berdampak langsung terhadap aliran material handling adalah pada
Kategori Sampah Transportasi yaitu jarak antar stasiun kerja. Tata letak yang diusulkan
dapat mengurangi jarak antar stasiun kerja sebesar 32% dan jarak Traveling Distance sebesar
Penanganan Material sebesar 27%. Hal ini menunjukkan bahwa tata letak proposal dapat diterapkan di PT.
Centra Biotech Indonesia karena dapat mengurangi 32% Limbah Transportasi yang dibutuhkan
Kata Kunci: Tata Letak Fasilitas, BLOCPLAN, Jarak Perjalanan, Limbah Transportasi.
8
Machine Translated by Google
DAFTAR ISI
9
Machine Translated by Google
5.1 Analisis Pemetaan Arus Nilai dan Aktivitas Pemborosan.................................. ... 7978
10
Machine Translated by Google
DAFTAR GAMBAR
11
Machine Translated by Google
LAMPIRAN
12
Machine Translated by Google
DAFTAR TABEL
Tabel 4.23 Jarak dan Jarak Perjalanan dari Usulan Tata Letak.................................. ... 7877
13
Machine Translated by Google
Perancangan Tata Letak Shopfloor Menggunakan algoritma BLOCPLAN untuk mengurangi Transportasi Limbah
BAB I
PERKENALAN
Perkembangan bisnis beberapa tahun terakhir ini sangat pesat, terutama bisnis di bidang
industri manufaktur. Selama lebih dari dua puluh tahun, peran industri manufaktur dalam
Perekonomian Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar (Kurniati, 2010). Di Indonesia, manufaktur
Industri merupakan salah satu sektor andalan penggerak pertumbuhan ekonomi, dalam 10 tahun terakhir pertumbuhannya
industri manufaktur Indonesia berada pada kisaran 2,2-6,1% (Lestari, 2017). Cepat
Perkembangan dunia usaha berdampak pada persaingan usaha yang sangat tajam dan ketat di kedua negara tersebut
pasar domestik dan internasional. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
menuntut perusahaan untuk turut serta mengembangkan usahanya agar mampu bersaing
dengan perusahaan lain. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk menerima perkembangan tersebut karena mereka
menyebabkan meningkatnya persaingan antar perusahaan. Meningkatnya persaingan antar perusahaan bisa
menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di masa sekarang ini
teknologi. Untuk meningkatkan produktivitas, perusahaan harus mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan atau
dikategorikan sebagai kegiatan Pemborosan sehingga waktu yang dibutuhkan dapat lebih optimal. Oleh karena itu, kita harus
mengubah pandangan rantai pasokan tradisional menjadi lebih modern berdasarkan orientasi pelanggan
dengan tujuan jangka panjang yang didukung oleh teknologi yang memadai dan komunikasi yang baik. (Murphy &
Kayu, 2003). Selain itu, value atau nilai tambah pada suatu produk menjadi sangat penting. Sehingga
produk dapat bersaing dengan pesaing lainnya dan harus dilakukan secara efektif dan efisien.
(Virginia, 2013).
PT. Centra Biotech Indonesia merupakan perusahaan nasional yang memproduksi dan memasarkan
produk bioteknologi ramah lingkungan dengan bahan dasar mikroba khusus sebagai bahan pembuatnya
komposisi utama. PT. Centra Biotech Indonesia menyediakan berbagai produk bioteknologi
14
Machine Translated by Google
pertanian, peternakan, perikanan, dan sebagainya, untuk menunjang kesehatan dan produktivitas. Selama
proses perkembangan perusahaan, PT. Centra Biotech Indonesia sedang mengalami permasalahan dalam hal ini
berupa semakin banyaknya permintaan produk sehingga tata letak di PT. Pusat Bioteknologi
Indonesia belum sepenuhnya tertata secara maksimal, dan penempatan fasilitas yang belum masuk
Sesuai dengan hubungan antar aktivitas menyebabkan ketidaknyamanan dan gerakan tidak efektif
untuk berkoordinasi secara langsung. Di bawah ini adalah tabel peningkatan permintaan produk sepanjang tahun 2020 berdasarkan
pada PT. Centra Biotech Indonesia, antara produk pupuk cair dan pupuk bubuk
produk.
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
-
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOP DES
Saat ini, tata letak Fasilitas di PT. Centra Biotech Indonesia belum menggunakan aturan khusus dalam hal ini
penempatan peralatan dan mesin yang digunakan untuk proses produksi dan tidak membayar
memperhatikan alur proses produksi. Hal ini juga mengakibatkan terbatasnya ruang bagi pekerja
sebagai pengulangan kegiatan yang mengakibatkan terbuangnya waktu, tidak efisiennya proses produksi
mengurangi produktivitas. Menurut Susetyo dkk. (2010), sistem material handling yang kurang
sistematis dapat menjadi masalah besar dan mengganggu proses produksi secara keseluruhan. Sebagai hasil dari
perencanaan yang tidak sistematis terhadap tata letak fasilitas produksi, alur proses produksi
terhambat dan terdapat kemungkinan bahaya yang timbul akibat risiko proses produksi.
Bahaya yang timbul dari kegiatan produksi dapat berupa kecelakaan atau gangguan kesehatan
karyawan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yuliantoro dkk. (2014) bahwa semakin kecil
nilai jarak perjalanan yang dihasilkan, semakin dekat jarak tempuh pekerja untuk berpindah ke fasilitas lain,
15
Machine Translated by Google
dan semakin kecil nilai indeks keselamatan maka semakin rendah pula tingkat kecelakaan yang dialami pekerja
Selain itu, peneliti menemukan adanya kegiatan yang dikategorikan sebagai Transportasi
Pemborosan yang diakibatkan oleh Material Handling sehingga memakan waktu yang lama untuk melakukan proses produksi
menjadi lebih lambat. Saat ini total jarak antar workstation yang ditemukan peneliti adalah 273,7
meter dan total Jarak Perjalanan yang harus dilakukan perusahaan untuk melaksanakan material tersebut
proses penanganannya adalah 9117,6 meter atau lebih dari 9 kilometer, hal ini dapat dikategorikan sebagai sampah pada
segi transportasi sehingga dapat dilakukan perbaikan dengan merancang tata letak fasilitas.
Oleh karena itu, perancangan fasilitas perlu dilakukan dengan strategi yang tepat agar dapat terwujud
menguntungkan perusahaan. Perancangan ulang tata letak dilakukan dengan mempertimbangkan keterkaitan
dan mengoptimalkan jarak antar area sehingga dapat mengurangi Limbah. Dalam mendesain ulang tata letak
yang memperhatikan hubungan antar area dengan menggunakan metode Activity Relationship.
Dimana metode ini akan membantu mempertimbangkan betapa pentingnya hubungan antar wilayah, aliran sungai
proses produksi, dan optimalisasi penggunaan ruang sehingga dapat tercipta tata letak yang optimal
(Mayers & Stephens, 2005). Fasilitas yang berhubungan langsung dengan produk adalah produksi
lantai. Desain lantai produksi adalah kunci lingkungan produksi yang efisien. Itu
Efisiensi suatu proses produksi dapat dicapai dengan desain yang tepat. Beberapa metode bisa dilakukan
digunakan untuk melakukan perencanaan tata letak fasilitas, seperti Perencanaan Tata Letak Sistematis (SLP),
Fasilitas Teknik (CRAFT), BLOCPLAN, dan lain-lain. Metode perencanaan tata letak fasilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah BLOCPLAN. BLOCPLAN adalah program yang dikembangkan untuk desain tata letak fasilitas
menggunakan algoritma hybrid yang menggabungkan algoritma konstruktif dan algoritma perbaikan. Itu
fungsi tujuan BLOCPLAN adalah meminimalkan jarak antar fasilitas atau memaksimalkannya
Konsep Lean Production merupakan konsep perampingan proses produksi dengan membayar lebih
memperhatikan TQC (waktu, kualitas, dan biaya) (Rabbani, 2017). Lean Manufacturing (LM) adalah sebuah
metode produksi yang pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan Jepang Toyota. (Khani, dkk,
16
Machine Translated by Google
bahkan dalam konteks meningkatnya permintaan tenaga kerja saat ini, untuk mencapai tingkat kualitas yang lebih tinggi
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka rumusan masalah yang akan dibuat
yang diterapkan adalah bagaimana mengurangi kegiatan pengangkutan sampah di PT. Centra Biotech Indonesia oleh
merancang tata letak fasilitas pada alur proses produksi produk pupuk hayati.
1.3.Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini perlu adanya keterbatasan penelitian agar penelitian dapat lebih banyak lagi
fokus dan tepat sasaran. Batasan masalah yang diambil untuk penelitian ini adalah:
2. Perancangan ulang tata letak fasilitas hanya dilakukan pada lantai produksi
6. Hasil rancangan Tata Letak Fasilitas tidak dibandingkan dengan metode lainnya.
1.4.Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam hal ini
penelitian adalah:
1. Menganalisis beberapa aktivitas di perusahaan yang termasuk dalam kategori aktivitas Waste dan
2. Mendesain ulang tata letak fasilitas guna mengurangi aktivitas pemborosan yang terdapat pada perusahaan.
1.5.Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadikan industri pupuk hayati pada perusahaan tersebut
PT. Centra Biotech Indonesia menerapkan prinsip kaizen atau perbaikan berkelanjutan
dapat meningkatkan produktivitas dalam perusahaan dan dapat menjalankan kegiatan produksi secara maksimal.
17
Machine Translated by Google
Agar penelitian ini mudah dipahami dan memenuhi syarat, maka penulisannya dibagi menjadi
Bab ini berisi ulasan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang diangkat.
Landasan teori tersebut secara langsung menunjang pelaksanaan penelitian dan sekaligus menjadi landasan
landasan atau pedoman dalam pembahasan pemecahan masalah yang berkaitan dengan analisis yang dilakukan
riset.
Bab ini berisi uraian tentang bahan penelitian, alat, prosedur penelitian, variabel,
dan data yang akan dipelajari serta metode analisis yang digunakan dan diagram alir penelitian.
Berisi uraian mengenai gambaran umum perusahaan, data-data yang dibutuhkan dalam permasalahan-
pemecahan, dan pengolahan data dari hasil penelitian sesuai dengan metode yang digunakan. Selain itu,
BAB V PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian, dan kesesuaian hasil tersebut dengan
Berisi kesimpulan atas analisis yang dilakukan, rekomendasi atau saran terhadap hasilnya
dicapai, dan permasalahan yang ditemukan selama penelitian, sehingga dapat diberikan rekomendasi
dipelajari pada penelitian selanjutnya.
