1 SNI 06-6397:2014 SNI 06-6399:2000 SNI 06-6399:2001 SNI 05-6399:2002 SNI 06-6400:2002 E bahan aspal harus sesuain dengan …. SNI 03-3967-2002 dan SNI 03-4801-1998 spesifikasi perletakan metode pengujian bantalan spesifikasi laburan aspal satu lapis dan laburan aspal spesifikasi bantalan elastomer tipe polos dan tipe berlapis 2 telah direvisi dan terbitlah SNI 03-3967- elastomer jembatan tipe karet untuk perletakan metode pengujian kadar residu aspal emulsi dengan penguapan D dua lapis untuk perletakan jembatan 2008 yang berisi tentang …. polos dan tipe laminasi jembatan jumlah jalur dalam 1 jalur Pada Permen PU no 19 tahun 2011 untuk satu kemiringan dan satu adalah 4 lajur dan memenuhi dimensi kebutuhan jalur lalu lintas dan penerapan kelandaian memanjang sampai 7-8 persen adanya climbing lane yaitu pelebaran terowongan dari 2 lajur 3 persyaratan geometri terowongan jalan superelevasi sepanjang B dilengkapi dengan tidak memperhatikan kestabilan dimungkinkan tetap landai menjadi 4 lajur adalah …. terowongan perlengkap jalan agregat kasar dan halus agregat kasar dan halus ukuran butir lebih besar ukuran butir lebih besar dari Klasifikasi agregat menurut Spesifikasi dari saringan no. 4 (4,75 agregat kasar dan halus ukuran butir lebih besar dari agregat kasar dan halus ukuran butir lebih besar dari saringan agregat kasar dan halus ukuran butir lebih besar dari saringan saringan no. 6 (3,35 mm), dan 4 Campuran Beraspal Panas DPU 2010) mm), dan bahan pengisi saringan no. 10 (2 mm), dan bahan pengisi (filler ) no. 10 (2 mm), dan bahan pengisi (filler ) minimum 75% lolos no. 16 (1,18 mm), dan bahan pengisi (filler ) minimum 75% lolos A bahan pengisi (filler ) Rev. 2 yaitu …. (filler ) minimum 85% lolos minimum 80% lolos saringan no. 170 (0,088 mm) saringan no. 140 (0,106 mm) saringan no.140 (0,106 mm) minimum 85% lolos saringan saringan no. 200 (0,075 no. 170 (0,088 mm) mm) Menurut SNI 7730:2011 benda uji untuk lentur haru sthan bila dibengkokkan pada 5 45°C 35°C 25°C 20°C 15°C E temperatur ruang tetapi tidak boleh kurang dari …. seluruh bagian jalan, prasarana transportasi darat termasuk bangunan yang meliputi segala bagian ruang lalu lintas, terminal dan perlengkapan jalan Berdasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 bagian jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri- bagian jalan yang melayani angkutan pengumpul/pembagi pelengkap dan jalan termasuk bangunan yang meliputi marka, rambu, alat pemberi isyarat 6 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, cirinya seperti perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata A peelengkapannya yang pelengkap dan lalu lintas, alat pengendali dan pengaman pengguna definisi jalan adalah …. tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi diperuntukkan bagi lalu perlengkapannya yang jalan lintas umum diperuntukkan bagi lalu lintas jalan yang melayani angkutan Pada SNI tentang Teknik Perencanaan jalan lokal, jalan kolektor, setempat dengan ciri-ciri berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima beban Geometrik Jalan Antar Kota 1997, jalan arteri yang muatan jalan Nasional, jalan Provinsi, jalan Kabupaten, jalan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang 7 perjalanan jarak dekat dan lalu lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST) E klasifikasi jalan menurut kelas jalan yaitu sumbu terberat dalam Kota dan jalan Desa diukur tegak lurus dengan kontur jalan jumlah jalan masuk tidak dalam satuan ton …. satuan kilogram (kg) dibatasi Berikut yang termasuk dalam lingkup fungsi jalan, kelas jalan, kecepatan rencana, lebar ruang bebas, ketidak terputusan jalan, kelestarian kecepatan rencana, lebar badan jalan, kapasitas jalan, dan kecepatan rencana, kelas jalan, konstruksi jalan, kapasitas jalan, 8 persyaratan teknis jalan berdasarkan bagian-bagian jalan, dan badan jalan, dimensi jalan, D lingkungan hidup, dan dimensi jalan perlengkapan jalan dan dimensi jalan Permen PU No 19 PRT M 2011 adalah …. konstruksi jalan perlengkapan jalan Standar yang digunakan untuk menetapkan persyaratan perancangan 9 geoteknik dan kegempaan untuk SNI 8460:2017 SNI 8072:2016 