Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN KULIT JERUK KEPROK DAN SERAI SEBAGAI


BAHAN DASAR MAT OBAT NYAMUK ELEKTRIK YANG AMAN BAGI
KESEHATAN

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GT

Diusulkan oleh:

Mohammad Risal Siregar NIM.115100601111003 / 2011


Muhammad Alfian N.L NIM.115100300111014 / 2011

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
HALAMAN PENGESAHAN

1.Judul Kegiatan : Pemanfaatan Kulit Jeruk Keprok


dan Serai Sebagai Bahan Dasar Mat
Obat Nyamuk Elektrik yang Aman
Bagi Kesehatan

2.Bidang Kegiatan : ( )PKM-AI ()PKM-GT

3.Ketua Pelaksana Kegiatan :


a. Nama Lengkap : Moh. Risal Siregar
b. NIM : 115100601111003
c. Jurusan : Keteknikan Pertanian
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl.Kertorahayu Dalam 50 B
085641059542
f. Alamat Email : Gruvytime@yahoo.co.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 Orang

5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc
b. NIK : 871025 10 1 2 0243
c. Alamat Rumah dan No.Tel/hp : Jalan Soekarno Hatta PTP I No. 7
Malang

Malang,30-Desember-2011

Menyetujui,
Ketua Jurusan Keteknikan Ketua Pelaksana Kegiatan
Pertanian

(Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS) (Moh. Risal Siregar)


NIP. 19530112 198003 1 003 NIM. 115100601111003

Pembantu Rektor Bidang Dosen Pendamping


Kemahasiswaan

(Ir. H. R. B. Ainurrasjid, MS) (Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc)


NIP. 19550618 198103 1 002 NIK. 871025 10 1 2 0243

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan syukur kehadirat Allah SWT karena atas


berkah, rahmat dan ijin-Nya, gagasan tertulis yang berjudul “Pemanfaatan Kulit
Jeruk Keprok dan Serai Sebagai Bahan Dasar Mat Obat Nyamuk Elektrik yang
Aman Bagi Kesehatan” dapat terselesaikan.

Gagasan tertulis ini disusun dalam rangka mengikuti kegiatan Program


Kreatifitas Mahasiswa yang diadakan oleh Universitas Brawijaya, Malang.

Dengan terselesaikannya gagasan tertulis ini, penulis mengucapkan terima


kasih kepada :
1. Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc selaku dosen pendamping Jurusan
Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya yang telah memberikan bimbingan, sehingga gagasan tulis
ini lebih terarah.
2. Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS selaku Ketua Jurusan Keteknikan
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
3. Serta semua pihak yang turut membantu terselesaikannya gagasan
tertulis ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per-satu.

Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini,


begitupun gagasan tertulis yang telah kami buat, baik dalam hal isi maupun
penulisannya. Akhir kata, kami berharap semoga gagasan kecil ini dapat
bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu pengetahuan,
baik di Universitas maupun lingkungan masyarakat.

Malang, 30 Desember 2011

Penulis
iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i


Lembar Pengesahan ............................................................................................. ii
Kata Pengantar……………………………………………………………….iii
Daftar Isi.......................................................................................................... ....iv
Daftar Tabel ......................................................................................................... v
Daftar Gambar ..................................................................................................... vi
Ringkasan......................................................................................................... .. vii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ......................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat ................................................................................. 1
GAGASAN
Kondisi Kekinian. .................................................................................... 2
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya.........................................3
Gagasan yang Diajukan.........................................................................3
Pihak-Pihak yang Bersangkutan............................................................5
Implementasi Gagasan ........................ …….............................................6
KESIMPULAN............................................................................................. ....... 7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Temuan Produk Di Lapangan/Pasar................................................2

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jeruk Keprok..........................................................................................4

Gambar 2. Serai........................................................................................................5

Gambar 3. Diagram alir pembuatan mat obat nyamuk elektrik...............................6


Gambar 4. Hand Sealer............................................................................................7

Gambar 5. Mat Obat Nyamuk Elektrik....................................................................7

vi
RINGKASAN
PEMANFAATAN KULIT JERUK KEPROK DAN SERAI SEBAGAI
BAHAN DASAR MAT OBAT NYAMUK ELEKTRIK YANG AMAN BAGI
KESEHATAN