18
Machine Translated by Google
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Tinjauan pustaka ini dimaksudkan untuk mengkaji penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dan berkaitan sehingga dapat mengambil posisi
penelitian yang dilakukan dapat diketahui. Tinjauan pustaka dari peneliti sebelumnya antara lain:
1. (Evi Febianti, Kulsum, Deby Pradifta, 2020) dalam jurnal penelitian berjudul “Raw Material
Relayout Gudang Menggunakan Metode CORELAP dan CRAFT di PT. XYZ". Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan saran perbaikan tata letak pabrik dengan meminimalkan
jarak yang ditempuh. Metode yang digunakan adalah CORELAP (Computerized Relationship Layout
Metode CORELAP dibuat dengan menempatkan aktivitas-aktivitas yang paling berkaitan berdasarkan yang diinginkan
kedekatan dan sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Sedangkan metode CRAFT dibuat dengan cara
bertukar lokasi kegiatan pada tata letak awal untuk menemukan solusi yang lebih baik berdasarkan
peta hubungan aktivitas. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa total jarak tempuh pada
tata letak metode perusahaan adalah 55.072,05 meter, sedangkan total jarak tempuh pada metode perusahaan adalah 55.072,05 meter, sedangkan total jarak tempuh pada
usulan tata letak dengan metode CORELAP adalah 41.067,02 meter dan tata letak
2. (Ukurta Tarigan, Robby Simbolon, Meilita T Sembiring, Uni Pratama P Tarigan, Nurhayati
Sembirin, Indah R Tarigan, 2019) Melakukan penelitian dengan judul “Redesign dan
Simulasi Tata Letak Fasilitas Produksi Gripper Rubber Seal Menggunakan Corelap
Algoritma, Aldep, dan Flexsim". PT. ABC merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pembuatan segel karet. Perusahaan ini mempunyai masalah dengan tata letak produksinya
lantainya yaitu lintas lalu lintas dan jarak di beberapa stasiun juga terlalu jauh
menyebabkan aliran material terganggu. Permasalahan ini dapat diatasi dengan memperbaiki
tata letak lantai produksi dengan menggunakan metode CORELAP dan ALDEP kemudian dilakukan a
simulasi dengan perangkat lunak Flexsim. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata letak usulan
fasilitas yang dapat meminimalkan jarak perpindahan material dengan membandingkan efisiensi
perpindahan momen layout aktual dengan layout usulan. Hasil dari ini
19
Machine Translated by Google
PT. ABC dari 14.495,08 meter/bulan menjadi 5930,19 meter/bulan dengan menggunakan CORELAP
tata letak yang diusulkan juga meningkat dari 53,67% menjadi 93,74% pada algoritma CORELAP dan
78,18% pada algoritma ALDEP. Setelah melakukan simulasi untuk mencari metode terbaik, maka
usulan tata letak dipilih yang merupakan tata letak dari algoritma CORELAP dengan
3. (Andi Rahayu Putri, Lely Herlina, Putro Ferro Ferdinant, 2017). Also conducted research
Lini Produksi PT. KHI Pipe Industries". PT. KHI Pipe Industries adalah yang terbesar
perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan pipa baja las di Indonesia. Berdasarkan laporan
pada pembuatan pipa gas spiral pada periode sebelumnya terdapat beberapa jenis
limbah seperti overproduksi yang berasal dari banyaknya pipa reject sebanyak 57 buah
pipa yang diproduksi sebanyak 885 buah menyebabkan produksi pipa harus ditingkatkan sebesar
57 buah untuk menggantikan produk pipa yang ditolak, hal ini juga menyebabkan adanya waktu tunggu untuk produk tersebut
pipa, proses selanjutnya dapat dilakukan, dari laporan produksi yang sama ditemukan 1290
perintah kerja menggunakan model penilaian pemborosan dan nilai persentase akhir setiap pemborosan
adalah 27% untuk cacat, 18% untuk kelebihan produksi, 14 untuk persediaan, 13 untuk pergerakan, 11% untuk
transportasi, 8% untuk proses dan 8% untuk menunggu. Cacat tersebut merupakan limbah terbesar yang diperoleh
dari perhitungan hasil kuesioner WAM, kemudian dilakukan Value Stream Mapping
Alat (VALSAT) yang digunakan adalah pemetaan filter kualitas. Akar permasalahan dari yang sudah ada
cacat diketahui dengan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA), dan dari akar yang ada
permasalahan, saran perbaikan dilakukan dengan menggunakan alat 5W1H, seperti penyediaan pada
pelatihan kerja bagi operator, perawatan mesin secara rutin, penggantian suku cadang secara berkala
suku cadang, penyimpanan yang lebih baik, dan pemilihan material yang lebih baik.
20
Machine Translated by Google
2.2.Jenis produksi
JWM Bertrand (1990) mengklasifikasikan sistem manufaktur berdasarkan jenis produksinya menjadi 4
kategori, yaitu:
Dalam strategi MTS, persediaan dibuat dalam bentuk produk jadi yang siap pakai
kebutuhan bahan baku, dan membuatnya untuk penyimpanan. Konsumen akan memesan produk jika
berfokus pada pemenuhan kebutuhan tingkat persediaan dan pesanan yang tidak teridentifikasi dalam
proses produksi. Sistem produksi mengembangkan tingkat persediaan berdasarkan masa depan
pesanan, bukan pesanan saat ini. Dalam strategi ini, risiko persediaan lebih besar. Contoh dari
Strategi ATO, semua sub-perakitan masuk ke inventaris. Ketika pesanan suatu produk tiba,
perusahaan dapat dengan cepat merakit komponen menjadi produk jadi. Strategi ini digunakan
oleh perusahaan yang memiliki produk modular, yang dapat dirakit menjadi beberapa final
produk. Strategi ini memiliki 'risiko moderat' terhadap investasi inventaris. Operasi lebih banyak
terfokus pada modul atau bagian. Contoh produk: mobil, elektronik, komersial
komputer, restoran cepat saji yang menyediakan beberapa paket sembako, dan lain-lain.
Make-to-order adalah istilah yang mengacu pada perusahaan yang memproduksi pesanan dan disesuaikan
produk dengan spesifikasi pelanggan tertentu tetapi tidak diulang secara teratur atau a
cara yang dapat diprediksi (Hill, 2000). Di sektor MTO, sebagian atau seluruh produksi berlangsung
setelah pesanan pelanggan diterima. Perusahaan MTO memiliki sedikit produk standar dan
permintaan yang sulit diprediksi dan mudah berubah (Waszkowski, 2016). Aktivitas proses dimulai ketika
konsumen menyampaikan spesifikasi produk yang dibutuhkan dan perusahaan akan membantu konsumen
menyiapkan spesifikasi produk, beserta harga dan waktu pengiriman. Contoh produk:
komponen mesin, komputer untuk penelitian, dan lain-lain. Perusahaan berdasarkan pesanan (membuat
to order) mempunyai pola stokastik terhadap kedatangan pesanan dan perubahan kondisi pada pabrik
21
Machine Translated by Google
lantai yang sulit diprediksi. Keadaan ini seringkali menyebabkan jadwal awal yang telah ada
Dalam bisnis EngineerÿTo-Order (ETO), sebuah perusahaan merancang dan memproduksi produk baru
produk berdasarkan kebutuhan pelanggan yang menuntut desain teknik unik atau
penyesuaian signifikan terhadap desain yang telah terbukti. Produk ETO seringkali sangat kompleks,
diproduksi dalam volume rendah, dan dikembangkan melalui kolaborasi erat dengan pelanggan. Satu
contoh untuk produk ETO adalah sistem produksi seperti pabrik pengolahan (Joergensen et al,
2010). Di ETO, tidak ada inventaris. Produk belum dibuat sebelum ada pesanan.
Ketika pesanan tiba, perusahaan akan mengembangkan desain produk seiring dengan waktu dan
biaya yang diperlukan. Jika desain disetujui oleh konsumen, maka akan tercipta produk baru. Ini
strategi tidak memiliki inventaris risiko (risiko nol). Dan cocok untuk produk baru atau unik. Untuk
misalnya Kapal, komputer untuk militer, prototipe mesin baru, dan lain-lain.
Pengoperasian lebih terfokus pada spesifikasi pesanan dari konsumen dibandingkan dengan pesanan
sebuah perusahaan (Lee, 2006). Dalam pembuatannya menggunakan 4 kelompok simbol yaitu proses, bahan,
22
Machine Translated by Google
Value Stream Mapping akan menggambarkan keseluruhan proses bisnis sehingga membantu dalam pembuatannya
perbaikan proses bisnis. Dimana hal ini menjadi kelebihan pada metode ini dibandingkan dengan limbahnya
metode Relationship Matrix (WRM) yang hanya berfokus pada tujuh pemborosan, sedangkan VSM bisa
mengidentifikasi seluruh pemborosan yang terjadi saat dibutuhkan. Model penilaian limbah (WAM), yang
terdiri dari matriks hubungan limbah (WRM) dan kuesioner penilaian limbah (WAQ).
Yang mempunyai kelebihan berupa matriks sederhana dan kuesioner yang mencakup banyak hal
dan mampu berkontribusi mencapai hasil yang akurat dalam mengidentifikasi setiap hubungan dan sebab
23
Machine Translated by Google
Tahap pertama dalam pemetaan Value Stream adalah persiapan peta keadaan. Menganalisis
Aliran material dalam keadaannya saat ini akan memberikan gambaran umum dan informasi tentang proses tersebut
dan keadaannya saat ini. Value Stream mengacu pada semua aktivitas (bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
kegiatan) yang penting untuk menghasilkan produk tertentu melalui penerapan tiga hal kritis
transformasi. VSM membantu manajer dalam membedakan aktivitas yang bernilai tambah dari aktivitas yang tidak bernilai tambah.
kegiatan tambahan; juga, hal ini dapat diterapkan sebagai alat strategis untuk pengambilan keputusan yang dapat diterapkan
mendesain ulang proses dan memperbaikinya secara terus menerus (SEED Mojib Zahraee, 2020).
Lean dapat didefinisikan sebagai pendekatan sistemis untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan atau yang tidak memberikan nilai tambah
kegiatan melalui perbaikan berkelanjutan yang radikal dengan mengendalikan produk (bahan, pekerjaan
proses, output) dan informasi menggunakan sistem tarikan dari pelanggan internal dan eksternal untuk dikejar
keunggulan dan kesempurnaan (Gaspersz, 2011). Lean manufacturing berfokus pada menghilangkan dan
mengurangi pemborosan yang terjadi pada perusahaan yang dilakukan dengan dua cara yaitu penyederhanaan
prosedur dan mempercepat proses produksi. Prinsip utama lean manufacturing adalah
melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan nilai, aliran nilai, aliran, dan daya tarik bisnis
operasi (Lian, 2007). Menurut Womack dan Jonas (2003) mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan
yang ada dalam proses desain, produksi, dan operasi produk dan layanan, juga
karena manajemen rantai pasok yang berhubungan dengan pelanggan menjadi tujuan atau fokus utama dari lean
konsep manufaktur.
Lean Manufacturing, juga dikenal sebagai Lean Enterprise, Lean Production, atau hanya disebut
"Lean" adalah metodologi praktik produksi yang berfokus pada penggunaan dan pemberdayaan sumber daya
untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, melalui menghilangkan pemborosan yang terjadi. Prosesnya agar lebih
terjadi proses yang efektif dan efisien, dengan kualitas output yang lebih baik.
24
Machine Translated by Google
Lean merupakan suatu kegiatan atau upaya perbaikan berkelanjutan dengan tujuan (Gaspersz, 2008):
a) Menghilangkan pemborosan.
2.4.Sembilan Limbah
Pemborosan dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah jika dilihat dari sudut pandang pelanggan
pandangan (Hines & Taylor, 2000). Menurut Gaspersz (2008), ada dua jenis sampah utama,
yakni jenis sampah satu dan sampah jenis dua. Pemborosan tipe satu adalah semua aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah
dalam proses mengubah masukan menjadi keluaran sepanjang Arus Nilai, namun aktivitas ini tidak bisa
dihindari saat ini. Misalnya kegiatan pemeriksaan dan penyortiran merupakan kegiatan yang tidak menambah
nilai dan oleh karena itu disebut sebagai pemborosan, namun kegiatan ini tidak dapat dihindari. Ketik dua limbah
merupakan kegiatan yang tidak menghasilkan nilai tambah dan perlu segera dihilangkan. Untuk
Menurut (Gaspersz, 2008) terdapat 9 jenis limbah yang terdapat pada industri yang dikenal dengan sebutan
E-DOWNTIME yaitu:
1. Lingkungan: kesehatan dan keselamatan EHS merupakan jenis limbah yang terjadi akibat kelalaian
dalam memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip EHS. Misalnya, udara bertekanan atau
kebocoran air yang sering diabaikan dan berapa lama peralatan dinyalakan.