SNI 8064:2016 SNI 4813:2015 SNI 1727:2013 A diaplikasikan pada pekerjaan-pekerjaan geoteknik di Indonesia yaitu …. Pada SNI 1725:2016 gaya untuk 1,2 kali gaya 1,2 kali gaya pendongkrakan 10 perencanaan zona angkur tendon paska 2 kali gaya pendongkrakan maksimum 2 kali gaya pendongkrakan minimum sesuai dengan gaya yang bekerja pada angkur A pendongkrakan maksimum minimum tarik dengan minimum …. Menurut SNI 4817:2008 tipe-tipe 11 lembaran bahan perawat beton, kecuali kertas biasa dan putih lembaran tipis polyethylene lembaran yang bening dan putih lembaran yang tebal lembaran goni dilapisi polyethylene putih D …. kuat lentur nominal kuat lentur nominal Berdasarkan SNI 2833:2016 kuat lentur kuat lentur ultimit komponen dikalikan faktor kuat kuat lentur konvensional dikalikan dengan faktor reduksi 12 dikalikan faktor yang komponen dikalikan dengan kuat lentur statistik dikalikan dengan faktor reduksi kekuatan B rencana adalah …. lebih kekuatan memliki kuat lebih faktor reduksi kekuatan Dimensi profil ulir untuk batang tipe II menurut SNI 7730:2011 dengan diameter 13 11,1 mm 17,8 mm 25,1 mm 30,1 mm 44,5 mm D 46mm memiliki jarak rata-rata maksimum sebesar …. Klasifikasi pipa berdasarkan SNI tipe I, tipe ID, tipe II, dan tipe I, tipe IE, tipe III, dan tipe 14 tipe I, tipe IR, tipe II, dan tipe IIA tipe II, tipe IIC, tipe IIIB, dan tipe IIIP tipe II, tipe IIF, tipe III, dan tipe IIIF C 6719:2015 yaitu …. tipe IIB IID Penyelenggaraan jalan menurut Undang- Pengaturan, pembinaan, Pembinaan, pengaturan, Perencanaan, pembangunan, pengawasan, dan 15 Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang pembangunan, dan pembangunan, dan Pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan Pengendalian, pembinaan, pembangunan, dan pemeliharaan D pemeliharaan Jalan adalah…. pengendalian pengawasan Klasifikasi jalan menurut Undang-Undang Sistem jaringan, fungsi Sistem jalan, fungsi jalan, dan 16 Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan jalan, status jalan, dan Sistem jaringan jalan, fungsi jalan, dan status jalan Kelas jaringan jalan, fungsi jaringan jalan, dan status jalan Kewenangan jalan, fungsi jaringan, dan status jalan C status jalan adalah …. kelas jalan Dua Peraturan Pemerintah (PP) yang menjelaskan UU 38/2004 tentang Jalan 17 adalah PP 34/2006 dan PP 15/2005, yang Jalan khusus dan jalan tol Jalan umum dan jalan tol Jalan arteri dan jalan khusus Jalan tol dan jalan non tol Jalan khusus dan jalan umum B masing-masing PP tersebut telah mengatur …. Jembatan tidak diatur secara khusus di dalam UU 38/2004 tentang Jalan karena 18 Perlengkapan jalan Bangunan pelengkap jalan Bangunan pendukung jalan Bangunan pengaman jalan Bangunan penyambung rute jalan B jembatan bagian dari sistem jaringan jalan yang selanjutnya disebut sebagai …. Kebijakan pengelolaan jalan nasional yang diatur dan dibuat untuk lima tahun Rencana Pembangunan Renstra Kementerian 19 mendatang sebagai pedoman kerja Jaringan Jalan Jangka Pekerjaan Umum Bidang Rencana Induk Pengembangan Jalan Nasional 2025 Renstra Ditjen Bina Marga Masterplan jaringan Jalan Nasional D pelaksanaan RPJMN subsektor jalan, Menengah Kebinamargaan adalah …. Klasifikasi jalan lingkungan berdasarkan Jalan lingkungan primer Jalan lingkungan sekunder 20 Jalan lingkungan tersier dan kuarter Jalan lingkungan primer Jalan lingkungan sekunder A UU 38/2004 adalah: dan sekunder dan tersier Berikut merupakan klasifikasi jalan 21 Jalan perkebunan Jalan strategis kabupaten Jalan inspeksi Jalan kawasan pelabuhan Jalan kawasan permukiman B khusus berdasarkan UU 38/2004, kecuali: Aspek yang tidak termasuk dalam 22 ketentuan Standar Pelayanan Minimal Aksesibilitas Mobilitas Konektivitas Kondisi jalan Keselamatan C pada UU 38/2004: adalah" Memberikan konektivitas Meningkatkan pergerakan Hakikat pengembangan jalan menurut antarwilayah sehingga Meningkatkan mobilitas wilayah sehingga Mendorong peningkatan ekonomi dengan jalan Mewujudkan perkembangan antardaerah yang seimbang dan 23 antarwilayah untuk E UU 38/2004 adalah: pertumbuhan ekonomi yang membangkitkan aktivitas ekonomi berkeselamatan pemerataan hasil pembangunan mendukung ekonomi