49
Gambar 5.1. Mesin Ketam Perata
(Sumber: pngegg.com)
Mesin ketam perata memiliki berbagai macam fungsi dengan tahapan pengoperasian
mesin untuk berbagai pengetaman benda kerja diantaranya sebagai berikut (Giatman, 2016).
a. Mengetam Bidang Muka Kayu
Pengetaman dilakukan pada bidang muka kayu yang lebar untuk memperoleh bidang
muka yang rata dengan tahapan pengetaman sebagai berikut.
1) Memastikan mesin ketam dalam keadan siap digunakan.
2) Menyiapkan kayu yang hendak diketam dan memastikan tidak terdapat benda-benda
yang dapat merusak mata ketam seperti paku yang tertanam pada kayu.
3) Memilih bidang muka kayu yang melengkung untuk diletakkan pada meja ketam untuk
diratakan.
4) Memastikan arah serat kayu searah dengan arah putaran pisau ketam.
5) Mengatur meja muka untuk menentukan dalamnya pengetaman.
6) Mengatur tudung pengaman sesuai dengan lebar muka kayu yang hendak diketam.
7) Menyalakan mesin ketam dan mendorong kayu melawati pisau ketam yang berputar
dengan kecepatan yang konsisten.
8) Memakai balok pendorong untuk lebih aman dalam pengerjaan terutama untuk kayu
yang tidak terlalu tebal.
50
Gambar 5.2. Ilustrasi Pengetaman Muka Kayu
d. Mengetam Sponing
Pengetaman sponing pada benda kerja memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi
untuk dapat dikerjakan menggunakan mesin ketam perata. Adapun syarat-syarat mesin
ketam perata yang hendak dipakai adalah.
1) Mesin harus mempunyai lengan-lengan sponing atau lebar meja muka lebih besar dari
meja belakang ±5 cm ke samping kiri.
2) ujung pisau di sebelah kiri harus dipasang menonjol ke luar ± 1/64” - 1/32” dari ujung
sumbu atau sisi meja belakang.
52
Adapun langkah-langkah penggunaan mesin ketam perata untuk pengetaman sponing adalah
sebagai berikut.
1) Memastikan mesin ketam dapat dioperasikan dan siap digunakan.
2) Menyiapkan benda kerja/kayu kemudian dilukis sesuai dengan besar sponing yang
dikehendaki.
3) Melakukan penyetelan meja belakang sejajar atau sama tinggi dengan perputaran pisau
ketam.
4) Melakukan penyetelan meja muka lebih rendah dari pisau ketam sedalam sponing yang
hendak dibuat.
5) Melakukan penyetelan pengantar tegak lurus meja dan ukur jarak antara ujung pisau
sampai pengantar sama dengan lebarnya sponing.
6) Menyalakan mesin kemudian dorong kayu ke muka dengan permukaan lebar kayu rapat
pada meja muka dan sisi tebal kayu rapat pada pengantar atau sebaliknya tergantung
bentuk sponing-nya sampai pemotongan sponing selesai.
53
3) Untuk mengetam sponing buntu ke dua ujungnya, diperlukan memasang stop block
pada meja muka dan meja belakang, kemudian kedua meja diturunkan sama besar
sedalam sponing. Untuk pekerjaan ini dapat dikerjakan dalam dua kali atau tiga kali
pemotongan, baik ke arah dalam sponing ataupun ke arah lebar sponing.
54
Catatan:
1) Pengetaman yang dimulai beberapa cm dari ujung kayu bukan langsung dari ujung kayu
disebut dengan tirus tembus.
2) Mengetam tirus yang besar dapat dikerjakan beberapa kali tetapi menurunkan meja
mukanya hanya satu kali saja dengan pengaturan penurunan sebesar setengahnya,
sepertiganya, atau seperempatnya dari dalam tirus yang akan dibuat pada ujung kayu.
3) Mengetam tirus tembus yang panjangnya melebihi panjang meja muka, maka
pengerjaanya harus dikerjakan dua kali, tiga kali dan seterusnya. Akan tetapi
menurunkan meja muka hanya satu kali dengan pengaturan penurunan sebesar
setengahnya, sepertiganya, atau seperempatnya dari dalam tirus pada ujung kayu.
4) Mengetam tirus buntu kedua ujungnya, untuk mengetam tirus buntu kedua ujungnya itu
diperlukan memasang stop block pada meja muka dan meja belakang. Pengerjaan tirus
buntu memerlukan beberapa kali pengetaman dengan penurunan meja setengahnya,
sepertiganya dan seterusnya setiap pengetaman.
55
Gambar 5.7. Ilustrasi Pengetaman Takik
56
Gambar 5.8. Ilustrasi Penggunaan Ketam Perata
Untuk mengendalikan dan meminimalisasi potensi bahaya yang ada maka praktikan
perlu memperhatikan dan menerapkan K3, di antaranya sebagai berikut.
a. Mengenakan APD lengkap untuk keselamatan dan keamanan kerja.
b. Memastikan keadaan mesin normal dan area kerja bebas dari gangguan.
c. Menggunakan pisau ketam yang tajam.
d. Memastikan seluruh penyetelan mesin gergaji berlengan sebelum memulai
menggunakannya.
e. Memastikan ulang apabila masih ragu-ragu dengan meminta bantuan instruktur.
f. Menambahkan pengantar dorongan kayu supaya tangan tidak langsung melakukan
kontak dengan kayu.
g. Mesin dilengkapi pipa penghisap debu serta terdapat penampung limbah sisa pengetaman
kayu sehingga keadaan area kerja tetap bersih dan nyaman.
3. Kesimpulan
Mesin ketam perata berfungsi untuk meratakan benda kerja, arah serat dan tebal
benda kerja harus kita selalu perhatikan. Sebelum mengetam kita lihat dahulu bagaimana
serat pada sisi bagian bawah yang akan diketam. Tebal benda kerja juga kita ukur, agar
ketebalan benda kerja yang diketam dapat ditentukan. Bila mungkin, mulailah selalu dengan
sisi yang cekung.
Pengoperasian mesin ketam perata memiliki ririko kecelakaan kerja yang dapat
mengakibatkan luka kecil sampai fatal, untuk mengantisipasi tentunya praktikan harus
memahami prosedur pengoperasian alat serta mengenakan APD pada saat melakukan
pekerjaan serta melakukan tahapan pengoperasian dengan bersungguh-sungguh untuk
memperoleh hasil yang maksimal serta pekerjaan menjadi aman dan nyaman.
57
4. Jelajah Internet
Untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan pengoperasian
atau penggunaan mesin ketam perata dapat melihat referensi yang terdapat
pada sumber yang lain baik buku maupun internet. Adapun alamat atau link
yang dapat diakses adalah sebagai berikut.
https://www.youtube.com/watch?v=XFz759jWbkM
https://www.youtube.com/watch?v=fyxMlYJiFWk
5. Soal Latihan
a. Apa yang Anda ketahui tentang mesin ketam perata?
b. Apa saja fungsi mesin ketam perata?
c. Bagaimana prosedur pengoperasian mesin ketam perata?
d. Sebutkan keselamatan kerja yang harus diperhatikan dalam pengoperasian mesin ketam
perata!
e. Sebutkan potensi bahaya apa saja yang mungkin terjadi pada saat pengoperasian mesin
ketam perata!
58