2. Cacat (Defective Product), merupakan kesalahan yang terjadi pada proses pembuatan produk
3. Overproduksi, diartikan sebagai kegiatan produksi yang mengakibatkan terlalu banyak atau terlalu cepat
4. Menunggu adalah masa dimana tidak ada aktivitas yang dilakukan oleh manusia, informasi,
atau barang dalam jangka waktu yang lama sehingga mengakibatkan terganggunya aliran dan berkepanjangannya timbal
waktu.
5. Tidak memanfaatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan pegawai merupakan suatu pemborosan manusia
sumber daya yang terjadi karena tidak menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
karyawan.
25
Machine Translated by Google
6. Transportasi, adalah pemborosan yang diakibatkan oleh perpindahan material, barang, informasi,
7. Persediaan (excess storage), merupakan penyimpanan yang berlebihan dan keterlambatan informasi atau produk,
8. Gerakan (Unnecessary Movement), gerakan yang tidak diperlukan dapat disebabkan oleh buruknya
9. Excess Processing, adalah pemborosan yang diakibatkan oleh suatu proses kerja yang menggunakan prosedur dan sistem
Fasilitas adalah sesuatu yang ditanamkan dan dimaksudkan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Secara umum,
perencanaan tata letak fasilitas bertujuan untuk menyederhanakan jalannya kegiatan, meminimalkan perpindahan material,
fleksibilitas, menjaga perputaran barang setengah jadi, meminimalkan penggunaan ruang gedung,
dan memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi pekerja dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya
(Purnomo, 2004). Menurut Sritomo Wignjosoebroto (2009), tata letak pabrik dapat didefinisikan
sebagai tata cara menyiapkan fasilitas pabrik untuk menunjang proses produksi. Ini
penataannya akan berguna untuk area penempatan mesin-mesin atau penunjang produksi lainnya
fasilitas, pergerakan perpindahan material, penyimpanan material baik sementara maupun permanen,
personel pekerja, dan sebagainya. Untuk mencapai tujuan perencanaan tata letak fasilitas,
1. Jarak antar fasilitas minimal, sehingga dapat menghemat tenaga, waktu, dan material perpindahan
biaya.
2. Aliran material berjalan dengan baik dan tidak mengganggu proses lain yang sedang berjalan.
3. Pemanfaatan ruang gedung secara efektif dengan memberikan jarak antar mesin yang tidak keduanya
4. Tata letak yang fleksibel sehingga mudah disesuaikan jika terjadi perubahan mengikuti perkembangan
perencanaan sistem dan fasilitas yang meliputi perancangan fasilitas, tata letak, dan penanganan
bahan-bahan yang menunjang kegiatan produksi pada suatu perusahaan (Tompkins, et al., 2003). Tata letaknya
26
Machine Translated by Google
merupakan landasan utama dalam dunia industri. Menurut Wignjosoebroto (2003), pabrik
tata letak atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas pabrik
Ada dua hal utama dalam perencanaan fasilitas, yaitu terkait dengan lokasi pabrik
perencanaan dan desain fasilitas produksi yang meliputi desain struktur pabrik, tata letak fasilitas
desain, dan penanganan material. Lokasi pabrik perlu direncanakan dengan tujuan
perusahaan merupakan lokasi yang mampu memberikan total biaya yang minimum dan mendatangkan hasil yang maksimal
laba. Sedangkan perancangan fasilitas produksi adalah untuk memenuhi kapasitas dan kualitas produksi
kebutuhan dengan cara yang paling ekonomis melalui pengaturan yang efektif dan efisien dan
koordinasi. Perancangan fasilitas ini terdiri dari perancangan sistem Fasilitas, fasilitas produksi
Menurut Heragu (1997), jenis tata letak fasilitas didasarkan pada sistem aliran material
Disebut juga tata letak alur, tata letak jalur produksi, tata letak jalur perakitan, dan tata letak
berdasarkan produk. Pada tata letak jenis tata letak produk, susunan mesin dan
Secara umum, jenis ini diterapkan pada perusahaan manufaktur dengan satu jenis produk atau
beberapa jenis produk dengan jumlah produksi yang tinggi. Kelebihan tipe ini
tata letaknya adalah meminimalkan waktu perpindahan material, waktu pemrosesan, dan kemudahan
perencanaan dan pemantauan. Kelemahan tata letak produk adalah kurangnya fleksibilitas
Tata letak proses juga dikenal sebagai tata letak berdasarkan proses atau tata letak toko pekerjaan. Jenis ini
tata letak diterapkan pada perusahaan manufaktur dengan produk dan jenis pekerjaan yang bervariasi,
dan jumlah produksi yang rendah. Dalam tata letak proses, persiapan produksi
mesin dikelompokkan menjadi satu departemen sesuai dengan jenis mesin atau
peralatan yang digunakan. Kelebihan tipe ini adalah mendukung fleksibilitas kerja dan
27
Machine Translated by Google
memberikan kesempatan kepada pekerja untuk menjadi ahli di bidangnya. Kelemahan dari
tata letak jenis tata letak proses dapat meningkatkan biaya pemindahan material serta
Dalam tata letak posisi tetap, produk tidak berpindah dari satu tempat ke tempat lain melainkan
produk. Pada umumnya tata letak jenis ini digunakan untuk produk yang berukuran besar dan
sulit untuk bergerak. Keuntungan dari tata letak jenis ini adalah minimalisasinya
tata letak jenis ini adalah biaya pemindahan mesin dan kurangnya pemanfaatan
Pada tata letak jenis ini, sistem produksi dibagi menjadi beberapa subsistem, dimana
dalam sistem tersebut terdapat proses produksi untuk menghasilkan berbagai macam jenis part produk.
Pada tata letak jenis ini, perusahaan tidak hanya mengadopsi satu jenis tata letak saja, tetapi juga
menggabungkan beberapa jenis tata letak seperti tata letak produk, tata letak posisi tetap, dan
Perancangan tata letak fasilitas dalam suatu proses produksi merupakan kunci utama peningkatan pabrik
produktifitas. Tata letak fasilitas merupakan pengaturan penempatan sekelompok mesin yang paling efektif
di lantai produksi atau area pabrik sehingga dapat menghemat Material Handling sebesar 20%-50%. Desain
dapat digunakan untuk mengurangi biaya penanganan material dan jarak perpindahan material (Susetyo, 2010).
Tujuan perancangan fasilitas secara umum adalah untuk menentukan bagaimana kegiatan dan produksinya
fasilitas dapat diatur sedemikian rupa untuk menunjang tercapainya tujuan utama produksi
Penataan mesin, peralatan dan ruang kerja yang baik menghasilkan kemudahan dalam produksi
proses.
28
Machine Translated by Google
Pengaruh jarak terhadap material handling akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan. Selain itu,
3. Pertahankan fleksibilitas.
Ada kalanya sebuah pabrik menuntut perubahan tata letak karena adanya perubahan
proses.
Kegiatan penanganan material yang lancar mengurangi penumpukan barang di stasiun kerja. A
total waktu sirkulasi yang kecil akan mengurangi jumlah barang setengah jadi yang dihasilkan
Penggunaan fasilitas produksi yang tepat akan mengurangi biaya penggunaan fasilitas yang tidak diperlukan
Ketelitian dalam tata letak peralatan yang digunakan akan menghemat (efisiensi) ruang yang digunakan.
7. Memudahkan pengawasan.
Tata letak yang baik akan memudahkan dalam hal pengawasan terhadap kegiatan produksi yang dilakukan
keluar.
Mesin dan peralatan yang ditempatkan pada tempat yang tepat akan mengurangi terjadinya
Menurut James A Tompkins (2003), ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur
jarak dari satu lokasi ke lokasi lain. Metode yang digunakan tergantung pada ketersediaan tenaga yang mumpuni
personel, waktu pengumpulan data, dan jenis sistem transfer material yang digunakan.
1. Jarak Euclidean
29
Machine Translated by Google
Jarak Euclidean adalah jarak yang diukur secara lurus antara pusat suatu fasilitas ke pusatnya
dari fasilitas lain. Jarak Euclidean adalah metrik yang paling sering digunakan untuk menghitung
persamaan dua vektor (Sutoyo, 2010). Rumus Jarak Euclidean adalah akar kuadrat
perbedaan antara 2 vektor. Untuk menentukan jarak Euclidean dari satu fasilitas ke fasilitas lainnya,
gunakan rumus berikut:
/
=[ ( ÿ ) + ( ÿ ) ]
(1)
2. Jarak Lurus
Jarak bujursangkar adalah jarak yang diukur mengikuti jalur tegak lurus dari suatu fasilitas
titik pusat ke titik pusat fasilitas lain. Pengukuran jarak bujursangkar sering digunakan
karena mudah dihitung, mudah dipahami, dan untuk beberapa soal lebih cocok, for
Misalnya untuk menentukan jarak antar kota, jarak antar fasilitas tempat material
peralatan transfer hanya bisa bergerak tegak lurus. Rumus yang digunakan dalam mengukur jarak adalah
(Heragu, 2008):
=|ÿ|+|ÿ|
(2)
30
Machine Translated by Google
3. Persegi Euclidean
Square Euclidean adalah ukuran jarak dengan mengkuadratkan bobot terbesar suatu jarak
antara dua fasilitas yang berdekatan. Rumus yang digunakan pada persegi Euclidean adalah:
2 2
= [( ÿ ) +(ÿ) ]
(3)
4. Jarak Lorong
Besaran jarak lorong sangat berbeda dengan ukuran jarak lainnya. Jarak lorong
akan mengukur jarak sepanjang jalur yang dilalui kendaraan pengangkut material. Lorong
jarak pertama kali diterapkan pada masalah tata letak proses manufaktur. Pada Gambar 2.13 (a)
ukuran jarak lorong antar departemen K dan M adalah jumlah dari a, b, dan d.
Sedangkan pada Gambar 4 (b) jarak lorong departemen 1 dan departemen 3 merupakan penjumlahan dari a,c,
f, dan h. Jarak Lorong pertama kali diterapkan pada masalah tata letak proses pembuatan.
31
Machine Translated by Google
5. Jarak Kedekatan
Adjacency adalah metode kedekatan antar fasilitas atau departemen yang terdapat dalam a
perusahaan. Kelemahan dari pengukuran jarak Adjacency adalah tidak dapat memberikan perbedaan yang nyata
BLOCPLAN (Ikhtisar Tata Letak Blok dengan Perencanaan Terkomputerisasi menggunakan Logika
dan Algoritma) adalah sistem desain tata letak fasilitas yang dikembangkan oleh Donaghey dan Pire di
mengevaluasi tipe tata letak sesuai dengan data masukan. Jumlah baris dalam BLOCPLAN adalah
ditentukan oleh program dan biasanya terdiri dari dua atau tiga jalur (Purnomo, 2004). Data yang digunakan
pada algoritma BLOCPLAN dapat berupa data kualitatif yang dibentuk menggunakan Activity
Relationship Chart (ARC) atau data kuantitatif berupa aliran produk dan ukuran
area departemen yang akan ditempati oleh tata letak fasilitas. Setelah semua data dimasukkan,
tata letak acak akan dihasilkan hingga tata letak yang lebih baik tercapai. Namun dalam rencana blok,
Menurut Hari Purnomo (2004) langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menjalankannya
32
Machine Translated by Google
Bedanya pada metode BLOCPLAN dapat menggunakan linkage map sebagai masukan datanya, sedangkan
Metode CRAFT hanya menggunakan diagram dari-ke. Biaya tata letak dapat diukur berdasarkan jarak atau
Skor kedekatan, dan skor Rel-dist. R-score adalah nilai efisiensi tata letak yang dihasilkan,
Skor Kedekatan merupakan nilai kedekatan suatu fasilitas berdasarkan Hubungan Aktivitas yang telah ditentukan
Charta (ARC), Rel-dist score atau rectilinear distance score adalah total jarak perpindahan material
antara dua fasilitas. Tata letak fasilitas yang diusulkan dipilih berdasarkan R-score terbesar,
kemudian jika terdapat R-score yang sama diikuti dengan pemilihan skor ketetanggaan terbesar, setelahnya
dipilih berdasarkan skor tertinggi, jika masih ada skor ketetanggaan yang sama, maka dilanjutkan
2.8.Hubungan Bekerja
Hubungan Kerja merupakan hubungan yang terjadi secara tata letak antar departemen dalam suatu pabrik
berupa hubungan kuantitatif dan kualitatif serta mempunyai manfaat untuk menganalisis
kondisi tata letak pabrik saat ini sehingga dapat dilakukan perbaikan tata letak menjadi lebih baik
kondisi.
