Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN KULIT JERUK KEPROK DAN SERAI SEBAGAI
BAHAN DASAR MAT OBAT NYAMUK ELEKTRIK YANG AMAN BAGI
KESEHATAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT

Diusulkan oleh:
Mohammad Risal Siregar NIM.115100601111003 / 2011
Muhammad Alfian N.L NIM.115100300111014 / 2011
Andrian Wahyu Jati NIM. 0811030006 / 2008
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012

HALAMAN PENGESAHAN

1.Judul Kegiatan : Pemanfaatan Kulit Jeruk Keprok dan Serai Sebagai


Bahan Dasar Mat Obat Nyamuk Elektrik yang Aman Bagi Kesehatan
2.Bidang Kegiatan : ( )PKM-AI ()PKM-GT
3.Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama Lengkap : Moh. Risal Siregar
b. NIM : 115100601111003
c. Jurusan : Keteknikan Pertanian
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl.Kertorahayu Dalam 50 B
085641059542
f. Alamat Email : Gruvytime@yahoo.co.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc
b. NIK : 871025 10 1 2 0243
c. Alamat Rumah dan No.Tel/hp : Jalan Soekarno Hatta PTP I No. 7 Malang
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan syukur kehadirat Allah SWT karena atas
berkah, rahmat dan ijin-Nya, gagasan tertulis yang berjudul “Pemanfaatan
Kulit Jeruk Keprok dan Serai Sebagai Bahan Dasar Mat Obat Nyamuk
Elektrik yang Aman Bagi Kesehatan” dapat terselesaikan.
Gagasan tertulis ini disusun dalam rangka mengikuti kegiatan Program
Kreatifitas Mahasiswa yang dikti.
Dengan terselesaikannya gagasan tertulis ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc selaku dosen pendamping Jurusan
Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
yang telah memberikan bimbingan, sehingga gagasan tulis ini lebih
terarah.
2. Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS selaku Ketua Jurusan Keteknikan
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
3. Serta semua pihak yang turut membantu terselesaikannya gagasan
tertulis ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per-satu.
Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini,
begitupun gagasan tertulis yang telah kami buat, baik dalam hal isi
maupun penulisannya. Akhir kata, kami berharap semoga gagasan kecil ini
dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu
pengetahuan, baik di Universitas maupun lingkungan masyarakat.

DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………….. i
Lembar Pengesahan……………………………..ii
Kata Pengantar…………………………………….iii
Daftar Isi ……………………………………………..iv
Daftar Tabel ……………………………………….. v
Daftar Gambar …………………………………… vi
Ringkasan…………………………………………… vii
PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1
Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
Tujuan dan Manfaat ……………………………………………………. 1
GAGASAN ………………………………………………………………….. 2
Kondisi Kekinian. ………………………………………………………… 2
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya………………….3
Gagasan yang Diajukan………………………………………………….3
Pihak-Pihak yang Bersangkutan……………………………………6
Implementasi Gagasan …………………… …………………………..7
KESIMPULAN………………………………………………………. …… 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..10

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Temuan Produk Di Lapangan/Pasar…………………………………2
Tabel 2.Produksi Jeruk Keprok Tahun
2007…………………………………………………..4

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Jeruk
Keprok………………………………………………………………………………4
Gambar 2.
Serai…………………………………………………………………………………………..5
Gambar 3. Diagram alir pembuatan mat obat nyamuk
elektrik………………………….7
Gambar 4. Hand
Sealer………………………………………………………………………………..8
Gambar 5. Mat Obat Nyamuk
Elektrik…………………………………………………………..8
vii
RINGKASAN
PEMANFAATAN KULIT JERUK KEPROK DAN SERAI SEBAGAI BAHAN DASAR
MAT OBAT NYAMUK ELEKTRIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN
Aedes adalah salah satu genus nyamuk yang sering menimbulkan masalah
kesehatan. Genus Aedes merupakan vektor biologis dari penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) (Anonim, 2005). Pemberantasan vektor nyamuk
Aedes aegypti dapat dilakukan dengan cara menggunakan atau tanpa
menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida yang berlebihan dan
berulang-ulang dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan yaitu
matinya musuh-musuh alami, pencemaran lingkungan dan timbul
keracunan pada manusia dan hewan ternak. Saat ini, obat nyamuk elektrik
menjadi salah satu pilihan masyarakat. Namun faktanya, obat nyamuk
bakar masih mendominasi dengan persentase 54% (Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia, 1973). Kandungan zat aktif dari obat nyamuk bakar
terdiri atas diklorvos, propoxuran (karbamat) serta diethyltoluamide.
