JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
HALAMAN PENGESAHAN
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc
b. NIK : 871025 10 1 2 0243
c. Alamat Rumah dan No.Tel/hp : Jalan Soekarno Hatta PTP I No. 7
Malang
Malang,30-Desember-2011
Menyetujui,
Ketua Jurusan Keteknikan Ketua Pelaksana Kegiatan
Pertanian
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Serai........................................................................................................5
vi
RINGKASAN
PEMANFAATAN KULIT JERUK KEPROK DAN SERAI SEBAGAI
BAHAN DASAR MAT OBAT NYAMUK ELEKTRIK YANG AMAN BAGI
KESEHATAN
Aedes adalah salah satu genus nyamuk yang sering menimbulkan masalah
kesehatan. Genus Aedes merupakan vektor biologis dari penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) (Anonim, 2005). Pemberantasan vektor nyamuk Aedes
aegypti dapat dilakukan dengan cara menggunakan atau tanpa menggunakan
insektisida. Penggunaan insektisida yang berlebihan dan berulang-ulang dapat
menimbulkan dampak yang tidak diinginkan yaitu matinya musuh-musuh alami,
pencemaran lingkungan dan timbul keracunan pada manusia dan hewan ternak.
Saat ini, obat nyamuk elektrik menjadi salah satu pilihan masyarakat. Namun
faktanya, obat nyamuk bakar masih mendominasi dengan persentase 54%
(Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, 1973). Kandungan zat aktif dari obat
nyamuk bakar terdiri atas diklorvos, propoxuran (karbamat) serta
diethyltoluamide. Sementara kandungan zat aktif dalam mat obat nyamuk elektrik
adalah D-aletrin (40mg/mat) dan transflutrin (3mg/mat).
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan tertulis ini
adalah memanfaatkan kulit jeruk keprok dan serai sebagai bahan dasar pembuatan
mat obat nyamuk elektrik.
Pada kulit jeruk terdapat minyak atsiri yang antara lain memiliki
kandungan limone (95%), myrcene (2%), noctanal (1%), pinene (0,4%), linanol
(0,3%), decanal (0,3%), sabiene (0,2%), geranial (0,1%), neral (0,1%),
dodecanal (0,1%), dan sitronela (0,5%) (Adityo Kurniawan, 2008). Kandungan
dari serai terutama minyak atsiri dengan komponen sitronelal 32-45%, geraniol
12-18%, sitronelol 11-15%, geraniol asetat 3-8%, sitronelil asetat 2-4%, sitral,
kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin, limonen, kamfen (Andria,
2000). Hasil penyulingan dari serai itu sendiri dapat diperoleh minyak atsiri yang
disebut Oleum citronellae, terutama terdiri atas geraniol dan sitronelal yang dapat
digunakan untuk menghalau nyamuk (Haris, 1994). Kemudian untuk abu dari
daun dan tangkai serai mengandung 45% silika yang merupakan penyebab
desikasi (keluarnya cairan tubuh secara terus menerus) pada kulit serangga
sehingga serangga akan mati kekeringan (Kardiyan, 2003).
Metode penulisan yang diterapkan oleh penulis dalam gagasan tertulis ini
adalah metode penalaran, kemudian merujuk pada hasil penelitian, referensi
berbagai literatur dan mengidentifikasi dari berbagai sumber data serta informasi
di internet. Adapun langkah dalam pembuatan mat obat nyamuk elektrik ini
adalah diawali dengan mencincang kulit buah jeruk keprok dan serai sehingga
menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kulit ditimbang hingga mencapai
massa 100g, lalu dihaluskan dengan blender. Untuk pelarutnya digunakan alkohol
70% sebanyak 15 mililiter, air 75 mililiter, dan Solutiogummi arabicum sebagai
pengikat. Bubur yang diperoleh itu kemudian dicetak lalu dikeringkan selama 1-3
jam. Dengan demikian mat obat nyamuk elektrik siap digunakan.
Pembuatan mat obat nyamuk elektrik berbahan dasar kulit jeruk keprok
dan serai ini merupakan alternatif sebagai obat nyamuk yang aman bagi kesehatan
ditinjau dari kandungan sitronela, minyak atsiri, lonanol dan geraniol pada bahan.
vii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara tropis merupakan tempat subur berkembang
biaknya nyamuk. Nyamuk termasuk kelas Insekta, ordo Diptera dan mempunyai
banyak famili. Nyamuk berperan sebagai vektor penyakit untuk
manusia (Gandahusada S dkk, 2000).
Aedes adalah salah satu genus nyamuk yang sering menimbulkan masalah
kesehatan. Genus Aedes merupakan vektor biologis dari penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD), Fillariasis (Brugia malayi dan Wucheria bancrofti),
Yellow fever, Eastern Equine Enchepalomyelitis, California Enchephalomyelitis
dan Venezuelan Equine Encephalomyelitis (Anonim, 2005).