Aedes adalah salah satu genus nyamuk yang sering menimbulkan masalah
kesehatan. Genus Aedes merupakan vektor biologis dari penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) (Anonim, 2005). Pemberantasan vektor nyamuk Aedes
aegypti dapat dilakukan dengan cara menggunakan atau tanpa menggunakan
insektisida. Penggunaan insektisida yang berlebihan dan berulang-ulang dapat
menimbulkan dampak yang tidak diinginkan yaitu matinya musuh-musuh alami,
pencemaran lingkungan dan timbul keracunan pada manusia dan hewan ternak.
Saat ini, obat nyamuk elektrik menjadi salah satu pilihan masyarakat. Namun
faktanya, obat nyamuk bakar masih mendominasi dengan persentase 54%
(Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, 1973). Kandungan zat aktif dari obat
nyamuk bakar terdiri atas diklorvos, propoxuran (karbamat) serta
diethyltoluamide. Sementara kandungan zat aktif dalam mat obat nyamuk elektrik
adalah D-aletrin (40mg/mat) dan transflutrin (3mg/mat).
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan tertulis ini
adalah memanfaatkan kulit jeruk keprok dan serai sebagai bahan dasar pembuatan
mat obat nyamuk elektrik.
Pada kulit jeruk terdapat minyak atsiri yang antara lain memiliki
kandungan limone (95%), myrcene (2%), noctanal (1%), pinene (0,4%), linanol
(0,3%), decanal (0,3%), sabiene (0,2%), geranial (0,1%), neral (0,1%),
dodecanal (0,1%), dan sitronela (0,5%) (Adityo Kurniawan, 2008). Kandungan
dari serai terutama minyak atsiri dengan komponen sitronelal 32-45%, geraniol
12-18%, sitronelol 11-15%, geraniol asetat 3-8%, sitronelil asetat 2-4%, sitral,
kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin, limonen, kamfen (Andria,
2000). Hasil penyulingan dari serai itu sendiri dapat diperoleh minyak atsiri yang
disebut Oleum citronellae, terutama terdiri atas geraniol dan sitronelal yang dapat
digunakan untuk menghalau nyamuk (Haris, 1994). Kemudian untuk abu dari
daun dan tangkai serai mengandung 45% silika yang merupakan penyebab
desikasi (keluarnya cairan tubuh secara terus menerus) pada kulit serangga
sehingga serangga akan mati kekeringan (Kardiyan, 2003).
Metode penulisan yang diterapkan oleh penulis dalam gagasan tertulis ini
adalah metode penalaran, kemudian merujuk pada hasil penelitian, referensi
berbagai literatur dan mengidentifikasi dari berbagai sumber data serta informasi
di internet. Adapun langkah dalam pembuatan mat obat nyamuk elektrik ini
adalah diawali dengan mencincang kulit buah jeruk keprok dan serai sehingga
menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kulit ditimbang hingga mencapai
massa 100g, lalu dihaluskan dengan blender. Untuk pelarutnya digunakan alkohol
70% sebanyak 15 mililiter, air 75 mililiter, dan Solutiogummi arabicum sebagai
pengikat. Bubur yang diperoleh itu kemudian dicetak lalu dikeringkan selama 1-3
jam. Dengan demikian mat obat nyamuk elektrik siap digunakan.
Pembuatan mat obat nyamuk elektrik berbahan dasar kulit jeruk keprok
dan serai ini merupakan alternatif sebagai obat nyamuk yang aman bagi kesehatan
ditinjau dari kandungan sitronela, minyak atsiri, lonanol dan geraniol pada bahan.
vii
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia sebagai negara tropis merupakan tempat subur berkembang
biaknya nyamuk. Nyamuk termasuk kelas Insekta, ordo Diptera dan mempunyai
banyak famili. Nyamuk berperan sebagai vektor penyakit untuk
manusia (Gandahusada S dkk, 2000).
Aedes adalah salah satu genus nyamuk yang sering menimbulkan masalah
kesehatan. Genus Aedes merupakan vektor biologis dari penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD), Fillariasis (Brugia malayi dan Wucheria bancrofti),
Yellow fever, Eastern Equine Enchepalomyelitis, California Enchephalomyelitis
dan Venezuelan Equine Encephalomyelitis (Anonim, 2005).
Bila dielaborasi lebih jauh, penggunaan insektisida rumah tangga anti
nyamuk sebagian besar menggunakan obat nyamuk bakar dan digunakan setiap
hari (54%). Selain obat nyamuk bakar sebanyak 19% responden menggunakan
dalam bentuk semprot, 17% dalam bentuk oles, 15% dalam bentuk mat elektrik,
serta 10% menggunakan dalam bentuk cair dengan listrik (Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia, 1973).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Indonesian Pharmaceutical Watch
(IPhW) tahun 2001, kandungan zat aktif yang terdapat dalam obat nyamuk bakar
antara lain diklorvos, propoxuran (karbamat) serta diethyltoluamide. Sementara
itu, kandungan zat aktif pada salah satu merk mat obat nyamuk elektrik terdapat
D-aletrin (40mg/mat) dan transflutrin (3mg/mat). Menurut Badan Kesehatan
Dunia (WHO), diklorvos atau DDVP bersifat karsinogen, berdaya racun tinggi,
dapat merusak sistem saraf, mengganggu sistem pernafasan dan jantung.
Sedangkan menurut Lembaga Perlindungan Lingkungan di Amerika Serikat,
Environment Protection Authority (USEPA) dan New Jersey Department of
Health, diklorvos berpotensi menyebabkan kanker, menghambat pertumbuhan
organ, merusak kemampuan reproduksi. Sementara itu, propoxuran (karbamat)
adalah jenis racun kelas menengah dalam bentuk asap yang dapat mengaburkan
penglihatan, menghasilkan keringat berlebih, pusing (sakit kepala) dan badan
lemah. Dan untuk zat aktif diethyltoluamide (DEET) dapat menyebabkan infeksi
kulit, kulit melepuh dan rasa panas pada kulit. Efek samping yang ditimbulkan
oleh diethyltoluamide (DEET) sangat tergantung pada daya tahan sensitifitas atau
kepekaan kulit pemakai.
Dengan melihat kondisi tersebut, penulis dalam Program Kreativitas
Mahasiswa Bidang Gagasan tertulis ini memilih judul “Pemanfaatan Kulit Jeruk
Keprok dan Serai Sebagai Bahan Dasar Mat Obat Nyamuk Elektrik yang Aman
Bagi Kesehatan”.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis ini adalah
untuk memanfaatkan kulit jeruk keprok dan serai sebagai bahan dasar pembuatan
mat obat nyamuk elektrik.
2