Sementara kandungan zat aktif dalam mat obat nyamuk elektrik adalah D-
aletrin (40mg/mat) dan transflutrin (3mg/mat).
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan tertulis ini
adalah memanfaatkan kulit jeruk keprok dan serai sebagai bahan dasar
pembuatan mat obat nyamuk elektrik.
Pada kulit jeruk terdapat minyak atsiri yang antara lain memiliki kandungan
limone (95%), myrcene (2%), noctanal (1%), pinene (0,4%), linanol
(0,3%), decanal (0,3%), sabiene (0,2%), geranial (0,1%), neral (0,1%),
dodecanal (0,1%), dan sitronela (0,5%) (Adityo Kurniawan, 2008).
Kandungan dari serai terutama minyak atsiri dengan komponen sitronelal
32-45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%, geraniol asetat 3-8%,
sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen,
vanilin, limonen, kamfen (Andria, 2000). Hasil penyulingan dari serai itu
sendiri dapat diperoleh minyak atsiri yang disebut Oleum citronellae,
terutama terdiri atas geraniol dan sitronelal yang dapat digunakan untuk
menghalau nyamuk (Haris, 1994). Kemudian untuk abu dari daun dan
tangkai serai mengandung 45% silika yang merupakan penyebab desikasi
(keluarnya cairan tubuh secara terus menerus) pada kulit serangga
sehingga serangga akan mati kekeringan (Kardiyan, 2003).
Metode penulisan yang diterapkan oleh penulis dalam gagasan tertulis ini
adalah metode penalaran, kemudian merujuk pada hasil penelitian,
referensi berbagai literatur dan mengidentifikasi dari berbagai sumber data
serta informasi di internet. Adapun langkah dalam pembuatan mat obat
nyamuk elektrik ini adalah diawali dengan mencincang kulit buah jeruk
keprok dan serai sehingga menjadi potongan-potongan kecil. Potongan
kulit ditimbang hingga mencapai massa 100g, lalu dihaluskan dengan
blender. Untuk pelarutnya digunakan alkohol 70% sebanyak 15 mililiter, air
75 mililiter, dan Solutiogummi arabicum sebagai pengikat. Bubur yang
diperoleh itu kemudian dicetak lalu dikeringkan selama 1-3 jam. Dengan
demikian mat obat nyamuk elektrik siap digunakan.
Pembuatan mat obat nyamuk elektrik berbahan dasar kulit jeruk keprok
dan serai ini merupakan alternatif sebagai obat nyamuk yang aman bagi
kesehatan ditinjau dari kandungan sitronela, minyak atsiri, lonanol dan
geraniol pada bahan.

1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara tropis merupakan tempat subur berkembang
biaknya nyamuk. Nyamuk termasuk kelas Insekta, ordo Diptera dan
mempunyai banyak famili. Nyamuk berperan sebagai vektor penyakit untuk
manusia (Gandahusada S dkk, 2000). Aedes adalah salah satu genus
nyamuk yang sering menimbulkan masalah kesehatan. Genus Aedes
merupakan vektor biologis dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD),
Fillariasis (Brugia malayi dan Wucheria bancrofti), Yellow fever, Eastern
Equine Enchepalomyelitis, California Enchephalomyelitis dan Venezuelan
Equine Encephalomyelitis (Anonim, 2005).
Bila dielaborasi lebih jauh, penggunaan insektisida rumah tangga anti
nyamuk sebagian besar menggunakan obat nyamuk bakar dan digunakan
setiap hari (54%). Selain obat nyamuk bakar sebanyak 19% responden
menggunakan dalam bentuk semprot, 17% dalam bentuk oles, 15% dalam
bentuk mat elektrik, serta 10% menggunakan dalam bentuk cair dengan
listrik (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, 2008).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Indonesian Pharmaceutical Watch
(IPhW) tahun 2001, kandungan zat aktif yang terdapat dalam obat nyamuk
bakar antara lain diklorvos, propoxuran (karbamat) serta diethyltoluamide.
