Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A. Data keluarga
1. Identitas keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn N
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 30 tahun
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Islam
f. Alamat : Perum mewah
g. Jumlah anggota keluarga : 3 orang

2. Susunan keluarga
No Nama Umur Sex Hub dgn KK Pendidik Pekerjaan Ket.
an

1. Tn N 30 L Kepala S1 Kariyawa
swasta
Keluarga
2. Ny P 27 P Istri S1 Kariyawan
swasta

3. An. B 10 L Anak SD Pelajar

3. Tipe keluarga
Nuclear Family
4. Genogram

Ny. P
(27 Tn. N
tahun) (30 tahun)

An. B
(10 tahun)

Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Klien

5. Suku bangsa dan agama


Jawa / islam
6. Status sosial ekomoni
a. Penghasilan keluarga
20.000.000-25.000.000 jt
b. Pemanfaatan dana keluarga
Pangan dan biaya pendidikan
c. Sosial keluarga
Menengah keatas
7. Aktivitas rekreasi
Karoke bersama di rumah

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn N berusia 30 tahun dan Ny P berusia 27 tahun mempunyai 1 anak, yaitu An B
berusia 10 th, tahap perkembangan keluarga dengan anak sekolah
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Tn N tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi tidak ada.
3. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. N tidak memiliki riwayat penyakit, tetapi An.B memiliki berat badan
yang tidak ideal dengan usia nya yang memungkinkan munculnya penyakit. Perhatian
terhadap pencegahan penyakit di keluarga ini tidak baik, karena kedua orang tuanya
sibuk bekerja. Sumber pelayanan biasanya ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Di keluarga ini mengalami kejadian penting, yaitu kehilangan peran orang tua, dan
risiko proses pengasuhan tidak efektif.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat asal kedua orang tua dalam hal kesehatan tidak memiliki penyakit keturunan,
hubungan masa silam dengan kedua orang tua baik.
C. Data Lingkungan dan Masyarakat
1. Karakteristik rumah
a. Denah rumah (gambarkan denah rumah dan penjelasannya)

1 1
4

6 2 7

5
1 1 3

Keterangan :
1. Kamar Tidur
2. Ruang Tamu
3. Dapur
4. Wc
5. Gudang
6. Teras
7. Ruang TV

b. Keadaan lingkungan dalam rumah


Keadaan lingkungan dalam rumah, memiliki 10 ruangan dengan tipe ruangan ( 1
ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 teras,1 dapur 1 ruanga tv 1 gudang, 1 kamar mandi)
dengan kebersihan dan sanitasi baik, prabot baik dengan air minum yang digunakan
adalah air mineral dus, dengan perasaan puas akan penataan likungan interior dalam
rumah, keamanan baik dengan pembuangan sampah 2 hari sekali untuk dibersihkan
, fasilitas toilet baik terdapat sabun yang mencukupi, penerangan dan ventilais
baik,tidak ada cat tua yang mengelupas.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Karekteristik/tipe lingkungan yaitu desa hunian yang memiliki budaya yaitu gotong
royong setiap minggu dan imunisasi bayi setiap bulan dimana hal tersebut
mempengaruhi kesehatan di desa ini
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tidak sering melakukan perpindahan tempat tinggal. transportasi yg di
gunakan untuk berkerja dan kuliah adalah mobil.
4. Perkumpulan dengan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga melakukan interaksi bersama saat malam hari pukul 19.00, keluarga
memandang kelompok masyarakat sekitar sangat membangun walau masih banyak
kekurangan seperti kekompakan dll, keluarga Tn N baik dalam melakukan interaksi
dengan masyarakat.
5. Sistem pendukung keluarga/ fasilitas kesehatan
Saat keluarga Tn N memutuhkan bantuan akan di bantu oleh tetangga sebelah kanan
kiri dan depan. Dimana sitem pendukung informal (3 anggota keluarga sehat,hub
dengan komunitas baik, melakukan musyawarah adalah cara dalam melakukan
pemecahan masalah) formal ( tidak memiliki pihak yang membantu yang berasal dari
lembaga perawatan kesehatan)

