Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS JATIBARANG


Jln. Raya Bulak Kecamatan Jatibarang Kode Pos 45273

Telp (0234) 351284 e-mail puskesmasjatibarang32@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PELATIHAN PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT
“ Basic Trauma and Cardiac Life Support ”
Bagi Perawat

A. Dasar pemikiran
Cedera bahkan Kematian dapat terjadi kapan saja, dimana saja,
dan dapat dialami oleh siapa saja. Bencana nasional seperti gempa
bumi di Lombok merupakan contoh bagaimana musibah tak dapat kita
hindari, sehebat apapun upaya kita untuk menghadapinya. Upaya
rasional yang efektif adalah meminimalkan dampak yang mungkin
timbul akibat bencana/cedera. Kematian memang milik Tuhan Yang
Maha Esa, akan tetapi kematian karena sumbatan jalan napas,
gangguan ventilasi paru, dan perdarahan, seharusnya dapat kita
cegah.
Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) menjadi
solusi terpilih terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan
kriteria “gawat darurat” . Pusponegoro (2005) menyatakan bahwa
suatu sistem yang baik akan tercermin dari waktu tanggap (Respon
Time) sesaat setelah cedera terjadi. Keberhasilan pertolongan
terhadap penderita gawat darurat itu tergantung kepada :

 Kecepatan ditemukannya penderita


 Kecepatan meminta bantuan pertolongan

 Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan

Melihat ketiga faktor tersebut dapat dimengerti bahwa pertolongan


pertama di tempat kejadian ( On The Spot ) sebaiknya dilakukan oleh
penolong yang memahami prinsip resusitasi dan stabilisasi, ekstrikasi
dan evakuasi, serta cara transportasi penderita dengan benar.

Kedudukan tenaga kesehatan di dalam SPGDT memiliki posisi


sangat strategis. Kondisi penderita yang membutuhkan jalan napas
yang bersih, ventilasi paru adequat, dan terhindar dari perdarahan
lanjut serta terlindungi dari kecacatan menjadi poin penting bahwa
seorang penolong pertama harus mempunyai dasar keilmuan yang
memadai tentang keterampilan Penanggulangan Penderita Gawat
Darurat (PPGD). Kurikulum Program Pendidikan Ners atau Bidan yang
sekarang diterapkan, juga dapat memudahkan mereka jika mengikuti
pelatihan mengenai PPGD.
Adalah Yayasan Ambulan Gawat Darurat (YAGD) 118 Jakarta
diresmikan tahun 1992 dengan akta notaris meskipun 26 tahun
sebelumnya telah berkiprah dalam pelayanan bagi korban kecelakaan
lalu lintas di Jakarta. Yayasan ini berada dalam pembinaan Ikatan Ahli
Bedah Indonesia (IKABI) yang dalam perkembangan organisasi
selanjutnya menjadi sentral pendidikan dan pelatihan
kegawatdaruratan di Indonesia. Terwujudnya ”safe community” adalah
komitmen lembaga dengan menyebarkan dan menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan gawat darurat untuk masyarakat umum, public
officer, dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya. Pelatihan
”Basic Trauma and Cardiac Life Support ” (BTCLS) merupakan
salah satu bentuk kurikulum pelatihan berstandar nasional bagi tenaga
kesehatan yang mengenai teknik bantuan pertolongan untuk
penderita gawat darurat.
UPTD Puskesmas Jatibarang merupakan wadah bagi setiap
individu perawat yang memiliki jiwa pendidik, mempunyai misi dan
komitmen untuk selalu terlibat dalam upaya-upaya untuk
meningkatkan kemampuan anggota komunitasnya. Pendidikan dan
pelatihan yang bersertifikat menjadi agenda tetap puskesmas sebagai
bentuk kontribusi lembaga kami bagi kemajuan profesi keperawatan.
Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat ini dilaksanakan
sebagai wujud nyata tujuan tersebut.

B. Tujuan Pelatihan

Tujuan Umum :
Menyelenggarakan pelatihan dalam kegawatdaruratan secara
profesional dengan mengedepankan aspek legalitas dan nilai jual
dalam rangka menciptakan lulusan pelatihan yang kompeten

Tujuan Khusus :
Tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan pelatihan BTCLS
adalah peserta didik diharapkan mampu :
1. Menganalisa kebutuhan organisasi SPGDT dalam pelayanan gawat
darurat sehari-hari dan pelayanan gawat darurat dalam bencana di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Jatibarang.
2. Mempraktekkan keterampilan dalam mengidentifikasi kebutuhan
penderita gawat darurat secara cepat, tepat dan akurat (initial
assessment)
3. Mempraktekkan keterampilan dalam mengupayakan jalan napas
yang bersih sekaligus memproteksi terhadap spinal (Airway
Management)
4. Mempraktekkan keterampilan dalam mengupayakan ventilasi paru
dan perfusi jaringan yang adequat (Breathing and Ventilatory
Management)
5. Mempraktekkan keterampilan dalam mengatasi syok dan
mengontrol perdarahan (Circulatory Management)
6. Mempraktekkan keterampilan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life
Support-Cardiopulmonal Rescucitation)
7. Mempraktekan keterampilan dasar gawat darurat bagi penderita
yang mengalami trauma/injury/cedera
8. Mempraktekan keterampilan dasar gawat darurat jantung : EKG dan
Cardio Shock
9. Mempraktekkan keterampilan pemasangan balutan dan pembidaian
10. Mempraktekkan keterampilan ekstrikasi, evakuasi dan
tranportasi dengan teknik yang benar

