Makalah Kelompok 5 Jaringan Komputer
Makalah Kelompok 5 Jaringan Komputer
DISUSUN OLEH:
Afnan Eman Opier 202251003
Ismu Iqbal Sapri 202251006
Junita Rufina Yanubi 202251008
Sry Mboiti Kubangun 202251009
Rio Febrian Gailea 202251025
Lea Sida Lesbassa 202251037
BAB I
LATAR BELAKANG
Latar belakang manajemen jaringan mencakup pemahaman tentang konsep
jaringan, teknologi, tujuan, keamanan, dan standar yang digunakan. Administrators
bertanggung jawab atas manajemen jaringan, dan praktik ini terus berkembang
seiring dengan perubahan teknologi. Manajemen jaringan juga mencakup
perencanaan kapasitas, pemulihan bencana, dan pemantauan kinerja jaringan. Ini
memainkan peran kunci dalam menjaga ketersediaan, keamanan, dan kinerja
jaringan, yang merupakan ocal penting dalam mendukung kegiatan bisnis dan
komunikasi dalam berbagai lingkungan, mulai dari jaringan ocal hingga jaringan
global. Seiring perkembangan teknologi dan tren terkini seperti komputasi awan,
IoT, dan AI, manajemen jaringan terus beradaptasi untuk memenuhi tuntutan yang
berkembang dalam dunia teknologi informasi.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam manajemen jaringan mencakup tantangan pengelolaan
jaringan, seperti keamanan dan kinerja. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi
solusi efektif dalam melindungi jaringan dan meningkatkan kinerja. Pertanyaan
penelitian berkaitan dengan teknik dan alat yang digunakan dalam manajemen
jaringan, dengan harapan memberikan wawasan yang berguna untuk organisasi.
Selain itu, penelitian atau proyek di bidang manajemen jaringan juga akan
mempertimbangkan berbagai aspek, seperti penggunaan teknologi keamanan yang
canggih dan penerapan pemantauan kinerja real-time. Hipotesis yang diajukan
dapat menjadi dasar untuk pengujian empiris dalam penelitian. Penelitian ini
diharapkan memberikan manfaat bagi organisasi dalam menjaga jaringan yang
andal, aman, dan efisien, sehingga mendukung operasional mereka dengan lebih
baik. Dengan demikian, penelitian tersebut akan membantu menjawab pertanyaan-
pertanyaan kunci dalam manajemen jaringan yang relevan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Manajemen
Manajemen jaringan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan,
dan pemeliharaan jaringan komputer dan infrastruktur terkait guna memastikan
kinerja, keamanan, dan ketersediaan yang optimal. Ini mencakup berbagai tugas,
seperti konfigurasi perangkat keras jaringan, pemantauan kinerja, manajemen
keamanan, pemulihan bencana, dan perencanaan kapasitas. Manajemen jaringan
bertujuan untuk menjaga jaringan agar berfungsi dengan baik, efisien, dan aman,
serta sesuai dengan kebutuhan organisasi atau pengguna. Dalam konteks ini,
manajemen jaringan melibatkan administrasi perangkat keras dan perangkat lunak
jaringan, pengawasan lalu lintas data, identifikasi masalah, dan tindakan untuk
memperbaiki dan memelihara jaringan.
Fungsi Manajemen Jaringan
Manajemen jaringan memiliki beragam fungsi yang bertujuan untuk memastikan
kinerja, keamanan, dan ketersediaan jaringan komputer yang optimal. Berikut
adalah beberapa fungsi utama manajemen jaringan:
1. Pemantauan (Monitoring): Memantau kinerja jaringan, lalu lintas data, dan
perangkat jaringan untuk mendeteksi masalah atau gangguan secara real-time.
Informasi yang diperoleh dari pemantauan digunakan untuk evaluasi dan tindakan
perbaikan.
2. Konfigurasi: Mengelola konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak
jaringan. Ini mencakup pengaturan, perubahan, dan penyelarasan konfigurasi untuk
memenuhi kebutuhan jaringan.
3.Keamanan: Menerapkan kebijakan keamanan dan tindakan untuk melindungi
jaringan dari serangan siber, seperti firewall, enkripsi, dan pemeriksaan keamanan.
4.Pemulihan Bencana (Disaster Recovery): Membuat dan mengelola rencana
pemulihan bencana untuk memastikan bahwa jaringan dapat segera pulih setelah
terjadinya kejadian yang merusak.
5.Manajemen Kapasitas (Capacity Management): Memantau dan mengelola
kapasitas jaringan untuk mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas dan memastikan
jaringan dapat menangani beban kerja yang semakin besar.
6. Manajemen Perubahan (Change Management):Mengelola perubahan dalam
jaringan, termasuk perubahan perangkat keras, perangkat lunak, atau konfigurasi,
untuk meminimalkan risiko terkait perubahan.
7.Manajemen Layanan (Service Management): Memastikan penyediaan layanan
jaringan yang andal, dengan mengukur dan memantau tingkat layanan dan
memenuhi kebutuhan pengguna.
8.Manajemen Penyimpanan (Storage Management):Mengelola penyimpanan data
dan kapasitas penyimpanan dalam jaringan.
9.Manajemen Aset (Asset Management): Melacak dan mengelola aset perangkat
keras dan perangkat lunak jaringan untuk pemeliharaan dan perencanaan yang
efisien.