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Cara berkomunikasi yang di gunakan antar keluarga tidak efektif dikarenakan kedua
orang tua sibuk bekerja
2. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan keluarga mengendalikan anggota keluarganya untuk merubah perilaku
dan mengambil keputusan tidak baik karena orang tua sibuk bekerja.
3. Struktur peran
Peran yang dijalani setiap anggota keluarga tidak baik, tidak dapat diterima anggota
keluarga, cara keluarga melakukan peran secara kompeten adalah belum melakukan
tugas dan kewajiban memberikan hak dan tanggung jawab yang di terima
4. Nilai dan norma keluarga
a. Norma agama : baik
b. Norma sopan santun : baik
c. Norma susila : baik

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi biologis
a. Keadaan kesehatan

Keadaan kesehatan Tn N dan Ny P baik, tetapi An B kurang baik


b. Kebersihan perseorangan
Dalam setiap anggota keluarga menerapkan kebersihan yang baik
c. Penyakit yang sering diderita
Penyakit yang sering diderita ayah dan ibu tidak ada, an b yaitu obesitas
d. Penyakit keturunan
Penyakit keturunan yang diderita tidak ada
e. Penyakit kronis/ menular
Tidak memiliki penyait kronis menular
f. Kecacatan anggota keluarga
Anggota keluarga tidak memiliki kecacatan
g. Pola makan dan minum
Makan 1x sehari dengan makanan fast food, minum air putih 5-7 gelas perhari
h. Pola aktivitas dan istirahat
Aktivitas keluarga jarang meluangkan waktu untuk berolahraga dan rekreasi

2. Fungsi Psikologis
a. Keadaan emosi
Baik
b. Kebiasaan yang merugikan kesehatan
An b makan fast food setiap hari
c. Pengambilan keputusan
Baik, yaitu menggunakna metode musyawarah
d. Ketergantungan obat/ bahan
Tidak ada ketergantungan obat
e. Mencari pelayanan kesehatan
Ke puskesmas terdekat lalu ke rumah sakit terdekat

3. Fungsi sosial
a. Tingkat pendidikan
SD
b. Hubungan antara anggota keluarga
Baik
c. Hubungan dengan orang lain
Baik
d. Kegiatan organisasi dan sosial
Baik yaitu bermain bersama teman
4. Fungsi spiritual
Anggota keluarga selalu membuat keputusan dengan patokan yaitu agama islam
5. Fungsi cultural
a. Pengambilan keputusan
Baik menggunakan metode musyawarah
b. Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan
Tidak ada adat buruk yang berdampak dalam mempengaruhi kesehatan
c. Tabu dalam keluarga
Keluarga tabu dalam hal jodoh dan pantangan prilaku antar anak dan orang tua
6. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi baik
7. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah
Tn. n mengatakan belum mengetahui kebutuhan nutrisi pada anknya
b. Mengambil keputusan yang tepat
Keluarga ini mengambil keputusan dengan musyawarah dan membandingakan
pendapatan antar anggota untuk menghasilkan keputusan yang tepat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Yang biasa merawat anggota keluarga yang sakit adalah ART
d. Memelihara lingkungan rumah yang mendukung kesehatan
Di dalam keluarga ini diterapkan selalu setiap hari memlihara perabotan dengan
menyemprotkan antiseptic dan pembersih lantai untuk membunuh kuman setiap
harinya.
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Memanfaatkan fasilitas kesehatan yaitu seperti bpjs dengan pergi ke puskesmas
terdekat.