merata Yang bukan merupakan hak masyarakat Berperan serta dalam Membuka akses ke jalan Memperoleh informasi mengenai penyelenggaraan Mendapatkan ganti kerugian yang layak akibat kesalahan Memberi masukan kepada penyelenggaran jalan dalam rangka 24 B dalam UU 38/2004 adalah: penyelenggaraan jalan umum jalan dalam pembangunan jalan TURBINBANGWAS Menurut UU 38/2004, untuk menjamin kepastian hukum atas tanah yang sudah 25 Akta jual beli Sertifikat Rumija Sertifikat Hak Milik Perjanjian kerjasama Sertifikat HGB C dikuasai pemerintah, tanah tersebut harus dilengkapi: Kelompok masyarakat yang tidak boleh mendapatkan ganti kerugian dalam 26 Pemegang SHM Pemakai tanah negara Masyarakat ulayat hukum adat Pemegang hak atas tanah Pemegang keterangan domisili E pembebasan tanah berdasarkan UU 38/2004 adalah Penetapan jalan sebagai jalan tol 27 Kepala BPJT Dirjen Bina Marga Sekretaris BPJT Presiden Menteri PUPR E ditetapkan oleh: Jalan tol dapat ditetapkan menjadi jalan Terjadi kemacetan di jalan Terjadi kemacetan di jalan Jaringan jalan umum yang ada tidak berfungsi Jaringan jalan tol yang ada tidak berfungsi sebagaimana 28 umum nontol sementara oleh menteri Terjadi kecelakaan di jalan tol C tol nontol sebagaimana mestinya mestinya apabila: Apabila jalan tol dibangun di atas jalan Jalan tol harus berfungsi BUJT harus menyediakan Jalan yang telah ada harus tetap berfungsi dengan BUJT harus memberikan ganti rugi kepada penyelenggara 29 yang telah ada, berdasarkan pasal 52 UU BUJT harus memberikan ganti rugi kepada pengguna jalan C dengan baik jalan pengganti baik jalan 38/2004 maka: Apabila pembangunan jalan tol Jalan tol harus berfungsi BUJT harus menyediakan Jalan yang telah ada harus tetap berfungsi dengan BUJT harus memberikan ganti rugi kepada penyelenggara 30 mengganggu jalan yang telah ada, BUJT harus memberikan ganti rugi kepada pengguna jalan B dengan baik jalan pengganti baik jalan berdasarkan pasal 52 UU 38/2004 maka: Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol adalah BUJT dengan BUJT dengan Pembangun BUJT dengan Pemerintah Daerah yang dilewati jalan 31 BUJT dengan Pemerintah Pemerintah dengan Pengguna Jalan Tol D perjanjian antara: Penyelenggara Tol Jalan Tol tol Waktu yang diberikan untuk memenuhi pengembalian dana investasi dan 32 Grace period Payback Period PPJT Konsesi Kompensasi D keuntungan yang wajar bagi usaha jalan tol adalah: Berikut yang bukan lingkup pembinaan Penyusunan pedoman dan 33 Pendanaan Pelayanan Pemberdayaan Penelitian dan pengembangan B jalan tol adalah: standar teknis Evaluasi dan penyesuaian tarif jalan tol Dapat dilakukan berdasarkan pengajuan penyedia jasa dan 34 6 bulan sekali 1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali C dapat dilakukan setiap: disetujui pemerintah Evaluasi dan penyesuaian tarif jalan tol 35 Laju inflasi Pengajuan BUJT Peraturan Menteri Proyeksi Usaha Jalan Tol Pembahasan bersama BUJT dan BPJT A dapat dilakukan berdasarkan: Yang bukan menjadi dasar perhitungan Kemampuan bayar Keuntungan Biaya 36 Kelayakan investasi Besaran tarif tol sekitar rencana tol ATP pengguna jalan D tarif tol adalah: pengguna jalan Operasional Kendaraan 37 Yang bukan tujuan pengaturan jalan tol: Mewujudkan tol yang amanMewujudkan tol yang nyamanMewujudkan tol yang berhasil guna dan berdaya gunaMewujudkan tol yang memberikan dampak ekonomi yang luasMewujudkan pengusahaan jalan tol yang transparan dan terbuka D Pembebasan fasilitas 38 Berikut merupakan tugas dari BPJT: Pengaturan jalan tol Pemberian hak akses jalan tol Pembangunan jalan tol Pembentukan Badan Usaha Jalan Tol A pendukung jalan tol Bagian dari pengaturan jalan tol dalam Rekomendasi trase jalan Rekomendasi persiapan 39 Rekomendasi tarif awal dan penyesuaiannya Rekomendasi pemberian fasilitas pembebasan tanah Rekomendasi pemantauan dan evaluasi pengusahaan jalan tol C tugas BPJT adalah: tol pengusahaan jalan tol Unsur yang tidak termasuk dalam Direktorat Jenderal Bina 40 Pemerintah Pemangku Kepentingan Unsur Masyarakat Lembaga donor internasional E keanggotaan BPJT adalah: Marga Pengaturan jalan nasional meliputi hal- Penetapan Fungsi jalan Penetapan Fungsi jalan 41 