Sementara itu, kandungan zat aktif pada salah satu merk mat obat nyamuk
elektrik terdapat D-aletrin (40mg/mat) dan transflutrin (3mg/mat).
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diklorvos atau DDVP bersifat
karsinogen, berdaya racun tinggi, dapat merusak sistem saraf,
mengganggu sistem pernafasan dan jantung. Sedangkan menurut
Lembaga Perlindungan Lingkungan di Amerika Serikat, Environment
Protection Authority
(USEPA) dan New Jersey Department of Health, diklorvos berpotensi
menyebabkan kanker, menghambat pertumbuhan organ, merusak
kemampuan reproduksi. Sementara itu, propoxuran (karbamat) adalah
jenis racun kelas menengah dalam bentuk asap yang dapat mengaburkan
penglihatan, menghasilkan keringat berlebih, pusing (sakit kepala) dan
badan lemah. Dan untuk zat aktif diethyltoluamide (DEET) dapat
menyebabkan infeksi kulit, kulit melepuh dan rasa panas pada kulit. Efek
samping yang ditimbulkan oleh diethyltoluamide (DEET) sangat tergantung
pada daya tahan sensitifitas atau kepekaan kulit pemakai.
Dengan melihat kondisi tersebut, penulis dalam Program Kreativitas
Mahasiswa Bidang Gagasan tertulis ini memilih judul “Pemanfaatan Kulit
Jeruk Keprok dan Serai Sebagai Bahan Dasar Mat Obat Nyamuk Elektrik
yang Aman Bagi Kesehatan”.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis ini adalah
untuk memanfaatkan kulit jeruk keprok dan serai sebagai bahan dasar
pembuatan mat obat nyamuk elektrik.
2
Manfaat
Gagasan tertulis ini diharapkan dapat memberikan alternatif insektisida
berbahan dasar alami bagi dunia ilmu pengetahuan, industri, dan
masyarakat. Selain itu, gagasan tertulis bermanfaat untuk menciptakan
produk mat obat nyamuk elektrik yang aman bagi kesehatan masyarakat.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Anti nyamuk mat adalah produk anti nyamuk yang terdiri dari mat terbuat
dari pulp atau bahan lainnya yang mengandung bahan aktif insektisida,
dapat ditambahkan stabilisator, bahan yang sinergis, unsur lepas lambat,
pewangi dan pewarna. Unsur lepas lambat yaitu unsur yang mengikat dan
melakukan slow release atau pelepasan unsur dengan waktu yang relatif
lama. Obat nyamuk bentuk mat menggunakan alat pemanas listrik untuk
menguapkan bahan aktif dari mat.
Tabel 1. Hasil Temuan Produk di Lapangan/Pasar
Sasaran
Merek Produk
Bahan Kimia
Pabrik
Harga Jual
Nyamuk
Hit Elektrik
D-allethrin 7,8%
Transflutrin 0,3%
PT. Megasari Makmur
Rp 4.800,-
Domestos Nomos
D-alletrhin 0,30%
Technopia Jakarta
Rp 2.300,-
Tiga Roda
Metofletrin 0,005%
 Sinar Plataco Semarang
 PTPerksa Olesindo Utama Medan
Rp 1.500,-
Autan
Deet 12,5%
Johson
Rp 500,-
Soffel
Diethyltoluamide 13%
Herlina Indah Jakarta
Rp 500,-
Baygon
Transflutrin 0,028%,
D-alletrin 0,1%
Walet Kencana Perkasa Surabaya
Rp 2.200,-
Top Super Jumbo
D-Transallethrin 0,25%
PT Budi Eka Reksa
Rp 1.800,-
Garuda Supra Jumbo
D-allethrin0,001%, Metofletrin 0,075%
PT MetroLintas Nusa Jawa Barat
Rp 2.000,-
Vape
Metofletrin 0,0015%
PT Fumakila Tangerang
Rp 1.500,-
Sumber : Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (2008)
Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa obat nyamuk (insektisida) yang
beredar di pasaran semuanya mengandung zat aktif yang berbahaya bagi
kesehatan masyarakat. Dari alokasi biaya pembelian insektisida rumah
tangga per bulan, responden yang mengeluarkan kurang dari Rp 10.000
sebanyak 44%, mengeluarkan antara Rp 10.000 – Rp. 50.000 (54%), dan
lebih dari Rp. 50.000 (2%). Dari harga yang relatif terjangkau oleh
masyarakat, penggunaan insektisida rumah tangga berbahan dasar kimiawi
terlihat menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.
