Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGEMBANGAN ALKALOID MATARANINE UNTUK AGEN


ANTI-MALARIA SEBAGAI MODEL PEMANFAATAN SUMBER
DAYA ALAM LOKAL

BIDANG KEGIATAN
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:
Rima Astagina ; G1C018084; Tahun 2018
Nina Tunmi ; G1C018055; Tahun 2018
Widia Fuji Astuti ; K1A018078; Tahun 2018

UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2019

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-GT

1. Judul Kegiatan : Pengembangan Alkaloid


Mataranine Untuk Agen
Anti-Malaria Sebagai
Model Pemanfaatan
Sumber Daya Alam Lokal
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rima Astagina
b. NIM : G1C018084
c. Jurusan : Kimia
d. Perguruan Tinggi : Universitas Mataram
e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Jl. Pendidikan Masbagik-
Pancor, Lombok Timur, NTB
f. Email : rimaastagina853@gmai.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof. Ir.Surya Hadi, Ph.D
b. NIDN/NIDK : 0022096304
c. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Jl. Pemuda No. 10 A, Gomong
Mataram/ 08175760263
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemendikbud :0
b. Sumber lain :0
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 bulan

Mataram, 17 Desember 2019


Dosen Pendamping Ketua Pelaksana

(Prof. Ir. Surya Hadi, M.Sc., Ph. D) (Rima Astagina)


NIDN.0022096304 NIM. G1C018084
Menyetujui,
Wakil Dekan III Fakultas MIPA Universitas Mataram

(Drs. Suripto, M.Si)


NIP.19650404 199403 1 004
ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-GT ................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

1.3. Manfaat Penulisan .................................................................................... 2

BAB 2. GAGASAN ................................................................................................ 3

BAB 3. KESIMPULAN.......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

LAMPIRAN.......................................................................................................... 10

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Di Indonesia, penyakit malaria merupakan jenis penyakit menular yang


sering terjadi dan menjadi masalah kesehatan yang sangat serius. Malaria
timbul di daerah dengan udara buruk akibat dari lingkungan buruk yang
disebabkan oleh parasite Plasmodium falciparum (protozoa) dan ditularkan
oleh nyamuk anopheles betina. Malaria juga termasuk penyakit kosmopolit
yang tersebar sangat luas di seluruh dunia, baik di daerah tropis, subtropis
maupun daerah beriklim dingin. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI,
hingga akhir tahun 2017 terdapat 261.671 kasus malaria di Indonesia yang 100
kasus diantaranya meninggal dunia (Anonim, 2018). Berdasarkan laporan
WHO tahun 2018, terdapat 219 kasus malaria secara global, sedangkan pada
tahun 2017 (kira-kira 203-262 juta) dan 435.000 kematian malaria. Kasus
malaria masing-masing mengalami penurunan tingkat kematian 18% dan 28%
sejak 2010. Kasus ini terbanyak ditemukan di wilayah Afrika, dimana
diperkirakan 93% dari semua kematian diakibatkan oleh malaria, dan anak-
anak berusia dibawah 5 tahun, yang merupakan 61% dari semua kematian
(WHO, 2018).

Penggunaan jenis obat yang sama secara terus menerus menyebabkan


terjadinya resistensi parasit dalam tubuh manusia. Salah satu alternatif untuk
mengatasi permasalahan ini adalah menemukan jenis bahan atau senyawa
kimia baru sebagai obat anti-malaria yang mampu mengendalikan
pertumbuhan parasit penyebab malaria. Untuk menemukan senyawa baru ini
maka perlu dipilih pendekatan yang efektif agar senyawa yang keberadaannya
sangat banyak di alam dapat ditemukan dengan cepat. Salah satu pendekatan
yang dikembangkan di Universitas Mataram adalah bio and chemo-rational
approach, pendekatan pencarian tumbuhan berdasarkan penggunaan tumbuhan
tradisional untuk obat dan fokus pada kelompok bahan kimia yang sering
ditemukan memiliki bioaktivitas tinggi, dalam hal ini kelompok senyawa
alkaloid (Hadi, 2001; Hadi, 2004; Anizewski, 2007).

