Anda di halaman 1dari 32

KB 3: Tokoh dan Karya

Musik Klasik

43
No. Kode : DAR2/Profesional/XXX/2021

PENDALAMAN MATERI SENI MUSIK


MODUL 1 : SEJARAH MUSIK

KEGIATAN BELAJAR 3 :
TOKOH DAN KARYA MUSIK KLASIK

Nama Penulis :
Pramuhastuti
Pujiwiyana

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


2021

44
A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat
Musik barat yang berkembang saat ini tidak lepas dari pengaruh periodisasi-
periodisasi musik yang terjadi pada masa lampau. Diantaranya periode
musik Barok, Klasik dan Romantik. Terdapat banyak tokoh dan hasil
komposisi pada periode Barok, Klasik, Romantik dan sampai sekarang
beberapa karya dari komposisi-komposisi zaman Klasik tersebut masih
dikenal, dikenang dan sering dimainkan. Tokoh-tokoh besar dari 3
periodisasi musik tersebut memberikan pengaruh pada perkembangan
musik dunia melalui ide-ide gagasannya yang terungkap dalam hasil
komposisi-komposisinya.

2. Relevansi
Telah banyak tokoh musik periode Barok, Klasik, dan Romantik yang
memberikan pengaruh pada perkembangan musik Barat lewat hasil
komposisi-komposisi musiknya. Pengenalan hasil karya-karya besar dari
tiap-tiap tokoh sesuai periodisasinya kepada peserta didik dapat
menggunakan media IT. Kecanggihan IT dapat sebagai media untuk
mengenalkan hasil komposisi dengan media audio untuk mendengarkan
hasil suaranya, dengan media visual untuk mengenalkan gambar tokoh,
biografi dan partitur lagu, atau dengan media audio visual untuk
mengenalkan hasil-hasil karya yang dipentaskan.

3. Panduan Belajar

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mempelajari modul ini adalah


sebagai berikut :

a. Bacalah deskripsi singkat kegiatan belajar ini dengan baik dan benar.

45
b. Pahami capaian pembelajaran atau tujuan yang akan dicapai setelah
mempelajari modul ini.
c. Baca dan pahami uraian materi serta contoh-contoh ilustrasi yang
diberikan dengan baik.
d. Gunakan media komputer, laptop atau handphone dengan jaringan
internet untuk mengakses beberapa contoh ilustrasi yang terdapat
dalam modul ini.
e. Bertanyalah pada instruktur untuk memperjelas materi dan contoh-
contoh.
f. Berdiskusilah dengan teman-teman jika mendapat kesulitan dalam
memahami uraian materi.
g. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan sebelum mengerjakan tugas.
h. Kerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik.
i. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kegiatan belajar berikutnya jika
belum menguasai kegiatan belajar sebelumnya secara tuntas.

B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Mengapresiasi dan mengajarkan kompetensi-kompetensi terkait dengan
Sejarah Musik yang relevan dengan kebutuhan IDUKA.

2. Sub Capaian Pembelajaran


a. Mengapresiasi Tokoh-Tokoh Musik Klasik
b. Mengapresiasi Karya-Karya Musik Klasik

3. Pokok-Pokok Materi
a. Tokoh-tokoh dan hasil karya era Barok
b. Tokoh-tokoh dan hasil karya era Klasik
c. Tokoh-tokoh dan hasil karya era Romantik

46
4. Uraian Materi

a. Musik Klasik

Musik Klasik mempunyai sejarah perjalanan yang panjang


dengan berbagai bentuk peninggalan diantaranya ada yang berupa
kumpulan tulisan hasil karya dengan bentuk notasi musik yang sangat
menarik untuk dipelajari. Musik Klasik selain mempunyai daya tarik,
juga mempunyai kekuatan tersendiri untuk selalu dinikmati, hal tersebut
terbukti dengan adanya dokumentasi yang baik pada setiap karyanya
karena selalu bisa diterima di masyarakat. Masyarakat dapat menikmati
dan memainkan karya musik klasik sesuai dengan apa yang dituliskan
oleh komponisnya. Dengan adanya bukti atau dokumentasi tulisan-
tulisan notasi musik tersebut, maka penelusuran data sejarah, serta
analisis yang berhubungan dengan Musik Klasik dan semua yang
menyertainya menjadi lebih mudah untuk dipelajari dan dilakukan
analisisnya. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi ada
beberapa data yang tidak tertulis dan tidak terdokumentasikan dengan
baik karena keterbatasan sarana atau media pada zaman klasik teresbut.
Bukti bahwa adanya musik yang lahir sebelum era modern
tersebut dapat diketahui dalam Musik Klasik terbagi dalam beberapa
periodisasi diantaranya terbagi pada tiga zaman adalah Zaman Barok
(1600 – 1750), Zaman Klasik (1750 – 1820) dan Zaman Romantik (1800
– 1890) (Prier, 1991:7). Zaman Barok melahirkan beberapa komponis
besar diantaranya Johann Sebastian Bach, George Frederic Handel dan
Antonio Vivaldi. Pada Zaman Klasik lahir komponis yang menjadi icon
yaitu Wolfgang Amadeus Mozart yang dikenal dengan julukan “Bocah
Ajaib”, kemudian Joseph Haydn yang dikenal sebagai “Bapak Simfoni”
dan Ludwig van Beethoven yang fenomenal karena kondisi fisiknya
yang buta dan tetap semangat hidup berkarya pada masa peralihan dari