F. Stressor Dan Koping


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka pendek adalah orang tua tidak mengetahui perkembangan
kesehatan anaknya
Stessor jangka panjang adalah oramg tua tidak mengetahui komplikasi penyakit
pada anaknya
2. Kemampuan berespon terhadap stress
Kemampuan berespon pada umumnya tidak baik dan normal atau berlarut larut
3. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan adalah t i d a k membicarakan semua masalahnya dan
berdiskusi dengan keluarganya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Apabila An B merasa sakit, An B langsung beristirahat dan tidak melakukan aktivitas

G. Pemeriksaan fisik (maisng-masing anggota keluarga)


1. Vital sign ayah
a. Tekanan darah : 130/80
b. Nadi : 90
c. Pernapasan : 22
d. BB, TB : 56 kg / 162cm
2. Vital sign ibu
Tekanan darah : 125/84
Nadi : 80
Pernapasan : 24

BB, TB : 60kg / 160cm


3. Vital sign anak
a. Tekanan darah : 140/80
b. Nadi : 82
c. Pernapasan 22
d. BB, TB : 70kg / 150cm

1. Analisa Data (minimal 2 diagnosa)


No Data Diagnosa Keperawatan
1 DS: Gangguan Proses Keluarga b/d
- Asisten Rumah Tangga (ART) Tn. N perubahan peran keluarga d/d
mengatakan bahwa An.B selalu orang tua tampak acuh
mengonsumsi makanan fast food terhadap tum-bang anaknya
DO: (D.0120)
- Keadaan umum An. B baik, CM, GCS:
15 (E4V5M6)
- Keluarga Tn. N terlihat tidak mampu
berkomunikasi secara terbuka diantara
anggota keluarga lainnya, yaitu: anaknya
- An. B tidak pernah sarapan
- Tekanan darah : 140/90 mmHg

Nadi : 82 x/mnt
Pernapasan : 22 x/mnt
BB, TB : 70 kg / 150 cm
Suhu : 36,8 C
3 DS: Berat badan berlebih b/d
- Art Tn. N mengatakan bahwa An. B sering makan kudapan
sering makan siang di restoran fast food (cemilan) d/d selalu makan
DO: siang di restoran fast food
- IMT melebihi persentil ke 85-95 untuk (D.0018)
anak usia < 18 tahun
- IMT: 31, 11 (Obesitas)
2 DS: Defisit Pengetahuan b/d
- Art menanyakan masalah terkait anaknya kurang terpapar informasi d/d
kepada kedua orang tuanya saat sepulang orang tua tidak memperhatikan
dari tempat kerjanya kondisi status kesehatan
DO: anaknya (D. 0111)
- Kedua orang tua tampak bingung
sehingga menunjukkan persepsi keliru
terhadap masalah yang dihadapi
- Kedua orang tua berperilaku tidak sesuai
anjuran
2. Penentuan Prioritas Masalah
Gangguan Proses Keluarga (D.0120)
Kriteria Skor Bobot Justifikasi
1. Sifat Masalah: 3/3 x 1 = 1 Tn. N dan Ny. P tampak sibuk dengan
a. Tidak/ kurang sehat 3 pekerjaannya masing-masing sehingga
2 tidak dapat menyempatkan waktu untuk
b. Ancaman kesehatan 1
melihat pertumbuhan dan
c. Krisis perkembangan sang anak

2. Kemungkinan Modifikasi 1/2 x 2 = 1 Kedua orang tua An. B jarang


Kondisi atau Masalah: 2 meluangkan waktunya bersama
a. Dengan mudah 1 anaknya sehingga sang anak lebih
0
b. Hanya sebagian banyak diurus oleh asisten rumah
tangga
c. Tidak dpat

3. Potensi Pencegahan 3/3 x 1 = 1 Apabila sang anak sakit, kedua orang


a. Tinggi 3 tua An. B tidak mengetahuinya karena
2 kesibukan mereka
b. Cukup 1

c. Rendah

4. Menonjolnya Masalah: 2/2 x 1 = 1 An. B berpotensi mengalami komplikasi


a. Masalah berat harus 2 yang lebih buruk apabila tidak segera
ditangani 1 ditangani
0
b. Ada masalah tetapi
tidak perlu segera
ditangani

c. Masalah tidak
dirasakan

Defisit Pengetahuan (D.0111)