Salah satu jenis tumbuhan yang terpilih dan diteliti menggunakan


pendekatan di atas, yaitu secara tradisional digunakan sebagai obat malaria
khususnya di Pulau Lombok dan mengandung alkaloid adalah daun Pulai
(Alstonia scholaris R.Br). Tim peneliti Kimia Bahan Alam Fakultas MIPA
Universitas Mataram tengah berhasil mengiisolasi satu jenis alkaloid baru yang
aktif mengendalikan Plasmodium falciparum yang resisten terhadap obat
turunan quinine. Senyawa tersebut diberi nama Mataranine A dan B, yang
merupakan dua senyawa diasitomerik. Uji anti-plasmodium senyawa ini
menunjukkan aktivitas dapat membunuh Plasmodium falciparum yang strain
2

resisten maupun yang tidak resisten dengan nilai IC50 15,6 ug/ml untuk strain
yang resisten dan 21,0 ug/ml untuk strain yang sensitif. Jadi nilai IC50 ini mirip
dengan nilai dari senyawa 20-epi-antirhine yang memiliki aktivitas moderat,
dengan demikian Mataranine dapat dijadikan sebagai drug leads untuk
menemukan senyawa antimalarial baru (Hadi, 2002; Hadi, 2009).

Tulisan ini disusun sebagai upaya untuk mendemontrasikan bagaimana


pemanfaatan bahan alam dalam menemukan obat baru secara efektif dan
efisien. Senyawa Mataranine selanjutnya diupayakan untuk meningkatkan
bioaktivitas anti malarianya melalui proses derivatisasi dengan cara
menambahkan gugus-gugus fungsional yang sering ditemukan aktif
mengendalikan anti mikrobia khususnya plasmodium penyebab penyakit
malaria.

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah memberikan ide atau gagasan,
bagaimana pemanfaatan bahan alam secara efektif dan efisien, terutama
tumbuhan yang keberadaan dan variasinya begitu melimpah di Indonesia.
Tulisan ini juga dibuat untuk mengenalkan senyawa alkaloid baru Mataranine
yang terbukti memiliki aktivitas anti-malaria terhadap strain P. falciparum
yang resisten, untuk dikerjasamakan penelitiannya secara nasional maupun
internasioanal sehingga kemanfaatan senyawa ini sebagai obat baru dapat
segera tercapai.

1.3. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan menjadi ajang pembelajaran bagi penulis


untuk lebih peka dan mampu mendayagunakan dengan tepat kekayaan alam
Indonesia. Dengan ide dan gagasan yang penulis sajikan diharapkan mampu
menarik perhatian kelompok-kelompok peneliti yang ada di Indonesia bahkan
manca negara untuk secepat mungkin merealisasikan ide dan gagasan ini,
sehingga penemuan obat baru penyakit malaria segera terwujud.
3

BAB 2. GAGASAN

Situasi penderita penyakit malaria di Indonesia terutama pada kawasan


timur masih tinggi (endemis tinggi). Dari total penduduk Indonesia 262 juta,
sebanyak 4,9 juta atau dua persennya tinggal di daerah endemis tinggi. Tahun
2017, tercatat 261.617 kasus malaria secara nasional dan lebih dari seratus orang
meninggal dunia. Berbagai upaya pencegahan dan pengobatan dilakukan untuk
mencegah penularan dan mengurangi tingkat kematian karena penyakit ini. Dalam
dunia pengobatan, pengembangan jenis obat baru terus dilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya peristiwa resistensi plasmodium terhadap berbagai jenis
obat yang ada (Anonim, 2018).

Resistensi obat malaria adalah kemampuan dari parasit untuk terus hidup
dalam tubuh manusia, berkembang biak dan menimbulkan gejala penyakit
meskipun telah diberikan pengobatan secara teratur baik dengan dosis standar
maupun dengan dosis yang lebih tinggi yang masih bisa ditolerir oleh pemakai
obat (1). Dalam konteks malaria dikenal multidrug resistant (MDR) yaitu
resistensi terhadap lebih dari satu jenis obat antimalaria, yang sehari-hari dipakai
dalam pengobatan malaria. MDR merupakan fenomena resistensi Plasmodium
terhadap obat antimalaria yang memerlukan perhatian serius untuk diantisipasi
penanganannya.