Penetapan status jalan nasional Penyusunan perencanaan umum jaringan jalan nasional Penyusunan Sistem Transportasi Nasional E hal berikut, kecuali: arteri kolektor Berikut merupakan klasifikasi pengaturan 42 kelas jalan berdasarkan spesifikasi Jalan bebas hambatan Jalan Tol Jalan Raya Jalan sedang Jalan kecil B penyediaan prasaran jalan, kecuali: Pejabat yang memahami Pejabat yang menerima dan kewenangan pengunaan memberi kewenangan Pejabat penerima kewenangan pengunaan anggaran Pejabat pemberi kewenangan pengunaan anggaran Pejabat pemegang kewenangan pengunaan anggaran 43 Pengguna Anggaran (PA) adalah …. anggaran kementerian pengunaan anggaran E kementerian negara atau perangkat daerah kementerian negara atau perangkat daerah kementerian negara atau perangkat daerah negara atau perangkat kementerian negara atau daerah perangkat daerah pejabat yang menerima pejabat yang memperoleh dan memberi kuasa untuk kuasa untuk melaksanakan pejabat yang memberi kuasa untuk melaksanakan melaksanakan sebagian pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah sebagian kewenangan dan sebagian kewenangan dan tanggung jawab 44 kewenangan dan tanggung sebagian kewenangan dan tanggung jawab pengunaan semua jawaban salah D …. tanggung jawab pengunaan pengunaan anggara pada kementerian jawab pengunaan anggara anggara pada kementerian negara/lembaga anggara pada kementerian negara/lembaga pada kementerian negara/lembaga negara/lembaga Tujuan dari pengaturan penyelenggaraan 45 jalan dijelaskan dalam UU Nomor 38 Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 C tahun 2004 pada Pasal …. Undang-undang yang mengatur tentang 46 UU Nomor 13 tahun 2002 UU Nomor 13 tahun 2003 UU Nomor 13 tahun 2004 UU Nomor 13 tahun 2005 UU Nomor 13 tahun 2006 B K3 adalah …. Target waktu tempuh perjalan pada 47 tahun 2024 sebagaimana ditetapkan 1,5 jam per 100 km 1,6 jam per 100 km 1,7 jam per 100 km 1,8 jam per 100 km 1,9 jam per 100 km E dalam Renstra Bina Marga 2020-2024 Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RAK LLAJ) visi dan misi kebutuhahan regulasi dan tatanan kelembagaan 48 rencana pendanaan arah kebijakan strategis berdasarkan RUNK LLAJ rencana aksi dan terget kinerja A Kementerian/Lembaga, tidak memuat hal kementerian/lembaga kementerian/lembaga berikut ini. kementerian yang Penyusunan Pilar 2 dalam Program menyelenggarakan urusan Kepolisian Republik kementerian yang menyelenggarakan urusan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di 49 Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan pemerintahan di bidang D Indonesia pemerintahan di bidang kesehatan di bidang jalan bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan Angkutan Jalan dikoordinasikan oleh…. perencanaan pembangunan nasional Jalan yang berkeselamatan merupakan … 50 dalam Program Nasional Keselamatan Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5 B Lalu Lintas dan Angkutan Jalan NO Pertanyaan A B C D E ANSWER untuk mengukur dan mengawasi untuk menganalisa variasi bahan untuk mengevaluasi bahan-bahan untuk dan menganalisis variasi bahan Tujuan pengendalian mutu pekerjaan variasi bahan campuran, operasional untuk menganalisa operasional 1 campuran dan mengevaluasi hasil uji campuran dan terhadap kekuatan campuran dan mengawasi proses A beton …. pekerjaan yang berpengaruh pekerjaan terhadap kekuatan beton kekuatan beton beton pembuatan beton terhadap kekuatan beton sifat kepekaan aspal terhadap suhu sifat kepekaan aspal terhadap Aspal memiliki dua sifat reologi yaitu sifat kepekaan aspal terhadap gaya sifat kepekaan aspal terhadap kadar sifat gaya yang bekerja/diaplikasikan dimana kekentalan aspal turun kekentalan aspal menaik bersamaan 2 thermoplastic dan visco-elastic . yang bekerja sehingga mengalami asbuton murni yang naik bersamaan struktur aspal mengalami distorsi dan C bersamaan dengan meningkatnya dengan menurunnya suhu dan Thermoplastic yaitu …. distorsi dan kekentalan aspal menaik dan kekentalan aspal turun meningkatkan suhu aspal suhu dan sebaliknya sebaliknya perbandingan antara berat bahan aus perbandingan antara berat bahan perbandingan antara berat bahan aus perbandingan antara