Anda di halaman 1dari 56

TEACHING LEARNING

PRECEPTORSHIP MODEL

Ns. Tery Luky Puspitawati, S.Kep

Disampaikan Pada Pelatihan Pembimbing Klinik dengan Model Preceptorship

Brilliant Training & Consulting


POKOK BAHASAN

1. • PENDAHULUAN

2. • KONSEP TEACHING LEARNING PRECEPTORSHIP MODEL

3. • SELF DIRECTED LEARNING (SDL)

4. • CONFERENCE

5. • BEDSIDE TEACHING (BST)

6. • CASE BASED LEARNING

• CASE PRESENTATION
7.

Brilliant Training & Consulting


HASIL BELAJAR

Peserta mampu melakukan teaching learning


preceptorship model

Brilliant Training & Consulting


KEPERAWATAN → MUTU PELAYANAN
PELAYANAN PROFESIONAL → KEPERAWATAN dalam Rumah
BIOPSIKOSOSIAL SPRITUAL Sakit sebagai suatu organisasi
KOMPREHENSIF. profesional

Brilliant Training & Consulting


Pendekatan yang PALING UMUM
DIGUNAKAN oleh organisasi PRECEPTOR penting untuk
kesehatan dalam mendampingi KEBERHASILAN
perkembangan SEORANG
perawat baru adalah PROGRAM
PERAWAT dari pemberi perawatan
PRECEPTORSHIP PEMULA MENJADI PRAKTISI
dan PROFESIONAL AHLI

Brilliant Training & Consulting


KONSEP TEACHING LEARNING
02 PRECEPTORSHIP MODEL

Brilliant Training & Consulting


PERBEDAAN PRECEPTOR DAN MENTOR

MENTOR PRECEPTOR
DEFINISI Penasihat berpengalaman dan Seorang profesional kesehatan yang
tepercaya yang memberikan bertanggung jawab atas pendidikan klinis
bimbingan, dukungan, dan dorongan dan pelatihan pelajar atau pemula di
kepada individu yang kurang lingkungan layanan kesehatan tertentu
berpengalaman.
FOKUS Pengembangan profesional atau Pendidikan dan pelatihan klinis
pribadi secara keseluruhan.
HUBUNGAN Informal dan jangka panjang Formal dan jangka pendek
PERAN Berbagi pengetahuan, keterampilan, Memberikan bimbingan, pengawasan, dan
dan keahlian umpan balik
DEFINISI PRECEPTORSHIP

Preceptorship adalah
model bimbingan
memberikan dukungan dan
pengembangan
Mahasiswa/ Perawat baru
membangun kepercayaan
diri dan kompetensi saat
bertransisi menjadi
profesional mandiri

National Preceptorship Framework for Nursing ( NHS England 2022 p5 ) Authors : dr. Jane Wray and Desiree Cox

Brilliant Training & Consulting


KOMPONEN PRECEPTORSHIP

PRECEPTORSHIP PRECEPTOR PRECEPTEE

Metode Bimbingan Bersikap dan bertindak Mahasiswa /Perawat


sebagai Role Model baru yang sudah
bukan hanya memberikan dibekali capaian
bimbingan --> pembelajaran yang
melimpahkan sebagian
diperlukan --> baru
kewenangan yang
dimilikinya dalam akan memasuki dunia
memberikan asuhan nyata dan tetap
pasien kepada Preceptee memerlukan bimbingan

Helminen, Tossavainen, dan Turunen, (2014)


PRECEPTOR

• Berkomunikasi secara baik dan benar


• Role model professional
• Berkeinginan memberikan waktu yang
cukup untuk peserta didik
• Pendengar yang baik dan mampu
menyelesaikan masalah
• Tanggap terhadap kebutuhan dan
ketidak-berpengalaman peserta
didik
• Cukup mengenali dan terbiasa dengan
teori dan praktik terkini
• Kompeten dan percaya diri dalam
peran sebagai preseptor
Tugas Pokok Preseptor
• Mengidentifikasi kebutuhan belajar klinik pmelalui Silabus/ Course Outline/ Modul
praktik dari institusi
• Membantu menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam praktik
• Membimbing selama proses belajar klinik berlangsung
• Membantu menyelesaikan masalah yang bersifat transisi peran dari peserta didik
menjadi ners
• Bersama Preceptee memformulasikan tujuan belajar untuk menjembatani masalah
transisional tsb
• Membantu membuat keputusan dan menumbuhkan akuntabilitas selama proses
belajar
• Memberikan umpan balik terkait kemajuan dan kelemahan selama belajar di klinik
• Berperan sebagai narasumber dalam memberikan dukungan personal dan
professional
• Membantu dalam mengkaji, memvalidasi serta mencatat pencapaian kompetensi klinik
peserta didik
Tahapan Preceptorship Model