Manfaat
Gagasan tertulis ini diharapkan dapat memberikan alternatif insektisida
berbahan dasar alami bagi dunia ilmu pengetahuan, industri, dan masyarakat.
Selain itu, gagasan tertulis bermanfaat untuk menciptakan produk mat obat
nyamuk elektrik yang aman bagi kesehatan masyarakat.

GAGASAN
Kondisi Kekinian
Anti nyamuk mat adalah produk anti nyamuk yang terdiri dari mat terbuat
dari pulp atau bahan lainnya yang mengandung bahan aktif insektisida, dapat
ditambahkan stabilisator, bahan yang sinergis, unsur lepas lambat, pewangi dan
pewarna. Unsur lepas lambat yaitu unsur yang mengikat dan melakukan slow
release atau pelepasan unsur dengan waktu yang relatif lama. Obat nyamuk
bentuk mat menggunakan alat pemanas listrik untuk menguapkan bahan aktif dari
mat.

Tabel 1. Hasil Temuan Produk di Lapangan/Pasar


Sasaran Merek Bahan Kimia Pabrik Harga Jual
Produk
Nyamuk Cow Brand D-allethrin 0,30% Kuda Raya Surabaya Rp 2.300,-
Domestos D-alletrhin 0,30% Technopia Jakarta Rp 2.300,-
Nomos
Tiga Roda Metofletrin 0,005%  Sinar Plataco Rp 1.500,-
Semarang
 PTPerksa Olesindo
Utama Medan
Autan Deet 12,5% Johson Rp 500,-
Soffel Diethyltoluamide 13% Herlina Indah Jakarta Rp 500,-
Baygon Transflutrin 0,028%, Walet Kencana Perkasa Rp 2.200,-
D-alletrin 0,1% Surabaya
Top Super D-Transallethrin 0,25% PT Budi Eka Reksa Rp 1.800,-
Jumbo
Garuda D-allethrin0,001%, PT MetroLintas Nusa Rp 2.000,-
Supra Metofletrin 0,075% Jawa Barat
Jumbo
Vape Metofletrin 0,0015% PT Fumakila Tangerang Rp 1.500,-
Sumber : Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (1973)

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa obat nyamuk (insektisida) yang
beredar di pasaran semuanya mengandung zat aktif yang berbahaya bagi
kesehatan masyarakat. Dari alokasi biaya pembelian insektisida rumah tangga per
bulan, responden yang mengeluarkan kurang dari Rp 10.000 sebanyak 44%,
mengeluarkan antara Rp 10.000 – Rp. 50.000 (54%), dan lebih dari Rp. 50.000
(2%). Dari harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat, penggunaan insektisida
rumah tangga berbahan dasar kimiawi terlihat menjadi kebutuhan yang harus
dipenuhi setiap harinya.
3

Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya


Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya, menunjukkan bahwa
ekstrak air kulit durian efektif sebagai obat nyamuk elektrik. Hal ini
disebabkan karena kulit durian mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin,
unsur selulosa, lignin serta kandungan pati. Kulit durian mempunyai bau yang
sangat menyengat dan tidak disukai oleh nyamuk. Oleh karena itu, efek
kandungan tersebut bisa mempengaruhi syaraf pada nyamuk dan akibat yang
ditimbulkannya adalah nyamuk mengalami kelabilan dan akhirnya mati
(Oktavianingrum, 2007). Namun, dengan berbahan dasar kulit durian dirasa
kurang efektif, karena harga untuk buahnya saja lebih mahal daripada jeruk
keprok. Baunya pun kadang terlalu menyengat, sebagian manusia tidak terlalu
menyukai bau tersebut.
Pada penelitian lainnya disebutkan bahwa kulit bitter orange (Citrus
aurantium) berpotensi sebagai insektisida (Mwaiko GL,1992). Kandungan
limonin pada jeruk dapat dimanfaatkan sebagai larvasida (Jayakapras GK dkk,
1997). Penelitian yang dilakukan oleh Al Dakhil dan Morsy pada tahun 1999
didapatkan ekstrak etanol kulit jeruk lemon, graphefruit dan navel orange
mempunyai efek larvasida yang telah dicobakan pada larva Culex pipiens. Slah
satu bahan aktif utama kulit jeruk keprok (Citrus nobilis Lour) yang diperkirakan
memiliki efek toksik terhadap larva adalah limonin. Senyawa ini merupakan
komponen utama minyak kulit jeruk tetapi terdapat juga dalam minyak atsiri lain.
Limonin termasuk jenis monoterpenoid. Senyawa ini dapat bekerja sebagai
insektisida atau berdaya racun terhadap serangga (Dakhil MA and Morsy TA,
1999).
Selain penelitian yang disebutkan diatas terdapat pula penelitian lain
dalam mengatasi gangguan nyamuk yaitu dengan pemanfaatan tanaman
adas.Tanaman adas adalah sejenis tanaman herba tahunan yang dapat tumbuh di
dataran tinggi dengan tingkat adaptasi yang tinggi sehingga dapat mudah tumbuh
tanpa memerlukan pemeliharaan khusus.Di dalam adas terdapat minyak atsir
sekitar 6% diamana memiliki kandungan utama anethol (50-8-%), limonene (5%)
, fenchone (5%) dan bahan lainnya seperti estragol(methylchavicol), safrol , alpha
pinene , dan beta myrcene (Rusmin dan Melati,2007).Kandungan anethol pada
tanaman ades bersifat repellen (anti serangga) khususnya pada nyamuk sehingga
ades jugha dapat dijadiakn lotion anti nyamuk.(Grainge dan ahmed,1987). Dengan
sifat tanaman ades yang hanya dapat tumbuh di daerah dataran tinggi inilah yang
menyebabkan kekurangan tanaman ades pada segi bahan baku.