3
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya
Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya, menunjukkan bahwa ekstrak
air kulit durian efektif sebagai obat nyamuk elektrik. Hal ini disebabkan
karena kulit durian mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin, unsur
selulosa, lignin serta kandungan pati. Kulit durian mempunyai bau yang
sangat menyengat dan tidak disukai oleh nyamuk. Oleh karena itu, efek
kandungan tersebut bisa mempengaruhi syaraf pada nyamuk dan akibat
yang ditimbulkannya adalah nyamuk mengalami kelabilan dan akhirnya
mati (Oktavianingrum, 2007). Namun, dengan berbahan dasar kulit durian
dirasa kurang efektif, karena harga untuk buahnya saja lebih mahal
daripada jeruk keprok. Baunya pun kadang terlalu menyengat, sebagian
manusia tidak terlalu menyukai bau tersebut.
Pada penelitian lainnya disebutkan bahwa kulit bitter orange (Citrus
aurantium) berpotensi sebagai insektisida (Mwaiko GL,1992). Kandungan
limonin pada jeruk dapat dimanfaatkan sebagai larvasida (Jayakapras GK
dkk, 1997). Penelitian yang dilakukan oleh Al Dakhil dan Morsy pada tahun
1999 didapatkan ekstrak etanol kulit jeruk lemon, graphefruit dan navel
orange mempunyai efek larvasida yang telah dicobakan pada larva Culex
pipiens. Slah satu bahan aktif utama kulit jeruk keprok (Citrus nobilis Lour)
yang diperkirakan memiliki efek toksik terhadap larva adalah limonin.
Senyawa ini merupakan komponen utama minyak kulit jeruk tetapi
terdapat juga dalam minyak atsiri lain. Limonin termasuk jenis
monoterpenoid. Senyawa ini dapat bekerja sebagai insektisida atau
berdaya racun terhadap serangga (Dakhil MA and Morsy TA, 1999). Selain
penelitian yang disebutkan diatas terdapat pula penelitian lain dalam
mengatasi gangguan nyamuk yaitu dengan pemanfaatan tanaman
adas.Tanaman adas adalah sejenis tanaman herba tahunan yang dapat
tumbuh di dataran tinggi dengan tingkat adaptasi yang tinggi sehingga
dapat mudah tumbuh tanpa memerlukan pemeliharaan khusus.Di dalam
adas terdapat minyak atsir sekitar 6% diamana memiliki kandungan utama
anethol (50-8-%), limonene (5%) , fenchone (5%) dan bahan lainnya
seperti estragol(methylchavicol), safrol , alpha pinene , dan beta myrcene
(Rusmin dan Melati,2007). Kandungan anethol pada tanaman ades bersifat
repellen (anti serangga) khususnya pada nyamuk sehingga ades jugha
dapat dijadiakn lotion anti nyamuk (Grainge dan ahmed,1987). Dengan
sifat tanaman adas yang hanya dapat tumbuh di daerah dataran tinggi
inilah yang menyebabkan kekurangan tanaman ades pada segi bahan
baku.
Gagasan yang Diajukan
Untuk mengurangi efek samping dari bahan kimia tersebut, maka perlu
dikembangkan obat-obat pengusir atau pembunuh nyamuk dari bahan
yang terdapat di alam yang lebih aman untuk manusia serta sumbernya
tersedia dalam jumlah yang besar. Pemanfaatan insektisida alami dalam
pemberantasan vektor diharapkan mampu menurunkan kasus DBD. Selain
itu karena terbuat dari bahan alami, maka diharapkan insektisida jenis ini
akan lebih mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak
mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak karena
residunya mudah hilang.
4
Ada beberapa pertimbangan kami dalam memilih kulit jeruk keprok adalah
faktor tersedianya bahan, jeruk tersedia terus menerus tanpa mengenal
musim ditambah lagi efisiensi tanaman jeruk pada masalah bibit dimana
dalam sebiji jeruk apabila ditanam akan tumbuh lebih dari 1 tanaman
(Agrimas, 2007).