Kriteria Skor Bobot Justifikasi
1. Sifat Masalah: 3/3 x 1 = 1 Keluarga An.B tidak mengetahui apa itu
d. Tidak/ kurang sehat 3 obesitas, penyebab, tanda dan gejala,
2 komplikasi, serta penanganan dari
e. Ancaman kesehatan 1
obesitas.
f. Krisis

2. Kemungkinan Modifikasi 2/2 x 2 = 2 Keluarga an.b perlu meluangkan waktu


Kondisi atau Masalah: 2 untuk dilakukannya edukasi terkait
d. Dengan mudah 1 obesitas
0
e. Hanya sebagian

f. Tidak dpat

3. Potensi Pencegahan 3/3 x 1 = 1 Keluarga tn.n dapat menghindari


d. Tinggi 3 obesitas, apabila segera diberi edukasi.
2
e. Cukup 1

f. Rendah

4. Menonjolnya Masalah: 2/2 x 1 = 1 Keluarga tn.n perlu mementingkan


d. Masalah berat harus 2 status Kesehatan anaknya.
ditangani 1
0
e. Ada masalah tetapi
tidak perlu segera
ditangani

f. Masalah tidak
dirasakan

Berat badan berlebih (D.0018)


Kriteria Skor Bobot Justifikasi
1. Sifat Masalah: 3/3 x 1 = 1 An. B perlu mengontrol nafsu makan
g. Tidak/ kurang sehat 3 pada restoran fast food.
2
h. Ancaman kesehatan 1

i. Krisis
2. Kemungkinan Modifikasi 2/2 x 2 = 2 An. B perlu mengetahui gizi dari suatu
Kondisi atau Masalah: 2 makanan yang dikonsumsi nya.
g. Dengan mudah 1
0
h. Hanya sebagian

i. Tidak dpat

3. Potensi Pencegahan 3/3 x 1 = 1 Art seharusnya mampu mencegah an.b


g. Tinggi 3 untuk berhenti mengonsumsi makanan
2 fast food, dan diganti dengan makanan
h. Cukup 1
rumahan.
i. Rendah

4. Menonjolnya Masalah: 2/2 x 1 = 1 An.b memiliki potensi terkena penyakit


g. Masalah berat harus 2 jantung apabila tidak diterapkan pola
ditangani 1 hidup yang sehat.
0
h. Ada masalah tetapi
tidak perlu segera
ditangani

i. Masalah tidak
dirasakan

3. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa Luaran Intervensi
Gangguan Proses Setelah dilakukan tindakan Dukungan Koping Keluarga
Keluarga b/d keperawatan selama 3 x 30 (I. 09260)
perubahan peran menit dalam 1 minggu
keluarga d/d orang tua kunjungan rumah, di
tampak acuh terhadap harapkan: Observasi
tum-bang anaknya - Adaptasi keluarga
(D.0120) • Identifikasi respons emosional
terhadap situasi
terhadap kondisi saat ini
meningkat
• Identifikasi beban prognosis
- Kemampuan keluarga
secara psikologis
berkomunikasi secara
terbuka diantara anggota• Identifikasi pemahaman
keluarga meningkat tentang keputusan perawatan
setelah pulang
-
• Identifikasi kesesuaian antara
harapan pasien, keluarga, dan
tenaga kesehatan

Terapeutik

• Dengarkan masalah, perasaan,


dan pertanyaan keluarga

• Terima nilai-nilai keluarga


dengan cara yang tidak
menghakimi

• Diskusikan rencana medis dan


perawatan

• Fasilitasi pengungkapan
perasaan antara pasien dan
keluarga atau antar anggota
keluarga

• Fasilitasi pengambilan
keputusan dalam
merencanakan perawatan
jangka Panjang, jika perlu

• Fasilitasi anggota keluarga


dalam mengidentifikasi dan
menyelesaikan konflik nilai

• Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan dasar keluarga
(mis: tempat tinggal,
makanan, pakaian)

• Fasilitasi anggota keluarga


melalui proses kematian dan
berduka, jika perlu

• Fasilitasi memperoleh
pengetahuan, keterampilan,
dan peralatan yang diperlukan
untuk mempertahankan
keputusan perawatan pasien

