Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DASAR

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (PBL) PROFESI


A. Pendahuluan
Pendidikan keperawatan adalah suatu pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan “perawat
Profesional” yang disebut dengan “Ners” proses pendidikan ners dilaksanakan melalui 2 (dua) tahap
yaitu tahap program akademik dan tahap program profesi.
Proses program profesi di indonesia dikenal dengan istilah praktik belajar lapangan (PBL) yang
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para peserta didik menjadi terampil dalam
menerapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari dikelas (tahap akademik) untuk diwujutkan menjadi
suatu pengalaman secara afektif dan psikomotorik pada keadaan yang nyata.
Praktik belajar lapangan (PBL) ini dilaksanakan dilahan praktik pada keluarga binaan, komunitas dan
gerontik untuk melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan dari masalah sederhana sampai
masalah yang kompleks secara tuntas melalui pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan, baik bersifat promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitasi sesuai dengan batas kewenangan profesi keperawatan .
B. Tujuan PBL
1. Umum
Secara umum tujuan pendidikan tahap program Ners adalah persiapan mahasiswa melalui
penyesuaian profesional dalam bentuk praktik belajar lapangan (PBL)
2. Khusus
Departemen keperawatan komunitas dan keluarga
a. Menerapkan konsep teori dan prinsip ilmu prilaku, ilmu sosial, ilmu biomedik, dan ilmu
keperawatan dalam melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawan kepada individu
keluarga dan komunitas dan masyarakat
b. Melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawan dari maslah sederhana sampai yang
kompleks secara tuntas melalui pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi
baik bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitasi sesuai batas kewenangan, tanggung
jawab dan kemampuan berlandaskan etika profesi keperawatan
c. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis dan manfaatnya dalam
upaya meningkatkan kualitas hidup
d. Mengelola pelayanan keperawatan tingkat dasar serta tanggung jawab dengan menunjunkan
sikap kepemimpinan
Departemen keperawatan gerontik
a. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguanpemenuhan kebutuhan nutrisi.
b. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan aktivitas dan tidur
c. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguanseksualitas
d. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan keamanan
e. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan kesehatan mental
f. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan rasa nyeri
g. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit infeksi
h. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit kanker
i. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien menghadapi kematian
j. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan ketergantungan obat
k. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit kronis
l. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan fungsi
m. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien akut
n. Melaksanakan asuhan keperawatan home care
o. Melaksanakan asuhan keperawatan term care
C. Sasaran PBL
1. Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner,
sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sektor
b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi
dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksana pembangunan
c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
d. Melaksanakan program pengembangan dan pembangunan bersama masyarakat yang
bertumpu pada kultur kerja setempat
e. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya nalar dalam melakukan penelahan,
perumusan dan pemecahan masalah, secara pragmatis ilmiah
f. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
g. Melalui pengaman kerja dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah
secara langsung akan menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri
mahasiswa dalam arti peningktan keahlihan tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.
2. Masyarakat Dan Pemerintah Daerah/institusi
a. Memproleh bantuan tenaga dan pikiran serta IPTEKS dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan
b. Memproleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan
melaksanakan pembangunan
c. Memperoleh pengalaman dalam mengali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat
sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan dalam masyarakat sehingga
terjamin kelanjutan upaya pembangunan
d. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan program dan
proyek pembangunan dan berada di bahwah tanggung jawabnya
3. Perguruan tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dalam proses
pembangunan di tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan
pengembangan ilmu yang ada di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan
nyata pembangunan
b. Dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi
pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat,
sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata
c. Meningkatkan memperluas dan mempercepat kerjasama dengan instansi sercara departemen
lain rintisan dari mahasiswa yang melaksanakan PBL
D. Karakteristik PBL Profesi
Kegiatan PBL Profesi ditandai dengan karakteristik tersendiri berupa :
 Learning By doing (Pengalaman Belajar Kerja/PBK)
 Community Based.
 Multidisplin, Lintas Program dan Lintas Sektoral
 Problem Solving Approach
 Academic Aktivit.
 Primary Helath Care (pelayanan Kesehatan Utama)
E. Petunjuk Pelaksanaan PBL
1. Petunjuk Umum
a. Siklus program pendidikan profesi Ners disesuaikan dengan ketepatan yang ada di STIK
Famika Makassar
b. Mahasiswa yang berhak mengikuti program profesi adalah mahasiswa yang telah dinyatakan
lulus pada tahap akademik dan telah melalui mekanisme yang telah ditentukan oleh institusi
melalui pelantikan atau wisuda
c. Mahasiswa masuk disetiap stage/departemen, ditentukan oleh coordinator pelaksana program
pendidikan profesi ners dengan ketentuan bahwa:
 Dalam 1 (satu) tahun = 48 minggu, @ 48 Jam/minggu, @ 8 jam/hari dan @ 6
hari/minggu
 1 (satu) tahun dibagi dalam 2 (dua) semester yang diatur oleh kordinator dan tiap-tiap
semester dari 6 (enam) rotasi/siklus stage/departemen
d. Setiap mahasiswa yang mengikuti program profesi ners selama satu tahun dua semester,
mahasa transisi kesemster selanjutnya diberikan waktu libur selama 2 minggu. Waktu tersebut
dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk istirahat/libur, remedial dan cuti
e. Setiap mahasiswa yang akan pindah stage/departemen wajib melapor pada kordinator
departemen yang ditunjuk setiap hari senin pukul 08.00 – 10.00 Wita. Dengan menyerahkan
daftar hasil belajar klinik yang telah ditanda tangani dan distempel kordinator departemen
yang bersangkutan.
f. Selanjutnya melapor ke bagian pendidikan lahan praktik
g. Jika pada saat program pendidikan profesi ners mahasiswa yang bersangkutan tidak hadir
kurang dari (tujuh ) hari pada satu departemen mahasiswa tersebut harus menganti selama satu
minggu pada saat masa remedia atau ditentukan oleh pembimbing
h. Dan jika meninggalkan jadwal praktik dalam satu departemen kurang dari 14 hari, tapi lebih
dari 7 (tujuh) hari, mahasiswa wajib mengantikan selama selama dua minggu pada masa
remedial atau ditentukan oleh pembimbing.
i. Jika mahasiswa tidak lulus dalam satu departemen, maka mahasiswa tersebut tetap
melanjutkan rotasi/siklusnya dan mengulang kembali keahkir siklus.
j. Kehadiran wajib 100% dari jadwal yang ada
k. Terlambat 15 menit wajib lapor pada pembimbing departemen yang bersangkutan
l. Wajib mengikuti pre dan post konferensi
2. Petunjuk Khusus
a. Disesuaikan dengan kebutuhan stage/departemen
b. Seragam profesi dan atribut sesuai ketentuan berikut
 Memakai pakain blus/kemeja berwarna putih.
 Memakai rok/celana berwarna putih atau biru
 Memakai jaket almamater pada setiap kegitan tertentu
 Memakai tanda pengenal dari institusi pendidikan STIK FAMIKA Makassar
c. Menjaga nama baik institusi pendidikan dan lahan Praktik
d. Penilaian asuhan keperawatan keluarga dan komunitas sesuai dengan format evaluasi yang
ada
e. Pelaksanaan evaluasi sesuai dengan ketentuan yang ada
f. Bentuk ujian praktik meliputi
 Kongnitif : pre dan post test/ responnse
 Psikomotor : implementasi keperawatan/ujian supervisi
 Afektif : sikap saat melaksanakan implementasi, ujian dan supervisi
g. Pelaksanaan presentasi individu dan kelompok dilaksanakan di lahan praktik sesuai dengan
jadwal yang di tentukan bersama koordinator PBL profesi