Resistensi parasit P. falciparum terhadap obat-obatan merupakan masalah


di daerah endemik. Di wilayah-wilayah endemik ini, peningkatan resistensi parasit
terhadap obat-obatan yang ada merupakan salah satu penyebab tingginya angka
morbiditas dan mortalitas akibat malaria. Penyebab resistensi terutama adalah
karena adanya mutasi pada gen-gen dari Plasmodium.

Dalam upaya pengendalian malaria, diperlukan penanganan yang terpadu.


Selain pengendalian vektor dengan insektisida diperlukan juga pengobatan radikal
pada tiap kasus yang ditemukan. Kemoprofilaksis dan pengobatan terdapat kasus
dan sistematik dilaksanakan secara meluas untuk mengurangi penderitaan yang
ditimbulkan penyakit ini. Dalam dunia pengobatan, upaya untuk menemukan obat
baru harus terus menerus dilakukan.

Dalam upaya penemuan obat, pemahaman mekanisme kerja obat sangat


diperlukan. Untuk obat malaria, berbagai jenis obat beredar di masyarakat.
Mekanime kerja obat malaria disarikan berikut ini. Untuk kelangsungan hidupnya
P. falciparum memerlukan zat makanan yang diperoleh dengan cara mencerna
hemoglobin dan vakuola makanan yang bersifat asam. Antimalaria yang memiliki
struktur dasar kuinolin yaitu kuinin, klorokuin, amodiakuin dan meflokuin
membentuk kompleks racun dalam vakuola. Toksin kompleks ini meracuni
vakuola menghambat pengambilan (intake) makanan sehingga parasit mati
4

kelaparan. Mekanisme kerja yang lain adalah berinteraksi dengan DNA parasit
dan menghambat DNA polimerase (kuinin).

Antimalaria yang merupakan analog p-aminobenzoat dan dihidrofolat


reduktase inhibitor (DHFR) yaitu sulfonamida dan pirimetamin atau trimetroprim.
Mekanisme kerja antagonis folat adalah dengan menghambat sintesis folat, seperti
pada bakteri, plasmodium harus mensintesis asam folat de novo menggunakan
PABA metabolit yang penting. Senyawa sulfonamida dan inhibitor DHFR bekerja
dengan menyebabkanvhambatan sintesis asam tetrahidrofolat sehingga
memperlambaht kehidupan plasmodium. Artemisin yaitu senyawa aktif yang
terdapat di dalam Artemisin. Mekanisme kerjanya adalah adapat berinteraksi
dengan ferriprotoprophyrin di dalam vakuola makanan parasit yang bersifat asam
dan menghasilkan spesies radikal yang bersifat toksik (Simamora, 2007; Talisuna
et al., 2004).

Mekanisme kerja atovaquon sebagai anti malaria adalah menghambat


elektron transport mitokondrian dan mengganggu membrane potensial
mitokondria plasmodium. Heparin destran silfida, fucoidin , chondroitin sulfat.
Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat proses invansi plasmodium pada
eritrosit. Golongan antibiotik seperti tetrasiklik, klidamisin, dan kloramfenikol
bekerja denagna menghambat sintesis protein dengan berikatan dengan ribosom
dari mitokondria parasit (Simamora, 2007).

Langkah-langkah Strategis Mewujudkan Gagasan

Langkah strategis dalam mewujudkan penemuan jenis obat baru secara


efektif dan efisien dimulai dengan pemilihan metode pencarian tumbuhan yang
berpotensi mengandung senyawa aktif anti malaria. Berbagai metode atau teknik
pemilihan tumbuhan yang dikenal dianalisis penggunaannya. Pada karya tulis ini
pilihan yang dinominasikan adalah Bio- and Chemo-rational Approach, yang
berbasis pada tumbuhan lokal yang umum digunakan secara tradisional sebagai
obat malaria dan tumbuhan tersebut positif mengandung Alkaloid.