33
Machine Translated by Google
dari industri mana pun. Hubungan antar aktivitas mungkin penting, tidak penting, atau semacamnya
waktu yang tidak diinginkan (Singh, 2009). Hubungan tersebut direpresentasikan dengan beberapa peringkat yang disebut
peringkat kedekatan (JA Tomkins, 2010). Untuk menghasilkan bagan hubungan aktivitas, itu
informasi dapat diperoleh dari survei/wawancara. Dalam survei tersebut, para karyawan
industri diminta, untuk mengidentifikasi dari mana atau dari siapa mereka akan menerima pekerjaan mereka dan
Peringkat Kedekatan
A Sangat diperlukan
DAN
Sangat penting
SAYA
Penting
Wahai Kedekatan Biasa
Kamu tidak penting
X Tidak diinginkan
ini lebih dekat ke masing-masing di lantai toko, E – Relation artinya, Sangat Penting untuk ditempatkan
ini lebih dekat, jika mungkin, setelah menempatkan departemen hubungan A. Hubungan I dan O menunjukkan
Kedekatan Penting dan Biasa, akan diperhatikan setelah hubungan E. kamu dan x
Hubungan masing-masing menunjukkan hubungan Tidak Penting dan Tidak Diinginkan. Peringkat kedekatan
menyajikan preferensi yang teratur untuk kedekatan. Peringkat yang paling penting adalah peringkat A dan X
peringkat; karenanya tata letak apa pun harus memenuhi kedua peringkat ini. Peringkat E berada di peringkat kedua, dan
sebagian besar, jika tidak semua, peringkat E harus dipenuhi oleh tata letaknya, dan peringkat I berada di peringkat ketiga, dan sebagai
sebanyak mungkin orang harus puas, tanpa mengorbankan peringkat A, E, atau X. Di jalan yang sama,
Peringkat O berada di peringkat keempat dan mereka harus puas setelah peringkat A, E, X, atau I. peringkat kamu
dapat diabaikan saat merancang tata letak. Jadi, A dan X > E > I > O > U, dimana > berarti
34
Machine Translated by Google
Selalu ada alasan di balik kedekatan penilaian antar kegiatan. Itu mungkin
alasan apa pun, seperti aliran material, kontak yang diperlukan, dll. beberapa alasan tersebut ditampilkan
Kode Alasan
1 Aliran Material
2 Kemudahan pengawasan
3 Pribadi yang umum
4 Hubungi diperlukan
5 Kebisingan dan gangguan
Jenis peralatan
6
serupa
2. Melakukan wawancara atau survei dengan orang-orang dari masing-masing departemen yang terdaftar dalam hubungan tersebut
bagan dan juga dengan manajemen yang bertanggung jawab atas semua departemen.
3. Menetapkan kriteria penetapan hubungan keintiman dan mencatat kriteria tersebut sebagai alasannya
4. Menetapkan nilai hubungan dan alasan nilai-nilai tersebut untuk semua pasangan departemen.
5. Memberikan kesempatan kepada setiap orang yang mempunyai masukan terhadap pengembangan bagan hubungan
35
Machine Translated by Google
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Centra Biotech Indonesia yang bergerak di bidang
industri pembuatan pupuk hayati. PT. Centra Biotech Indonesia terletak di Desa Pasungan,
Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Objek penelitian ini adalah pengelolaan analisis sampah,
3.2.Tipe Data
A. Data utama
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari objek yang akan diteliti. Di dalam
Dalam penelitian ini diperoleh data primer berupa aliran produksi pada perusahaan, aktivitas
yang dilakukan pada saat proses produksi, jarak dan luas tata letak pabrik, serta
Indonesia. Data yang diperoleh berasal dari wawancara kepada karyawan dan observasi langsung
B. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, seperti data yang diperoleh melalui literatur dan umum
3.3.Pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah:
A. Wawancara
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara dengan ahli dari PT. Centra Bioteknologi Indonesia
untuk mengetahui proses bisnis, aktivitas waste yang ada serta penyebab dan
dampaknya pada proses produksi PT. Centra bioteknologi Indonesia. Selain para ahli,
wawancara juga dilakukan kepada karyawan untuk melengkapi informasi pendukung lainnya.
36
Machine Translated by Google
B. Pengamatan langsung
Dalam penelitian ini observasi langsung dilakukan untuk mengamati jalannya usaha
proses sehingga identifikasi langsung terhadap risiko yang terlibat dapat dilakukan. Bidang
pengumpulan data penelitian meliputi:
vs. Ulangan
Dalam penelitian ini dilakukan kuesioner kepada direktur perusahaan PT. Pusat
Biotech Indonesia untuk mengetahui keterkaitan erat antar departemen tata letak di
perusahaan menggunakan Activity Relationship Chart (ARC) untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menghitung
D. Studi sastra
Tinjauan Pustaka Studi pustaka adalah metode pengumpulan data berdasarkan sumber kepustakaan
berupa buku, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan topik penelitian. Di dalam
Dalam penelitian ini, literatur yang digunakan sebagai sumber penelitian meliputi buku-buku dan jurnal penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi aktivitas pemborosan dengan merancang tata letak fasilitas perusahaan yang baru
mempertimbangkan tata letak area dan eratnya hubungan antar departemen di perusahaan. Data
Value Stream Mapping (VSM) merupakan salah satu metode pendekatan Lean Manufacturing
yang digunakan untuk menghasilkan aliran proses produksi dan aliran informasi yang ada dari
pemasok kepada pelanggan. Dari keadaan VSM saat ini dapat dilihat keseluruhan kegiatannya
at PT. Centra biotech Indonesia.
37
Machine Translated by Google
Pada tahap ini dilakukan pemilihan kegiatan Limbah yang berhubungan langsung dengan material
alur penanganan dan tata letak fasilitas yang ada di PT. Centra bioteknologi Indonesia.
Hubungan antar masing-masing workstation di PT. Centra Biotech Indonesia dapat digambarkan
melalui Activity Relationship Chart (ARC) yang diperoleh dari hasil langsung
observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti. Setelah mendapatkan ARC, barulah Total
Bagan Hubungan Aktivitas. Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan tata letak fasilitas
proses menggunakan BLOCPLAN (Ikhtisar Tata Letak Blok dengan Perencanaan Terkomputerisasi
menggunakan Logika dan Algoritma) yang mengubah data kualitatif dari ARC menjadi kuantitatif
data untuk menentukan tata letak fasilitas yang diusulkan. Algoritma BLOCPLAN berfungsi dengan
mempertimbangkan luas masing-masing departemen dan juga tingkat kedekatan masing-masing bagian
berdasarkan Activity Relationship Chart (ARC). Dalam algoritma BLOCPLAN, hal itu akan terjadi
menghasilkan perbandingan skor R-score, skor Adjacency, dan skor Rail-dist antara
iterasi tata letak yang diusulkan sehingga nilai terbaik untuk tata letak terbaik dapat dipilih, hal ini akan terjadi
menghasilkan tata letak yang paling optimal bagi PT. Centra bioteknologi Indonesia. BLOCPLAN
algoritma juga menghasilkan analisis singkat tentang Activity Relationship Chart (ARC) di
1) Buka aplikasi DOSBox 0.74 dan masukkan kode untuk dapat menggunakan
Algoritma BLOCPLAN.
2) Masukkan jumlah dan luas stasiun kerja yang sesuai pada tata letak PT. Pusat
bioteknologi Indonesia.
3) Isilah bagian ARC sesuai dengan data yang telah diperoleh dari wawancara.
38
Machine Translated by Google
8) Pilih iterasi tata letak terbaik berdasarkan r-score, adjacency score, dan rel-dist
skor.
Setelah memilih tata letak terbaik berdasarkan R-score, Adjacency score, dan Rail-dist score.
Langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan desain tata letak fasilitas yang diusulkan oleh PT. Pusat Bioteknologi
Indonesia secara visual dengan ukuran yang sesuai. Desain visual dari tata letak yang diusulkan menggunakan
Software AutoCAD 2021 dan bertujuan untuk dapat melakukan analisa lebih lanjut terhadap usulan
Tahap pengolahan data yang terakhir pada penelitian ini adalah menghitung ulang luas pabrik dan luasnya
jarak antar departemen pada tata letak yang diusulkan oleh peneliti, hal ini dilakukan agar
dapat mengetahui perbedaan tata letak fasilitas saat ini dengan tata letak fasilitas baru
yang telah dihitung ulang berdasarkan pertimbangan kegiatan Limbah dan ARC
penilaian yang ditemukan oleh peneliti pada perusahaan PT. Centra Bioteknologi Indonesia.
Analisis data awal pada penelitian ini menggunakan Value Stream Mapping untuk memberikan gambaran alirannya
informasi dan keseluruhan aktivitas dalam proses produksi dari bahan mentah hingga jadi
produk di PT. Centra Bioteknologi Indonesia. Selain itu dilakukan analisa lebih lanjut dengan cara menyeleksi
kegiatan yang termasuk dalam kategori Pengangkutan Sampah dan Tunggu Sampah sehingga
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil penelitian sebagai berikut:
Analisis keseluruhan alur produksi dan aktivitas Limbah di PT. Bioteknologi Centra
39
Machine Translated by Google
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil tata letak yang diusulkan melalui
Algoritma BLOCPLAN. Proses analisis ini mencakup urutan antara tata letak fasilitas,
Nilai R-score, skor Adjacency, dan skor Rail-dist, kesesuaian ARC yang diusulkan
tata letak dan nilai Total Closeness Rating (TCR) yang diperoleh untuk setiap hubungan.
Proses analisis dilakukan terhadap usulan tata letak fasilitas yang telah divisualisasikan
tata letak fasilitas dan ukuran tata letak yang telah diusulkan oleh algoritma BLOCPLAN.
Tahap analisis terakhir adalah menganalisis jarak yang dihasilkan antara tata letak awal dan
40
Machine Translated by Google
4.7.Alur Penelitian
41
Machine Translated by Google
BAB IV
Bab ini akan menguraikan data observasi dan pengolahan data menurut metode yang digunakan.
observasi pada perusahaan dalam menjalankan seluruh aktivitas proses produksi Cairan
Pupuk Hayati dan Pupuk Hayati Bubuk. Kegiatan pengumpulan data ini bertujuan untuk
membantu peneliti merumuskan permasalahan yang ada di PT. Centra Biotech Indonesia dan menyediakan
produk di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan lain sebagainya, untuk menunjang kesehatan dan
produktifitas. PT. Centra Biotech Indonesia memiliki tiga jenis produk yang terdiri dari
produk pertanian, perikanan, dan peternakan. Di masing-masing jenis produk ini ada
berbagai jenis produk dengan ukuran dan bahan bakteri yang bervariasi.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 10 Februari 2010 dan mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan pendaftaran
number: AHU-20782.AH.01.01. Tahun 2010. PT. Centra Biotech Indonesia, which has
menghadirkan produk berkualitas dengan menggabungkan teknologi, ilmu pengetahuan, dan alam pilihan
sesuai pesanan (MTO). Pada sistem make-to-order, perusahaan akan melakukan produksi
proses setelah konsumen mengajukan pesanan. Pemenuhan pesanan tidak menggunakan stok
42
Machine Translated by Google
pengolahan sampah organik guna memaksimalkan potensi bangsa sebagai sektor pertanian
negara".