Selain itu, produksi jeruk keprok di Indonesia melimpah. Produksi jeruk
keprok dapat dilihat pada Tabel 1.
Pulau
Luas Lahan
Produksi
Kalimantan
3.997 HA
113.928 ton
Bali
7.838 HA
68.741 ton
Jawa
9.044 HA
446.985 ton
Sumatera
25.670 HA
703.571 ton
Papua
26 HA
1.020 ton
Sulawesi
8.204 HA
91.529 ton
Tabel 1. Produksi Jeruk Keprok Tahun 2007 (Agrimas, 2007)
Sedangkan total produksi jeruk keprok di Indonesia pada tahun 2010
adalah 2.355.500 ton (Anonim, 2010).
Pada kulit jeruk terdapat minyak atsiri yang antara lain memiliki kandungan
limone (95%), myrcene (2%), noctanal (1%), pinene (0,4%), linanol
(0,3%), decanal (0,3%), sabiene (0,2%), geranial (0,1%), neral (0,1%),
dodecanal (0,1%), dan sitronela (0,5%) (Adityo Kurniawan, 2008).
Sitronela berguna sebagai anti nyamuk dan aroma menyengat minyak atsiri
yang tidak disukai nyamuk tetapi bagi manusia aromanya sangatlah harum.
Selain kandungan yang tersebut di atas juga terdapat bahan seperti
lonanol yang memiliki fungsi sebagai penenang syaraf-syaraf dalam tubuh.
Gambar 1. Jeruk Keprok
Serai adalah tanaman herbal menahun dengan tinggi 50-100 cm dengan
panjang daunnya mencapai 1 m dan lebar 1,5 cm. Tanaman serai tumbuh
berumpun sehingga tersedia melimpah. Serai dapat tumbuh di tempat
yang kurang subur bahkan di tempat yang tandus karena mampu
beradaptasi secara baik
5
dengan lingkungannya serta tidak memerlukan perawatan khusus baik
waktu dan cara pemupukan. Keunggulan lain dari tanaman serai adalah
termasuk tanaman abadi yang artinya penanaman hanya dilakukan sekali
dan akan tumbuh terus menerus setiap tahunnya. Selain itu, penyimpanan
serai memiliki daya tahan yang cukup bagus karena memiliki sifat
antibakteri dan antijamur (dapat mengurai anti oksidan dan demam)
sehingga dapat bertahan selama 3 minggu bila disimpan dalam lemari es
dan bila dibekukan dapat bertahan selama 6 bulan. Sebuah penelitian dari
The Science and Technology Department’s Food and Nutrition Research
Institute telah menentukan bahwa serai memiliki manfaat antioksidan yang
dapat membantu mencegah kanker, selain itu juga sebagai obat efektif
untuk infeksi pada mata. Selain itu kandungan serai yaitu hidroksi
citronelal, geraniol asetat dan menthol sintetik digunakan dalam industri
wangi wangian hal ini karena wangi serai dapat mengurai stress dan
insomnia (Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, 2007).
Kandungan dari serai terutama minyak atsiri dengan komponen sitronelal
32-45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%, geraniol asetat 3-8%,
sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen,
vanilin, limonen, kamfen (Andria, 2000). Hasil penyulingan dari serai itu
sendiri dapat diperoleh minyak atsiri yang disebut Oleum citronellae,
terutama terdiri atas geraniol dan sitronelal yang dapat digunakan untuk
menghalau nyamuk (Haris, 1994) Sitronelol dan geraniol merupakan bahan
aktif yang tidak disukai dan sangat dihindari serangga, termasuk nyamuk
sehingga penggunaan bahan-bahan ini sangat bermanfaat sebagai bahan
pengusir nyamuk (Kardiyan, 2003). ). Abu dari daun dan tangkai serai
mengandung 45% silika yang merupakan penyebab desikasi (keluarnya
cairan tubuh secara terus menerus) pada kulit serangga sehingga serangga
akan mati kekeringan karena sifat kepekaan tubuhnya terhadap ekstrak
serai yang terdapat pada obat nyamuk elektrik.
