Anda di halaman 1dari 6

BAB VIII

LONGSORAN GULING

8.1. Kondisi Umum


Longsoran guling ini terjadi apabila bidang-bidang lemah yang hadir di lereng
mempunyai kemiringan yang berlawanan dengan kemiringan lereng. Sebagai
perbandingan dengan jenis longsoran teradahulu, Hoek dan Bray, 1981, telah
membuat grafik yang dapat memberikan gambaran kapan terjadinya ketiga jenis
longsoran tersebut (gambar 8.1) adapun longsoran guling dapat dilihat pada gambar
8.2

8.2. Analisis Longsoran Guling


Analisis ini mengambil asumsi bahwa longsoran guling yang terjadi mempunyai n
buah blok yang berbentuk teratur dengan lebar Δx dan tinggi y n (gambar 5.3). untuk
keperluan analisis, penomoran blok dimulai dari bawah (toe) ke atas. Sudut
kemiringan lereng adalah θ da kemiringan muka muka atas lereng θ u, sedangkan dip
adri bidang-bidan lemah adalah 90-α. Undak-undakan yang terjadi (akibat longsoran)
berbentuk teratur dan mempunyai kemiringan β. Constant a 1, a2, dan b (gambar 5.3)
selanjutnya dapat dihitung dengan persaman berikut
a 1 = Δx . tan(θ−α )
a 2 = Δx . tan(α−θ u )
b 1= Δx . tan( β−α ) ………………………………………………(8-1)
Tinggi blok ke-n (yn) dihitung dengan persamaan berikut ini
y n =n (a1 −b ) ………(untuk blok dari crest ke bawah)

y n = y n−1 −a2 −b ) ……(untuk blok di atas crest) ………………(8-2)

LONGSORAN GULING | 75
Gambar 8.1
Kondisi untuk tergelincir atau tergulirnya sebuah blok diatas bidang miring

LONGSORAN GULING | 76
Gambar 8.2 Bentuk longsoran guling (sesudah Goodman)

Gambar 8.3 Model longsoran guling untuk model kesetimbangan batas


Berdasarkan model pada gambar 8.3, terlihat ada tida grup blok yang mempunyai
tingkat kemantapan yang berbeda yaitu:
- satu set blok yang akan tergelincir (di daerah toe)
- satu set blok yang matap (di bagian atas)
- satu set blok yang aan terguling (di bagian tengah)

Dengan geometri yang berbeda mungkin saja set blok yang mantap dan yang akan
tergelincir berubah menjadi terguling semua.

LONGSORAN GULING | 77
Gambar 8.4
Kondisi kesetimbangan batas blok ke-n yang akan terguling dan tergelincir

Selanjutnya, kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja di setiap blok ditunjukkan pada


gambar 5.4. dari gambar tersebut terlihat bahwa gaya-gaya yang bekerja di dasar
blok ke-n adalah Rn dan Sn, sedangkan gaya-gaya yang berkerja di interface (dengan
blok terdekat) adalah Pn, Qn, Pn-1, Qn-1. konsatanta Mn, Ln, dan Kn, yang terdapat pada
gambar tersebut dihitung sebagai berikut:

LONGSORAN GULING | 78
- untuk blok di bawah crest lereng: Mn = Yn ; Ln = Yn-a1 ; Kn =0
- untuk blok tepat di crest lereng : Mn = Yn-a2; Ln = Yn-a1 ; Kn =0
- untuk blok di atas crest lereng : Mn = Yn-a2; Ln = Yn ; Kn =0
sementara untuk gaya-gaya Qn, Qn-1, Rn, dan Sn dihitung dengan persamaan berikut
ini
Qn = Pn tanø
Qn-1 = Pn-1 tanø
Rn = Wn cosα + (Pn-Pn-1)tanø
Sn = Wn sinα + (Pn-Pn-1) …………………………………………(8-3)
Dimana Wn = yn.Δx

Sedangkan untuk gaya-gaya Pn dan Pn-1, perhitungannya dibedakan untuk blok yang
terguling dan blok yang tergelincir
- untuk blok ke-n yang terguling , dicirikan dengan yn/Δx > cotα bila ø>α, maka
Pn−1, t ={Pn ( M n −Δx . tan φ )+(W n /2 )( y n sin α−Δx cos α )}/Ln ………..(8-4)

Pn = 0 (untuk blok teratas dari set yang terguling)


= Pn-1 (untuk blok terguling di bawahnya)

Untuk kontrol lebih lanjut dapat dilihat bahwa pada blok ini harga R n > 0 dan |S n | <
R n tanø
- untuk blok ke-n yang tergelincir, dicirkan dengan S n =R n tanø, maka

Pn−1, s =Pn −{W n (tan φ cos α−sin α )}/{1−tan2 φ }


Pn = Pn-1,t (untuk blok teratas dari set blok yang tergelincir)
= Pn-1,s (untuk blok terguling di bawahnya, disini akan terihat Pn,t>Pn,s)

Perhitungan di atas dilakukan dengan mengambil ø>α, namun dengan


memperhatikan blok no.1 (toe):
- jika Po>0, maka lereng berada pada kondisi tidak mantap untuk nilai ø yang
diasumsikan. Oleh karena itu disarankan untuk mengulang perhitungan
dengan meningkatkan nilai ø
- jika Po<0, maka disarankan untuk mengulang perhitungan dengan
menurunkan nilai ø

LONGSORAN GULING | 79
- jika Po>0 tetapi cukup kecil, maka lereng dalam kondisi setimbang untuk nilai
ø yang diasumsikan

8.3. Soal Latihan


Analisis model longsoran blok pada gambar 5.5, apabila Δx=10m, γ=2.5 t/m 3 dan
tanø=0.7855

Gambar 8.5
Model longsoran guling untuk latihan

LONGSORAN GULING | 80

Anda mungkin juga menyukai