Misi:
1. Memproduksi dan memasarkan produk bioteknologi yang ramah lingkungan untuk menunjang
2. Menjalin kemitraan secara internal dengan lembaga penelitian, konsultan, dan menjalin
kemitraan secara eksternal dengan peternak, petani skala kecil, menengah, dan besar
perusahaan.
4.1.3.Pemasaran Produk
Perusahaan tidak menjual produk secara langsung kepada pelanggan melainkan melalui distributor/vendor
dan kerjasama dengan pemerintah daerah melalui E-katalog. Produk yang dihasilkan oleh PT
Centra Biotech Indonesia merupakan pupuk hayati cair ukuran 1 liter dan bubuk 250gram. Ini
produknya dipasarkan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Jakarta, dan daerah lainnya.
Secara keseluruhan pemasaran PT. Centra Biotech Indonesia telah menyebar hampir ke seluruh wilayah
Indonesia, starting from the islands of Sumatra, Kalimantan, Java, Bali, NTT, NTB,
Sulawesi dan Papua. Hampir di setiap provinsi terdapat distributor dari PT. Pusat
Bioteknologi Indonesia. Pembagian wilayah pemasarannya dibagi berdasarkan wilayah dan wilayah
kemampuan distributor dalam memasarkan suatu produk. Antar distributor dilarang memasarkan
di luar wilayah mereka. Kalau mereka ingin memasarkan produk ke luar wilayahnya, mereka harus melakukannya
43
Machine Translated by Google
disediakan oleh perusahaan, namun perusahaan telah menetapkan harga eceran tertinggi agar harga masuk
PT. Centra Biotech Indonesia memiliki tiga jenis produk yang terdiri dari pertanian,
perikanan, dan produk peternakan. Masing-masing mempunyai pasar dan cara pemasarannya masing-masing. Itu
Pasar terbesar bagi produk pertanian adalah pemerintah atau instansi pertanian yang
Produk pertanian juga dipasarkan melalui distributor ke toko-toko petani di daerah tertentu.
Selain itu, pasar terbesar produk perikanan adalah petambak, khususnya udang
kolam.
Secara geografis, PT. Centra Biotech Indonesia berlokasi di desa Pasungan kecamatan Ceper
kabupaten, kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dengan titik koordinat - 7.7025379,
110.663634. Kawasan tersebut ditempati oleh PT. Centra Biotech Indonesia masih berada di wilayah pedesaan
dimana kawasan tersebut masih dikelilingi oleh hamparan persawahan yang luas. Jarak dari kota
dari Klaten kepada PT. Centra Biotech Indonesia memakan waktu kurang lebih 15-20 menit dengan waktu yang cukup
daerah pemukiman. Karyawan PT. Centra Biotech Indonesia memiliki akses yang mudah
perusahaan. Kalaupun ada kebutuhan pabrik, karyawan yang berada di dekat pabrik pun bisa
dengan mudah memenuhi kebutuhan tersebut. Luas lahan perusahaan sekitar 2000m2 yang terdiri dari
pabrik dan gudang terpisah, kantor dan laboratorium di lokasi yang sama.
44
Machine Translated by Google
4.1.5.Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan hubungan antar pekerja dalam suatu organisasi
menyelesaikan tugas suatu perusahaan atau organisasi. Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan a
pengorganisasian yang baik, dimana terdapat hubungan antara orang-orang yang melakukan kegiatan di dalamnya
Manajer, Divisi masing-masing divisi, dan Distributor yang berada di luar perusahaan. Setiap
diantaranya mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing, yang terdiri atas:
45
Machine Translated by Google
1. Direktur Utama : Memimpin perusahaan, menyusun rencana dan strategi bisnis masa depan,
3. Manajer Operasional : Mengelola dan memimpin kegiatan-kegiatan di pabrik atau yang berhubungan dengan pabrik
melakukan pengendalian kualitas terhadap produk yang akan dipasarkan oleh perusahaan.
5. Pemasaran : Mengelola pesanan yang masuk dan mengirimkan barang ke distributor atau konsumen dan
berkoordinasi dengan distributor.
6. Distributor : Menjual produk dan mencari peluang pasar yang ada di lapangan
PT. Centra Biotech Indonesia memiliki 16 karyawan tetap pabrik ditambah beberapa karyawan tambahan
karyawan yang menyesuaikan berdasarkan pesanan. Jumlah pegawai disesuaikan dengan kebutuhan
46
Machine Translated by Google
komposisi karyawan di PT. Centra Biotech Indonesia adalah eksistensi keluarga dan
di perusahaan. Jumlah itu merupakan separuh dari total jumlah pegawai sehingga jumlahnya
karyawan keluarga dan karyawan non keluarga di perusahaan memiliki jumlah yang sama. Itu adalah
cukup banyak karena perbandingan antara karyawan keluarga dan tidak memiliki
sama banyak.
4.1.7.Jenis Produk
PT. Centra Biotech Indonesia merupakan perusahaan nasional yang memproduksi dan memasarkan
produk bioteknologi ramah lingkungan dengan basis mikroba khusus sebagai bahan utamanya
bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan sebagainya, untuk menunjang kesehatan dan produktivitas. Di dalam
Secara umum, perusahaan ini memproduksi pupuk hayati dengan menggunakan bakteri biologis untuk digunakan
47
Machine Translated by Google
A. TERNAK
B.PERTANIAN
terong
10. FloraOne Biolada : Pupuk hayati khusus tanaman Lada
11. FloraOne-Tricolada : Agen hayati pengendali penyakit tanaman lada
48
Machine Translated by Google
produksi
14. FloraOne-Kalsium : Pupuk hayati + Kalsium untuk memenuhi kalsium dan
produksi
C.PERIKANAN
49
Machine Translated by Google
Kategorisasi produk dilakukan dengan mengelompokkan produk berdasarkan jenis cair dan bubuk. Ini
perlu dilakukan karena bahan bakteri diperlukan untuk bekerja pada setiap jenis produk
memiliki proses produksi yang hampir sama, sedangkan variasi produknya terdiri dari Liquid
tipe dalam botol 1 liter dan tipe Powder dalam ukuran 250 gram dan 50 gram. Sehingga dalam penelitian ini,
Analisis Produk pada perusahaan PT. Centra Biotech Indonesia memiliki proses produksi
dimulai dari tahap awal hingga tahap terakhir yaitu proses penyiapan media bakteri
produk pupuk hayati cair dan pupuk hayati bubuk di PT. Pusat Bioteknologi
Indonesia.
DAFTAR BAGIAN
Produk : Produk Pupuk Cair
No Nama Part Jumlah Bahan Botol Plastik 1 Plastik informasi
1 HDPE Beli
Stiker label
2 1 kertas Membeli
produk
3 Bakteri 4 Air 5 bakteri membuat
5 media 1 H2O (Air) Membuat
50
Machine Translated by Google
Dapat dilihat pada tabel analisis Produk, produk pupuk hayati cair ada enam
bahan yang digunakan, dan proses pembuatannya dilakukan pada bahan baku bakteri,
media bakteri, dan air. Dalam bahan pengemas, perusahaan menjalin kerja sama dengan pemasok
DAFTAR BAGIAN
Dapat dilihat pada tabel Analisa Produk yang dimiliki oleh produk pupuk hayati cair
tujuh bahan yang digunakan, dan proses pembuatannya dilakukan pada bahan baku bakteri,
media bakteri, dan air. Untuk bahan kemasan, perusahaan bekerja sama dengan pemasok
menyediakan botol plastik, stiker label, bubuk kaolin dan karton kemasan.
51
Machine Translated by Google
di PT Centra Biotech Indonesia. Produk yang dihasilkan ada dua jenis, yaitu produk bubuk
dan produk cair. Berikut proses produksi kedua jenis produk tersebut.
1. Pengeringan
Pengeringan merupakan suatu proses ketika bahan baku utama pupuk berupa bubuk berbentuk bongkahan
tepung terigu tersebut menggunakan mesin pengering yang menggunakan daya tembak agar gumpalan awalnya lembab
menjadi bubuk.
52
Machine Translated by Google
Proses Penyemprotan dan Pendinginan adalah proses pemberian bakteri dalam bentuk cair dengan cara disemprotkan
pada bahan baku padat yang telah dijadikan bubuk, serta pendinginan menggunakan suhu ruangan
sehingga bakteri dapat meresap ke dalam padatan bubuk dan menurunkan suhu
3. Menghaluskan
Pemurnian adalah proses mereduksi bongkahan padat menjadi bubuk yang lebih halus menggunakan penggilingan tepung
mesin.
4. QC (Kontrol Kualitas)
Quality Control merupakan suatu proses pengecekan hasil proses tertentu sehingga produknya
5. Pengemasan
Pengemasan merupakan proses memasukkan produk jadi pupuk ke dalam gulungan alumunium foil
pengemasan yang sudah mempunyai label dari perusahaan menggunakan mesin pengemas vertikal.
6. Pengepakan
Proses Packing merupakan pengepakan produk pupuk yang sudah dikemas ke dalam
53
Machine Translated by Google
TIDAK
Aktivitas Jenis mesin Waktu Siklus Diutamakan
2.49 -
4 Pengeringan media Kaolin mentah mesin pengering
Pencampuran bakteri ke dalam
5 manual oleh karyawan 0,86 4
media
6 kaolin, pengeringan media filter papan 2.49 5
kaolin, penyaringan dan pengering dan penggiling
7 0,98 6
penggilingan media kaolin Mesin
Kemasan produk 250 gram pengisi kemasan
8 3.25 7
mesin
mesin pengisi
9 Kemasan produk 50 gram 2.60 7
kemasan
Pelabelan dan pengecekan
10 mesin pelabelan 2.10 8,9
kualitas
54
Machine Translated by Google
Pembiakan Bakteri 1 adalah proses budidaya bakteri yang dimulai dari bakteri starter atau
master sheet bakteri dari laboratorium ke ruangan steril khusus selama kurang lebih 1
55
Machine Translated by Google
minggu dengan beberapa wadah yang telah dirancang khusus untuk bakteri awal
pembiakan.
2. Perkembangbiakan Bakteri 2
Perbanyakan bakteri 2 adalah proses budidaya bakteri dengan menggunakan tendon yang terdiri
dari 2 jenis volume reservoir yaitu 1000L dan 5000L. diolah dengan cara fermentasi di
waduk selama kurang lebih 10 hari. Pengolahan dengan menambahkan bahan untuk bakteri
3. Pencampuran Bakteri
Pada proses Bacterial Mixing ini yaitu mencampurkan beberapa bakteri yang sudah siap dibuat
dipanen atau telah melalui proses sebelumnya dengan sempurna ke dalam 1 reservoir berukuran 5000L.
pencampuran bakteri berdasarkan jenis pupuk yang akan diproduksi sehingga terjadi proses pencampuran
4. QC (Kontrol Kualitas)
Quality Control merupakan suatu proses pengecekan hasil proses tertentu sehingga produknya
5. Mengisi
Proses pengisiannya adalah dengan memasukkan pupuk cair ke dalam botol menggunakan kran yang terhubung
ke pipa Parallon tipe PVC dengan reservoir kapasitas 5000L yang diisi cairan bakteri
6. Penutupan Botol
Proses Penutupan Botol adalah pemberian seal atau segel yang terbuat dari silikon agar cair
tidak tumpah atau keluar dari botol dan juga disediakannya tutup botol untuk menutupnya
7. Pelabelan
tata cara penggunaan, dan logo perusahaan berupa kertas stiker yang ditempel pada botol
tubuh.