Persiapan PELAKSANAAN EVALUASI

1. Kaji kebutuhan 1. mendukung preceptee 1. Log book


Preceptee mengetahui kelemahan 2. Direct Observational of
2. Menentukan tujuan dan kelebihan Procedure Skill
bimbingan 2. mengklarifikasi ide 3. Case test/ Student Oral
3. Memperhatikan tugas preceptee Case Analysis
yang diberikan 3. memberikan saran 4. Critical incidence report
4. Menilai sikap perbaikan 5. OSCE
5. Dukungan psikologis ( 4. mencatat poin2 penting 6. Problem Solving Skill
Self Assessment ) 5. Evaluasi perkembangan 7. Case study
Knowledge, skill, atitude 8. Portofolio

Helminen, Tossavainen, dan Turunen, (2014)


Metoda pembelajaran

• Self Directed Learning ( SDL )


• Pre dan post conference
• BST ( Bedsite Teaching )
• Diskusi kasus ( Case Base Learning
( CBL ))
• Presentasi kasus ( Case
Presentation )
Pemilihan metoda disesuaikan
dengan tujuan pencapaian
kompetensi dan lama waktu program
preseptoring.
01 SELF DIRECTED LEARNING (SDL)

Brilliant Training & Consulting


DEFINISI Self Directed Learning

Model pembelajaran yang mempelajari tentang


kesiapan untuk melakukan pembelajaran secara
mandiri dengan beberapa indikator yang
memiliki sifat inisiatif belajar atau tanpa
bantuan dari orang lain

Bantuan yang dimaksud adalah merumuskan tujuan pembelajaran,


mengidentifikasi sumber belajar, menentukan strategi belajar, dan
mengevaluasi hasil belajar
(Zamnah & Ruswana, 2018).

Brilliant Training & Consulting


Self-Directed Learning (SDL)

Self-Directed Learning
(SDL)
Belajar atas inisiatif dan kebutuhan nya sendiri dengan objek belajar, perencanaan dan metode
belajar yang dipilih sendiri
tujuan untuk peningkatan pengetahuan, keahlian, prestasi, dan pengembangkan diri sendiri
Peserta didik memahami kebutuhan belajar, tujuan belajar, membuat strategi belajar, menilai
hasil belajar, serta memiliki tanggung jawab sendiri menjadi agen perubahan dalam belajar

Peran Preceptor sebagai pendamping, motivator dan


fasilitator bagi mahasiswa
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-
Directed Learning

Internal External

1. Memahami cara belajar, 1. Waktu belajar


dan mencari solusi cara 2. Tempat belajar
belajar yang tepat 3. Motivasi belajar
2. Mood, suasana hati, 4. Support
kesehatan yang baik 5. Evaluasi
3. Aktivitas belajar serta
persiapan
4. Kognitif
5. Kesadaran
6. Mengenal kelebihan dan
kekurangan

Huriah (2018), Dalyono (2009) dan Murad & Varkey (2004)


PENELITIAN

Penelitian terkait model pembelajaran self-directed


learning terhadap kemampuan berpikir kritis

Kelas eksperimen yang menerapkan self-directed


learning memiliki tingkat kemandirian belajar dan
berpikir yang lebih tinggi dibandingkan kelas control
(Wasyilah et al., 2021).
Jadi self directed learning merupakan proses yang secara sengaja
mengarahkan dirinya untuk mendapatkan pengetahuan dan memahami
bagaimana cara memecahkan masalah (Waskito et al., 2020).
PROSEDUR PELAKSANAAN
SELF DIRECTED LEARNING(SDL)

Planning

Evaluating Implementing

Monitoring

Brilliant Training & Consulting


PROSEDUR PELAKSANAAN SELF DIRECTED
LEARNING (SDL)

Planning Implementing Monitoring Evaluating


• Analisis kebutuhan • Mempromosikan • Monitoring terhadap • Membandingkan hasil
peserta didik, institusi kemampuan yang dimiliki pengerjaan tugas yang peserta didik
dan persoalan kurikulum • Menerapkan diberikan • Menyesuaikan dan
• Analisis terhadap skill pembelajaran sesuai • Monitoring selama melakukan penilaian
atau kemampuan yang dengan hasil adopsi mengerjakan aktivitas- peserta didik dengan
dimiliki rencana dan setting aktivitas berkaitan tujuan yang telah
• Merancang tujuan • memberikan dengan tugas utama dirancang sebelumnya
pembelajaran yang kesempatan untuk pembelajaran • Meminta pernyataan
continuum memilih metode yang • Monitoring awareness kepada peserta didik,
• Memilih sumber daya sesuai dengan dan kepekaan peserta dengan mengajukan
yang tepat untuk keinginannya didik selama pertanyaan mengenai
pembelajaran pembelajaran proses penyelesaian
• Membuat rencana tugas
mengenai aktivitas
pembelajaran harian
KELEBIHAN METODE SELF-DIRECTED LEARNING

Bebas untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka


sendiri

Menekankan sumber belajar secara lebih luas

Dapat mengembangkan pengetahuan, keahlian dan


kemampuan yang dimiliki secara menyeluruh

Pembelajaran mandiri memberikan siswa kesempatan


mempertajam kesadaran, membuat pilihan-pilihan positif
bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi

Memiliki kebebasan untuk memilih materi yang sesuai dengan


minat dan kebutuhan
Huriah (2018)
Brilliant Training & Consulting
KEKURANGAN METODE SELF-DIRECTED
LEARNING

Siswa bodoh akan semakin bodoh dan siswa pintar


akan semakin pintar karena jarang terjadi interaksi
satu sama lainnya

Bagi siswa yang malas, maka siswa tersebut akan merasa


kesulitan untuk mengembangkan kemampuannya atau
pengetahuannya

Ada beberapa siswa yang membutuhkan saran dari


seseorang untuk memilih materi cocok untuknya atau
karena siswa yang bersangkutan tidak mengetahui
sampai seberapa kemampuannya

Brilliant Training & Consulting


02 CONFERENCE

Brilliant Training & Consulting


PRE CONFERENCE

Metode pembelajaran mahasiswa


di klinik yang dilakukan oleh
pendidik klinik utk
mengidentifikasi kesiapan
mahasiswa dalam menyusun
rencana kegiatan pengelolaan
pasien.

Brilliant Training & Consulting


KELEBIHAN PRE CONFERENCE

Ketersediaan sumber belajar

Kejelasan kompetensi yang akan dicapai

Kejelasan tugas yang akan dikerjakan

Kesinambungan penguasaan

Kejelasan buku panduan

Kejelasan tahap demi tahap pencapaian kompetensi belajar

Brilliant Training & Consulting


KEKURANGAN PRE CONFERENCE

Pasien banyak

Mahasiswa yang di bimbing lebih bnyak disbanding pembimbing

Tempat khusus pre conferens kurang memadai

Mahasiswa kadang tidak membawa buku pencapaian target dan


daftar tilik

Mahasiswa kurang inisiatif bertanya

Mahasiswa sering dating terlambat kelahan praktek

Brilliant Training & Consulting


PROSEDUR PELAKSANAAN PRE CONFERENCE

• Pembimbing klinik membuka


1.
acara
• Menanyakan rencana harian masing-
2. masing
• Memberikan masukan dan tindak
3. lanjut

• Memberikan reinforcement
4.

• Menutup acara
5.

Brilliant Training & Consulting


POST CONFERENCE

Metode pembelajaran
mahasiswa di klinik yang
dilakukan oleh pendidik
klinik untuk mengevaluasi
mahasiswa dalam
melakukan kegiatan
pengelolaan pasien
Brilliant Training & Consulting
KELEBIHAN POST CONFERENCE

Ketersediaan sumber belajar

Kejelasan kompetensi yang akan dicapai

Kejelasan tugas yang akan dikerjakan

kesinambungan penugasan

Kejelasan buku panduanr

Kejelasan tahap demi tahap pencapaian kompetensi belajar

Brilliant Training & Consulting


KEKURANGAN POST CONFERENCE

Mahasiswa kurang menguasai daftar tilik sehingga


tidak menyadari kekurangan yang dilakukan

Tidak tersedianya model untuk latihan

Kurang mengusai pendokumentasian

Brilliant Training & Consulting


PROSEDUR PELAKSANAAN POST CONFERENCE

• Pendidik klinik membuka acara


1.

• Menanyakan kendala dalam


2. pengelolaan tiap mahasiswa

• Menanyakan tindakan lanjut asuhan klien


3.

• Menutup acara
4.

Brilliant Training & Consulting


03 BEDSIDE TEACHING (BST)

Brilliant Training & Consulting


DEFINISI

Metode mengajar peserta


didik yang dilakukan di
samping tempat tidur
klien, meliputi kegiatan
memperlajari kondisi klien
dan asuhan keperawatan yang
dibutuhkan oleh klien

Brilliant Training & Consulting


KELEBIHAN BEDSIDE TEACHING (BST)

Kehadiran pasien menguatkan


pembelajaran

Berkesempatan untuk
menggunakan semua perasaan

Membantu mahasiswa mengingat


secara klinik

Brilliant Training & Consulting


KEKURANGAN BEDSIDE TEACHING (BST)

Butuh banyak waktu

Potensial pasien tidak


nyaman

Memerlukan tehnik dan


ketrampilan khusus
Brilliant Training & Consulting
PELAKSANAAN BEDSIDE TEACHING (BST)

PERSIAPAN

▪ Fokuskan pengajaran pada satu atau dua isu


pembelajaran mahasiswa
▪ Pilih pasien yang nyaman dan minta persetujuan
▪ Cek tersedianya waktu dan jadwal kunjungan pasien
▪ Batasi waktu utk menghindari kelelahan
▪ Buat jadwal dan beritahu staff utk sesi pembelajaran
▪ Ajak beberapa staff utk bergabung

Brilliant Training & Consulting


PELAKSANAAN BEDSIDE TEACHING (BST)

PENJELASAN SINGKAT

▪ Jelaskan pd mahasiswa tujuan dan manfaat, apa yang


akan dipelajari, apa yang tdk boleh dilalaikan.
▪ Cek pemahaman
▪ Jelaskan peraturan tata tertib
tentang etika bedside teaching
▪ Beri setiap mahasiswa peran
▪ Monitor bahasa
▪ Buat presentasi singkat

Brilliant Training & Consulting


PELAKSANAAN BEDSIDE TEACHING (BST)

PENGAJARAN
▪ Perkenalkan tim atau mahasiswa pd pasien
▪ Hindari kata2 yang membingungkan pasien
▪ Pengajaran hrs secara konsisten melibatkan pasien
▪ Demonstrasikan hal2 penting utk pasien & mahasiswa
▪ Pergunakan waktu dg bijaksana
▪ Suruh mahasiswa memfokuskan pd riwayat penyakit, observasi,
▪ praktik skill pemeriksaan fisik /prosedur.
▪ Negosiasi pd pasien rencana kegiatan berikutnya.
▪ Informasikan pembelajaran yang akan datang pd mahasiswa
▪ Suruh pasien bertanya dan memberikan umpan balik
▪ Tutup dg ucapan terima kasih
Brilliant Training & Consulting
PELAKSANAAN BEDSIDE TEACHING (BST)

REFLEKSI

▪ Bantu mahasiswa utk pemahaman dan


mengasimilasi informasi baru dg pengetahuan
sebelumnya.
▪ Berikan umpan balik

Brilliant Training & Consulting


PELAKSANAAN BEDSIDE TEACHING (BST)

TUGAS DI RUMAH

▪ Identifikasi kebutuhan pembelajaran mahasiswa


berikutnya
▪ Buat rencana tindak lanjut utk pertemuan berikutnya
▪ Suruh mahasiswa utk menulis laporan pembelajaran
▪ Suruh mahasiswa memberikan umpan balik pd
▪ pembelajaran

Brilliant Training & Consulting


04 CASE BASED LEARNING

Brilliant Training & Consulting


DEFINISI

Merupakan metode
pembelajaran
konstruktivisme dimana
masalah-masalah
dihadirkan
dalampembelajaran
kasus

Brilliant Training & Consulting


KELEBIHAN CASE BASED LEARNING

Dapat memilih data yang factual, menerapkan peralatan analisa,


mengungkapkan kasus (isu), merefleksikan pada pengalaman mereka
yang relevan, dan menggunakan kasus yang mereka hubungkan dengan
situasi yang baru

Menerima pengetahuan sebenarnya dan mengembangkan


analisa, berkolaborasi, dan trampil berkomunikasi

Kasus menambah pengertian peserta didik dengan


adanya kesempatan untuk melihat teori dalam
prakteknya

Brilliant Training & Consulting


KELEBIHAN CASE BASED LEARNING

Peserta didik terlihat lebih terlibat, tertarik, dan


melibatkan diri dalam pembelajaran

Pembelajaran berbasis kasus mengembangkan ketrampilan


peserta didik dalam pembelajaran kelompok, berbicara, dan
berpikir kritis

Karena kasus didasarkan pada masalah yang realistik


dan sesuai dengan masanya, penggunaan kasus ini membuat
pelajaran lebih relevan atau sesuai

Brilliant Training & Consulting


KEKURANGAN CASE BASED LEARNING

Dibutuhkan waktu yang cukup banyak untuk mendesain dan mengembangkan


kasus yang berkualitas

Tidak semua informasi/materi dapat diberikan

Mengumpulkan dan memberikan kepada peserta didik sumber-sumber yang


cukup untuk memahami kasus yang dipelajari

Pembelajaran model ini termasuk tingkat tinggi, maka bila digunakan perlu
mempertimbangkan bobot kasusnya

Brilliant Training & Consulting


PELAKSANAAN CASE BASED LEARNING

• Dosen pengampu menyiapkan materi (dalam bentuk kasus) yang sesuai


1. dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik

• Kasus diberikan kepada peserta didik satu minggu sebelum proses


2. jadwal pelaksanaan pembelajaran

• Pembelajaran dalam bentuk diskusi kelompok kecil dan / atau


3. diskusi kelas

• Dosen mengamati proses diskusi dan bila perlu memberi sentuhan/


4. pengarahan/koreksi/ pertanyaan agar diskusi kelompok mencapai sasaran

• Setiappesertadidik diwajibkanmembuat catatan ringkas tentang materi


5. yang dibahas

Brilliant Training & Consulting


05 CASE PRESENTATION

Brilliant Training & Consulting


DEFINISI

Merupakan hasil laporan


mahasiswa yang sudah
melakukan asuhan
keperawatan, tujuan dari
presentasi kasus mahasiswa
dapat memaparkan hasil
kasus kelolaan dalam bentuk
asuhan keperawatan

Brilliant Training & Consulting


KELEBIHAN CASE PRESENTATION

Mahasiswa dapat mengembangkan daya berfikirnya


secara sistematis dan logis

Mendapatkan pengetahuan tentang dasar-dasar atau


sebab-sebab yang melandasi timbulnya kasus tersebut

Mengembangkan daya intelektual dan ketrampilan


berkomunikasi secara lisan maupun secara
penulisan

Dapat menggunakan pendekatan secara


“problem solving”
Brilliant Training & Consulting
KELEBIHAN CASE PRESENTATION

Terjadi sharing pengalaman mengenai kasus


yang diambil

Mengeksplorasi kemampuan presentasi,


diskusi, dan argumentasi

Belajar menghargai pendapat orang lain,


jujur, dan mengendalikan emosi

Mengoptimalkan hard skills juga soft skills

Brilliant Training & Consulting


KEKURANGAN CASE PRESENTATION

Memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkannya


karena akan banyak kasus yang ditemui

Membutuhkan banyak waktu untuk diskusi

Untuk pelaksanaan kegiatannya memerlukan fasilitas


yang banyak dan kadang-kadang hal ini sulit dipenuhi
seperti persiapan LCD, laptop, ruang dan listrik

Brilliant Training & Consulting


PELAKSANAAN CASE PRESENTATION

TAHAP PERMULAAN
TAHAP PERSIAPAN

- Menentukan Topik
- Menetapkan Tujuan
situasi tujuan
- Mengenali Situasi dan Audiens
- Menyusun Materi
- Menentukan Metode
- Menyusun Slide Presentasi

Brilliant Training & Consulting


PELAKSANAAN CASE PRESENTATION

TAHAP DISKUSI
TAHAP EVALUASI
Perkenalan dan penyajian
singkat tentang pasien Dilakukan dengan diskusi dan
penilaian terhadap pasien,
perilaku dan kemampuan untuk
mengatasi msalah, penilaian
terhdap peserta didik serta
evaluasi proses dan hasil dari
nursing clinic apakah tujuan yang
ditetapkan tercapai atau belum

Brilliant Training & Consulting


Teaching Learning
Preceptorship
Model….?

Brilliant Training & Consulting


TUGAS KELOMPOK PRESENTASI & ROLE PLAY
MENYUSUN SKENARIO MODEL PRESEPTORSHIP

1. SDL 2. Conference

3. BST
4. CBL

5. Case Presentation

Brilliant Training & Consulting


Brilliant Training & Consulting

Anda mungkin juga menyukai