Gambar 2. Serai
Dengan melihat kondisi miris tentang pemakaian insektisida buatan yang
berbahaya, penulis mengajukan gagasan tertulis tentang pembuatan mat
obat nyamuk elektrik berbahan dasar kulit jeruk keprok dan serai. Dari segi
komposisi
6
bahan sangatlah aman, dimana dari bahan dasarnya itu sendiri memiliki
kandungan sitronela, minyak atsiri, dan limonen yang berfungsi sebagai
anti serangga yang berbau wangi sehingga aman dan nyaman jika
digunakan. Dari segi ekonomi, untuk bahan kulit jeruk keprok dan serai
masih terjangkau dan tergolong murah. Dari segi lingkungan, mat obat
nyamuk elektrik ini dapat menekan angka sampah kulit jeruk,
memanfaatkannya agar tidak terbuang percuma dan meningkatkan nilai
ekonominya.
Pihak-Pihak yang Bersangkutan
Dalam hal ini, pihak yang bersangkutan untuk menerapkan program ini
antara lain Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
Jurusan Keteknikan Pertanian dan Laboratorium Pengujian Mutu dan
Keamanan Pangan Jurusan Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya, Malang. Selain itu, dalam proses penyediaan bahan
baku dasar yaitu kulit jeruk dan serai, kami akan bekerja sama dengan
industri minuman sari buah jeruk dimana kami akan mengambil kulit jeruk
yang biasanya tidak termasuk dalam proses pembuatan minuman, sebagai
contoh PT. Garuda Food, Pati, Jawa Tengah. Jika dalam pencarian bahan
dasar pada skala perusahaan masih dianggap kurang mencukupi, tidak
menutup kemungkinan kami akan langsung terjun di sentra perkebunan
jeruk dan mengambil jeruk yang tidak layak jual namun kulitnya masih bisa
di olah dan di proses, sebagai contoh senta perkebunan jeruk keprok di
malang adalah Desa Gading Kulon, Desa Kucur, Desa Petung Sewu.
Sementara itu, dalam penyediaan serai kami akan langsung mengambil
dari petani karena tanaman serai ini relatif mudah dijumpai di berbagai
daerah. Daerah sentra produksi serai-wangi di Indonesia adalah Propinsi
Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan Jawa Timur (Ditjanben,
2007). Sedangkan pada proses pengemasan memiliki dasar pengemasan
layaknya mat obat nyamuk elektrik yang telah beredar di masyarakat.
7
Implementasi Gagasan
Gambar 3. Diagram alir pembuatan mat obat nyamuk elektrik
Pemotongan
Penimbangan (100 gram)
Alkohol 70%= 15 ml
Air = 75 ml
Solutiogummi arabicum= 10 ml
Penghalusan dengan blender
Pencampuran
Bubur
Pencetakan & Pengeringan (1-3 jam)
Pengemasan
Mat Obat Nyamuk Elektrik
Kulit Jeruk
Serai
Potongan Kecil
8
Adapun proses pengemasan produk ini menggunakan hand sealer. Dengan
hand sealer, produk yang dihasilkan kuat dan rata, dengan menggunakan
sistem pemanas induksi sehingga hasilnya cepat dan rata, tidak
menimbulkan panas terhadap operatornya. Panas hand sealer diatur
dengan skala 1 – 9, dilengkapi dengan lampu led yang menyala selama
proses sealer berlangsung dan akan otomatis mati yang menandakan
proses sealer sudah selesai.
Gambar 4. Hand Sealer
Adapun produk yang dihasilkan, akan dikemas tidak jauh berbeda dengan
produk mat elektrik yang beredar dipasaran.
Gambar 5. Mat elektrik
KESIMPULAN
Melihat angka ketergantungan masyarakat akan insektisida non alami dan
berbahan zat aktif tinggi, penulis mengajukan gagasan tertulis tentang
pembuatan mat obat nyamuk elektrik berbahan dasar kulit jeruk keprok
dan serai. Adapun pertimbangan penulis memilih bahan dasar tersebut
dikarenakan keunggulan kulit jeruk keprok dan serai adalah pada
kandungan sitronela yang berguna sebagai anti nyamuk dan aroma
menyengat minyak atsiri yang tidak disukai nyamuk tetapi bagi manusia
aromanya sangatlah harum. Selain kandungan yang tersebut di atas, juga
terdapat bahan seperti lonalol yang memiliki fungsi sebagai penenang
syaraf-syaraf dalam tubuh. Sedangkan kandungan dalam serai adalah
geraniol sebagai anti nyamuk. Kemudian abu dari serai itu sendiri
mengandung
9
silika yang mengakibatkan serangga mengalami desikasi (keluarnya cairan
tubuh secara terus menerus) Bahan-bahan dasar tersebut dapat diperoleh
langsung dari alam.