Alasan utama pendekatan tersebut di atas yang dipilih adalah karena di


Indonesia pada umumnya, sangat mudah mendapatkan informasi tentang
penggunaan tumbuhan untuk obat tradisional penyakit tertentu. Informasi ini
menjadi modal kuat untuk penapisan dalam menemukan senyawa aktif untuk
pengobatan. Selanjutnya, dipilih fokus pada golongan senyawa alkaloid karena
golongan senyawa ini sering ditemukan memiliki bioaktivitas dalam dunia
pengobatan. Khusus untuk obat malaria, sebagian besar obat yang beredar saat ini
termasuk dalam golongan alkaloid. Selain itu, karena sifatnya yang basa,
golongan senyawa ini relative lebih mudah dipisahkan dari jaringan tumbuhan
(Cordell et al., 2001; Anizewski, 2007).
5

Penggunaan metode pemilihan tumbuhan di atas terbukti mampu


mengisolasi, memurnikan dan mengelusidasi beberapa senyawa baru dari
tumbuhan obat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Senyawa-senyawa alkaloid
baru tersebut ternyata aktif mengendalikan beberapa jenis bakteri dan plasmodium
yang resisten terhadap obat yang beredar saat ini. Senyawa-senyawa tersebut
selanjutnya dijadikan drug lead dalam pencarian obat baru yang salah satu
diantaranya, yaitu Mataranine dijadikan model dalam penemuan dan
pengembangan obat jenis baru. Uraian di bawah ini selanjutnya menceritakan ide
atau gagasan bagaimana mengembangkan senyawa Mataranine menjadi salah
satu obat baru dalam mengatasi resistensi plasmodium terhadap obat yang ada.

Mataranine A dan B (1 dan 2) merupakan senyawa alkaloid indol yang


memiliki ring dengan 8 atom karbon seperti ditunjukkan Gambar di bawah.
Senyawa alkaloid ini diperkirakan merupakan turunan dari alkaloid tipe
cleavamine-velbanamine, contohnya stapfinine (3). Mataranine A dan B
merupakan senyawa diastomer yang belum dapat dipisahkan secara sempurna
(Hadi, 2009). Namun demikian, dengan melakukan reaksi derivatisasi, diharapkan
dua senyawa ini akan memiliki polaritas yang lebih berbeda sehingga lebih mudah
dipisahkan dan dimurnikan.

1: Mataranine A, R=Hβ 3 : Stapfinine

2: Mataranine B, R=Hα
Gambar 2.1 Struktur Senyawa Mataranin dan Stapfinine

Senyawa Mataranine yang ditemukan dalam tumbuhan pulai asal Pulau


Lombok ini telah diuji memiliki aktivitas sebagai antimalaria, melalui uji anti
asam folat yang moderat (Hadi, 2002; 2009). Untuk meningkatkan bioaktivitas
anti malaria senyawa Mataranine dapat dilakukan dengan menambahkan beberapa
gugus fungsi, terutama gugus fungsi yang berperan aktif dalam melawan parasit
plasmodium falciparum seperti gugus fungsi nitro, eter, hidroksi, metoksi dan
gugus-gugus fungsi lainnya. Untuk mensubtitusi gugus fungsi ke dalam struktur
kimia Mataranine yang mampu merubah bioaktivitasnya, diperlukan prosedur
yang sudah teruji pada golongan kimia yang sama yaitu indole alkaloid. Pada
tulisan ini dihipotesakan, dua gugus yang dipilih untuk ditambahkan pada cincin
6

indole yaitu gugus nitro dan metoksi. Berdasarkan kajian dan hipotesis yang telah
dilakukan, kemungkinan transformasi dan derivatisasi senyawa Mataranine yang
terbentuk adalah sebagai berikut.

