Anda di halaman 1dari 6

TOR

BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT


(BTCLS)
TRAINING

RS KARTINI KUPANG

1
January 2017

KATA PENGANTAR

Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak mengakibatkan seseorang
atau banyak orang memerlukan penanganan / pertolongan segera dalam arti pertolongan secara
cermat, tepat dan cepat. Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban akan
mati atau cacat / kehilangan anggota tubuhnya seumur hidup. Segala sesuatu bisa berupa
penyakit maupun trauma yang menyebabkan ancaman terhadap fungsi-fungsi vital tubuh antara
lain jalan nafas, fungsi nafas, fungsi sirkulasi dan fungsi otak serta kesadaran.
Untuk menurunkan angka kecacatan dan mortalitas tersebut, tentunya diperlukan
kemampuan atau skill yang nyata dari tenaga kesehatan dalam penanganan kasus trauma dan
kegawatdaruratan jantung tersebut.
Rumah Sakit Kartini (RSK) Kupang saat ini selalu berkomitmen untuk memberikan
pelayanan yang baik dan benar kepada penderita gawat darurat, salah satu bentuk komitmen
adalah dengan memberikan pelatihan-pelatihan baik untuk tenaga intern rumah sakit maupun
bagi tenaga diluar RSK

2
A. LATAR BELAKANG

Salah satu penyebab mortalitas yang tinggi didunia ini disebabkan oleh penyakit jantung.
Selain penyakit jantung dan pembuluh darah, mortalitas tertinggi juga disebabkan oleh
Trauma yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas, bencana alam, konflik sosial,
kriminalitas dan terorisme. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa pada
tahun 2004, sebanyak 17,1 juta jiwa meninggal diakibatkan oleh penyakit jantung dan
pembuluh darah. Dari 17,1 juta jiwa yang meninggal tersebut, 7,2 juta kematian disebabkan
oleh jantung koroner. WHO memprediksikan angka kematian akibat penyakit jantung dan
pembuluh darah tersebut akan meningkat hingga 23,6 juta pada tahun 2030.
Data terbaru yang dikeluarkan World Health Organization (WHO) Menunjukan India
menempati urutan pertama Negara dengan jumlah kematian terbanyak akibat kecelakaan lalu
lintas. Sementara Indonesia menempati urutan ke lima. Namun yang mencengangkan, bahwa
Indonesia justru menempati urutan pertama peningkatan kecelakaan menurut data Global
Status Report on Road Safety yang dikeluarkan oleh WHO. Indonesia dilaporkan mengalami
kenaikan jumlah kecelakaan lalu lintas hingga lebih dari 80%.
Angka kematian global saat ini tercatat mencapai angka 1,24 Juta per tahun.
Diperkirakan angka tersebut akan meningkat hingga tiga kali lipat menjadi 3,6 juta per tahun
pada tahun 2030. Pembunuh global yang paling mengancam dalam berlalu lintas adalah
kendaraan bermotor.
Penyebab tingginya angka kematian dan kecacatan tersebut dikarenakan kurangnya
pengetahuan pada penanganan awal kegawatdaruratan, kurang memadai peralatan, dan sistem
yang belum memadai. Pengetahuan penanganan penanggulangan penderita gawat darurat
memegang porsi besar dalam menentukan keberhaslan dalam memberi pertolongan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan (KEPMENKES) Republik Indonesia
Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
bahwa setiap Perawat Kepala Ruangan (Head Nurse) IGD harus memiliki sertifikasi Basic
Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) dan setiap perawat IGD memiliki sertifikat
Emergency Nursing, maka RS Kartini Kupang bekerjasama dengan Ambulans Gawat Darurat
Dinkes DKI Jakarta 118 mengadakan BTCLS Training.

