Life Support
(ACLS)
For Nurse
PROPOSED TO
PRO EMERGENCY | Nirwana Golden Park Blok C 5-7, Jl.Kol. Edy Yoso Martadipura,, Cibinong, Bogor, Jawa
Barat 16915 Telp/Fax : 87925479 / 082112395000. Emergency Call 082112395000 / 021-87903956
Latar Belakang
Henti Jantung (Cardiac arrest) tidak bisa lepas dari penyakit jantung dan pembuluh
darah, karena penyebab tersering dari cardiac arrest adalah penyakit jantung
koroner. Setiap tahun terdapat kurang lebih 295.000 kasus cardiac arrest yang
ditangani baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit di Unites States (American
Heart Association, 2012). WHO (2008) menerangkan bahwa penyakit jantung,
bersama-sama dengan penyakit infeksi dan kanker masih tetap mendominasi
peringkat teratas penyebab utama kematian di dunia. Serangan jantung dan problem
seputarnya masih menjadi pembunuh nomor satu dengan angka 2% kematian global
setiap tahun.
Di Indonesia, data yang dikeluarkan oleh Badan Litbang Kemenkes tahun 2013,
menyatakan bahwa yang di diagnosis dokter, prevalensi penyakit jantung koroner di
Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang,
sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar
2.650.340 orang.
Cardiac arrest adalah berhentinya fungsi jantung secara tiba-tiba pada seseorang
yang telah atau belum diketahui menderita penyakit jantung. Waktu dan kejadiannya
tidak terduga, yakni segera setelah timbul keluhan (American Heart Association,
2010). Kematian otak dan kematian permanen terjadi dalam jangka waktu 8 sampai
10 menit setelah seseorang mengalami cardiac arrest. Cardiac arrest dapat
dipulihkan jika tertangani segera dengan melakukan CardioPulmonary Resusitation
(CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan defibrilasi untuk mengembalikan
denyut jantung normal. Kesempatan pasien untuk bisa bertahan hidup berkurang 7
sampai 10 persen pada tiap menit yang berjalan tanpa CPR dan defibrilasi (American
Heart Assosiacion, 2010). Berdasarkan hasil penelitian dari American Heart
Association didapatkan data bahwa 64% pasien dengan cardiac arrest yang
mendapatkan penanganan segera dapat bertahan hidup tanpa kerusakan otak.
Inti dari penangan cardiac arrest adalah kemampuan untuk bisa mendeteksi dan
bereaksi secara cepat dan benar untuk sesegera mungkin mengembalikan denyut
jantung ke kondisi normal untuk mencegah terjadinya kematian otak dan kematian
permanen.
Dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan dipelajari dalam pelatihan ini,
peserta diharapkan bisa menyelamatkan nyawa pasien yang mengalami henti jantung
dan atau kegawatdaruratan kardiovaskuler. Peserta akan mempelajari keterampilan
CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) untuk korban semua usia dan akan berlatih
CPR dalam sebuah grup. Peserta akan belajar bagaimana menggunakan Alat
Defibrilasi Eksternal otomatis (Automated external defibrillator) dan bagaimana
mengeluarkan sumbatan total pada korban. Keterampilan yang akan dipelajari dapat
mengenali kegawat daruratan henti jantung tiba-tiba dan mengetahui bagaimana
merespon korban tersebut serta melakukan tindakan lebih lanjut. Tindakan lebih lanjut
tersebut diantaranya adalah penanganan pasien dengan aritmia yang mengancam
nyawa, mengenali dan melakukan pengelolaan sebelum adanya serangan jantung
yang kemungkinan akan menjadi henti jantung. Peserta akan berlatih untuk
melakukan tindakan dalam sebuah tim, menjadi seorang leader, bekerjasama dalam
tim dalam melakukan resusitasi.
Tujuan
Tujuan dari kursus ACLS for Nurse ini adalah untuk meningkatkan keberhasilan
dalam menolong korban dengan henti jantung atau kegawat daruratan jantung melalui
kerjasama tim dalam melakukan resusitasi (Team Dynamic). Setelah menyelesaikan
kursus ini peserta diharapkan mampu untuk :
1. Menginisiasi Rantai Penyelamatan (Chain of Survival)
2. Melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) berkualitas tinggi untuk korban dewasa,
anak, dan bayi.
3. Mampu melakukan RJP dengan menggunakan Automatic External Defibrilator
(AED).
4. Memberikan bantuan nafas yang tepat baik dengan metode Mouth to Mask
maupun Bag Valve Mask (BVM)
5. Mengenali dan melakukan pengelolaan sebelum adanya serangan jantung yang
kemungkinan akan menjadi henti jantung.
