Anda di halaman 1dari 7

IFAS DAN EFAS

SECARA KUALITATIF

STRENGTH WEAKNESS

1. SDM di perkesmas 1. Adanya 1 orang


memiliki latar belakang penanggung jawab
pendidikan akademi perkesmas untuk semua
keperawatan sebanyak program perkesmas
1 orang 2. Masih adanya perawat
2. Informasi kesehatan yang belum memiliki
masyarakat didapat dari pelatihan perkesmas
bidan desa, kader dan 3. Tidak adanya nursing
pemegang program center dan perawat desa
lansia binaan
3. Adanya pelayanan 4. Terdapat buku visum
INTERNAL perkesmas di desa 5. Tidak dilaksanakan
pasirhalang rapat PHN setiap tahun
4. Adanya dana BOK 6. Dana tidak mencukupi
sebesar Rp kebutuhan kegiatan
7. Ruangan perkesmas
50.000,-/KK
5. Adanya asuhan masih bergabung
keperawatan terhadap dengan ruangan paru-
pasien rawat jalan paru
6. Adanya pemantauan 8. Tidak terdapat formulir
keteraturan berobat pengkajian, CP, Family
7. Adnya POA yang dapat folder
digunakan sebagai 9. Adanya 1 set PHN kit
usulan kegiatan untuk 4 desa
8. Terdapat 1 set PHN kit

EKSTERNAL OPPORTUNITIES TREATH

1. Puskesmas cisarua 1. Terdapat SDM di


dipakai sebagai lahan puskesmas lain yang
praktek bagi mahasiswa lebih memadai
profesi ners pengetahuan
keperawatan 2. Pasien yang merasa
2. Adanya kebijakan lebih paham dengan
puskesmas memberikan penyakitnya sehingga
kesempatan bagi memilih untuk membeli
perawat untuk obat bebas
meningkatkan 3. Pasien tidak pernah
pendidikan control karena merasa
3. Masih adanya subsidi sudah lebih mengetahui
pemerintah untuk obatnya
pembiayaan miskin 4. Pasien menolak petugas
4. Adanya kerjasama kesehatan yang datang
antar program tanpa membawa obat
5. Adanya bantuan 5. Subsidi pemerintah
pengadaan fasilitas dari daerah semakin
pemerintah pusat, berkurang untuk
misalnya dari kegiatan luar gedung
kementrian kesehatan 6. Banyak kegiatan yang
6. Pengembangan fasilitas belum disetujui
7. Sarana dan prasarana 7. Pengadaan sarana dan
kesehatan yang prasarana yang
menunjang pelayanan memerlukan waktu
kesehatan yang panjang dalam
proses watu
pemintaanya
8. Adanya tuntutan dari
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
yang lebih professional
9. kerusakan sarana dan
prasarana

STRATEGI KUALITATIF
S-O
1. Gunakan SDM di perkesmas yang memiliki latar belakang pendidikan D3,
dengan cara memanfaatkan lahan praktek bagi mahasiswa profesi ners
keperawatan
2. Gunakan informasi kesehatan masyarakat dari bidan desa, kader dan pemegang
program lansia dengan cara memanfaatkan kerjasama antar program
3. Gunaan dana BOK sebesar Rp 50.000,-/KK, dengan cara memanfaatkan masih
adanya subsidi pemerintah untuk pembiayaan miskin
4. Gunakan asuhan keperawatan terhadap pasien rawat jalan dengan cara
memanfaatkan Sarana dan prasarana kesehatan yang menunjang pelayanan
kesehatan
5. Gunakan pemantauan keteraturan berobat, dengan cara memanfaatkan
kerjasama antar program
6. Gunakan POA yang dapat digunakan sebagai usulan kegiatan, dengan cara
memanfaatkan subsidi pemerintah
7. Gunakan 1 set PHN kit dengan cara memanfaatkan pengembangan fasilitas

S-T
1. Gunakan SDM di perkesmas yang memiliki latar belakang pendidikan D3
untuk menghindarkan SDM di puskesmas lain yang lebih memadai
pengetahuan
2. Gunakan pelayanan perkesmas di desa pasirhalang, untuk menghindarkan
Pasien yang merasa lebih paham dengan penyakitnya sehingga memilih untuk
membeli obat bebas
3. Gunakan Pasien tidak pernah control karena merasa sudah lebih mengetahui
obatnya untuk menghindarkan pasien yang tidak pernah control karena merasa
sudah lebih mengetahui obatnya

O-W
1. Manfaatkan puskesmas cisarua dipakai sebagai lahan praktek bagi mahasiswa
profesi ners keperawatan untuk meminimalkan penanggung jawab perkesmas
untuk semua program perkesmas
2. Memanfaatkan kebijakan puskesmas memberikan kesempatan bagi perawat
untuk meningkatkan pendidikan untuk meminimalkan perawat yang belum
memiliki pelatihan perkesmas

W-T
1. Minimalkan penanggung jawab perkesmas untuk semua program perkesmas,
untuk menghindarkan SDM di puskesmas lain yang lebih
2. Minimalkan perawat yang belum memiliki pelatihan perkesmas, untuk
menghindarkan SDM di puskesmas lain yang lebih
3. Minimalkan tidak adanya nursing center dan perawat desa binaan,
untukmenghindarkan pasien/keluarga yang merasa lebih paham dengan
penyakitnya sehingga memilih untuk membeli obat bebas
4. Minimalkan 1 set PHN kit untuk 4 desa, untuk menghindarkan kerusakan
sarana dan prasarana

SECARA KUANTITATIF
STRENGT BOBOT NILAI TOTAL
1. SDM di perkesmas memiliki latar 0.1 4 0.4
belakang pendidikan akademi
keperawatan sebanyak 1 orang
2. Informasi kesehatan masyarakat 0.05 3 0.15
didapat dari bidan desa, kader dan
pemegang program lansia
3. Adanya pelayanan perkesmas di desa 0.05 3 0.15
pasirhalang
4. Adanya dana BOK sebesar Rp
0.05 1 0.05
50.000,-/KK
5. Adanya asuhan keperawatan terhadap
0.05 1 0.05
pasien rawat jalan
6. Adanya pemantauan keteraturan
berobat 0.05 1 0.05
7. Adnya POA yang dapat digunakan
sebagai usulan kegiatan 0.05 3 0.15
8. Terdapat 1 set PHN kit
0.05 4 0.20
TOTAL (C) 1.8
WEAKNESS BOBOT NILAI TOTAL
1. Adanya 1 orang penanggung jawab 0.1 4 0.4
perkesmas untuk semua program
perkesmas
2. Masih adanya perawat yang belum 0.05 4 0.20
memiliki pelatihan perkesmas
3. Tidak adanya nursing center dan 0.1 4 0.4
perawat desa binaan
4. Terdapat buku visum
0.05 2 0.10
5. Tidak dilaksanakan rapat PHN setiap
0.05 3 0.15
tahun
6. Dana tidak mencukupi kebutuhan
kegiatan 0.05 1 0.05
7. Ruangan perkesmas masih bergabung
dengan ruangan paru-paru 0.025 3 0.075
8. Tidak terdapat formulir pengkajian, CP,
Family folder 0.025 2 0.05
9. Adanya 1 set PHN kit untuk 4 desa
0.1 4 0.4
TOTAL (D) 1.8
KET :
SW = C D = 1.2-1.8 = -0.6
OPPORTUNITIES BOBOT NILAI TOTAL
1. Puskesmas cisarua dipakai sebagai 0.6 4 2.4
lahan praktek bagi mahasiswa profesi
ners keperawatan
2. Adanya kebijakan puskesmas 0.03 4 0.12
memberikan kesempatan bagi perawat
untuk meningkatkan pendidikan
3. Masih adanya subsidi pemerintah untuk 0.03 3 0.09
pembiayaan miskin
4. Adanya kerjasama antar program
0.025 2 0.05
5. Adanya bantuan pengadaan fasilitas
0.025 3 0.075
dari pemerintah pusat, misalnya dari
kementrian kesehatan
6. Pengembangan fasilitas
7. Sarana dan prasarana kesehatan yang 0.025 3 0.075
menunjang pelayanan kesehatan 0.025 1 0.015

TOTAL 2.8
TREATH BOBOT NILAI TOTAL
1. Terdapat SDM di puskesmas lain yang 0.06 4 0.24
lebih memadai pengetahuan
2. Pasien yang merasa lebih paham 0.03 4 0.12
dengan penyakitnya sehingga memilih
untuk membeli obat bebas
3. Pasien tidak pernah control karena 0.25 3 0.075
merasa sudah lebih mengetahui obatnya
4. Pasien menolak petugas kesehatan yang
0.015 2 0.03
datang tanpa membawa obat
5. Subsidi pemerintah daerah semakin
0.015 2 0.03
berkurang untuk kegiatan luar gedung
6. Banyak kegiatan yang belum disetujui
7. Pengadaan sarana dan prasarana yang 0.03 1 0.03
memerlukan waktu yang panjang dalam 0.02 3 0.06
proses watu pemintaanya
8. Adanya tuntutan dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang lebih 0.02 1 0.02
professional
9. kerusakan sarana dan prasarana
0.03 2 0.06
TOTAL 0.6
KET :
OT = C D = 2.8 0.6 = 2.2

DIAGRAM SWOT

II I
STABILITY EXPENSION
Mendukung strategi rasionalisasi Mendukungg strat ofensif

2.
2

W - S
0.6

III IV
RETRENCHMENT COMBINATION
Mendukung strategi defensif Mendukung strategi diversifikasi
T

Berdasarkan hasil diagram swot strategi didapatkan prioritas pada kuadran ke II


yaitu mendukung strategi rasionalisasi pada Opportunities dan Weakness, maka
usulan pengembangan yang diupayakan sebagai berikut :
1. Manfaatkan puskesmas cisarua dipakai sebagai lahan praktek bagi mahasiswa
profesi ners keperawatan untuk meminimalkan penanggung jawab perkesmas
untuk semua program perkesmas
Membuat mapping tempat praktek mahasiswa
Mengumpulkan askep keluarga dari mahasiswa praktek
Melakukan bimbingan secara intensif dari petugas puskesmas terhadap
mahasiswa praktek agar dapat membantu jalannya program puskesmas
Mahasiswa praktek melakukan kunjungan rumah didampingi oleh
petugas perkesmas

2. Memanfaatkan kebijakan puskesmas memberikan kesempatan bagi perawat


untuk meningkatkan pendidikan untuk meminimalkan perawat yang belum
memiliki pelatihan perkesmas
Mengatur jadwal tugas belajar puskesmas untuk melanjutkan pendidikan
Mengatur jadwal pelatihan untuk mengikuti pelatihan perkesmas

Anda mungkin juga menyukai