Teknik implementasi yang dilakukan dalam program ini adalah yang
pertama bekerja sama dengan Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan
dan Hasil Pertanian Jurusan Keteknikan Pertanian dan Laboratorium
Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Jurusan Ilmu Pangan Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang yang memiliki fasilitas
yang menunjang pembuatan produk.
Selain itu, dalam proses penyediaan bahan baku dasar yaitu kulit jeruk dan
serai, kami akan bekerja sama dengan industri minuman sari buah jeruk
dimana kami akan mengambil kulit jeruk yang biasanya tidak termasuk
dalam proses pembuatan minuman, sebagai contoh PT. Garuda Food, Pati,
Jawa Tengah. Jika dalam pencarian bahan dasar pada skala perusahaan
masih dianggap kurang mencukupi, tidak menutup kemungkinan kami
akan langsung terjun di sentra perkebunan jeruk dan mengambil jeruk
yang tidak layak jual namun kulitnya masih bisa di olah dan di proses,
sebagai contoh senta perkebunan jeruk keprok di malang adalah Desa
Gading Kulon, Desa Kucur, Desa Petung Sewu. Sementara itu, dalam
penyediaan serai kami akan langsung mengambil dari petani karena
tanaman serai ini relatif mudah dijumpai di berbagai daerah. Daerah sentra
produksi serai-wangi di Indonesia adalah Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Banten dan Jawa Timur (Ditjanben, 2007). Apabila proses
pembuatan selesai dan produk layak pakai, produk akan dikemas dan
dipasarkan ke kios-kios terdekat.
Melihat produk mat obat nyamuk berbahan dasar kulit jeruk keprok dan
serai memiliki keunggulan dan manfaat yang lebih baik dibandingkan
produk mat obat nyamuk sebelumnya (insektisida non alami), dapat
diambil kesimpulan bahwa prospek produk ini akan diterima masyarakat
dengan baik. Prediksi harga jual yang akan ditentukan adalah Rp
3150,00/21 mat, harga tersebut lebih murah dibandingkan harga “HIT”
elektrik berbahan dasar kimia yang beredar di masyarakat (Rp 4800,00/21
mat). Manfaat yang dapat diambil secara garis besar adalah kesehatan
bagi pengguna. Selain itu, dengan pembuatan mat obat nyamuk elektrik
berbahan dasar kulit jeruk keprok dan serai diharapkan dapat memberi
alternatif terbaik dalam menangani angka ketergantungan masyarakat
akan obat nyamuk (insektisida non alami) dan menghasilkan insektisida
alami yang aman bagi kesehatan masyarakat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Andria, Agusta. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia.
Bandung:
ITB.
Anonim. 2005. Parasitologi Arthropoda. Malang: Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya.
Anonim. 2010. Prospek Menguntungkan: Investasi Budidaya Jeruk Borneo
Prima. Samarinda : Badan Promosi dan Investasi Daerah Kalimantan Timur
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. 2007. Tanaman Atsiri Untuk
Konservasi dan Sumber Pendapatan Petani. Dimuat di Majalah Sinar Tani,
14 Februari 2007
Dakhil MA dan Morsy TA. 1999. The larvicidal activities of peel oils of three
citrus fruits againts Culex pipiens. Department of Zoology, Faculty of
sciences, King Saud University, Saudi
Arabia. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubme
d&dopt=abstract&letuids=10605488, diakses pada tanggal 16 Desember 2011
Gandahusada S, Ilahude HD, dan Pribadi W. 2000. Parasitologi Kedokteran.
Jakarta: FKUI.
Haris, Ruslan. 1994. Tanaman Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar Swadaya.
Jayaprakas GK, Singh RP, Pereira J, dan Sakariah KK. 1997.Limonoid from
citrus reticula and their moult inhibiting activity in mosquito culex
quinquefasciatus larvae.Central Food Technological research
Institute,Mysore.Indi.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrie
ve&db=pubmed&dopt=abstract&let_uids=9115692, diakses pada tanggal
16 desember 2011..