47
Zaman Klasik ke Zaman Romantik. Selain melahirkan komponis yang
berbeda-beda, ketiga zaman tersebut juga memiliki bentuk, gaya, dan
karakter yang berbeda pula pada setiap karyanya sesuai perkembangan
zaman atau kebiasaan pada masa tersebut. Hal ini terkadang menjadi
kesulitan tersendiri untuk disampaikan atau dimengerti oleh peserta
didik.
Menghadapi hal tersebut, guru dapat melakukan beberapa upaya
agar peserta didik mampu membedakan tokoh dan karya musik klasik
pada setiap zamannya. Salah satunya dengan metode pembelajaran yang
mengintegrasikan IT dimana pada saat ini IT menjadi suatu hal yang
sangat dekat dan tidak lepas dari kebiasaan hidup dan kebutuhan manusia
khususnya guru dan peserta didik. Contoh yang dapat diberikan untuk
memudahkan penyampaian materi oleh guru dan pemahaman bagi
peserta didik antara lain dapat dilakukan dengan:
1) Menggunakan media audio yaitu dengan media yang dapat
menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) maupun
bahasa non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi). Contoh: radio,
tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan lain-lain.
2) Menggunakan media visual yaitu dengan media yang mengandalkan
indera penglihatan. Jenis media pembelajaran visual ini
menampilkan materinya dengan menggunakan alat proyeksi atau
proyektor. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
bentuk visual. Jenis media pembelajaran visual dibedakan menjadi
dua yaitu:
a) Media visual diam
Media visual diam bisa berupa ilustrasi, foto, flashcard, film
bingkai, OHP, diagram, grafik, bagan, poster, peta dan lain-lain.
b) Media visual gerak
Media visual gerak dapat berupa gambar-gambar proyeksi

48
bergerak seperti film bisu dan lain sebagainya
c) Menggunakan media audio visual
Jenis media pembelajaran audio visual ini merupakan media yang
mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari
karakteristiknya media audio visual dapat dibedakan menjadi 2
yaitu:
 Media audio visual diam, seperti TV diam atau film rangkai
bersuara,
 Media audio visual gerak, seperti film TV atau gambar
bersuara.

d) Menggunakan Media Internet


Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang dimana saling
terhubung satu sama lain dengan menggunakan protokol standar
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). yang
mengatur data agar dapat dikirim dan diterima dengan baik.
Secara sederhana, protokol TCP/IP memberi alamat (address) dan
identitas (id) yang unik dan berbeda pada setiap komputer di
seluruh dunia. Dan dengan segala proses lainnya, kita dapat
terhindar dari kesalahan pengiriman informasi/data ketika
terhubung dalam jaringan internet. Dalam pengertian lain,
Internet adalah sarana yang dapat menghubungkan perangkat 1
dengan perangkat lain sehingga user dapat saling melihat,
mendengar, berbicara melalui media-media komunikasi
penunjang, seperti komputer, smartphone dan sebagainya.
Internet terhubung melalui jaringan serat optik yang membentang
dan terhubung diseluruh dunia bahkan melalui dasar laut.
Selanjutnya melalui Router ataupun menara bts sebagai pemancar
sinyal-lah kita bisa terhubung dan terkoneksi tanpa batasan
apapun ke seluruh penjuru dunia.
49
b. Teknologi dan Informasi

Buku sejarah musik atau ensiklopedia yang menampilkan materi


mengenai foto dan biografi komponis musik klasik memang tersedia
namun sangat terbatas. Penggunaan smartphone sebagai media
pembelajaran bisa menjadi alternatif yang menarik bagi peserta didik.
Tidak dipungkiri bahwa smartphone merupakan benda yang saat ini tidak
lepas dari keseharian peserta didik. Maka menggunakan smartphone
untuk menggali informasi tentang foto dan biografi komponis musik
klasik melalui laman tertentu diharapkan mampu menarik minat peserta
didik dan memperkaya pengetahuan mereka. Dalam hal ini tugas guru
adalah mencari referensi laman yang layak untuk diberikan dan
kemudian diakses oleh peserta didik. Guru tidak disarankan untuk
meminta peserta didik menjelajah internet sendiri tanpa memberikan
referensi laman yang layak diakses sebelumnya.
1) Pengucapan Nama

Bahasa asing yang pada umumnya dikenal atau dikuasai guru dan
peserta didik adalah bahasa Inggris, sedangkan tokoh atau
komponis musik klasik berasal dari berbagai negara di benua Eropa
seperti Jerman, Belanda, Perancis, ataupun Ceko dimana cara
membaca hurufnya berbeda dengan bahasa Inggris. Jika guru
kesulitan memberikan contoh pengucapan nama komponis, maka
bisa menggunakan aplikasi penerjemah yang dapat diunduh melalui
smartphone atau laman penerjemah yang dapat diakses
menggunakan laptop. Pada aplikasi penerjemah pada umumnya
akan muncul pilihan bahasa yang akan digunakan. Guru memilih
bahasa atau Negara asal komponis terlebih dahulu, kemudian
menuliskan nama komponis pada kolom yang tersedia. Berikutnya
akan muncul logo speaker atau audio dimana ketika kita klik logo

50
tersebut maka akan muncul audio atau suara dari teks yang tertulis.