berat bahan aus perbandingan antara berat bahan 3 Keausan agregat adalah …. lewat saringan no 12 terhadap berat agregat lewat saringan no 14 lewat saringan no 14 terhadap berat lewat saringan no 16 terhadap berat agregat lewat saringan no 18 A semula terhadap berat semula akhir semula terhadap berat akhir lapisan perkerasan yang terdiri dari 3 lapisan perkerasan yang hanya lapisan lapisan perkerasan yang terdiri dari lapisan perkerasan lentur yang hanya lapisan perkerasan yang terdiri dari 4 Lapisan penetrasi makadam adalah …. E lapisan pondasi bawah dan pondasi atas tanah dasar serta pondasi bawah terdapat campuran aspal agregat dan diikat dengan aspal Aspal keras merupakan hasil proses vacuum and solvent diasphalting vacuum and steam diasphalting vacuum and steam refining process steam and solvent refining process vacuum and solvent refining process 5 pengolahan sisa minyak bumi. Aspal C process dan steam refining process process dan solvent refining process dan solvent diasphalting process dan vacuum diasphalting process dan steam diasphalting process Keras terdiri dari …. Penerapan asphaltic plug joint di penutupan celah sambungan siar dilatasi jika terdapat penebalan campuran aspal yang bersifat penutupan celah sambungan siar pengisi dan agen non-aktif pelapis 6 D lapangan digunakan untuk …. muai pada pelapisan utama aspal jembatan sementara muai pada pelapisan ulang aspal permukaan aspal penguapan lambat, aspal aspal emulsi, aspal penguapan cepat, aspal breaks up , aspal kationik, aspal aspal kationik, aspal anionik, aspal aspal reaksi cepat, aspal reaksi 7 Jenis aspal cair yaitu …. penguapan sedang, aspal penguapan B aspal penguapan sedang anionik reaksi cepat sedang, aspal reaksi lambat cepat Kegunaan dari penggunaan lapisan untuk mencegah ikatan antara lapisan untuk mencegah ikatan antara lapisan untuk mencegah ikatan antara lapisan untuk mengikat antara lapisan untuk mengikat lapisan pondasi atas 8 pemecah ikatan di atas sub-base C aspal beton dengan lapis beton pondasi atas dengan aspal pondasi bawah dengan pelat beton pondasi bawah dengan pelat beton dengan lapis tipis aspal adalah …. Sambungan antara dua pelat yang memungkinkan pelat melenting tanpa 9 sambungan pelaksanaan sambungan memanjang sambungan susut melintang sambungan muai sambungan base panel B terjadi pemisahan atau retak pada pelat disebut …. terowongan angkutan, terowongan terowongan tambang, terowongan Berdasarkan fungsinya terowongan terowongan lalu lintas, terowongan terowongan lalu lintas, terowongan terowongan gali-tutup, terowongan 10 tambang, dan terowongan tanah tanah lunak, dan terowongan gali- A ada 3 klasifikasi yaitu …. angkutan, dan terowongan tambang batuan, dan terowongan tambang tanah lunak, dan terowongan batuan lunak tutup bangunan struktur jembatan yang suatu bagian struktur jembatan yang suatu bagian ujung dari suatu bagian struktur jembatan yang bagian struktur jembatan yang Jembatan terdiri dari enam bagian berada di bawah struktur atas berada pada bagian atas jembatan bangunan atas jembatan yang berfungsi untuk pengaman terhadap berfungsi untuk menerima beban dari 11 pokok salah satunya adalah landasan, jembatan yang berfungsi untuk yang berfungsi untuk menampung berfungsi menyalurkan gaya gaya E pengaruh sungai yang bersangkutan bangunan bawah kemudian pengertian dari landasan adalah …. menerima beban yang diberikan beban dari lalu lintas orang dan reaksi dari bangunan atas ke baik secara langsung maupun tidak menyalurkan ke tanah bangunan atas kendaraan bangunan bawah rangka jembatan, landasan, ikatan pondasi, rangka jembatan, oprit, pelat rangka jembatan, trotoar, lantai rangka jembatan, abutment, lantai Bagian dari struktur bangunan atas abutment, pelat injak, oprit, pondasi, 12 angin, abutment, pelat injak, oprit, injak, gelagar melintang, ikatan angin, kendaraan, gelagar melintang, ikatan kendaraan, gelagar melintang, pelat D jembatan adalah …. ikatan angin, dan landasan dan pondasi dan landasan angin, dan landasan injak, dan landasan Modulus elastisitas tanah dengan 13 10,35 - 17,25 10,35 - 22,16 10,35 - 24,15 17,25 - 27,60 34,50 - 55,20 C jenis tanah loose sand