Gambar 2.2 Skenario reaksi subtitusi nitro dan metoksi ke Mataranine

Untuk menambahkan gugus fungsi nitro, dilakukan reaksi nitrasi pada


senyawa Mataranine dengan mereaksikan natrium nitrat dan asam sulfat pekat
sebagai katalisator reaksi. Gugus fungsi nitro dapat menambah biokativitas dari
suatu senyawa bahan alam Mataranine karena dapat menghambat sintesis asam
folat yang dibutuhkan plasmodium. Dengan demikian kemampuan penghambatan
asam folat diharapkan akan berlipat.

Kemudian untuk menambahkan gugus fungsi metoksi pada cincin indole


senyawa bahan alam Mataranine, dapat dilakukan dengan serangkaian reaksi
Subsequent Vilsmeier-Haack (Yamada et al. 2009; Adimurthy, S., & Joshi, G.
2010) yaitu dengan menambahkan garam natrium tungstat (Na2WO4.2H2O) yang
umum digunakan dalam reaksi sintesis senyawa organik. Natrium tungstat adalah
senyawa anorganik berbentuk garam yang jika dikombinasikan dengan hidrogen
peroksida (H2O2) dapat mengoksidasi amina sekunder (-NH). Pada senyawa
Mataranine yang telah teroksidasi gugus fungsi amina sekunder pada cincin indole
senyawa tersebut, kemungkinan terjadinya substitusi metoksi adalah dapat
dilakukan dengan menambahkan senyawa anorganik dimetil sulfat (Me2SO4) yang
sering juga digunakan dalam reaksi sintesis organik seperti ditunjukkan pada
reaksi di atas. Dengan penambahan gugus metoksi yang memiliki pasangan
elektron bebas diharapkan akan menghambat elektron transport mitokondria dan
mengganggu membrane potensial mitokondria plasmodium yang merupakan salah
satu mekanisme kerja obat anti malaria.
7

Dengan memulai reaksi derivatisasi senyawa alkaloid baru dapat


dipastikan senyawa yang dihasilkan akan merupakan senyawa baru. Senyawa-
senyawa baru ini juga akan membuka penemuan baru dalam mekanisme kerja
obat khususnya antimalaria. Untuk menjelmakan senyawa-senyawa baru ini untuk
menjadi obat malaria baru maka penelitian yang intensif dan terencana harus
dilakukan. Untuk itulah diperlukan kerjasama yang luas baik secara nasional
maupun internasional dengan lembaga-lembaga riset yang ada.
8

BAB 3. KESIMPULAN

Penentuan metode pemilihan tumbuhan dalam pencarian bahan aktif


sangat menentukan kecepatan penemuan senyawa aktif terutama untuk golongan
senyawa alkaloid. Pencarian bioaktif alkaloid menggunakan bio- and chemo
rational approach terbukti efektif untuk tujuan tersebut. Alkaloid baru Mataranine
A dan B yang ditemukan melalui pendekatan tersebut dapat dijadikan model
pencarian dan pemanfaatan bahan alam lokal untuk dimanfaatkan dalam
penemuan obat modern. Kerjasama riset harus segera dibangun dan diperluas agar
potensi kekayaan alam Indonesia dapat segera dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
9