F. Penilaian PBL
Sesuai dengan format penilaian yang tercantum dalam “Buku Panduan Praktik Klinik
Keperawatan (Profesi) keperawatan keluarga, komunitas, dan gerontik”.

G. Laporan PBL
Sesuai dengan format penilaian yang tercantum dalam “Buku Panduan Praktik Klinik
Keperawatan (Profesi) keperawatan keluarga, komunitas, dan gerontik”.
TATA TERTIB
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (PBL) PROFESI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
STIK FAMIKA MAKASSAR

tata tertibpraktik belajar lapangan (pbl) profesisekolah tinggi ilmu keperawatanstik famika makassar dibuat
untuk dijadikan pedomaan dalam melaksanakan tugas-tugas PBL dilapangan. Dengan adanya tata tertip ini
diharapakan mahasiswa peserta praktik belajar lapangan (PBL) profesi dapat berbuat, bertindak berprilaku yang
menunjang kelancaran pelaksaan serta keberhasilan kegiatan praktikbelajar lapangan (PBL) profesi di lapangan,
sehingga tujuan pelaksaan program PBL dapat dicapai.
Pembuatan tata tertip praktik belajar lapangan (PBL) profesi ini mengacu pada nilai tersendiri yang diatur mulai
dari pembekalan, operasional pelaksanaan kegiatan dilokasi, sampai penarikan dari lokasi PBL. Semua
komponen tersebut pada akhirnya akan dikompilasikan dan diakumulasi untuk penilaian akhir mahasiswa
peserta praktik belajar lapangan (PBL) profesi STIK Famika makassar.
Ketentuan-ketentuan dalam praktik belajar lapangan (PBL) profesi diatur sebagai berikut.