adalah …. Jalan umum adalah jalan yang salah, seharusnya untuk lalu lintas 14 diperuntukkan bagi lalu lintas umum. benar benar dalam kondisi tertentu bisa benar bisa salah salah A khusus juga Pernyataan ini: Bagian–bagian Jalan adalah ruang manfaat jalan dan ruang milik ruang milik jalan dan ruang ruang manfaat jalan, ruang milik ruang manfaat jalan, ruang milik 15 ruang manfaat jalan D bagian–bagian jalan yang meliputi: jalan pengawasan jalan jalan, dan ruang pengawasan jalan. jalan, atau ruang pengawasan jalan. Ruang manfaat jalan adalah ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalaman tertentu salah, seharusnya digunakan untuk 16 yang ditetapkan oleh penyelenggara salah bisa benar bisa salah benar dalam kondisi tertentu benar E badan jalan saja jalan dan digunakan untuk badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. Pernyataan ini: Ruang milik jalan adalah ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar manfaat jalan yang diperuntukkan bagi ruang manfaat 17 lebar tertentu. kedalaman tertentu. lebar, kedalaman dan tinggi tertentu. lebar dankedalaman tertentu. lebar dan tinggi tertentu. C jalan, pelebaran jalan, penambahan jalur lalu lintas di masa datang serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan dan dibatasi oleh: Ruang milik jalan adalah ruang manfaat jalan dan sejalur tanah ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, pelebaran jalan, penambahan jalur ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, tertentu di luar manfaat jalan dan penambahan jalur lalu lintas di masa ruang manfaat jalan dan pelebaran lalu lintas di masa datang serta 18 dan penambahan jalur lalu lintas di dan kebutuhan ruangan untuk B dibatasi oleh lebar, kedalaman dan datang serta kebutuhan ruangan jalan kebutuhan ruangan untuk masa datang pengamanan jalan tinggi tertentu, yang diperuntukkan untuk pengamanan jalan pengamanan jalan bagi: Ruang pengawasan jalan adalah ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang pandangan bebas pengemudi, pandangan bebas pengemudi dan pandangan bebas pengemudi dan 19 penggunaannya diawasi oleh konstruksi jalan dan fungsi jalan pandangan bebas pengemudi saja A konstruksi jalan, dan fungsi jalan konstruksi jalan fungsi jalan penyelenggara jalan agar tidak mengganggu: Penyelenggara jalan adalah pihak yang melakukan hal-hal berikut pengaturan, pembinaan, dan pembinaan, pembangunan, dan pengaturan, pembinaan, pengaturan, pembinaan, 20 pengaturan dan pembinaan E tentang jalan sesuai dengan pembangunan pengawasan pembangunan, atau pengawasan pembangunan, dan pengawasan kewenangannya, yaitu: Bangunan dan jaringan utilitas adalah bangunan dan jaringan pendukung atas dan/atau di bawah permukaan 21 atas permukaan tanah bawah permukaan tanah atas atau di bawah permukaan tanah atas dan di bawah permukaan tanah B utilitas yang dapat terletak, secara tanah keseluruhan, di: tidak mengganggu keamanan dan keselamatan pengguna jalan, tidak tidak mengganggu keamanan dan mengganggu pandangan bebas Bangunan dan jaringan utilitas, iklan keselamatan pengguna jalan, tidak pengemudi dan konsentrasi tidak mengganggu dan mengurangi dan media informasi, bangun tidak mengganggu keamanan dan mengganggu pandangan bebas pengemudi, tidak mengganggu fungsi fungsi rambu–rambu dan sarana bangunan, bangunan gedung dalam tidak mengganggu keamanan dan keselamatan pengguna jalan, serta 22 pengemudi dan konsentrasi dan konstruksi jalan serta bangunan pengatur lalu lintas lainnya, dan D ruang milik jalan harus memenuhi keselamatan pengguna jalan tidak mengganggu pandangan bebas pengemudi, dan tidak mengganggu pelengkapnya, tidak mengganggu dan sesuai dengan peraturan daerah semua ketentuan, secara pengemudi fungsi dan konstruksi jalan serta mengurangi fungsi rambu–rambu dan dan/atau peraturan instansi terkait menyeluruh, yaitu: bangunan pelengkapnya sarana pengatur lalu lintas lainnya, dan sesuai dengan peraturan daerah dan/atau peraturan instansi terkait Bentuk iklan dan media informasi tidak boleh sama atau menyerupai salah, seharusnyatidak boleh sama 23 benar benar dalam kondisi tertentu bisa benar bisa salah salah A rambu–rambu