56
Machine Translated by Google
8. Pengepakan
Proses Packing merupakan pengepakan produk pupuk yang sudah dikemas ke dalam
TIDAK
Aktivitas Jenis mesin Waktu Siklus Diutamakan
1,51 -
1 Pengolahan media bakteri
reservoir kultur
2 Proses Kultur Bakteri 1,42 1
bakteri kompor
3 proses pencampuran reservoir pencampur tipe bakteri 5,05 2
3,3 -
11 Lipat karton manual oleh karyawan
12 Pengepakan produk manual oleh karyawan 3,35 9, 11
57
Machine Translated by Google
PT. Centra Biotech Indonesia dalam menjalankan kegiatannya menggunakan metode Make To Order (MTO)
jenis produksi dimana perusahaan melakukan proses produksi sesuai dengan jumlah
produk yang dipesan oleh pelanggan setiap bulannya, hal ini menjadikan banyaknya produk yang dihasilkan oleh pelanggan tersebut
Berikut data jumlah produk yang telah diproduksi oleh PT. Pusat Bioteknologi
Produk
Kategori Produk JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES TOTAL
Jenis
Produk cair 828 515 1371 2503 1536 446 353 503 490 1355 994 107073 117967
Pertanian
Produk bubuk 642 875 49413 48782 25585 2299 2605 2679 74454 65699 25262 5214 303509
Produk cair 377 448 307 102 128 286 215 225 115 142 254 121 2720
Ternak
Produk bubuk 1901 8043 2366 7108 2638 3824 2593 2953 1243 2872 2924 2575 41040
Berikut ini adalah jumlah total produk yang dihasilkan oleh PT. Centra Biotech Indonesia di
Periode 2020, terlihat pada tabel di bawah ini jumlah total produk pada setiap kategori adalah
469.279 unit.
58
Machine Translated by Google
proses produksi pupuk hayati di PT. Centra Biotech Indonesia dalam menentukan hal tersebut
limbah akan dikategorikan berdasarkan sembilan limbah menurut (Mostafa, 2015), yaitu cacat,
produksi berlebih, penantian, bakat yang tidak dimanfaatkan, transportasi, gerakan terbuang, pemrosesan ekstra, dan
limbah lingkungan. Identifikasi limbah pada penelitian ini difokuskan pada bagian produksi
proses pembuatan pupuk hayati cair dan pupuk hayati bubuk, yang terbagi menjadi
lima proses inti yaitu penyiapan media, kultur bakteri, pengisian produk, pengecekan kualitas
dan pengemasan.
Tabel 4.0.9 Kegiatan sampah
2 -
Produksi berlebihan
persiapan dan pengemasan pengering
3 Menunggu
mengisi reservoir pencampur
5 Angkutan
pemindahan produk jadi ke gudang
59
Machine Translated by Google
60
Machine Translated by Google
B
2 Penyimpanan Bahan Baku 3
D
Ruang Memasak
4 Sumber air DAN
6 Pencampuran reservoir
H
7 Tempat Pengarsipan
K
13 Stasiun Pengepakan X
15 Parkir karyawan 16 1
Kantor 2
17 Toilet dan dapur 3
Proses produksi diawali dengan pengambilan bahan baku bakteri di laboratorium. Lalu
proses dilakukan secara berurutan mulai dari media bakteri, kultur bakteri, pengisian botol, QC,
Lebar
No Kode Departemen Panjang Lebar
(m2)
61
Machine Translated by Google
Lebar
No Kode Departemen Panjang Lebar
(m2)
7 Tempat Pengarsipan K 2.2 2.5 5.50
Sementara
Penyimpanan dari
8 Cairan M 7.1 5.7 40.47
Pupuk
Produk
Selama observasi, peneliti melakukan dua proses kategori produk yang berbeda,
62
Machine Translated by Google
Pada bagian ini akan disajikan data mengenai perhitungan Jarak Perjalanan Produksi pada
Pengukuran jarak bujursangkar yang harus dilakukan adalah menentukan koordinat titik
setiap stasiun kerja. Tabel 4.13 menunjukkan Titik Koordinat Stasiun Kerja.
Koordinat
TIDAK stasiun kerja
XY
1 Laboratorium Bakteri 2 69 141
Penyimpanan Bahan Baku 3 70 55
Ruang Memasak 4 52.3 66
Sumber Air 5 Ruang 70,5 102
Kultur Bakteri 6 Tangki Pencampur 56,6 84
Tempat Pengarsipan 7 51.2 89.6
Penyimpanan 50,5 103
Sementara
8 Produk Pupuk Cair Stasiun 55.6 112
Penutupan Botol
9 Stasiun Penyemprotan 60 107
10 dan Pengeringan Stasiun 67,7 68.9
11 Pemurnian Stasiun 52,7 54.8
63
Machine Translated by Google
Setelah diperoleh koordinat pada masing-masing stasiun kerja, maka dilakukan Material Handling pada masing-masing stasiun kerja
dihitung pada tata letak awal yang sesuai, dengan menggunakan rumus bujursangkar, yaitu:
=|ÿ|+|ÿ|
(69;141) ke Ruang Kultur Bakteri (56.6;84) stasiun kerja dapat dihitung dengan menggunakan persamaan bujursangkar
rumusnya, sehingga jarak antara stasiun kerja Laboratorium dengan ruang kultur Bakteri
stasiun kerja adalah 69,4 meter. Hasil perhitungan lengkap untuk seluruh workstation dapat dilihat pada
Tabel 4.14.
Jarak
TIDAK DARI KE
(Meter)
1 Laboratorium bakteri Ruang Kultur Bakteri 69.4
2 Penyimpanan Bahan Baku Ruang Memasak 6.7
3 Ruang Memasak Ruang Kultur Bakteri 22.3
4 Sumber air Ruang Kultur Bakteri 32.3
5 Ruang Kultur Bakteri Pencampuran reservoir 0,2
6 Mencampur reservoir Tempat Pengarsipan 12.9
Penyimpanan Sementara Cairan 14.2
7 Tempat Pengarsipan
Produk Pupuk
Penyimpanan Sementara dari
8 Stasiun Penutupan Botol 1.1
Produk Pupuk Cair
9 Stasiun Penutupan Botol Stasiun Pengepakan 7.6
10 Stasiun Pemurnian Stasiun Penyemprotan dan Pengeringan 29.1
11 Stasiun Pemurnian Stasiun Pengepakan Pupuk Bubuk 53.9
64
Machine Translated by Google
Bepergian
Jarak
Tidak DARI KE Frekuensi Jarak Bahan
Penanganan
Kultur Bakteri
1 69.4 1
Laboratorium bakteri Ruang 69.4
Bahan baku
2 Ruang Memasak 6.7 10
Penyimpanan 67
Kultur Bakteri
3 Ruang Memasak 22.3 1
Ruang 22.3
Kultur Bakteri
4 Sumber air 32.3 1
Ruang 32.3
Bakteri
5 Pencampuran reservoir 0,2 1
Ruang Budaya 0,2
65
Machine Translated by Google
Bagan Hubungan Aktivitas merupakan hubungan aktivitas antar setiap bagian yang menggambarkan
pentingnya kedekatan antar kegiatan. Dengan kata lain, Diagram Hubungan Aktivitas (ARC)
merupakan peta yang disusun untuk mengetahui tingkat hubungan antar kegiatan yang terjadi pada setiap daerah
satu sama lain. Diagram ini bertujuan untuk menghubungkan aktivitas secara berpasangan sehingga setiap aktivitas dapat diidentifikasi
tingkat kepentingan hubungan dan dapat membantu untuk menentukan penempatan setiap fasilitas.
Berikut ini adalah diagram Activity Relationship Chart untuk masing-masing fasilitas yang ada di perusahaan. Itu
Hasil ARC berikut ini didapat dari hasil kuisioner yang diisi oleh Bagian Produksi
ion
Yang besar
dari
kecut Roo Dan paket
ory dari dari Tertutup Amerika dari Amerika Tinggalkan
ya Ruang Penyimpanan
ini M dari pada dari pada menggunakan
Laboratorium
UXOUUU 0 OOOOO DI DALAM
Dan
Bersama
DI DALAM AWUUUU UUUUU DI DALAM
Penyimpanan
Ruang
Percampuran DI DALAM WOOOO HAI DI DALAM OUUO HAI DI DALAM
Stasiun
Pengilangan DI DALAM UUUUUUU UA SAYA DI DALAM DI DALAM
Bubuk
DI DALAM UXUUUUU TEMAN-TEMAN SAYA DAN DI DALAM
Sedang mengemas
Sedang mengemas
DI DALAM UOOOO HAI HAI OUU DAN DAN
Stasiun
Bahan
Gudang DI DALAM UXOUU HAI HAI OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
Dia
66
Machine Translated by Google
Pengolahan data mendeskripsikan data yang telah diperoleh berdasarkan kegiatan observasi langsung dan
wawancara dengan PT. Centra Bioteknologi Indonesia. Pengolahan data dilakukan setelah semua diperlukan
data telah terpenuhi seperti kegiatan proses produksi, pembobotan pada Activity Relationship Chart
Tahap pertama dalam pemetaan aliran nilai adalah persiapan peta negara. Menganalisis aliran
materi dalam keadaan saat ini akan memberikan gambaran dan informasi tentang proses yang sedang berlangsung dan
negara. Aliran nilai mengacu pada seluruh aktivitas (aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah) yang dilakukan
sangat penting untuk menghasilkan produk tertentu melalui penerapan tiga manajemen kritis
keterampilan, yaitu, manajemen informasi, pemecahan masalah, dan transformasi fisik. VSM membantu
para manajer dalam membedakan aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah; juga, itu bisa diterapkan
sebagai alat strategis untuk pengambilan keputusan yang dapat diterapkan untuk mendesain ulang proses dan memperbaikinya
Informasi yang diperoleh pada peta keadaan produksi pupuk hayati adalah Siklus
67
Machine Translated by Google
CT : Waktu Siklus
KELUAR
: Waktu Atas
Proses 1 buah produk cair mempunyai Cycle Time sebesar 32,84 detik dan dalam produksi
proses satu produk bubuk memiliki rata-rata Cycle Time sebesar 24,07 detik.
4.2.2.Pengolahan Sampah
Setelah diperoleh seluruh kegiatan yang bersifat Waste pada proses pendataan di PT. Pusat Bioteknologi
Indonesia, maka langkah selanjutnya adalah memilih aktivitas Limbah yang paling berpengaruh di perusahaan,
mempengaruhi aliran penanganan material dan dapat diselesaikan dengan menggunakan metode desain tata letak fasilitas. Itu
68
Machine Translated by Google
Menurut Damanhuri (2010), kegiatan pengangkutan sampah merupakan salah satu hal yang penting
komponen dan memerlukan perhitungan yang cermat dimana targetnya adalah mengoptimalkan waktu pengangkutan
diperlukan dalam sistem. Proses biaya yang dikeluarkan dalam sistem transportasi. Rute yang tidak efisien akan menyebabkan hal ini
menyebabkan jarak yang lebih jauh, sehingga biaya bahan bakar lebih tinggi. Dalam menentukan rute dapat mempengaruhi kebutuhan
waktu angkut ke TPA. Pemilihan rute yang tidak efisien juga dapat mengakibatkan hal lain; transportasi
proses tersebut juga akan mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar, terkait dengan pembuangan
emisi kendaraan pengangkut sampah. Pelayanan sistem pengangkutan sampah domestik yang baik dan optimal
rute ini akan mengurangi dampak buruk dari kegiatan ini terhadap lingkungan. Yang paling signifikan
Alasan penerapan analisis jaringan dan perencanaan rute transportasi adalah karena bisnis memang demikian
tertarik untuk menentukan rute terbaik untuk meminimalkan biaya dan waktu (Clifford, 2008).