Bila dielaborasi lebih jauh, penggunaan insektisida rumah tangga anti
nyamuk sebagian besar menggunakan obat nyamuk bakar dan digunakan setiap
hari (54%). Selain obat nyamuk bakar sebanyak 19% responden menggunakan
dalam bentuk semprot, 17% dalam bentuk oles, 15% dalam bentuk mat elektrik,
serta 10% menggunakan dalam bentuk cair dengan listrik (Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia, 1973).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Indonesian Pharmaceutical Watch
(IPhW) tahun 2001, kandungan zat aktif yang terdapat dalam obat nyamuk bakar
antara lain diklorvos, propoxuran (karbamat) serta diethyltoluamide. Sementara
itu, kandungan zat aktif pada salah satu merk mat obat nyamuk elektrik terdapat
D-aletrin (40mg/mat) dan transflutrin (3mg/mat). Menurut Badan Kesehatan
Dunia (WHO), diklorvos atau DDVP bersifat karsinogen, berdaya racun tinggi,
dapat merusak sistem saraf, mengganggu sistem pernafasan dan jantung.
Sedangkan menurut Lembaga Perlindungan Lingkungan di Amerika Serikat,
Environment Protection Authority (USEPA) dan New Jersey Department of
Health, diklorvos berpotensi menyebabkan kanker, menghambat pertumbuhan
organ, merusak kemampuan reproduksi. Sementara itu, propoxuran (karbamat)
adalah jenis racun kelas menengah dalam bentuk asap yang dapat mengaburkan
penglihatan, menghasilkan keringat berlebih, pusing (sakit kepala) dan badan
lemah. Dan untuk zat aktif diethyltoluamide (DEET) dapat menyebabkan infeksi
kulit, kulit melepuh dan rasa panas pada kulit. Efek samping yang ditimbulkan
oleh diethyltoluamide (DEET) sangat tergantung pada daya tahan sensitifitas atau
kepekaan kulit pemakai.
Dengan melihat kondisi tersebut, penulis dalam Program Kreativitas
Mahasiswa Bidang Gagasan tertulis ini memilih judul “Pemanfaatan Kulit Jeruk
Keprok dan Serai Sebagai Bahan Dasar Mat Obat Nyamuk Elektrik yang Aman
Bagi Kesehatan”.
Tujuan
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis ini adalah
untuk memanfaatkan kulit jeruk keprok dan serai sebagai bahan dasar pembuatan
mat obat nyamuk elektrik.
2
Manfaat
Gagasan tertulis ini diharapkan dapat memberikan alternatif insektisida
berbahan dasar alami bagi dunia ilmu pengetahuan, industri, dan masyarakat.
Selain itu, gagasan tertulis bermanfaat untuk menciptakan produk mat obat
nyamuk elektrik yang aman bagi kesehatan masyarakat.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Anti nyamuk mat adalah produk anti nyamuk yang terdiri dari mat terbuat
dari pulp atau bahan lainnya yang mengandung bahan aktif insektisida, dapat
ditambahkan stabilisator, bahan yang sinergis, unsur lepas lambat, pewangi dan
pewarna. Unsur lepas lambat yaitu unsur yang mengikat dan melakukan slow
release atau pelepasan unsur dengan waktu yang relatif lama. Obat nyamuk
bentuk mat menggunakan alat pemanas listrik untuk menguapkan bahan aktif dari
mat.
Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa obat nyamuk (insektisida) yang
beredar di pasaran semuanya mengandung zat aktif yang berbahaya bagi
kesehatan masyarakat. Dari alokasi biaya pembelian insektisida rumah tangga per
bulan, responden yang mengeluarkan kurang dari Rp 10.000 sebanyak 44%,
mengeluarkan antara Rp 10.000 – Rp. 50.000 (54%), dan lebih dari Rp. 50.000
(2%). Dari harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat, penggunaan insektisida
rumah tangga berbahan dasar kimiawi terlihat menjadi kebutuhan yang harus
dipenuhi setiap harinya.
3
Pada kulit jeruk terdapat minyak atsiri yang antara lain memiliki
kandungan limone (95%), myrcene (2%), noctanal (1%), pinene (0,4%), linanol
(0,3%), decanal (0,3%), sabiene (0,2%), geranial (0,1%), neral (0,1%),
dodecanal (0,1%), dan sitronela (0,5%) (Adityo Kurniawan, 2008). Sitronela
berguna sebagai anti nyamuk dan aroma menyengat minyak atsiri yang tidak
disukai nyamuk tetapi bagi manusia aromanya sangatlah harum. Selain
kandungan yang tersebut di atas juga terdapat bahan seperti lonanol yang
memiliki fungsi sebagai penenang syaraf-syaraf dalam tubuh.
Gambar 2. Serai
Implementasi Gagasan
Pemotongan
Potongan Kecil
Bubur
Pengemasan
KESIMPULAN
Melihat angka ketergantungan masyarakat akan insektisida non alami dan
berbahan zat aktif tinggi, penulis mengajukan gagasan tertulis tentang pembuatan
mat obat nyamuk elektrik berbahan dasar kulit jeruk keprok dan serai. Adapun
pertimbangan penulis memilih bahan dasar tersebut dikarenakan keunggulan kulit
jeruk keprok dan serai adalah pada kandungan sitronela yang berguna sebagai
anti nyamuk dan aroma menyengat minyak atsiri yang tidak disukai nyamuk
tetapi bagi manusia aromanya sangatlah harum. Selain kandungan yang tersebut
di atas, juga terdapat bahan seperti lonalol yang memiliki fungsi sebagai
penenang syaraf-syaraf dalam tubuh. Sedangkan kandungan dalam serai adalah
8
geraniol sebagai anti nyamuk. Kemudian abu dari serai itu sendiri mengandung
silika yang mengakibatkan serangga mengalami desikasi (keluarnya cairan tubuh
secara terus menerus) Bahan-bahan dasar tersebut dapat diperoleh langsung dari
alam.
Teknik implementasi yang dilakukan dalam program ini adalah yang
pertama bekerja sama dengan Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil
Pertanian Jurusan Keteknikan Pertanian dan Laboratorium Pengujian Mutu dan
Keamanan Pangan Jurusan Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya, Malang yang memiliki fasilitas yang menunjang pembuatan produk.
Apabila proses pembuatan selesai dan produk layak pakai, produk akan dikemas
dan dipasarkan ke kios-kios terdekat.
Melihat produk mat obat nyamuk berbahan dasar kulit jeruk keprok dan
serai memiliki keunggulan dan manfaat yang lebih baik dibandingkan produk mat
obat nyamuk sebelumnya (insektisida non alami), dapat diambil kesimpulan
bahwa prospek produk ini akan diterima masyarakat dengan baik. Prediksi harga
jual yang akan ditentukan adalah Rp 3150,00/21 mat, harga tersebut lebih murah
dibandingkan harga “HIT” elektrik berbahan dasar kimia yang beredar di
masyarakat (Rp 4800,00/21 mat). Manfaat yang dapat diambil secara garis besar
adalah kesehatan bagi pengguna. Selain itu, dengan pembuatan mat obat nyamuk
elektrik berbahan dasar kulit jeruk keprok dan serai diharapkan dapat memberi
alternatif terbaik dalam menangani angka ketergantungan masyarakat akan obat
nyamuk (insektisida non alami) dan menghasilkan insektisida alami yang aman
bagi kesehatan masyarakat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dakhil MA dan Morsy TA. 1999. The larvicidal activities of peel oils of three citrus fruits
against Culex pipiens. Departement of Zoology, Faculty of sciences, King
SaudUniversity,SaudiArabia.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fc
gi?cmd=Retrieve&db=pubmed&dopt=abstract&letuids=10605488, diakses
pada tanggal 16 Desember 2011.
Jayaprakas GK, Singh RP, Pereira J, dan Sakariah KK. 1997. Limonoid fromCitrus
reticulata and their moult inhibiting activity in mosquito Culexquinquefasciatus larvae.
Central Food Technological research Institute, Mysore. India.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pu bme
d&dopt=abstract&let_uids=9115692, diakses pada tanggal 16 Desember
2011.
Kardinan, Agus dan Azmi Dhalimi. 2010. Potensi Adas (Foeniculum vulgare)
Sebagai Bahan Aktif Lotion Anti Nyauk Demam Berdarah (Aedes
aegypti). Jurnal Bul. Littro (Vol. 21 No.1): 62.
Kurniawan, Adityo, dkk. 2008. Ekstraksi Minyak Kulit Jeruk degan Metode
Distilasi, Pengeprasan dan Leaching. Jurnal Widya Teknik (Vol.7): 16.
Mwaiko GL. 1992. Citrus Peel Oil Extract as Mosquito Larvae Insecticides.
http://www.ncbi.nlm.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubmed&d
opt=abstract&let_uids=16611035, diakses pada tanggal 16 Desember
2011.
Oktavianingrum. 2007. Skripsi : Uji Aktivitas Minyak Atsiri Kulit Durian (Durio
zibethinus murr) Sebagai Obat Nyamuk Elektrik Terhadap Nyamuk Aedes
aegypti.Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
10
BIODATA PELAKSANA
BIODATA PELAKSANA