lalu lintas. Pernyataan saja ini: Konstruksi bangun–bangunan yang berupa portal dan/atau jenis konstruksi lainnya yang melintang di 24 0,5 (nol koma lima) 1,0 (satu) 1,5 (satu koma lima) 2,5 (dua koma lima) 3,0 tiga) C atas jalan harus mempunyai faktor keamanan berapa kali lebih tinggi dari faktor keamanan standar? Bangun–bangunan tidak boleh salah, seharusnya boleh asalkan tidak 25 dipasang pada struktur jembatan. salah bisa benar bisa salah benar dalam kondisi tertentu benar E mengganggu Pernyataan ini: Bangun–bangunan di atas ruang manfaat jalan harus diletakkan pada 26 2 (dua) meter 3 (tiga) meter 4 (empat) meter 5 (lima) meter 6 (enam) meter D ketinggian paling rendah berapa meter dari permukaan jalan tertinggi? bangunan yang melintas di atas ruang bangunan yang melintas di atas ruang Bangunan Gedung di ruang milik jalan manfaat jalan, bangunan yang berada manfaat jalan, bangunan yang berada bangunan yang melintas di atas ruang bangunan yang berada di bawah yang wajib mendapatkan izin dari bangunan yang berada di permukaan 27 di bawah ruang manfaat jalan, atau di bawah ruang manfaat jalan, dan manfaat jalan, dan bangunan yang ruang manfaat jalan dan bangunan B penyelenggara jalan, secara tanah saja bangunan yang berada di permukaan bangunan yang berada di permukaan berada di bawah ruang manfaat jalan yang berada di permukaan tanah menyeluruh, adalah: tanah tanah Laporan hasil pengawasan jalan evaluasi kinerja penyelenggaraan evaluasi kinerja penyelenggaraan pengendalian fungsi dan manfaat nasional, jalan provinsi, jalan jalan, dan pengendalian fungsi dan evaluasi kinerja penyelenggaraan evaluasi kinerja penyelenggaraan 28 jalan dan pengendalian fungsi serta hasil pembangunan jalan, serta A kabupaten, jalan kota, dan jalan desa, manfaat hasil pembangunan jalan, jalan serta rekomendasi. jalan saja rekomendasi. rekomendasi. sekurang-kurangnya memuat serta rekomendasi. Bupati melakukan evaluasi atas hasil 29 jalan nasional jalan kota jalan kabupaten dan jalan desa jalan kabupaten saja jalan desa saja C pengawasan di…. Walikota melakukan evaluasi atas 30 jalan nasional jalan kota jalan kabupaten dan jalan desa jalan kabupaten saja jalan desa saja B hasil pengawasan di…. Pembiayaan untuk kegiatan pengawasan jalan secara umum dan 31 jalan nasional dibebankan kepada salah, seharusnya jalan nasional saja salah bisa benar bisa salah benar dalam kondisi tertentu benar E Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pernyataan ini…. Pembagian jalan menurut fungsinya, jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, 32 jalan bebas hambatan dan jalan arteri jalan arteri dan jalan kolektor jalan kolektor dan jalan lokal jalan lokal dan jalan desa E secara menyeluruh, terdiri dari…. jalan lingkungan Simpul adalah tempat yang terminal, stasiun kereta api, terminal, stasiun kereta api, diperuntukkan bagi pergantian terminal, stasiun kereta api, dan/atau pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan 33 pelabuhan laut, dan/atau bandar pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan terminal dan stasiun kereta api B antarmoda dan intermoda yang, bandar udara danau, dan/atau bandar udara udara danau, dan/atau bandar udara secara keseluruhan, berupa…. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas adalah perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang Lalu Lintas orang dan/atau Kendaraan Lalu Lintas orang dan/atau Kendaraan Lalu Lintas orang dan/atau Kendaraan 34 Lalu Lintas orang pada ruas Jalan Lalu Lintas orang di persimpangan C dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi ruas Jalan di persimpangan atau pada ruas Jalan di persimpangan untuk mengatur, secara menyeluruh…. Dalam pelaksanaan Studi Kelayakan Aspek Teknis, Aspek Hukum, Aspek Aspek Teknis, Aspek Hukum, Aspek Aspek Teknis, Aspek Hukum, Aspek Aspek Teknis, Aspek Hukum, Aspek Aspek Teknis, Aspek Ekonomi, Aspek 35 Jalan dan Jembatan aspek apa saja Ekonomi, Aspek Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Lingkungan, Aspek D Lingkungan, Aspek keselamatan yang harus dipertimbangkan? keselamatan pertahanan Sosial Keuangan Kecepatan rencana suatu ruas jalan