2) Partitur Musik Klasik

Partitur merupakan tulisan komposisi musik yang di dalamnya


terdapat nada, ritme dan tanda musikal lainnya. Partitur juga sering
disebut sebagai notasi musik, score ataupun full score. Perbedaan
bentuk dan gaya musik pada tiap zaman juga dapat dilihat melalui
partitur. Kesulitan yang sering ditemui guru adalah terbatasnya
partitur yang dimiliki, mengingat partitur musik klasik berasal dari
Eropa dan merupakan tulisan lama serta jarang dijual di Indonesia.
Namun kemajuan IT pada saat ini sangat memudahkan siapa saja
untuk dapat mengakses partitur karya musik klasik milik berbagai
komponis dari berbagai zaman. Partitur banyak tersedia di internet
yang bisa didapatkan secara gratis maupun berbayar.

3) Mendengarkan Karya Musik Klasik

Pada zaman dahulu, karya musik klasik hanya dapat dinikmati


secara langsung di tempat-tempat dan waktu-waktu tertentu. Hal
ini menyebabkan orang menjadi terpicu untuk memikirkan
bagaimana caranya agar musik klasik dapat didokumentasikan
agar dapat dinikmati dimana saja dan kapan saja, bahkan oleh
siapa saja. Maka sejak tahun 1900-an ditemukanlah metode
rekaman suara khususnya untuk musik klasik. Media untuk
mendengarkan hasil rekaman tersebut mengalamai perubahan dari
masa ke masa. Mulai dari piringan hitam, kaset, CD (compact
disk), dan hingga kini kemajuan teknologi mampu menampilkan
hasil karya tersebut melalui platform digital.

Platform digital saat ini menjadi preferensi bagi sebagian besar


51
masyarakat karena internet telah menjadi hal yang sangat dekat
dengan keseharian mereka, sehingga kemudahan akses yang
ditawarkan platform digital menjadi pilihan yang menarik. Hal ini
tentunya menjadi pilihan yang menarik bagi guru untuk
memanfaatkan platform digital sebagai media pembelajaran
berbasis IT sehingga memudahkan guru dalam memberikan contoh
karya musik klasik kepada peserta didik.

c. Tokoh dan hasil karya komposisi Zaman Klasik

1) Tokoh-tokoh dan hasil komposisi periode Barok

a) Heinrich Scutz (1585-1672):


Pada awal zaman Barok terdapat komposer dari Jerman Heinrich
Scutz mencipta opera untuk pertama kali. Scutz mempunyai
kegiatan mengajar dan mencipta. Hasil karya Scutz
mengemukakan efek musik Johan Sebastian Bach yang bersifat
pembiasaan musik Jerman. Hasil karya Scutz musiknya memiliki
kekuatan dan indah sehingga dapat menempatkan dirinya sebagai
salah seorang tokoh besar pada awal periode Barok. Karya-karya
dari Scutz berupa kombinasi antara musik vokal dan instrumental,
contohnya Sacred Symphonies dan Sacred Concerto.

b) Antonio Vivaldi (1678-1741):


Pada masa-masa akhir zaman Barok lahir komposer Italia yaitu
Antonio Vivaldi yang dilahirkan di Venice. Pada tahun 1704
sampai dengan tahun 1740 Vivaldi mengajar pada Conservatorio
dell’Ospedale della Pieta, yaitu sebuah sekolah musik bagi
perempuan. Vivaldi menulis sejumlah opera dan musik-musik
religious. Karya-karya Vivaldi banyak pada musik instrument,

52
kosentrasinya banyak pada konserto orkestral, karya-karya biola,
dan trio sonata. Beberapa karyanya berjudul, Six Concertos in
Book I Opus 8: The Trial of Harmony and Invention: (1) Spring;
(2) Summer; (3) Autum; dan (4) Winter dan semuanya biasa
dimainkan menyesuaikan dengan musim yang berganti-ganti,
(The Seasons); dan (5) The Storm at Sea; (6) Peace. Vivaldi selain
menulis opera, juga mencipta musik kamar sekitar 100 sonata dan
musik gereja. Contoh yang paling populer adalah Gloria in D
major).

Gambar 3.1. Antonio Vivaldi


Sumber: Seni Musik Klasik. Muttaqin 2008

c) Johann Sebastian Bach (1685-1750):


Johan Sebastian Bach termasuk komposer dan organis dari
Jerman yang berada pada akhir era Barok. Banyak karya dari J.S.
Bach menjadi model dari kesempurnaan polifonik. Hasil
komposisinya yang termashur meliputi cantata, passion,
oratorio, concerto, musik keyboard dan musik-musik kamar. J.S.
Bach mempersembahkan seluruh hidupnya untuk gereja
Lutheran, dan mencipta musik sekular. Gaya komposisi J.S. Bach
53
meliputi semua gaya di era Barok yang elegan dan polifoni yang
kaya serta dikemas secara disiplin, harmonisasi yang intesif,
mengutamakan ekspresi. Terdapat buku yang mengembangkan
kontrapung yaitu Preludes dan Fugues dalam semua kunci mayor
memuat 48 nomor untuk keterampilan. J.S. Bach adalah seorang
yang taat beragama dan sudah banyak mencipta dan memainkan
musik gereja. Karya terakhir yang dicipta di tempat tidur sebelum
J.S. Bach meninggal berupa prelude untuk organ dan paduan
suara. Dari hasil karya Bach banyak yang diterbitkan sewaktu
hidup, dan beberapa musisi belajar dari metode-metode yang
diterapkan Bach. Tokoh musik Haydn dan Mozart adalah tokoh
yang belajar langsung dari Bach, juga Beethoven. Karya-karya
Bach diantaranya: Musik vokal Magnificat in D major, St John
Passion, St Mattew Passion, Christmas Oratorio, dan Mass in B
minor. Serta beberapa musik orkestra: empat suita dan
Brandenburg Concertos (enam nomor). Solo concerto untuk
biola sangat terkenal adalah Violin Concerto in A minor dan
Violin Concerto in E mayor, sedangkan untuk biola adalah
Concerto for two Violins in D minor. Karya musik keyboard
meliputi The ‘48’ Prelude and Fugue (Book I dan II), Chromatic
Fantasy and Fugue, Italian Concerto, dan Goldberg Variations.

Gambar 3.2. Johann Sebastian Bach


Sumber: Seni Musik Klasik. Muttaqin 2008

54
d) George Frederic Handel (1685-1759)
Handel lahir di Halle, Saxony tahun 1685 dan meninggal di
London tanggal 14 April 1759. Handel belajar musik secara diam-
diam karena tidak mendapat restu dari orang tuanya. Tetapi
Handel dikemudian hari bisa belajar dari guru-guru lokal di
sekitar tempat tinggalnya pada waktu kecil. Selama sekitar 3
tahun belajar komposisi, organ, clavier, biola, di bawah
bimbingan Zachau, dan mulai membuat sensasi sehingga seorang
pejabat di kota Brandenburg memberinya beasiswa untuk belajar
musik di Italy. Handel juga menempuh studi hukum di
Universitas Halle untuk memenuhi harapan ayahnya. Tetapi
studinya tidak berjalan lancer dan memutuskan untuk belajar
musik, dan menetap di Hamburg. Kegiatan Handel bermain biola
di opera-opera Jerman. Opera pertama yang dimainkan adalah
Almira diperkenalkan di Gedung Opera Hamburg dan hasilnya
mendapatkan sukses besar. Akan tetapi pada pementasan opera
kedua Nero gagal. Handel telah berkarya membuat sekitar 40
opera, selanjutnya lebih berkonsentrasi pada komposisi orarotio
dan beberapa karyanya menjadi terkenal seperti Saul (1738),
Israel Egypt (1738) dan Messiah (1741) sebagai karyanya yang
paling termashur.

Gambar 3.3. George Frederick Handel


Sumber: Seni Musik Klasik. Muttaqin 2008
55
e) Claudio Monteverdi (1567-1643):
Dari tokoh-tokoh musik tersohor era Barok terdapat komposer
Italia yang dikenal sebagai penemu opera. Monteverdi adalah
putra Baldassare Monteverdi, seorang ahli fisika. Monteverdi
menunjukkan bakat musiknya setelah belajar pada Marc’Antonio
Ingegneri (musisi Katedral Cremona). Karir musik Claudio
Monteverdi yang paling awal ialah Vincenzo Gonzaga I.
Terdapat satu wilayah kerajaan yang indah dan terkenal yaitu
Mantua dimana para musisi muda berbakat diberikan
berkesempatan mengabdi secara profesional. Monterverdi
banyak memberi pembaruan pada opera dan mengembangkan
overtur yang tetap dikenal sampai sekarang. Madrigal-
madrigalnya memberikan kecakapan yang tinggi pada waktu itu,
yaitu sejak awal karya-karyanya dihubungkan dengan Renaisans,
namun kebanyakan dari hasil komposisi Monteverdi
merefleksikan tradisi paling awal di era Barok. Orfeo yang
diambil dari karya sejarah Orpheus and Euridice mencapai
kesuksesan. Monteverdi mempublikasikan sembilan buku
tentang madrigal, dan beberapa komposisi religius yang penting
termasuk Mass and Vespers dan sebuah koleksi Selva morale e
spirituale (1640).

f) Henry Purcell (1659-1695):


Henry Purcell dilahirkan di London tahun 1658 dan meninggal
pada tahun 1695. Purcell lahir dari keluarga musikal, ayah dan
pamannya menjadi anggota penting pada Band Kerajaan dan
Kapel. Henry Purcell dicatat sebagai tokoh komposer terakhir era
Barok dan dicatat sebagai komposer yang memiliki kemampuan
tinggi dalam penemuan-penemuannya untuk musik. Henry

56
Purcell memasukkan ke dalam musiknya nuansa drama yang kuat
dengan sentuhan humor. Karya opera, Dido and Aeneas (1689),
banyak diperdengarkan sebagai musik instrumentalnya. Karya-
karya penting dari Henry Purcell antara lain opera Dido and
Aeneas dan The Tempest

Gambar 3.4. Henry Purcell


Sumber: Seni Musik Klasik. Muttaqin 2008

g) Allesandro Scarlatti (1660-1725):

Pada masa pertengahan Barok terdapat komposer musik


Allesandro Scarlatti yang disebut sebagai penemu aliran
Neapolitan. Scarllati menulis sekitar 115 opera, beberapa dari
opera tersebut sampai kini masih dimainkan. Beberapa musik
kamar ciptaan Scarlatti menjadi repertoar yang dimainkan hingga
saat ini. Scarlaati sangat dikenal sebagai komposer opera,
khususnya di kotanya sendiri, Naple. Hasil karya Opera menjadi
patokan gaya Italia abad ke-18, dan pola yang ditentukan pada Da
Capo aria. Scarllati juga menulis banyak musik kamar cantata,
dan beberapa diantaranya kemudian menjadi awal mula simfoni.

57
2) Tokoh-tokoh dan hasil komposisi Periode Klasik

a) Wilhelm Friedemann Bach (1710-84)

Friedemann Bach adalah anak kedua dari Johann Sebastian Bach.


Hidupnya penuh dengan kemanjaan dan meninggal pada waktu
usia muda secara menyedihkan.

b) Carl Philipp Emanuel Bach (1714-1788):

Carl Philipp Emanuel Bach adalah salah satu anak dari Johann
Sebastian Bach. Disamping dikenal sebagai komposer juga
dikenal sebagai teoretikus. Emanuel Bach sebagai tokoh transisi
dari gaya Barok ke gaya Klasik. Emanuel Bach berupaya
memurnikan kembali gaya pertunjukan yang penuh rasa yang
disebut sebagai the Empfindsamer Stil.

c) Johann Christian Bach (1735-82):

Johann Christian Bach adalah komposer dari Jerman pada awal


era Klasik. Christian Bach adalah anak dari Johann Sebastian
Bach yang banyak disebut sebagai ”London Bach” karena ia
tinggal di kota London selama dua puluh tahun.

d) Carl Czerny (1791-1857):


Carl Czerny adalah guru piano dan komposer dari Austria. Carl
Czerny adalah murid tokoh musik Beethoven. Czerny terkenal
sebagai guru piano yang handal dan seorang komposer dari
banyak buku untuk belajar piano yang sampai sekarang tetap
digunakan umum.

58
e) Franz Joseph Haydn (1732-1809):

Franz Joseph Haydn adalah komposer dari Austria, bersama


dengan Beethoven dan Mozart mewujudkan dasar-dasar penting
Klasikisme Wina. Haydn dianggap tidak menemukan bentuk
musik tertentu, tetapi Haydn berperan mematangkan beberapa
bentuk musik seperti sonata form dan menempatkan dalam
simfoni sebagai bagian pertama simfoni yang menjadikan ciri
khas gaya musik Klasik. Dari tangan Haydn gaya simfoni
semakin mendapatkan bentuk dan isinya, juga musik kuartet
gesek dibuatnya menjadi medium yang dapat mengekspresikan
keintiman. Haydn adalah komposer produktif yang setia dengan
bentuk dan jenis musik pilihannya; mencipta 104 simfoni, 83
kuartet gesek, 3 oratorio, 19 opera , tidak kurang 30 konserto
untuk instrumen solo, 60 sonata piano, dan ratusan karya musik
kamar dan lagu-lagu.

Gambar 3.5. Franz Joseph Haydn


Sumber: Seni Musik Klasik.Muttaqin 2008

59
f) Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791):

Wolfgang Amadeus Mozart adalah komposer Austria terkemuka,


jenius, dan merupakan salah satu dari pencipta-pencipta hebat
dalam peradaban Barat. Mozart bersama dengan Haydn
mengemukakan Klasikisme Wina. Masa kecil Mozart memiliki
julukan anak ajaib, dan sudah bermain dalam istana-istana di
Eropa sejak usia enam tahun. Hasil komposisi pertamanya Mozart
dipublikasikan pada tahun 1763, pada saat Mozart menginjak usia
tujuh tahun. Masa kanak-kanaknya di Salzburg, kemudian pindah
dan menetap di Wina. Selama tahun 1780-an Mozart dan Haydn
saling bersahabat, dan keduanya berkarya untuk mengembangkan
gaya musik Klasik.
Mozart sangat suka pada semua gaya musik dan telah
menciptakan musik-musiknya dengan sangat baik. Karya Opera-
opera Mozart menjadi repertoar penting pada gedung-gedung
opera, diantaranya simfoni terutama nomor- nomor 36, 39, 40,
dan 41, secara tetap dimainkan. Disamping itu juga konserto-
konserto untuk piano maupun biola sangat dikenal publik. Selama
masa hidupnya Mozart mencipta banyak karya seperti 49 sinfoni,
40 konserto dalam berbagai variasi solo, 16 opera, sebuah musik
kematian requiem, musik-musik kamar, 15 misa, dan Magnificat.
Mozart mampu mencipta komposisi secara lengkap dan cepat
hanya di benaknya saja dan kemudian menuliskannya pada
kertas. Simfoni No. 36 dicipta, dibuat orkestrasi, dilatih, dan
dikonserkan hanya dalam waktu empat hari saja.

60
Gambar 3.6. Wolfgang Amadeus Mozart
Sumber: Seni Musik Klasik. Muttaqin 2008

g) Giovanni Pergolasi (1710-36):

Lahir di Jesi pada tanggal 1 Januari 1710, meninggal di Pozzuoli


tanggal 16 Maret 1736. Komposer Italia yang menulis sedikit
karya tetapi cukup dikenal karena opera komiknya La Serva
Padrona (1733). Pergolesi menerima pelajaran biola dari Santini
dan Mondini. Tatkala usia 16 tahun ia diterima di Naples
Conservatory di tempat para gurunya mengajar termasuk
Durante, Greco, dan Feo. Pergolesi mulai berkarya menulis musik
drama sakral yang dipergelarkan di S. Angello Maggiore
Monastery, mendapatkan sukses dan kemudian ia diterima
sebagai anggota komisi penulis opera untuk teater kerajaan kota
Naple. Operanya berjudul La Satustia dipergelarkan pada tahun
1731, dan diikuti dengan Ricimero. Karya adiluhungnya berjudul
La Serva padrona dipergelarkan secara sukses di kota Naple.