Gagasan yang Diajukan


Untuk mengurangi efek samping dari bahan kimia tersebut, maka perlu
dikembangkan obat-obat pengusir atau pembunuh nyamuk dari bahan yang
terdapat di alam yang lebih aman untuk manusia serta sumbernya tersedia dalam
jumlah yang besar. Pemanfaatan insektisida alami dalam pemberantasan vektor
diharapkan mampu menurunkan kasus DBD. Selain itu karena terbuat dari bahan
alami, maka diharapkan insektisida jenis ini akan lebih mudah terurai
(biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman
bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.
4

Pada kulit jeruk terdapat minyak atsiri yang antara lain memiliki
kandungan limone (95%), myrcene (2%), noctanal (1%), pinene (0,4%), linanol
(0,3%), decanal (0,3%), sabiene (0,2%), geranial (0,1%), neral (0,1%),
dodecanal (0,1%), dan sitronela (0,5%) (Adityo Kurniawan, 2008). Sitronela
berguna sebagai anti nyamuk dan aroma menyengat minyak atsiri yang tidak
disukai nyamuk tetapi bagi manusia aromanya sangatlah harum. Selain
kandungan yang tersebut di atas juga terdapat bahan seperti lonanol yang
memiliki fungsi sebagai penenang syaraf-syaraf dalam tubuh.

Gambar 1. Jeruk Keprok


Kandungan dari serai terutama minyak atsiri dengan komponen sitronelal
32-45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%, geraniol asetat 3-8%, sitronelil
asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin, limonen,
kamfen (Andria, 2000). Hasil penyulingan dari serai itu sendiri dapat diperoleh
minyak atsiri yang disebut Oleum citronellae, terutama terdiri atas geraniol dan
sitronelal yang dapat digunakan untuk menghalau nyamuk (Haris, 1994). Abu
dari daun dan tangkai serai mengandung 45% silika yang merupakan penyebab
desikasi (keluarnya cairan tubuh secara terus menerus) pada kulit serangga
sehingga serangga akan mati kekeringan. Sitronelol dan geraniol merupakan
bahan aktif yang tidak disukai dan sangat dihindari serangga, termasuk nyamuk
sehingga penggunaan bahan-bahan ini sangat bermanfaat sebagai bahan pengusir
nyamuk (Kardiyan, 2003).
5

Gambar 2. Serai

Dengan melihat kondisi miris tentang pemakain insektisida buatan yang


berbahaya, penulis mengajukan gagasan tertulis tentang pembuatan mat obat
nyamuk elektrik berbahan dasar kulit jeruk keprok dan serai. Dari segi komposisi
bahan sangatlah aman, dimana dari bahan dasarnya itu sendiri memiliki
kandungan sitronela, minyak atsiri, dan limonen yang berfungsi sebagai anti
serangga yang berbau wangi sehingga aman dan nyaman jika digunakan. Dari segi
ekonomi, untuk bahan kulit jeruk keprok dan serai masih terjangkau dan tergolong
murah. Dari segi lingkungan, mat obat nyamuk elektrik ini dapat menekan angka
sampah kulit jeruk, memanfaatkannya agar tidak terbuang percuma dan
meningkatkan nilai ekonominya.

Pihak-Pihak yang Bersangkutan


Dalam hal ini, pihak yang bersangkutan untuk menerapkan program ini
antara lain Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Jurusan
Keteknikan Pertanian dan Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan
Jurusan Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya,
Malang. Selain itu dalam proses penyediaan bahan baku dasar yaitu kulit jeruk
dan serai, kami akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaaan minuman sari
buah terutama jeruk dimana kami akan mengambil kulit jeruk yang biasanya tidak
termasuk dalam proses pembuatan minuman. Jika dalam pencarian bahan dasar
pada skala perusahaan masih dianggap kurang mencukupi, tidak menutup
kemungkinan kami akan langsung terjun di pengusaha perkebunan jeruk dan
mengambil jeruk yang tidak layak jual namun masih memiliki kualitas kulit jeruk
yang bagus. Sementara itu, dalam penyediaan serai kami akan langsung
mengambil dari petani karena tanaman serai ini relatif mudah dijumpai di
berbagai daerah. Sedangkan pada proses pengemasan memiliki dasar pengemasan
layaknya mat obat nyamuk elektrik yang telah beredar di masyarakat.
6