DAFTAR PUSTAKA

Adimurthy, S., & Joshi, G. (2010). A Fast and Highly Effiecient Method for The
Synthesis of Tertiary Amines in Aqueous Medium. Indian Journal of
Chemistry , 771-775.
Anizewski, T. (2007). Alkaloid Chemistry, Biologycal Significant, Applications
and Ecological Role. Finland: Elsevier Publications.
Anonim. 2018. Diakses 1 Desember 2019 pada pukul 20.00 WITA
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3989706/infografis-fakta-
seputar-malaria-di-indonesia
Cordell, G. A., Quinn-Beattie, M., & Farnsworth, N. (2001). The Potential of
Alkaloid in Drug Discovery. Phytotherapy Research , 183-205.
Hadi, S. (2004). A Combined Bio- and Chemo-rational Approach to New
Antibacterial Agent Discovery: Alkaloids from Medicinal Plants of
Lombok. Bandung: Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XIV.
Hadi, S. (2009). Structure Elucidation of Three Alkaloids from Fruits of
Voacanga foetida (Bl.) Rolfe of Lombok Island. Mataram: Seminar
Nasional dan Pameran Hasil-hasil Penelitian dengan Tema "Membangun
NTB dan Masyarakat Akademik yang Berdaya Saing melalui
Pengembangan IPTEKS.
Hadi, S. (2010). Pencarian Senyawa Alkaloid dari Tanaman Kumbi (Voacanga
foetida (Bl) Rolfe) sebagai anti Bakterisida. Mataram: Seminar Nasional
PMIPA FKIP UNRAM.
Hadi, S., & Bremner, J. B. (2001). Initial Studies on Alkaloid from Lombok
Medicinal Plants. Molecules, 117-129.
Hadi, S., & Bremner, J. B. (2006). Constituents of Medicinal Plant of Lombok: A
New Antibacterial Alkaloid from Voacanga foetida (Bl.) Rolfe. Natural
Product Communcations, 825-829.
Hadi, S., 2009. Mataranine A and B: A New Diastomeric Indole Alkaloid from
Alstonia scholaris R.Br. of Lombok Island, 9(3), 505-508.
Simamora, D.; dan Fitri L.E., 2007. Resistensi Obat Malaria: Mekanisme dan
Peran Obat Kombinasi Obat Malaria untuk Mencegahnya. Jurnal
Kedokteran Brawijaya. Vol XXIII (2), 82-91.
Talisuna A.O.; Bioland, P., Alessandro, A.B., 2004. History, Dynamics, and
Public Health Importance of Malaria Parasite Resistance. Aamerican
Society for Microbiology. 17(1), 235-254.
Yamada F., Shinmyo, D., Nakajou, M. Somei, M. 2012. A variety of 2-substituted
indole-3-carbaldehydes is readily prepared by reaction of 1-
methoxyindole-3-carbaldehyde (I) with S-, O-, N-, and C-nucleophiles.
Heterocycles 86 (1), 435-453.
World Health Organization. 2018. World Malaria Report 2018. Geneva:WHO
10

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri (Ketua)


1 Nama Lengkap RIMA ASTAGINA
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kimia FMIPA
4 NIM G1C018084
5 Tempat dan Masbagik, 14 Oktober 1999
Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail rimaastagina853@gmail.com
7 Nomor 081999664114
Telepon/HP

B. Kegiatan KemahasiswaanYang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Shorinji Kempo Sekretaris Mataram
2 ADC Anggota Mataram
3 PIK-M Cerah Anggota Mataram
Unram
4 Seni dan Budaya Anggota Mataram
Unram

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara II Randori Putri KONI NTB 2019
Mentaram Berolahraga
2 Juara I Senam Poco-Poco FOKBI -
Nusantara
3 Juara III Mading 3 Dimensi HILO -
tk. Prov.NTB
4 Finalis LKTIN Universitas IPB 2019

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
11

Mataram, 17 Desember 2019


Ketua

(Rima Astagina)

B. Identitas Diri (Anggota 1)


1 Nama Lengkap NINA TUNMI
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kimia FMIPA
4 NIM G1C018055
5 Tempat dan Kotaraja, 11 Mei 1999
Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail Ninatunmi05@gmail.com
7 Nomor 085217716006
Telepon/HP

B. Kegiatan KemahasiswaanYang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Mataram, 17 Desember 2019


Anggota 1

(Nina Tunmi)
12

C. Identitas Diri (Anggota 2)


1 Nama Lengkap Widia Fuji Astuti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM K1A018078
5 Tempat dan Karang Anyar, 12 November 1999
Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail Widiafj2@gmail.com
7 Nomor 082342771553
Telepon/HP

B. Kegiatan KemahasiswaanYang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Argument Staff HRD Mataram
2 Ski Asy-syifa Anggota Mataram

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara Favorit lomba video HMF Unram 2019
edukasi NPSE 2019

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Mataram, 17 Desember2019
Anggota 2

(Widia Fuji Astuti)