A. Sebelum pemberangkatan
1. Mahasiswa peserta praktik belajar lapangan (PBL) profesi yang telah di tentukan lokasinya diwajibkan
mengikuti pertemuan/pembekalan oleh institusi dan instansi terkait
2. Mahasiswa peserta praktik belajar lapangan (PBL) profesi wajib mengikuti acara pelepasan ke lokasi
sesaui jadwal yang telah di tentukan
3. Pemberangkatan dan pembagian atribut PBL akan di sampaikan dan diatur kemudian ke panitia
4. Mahasiswa peserta praktik belajar lapangan (PBL) profesi diharuskan mematuhi peraturan yang telah
ditetapkan demi untuk tertip dan teraturnya saat pemberangkatan dan pembagian atribut

B. Setelah di Lokasi
1. Mahasiswa praktik belajar Lapangan (PBL) profesi wajib tinggal dilokasi selama waktu yang telah
ditentukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan PBL dengan penuh rasa tanggung jawab dan
dedikasi yang tinggi serta menghayati dan menyusaikan diri dengan kehidupan di lokasi praktik belajar
lapangan (PBL)
2. Mahasiswa praktik belajar Lapangan (PBL) profesi wajib membina hubungan kerja sama antara
sesama peserta PBL dengan masyarakat, instansi/dinas pemerintah, supervisi/pembimbing dan pihak-
pihak lain yang terkait
3. Mahasiswa praktik belajar Lapangan (PBL) profesi wajib mengenakan atribut PBL yang ada dalam
melaksanakan pertemuan/kegiatan dilokasi PBL, baik diruangan maupun di luar/lapangan
4. Selama melaksanakan kegiatan-kegiatan dilokasi mahasiswa peserta praktik belajar lapangan (PBL)
profesi :
a. Dilarang meninggalkan lokasi tanpa seizin supervisi/pembimbing (izin pembuktian secara tertulis).
b. Bagi yang meninggalkan lokasi tanpa seizin akan mendapat pengurangan nilai sesuai dengan
penilaian PBL
c. Bagi yang menggalkan lokasi 3 (tiga) tanpa izin, dinyatakan tidak lulus PBL
d. Dalam hal khusus, izin meninggalkan hanya diberikan oleh supervisi atau koodinator pelaksanaan
prkatik Belajar Lapangan (PBL) profesi secara tertulis .

5. Selama melaksanakan kegiatan dilokasi, mahasiswa peserta praktik belajar Lapangan (PBL) profesi
tidak diperkenalkan melaksanakan kegiatan politik praktis, melakukan tindakan asusila, mencermarkan
nama baik almamater dan kegiatan-kegiatan lainya yang melanggar hukum secara langsung maupun
tidak langsung dilokasi maupun ditempat lain. Pelanggaran ketentuan ini dapat dilakukan tindakan oleh
yang berwajib sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dinyatakan gugur dalam PBL
6. Dalam menerima kunjungan keluarga/teman, mahasiswa diharapkan tetap memelihara etika sopan
santun dan memperhatikan adat istiadat yang berlaku di lokasi PBL
7. Mahasiswa praktik belajar Lapangan (PBL) profesi diwajibkan mencatat seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksaanaan program PBL dalam jurnal/catatan harian yang diisi setiap hari dan di
tanda tanggani oleh supervisisor/pembimbing PBL bila berkunjung dalam bentuk monitoring dilokasi
PBL
C. Setelah Penarikan
1. Mahasiswa praktik belajar Lapangan (PBL) profesi di wajibkan mengumpulkan laporan paling lambat
satu minggu setelah penarikan
2. Setelah semua permasalah menyangkut pelaksanaan kegiatan telah selesai, maka mahasiswa peserta
praktik belajar lapangan (PBL) profesi berhak mengambil nilai PBL di bagian akademik STIK Famika
Makassar dengan Membawa buku panduan dan jurnal, foto copy KRS dan Pasfoto ukuran 3x4 cm
sebanyak 1 (satu) lembar

D. Pelanggaran Terhadap Tata Tertib


1. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran tata tertib PBL akan diberikan peringatan, ditegur
langsung atau peringatan tertulis yang ditulis pada buku panduan dan jurnal mahasiswa yang
bersangkutan oleh supervisor atau pembimbing sesuai denga n pelanggarannya.
2. Sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan akan dikenankan akan dikenakan pengurangan nilai
kepada yang bersangkutan berdasarkan komponen- komponen penilaian PBL.
3. Terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran cukup bberat, maka sanksi akan diberikan oleh
koordinator PBL berkoordinasi dengan kepala desa/ kelurahan untuk pemberian sanksi sesuai
dengan pelanggarannya.
4. Apabila keadaan sangat memaksa, maka sanksi terhadap pelanggaran berat akan diberikan kepada
mahasiswa yang bersangkutan dan langsung ditarik dari lokasi dengan persetujuan koordinator
PBL.

Anda mungkin juga menyukai