Pemborosan transportasi terjadi karena tata letak produksi yang buruk sehingga memerlukan perpindahan
barang dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu proses ke proses lainnya. Lokasi gudang
yang jauh dari produksi merupakan salah satu contoh pemborosan yang diakibatkan oleh transportasi. Membawa
gudang yang lebih dekat dengan area produksi merupakan salah satu cara untuk mengurangi limbah tersebut.
69
Machine Translated by Google
Bagan Hubungan Aktivitas merupakan hubungan aktivitas antar setiap bagian yang menggambarkan
pentingnya kedekatan antar kegiatan. Dengan kata lain, Diagram Hubungan Aktivitas (ARC)
merupakan peta yang disusun untuk mengetahui tingkat hubungan antar kegiatan yang terjadi pada setiap daerah
satu sama lain. Diagram ini bertujuan untuk menghubungkan aktivitas secara berpasangan sehingga setiap aktivitas dapat diidentifikasi
tingkat kepentingan hubungan dan dapat membantu untuk menentukan penempatan setiap fasilitas.
Berikut ini adalah diagram Activity Relationship Chart untuk masing-masing fasilitas yang ada di perusahaan. Itu
Hasil ARC berikut ini didapat dari hasil kuisioner yang diisi oleh Bagian Produksi
70
Machine Translated by Google
AEIOU X
TIDAK. Fasilitas Jumlah TCR
543210
1 0003 9 1 13 15
Laboratorium bakteri
Bahan baku
2 1 0 0 0 12 0 13 17
Penyimpanan
6 0106 6 0 13 22
Pencampuran reservoir
7 Tempat Pengarsipan 00 1 6 6 0 13 21
Sementara
Penyimpanan dari
8 10 147 0 13 23
Pupuk Cair
Produk
9 Penutupan Botol 1007 5 0 13 24
Stasiun
Penyemprotan dan
10 1001 11 0 13 18
Stasiun Pengeringan
11 Stasiun Pemurnian 1 0 1 0 11 0 13 19
Bubuk
12 Pupuk 01 128 1 13 19
Stasiun Pengepakan
13 Stasiun Pengepakan 0 2 0 6 5 0 13 25
Selesai
14 Bahan 01047 1 13 19
Gudang
71
Machine Translated by Google
Perancangan tata letak fasilitas pada PT. Centra Biotech Indonesia dilakukan dengan menggunakan Blocplan
perangkat lunak algoritma (Ikhtisar Tata Letak Blok dengan Perencanaan Tata Letak). Algoritma ini adalah
dipilih karena dapat menganalisis permasalahan baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif,
departemen yang saling berhubungan di Shopfloor. Jadi dengan menggunakan algoritma ini bisa dipertimbangkan
tata letak yang diusulkan yang memiliki aliran material teratur dengan jarak antar operasi yang kecil
untuk menghasilkan momen perpindahan minimum. Keuntungan utama dari algoritma Block plan
perangkat lunaknya adalah mudah digunakan. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan perubahan terhadap data yang dimilikinya
telah dimasukkan, perbaiki posisi departemen, dan masukkan secara manual sesuai yang diinginkan
lokasi.
algoritma.
stasiun kerja.
72
Machine Translated by Google
2) Masukkan nilai Activity Relationship Chart (ARC) yang telah diperoleh pada data
proses pengumpulan.
73
Machine Translated by Google
4) Memilih iterasi layout terbaik yaitu nomor 15, karena paling optimal
Setelah memilih layout dengan nilai iterasi terbaik pada algoritma BLOCPLAN, selanjutnya
Langkahnya adalah merancang tata letak usulan dengan mempertimbangkan perhitungan dari BLOCPLAN
algoritma.
74
Machine Translated by Google
75
Machine Translated by Google
76
Machine Translated by Google
Setelah mendapatkan koordinat usulan tata letak masing-masing workstation, langkah selanjutnya adalah
untuk menghitung Material Handling antar departemen tata letak Usulan terkait, dengan menggunakan
rumus bujursangkar.
(68.9;142) ke stasiun kerja Ruang Kultur Bakteri (58.9;87.6) dapat dihitung dengan menggunakan
rumusnya berbentuk bujursangkar, sehingga jarak antara stasiun kerja Laboratorium dengan Bakteri
stasiun kerja ruang budaya adalah 63,9 meter. Hasil perhitungan lengkap untuk semua
Koordinat
TIDAK stasiun kerja
X DAN
77
Machine Translated by Google
Tabel 4.0.23 Jarak dan Jarak Perjalanan Tata Letak yang Diusulkan
DARI KE Bepergian
TIDAK Frekuensi Jarak Jarak
1 Laboratorium bakteri Ruang Kultur Bakteri 63.9 1 63.9
78
Machine Translated by Google
BAB V
DISKUSI
telah diolah oleh peneliti. Menganalisis aliran material dalam kondisi saat ini
memberikan gambaran umum dan informasi tentang proses dan keadaan saat ini. Aliran nilai
mengacu pada semua aktivitas (aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah) yang penting bagi
proses produksi di PT. Centra Biotech Indonesia memiliki dua kategori produk yaitu,
produk pupuk hayati cair dan produk pupuk hayati bubuk. Untuk produk Liquid sudah
rata-rata Cycle time sebesar 32,84 detik per produk dan untuk produk Powder mempunyai rata-rata
Selain itu, ada beberapa kegiatan yang masuk dalam kategori sampah dan menjadi fokus peneliti
mengatasi kategori sampah pada kegiatan transportasi. Hal ini dilakukan karena
Kegiatan transportasi mempunyai dampak langsung terhadap alur produksi dan tata letak
fasilitas, sehingga pemborosan dapat diatasi dengan membuat usulan rancangan tata letak
Perancangan usulan tata letak fasilitas di PT. Centra Biotech Indonesia menggunakan
Algoritma BLOCPLAN untuk mampu memberikan usulan tata letak terbaik berdasarkan angka
dan luas stasiun kerja, serta pembobotan dengan Activity Relationship Chart (ARC).
Dalam proses analisisnya, terdapat total 20 iterasi layout yang ditampilkan oleh
setiap iterasi. Langkah selanjutnya adalah memilih iterasi layout ke-15 karena memiliki iterasi tertinggi
R-score dan Adjacency score yang artinya iterasi paling optimal untuk tata letak
79
Machine Translated by Google
antara nilai ARC dengan kesesuaian layout yang dipilih. Berikut ini adalah
setiap stasiun kerja yang tidak sesuai dengan tingkat kedekatannya dengan Kegiatan
Relationship Chart (ARC) yang diperoleh peneliti, hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
Analisis usulan tata letak fasilitas pada penelitian ini hanya fokus pada pengurangan
jarak transportasi kegiatan limbah yang ada di PT. Centra Biotech Indonesia oleh
menggunakan algoritma BLOCPLAN sehingga pada penelitian ini ada bagian yang harus dilakukan
dalam menghitung biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan usulan tata letak fasilitas baru.
usulan tata letak fasilitas dibuat menggunakan software AutoCAD 2021. Visualisasi tata letak menggunakan
Software AutoCAD 2021 untuk dapat mengatur perhitungan pada algoritma BLOCPLAN
dengan kondisi tata letak yang diusulkan kepada PT. Centra Biotech Indonesia dengan mempertimbangkan
area tata letak pabrik saat ini. Setelah itu dilakukan perhitungan Material Handling untuk
tata letak yang diusulkan menggunakan metode bujursangkar adalah 185,7 meter dan Jarak Perjalanan sebesar
80
Machine Translated by Google
Analisis jarak tata letak pada penelitian ini menggunakan metode perhitungan jarak bujursangkar.
Pengukuran jarak bujursangkar sering digunakan karena mudah dihitung, mudah dilakukan
paham dan untuk beberapa soal lebih cocok, misalnya untuk menentukan jarak
antar kota, jarak antar fasilitas dimana peralatan perpindahan material hanya bisa
bergerak tegak lurus. Perhitungan menggunakan jarak bujursangkar ini dilakukan secara berurutan
untuk mengetahui tingkat pengurangan jarak pada setiap fasilitas setelah rancangan usulan
tata letak.
masing-masing Workstation antara Tata Letak Awal dan Tata Letak Usulan mempunyai selisih sebesar 32%,
dan pada Total Jarak Perjalanan Penanganan Material terdapat perbedaan sebesar 27%.
81
Machine Translated by Google
BAB VI
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa kegiatan Sampah yang ada
dampak langsung terhadap aliran material handling berada pada kategori Limbah Transportasi yaitu
jarak antar stasiun kerja. Selanjutnya untuk mengurangi jarak, dilakukan desain ulang fasilitas
tata letak di PT. Centra Biotech Indonesia menggunakan algoritma BLOCPLAN untuk memilih tata letak
iterasi dengan nilai R-score, skor Adjacency, dan skor Rail-dist yang paling optimal.
untuk dapat mengetahui pola tata letak yang diusulkan, jarak antar stasiun kerja, dan
Jarak Perjalanan Penanganan Material dalam tata letak yang diusulkan. Berdasarkan analisis data, bisa jadi
menyimpulkan bahwa tata letak yang diusulkan dapat mengurangi jarak antar stasiun kerja sebesar 32% dan
Jarak Perjalanan Penanganan Material sebesar 27%. Hal ini menunjukkan bahwa tata letak proposal
dapat diterapkan di PT. Centra Biotech Indonesia karena dapat menurunkan 32% Limbah
Transportasi diperlukan untuk mentransfer Material handling dan jarak untuk setiap stasiun kerja.
Saran perbaikan terkait permasalahan yang dibahas dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. PT. Centra Biotech Indonesia disarankan untuk menerapkan desain tata letak fasilitas yang baru untuk mengurangi
Jarak setiap Workstation yang ada saat ini berdasarkan jarak bujursangkar
pengukuran.
2. Penelitian ini hanya berfokus pada aktivitas pemborosan yang terjadi pada perusahaan PT. Pusat Bioteknologi
Indonesia dan rancangan tata letak fasilitas yang diusulkan untuk menghitung jarak antar
workstation, sehingga penulis menyarankan kepada pihak lain untuk menghitung kebutuhan biaya dalam
merancang tata letak fasilitas yang diusulkan. Hal ini diperlukan guna mengatasi permasalahan di dalamnya
3. Penelitian ini memerlukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan metode simulasi terhadap fasilitas yang diusulkan
tata letak untuk dapat menentukan nilai produktivitas dan jumlah produk secara spesifik
yang akan diproduksi oleh perusahaan PT. Centra Biotech Indonesia saat melaksanakan
82
Machine Translated by Google
REFERENSI
Andi Rahayu Putri, L. H. (2017). Identifikasi Waste Menggunakan Waste Assessment Model
(WAM) Pada Lini Produksi PT. KHI Pipe Industries. Jurnal Teknik Industri Vol. 5 No. 1.