Kapitalindo, Agrimas. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis:
Jeruk. http://www.agrimaskapitalindo.com, diakses pada tanggal 16
Desember 2011.
Kardinan, Agus dan Azmi Dhalimi. 2010. Potensi Adas (Foeniculum vulgare)
Sebagai Bahan Aktif Lotion Anti Nyauk Demam Berdarah (Aedes aegypti).
Jurnal Bul. Littro (Vol. 21 No.1): 62.
Kardiyan, Agus. 2003. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk.
Tangerang :
PT Agromedia.
Kurniawan, Adityo, dkk. 2008. Ekstraksi Minyak Kulit Jeruk degan Metode
Distilasi, Pengeprasan dan Leaching. Jurnal Widya Teknik (Vol.7): 16.
11
Mwaiko GL. 1992. Citrus Peel Oil Extract as Mosquito Larvae
Insecticides. http://www.ncbi.nlm.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pub
med&dopt=abstract&let_uids=16611035, diakses pada tanggal 16 Desember
2011.
Oktavianingrum. 2007. Skripsi : Uji Aktivitas Minyak Atsiri Kulit Durian
(Durio zibethinus murr) Sebagai Obat Nyamuk Elektrik Terhadap Nyamuk
Aedes aegypti.Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). 2008. Antinyamuk :
Pestisida dibalik selimut. http://www.ylki.or.id/antinyamuk-pestisida-dibalik-
selimut.html, diakses pada tanggal 21 Desember 2011.
12
BIODATA PELAKSANA
Nama : Moh. Risal Siregar
NIM : 115100601111003
Jurusan : Keteknikan Pertanian Minat Teknik Bioproses
Tempat/Tanggal Lahir : Rembang, 13 November 1993
Alamat Rumah : Jln. Kertorahayu Dalam 50B
No. Hp : 085641059542
E-mail : gruvytime@yahoo.co.id
man.guitar6@gmail.com
Riwayat Pendidikan : SD Kalipang II
SMP 1 Kragan
SMA 1 Rembang
Pengalaman Organisasi :
Prestasi :
BIODATA PELAKSANA
Nama : Muhammad Alfian Nurul Lutfi
NIM : 115100300111014
Jurusan : Teknologi Industri Pertanian
Tempat/Tanggal Lahir : Rembang, 15 Januari 1993
Alamat Rumah : Jln. Senggani 26 Kec.Lowokwaru,Soekarno Hatta
No. Hp : 085785422430
E-mail : Alfian.Nurul242@yahoo.com
Riwayat Pendidikan : SD Lambangan Wetan
SMP 1 Sulang
SMA 1 Rembang
Pengalaman Organisasi :
Prestasi :
Malang, 28 Februari 2012
(Moh. Risal Siregar)
NIM. 11510060111003
Malang, 28 Februari 2012
(Muh. Alfian Nurul Lutfi)
NIM. 115100300111014
13
BIODATA PELAKSANA
Nama : Andrian Wahyu Jati
NIM : 0811030006
Jurusan : Teknologi Industri Pertanian
Tempat/Tanggal Lahir : Rembang, 02 Oktober 1990
Alamat Rumah : Jalan Sumbersari 171, Malang.
No. Hp : 085292788401
E-mail : andrianjati@gmail.com
Riwayat Pendidikan : SD Kalipang 2
SMP 1 Kragan
SMA 1 Rembang
Pengalaman Organisasi :
Prestasi :
BIODATA DOSEN PENDAMPING
Nama Lengkap dan Gelar : Dewi Maya Maharani, STP., M.Sc
NIK : 871025 10 1 2 0243
Fakultas/Program Studi : Teknik. Pertanian / Keteknikan Pertanian
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
Bidang Keahlian : Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
Alamat : Jalan Soekarno Hatta PTP I No. 7 Malang 082138907643 /
08994167296
Malang, 28 Februari 2012
(Dewi Maya Maharani, STP., M.Sc)
NIK. 871025 10 1 2 0243
Dr. Ir. Hj. Elok Zubaidah, MP
Malang, 28 Februari 2012
(Andrian Wahyu Jati)
NIM. 0811030006

Anda mungkin juga menyukai