61
Gambar 3.7. Giovanni Pergolasi
Sumber: Seni Musik Klasik jilid 1. Muttaqin 2008

h) Ludwig van Beethoven (1770-1827):


Komposer Jerman, tokoh penting pada era akhir Klasik dan awal
Romantik. Secara struktural komposisinya menjadi puncak dari
keanggunan dan kejernihan Klasikisme Wina. Secara isi
emosional komposisinya menggunakan kekuatan warna
instrumen dan menunjukkan ciri-khas musik Jerman selama abad
ke-19. Barangkali tak ada komposer yang mampu menyamai
prestasinya dalam mencipta berbagai jenis komposisis seperti
dirinya. Wagner dan para pengikutnya menemukan inspirasi
dalam gaya dan orkestrasi Beethoven, ungkapan-ungkapan
perasaan telah dituntun oleh konsep-konsep bentuk musik dan
proses-proses pengembangan musik Beethoven. Kehidupan
Beethoven dibagi dalam tiga periode komposisionalnya; periode
pertama sampai dengan tahun 1800 Beethoven mencipta dua
simfoni, tiga konserto piano, dan beberapa karya musik untuk
piano. Periode kedua (1800-1815) adalah masa yang paling
membahagiakan dirinya dan sangat produktif; Simfoni No. 3
62
hingga 8, opera Fidelio, overtur Egmont, balet Prometheus, dan
dua konserto piano terakhirnya termasuk Emperor. Simfoni No.
3 berjudul Eroica menjadi sangat terkenal karena sikapnya yang
berani menentang Kaisar Napoleon yang menobatkan diri sebagai
Kaisar Perancis. Beethoven adalah pendobrak tradisi Klasik Wina
dan menjadikan gaya Romantik penuh emosi dalam musik
sebagai idealismenya yang universal. Sejak tahun 1815
Beethoven menderita tuli total dan menjadi sangat introspektif,
hal itu terefleksikan pada periode ketiganya (1815- 1827).
Simfoni No. 9 yang sangat spektakuler, Missa Solemnis, lima
sonata piano, dan lima kuartet gesek—adalah karya-ciptaan
Beethoven yang terakhir.

Gambar: 3.8. Ludwig van Beethoven


Sumber: Seni Musik Klasik Jilid 1. Muttaqin 2008

3) Tokoh-tokoh dan hasil komposisi Periode Romantik


a) Isaac Albeniz (1860-1909):
Isaac Albeniz adalah komposer dari Spanyol yang musiknya
merefleksikan apa yang berkembang di negara Spanyol dan
impresionisme yang masih ada di Perancis. Albêniz muncul
63
sebagai pianis ajaib ketika berusia empat tahun. Pada usia 13
tahun Albeniz pindah ke Amerika, tetapi setelah sekian tahun
kembali lagi ke Eropa untuk studi di Leipzig, Brussels, dan
Budapest di bawah bimbingan komposer List. Albeniz menjadi
seorang pianis, menulis beberapa opera dan karya-karya besar
lainnya untuk piano seperti suita-suita Iberia dan Espana. Musik
dari Albeniz banyak menggunakan lagu-lagu rakyat bergaya
Spanyol. Beberapa hasil karya operanya masih dipentaskan di
Spanyol. Di negara lain yang banyak dikenal hanya karya-karya
piano dan orchestra ciptaan Albeniz.

b) Frederic Chopin ( 1810-1849):

Frederic Chopin adalah komposer dan pianis kelahiran Polandia.


Lahir di Zelazowa Wola, dan meninggal di Paris. Chopin lahir
dengan kewarganegaraan Perancis dan Polandia, ayahnya
berkebangsaan Perancis yang menetap di Warsawa dan ibunya
juga berkebangsaan Polandia. Chopin adalah seorang Polandia
yang sangat patriotik. Pada usia 20 tahun memiliki
berpengalaman sebagai pianis dan memutuskan untuk mulai
berkarier di bidang musik untuk lebih mendunia. Chopin banyak
melakukan konser perpisahan di Warsawa, kemudian melakukan
tur ke berbagai kota di Jerman maupun Austria. Sebagian besar
karya Chopin merupakan miniatur untuk piano, etude, prelude,
nocturne, balada dan lain-lain. Chopin juga mencipta sejumlah
polonaise dan mazurka, musik tarian yang bergaya nasional
Polandia. Karya-karya piano Chopin menjadi repertoar standar
bagi konser dan resital para musisi dunia. Chopin menggunakan
gradasi tempo dan dinamik-dinamik. Juga digunakan kromatik
sebagai ciri-khasnya seorang inovator dalam musik piano pada
64
era Romantik. Musik Chopin meliputi: 54 Mazurkas, 25 Preludes;
27 Studies (Etudes); 14 Waltzes; 19 Nocturnes; 10 Polonaises; 4
Ballades; 4 Impromptus; 4 Scherzos; dan 3 Sonatas.