3
B. TUJUAN PELATIHAN

1. Memberikan informasi tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.


2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia dalam penanganan
penderita gawat darurat.
3. Mampu melakukan Triage, baik perorangan dan ataupun bencana.
4. Mampu melakukan penanganan pada penderita gawat darurat trauma dan kardiovaskular,
dimanapun kita berada, terutama di Rumah Sakit, IGD, ICU, ICCU, Ambulans Gawat
Darurat, Klinik Umum, Puskesmas dan Klinik Perusahaan.
5. Menurunkan angka kecacatan dan kematian penderita yang mengalami
kegawatdaruratan.

C. PESERTA

Perawat dan Bidan yang sudah bekerja.

D. PERSYARATAN KEPESERTAAN

1. Ijasah Terakhir Perawat 2 lembar.


2. Pas Photo 4x6 Background warna merah 2 lembar

E. MATERI PELATIHAN, WAKTU DAN METODE PELATIHAN

Materi Pelatihan
Teori :
1. Emergency Medical System / Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
2. Building Learning Commitment (BLC) / Dinamika Kelompok
3. Poissioning / Penanganan Keracunan
4. Airway and Breathing Management
5. Circulation Management
6. Initial Assessment

4
7. Electrocardiograph (ECG) and Lethal Arytmia
8. Acute Coronary Syndrome
9. Shock Mechanism
10. Mechanism of Injury / Biomekanik Trauma
11. Musculosceletal Trauma
12. Head injury / Trauma Capitis
13. Thoraks and Abdomen Trauma
14. Burning Management / Trauma Thermal
15. Legal Ethic of Nursing
16. Victim Technical Transport and Extrication.
17. Triage Management
18. Integrated Emergency System (by WHO)
Skill Station :
1. Basic Life Support
(Foriegn Body Airway Obstuction and Cardio Pulmonary Resuscitation)
2. Airway and Breathing Management
3. Initial Assessment
4. Electrocardiograph (ECG) and Lethal Arytmia
5. Lethal Arytmia and Electrical Therapy with Megacode Simulation
6. Stop Bleeding and Fracture Stabilization
7. Victim Technical Transport and Extrication

Waktu Dan Metode Pelatihan


1. Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari (27 April – 01 Maret 2017)
2. Waktu pelatihan dari jam 08.00 – 17.30 wita.
3. Lama pelajaran adalah 50 Jam Pelajaran
4. Metode pelatihan melalui Materi kuliah, diskusi dan tanya jawab, praktek dan simulasi.

F. INSTRUKTUR

Instruktur adalah tenaga kesehatan terlatih dan profesional yang telah tersertifikasi dan ahli
dibidangnya, Khususnya tentang kegawatdaruratan trauma dan jantung.

5
Sertifikasi Instruktur
ATLS, ACLS, PHTLS, BTCLS, MFR, FAA, TOT Tekhnik dan Mekanisme Pengajaran, TOT
Tentang Materi Kegawatdaruratan, Basic Cardiac, CSSR, ASSESOR.

Sertifikasi, Akreditasi dan Rekomendasi AGD Dinkes DKI Jakarta 118


1. Telah terakreditasi oleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (BPPSDMK) KEMENKES RI.
2. Telah terakreditasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pusat.
3. Telah terekomendasi World Health Organization (WHO), melalui Surat Keputusan
Office of the WHO Representative of Indonesia Nomor: 1084/INO EHA/VI/2015.
4. Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Manajemen Mutu)

G. BIAYA, FASILITAS & SERTIFIKAT PELATIHAN

Biaya
Biaya per orang Rp 4.000.000 (tidak termasuk akomodasi peserta)
Fasilitas
Modul BTCLS, T-Shirt, Tas, Lunch 1x dan Snack 2x selama 5 hari, ruangan kelas yang
nyaman
Sertifikat
Sertifikat BTCLS dari AGD DINKES DKI 118 Rekomendasi PPNI Pusat 4 SKP
Sertifikat BTCLS dari PPSDM KEMENKES Rekomendasi PPNI Pusat 1 SKP

H. PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat, agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan
pelaksanaan kegawatdaruratan diinstansi yang bapak / ibu pimpin mengingat manfaat
pelatihan tersebut bagi peningkatan mutu layanan kegawatdaruratan awal.

Anda mungkin juga menyukai