6. Mendemonstrasikan keterampilan dalam memberikan penanganan Basic Life
Support (BLS), termasuk memprioritaskan kompresi dada dan mengintegrasikan
penggunaan AED
7. Mengenali dan menangani gangguan jalan napas dan henti nafas.
8. Mengenali dan menangani henti jantung sampai dengan perawatan paska henti
jantung, penghentian resusitasi atau rujukan.
9. Mengenali dan menangani ACS (Acute Coronaria Syndrom) dengan tahapan
penanganan yang tepat.
10. Mengenali dan menangani awal stroke, dengan tahapan penanganan yang tepat.
11. Mendemonstrasikan komunikasi yang efektif dalam tim resusitasi.
Page 2 of 6
Instruktur
Instruktur pelatihan Advanced Cardiovascular Life Support (ACLS) for Nurse adalah
instruktur yang telah mendapatkan sertifikasi Training of Trainer (TOT) dan
berpengalaman dalam menyampaikan materi ACLS.
Peserta
Peserta pelatihan maksimal 40-orang per kelas, dengan kriteria sebagai berikut :
Mahasiswa Keperawatan tingkat akhir
Perawat
Peserta Sudah mengikuti Pelatihan BTCLS/PPGD/Emergency Nursing dan
Pelatihan EKG
Metode Pelatihan
a. Metode pelatihan ACLS for Nurse terdiri dari ceramah dan tanya jawab serta
praktik
b. Pelatihan terdiri dari 25 % teori dan 75% Praktek.
Materi pelatihan
Pembukaan dan Pengenalan Kursus
Building Learning Commitment
BLS/ CPR untuk dewasa pedoman AHA 2015
Pengelolaan Jalan napas dan Pernapasan
Electrical Therapy
EKG Normal dan Aritmia
Asystole dan PEA
VF/VT tanpa nadi
Tachycardia dengan Nadi (Stabil / Tidak Stabil)
Bradycardia (Stabil / Tidak Stabil)
Penanganan paska henti jantung
Penilaian dan penanganan Stroke
Acute Coronary Syndrome (ACS)
Test Tulis dan Praktek
Page 3 of 6
Syarat dan Ketentuan
1) PENDAFTARAN
a) Informasi mengenai pelatihan dan pendaftaran menghubungi :
PRO EMERGENCY
Nirwana Golden Park Blok C 5-7, Jl. Kol. Edy Yoso Martadipura, Cibinong,
Bogor, Jawa Barat 16915 Telp/Fax: 021-87903956, HP/WA: 082112395000
(marketing).
b) Panitia melakukan pendaftaran/registrasi paling lambat 2 minggu sebelum
waktu pelatihan.
c) Pendaftaran/registrasi dilakukan dengan mengirim surat resmi via email ke
alamat : marketing@proemergency.com CC training@proemergency.com atau
di Fax ke nomor : 021-87925479
2) ADMINISTRASI PESERTA
a) Peserta pelatihan menyerahkan fotocopy ijazah terakhir (1 lembar) dan
fotocopy sertifikat Pelatihan BTCLS/PPGD/Emergency Nursing dan
Pelatihan EKG
b) Bagi peserta mahasiswa menyerahkan surat keterangan sebagai mahasiswa
dari institusi pendidikan yang bersangkutan.
c) Peserta menyerahkan Pasfoto 4x6 dan 3x4 (@ 2 Lembar)
3) PANITIA
a) Panitia menyediakan ruangan tempat pelatihan meliputi sebagai berikut :
1 Ruangan besar kapasitas 50 orang
2 Ruangan kecil kapasitas 12 Orang
White Board/Flip Chart
FootStool/FootStep 3 Buah
Meja praktek 4 Buah
Kursi sesuai dengan Jumlah peserta dan Instruktur
b) Panitia menyediakan akomodasi peserta dan instruktur.
c) Panitia menyerahkan Buku panduan kepada peserta paling lambat 1 minggu
sebelum waktu pelatihan
4) PEMBAYARAN
a) Uang muka pelatihan dibayarkan paling lambat 2 minggu sebelum pelatihan
berlangsung minimal 25% dari total biaya yang harus dibayarkan oleh panitia.
b) Pelunasan biaya paling lambat pada hari terakhir pelatihan.
c) Pembayaran dilakukan melalui transfer ke nomor rekening :
133.000.911.000.8 Bank Mandiri KCP Cibinong An. PT. Pro Emergency.
d) Apabila pelatihan dibatalkan oleh panitia, uang muka pelatihan tidak bisa
dikembalikan
Page 4 of 6
Investasi Biaya
1. BIAYA POKOK
Page 5 of 6
Akhir Kata
Demikian proposal ini dibuat sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan
penyelanggaran pelatihan. Besar harapan kami bisa bekerjasama dengan institusi yang
Bapak/Ibu pimpin. Salam Hangat Selalu.
Page 6 of 6