c) Franz Liszt (1811-1886)


Franz List adalah komposer dan pianis Romantik Hungaria yang
sangat terkenal pada masa hidup Franz Liszt. Hasil komposisinya
menunjukkan gaya modern. Franz Liszt tercatat turut
mengembangkan simfoni puisi sebagai sarana untuk
mengekspresikan ekstra musikalnya. Pada masa perang ideologis
pada abad ke-19, Liszt bersekutu dengan Wagner. Melalui Don
Juan, Liszt hadir dalam pesta-pesta yang diselenggarakan di
istana dan di gedung-gedung konser seluruh Eropa. Liszt dikenal
sebagai seorang virtuoso piano abad ke-19. Karya-karyanya
meliputi 12 simfoni puisi, dua konserto piano, dan beberapa karya
musik untuk piano, dan satu variasi dari List berupa transkripsi
untuk piano dari hasil karya para komposer.

Gambar 3.9. Franz Liszt


Sumber: Seni Musik Klasik. Muttaqin 200

65
d) Felix Mendelssohn (1809-1847):

Felix Mendelssohn adalah komposer Jerman yang sangat kreatif


dan jenius. Mendelssohn juga seorang kondaktor yang hebat. Di
akhir karirnya Mendelssohn membangkitkan kembali St. Mattew
Passion karya Johann Sebastian Bach. Mendelssohn memiliki
imajinasi yang sangat tinggi, karya-karyanya sebagian besar
ditandai oleh kesan-kesan perjalanan. Musik dari Mendelssohn
berkarakter tenang tetapi liriknya romantik. Orkestrasi
kebanyakan ringan memikat dan selalu penuh warna dan gaya.
Karya-karya Mendelssohn meliputi oratorio-oratorio, lima
simfoni, sebuah overtur untuk band, musik insidental seperti A
Midsummer Night’s Dream, banyak musik piano, dan sebuah
konserto biola yang sangat terkenal.

e) Franz Peter Schubert (1797-1828):

Franz Peter Schubert adalah komposer dari Austria yang berada


pada masa akhir Klasik dan awal Romantik. Bersamaan dengan
periode Beethoven, Schubert adalah salah seorang yang pertama
membuat nyanyian menjadi penting dalam lingkup komposisi-
komposisi musik. Schubert tidak banyak belajar untuk musisi
namun berhasil menunjukkan sebagai seorang yang jenius
melalui seluruh komposisinya. Schuber mencipta sekitar 600
nyanyian (lieder) dan menjadikan dirinya sebagai seorang master.
Schubert pandai menerapkan efek keseimbangan antara melodi,
iringan, dan puisi sehingga menjadi lebih sempurna. Hasil karya
Schubert delapan simfoni, tetapi karena terjadi kesalahan
penomoran menjadi berjumlah sembilan. Simfoni No. 8 terkenal
dengan nama Unfinished Symphony dalam B minor karena hanya

66
terdiri dari dua bagian saja. Karya operanya kurang dikenal luas,
namun overtur dan musik insidental seperti Rosamunde dan
Unfinished Symphony menempati urutan papan atas sebagai
repertoar musik orkestra. Schubert secara finasial tidak sukses
sebagai komposer, namun pada akkir hidupnya banyak beberapa
karyanya yang mendapat penghargaan.

Gambar 3.10. Franz Peter Schubert


Sumber: Seni Musik Klasik. Muttaqin 2008

f) Robert Schumann (1810-1856):

Robert Schumann adalah komposer dari Jerman dan merupakan


jurnalis pada era Romantik. Schumann menunjukkan diri sebagai
seorang pianis yang hebat, namun pada tahun 1832 tangan
kanannya terluka karena mengalami kecelakaan yang
menyebabkan karirnya berakhir. Beberapa tahun kemudian
Schumann kembali mencipta komposisi dan menulis karangan.
Pada tahun 1840 Schumann menikah dengan Clara Wieck,
seorang virtuoso piano abad ke-19. Schumann yang jenius
merefleksikan dengan baik sekali melalui kekuatan lagu,
instabilitas ritmik, dan menampilkan keaslian harmoni pada
67
lieder dan karya-karya piano. Dua simfoni pertama dari empat
ciptaannya, konserto cello dan konserto piano menjadi karya-
karya utama. Schumann mengalami kelainan lemah mental yang
sebenarnya telah muncul pada saat Schuman masih muda dan
kemudian menjadikan Schumann gila dan meninggal karenanya.

Gambar 3.11. Robert Schumann


Sumber: Seni Musik Klasik. Muttaqin 2008

d. Teknologi Dan Proses Belajar Mengajar (Link)


Adanya kecanggihan teknologi di era modern sangat membantu
untuk kelancaran proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, baik
kelancaran untuk penyampaian pembelajaran atau kelancaran mencari
sumber pembelajaran yang bisa dipertanggungjawabkan. Salah satu
teknologi yang dapat dipergunakan untuk membantu pembelajaran yaitu
dengan memanfaatkan link.
Link adalah sambungan atau koneksi dari suatu sumber ke sumber
yang lain. Misalnya dalam sistem networking atau Internet. Jika
diasumsikan pada defenisi link di website, link berfungsi sebagai suatu
sumber yang mengarah ke halaman lain ataupun website lain. Link dapat
68
dikatakan sebagai penghubung yang menghubungkan suatu elemen yang
ada.
Berikut beberapa contoh link tentang tokoh-tokoh musik Klasik
dan hasil karya-karyanya yang dapat tersambung atau terkoneksi dari
sumber lain.