Implementasi Gagasan

Kulit Jeruk Serai

Pemotongan

Potongan Kecil

Penimbangan (100 gram)

Penghalusan dengan blender


Alkohol 70%= 15ml
Air = 75ml
Pencampuran Solutiogummi
arabicum= 10ml

Bubur

Pencetakan & Pengeringan (1-3 jam)

Pengemasan

Mat Obat Nyamuk Elektrik

Gambar 3. Diagram alir pembuatan mat obat nyamuk elektrik


7

Adapun proses pengemasan produk ini menggunakan hand sealer. Dengan


hand sealer, produk yang dihasilkan kuat dan rata, dengan menggunakan sistem
pemanas induksi sehingga hasilnya cepat dan rata, tidak menimbulkan panas
terhadap operatornya. Panas hand sealer diatur dengan skala 1 – 9, dilengkapi
dengan lampu led yang menyala selama proses sealer berlangsung dan akan
otomatis mati yang menandakan proses sealer sudah selesai.

Gambar 4. Hand Sealer


Adapun produk yang dihasilkan, akan dikemas tidak jauh berbeda dengan
produk mat elektrik yang beredar dipasaran.

Gambar 5. Mat elektrik

KESIMPULAN
Melihat angka ketergantungan masyarakat akan insektisida non alami dan
berbahan zat aktif tinggi, penulis mengajukan gagasan tertulis tentang pembuatan
mat obat nyamuk elektrik berbahan dasar kulit jeruk keprok dan serai. Adapun
pertimbangan penulis memilih bahan dasar tersebut dikarenakan keunggulan kulit
jeruk keprok dan serai adalah pada kandungan sitronela yang berguna sebagai
anti nyamuk dan aroma menyengat minyak atsiri yang tidak disukai nyamuk
tetapi bagi manusia aromanya sangatlah harum. Selain kandungan yang tersebut
di atas, juga terdapat bahan seperti lonalol yang memiliki fungsi sebagai
penenang syaraf-syaraf dalam tubuh. Sedangkan kandungan dalam serai adalah
8

geraniol sebagai anti nyamuk. Kemudian abu dari serai itu sendiri mengandung
silika yang mengakibatkan serangga mengalami desikasi (keluarnya cairan tubuh
secara terus menerus) Bahan-bahan dasar tersebut dapat diperoleh langsung dari
alam.
Teknik implementasi yang dilakukan dalam program ini adalah yang
pertama bekerja sama dengan Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil
Pertanian Jurusan Keteknikan Pertanian dan Laboratorium Pengujian Mutu dan
Keamanan Pangan Jurusan Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya, Malang yang memiliki fasilitas yang menunjang pembuatan produk.
Apabila proses pembuatan selesai dan produk layak pakai, produk akan dikemas
dan dipasarkan ke kios-kios terdekat.
Melihat produk mat obat nyamuk berbahan dasar kulit jeruk keprok dan
serai memiliki keunggulan dan manfaat yang lebih baik dibandingkan produk mat
obat nyamuk sebelumnya (insektisida non alami), dapat diambil kesimpulan
bahwa prospek produk ini akan diterima masyarakat dengan baik. Prediksi harga
jual yang akan ditentukan adalah Rp 3150,00/21 mat, harga tersebut lebih murah
dibandingkan harga “HIT” elektrik berbahan dasar kimia yang beredar di
masyarakat (Rp 4800,00/21 mat). Manfaat yang dapat diambil secara garis besar
adalah kesehatan bagi pengguna. Selain itu, dengan pembuatan mat obat nyamuk
elektrik berbahan dasar kulit jeruk keprok dan serai diharapkan dapat memberi
alternatif terbaik dalam menangani angka ketergantungan masyarakat akan obat
nyamuk (insektisida non alami) dan menghasilkan insektisida alami yang aman
bagi kesehatan masyarakat.
9

DAFTAR PUSTAKA

Andria, Agusta. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung:


ITB.

Anonim. 2005. Parasitologi Arthropoda. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas


Brawijaya.