C. Sasaran
Sasaran pelatihan PPGD ini adalah Perawat Yang belum
mempunyai setifikat pelatihan BTCLS

D. Materi Program Pelatihan


Program Pelatihan PPGD diselenggarakan dengan berdasarkan
kerangka Basic Trauma dan Basic Cardiac Life Support (BTLS &
BCLS). Materi Pelatihan meliputi pokok bahasan di bawah ini :
1. Persfektif keperawatan Gawat Darurat
2. Organisasi PPGD : SPGDT/harian & SPGDB/bencana
3. Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support)
4. Penilaian Awal dan Resusitasi (Initial Assesment)
5. Airway and Breathing Management
6. Syok Management
7. Keracunan/intoksikasi
8. Biomekanik Trauma
9. Trauma Kepala dan Spinal
10. Trauma Thorak dan Abdomen
11. Luka, perdarahan dan Fraktur
12. Penanganan Luka bakar
13. Triage Skenario
14. Pengenalan dan Penatalaksanaan Dasar Gawat Darurat Jantung :
EKG Normal, aritmia yang mengancam jiwa
15. Extrikasi, evakuasi dan Transportasi Penderita gawat darurat

E. Metoda Pelatihan
Proses belajar interaktif dengan ceramah, simulasi dan
demontrasi. Diskusi dilakukan untuk membahas suatu kasus gawat
darurat. Bahan materi pelatihan dibagikan ke semua peserta minimal
1 (satu) minggu sebelum pelatihan dilaksanakan.

F. Pelaksana Pelatihan
Kegiatan pelatihan diselenggarakan secara penuh oleh tim dari
Yayasan Ambulan Gawat Darurat (YAGD) 118 Jakarta yang dibina oleh
Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) Jakarta. Nara Sumber utama
adalah 4-5 orang instruktur yang terdiri dari ;
1. Dokter ahli bedah bersertifikat ATLS (Advance Trauma Life Support)
2. Dokter ahli jantung bersertifikat ACLS(Advance Cardiac Life Support)
3. Perawat AGD 118

G. Waktu dan Tempat Pelatihan


Pelatihan dilaksanakan 5 (lima) hari dimulai pukul 8.00 sampai
16.00 setiap harinya. Tempat pelatihan ditentukan oleh panitia lokal
dengan tempat sesuai standarisasi dari pengyelenggaraan pelatihan
BTCLS.

H. Biaya Dan Fasilitas pelatihan


Anggaran penyelenggaraan pelatihan dibebankan pada peserta
dengan biaya sebesar Rp. 2.500.000. (Dua Juta Lima Ratus Ribu
Rupiah) perpeserta untuk tempat di Cirebon. Biaya tersebut
dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran pelatihan
yang terdiri dari : Akomodasi nara sumber, akomodasi peserta, dan
sewa tempat.
Fasilitas yang didapatkan peserta pelatihan dengan biaya tersebut di
atas :
1. Buku Paket Panduan Pelatihan
2. Sertifikat pelatihan bernilai 2 SKS akreditasi PPNI Pusat
3. Alat tulis ( Bolpoint + Blocknote)
4. Tas pelatihan
5. Makan 1 kali dan snack 2 kali setiap harinya

*) Point no 1 s.d. 4 disiapkan oleh fihak YAGD 118. Sedangkan fasilitas


yang harus disiapkan oleh panitia pelaksana lokal :
1. Ruang kuliah 1 lokal + autostabilizer + audio kit
2. Ruang skill station berukuran min. 3 m X 4 m + 1 buah Meja ( 3 lokal
)
3. Relawan 3 orang untuk menjadi pasien simulasi ujian praktek di hari
kelima
4. Blangkar/tandu 1 unit (dapat diganti dengan meja panjang)
5. Akomodasi nara sumber (makan dan penginapan)

I. Evaluasi Pelatihan dan Tindak Lanjut


Evaluasi penyelenggaraan pelatihan meliputi :
1. Evaluasi tertulis bagi peserta dengan pretest dan postest
2. Ujian praktek laboratorium
3. Sertifikasi diberikan jika kehadiran peserta 100 % dan dinyatakan
lulus berdasarkan penilaian secara obyektif merujuk pada
kompetensi yang harus dicapai peserta pelatihan
4. Evaluasi penyelenggaraan pelatihan
5. Pembinaan berkelanjutan bagi alumni pelatihan

I. Penutup
Demikian kerangka acuan pelatihan Penanggulangan Penderita
Gawat darurat (PPGD) : BTCLS ini dibuat untuk diketahui serta
dijadikan pedoman dalam penyelenggaraannya.

Jatibarang, 08 Januari 2018


Panitia Pelatihan BTCLS

Mengetahui dan menyetujui Koordinator Perawat


Kepala UPTD Puskesmas
Jatibarang

RUHAETIN S.Kep
dr. NDARU TAKARYANTO NIP. 19800528 200801 2 005
NIP. 19680503 200212 1 007

PELATIHAN PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT


“ Basic Trauma and Cardiac Life Support ”
Bagi Perawat
Di UPTD Puskesmas Jatibarang Tahun 2016
Bapak Andi Sekjen PPNI pembukaan pelatihan BTCLS di UPTD Puskesmas Jatibarang

Peserta Pelatihan BTCLS di UPTD Puskesmas Jatibarang

Anda mungkin juga menyukai