• Bersikap sebagai pengganti


keluarga untuk menenangkan
pasien dan/atau jika keluarga
tidak dapat memberikan
perawatan

• Hargai dan dukung


mekanisme koping adaptif
yang digunakan

• Berikan kesempatan
berkunjung bagi anggota
keluarga

Edukasi

• Informasikan kemajuan pasien


secara berkala

• Informasikan fasilitas
perawatan Kesehatan yang
tersedia

Kolaborasi

• Rujuk untuk terapi keluarga,


jika perlu

Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan (I. 12383)


b/d kurang terpapar keperawatan selama 3 x 30
informasi d/d orang tua menit dalam 1 minggu Observasi
tidak memperhatikan kunjungan rumah, di
• Identifikasi
kesiapan
kondisi status harapkan:
kesehatan anaknya 1. Perilaku sesuai anjuran dan kemampuan
meningkat menerima informasi

2. Verbalisasi minat dalam • Identifikasifaktor-


belajar meningkat faktor yang dapat
meningkatkan dan
3. Kemampuan menurunkan
menjelaskan motivasi perilaku
pengetahuan tentang hidup bersih dan
suatu topik meningkat sehat
4. Kemampuan Terapeutik
menggambarkan
pengalaman sebelumnya • Sediakan materi dan
yang sesuai dengan media Pendidikan
topik meningkat Kesehatan

5. Perilaku sesuai dengan • Jadwalkan Pendidikan


pengetahuan meningkat Kesehatan sesuai
kesepakatan
6. Pertanyaan tentang
masalah yang dihadapi • Berikan kesempatan
menurun untuk bertanya

7. Persepsi yang keliru Edukasi


terhadap masalah
• Jelaskan faktor risiko
menurun
yang dapat
mempengaruhi
Kesehatan

• Ajarkan perilaku hidup


bersih dan sehat

• Ajarkan strategi yang


dapat digunakan
untuk meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat

Berat badan berlebih Setelah dilakukan tindakan Edukasi Diet (I.12369)


b/d sering makan keperawatan selama 3 x 30
kudapan (cemilan) d/d menit dalam 1 minggu Observasi
selalu makan siang di kunjungan rumah, di
• Identifikasi
restoran fast food harapkan:
(D.0018) - Berat badan membaik kemampuan pasien
dan keluarga
- Tebal lipatan kulit
membaik menerima informasi

- Indeks massa tubuh • Identifikasi


tingkat
membaik pengetahuan saat ini

- • Identifikasi
kebiasaan
pola makan saat ini
dan masa lalu

• Identifikasipersepsi
pasien dan keluarga
tentang diet yang
diprogramkan

• Identifikasi
keterbatasan
finansial untuk
menyediakan
makanan

Terapeutik

• Persiapkan materi dan


media dan alat
peraga

• Jadwalkan waktu yang


tepat untuk
memberikan
Pendidikan
Kesehatan

• Berikan kesempatan
pasien dan keluarga
bertanya

• Sediakan rencana
makan tertulis, jika
perlu

Edukasi

• Jelaskan tujuan
kepatuhan diet
terhadap Kesehatan

• Informasikan makanan
yang diperbolehkan
dan dilarang

• Informasikan
kemungkinan
interaksi obat dan
makanan, jika perlu

• Anjurkan pertahankan
posisi semi fowler
(30 – 45 derajat) 20
– 30 menit setelah
makan

• Anjurkan mengganti
bahan makanan
sesuai dengan diet
yang diprogramkan

• Anjurkan melakukan
olahraga sesuai
toleransi

• Ajarkan cara membaca


label dan memilih
makanan yang
sesuai

• Ajarkancara
merencanakan
makanan yang
sesuai program

• Rekomendasikan resep
makanan yang
sesuai dengan diet,
jika perlu

Kolaborasi

• Rujuk ke ahli gizi dan


sertakan keluarga,
jika perlu
4. Catatan Perkembangan (3 hari)
Diagnosa Hari/tanggal Implementasi Evaluasi
Dx 1 Hari 1: S=
O=
A=
P=
Hari 2 : S=
O=
A=
P=
Hari 3 : S=
O=
A=
P=
Hari 1: S=
O=
A=
P=
Hari 2 : S=
O=
A=
P=
Hari 3 : S=
O=
A=
P=
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ KELOLA KESEHATAN KELUARGA : MENU SEHAT DAN GAYA HIDUP AKTIF“