13

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Ir. Surya Hadi, M.Sc., Ph.D.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Kimia
4 NIP/NIDN 19630922198803 1 003/0022096304
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kotaraja, 22 September 1963
6 Alamat E-mail sur_hadi88@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 08175760263

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Fak. Pertanian University of University of
UNRAM Wollongong Wollongong
Jurusan/Prodi Agronomy Kimia Kimia
Tahun Masuk- 1982-1987 1994-1995 1998-2002
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Kimia Dasar Wajib 3
2 Kimia Organik Wajib 3
3 Kimia Lingkungan Pilihan 2
4 Kimia Toksikologi Pilihan 2
5 Metodologi Penelitian Wajib 2

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pelacakan, Koleksi, dan Kemen Ristekdikti 2018-2020
Modifikasi Struktur Lombine
yang Terkandung dalam
Tumbuhan Kumbi (Voacanga
foetida (Bl.) Rolfe) Asal Pulau
Lombok Dalam Upaya
Penyediaan Agen Bakteri Baru
2 Rekayasa dan Sintesis Antibiotik Kemen Ristekdikti 2016-2017
Generasi Baru sebagai Pengganti
Penisilin dari Limbah Daun
Cengkeh
14

3 Kajian Proses Produksi Swadaya dan PNBP 2014-2017


Identifikasi Komposisi Kimia Fakultas MIPA
Obat Tradisional Minyak Unram
Sumbawa
4 Isolasi Karakterisasi, Koleksi, Kemen Ristekdikti 2013
dan Uji Bioaktivitas Senyawa
Alkaloid Baru dari Tumbuhan
Obat Pulau Lombok Menuju
Kemandirian Penyediaan Bahan
Baku Obat

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 Pelatihan Pengelolaan Mandiri BOPTN Unram 2017
Limbah Organik RT Menjadi Soil
Ameliorate Lahan Pertanian Desa
Lembuan Kec. Narmada
2 Sosialisasi Pemanfaatan PNPB 2017
Penampungan Air Hujan Sebagai
Sumber Kebutuhan Air Bersih di
Desa Malaka, Lombok Utara
3 Optimasi Produk beberapa BOTPN Unram 2013
Minyak Atsiri di Kelurahan
Selagalas Kecamatan Sandubaya
Mataram
4 Sabun Alami Anti Bau Badan BOPTN Unram 2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Mataram, 17 Desember 2019


Dosen Pendamping,

(Prof. Surya Hadi, M.Sc., Ph.D)


15

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Rima Kimia Kimia 5 1. Mengidentifikasi dan
Astagina merumuskan masalah
/G1C018084 bersama pembimbing
2. Mengkoordinasikan
pembagian tugas dan
pencarian pustaka dan
penulisan
3. Memimpin diskusi
materi penulisan
2 Nina Tunmi Kimia Kimia 1. Menelaah tentang
/G1C018055 senyawa mataranine
dan mekanisme kerja
obat anti-malaria
2. Bertanggungjawab
terhadap penyusunan
draf tulisan
3 Widia Fuji Farmasi Farmasi 1. Memberikan masukan
Astuti tentang metode
/K1A018078 pencarian tumbuhan
obat dan
pengembangan obat
baru
2. Mereview teknik
presentasi dan
ketetapan isi tulisan
16

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62 Telp 631166, 633007. Fax (0370)
636041 Mataram

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Rima Astagina
NIM : G1C018084
Program Studi : Kimia
Fakultas : MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul


Pengembangan Alkaloid Mataranine untuk Agen Anti-Malaria sebagai Model
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Lokal, yang diusulkan untuk tahun anggaran
2020 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber
dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Mataram, 17-12-2019

Dosen Pendamping, Yang menyatakan,

(Prof. Ir. Surya Hadi, M.Sc., Ph. D) (Rima Astagina)


NIDN.0022096304 NIM.G1C018084

Mengetahui,
Wakil Dekan III Fakultas MIPA Universitas Mataram

(Drs. Suripto, M. Si)


NIP.19650404 199403 1 004

Anda mungkin juga menyukai