1) Link dari beberapa tokoh dan hasil karya periode Barok:

Gambar 3.12. Johann Sebastian Bach


Link: https://www.youtube.com/watch?v=6JQm5aSjX6g

Gambar 3.13. George Friederick Händel


Link: https://www.youtube.com/watch?v=il7uhFe-vUY

69
Gambar 3.14. Antonio Vivaldi
Link: https://www.youtube.com/watch?v=4rgSzQwe5DQ

2) Link dari beberapa tokoh dan hasil karya periode Klasik:

Gambar 3.15. Ludwig Van Beethouven


Link: https://www.youtube.com/watch?v=e4d0LOuP4Uw

Gambar 3.16.Wolfgang Amadeus Mozart


Link: https://www.youtube.com/watch?v=Rb0UmrCXxVA

70
Gambar 3.17. Franz Joseph Haydn
Link: https://www.youtube.com/watch?v=kjFeDk6Kr3U

3) Link dari beberapa tokoh dan hasil karya periode Romantik:

Gambar 3.18. Felix Mendelssohn


Link: https://www.youtube.com/watch?v=l7_m1om82o4

Gambar 3.19. Fryderic Chopin

Link: https://www.youtube.com/watch?v=wygy721nzRc

71
Gambar 3.20. Franz Liszt
Link: https://www.youtube.com/watch?v=zbGeh3I2UbE

5. Contoh/Non Contoh/Ilustrasi
a. Mengidentifikasi lagu yang sedang diputar oleh guru di ruang kelas untuk
mengetahui judul lagu yang sedang diperdengarkan dapat dibantu dengan
bantuan teknologi.
https://support.google.com/assistant/answer/7554088?co=GENIE.Platfo
rm%3DAndroid&hl=id
b. Mengidentifikasi/mencari judul lagu dari melodi lagu yang dikenal
dengan menggunakan bantuan teknologi:
1) https://tekno.kompas.com/read/2020/10/16/14201587/lupa-judul-
lagu-tetapi-ingat-nadanya-google-hum-bisa-membantu?page=all

2) https://hot.liputan6.com/read/4017509/cara-mengenali-judul-lagu-
lewat-ponsel-cukup-dengan-suara

6. Tautan PPT
Tokoh-tokoh musik dan hasil-hasil karya komposisi periode Barok-Klasik-
Romantik

72
C. PENUTUP
1. Rangkuman
Sejarah Musik Klasik tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh musik
pada zaman tersebut yang membuat komposisi-komposisi musik untuk
kepentingan negara, kerajaan, gereja, kaum bangsawan dan hiburan. Pro dan
kontra dari pihak gereja atau kerajaan sering dihadapi oleh para komposer
pada saat menampilkan pembaharuan-pembaharuan dalam komposisi dari
masing-masing komposer.

Musik Klasik memiliki sebuah periodisasi yang terbagi menjadi


beberapa zaman dimana tiga diantaranya adalah Zaman Barok (1600 –
1750), Zaman Klasik (1750 – 1820) dan Zaman Romantik (1800 – 1890). ).
Zaman Barok melahirkan beberapa komponis besar diantaranya Johann
Sebastian Bach, George Frederic Handel dan Antonio Vivaldi. Zaman
Klasik terdapat nama-nama besar komponis, diantaranya Wolfgang
Amadeus Mozart, Joseph Haydn dan Ludwig van Beethoven. Sedang zaman
Romantik terdapat beberapa nama komponis diantaranya Felix
Mendelssohn, Fryderic Chopin, dan Franz Liszt. Tokoh-tokoh komponis
dari 3 periode tersebut memberikan bukti hasil komponisnya. Bukti-bukti
komposisi tersebut menjadi pengamatan dari para musisi sesudah era zaman
Klasik akan perkembangan musik dunia.

Kecanggihan teknologi sangat membantu untuk mengenalkan bukti


hasil komposisi tokoh-tokoh musik zaman Klasik kepada kita. Fasilitas-
fasilitas yang tersedia dari internet dapat memberikan jawaban dari apa yang
kita butuhkan. Walaupun tidak semua jawaban dapat terpenuhi namun hal
itu sudah sangat membantu untuk mengenalkan tentang tokoh-tokoh musik
Klasik dan hasil komposisi-komposisinya.

2. Tugas Mandiri

73
Jelaskan apa yang menjadi perubahan-perubahan karya musik pada periode
a. Barok ke Klasik?

b. Klasik ke Romantik?

4. Daftar Pustaka

Muttaqin, Moh dan Kustap. (2008). Seni Musik Klasik Jilid 1. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional
Blume, Friederich. (1970). Classic and Romantic Music. London: W. W.
Norton and Company Inc.
Miller, Hugh. Editor: Sunarto. 2017. Pengantar Apresiasi Musik.
Terjemahan: Bramantyo, Triyono. P .S. Yogyakarta: ISI. Judul Asli:
An Introduction to Music.
Prier, Karl-Edmund. (1993). Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat
Musik Liturgi.

74

Anda mungkin juga menyukai