Dosen pengampu :

DIPLOMA DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN 2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kelola Kesehatan Keluarga


Sub Pokok Bahasan :
1. Mengetahui bagaimana pola makan sehat untuk anak

2. Mengetahui bagaimana manajemen waktu keluarga

Target : Keluarga Tn.N


Hari/Tanggal : Selasa, 12 Desember 2023
Waktu : 08.00 WIB
Penyaji :
Tempat : Rumah Keluarga Tn.N

I. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan
dan ikatan emosional dan mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di dalam satu rumah dan saling ketergantungan.
Keluarga merupakan sekumpulan orang dengan ikatan hubungan perkawinan, adopsi,
dan kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya serta
meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota
keluarganya. Keluarga sebagai unit yang perlu dirawat, boleh jadi tidak diikat oleh hubungan
darah atau hukum, tetapi berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri
mereka sebagai suatu keluarga.
3 Maka, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh
hubungan ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan biasa jadi tidak diikat oleh hubungan
darah dan hukum yang menetap disuatu wilayah dalam satu atap dengan keadaan saling
membutuhkan dan mempunyai kedekatan emosional yang memiliki tujuan
untukmempertahankan budaya, meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional
dansosial sehingga menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga.
Keluarga menjadi peran utama dalam pemeliharaan kesehatan bagi individu dalam
proses penyembuhan penyakit (Anggraini, 2022). Dukungan keluarga dan kepedulian orang
terdekat dapat memberikan rasa nyaman, rasa diperhatikan, rasa disayangi, dan memotivasi
seseorang yang sakit untuk mencapai kesembuhan (Ariyani, 2019). Keluarga merupakan
bagian terpenting dalam kehidupan seseorang, begitupun pada penyandang diabetes melitus
dalam mencapai keberhasilan perawatan (Putri, 2022). Peran keluarga sangat penting dalam
membantu penyandang melakukan pengelolaan seperti membantu perencanaan makan,
perencanaan olahraga, pengaturan obat dan edukasi (Mugianti, Juwita, & Mulyadi, 2019).

II. TUJUAN
A. Tujuan Penyuluhan Umum
Meningkatkan kesadaran keluarga Tn.N terhadap pentingnya pola makan sehat, aktivitas
fisik, dan lingkungan yang mendukung kesehatan.

B. Tujuan Penyuluhan Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Hipertensi, diharapkan klien
dapat:

a. Keluarga Tn.n dapat mengadopsi perubahan positif dalam kebiasaan makan, aktivitas
fisik, dan manajemen waktu.

b. Terbentuknya kesadaran akan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung


kesehatan dalam kehidupan sehari-hari

III. SASARAN DAN TARGET


Keluarga Tn.N

IV. STRATEGI PELAKSANAAN


1. Pembukaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
4. Terminasi

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
1. Leafleat

VII. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu : Selasa, 12 Desember 2023
Tempat : Rumah Keluarga Tn.N

5. ISI/ MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian
a. Pola Makan Sehat
Pola makan sehat adalah perilaku mengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan
gizi harian. Asupan gizi dan kalori yang dibutuhkan oleh setiap orang cenderung
bervariasi, tergantung usia, jenis kelamin, gaya hidup, kegiatan fisik, tempat tinggal,
suhu udara, dan sebagainya. Pola makan yang sehat bisa dilihat dari 3 yaitu jenis,
jumlah, dan jadwal.

b. Manajemen Kesehatan Keluarga


Kemampuan menangani masalah kesehatan keluarga secara optimal untuk
memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga

2. Cara Menerapkan Pola Makan Sehat


1. Mengonsumsi Makanan yang Bergizi
Kunci utama dari pola makan sehat, yakni mengonsumsi makanan yang mengandung
nutrisi yang baik bagi tubuh. Cara pengolahan makanan juga perlu diperhatikan, apakah
cara yang digunakan menghilangkan nutrisi yang dikandung oleh suatu pangan.
Cara menerapkannya adalah dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau
setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk,
sayuran, buah-buahan dan minuman.
Tips kedua untuk menerapkan pola makan sehat ialah dengan membatasi jumlah asupan
gula, minyak, dan garam tiap harinya. Konsumsi minyak yang berlebihan dapat
menyebabkan dapat meningkatkan risiko kanker.
Konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko obesitas, kanker, diabetes tipe II, penyakit
kardiovaskular, dll, sedangkan garam berlebih bisa menyebabkan tekanan darah tinggi
dan stroke.
Berikut anjuran konsumsi garam, gula, dan minyak per hari:
a.Gula: 4 sendok makan per orang per hari atau setara dengan 50 gram.
b.Garam: 1 sendok teh per orang per hari atau setara dengan 5 gram.
c.Minyak: 5 sendok makan per orang per hari atau setara dengan 67 gram.

3. Membiasakan Sarapan Pagi


Sarapan pagi dapat membantu seseorang agar fit ketika melaksanakan sejumlah aktivitas
sehari-hari. Sayangnya, orang-orang masih belum membiasakan sarapan setiap pagi.
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam
9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka
mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.

4. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh


Selain makanan yang bergizi, manusia juga memerlukan sejumlah cairan agar tetap
terhidrasi dengan baik. Cara memenuhi kebutuhan cairan tubuh ialah dengan meminum air
putih minimal 8 gelas per hari guna tetap menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.

2.Cara Manajemen Wajtu Keluarga

Orang tua bekerja khususnya Ibu bekerja sering kali merasa bersalah ketika harus
meninggalkan anak di rumah. Tidak perlu khawatir, dengan cara yang tepat, tetap bisa
menjadi orang tua yang membesarkan anak dengan baik meskipun bekerja. Dahulu, seorang
ayah dikenal sebagai pencari nafkah keluarga yang biasa bekerja di luar rumah. Posisi ibu atau
perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga yang mengurus anak dan melakukan pekerjaan
rumah. Akan tetapi, sekarang keadaan sudah berbeda. Mayoritas anak jaman sekarang
mempunyai dua orang tua yang bekerja di luar rumah. Tentu ada efek yang timbul ketika
kedua orang tua sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sisi positifnya adalah
keadaan finansial keluarga akan semakin stabil jadi mengurangi tingkat stress yang
disebabkan oleh kurangnya pendapatan keluarga. Sisi negatifnya adalah kurangnya waktu
yang dihabiskan bersama keluarga khususnya anak. Lalu bagaimana penyelesaian yang baik
untuk para orang tua bekerja agar dapat menyediakan waktunya bagi anak mereka?
Cara-cara yang bisa ditempuh oleh orang tua bekerja adalah:

1.Manajemen waktu dengan baik

Hubungan orang tua dan anak memerlukan waktu yang berkualitas untuk berkumpul secara
fisik. Waktu yang dibutuhkan tidak perlu lama, yang penting orang tua konsisten meluangkan
waktu bersama anak setiap hari.

2.Mencari tempat kerja yang ramah keluarga.

Maksudnya di sini adalah mencari tempat kerja yang memikirkan keadaan keluarga,
contohnya: jam kerja yang fleksibel bagi orang tua bekerja khususnya perempuan,
memberikan cuti hamil yang ideal, adanya tempat penitipan anak di tempat kerja dan tidak
banyak perjalanan bisnis keluar kota atau luar negeri. Dengan fleksibilitas dan pengertian
yang diberikan oleh perusahaan tempat kerja, kita bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk
keluarga.

3.Atur jadwal kerja.