Dakhil MA dan Morsy TA. 1999. The larvicidal activities of peel oils of three citrus fruits
against Culex pipiens. Departement of Zoology, Faculty of sciences, King
SaudUniversity,SaudiArabia.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fc
gi?cmd=Retrieve&db=pubmed&dopt=abstract&letuids=10605488, diakses
pada tanggal 16 Desember 2011.

Gandahusada S, Ilahude HD, dan Pribadi W. 2000. Parasitologi Kedokteran. Jakarta:


FKUI.

Haris, Ruslan. 1994. Tanaman Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar Swadaya.

Jayaprakas GK, Singh RP, Pereira J, dan Sakariah KK. 1997. Limonoid fromCitrus
reticulata and their moult inhibiting activity in mosquito Culexquinquefasciatus larvae.
Central Food Technological research Institute, Mysore. India.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pu bme
d&dopt=abstract&let_uids=9115692, diakses pada tanggal 16 Desember
2011.
Kardinan, Agus dan Azmi Dhalimi. 2010. Potensi Adas (Foeniculum vulgare)
Sebagai Bahan Aktif Lotion Anti Nyauk Demam Berdarah (Aedes
aegypti). Jurnal Bul. Littro (Vol. 21 No.1): 62.

Kardiyan, Agus. 2003. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Tangerang :


PT Agromedia.

Kurniawan, Adityo, dkk. 2008. Ekstraksi Minyak Kulit Jeruk degan Metode
Distilasi, Pengeprasan dan Leaching. Jurnal Widya Teknik (Vol.7): 16.

Mwaiko GL. 1992. Citrus Peel Oil Extract as Mosquito Larvae Insecticides.
http://www.ncbi.nlm.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubmed&d
opt=abstract&let_uids=16611035, diakses pada tanggal 16 Desember
2011.

Oktavianingrum. 2007. Skripsi : Uji Aktivitas Minyak Atsiri Kulit Durian (Durio
zibethinus murr) Sebagai Obat Nyamuk Elektrik Terhadap Nyamuk Aedes
aegypti.Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
10

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). 1973. Antinyamuk : Pestisida


dibalik selimut. http://www.ylki.or.id/antinyamuk-pestisida-dibalik-
selimut.html, diakses pada tanggal 21 Desember 2011.
11

BIODATA PELAKSANA

Nama : Moh. Risal Siregar


NIM : 115100601111003
Jurusan : Keteknikan Pertanian Minat Teknik Bioproses
Tempat/Tanggal Lahir : Rembang, 13 November 1993
Alamat Rumah : Jln. Kertorahayu Dalam 50B
No. Hp : 085641059542
E-mail : gruvytime@yahoo.co.id
man.guitar6@gmail.com
Riwayat Pendidikan : SD Kalipang II
SMP 1 Kragan
SMA 1 Rembang
Pengalaman Organisasi :
Prestasi :
Malang, 30 Desember 2011

(Moh. Risal Siregar)


NIM. 11510060111003

BIODATA PELAKSANA

Nama : Muhammad Alfian Nurul Lutfi


NIM : 115100300111014
Jurusan : Teknologi Industri Pertanian
Tempat/Tanggal Lahir : Rembang, 15 Januari 1993
Alamat Rumah : Jln. Senggani 26
Kec.Lowokwaru,Soekarno Hatta
No. Hp : 085785422430
E-mail : Alfian.Nurul242@yahoo.com
Riwayat Pendidikan : SD Lambangan Wetan
SMP 1 Sulang
SMA 1 Rembang
Pengalaman Organisasi :
Prestasi :
Malang, 30 Desember 2011

(Muh. Alfian Nurul Lutfi)


NIM. 115100300111014
12

BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama Lengkap dan Gelar : Dewi Maya Maharani, STP., M.Sc


NIK : 871025 10 1 2 0243
Fakultas/Program Studi : Teknik. Pertanian / Keteknikan Pertanian
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
Bidang Keahlian : Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil
Pertanian
Alamat : Jalan Soekarno Hatta PTP I No. 7 Malang
082138907643/08994167296

Malang, 30 Desember 2011

(Dewi Maya Maharani, STP., M.Sc)


NIK. 871025 10 1 2 0243

Dr. Ir. Hj. Elok Zubaidah, MP

NIP. 19590821 199303 2 001

Anda mungkin juga menyukai