Evi Febianti, K. D. (2020). Relayout Gudang Bahan Baku dengan Menggunakan Metode
CORELAP dan CRAFT di PT. XYZ. Jurnal Jasa Industri Vol. 6, No.1 .
berpengaruh terhadap kualitas dan kesehatan pekerja". Hum. Faktor Ergon. Manuf.
Gaspersz, V.&. (2011). Lean Six Sima untuk Industri Manufaktur dan Jasa. Bogor:
Gaspersz, V. (2008). Strategi Dramatis Reduksi Cacat/Kesalahan, Biaya, Inventory, dan Lead
Time dalam waktu kurang dari 6 Bulan. In The Executive Guide to Implementing Lean
pendekatan terintegrasi MRP IIdan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Perusahaan, inc.
Karawang: PT ARISU.
Heragu, S. (2007). Desain Fasilitas (Edisi ke-2). New York: Alam Semesta Inc.
Heragu, SS (2008). Desain Fasilitas. Edisi ketiga. . Grup Taylor dan Francis.
83
Machine Translated by Google
Hines, P.&. (2000). Menjadi Ramping. Cardiff, Inggris: Lean Enterprise Research Center Cardiff
JWM Bertrand, JW (1990). Kontrol produksi Volume 11- Berorientasi struktural dan desain
Joergensen, SN (2010). Sistem manufaktur yang dapat dikonfigurasi ulang sebagai aplikasi massal
No.3, hal.111-119.
Kurniati, Y. d. (2010). Dinamika Industri Manufaktur dan Respon terhadap Siklus Bisnis.
Artikel Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.
Lee, Q. (2006). Panduan Strategis untuk Aliran Nilai & Proses. Bellingham:: Produk Enna
Perusahaan.
Lian, Y.&. (2007). Menganalisis efek Lean manufacturing menggunakan pemetaan aliran nilai-
Mayer. FE, sebuah. S.(2005). Desain Fasilitas Manufaktur dan Penanganan Material Ketiga-
Monika Sharma, AM (2015). Metode untuk Menghasilkan Bagan Hubungan Aktivitas di Fasilitas
Masalah Tata Letak. Jurnal Internasional Kemajuan dan Penelitian Ilmiah (IJSPR),
2349-4689.
Manufaktur 2, 11-16.
84
Machine Translated by Google
Purnomo, H. (2004). Pengantar Teknik Industri Edisi kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu.
R.Khani, AS (2018). Hubungan Antara Lean Manufacturing dan Ergonomi. . Adv. Intel.
Rabbani, M. (2017). Pemrograman fuzzy berbasis kredibilitas yang kuat untuk pasokan
SP Singh. (2009). Memecahkan Masalah Tata Letak Fasilitas: Metaheuristik Pencarian Tabu Tiga Tingkat
SEED Mojib Zahraeea, AT (2020). Analisis lean manufacturing dari industri Heater berdasarkan
pemetaan aliran nilai dan simulasi komputer. Manufaktur Procedia 51, 1379–1386.
Singh, SP (2009). Memecahkan Masalah Tata Letak Fasilitas: Metaheuristik Pencarian Tabu Tiga Tingkat
Susanty, F. a. (2014). Rancangan tata letak fasilitas bagian produksi. Jakarta: CV Visa Insan
Madani,.
Susetyo, J. (2010). Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Pendekatan Group
Susetyo, J. R. (2010). Perancangan ulang tata letak fasiltas produksi dengan pendekatan group
tecnology dan algoritma blocplan untuk meminimasi ongkos material handling. Jurnal
Teknologi. 3(1).
T, C. (2008). Alat Optimalisasi Pengumpulan Sampah untuk Pengelola Sampah. Britania Raya:
Indecon.Co, Ltd.
85
Machine Translated by Google
Macmillan, Basingstoke.
Tompkins, JW (2003). Perencanaan Fasilitas. Amerika Serikat: John Wiley & Sons, Inc.
Ukurta Tarigan, R. S. (2019). Perancangan Ulang dan Simulasi Tata Letak Fasilitas Produksi
Gripper Rubber Seal dengan Menggunakan Algoritma Corelap, Aldep, dan Flexsim.
Wignjosoebroto, S. (2003). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Surabaya: Guna Widya.
Wignjosoebroto, S. (2009). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Material. Surabaya: PT Guna
Widya.
Womack, &. J. (2003). Berpikir Ramping. New York: New York: Simon & Schuster.
proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Tahap III Politeknik Negeri Malang. J.
86
Machine Translated by Google
LAMPIRAN
6 FloraSatu Botani ÿ -
7 FloraSatu Cocok ÿ -
8 FloraSatu pengurai ÿ ÿ
9 FloraSatu Deka ÿ -
10 FloraSatu Hamalada ÿ -
11 FloraSatu Hormon ÿ -
12 FloraSatu Jagung ÿ ÿ
13 FloraSatu Janet - ÿ
14 FloraSatu K+ ÿ -
15 FloraSatu Kedelai ÿ -
16 FloraSatu KTT ÿ -
17 FloraSatu Lanasid ÿ -
18 FloraSatu MST ÿ -
20 FloraSatu P+ ÿ -
21 FloraSatu Padi ÿ ÿ
22 FloraSatu PGPR ÿ -
23 FloraSatu KECIL ÿ -
24 FloraSatu Kekuatan - ÿ
25 FloraSatu Pelindung ÿ ÿ
26 FloraSatu Rhizobium ÿ ÿ
27 FloraSatu Sawit ÿ ÿ
28 FloraSatu Benih - ÿ
29 FloraSatu - ÿ
Soyaku
30 FloraSatu ÿ -
KT yang bagus
31 FloraSatu - ÿ
Simbiosis
32 FloraSatu Trichoderma ÿ ÿ
33 FloraSatu Rajutan ÿ -
34 FloraSatu trikoteknologi ÿ -
35 FloraSatu Triko Z - ÿ
35 FloraSatu Glio-Z - ÿ
35 FloraSatu Tebu ÿ ÿ
35 FloraSatu E-Tuntas ÿ -
35 FloraSatu Gelembung ÿ -
Lampiran 1
87
Machine Translated by Google
12 BioOne Isolat ÿ ÿ
13 BioOne Isolasi Bioaktivator - ÿ
14 BioOne ÿ -
Cairan Isolat
15 BioOne ÿ -
Penangkaran Jawara
16 BioOne Jawara Master ÿ -
21 BioOne - ÿ
megabio
22 BioOne - ÿ
Megabio Ruminansia
23 BioOne Dia tahu ÿ -
Lampiran 2
Lampiran 3
88
Machine Translated by Google
Tgl. Revisi 00
PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) Halaman 1 dari 1
PUPUK HAYATI "PERTANIAN" Dikonfirmasi
1
- Pupuk Hayati
ISOLASI MIKROBA
- Insektisida Hayati
PERTANIAN
- Fungisida Hayati
DI LABORATORIUM
- Bakterisida Hayati
2
MENYEGARKAN
7
6 TIDAK
CEK LIMBAH Cek kualitas meliputi :
SESUAI
- Permeriksaan Jumlah CFU
KUALITAS ( DIHAPUS )
- Pemeriksaan Pencemaran
SESUAI
8 Pencampuran mikroba sesuai dengan
PENCAMPURAN
spesifikasi jenis produk.
MIKROBA
( CAIRAN ) ( BUBUK )
Pembawa Mineral
1
PEMBAWA Sebelumnya Sudah Disterilkan Dengan
MINERAL Menggunakan Mesin Pengering.
1
PENGERINGAN
1
KIRIM KE Pengiriman Sesuai Kebutuhan
KONSUMEN Konsumen
Lampiran 4
89
Machine Translated by Google
1
ISOLASI MIKROBA
- Probiotik Unggas
PETERNAKAN
- Probiotik Sapi
DI LABORATORIUM
2
MENYEGARKAN
7
6 TIDAK
CEK LIMBAH Cek kualitas meliputi :
SESUAI
- Permeriksaan Jumlah CFU
KUALITAS ( DIHAPUS )
- Pemeriksaan Pencemaran
SESUAI
8 Pencampuran mikroba sesuai dengan
PENCAMPURAN
spesifikasi jenis produk.
MIKROBA
( CAIRAN ) ( BUBUK )
Pembawa Mineral
1
PEMBAWA Sebelumnya Sudah Disterilkan Dengan
MINERAL Menggunakan Mesin Pengering.
1
PENGERINGAN
1
KIRIM KE Pengiriman Sesuai Kebutuhan
KONSUMEN Konsumen
Lampiran 5
90
Machine Translated by Google
Tgl. Revisi 00
PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) Halaman 1 dari 1
1
ISOLASI MIKROBA
- Probiotik Udang/Ikan
PERIKANAN
- Mikroba Pengurai Kolam
DI LABORATORIUM
2
MENYEGARKAN
7
6 TIDAK
CEK LIMBAH Cek kualitas meliputi :
SESUAI
- Permeriksaan Jumlah CFU
KUALITAS ( DIHAPUS )
- Pemeriksaan Pencemaran
SESUAI
8 Pencampuran mikroba sesuai dengan
PENCAMPURAN
spesifikasi jenis produk.
MIKROBA
Pembawa Mineral
1
PEMBAWA Sebelumnya Sudah Disterilkan Dengan
MINERAL Menggunakan Mesin Pengering.
1
PENGERINGAN
1
KIRIM KE Pengiriman Sesuai Kebutuhan
KONSUMEN Konsumen
Lampiran 6
91
Machine Translated by Google
F MULAI
2
Pemimpin
Masing-masing tong untuk isolasi
atau P/J
MIKROBA MIKROBA MIKROBA MIKROBA MIKROBA mikroba berisi 1 ( Satu ) jenis mikroba.
Isolasi
"A" "B" "C" "D" "DAN"
Mikroba
Pencampuran mikroba
4
Pemimpin dilakukan setelah dipastikan
PENCAMPURAN
MIKROBA
atau P/J pengecekan masing-masing jenis
Isolasi mikroba yang akan dicampur
Mikroba TIDAK MENGANDUNG
GAS.
7
SOP Pengisian ke botol dilakukan Operator
PENGISIAN setelah dipastikan pengecekan Pengisi
BOTOL mikroba yang sudah dicampur Botol
TIDAK MENGANDUNG GAS.
F SELESAI
Lampiran 7
92
Machine Translated by Google
5
Setelah dipastikan isi bak sudah sesuai
BUKA KRAN Operator
( batas atas masing-masing penyekat ),
PENGISI BOTOL Pengisi Botol
buka kran pengisi botol.
7
Hati-hati saat menurunkan botol yang
BAWAH BOTOL Operator
sudah terisi untuk menghindari
YANG SUDAH TERISI Pengisi Botol
isi botol tumpah.
8
PASANG BOTOL Pastikan selang pada kran masuk pada
Operator
KOSONG PADA KRAN lubang botol dan posisinya tidak miring.
Pengisi Botol
YANG TERSEDIA
SESUAI
1
Menutup botol dengan seal ( tutup bagian
TUTUP BOTOL Operator
dalam ) setelah dipastikan isi/volume botol
DENGAN SEGEL Penutup Seal
sesuai.
TIDAK ADA
1
Operator Menata/menyusun botol yang sudah
SAHAM AREA Penata/Penyusun terisi pada area stock yang telah ditentukan.
Botol
Poin Penting!
- Mengutamakan Keselamatan Kerja.
- Sebelum Meninggalkan area kerja ( Istirahat, Jam Pulang, Jam Lembur ) check kondisi area kerja. Pastikan kran dalam kondisi menutup dan dipasang botol
kosong, kipas dalam kondisi mati/off dan hal lain yang berpotensi menimbulkan bahaya.
Lampiran 8
93
Machine Translated by Google
Lampiran 9
94
Machine Translated by Google
95