Sistem jaringan jalan, Volume Lalu Panjang jalan, Volume lalu lintas, tipe Lebar jalan, panjang jalna, volume lalu Panjang jalan, tipe medan, volume 36 ditetapkan dengan Rute jalan, panjang jalan, lebar jalan A Lintas, Tipe Medan medan lintas lalu lintas mempertimbangkan? Perjalanan jarak jauh, kecepatan Perjalanan jarak jauh, kecepatan Perjalanan jarak sedang, kecepatan Perjalanan jarak jauh, kecepatan Perjalanan jarak jauh, kecepatan 37 Ciri-ciri jalan arteri adalah: sedang, dan jumlah jalan masuk sedang, dan jumlah jalan masuk tidak sedang, dan jumlah jalan masuk tidak tinggi, dan jumlah jalan masuk tidak tinggi, dan jumlah jalan masuk E dibatasi dibatasi dibatasi dibatasi dibatasi Dalam pembentukan model pembebanan jaringan jalan, wilayah 38 Daerah Asal Daerah Tujuan Zona Wilayah Ekosistem C lokasi asal dan tujuan pergerakan disebut: Kriteria yang digunakan dalam 39 pembobotan kuantitatif pemilihan Kondisi tata guna lahan Kondisi jaringan jalan di sekitarnya Kemiringan lahan Biaya konstruksi Dukungan Pemerintah D alternatif jalan adalah: Spesifikasi penyediaan prasarana 40 Pengendalian jalan masuk persimpangan sebidang Pagar Jumlah dan lebar lajur Sistem Tol E jalan tidak termasuk: pandangan bebas pengemudi, pandangan bebas pengemudi, pengamanan konstruksi, pengamanan pandangan bebas pengemudi, pandangan bebas pengemudi, 41 Ruwasja disediakan untuk: pengamanan konstruksi, keselamatan pengamanan konstruksi, pengamanan akses jalan, dan pengamanan fungsi pengamanan konstruksi jalan, kelancaran jalan, pengamanan fungsi D masyarakat di sekitar jalan akses jalan jalan pengamanan fungsi jalan jalan Untuk mengetahui proporsi pergerakan wilayah asal ke wilayah 42 Pencacahan Lalu Lintas Survei lalu lintas terklasifikasi Survei Moving Car Observer Survei Asal Tujuan Survei Home Interview D tujuan perjalanan, perlu dilakukan survei: Faktor konversi berbagai jenis 43 Ekivalen Mobil Penumpang Satuan Mobil Penumpang ESAL CESA Faktor Konversi A kendaraan disebut: Faktor penyesuaian kapasitas jalan Faktor penyesuaian hambatan 44 perkotaan yang tidak digunakan Faktor penyesuaian lebar lajur Faktor penyesuaian pemisah arah Faktor penyesuaian kelandaian Faktor penyesuaian ukuran kota C samping adalah: Mengapa kelandaian maksimal perlu Untuk mempertahankan kecepatan 45 Mengurangi biaya pembangunan Meningkatkan keindahan di jalan Mengurangi pekerjaan tanah Memberikan lajur pendakian A dibatasi? kendaraan Nilai manfaat dari pembangunan penghematan BOK dan penghematan peningkatan keselamatan dan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan keselamatan dan penghematan waktu tempuh dan 46 infrastruktur jalan dapat dipengaruhi A nilai waktu perjalanan peningkatan keuntungan penurunan biaya pembebasan lahan penurunan biaya konstruksi penurunan biaya pemeliharaan oleh… perbandingan antara present value perbandingan antara present value perbandingan antara future value present value benefit dikurangi present value cost dikurangi dengan 47 Benefit Cost Ratio merupakan…. benefit dibagi dengan present value cost dibagi dengan present value benefit dibagi dengan present value A dengan present value cost present value benefit cost benefit benefit perbandingan antara present value perbandingan antara present value present value benefit dikurangi present value cost dikurangi dengan future value benefit dikurangi dengan 48 Net Present Value merupakan benefit dibagi dengan present value cost dibagi dengan present value C dengan present value cost present value benefit present value cost cost benefit Pendekatan analisis least cost path menghitung biaya pembangunan menentukan indikasi awal rute menghitung nilai manfaat menentukan rute terdekat dalam menghitung efektivitas jaringan jalan 49 B dapat digunakan untuk…. proyek jalan baru jaringan jalan baru pembangunan jalan baru pembangunan jalan baru baru Variabel berikut ini tidak diperlukan struktur geologi, tata guna lahan, tata guna lahan, jarak sumber kegempaan, kehutanan, jaringan penggunaan lahan, topografi, jenis curah hujan, jaringan sungai, jaringan 50 B dalam analisis least cost path…. topografi material, topografi sungai tanah jalan