Coba negosiasikan dengan pimpinan atau pihak SDM tempat kerja untuk mengatur ulang
jadwal kerja dengan memulai kerja lebih telat dan mengakhiri kerja lebih lama. Dengan
begini, kita masih sempat untuk mengantar anak ke sekolah.

4.Padukan perjalanan bisnis dengan liburan keluarga.

Pekerjaan juga bisa memungkinkan kita untuk meluangkan waktu dengan anak-anak untuk
liburan yang menyenangkan. Meskipun lebih singkat dibandingkan apabila mengambil cuti,
akan tetapi tetap bisa menikmati liburan bersama keluarga.

5.Libatkan seluruh keluarga dalam melakukan pekerjaan rumah tangga.

Misalnya, keluarga dapat bekerja sama untuk membersihkan dapur setelah makan malam,
dengan bantuan semua anggota keluarga, pekerjaan rumah tangga dapat dilakukan lebih cepat.
Atau bisa juga membersihkan rumah bersama di akhir pekan. Biasakan anak melakukan
pekerjaan rumah tangga sedari dini.
6.Jadikan waktu dengan anak sebagai pertemuan yang berkualitas

Sesingkat apapun kesempatan orang tua untuk berinteraksi dengan anak, berusahalah agar
kesempatan tersebut tidak terbuang sia-sia. Yang bisa dilakukan adalah menyapa anak dengan
hangat saat orang tua tiba di rumah, menanyakan kejadian atau pengalaman yang dialaminya
selama ditinggal, menjadi pendengar yang baik, berikan sentuhan fisik kepada anak seperti
mengelus kepalanya, dan sisihkan juga waktu untuk membimbingnya belajar.

7.Jalin komunikasi yang baik dengan yang mengurus anak kita

Saat kedua orang tua bekerja, biasanya menitipkan anak kepada pengasuh, entah itu pengasuh,
nenek ataupun sanak keluarga lainnya. Komunikasi yang baik sangat berpengaruh terhadap
pelayanan kasih sayang sang pengasuh terhadap anak, visi dan misi dalam mendidik anak pun
setidaknya akan dapat diterjemahkan oleh pengasuh itu sendiri.

8.Pengawasan anak itu perlu!

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang bermasalah mayoritas berasal dari keluarga yang
kurang mengawasi anaknya. Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui dimana
anaknya, sedang bersama siapa dan berbuat apa

6. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi struktur:
Klien ikut dalam kegiatan penyuluhan.
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Rumah Keluarga Tn.n
2. Evaluasi proses :
Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
Klien terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).
3. Evaluasi hasil :
Klien mengerti tentang kelolan kesehatan keluarga dan mampu menjelaskan ulang tentang
:
a. Mengetahui bagaimana pola makan sehat untuk anak
b. Mengetahui bagaimana manajemen waktu keluarga
7. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 3 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab Kata-kata/
menit 2. Memperkenalkan diri salam kalimat

3. Menyampaikan 2. Mendengarkan
tentang tujuan pokok dan menyimak
materi
3. Bertanya
4. Meyampakaikan mengenai
pokok pembahasan perkenalan dan
tujuan jika ada
5. Kontrak waktu
yang kurang

jelas
2. Pelaksanaan 12 Penyampaian Materi 1. Mendengarkan Leaflet
menit 1. Menjelaskan dan menyimak
pengertian
2. Bertanya
kelola
mengenai hal-
kesehatan
hal yang belum
keluarga,
jelas dan
menu sehat,
dimengerti
dan gaya
hidup aktif

2. Menjelaskan
mengenai
manajemen
waktu
keluarga

3. Penutup 5 1. Tanya jawab 1. Sasaran dapat Kata-kata/


menit 2. Memberikan menjawab kalimat

kesempatan pada tentang


pertanyaan
peserta untuk yang diajukan
bertanya
3. Melakukan evaluasi 2. Mendengar

4. Menyampaikan 3. Memperhatikan

kesimpulan materi 4. Menjawab


salam
5. Mengakhiri
pertemuan dan

mengucapkan salam

8. REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai