(BTCLS)
1
SAMBUTAN KETUA UMUM DPP PPNI
2
Pada kesempatan ini, PPNI menyusun Kurikulum
pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)
dengan tujuan pelatihan yang diselenggarakan untuk
menghasilkan peserta pelatihan yang kompeten dalam
pemberian asuhan keperawatan Basic Trauma Cardiac
Life Support (BTCLS). Kurikulum disusun sesuai
kebutuhan kompetensi bagi perawat, sehingga dapat
menjadi pedoman bagi setiap penyelenggara pelatihan.
3
DAFTAR ISI
COVER…………………………………….……….… 1
SAMBUTAN KETUA UMUM DPP PPNI.…..…...…. 2
DAFTAR ISI..………………………………………….
4
BAB I PENDAHULUAN ………………….…………. 5
A. LATAR BELAKANG ………………….……....… 5
B. DASAR HUKUM …………………………….…... 7
C. TUJUAN ……………………………..…….…..…. 8
BAB II PESERTA, PELATIH DAN KOMPETENSI ..
9
A. PESERTA …………………………….…...…... 9
B. PELATIH/ FASILITATOR/ INSTRUKTUR…..... 9
C. KOMPETENSI ……………………..…….….. 10
BAB III PENYELENGGARA PELATIHAN …….. 11
A. PENYELENGGARA ………………...……….. 11
B. PERSYARATAN TEMPAT …………..………... 11
C. PROSES PEMBELAJARAN ……………..…….. 13
BAB IV STRUKTUR PROGAM …………...………. 20
BAB V RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN
MATA PELATIHAN (RBPMP) …………………. 21
BAB VI EVALUASI ………………………..…….… 33
A. EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN ……. 33
B. EVALUASI PELATIH/
FASILITATOR/INSTRUKTUR 33
C. EVALUASI PENYELENGGARA …….…….... 33
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia data dari Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan bahwa
prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) sejak tahun
2007 – 2018 mengalami peningkatan. Selain itu, data
juga menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran usia
pasien PJK yang tadinya banyak terjadi di usia tua,
saat ini PJK juga dialami oleh kelompok usia muda
(25 – 34 tahun). Berdasarkan jenis kelamin,
prevalensi PJK terjadi lebih sering pada wanita
dibandingkan dengan laki-laki. Penduduk perkotaaan
lebih banyak menderita PJK dibandingkan penduduk
pedesaan. Dalam kondisi gawat darurat, PJK yang
tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan
henti jantung hingga kematian.
B. DASAR HUKUM
Dasar penyusunan Kurikulum Pelatihan ini adalah
sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 36
tahun 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996
tentang tenaga kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor. 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan dibidang kesehatan
4. Peraturan Pemerintah No 101 tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil.
9
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
11
BAB II
PESERTA, PELATIH DAN KOMPETENSI
A. PESERTA
1. Kriteria peserta
Peserta adalah perawat dengan kriteria sebagai
berikut :
a. Latar belakang pendidikan minimal D.III
Keperawatan
b. Ditugaskan dari Institusi Rumah Sakit atau
pribadi
c. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
profesi yang masih berlaku
d. Memiliki Surat Jaminan Kesehatan
e. Bersedia mengikuti peraturan yang berlaku
2. Jumlah Peserta
Setiap kelas Pelatihan Basic Trauma Cardiac
Life Support (BTCLS) dalam satu kelas
maksimal adalah 25 orang. Rasio antara pelatih
dan peserta adalah : 1 : 5
12
B. PELATIH/ FASILITATOR/ INSTRUKTUR
Kriteria pelatih:
1. Latar belakang pendidikan minimal Pendidikan
Ners
2. Memiliki Nomor Induk Registrasi Anggota
(NIRA) PPNI Aktif dan memiliki Surat
Tanda Registrasi (STR) profesi yang masih
berlaku
3. Memiliki sertifikat Lulus Pelatihan Basic
Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)
4. Memiliki sertifikat TOT/TPPK bidang
keahlian terkait, yang dikeluarkan oleh
PPNI atau Lembaga pemerintah yang
terakreditasi
5. Memiliki pengalaman bekerja di bidang
keilmuan terkait sekurang-kurangnya 3
tahun
C. KOMPETENSI
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta memiliki
kompetensi dalam :
13
1. Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
14
BAB III
PENYELENGGARA PELATIHAN
A. PENYELENGGARAAN
Pelatihan Pelatihan Asuhan Keperawatan Basic
Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang
terakreditasi diselenggarakan oleh Institusi Pelatihan
Bidang Kesehatan yang Terakreditasi (BBPK/
Bapelkes)/ Instansi lain dengan pengampuan dari
Institusi Pelatihan kesehatan yang terakreditasi,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Memiliki seseorang yang ditunjuk menjadi
pengendali Pelatihan yang telah mengikuti
Pelatihan pengendali Pelatihan bidang Kesehatan/
Master of Training (MoT).
2. Memiliki minimal 1 orang tenaga/ panitia
penyelenggara Pelatihan yang telah mengikuti
Pelatihan Training Officer Course (TOC)
15
B. PERSYARATAN TEMPAT
Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support
(BTCLS) adalah Divisi Pendidikan dan Pelatihan
Rumah Sakit Dan Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
terakreditasi diselenggarakan di Institusi Pelatihan
Bidang Kesehatan yang Terakreditasi (BBPK/
Bapelkes)/ Instansi lain yang memiliki sarana dan
prasarana yang sesuai dengan kebutuhan Pelatihan.
16
1. PROSES PEMBELAJARAN
Pre-Test Pembukaan
2. Triage Pasien.
S (SPGDT)
7. Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
3. Komunikasi
I Efektif
Kardiovaskuler.
Metode :
Metode: CTJ Curah pendapat
Ceramah tanya jawab
Diskusi kelompok
Praktik laboratorium
Observasi
Praktek Lapangan
Post Test 17
Penutupan
Rincian Rangkaian Alur Proses Pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Pre Test
Sebelum acara pembukaan dilakukan pre test
terhadap peserta, dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan
dan kemampuan peserta terkait materi.
2. Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan
pelatihan secara resmi. Proses pembukaan
pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang
tentang latar belakang perlunya pelatihan.
18
adalah tujuan pelatihan, peserta (jumlah dan
karakteristik), waktu yang tersedia, sarana dan
prasarana yang tersedia. Proses pembelajaran
dilakukan dengan berbagai bentuk permainan
sesuai dengan tujuan pelatihan. Proses BLC
dilakukan dengan alokasi waktu minimal 3 jpl dan
proses tidak terputus. Dalam prosesnya 1 (satu)
orang fasilitator memfasilitasi maksimal 25 orang
peserta.
b. Storming
Pada tahap ini mulai terjadi debat yang makin
lama suasananya makin memanas karena ide
yang diberikan mendapatkan tanggapan yang
19
saling mempertahankan idenya masing-masing.
Instruktur berperan memberikan rangsangan
pada peserta yang kurang terlibat agar ikut
aktif menanggapi.
c. Norming
Pada tahap ini suasana yang memanas sudah
mulai reda karena kelompok sudah setuju
dengan klarifikasi yang dibuat dan adanya
kesamaan persepsi. Masing- masing peserta
mulai menyadari dan muncul rasa mau
menerima ide peserta lainnya. Dalam tahap ini
sudah terbentuk norma baru disepakati
kelompok. Instruktur berperan membulatkan
ide yang telah disepakati menjadi ide
kelompok.
d. Performing
Pada tahap ini kelompok sudah kompak, diliputi
suasana kerjasama yang harmonis seusai
dengan norma baru yang telah disepakati
bersama. Instruktur berperan memacu
20
kelompok agar masing-masing peserta ikut
serta aktif dalam setiap kegiatan kelompok dan
tetap menjalankan norma yang telah disepakati.
4. Pemberian Wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan
materi sebagai dasar pengetahuan wawasan yang perlu
diketahui peserta dalam Pelatihan ini, yaitu: a. Anti
korupsi dan gratifikasi, b. Rencana Tindak Lanjut
6. Mengcode
Proses pembelajaran di akhir seluruh materi
dilanjutkan dengan mega code/ simulasi gabungan
untuk mendapatkan kesempatan untuk
mensimulasikan seluruh kompetensi yang harus
dicapai pada Pelatihan BTCLS bagi Perawat.
8. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua
rangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh pejabat yang
berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
b. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta.
c. Pembagian sertifikat.
d. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.
e. Penutupan oleh pejabat yang berwenang.
f. Pembacaan doa.
23
BAB IV
STRUKTUR PROGAM
Struktur kurikulum pada Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang telah
ditetapkan secara terinci pada tabel berikut:
Metode
Materi
No T P PL JML
A. Materi Pelatihan Dasar (MPD)
1. Etik dan Legal Keperawatan 2 0 0 2
2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) 2 0 0 2
3. Komunikasi Efektif 1 1 0 2
Sub Total 5 1 0 6
B Materi Pelatihan Inti (MPI)
2 Triage Pasien 1 2 0 3
Sub Total 17 30 0 47
C Materi Pelatihan Penunjang (MPP)
1. Bulding Learning Commitment 2 0 0 2
2. Anti korupsi 2 0 0 2
Sub Total 4 0 0 4
TOTAL 26 31 57
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menitTriage Pasien.
BAB V
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Referensi
Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan peran dan 1. Peran dan fungsi perawat Ceramah Bahan Undang–Undang No
fungsi perawat dalam gawat dalam gawat darurat. Tanya tayang 38 Tahun 2014
darurat. a. Triase, pengkajian dan jawab Modul tentang
monitoring gawat darurat Curah BTCLS Keperawatan
b. Life saving dan Pendapat Komputer
pencegahan kecacatan Proyektor Etik keperawatan
c. Penanganan krisis Sound Indonesia
psikososial system
Kepmenkes No 01-
2. Menjelaskan etik 2. Etik keperawatan gawat 07/Menkes/ 425
keperawatan gawat darurat. /2020 tentang
darurat. a. Pengertian etik Standar Profesi
b. Sikap-sikap etik Perawat Indonesia
keperawatan gawat
darurat Permenkes No 47
c. Masalah-masalah etik Tahun 2018 tentang
25
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Referensi
Pokok Alat Bantu
3. Menjelaskan aspek legal 3. Aspek Legal Keperawatan Pelayanan
keperawatan gawat darurat Gawat Darurat. Kegawatdaruratan
a. Aspek hukum
keperawatan gawat Sheenhys’s
darurat Emergency
b. Sanksi etik dan tuntutan Nursing:
hukum keperawatan Principles and
gawat darurat Practice 7th
ed.ENA Mosby
Terbitan Elsevier
thn 2020.
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
26
Materi : Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
Waktu : 2 JPL (T= 2, P= 0, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Sistem
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Metode Media dan Referensi
Materi Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep
SPGDT 1. Konsep SPGDT Ceramah Bahan Instruksi Presiden No 4 Tahun
a. Pengertian SPGDT dan tanya tayang 2013 tantang Dekade Aksi
b. Maksud dan tujuan jawab Modul Keselamatan Jalan
dari SPGDT Curah BTCLS
c. Fase-fase di dalam pendapat Komputer Permenkes nomor 19 tahun
penanggulangan Proyektor 2016 tentang SPGDT
gadar tertentu Sound
d. Komponen-komponen system Permenkes No 47 Tahun
yang terlibat dalam 2018 tentang Pelayanan
setiap fase pelayanan Kegawatdaruratan
gawat darurat
2. Menjelaskan Prof. DR. Dr. Aryono
penyelenggaraan 2. Penyelenggaraan SPGDT D.Pusponegoro,SpD,(K)BD.
SPGDT a. Sistem komunikasi The Silent Disaster, Bencana,
gawat darurat (pusat & Korban massal, Jakarta.
komando nasional dan Jurnal Buku Jakarta.
PSC)
b. Sistem penanganan
korban gawat darurat
27
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Metode Media dan Referensi
Materi Pokok Alat Bantu
c. Sistim transportasi
gawat darurat
d. Alur penyelenggaraan
SPGDT
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
28
Materi : Komunikasi Efektif
Waktu : 2 JPL (T = 1 JPL, P= 1 JPL, PL= 0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami tentang komunikasi efektif
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Metode Media dan Referensi
Materi Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu :
Mendeskripsikan pengertian
dan makna komunikasi efektif 1. Pengertian komunikasi efektif Ceramah - Modul 1. Hardjana, AM (2003).
dengan baik Berbagai makna komunikasi tanya jawab - Bahan Komunikasi Intra dan
Mengidentifikasi hambatan- Hambatan dalam berkomunikasi Interpersonal. Jakarta: Kanisius
- tayang 2. Weni, AL (1991). Komunikasi
hambatan dlam berkomunikasi 1. Hambatan komunikasi
secara efektif 2. Salah paham dalam komunikasi - Pointer Antar Pribadi. Bandung: Citra
Mengatasi hambatan dlam - Papan tulis Aditia Bakti.
komunikasi - ATK Komunikasi
Menerapkan prinsip komunikasi Prinsip-prinsip komunikasi efektif Flipcharts Efektif,
efektif 1. Mendengar efektif KARS
2. Keterampilan berbicara
Gaya bicara
Menerapkan strategi Strategi komunikasi antar individu
komunikasi antar individu dan kelompok
dalam kelompok berdasarkan 1. Aspek-aspek komunikasi efektif
prinsip saling menghargai 2. Strategi membangun
komunikasi fektif
3. Efektifitas komunikasi verbal
dan non verbal
Pengaruh budaya
Menerapkan komunikasi efektif Komunikasi efektif dalam bidang
dalam bidang kesehatan kesehatan
1. ISBAR
2. Tulbakon
3. Timbang terima
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
29
Materi : Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Waktu : 8 JPL (T= 2, P = 6, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan BHD
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Referensi
Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini peserta dapat:
30
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Referensi
Pokok Alat Bantu
c. BHD bayi Cabañas, J. G.,
Donnino, M. W.,
Drennan, I. R.,
Hirsch, K. G., ...
& Berg, K. M.
(2020). Part 3:
adult basic and
advanced life
support: 2020
American Heart
Association
guidelines for
cardiopulmonary
resuscitation and
emergency
cardiovascular
care. Circulation,
142(16_Suppl_2),
S366-S468.
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
31
Materi : Triage Pasien
Waktu : 3 JPL (T= 1, P= 2, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami triage pasien
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Referensi
Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
32
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Referensi
Pokok Alat Bantu
3. Menjelaskan bagan alir 3. Bagan alir triage intra implementation
triage intra hospital hospital of the
a. ATS 5 Level australasian
Parameter fisiologis triage scale in
pasien dewasa ATS emergency
Level 1-5 departments
Algoritma ATS 5 Level
Kondisi kekhususan https://acem.org
b. ATS 3 Level .au/getmedia/51
c. Re triage dc74f7-9ff0-
42ce-872a-
4. Menjelaskan bagan alir 4. Bagan alir triage bencana 0437f3db640a/
triage bencana menggunakan Simple Triage G24_04_Guideli
menggunakan Simple and Rapid Treatment (START) nes_on_Implem
Triage and Rapid a. Parameter RPM entation_of_AT
Treatment (START) b. Algoritma START S_Jul-16.aspx
c. Re Triage
5. Cara pendokumentasian
5. Menjelaskan cara triage dengan sistim SOAP
pendokumentasian triage a. Data subjective
dengan sistim SOAP b. Data objective
c. Data analisis
d. Planning
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
33
34
Materi : Penilaian dan Penatalaksanaan Awal (Initial Assessment)
Waktu : 6 JPL (T= 2, P= 4, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan penilaian dan penatalaksanaan awal
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Babtu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
35
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Babtu
Airway dan kontrol Panduan College of
servical spinal Simulasi Emergency
Breathing dan ventilasi Lembar Physicians,
Circulation dan kontrol Observasi 2012
perdarahan
Disability dan evaluasi Modul
neurologi Pelatihan
Exposure dan kontrol BTCLS.
lingkungan Hipgabi 2020.
d. Re-evaluasi ABC
e. Survei Sekunder
Anamnesa (SAMPLE,
KOMPAK, AIUEO)
Pemeriksaan
fisik lanjut
Pemeriksaan
penunjang/ diagnostic
Masalah /diagnosa
Perencanaan (mandiri
dan kolaborasi)
f. Dinamika Tim Trauma
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
36
Materi : Penatalaksanaan Pasien dengan Gangguan Jalan Napas dan Pernapasan (Airway and Breathing).
Waktu : 6 JPL (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan jalan
napas dan pernapasan (airway and breathing).
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan alat Referensi
Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep jalan 1. Konsep jalan napas dan sistim Ceramah Bahan Advanced
napas dan sistim pernapasan pernapasan tanya tayang Trauma Life
a. Anatomi fisiologi jalan jawab Modul Support 10
Napas Simulasi BTCLS edition,
b. Definisi jalan napas dan Komputer American
system pernapasan Proyektor College of
2. Menjelaskan gangguan Sound Surgeons
sumbatan jalan napas 2. Gangguan sumbatan jalan system Committee on
napas Maniquin Trauma, 2018.
a. Pemeriksaan fisik airway and
b. Tanda dan gejala breathing American Heart
c. Penyebab sumbatan jalan Set alat Association
napas simulasi Guidelines for
d. Jenis- jenis sumbatan airway and CPR and ECC
3. Menjelaskan gangguan breathing 2020 .
pernapasan 3. Gangguan pernapasan
Panduan
a. Pemeriksaan fisik
Simulasi
37
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan alat Referensi
Pokok Bantu
b. Tanda dan gejala Lembar Ulya, Ikhda dkk.
c. Penyebab gangguan Observasi (2017). Buku Ajar
Pernapasan Keperawatan
d. Jenis gangguan Gawat Darurat
Pernapasan pada Kasus
Trauma. Jakarta
4. Melakukan penatalaksanaan 4. Penatalaksanaan gangguan Selatan: Salemba
gangguan jalan napas dan jalan napas dan gangguan Medika
gangguan pernapasan. pernapasan
a. Penatalaksanaan jalan Dewit's (2021)
napas Medical-
Teknik manual Surgical
Teknik bantuan alat Nursing:
b. Penatalaksanaan Concepts and
pernapasan Proactive,
Pemberian oksigen Edition 4,
(nasal canule, simple Missouri:
mask, rm, nrm, bvm) Elsevier
c. Monitoring dan evaluasi
Linda D urden
dkk (2018)
Critical Care
Nursing:
diagnosis and
management,
8th edition,
Missouri,
Elsevier
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
38
Materi : Penatalaksanaan Pasien Akibat Trauma, Kepala dan Spinal Thorak dan Abdomen,
Musculoskeletal dan Luka Bakar.
Waktu : 9 JPL T = 5, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan
akibat trauma kepala dan spinal, thorak dan abdomen, musculoskeletal, dan luka bakar.
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta
dapat:
1. Menjelaskan 1. Biomekanika trauma: Ceramah Bahan tayang American College
biomekanika trauma a. Mekanisme cedera. tanya Modul BTCLS of Surgeons
b. Fase-fase benturan jawab Komputer Committee on
pada pasien trauma. Simulasi Proyektor Trauma. 2008.
c. Perlukaan yang Sound system Advanced Trauma
diakibatkan oleh trauma Vidio Life Suport for
d. Luka yang terjadi pada kecelakaan Doctor (ATLS)
pasien trauma yang perlu Skenario kasus Chicago
diwaspada.
Set alat trauma
muskuloskeletal National
2. Melakukan 2. Penatalaksanaan pasien Association of
Balut
penatalaksanaan pasien dengan trauma kepala dan Emergency Medical
cepat/balut
dengan trauma kepala cedera spinal Technicians (U.S):
tekan
dan cedara spinal. American College
Kasa steril
39
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Bantu
a. Pengertian trauma Elastis verban of Surgeons.
kepala dan cedara Spalk/bidai 2020. PHTLS:
spinal. kayu Prehospital Trauma
b. Tanda dan gejala Air splinting
Trauma kepala. Vakum splinting Life
c. Tanda dan gejala Kain mitela Support 9th
cedara spinal. (kain segi tiga) Edition.
d. Pemeriksaan fisik Probandus
Disability kepala: Panduan ANZBA.
termasuk GCS, pupil simulasi Emergency
(reflek cahaya, ukuran, Lembar management of
bentuk), kekuatan otot. observasi Severr Burns 17th
Disability spinal: end 2016, Albany
motorik, sensorik creek, queesland.
e. Penatalaksanaan
pasien. Linda D urden dkk
f. Stabilisasi dan (2018) Critical Care
evakuasi. Nursing: diagnosis
g. Monitoring dan Evaluasi and management,
8th edition,
3. Penatalaksanaan pasien Missouri, Elsevier.
3. Melakukan dengan trauma thorak dan
penatalaksanaan pasien abdomen Ulya, Ikhda dkk.
dengan trauma thorak a. Pengertian trauma (2017). Buku Ajar
dan abdomen. thorak dan abdomen Keperawatan
Gawat Darurat
pada Kasus
40
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Bantu
b. Tanda dan gejala Trauma. Jakarta
trauma thorak Selatan: Salemba
c. Tanda dan gejala Medika
trauma abdomen
d. Pemeriksaan fisik
e. Penatalaksanaan
pasien
f. Stabilisasi dan evakuasi
g. Monitoring dan evaluasi
41
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Bantu
b. Derajat dan luas luka
bakar.
c. Penatalaksanaan luka
bakar.
d. Monitoring dan evaluasi
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
42
Materi : Penatalaksanaan Pasien dengan Gangguan Sirkulasi.
Waktu : 3 JPL (T= 1, P= 2, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan
sirkulasi.
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan
gangguan Sirkulasi. 1. Gangguan sirkulasi Ceramah Bahan tayang Advanced Trauma
a. Anatomi dan fisiologis Tanya Modul BTCLS Life Support 10
jantung, pembuluh darah dan jawab Alat tulis edition, American
darah Simulasi Laptop College of Surgeons
b. Definisi syok Proyektor Committee on
c. Patofisiologi syok Whiteboard Trauma, 2018.
d. Tahapan syok Spidol
e. Jenis-jenis syok Il Joon Suh, Essential
Sound system
2. Melakukan penilaian of Shock
Kassa
awal syok haemoragic 2. Penilaian awal syok Management, A
haemoragic Plester
scenario-based
a. Pengertian syok hemoragic Verban gulung
approach, Springer,
b. Tanda dan gejala syok Cairan infus 2018.
haemoragic (RL, Asering,
c. Pengkajian syok NaCL 0,9%).
Colwell et al., 2021.
haemoragic. Cairan Koloid
Initial management of
d. Kelas syok haemoragic Panduan
moderate to severe
simulasi
haemorrhage in the
43
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Bantu
e. Kebutuhan Cairan dan Lembar adult trauma patient.
transfusi darah observasi https://www.uptodate
f. Pemeriksaan darah, .com/contents/initial-
golongan darah, rhesus. management-of-
moderate-to-severe-
3. Melakukan 3. Penatalaksanaan gangguan hemorrhage-in-the-
penatalaksanaan sirkulasi.
adult-trauma-patient
gangguan sirkulasi. a. Penatalaksanaan awal
b. Menghentikan perdarahan
c. Resusitasi cairan NICE. 2017.
d. Pencegahan hipotermi. Intravenous fluid
e. Monitoring dan evaluasi therapy in adults in
hospital.
https://www.nice.org.
uk/guidance/cg174
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
44
Materi : Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler
Waktu : 7 JPL (T= 3, P= 4, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler.
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
Breen, C. J., Kelly,
1. Menjelaskan dasar- dasar 1. Dasar-dasar EKG Ceramah Bahan G. P., & Kernohan,
EKG a. Sistem listrik jantung tanya tayang W. G. (2019). ECG
b. Anatomi jantung jawab Modul interpretation skill
c. Grafik EKG Simulasi BTCLS acquisition: A
Contoh review of learning,
2. Menjelaskan langkah- 2. Langkah- langkah interpretasi Hasil teaching and
langkah interpretasi EKG EKG rekaman assessment. Journal
EKG of
3. Mengidentifikasi 3. Gambaran EKG Komputer electrocardiology.
gambaran EKG normal a. Gambaran EKG normal Proyektor
dan aritmia (Disritmia) b. DIsritmia dari SA Nodal dan Whiteboard Ismail, I.,
ventrikel Spidol Purnamawati, D.,
c. Disritmia (aritmia) lethal Sound Jumaiyah, W., &
system
45
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Bantu
4. Mengidentifikasi 4. Gambaran EKG pada pasien Video Rayasari, F.
gambaran EKG pada SKA penggunaan (2021).
pasien SKA defibrillator
AED trainer Peningkatan
5. Menjelaskan penggunaan 5. Penggunaan defibrilator Panduan Kemampuan
defibrilator simulasi Perawat dalam
Lembar Interpretasi EKG
6. Melakukan 6. Penatalaksanaan observasi Normal dan
penatalaksanaan kegawatdaruratan Aritmia dengan
kegawatdaruratan kardiovaskuler pada pasien Metode Angka
kardiovaskuler pada SKA di IGD “3”. Jurnal
pasien SKA di IGD a. Pengertian SKA Keperawatan
b. Tanda dan gejala SKA Silampari, 4(2),
c. Pemeriksaan SKA 405-414.
d. Tata laksana pasien SKA
Hampton, J. R., &
Hampton, J.
(2019). The ECG
made easy e- book.
Elsevier Health
Sciences.
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
46
Materi : Evakuasi dan Transportasi
Waktu : 5 JPL (T= 1, P= 4, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan evakuasi dan transportasi.
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep 1. Konsep mekanik tubuh Ceramah Bahan Tayang Advanced Trauma
mekanik tubuh. a. Pengertian mekanik Tanya Jawab Modul BTCLS Life Support 10
tubuh. Simulasi Laptop/Komputer edition, American
b. Prinsip dasar LCD Proyektor College of Surgeons
pencegahan cedera Pointer Committee on
Screen Trauma, 2018.
2. Menjelaskan indikasi 2. Indikasi ekstrikasi dan Sound system
ekstrikasi dan transportasi. National
Selimut
transportasi. Association of
Neck collar
Emergency Medical
Helm
3. Melakukan pemindahan 3. Teknik pemindahan dan Technicians (U.S):
Head immobilizer
dan pengangkatan pasien pengangkatan pasien American College
dengan tekhnik yang a. Pemindahan darurat LSB
of Surgeons.
benar. b. Pemindahan non darurat KED
Body Splint
47
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Alat Referensi
Pokok Bantu
Strapping 2020. PHTLS:
4. Melepaskan helm pada 4. Teknik melepaskan helm dan Scoope stretcher Prehospital
pasien trauma. sabuk pengaman pada pasien Probandus Trauma Life
trauma. Panduan Support 9th
simulasi Edition.
5. Melakukan evakuasi 5. Evakuasi pasien Lembar
pasien. a. Ekstrikasi (manual dan observasi
alat)
b. Evakuasi (dengan alat
dan transportrasi)
Keterangan:
1). T: Teori @ 45 menit 2). P : Penugasan /parktik laboratorium @ 45 menit
3). PL : Praktik klinik/ Observasi Lapangan @ 60 menit
48
Materi : Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Commitment/ BLC)
Waktu : 2 JPL (T= 2, P= 0, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Referensi
Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini peserta dapat:
1. Mengenal sesama peserta, 1. Proses perkenalan sesama peserta, Games Papan dan Lembaga
pelatihan dan pelatihan dan penyelenggara Diskusi kertas Administrasi
penyelenggara. kelompok flipchart Negara, 2003,
2. Proses pencairan (ice breaking) di Spidol Building learning
2. Melakukan pencairan (ice antara peserta. Alat bantu Commitment,
breaking) diantara games Jakarta.
peserta.
3. Harapan, kekhawatiran dan Pusdiklat SDM
3. Mengidentifikasi harapan, komitmen terhadap proses selama Kesehatan, 2007,
kekhawatiran dan pelatihan. Moddul TPPK,
komitmen terhadap proses Jakarta.
selama pelatihan.
49
Materi : Anti Korupsi
Waktu : 2 JPL (T=2 jpl; P= jpl; PL=0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami anti korupsi
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Referensi
Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan Konsep
Korupsi 1. Konsep korupsi Curah Modul Undang-undang
a. Definisi korupsi pendapat Bahan Nomor 20 Tahun
2001 tentang
b. Ciri-ciri korupsi Ceramah tayang
Perubahan Atas
c. Bentuk/jenis korupsi Tanya Komputer
Undang-undang
jawab Flipchart
d. Tingkatan korupsi Nomor 31 Tahun
Latihan
e. Faktor penyebab korupsi Spidol 1999 tentang
2. Menjelaskan Konsep kasus Pemberantasan
f. Dasar hukum tentang korupsi Pemutaran Latihan
Anti Korupsi Tindak Pidana
film kasus
Korupsi
2. Konsep anti korupsi Film
a. Definisi anti korupsi Instruksi Presiden
3. Menjelaskan Upaya b. Nilai-nilai anti korupsi Nomor 1 Tahun
Pencegahan Korupsi c. Prinsip-prinsip anti korupsi 2013
dan Pemberantasan
Korupsi 3. Upaya pencegahan korupsi dan
pemberantasan korupsi
50
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Media dan Referensi
Pokok Alat Bantu
a. Upaya pencegahan korupsi Keputusan Menteri
b. Upaya pemberantasan Kesehatan Nomor
korupsi 232/MENKES/S
c. Strategi komunikasi K/VI/2013 tentang
Pemberatasan Korupsi (PK) Strategi
Komunikasi
4. Menjelaskan Tata Cara 4. Tata cara pelaporan dugaan Pekerjaan dan
Pelaporan Dugaan pelanggaran tindak pidana Budaya Anti
Pelanggaran Tindak Pidana korupsi Korupsi
Korupsi a. Laporan
b. Penyelesaian hasil
penanganan pengaduan
masyarakat
c. Pengaduan
d. Tatacara penyampaian
e. Tim pengadaan pengaduan
masyarakat terpadu di
lingkungan Kemenkes.
f. Pencatatan pengaduan
51
BAB VI
EVALUASI
Tujuan evaluasi /penilaian peserta adalah untuk melihat sejauh mana kemampuan tingkat
peserta untuk menerima pengetahuan, ketrampilan dalam pelatihan BTCLS bagi perawat.
Berikut jenis evaluasi yang dilakukan.
C. EVALUASI PENYELENGGARA
Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan dilakukan untuk mengetahui ketercapaian
keberhasilan pelaksanaan pelatihan dan mutu pelatihan yang dilaksanakan untuk
menghasilkan peserta yang kompeten. Hasil evaluasi tersebut sebagai nilai efektifitas
pelatihan dan memperbaiki pelaksanaan pelatihan berikutnya.
BAB VII
SERTIFIKAT
Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran minimal 95% akan diberikan
sertifikat kehadiran dan keahlian pelatihan BTCLS bagi perawat yang dikeluarkan oleh
penyelenggara pelatihan. Sertifikat kehadiran ditanda tangani oleh DPW PPNI bersama
penyelenggara pelatihan, sedangkan keahlian ditandatangani oleh Ketua Umum DPP PPNI
Bersama dengan badan kelengkapan PPNI (Ikatan dan atau Himpunan Pusat) atau Badan Diklat
DPP PPNI.
Sertifikat yang dikeluarkan dari DPP PPNI sesuai dengan ketentuan PKB terdiri dari:
1. Sertifikat Kehadiran (Certificate of Competence)
Sertifikat kehadiran diberikan kepada peserta yang telah mengikuti kegiatan ilmiah
secara penuh sesuai jadwal kegiatan (100%) baik secara online maupun offline. Bagi
peserta yang tidak hadir atay tidak mengikuti acara sampai selesai tidak mendapatkan
sertifikat. Sertifikat diberikan penyelenggara kegiatan pada akhir acara. Sertifikat
teregister serta ditandatangani ketua DPW dan ketua penyelenggara.
Sertifikat keahlian teregister dan ditandatangani Ketua Umum DPP PPNI Bersama
Pengurus Pusar Ikatan/ Himpunan Badan Diklat DPP PPNI setelah dilakukan evaluasi
(assesmen/ uji) sesuai standar Kurikulum Ikatan/ Himpunan. Penulisan nama keahlian
dalam sertifikat bukan sebutan gelar.
Besaran SKP yang diberikan berdasarkan jumlah jam efektif dari pelatihan yang dilakukan
dalam struktur kurikulum yaitu 57 JPL setara dengan 43 jam adalah 3 SKP. Besaran 3 SKP
dalam PKB3 DPP PPNI disetarakan menjadi 1 (satu) Angka kredit yang diakui oleh Kepala
Pusdiklat Aparatur an. Menteri Kesehatan.
Apabila tidak memenuhi ketentuan tersebut maka peserta hanya akan mendapatkan surat
keterangan telah mengikuti pelatihan yang ditandatangani oleh ketua panitia penyelenggara.