10.Manajemen Kualitas Layanan (Quality of Service - QoS): Mengoptimalkan
pengaturan jaringan untuk memberikan prioritas kepada jenis lalu lintas yang lebih
penting, seperti suara dan video.
11.Pelaporan dan Analisis: Menghasilkan laporan, statistik, dan analisis yang
membantu dalam pengambilan keputusan dan perbaikan jaringan.
Jenis-Jenis Manajamen Jaringan
1.Manajemen Kongfigurasi: ini berkaitan dengan pengelolaan konfigurasi
perangkat keras jaringan seperti router, switch, dan firewall. Tujuannya adalah
untuk memastikan konfigurasi jaringan yang benar, keamanan, dan kinerja yang
optimal.
2. Manajemen Kinerja Jaringan (Network Performance Management): Fokusnya
adalah memantau dan mengelola kinerja jaringan. Ini mencakup pemantauan lalu
lintas, pengidentifikasian masalah, dan perbaikan kinerja jaringan.
3. Manajemen Keamanan Jaringan (Network Security Management): Ini berkaitan
dengan perlindungan jaringan dari ancaman siber dan serangan. Ini mencakup
penerapan kebijakan keamanan, firewall, deteksi intrusi, enkripsi, dan manajemen
sertifikat.
4. Manajemen Keamanan Jaringan (Network Security Management): Ini berkaitan
dengan perlindungan jaringan dari ancaman siber dan serangan. Ini mencakup
penerapan kebijakan keamanan, firewall, deteksi intrusi, enkripsi, dan manajemen
sertifikat.
5. Manajemen Kapasitas Jaringan (Network Capacity Management): Ini berkaitan
dengan pengelolaan kapasitas jaringan untuk mengantisipasi pertumbuhan lalu
lintas dan memastikan jaringan mampu menangani beban kerja yang semakin
besar.
6. Manajemen Layanan Jaringan (Network Service Management): Membahas
manajemen layanan yang disediakan oleh jaringan, termasuk pengukuran dan
pemantauan tingkat layanan, serta pemenuhan kebutuhan pengguna.
7. Manajemen Aset Jaringan (Network Asset Management): Melibatkan pelacakan
dan pengelolaan aset perangkat keras jaringan, seperti router, switch, dan
komponen jaringan lainnya.
8. Manajemen Penyimpanan (Storage Management): Mengelola penyimpanan
data dan kapasitas penyimpanan dalam jaringan.
9. Manajemen Kualitas Layanan (Quality of Service - QoS): Mengoptimalkan
pengaturan jaringan untuk memberikan prioritas kepada jenis lalu lintas yang lebih
penting, seperti suara dan video.
10.laporan dan Analisis: Menghasilkan laporan, statistik, dan analisis yang
membantu dalam pengambilan keputusan dan perbaikan jaringan.
SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah protokol yang digunakan
dalam manajemen jaringan komputer untuk mengumpulkan dan mengirimkan
informasi tentang perangkat dan sumber daya jaringan. SNMP memungkinkan
administrator jaringan untuk memantau, mengelola, dan mengatur perangkat
jaringan dari jarak jauh. Berikut adalah beberapa komponen dan konsep penting
terkait dengan SNMP:
1. Manajer SNMP (SNMP Manager): Ini adalah perangkat lunak atau perangkat
keras yang digunakan untuk mengelola perangkat jaringan. Manajer SNMP
mengirimkan permintaan SNMP dan menerima informasi dari agen SNMP.
2. Agen SNMP (SNMP Agent): Agen SNMP adalah perangkat lunak yang diinstal
pada perangkat jaringan, seperti router, switch, atau server. Agen SNMP
mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang perangkat dan sumber daya,
serta menjawab permintaan SNMP dari manajer.
3.MIB (Management Information Base): MIB adalah struktur hierarkis yang
digunakan untuk mengatur informasi yang dapat diakses melalui SNMP. Ini berisi
berbagai objek yang mewakili atribut dan parameter yang dapat dimonitor atau
dikonfigurasi dalam perangkat jaringan. Setiap objek dalam MIB memiliki nama
yang unik dan diidentifikasi oleh nomor OID (Object Identifier).
4. OID (Object Identifier): OID adalah nomor yang unik yang digunakan untuk
mengidentifikasi setiap objek dalam MIB. Setiap objek memiliki OID unik yang
digunakan untuk mengakses dan mengelola objek tersebut.
5. PDU (Protocol Data Unit): PDU adalah unit data yang digunakan untuk
mengirim informasi antara manajer SNMP dan agen SNMP. Ada beberapa jenis
PDU dalam SNMP, termasuk Get, Set, dan Trap PDU.
6.Get Request PDU: Digunakan oleh manajer SNMP untuk meminta informasi dari
agen SNMP. Permintaan ini berisi OID objek yang diinginkan.
7.Set Request PDU: Digunakan oleh manajer SNMP untuk mengatur nilai objek di
agen SNMP. Ini digunakan untuk mengubah konfigurasi perangkat jaringan.
8. Trap PDU: Agen SNMP mengirimkan PDU peringatan (trap) ke manajer SNMP
ketika terjadi peristiwa yang signifikan atau gangguan dalam jaringan. Manajer
SNMP dapat merespons dengan langkah-langkah tertentu berdasarkan trap yang
diterima.