Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KAWASAN ASIA TIMUR

(Pendidikan Komunitas Asia)

DISUSUN OLEH

Nadaratun Nazirah A35120006

Fadil A35120011

Niko Aditiya A35120059

Dosen Pengampu : Ir. Purnamaningsih, Ph.D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 3
BAB 1 ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4
1.3 Manfaat.................................................................................................................................. 4
BAB 2 ............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
2.1 Kondisi Geografis Dan Kondisi Demografis ........................................................................ 5
2.2 Nilai Kultural dan Nilai Sosial .............................................................................................. 8
2.3 Perkembangan Pendidikan .................................................................................................... 9
BAB 3 ........................................................................................................................................... 14
PENUTUP..................................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah pendidikan komunitas asia di
universitas Tadulako. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang kawasan asia timur.

Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh sumber dan pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 01 Oktober 2023

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kawasan Asia Timur merupakan suatu kawasan geografis yang unik. Kawasan ini
terletak di jantung dunia dengan penduduk yang luar biasa besarnya. Pada daerah pinggiran
terletak kekuatan ekonomi nasional kelas dunia. Di sepanjang garis pantai semenanjung dan
pulau-pulu lain merupakan wilayah perkembangan ekonomi yang sangat pesat, baik di daerah
perkotaan maupun di pedesaan. Dibagian dalam terdapat deretan-deretan pegunungan tinggi di
dunia dan daerahdaerah gurun yang sangat luas.

Asia timur terletak diantara Rusia di bagian Utaranya dan di Selatan negara-negara Asia
Selatan dan Asia Tenggara. Kawasan Asia Timur ini membentang dari daerah gurun di Asia
Tengah sampai di Kepulauan Jepang dan Taiwan di kawasan tepi Pasifik Barat. Daerah Asia
Timur merupakan kawasan yang terdepan dalam transformasi perkembangan ekonomi. Sehingga
jutaan penduduk berpindah ke kota-kota besar, meninggalkan tanah pertanian dan tempat
tinggalnya di desa mencari pekerjaan di proyek-proyek industry besar di kota. Negara-negara
yang terletak di Asia Timur antara lain, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan,
Mongolia dan Hong Kong

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kondisi geografis dan demografis negara Tiongkok, Jepang, dan Korea
Selatan?
2. Bagaimana nilai kultural dan nilai sosial negara Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan?
3. Bagaimana perkembangan pendidikan negara Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan?

1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui dan memahami kondisi geografis dan demografis negara Tiongkok,
Jepang, dan Korea Selatan
2. Dapat mengetahui dan memahami nilai kultural dan nilai sosial negara Tiongkok, Jepang,
dan Korea Selatan
3. Dapat mengetahui dan memahami perkembangan pendidikan negara Tiongkok, Jepang,
dan Korea Selatan
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Geografis Dan Kondisi Demografis


A. Tiongkok

Republik Rakyat Tiongkok (Hanzi sederhana: 中华人民共和国; Hanzi tradisional: 中華


人民共和國; Pinyin: Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó; harfiah: 'Republik Rakyat Tionghoa',
disingkat RRT) atau secara umum disebut sebagai Tiongkok (di Indonesia) maupun China (di
Dunia) adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur yang beribu kota di Beijing.

Tiongkok memiliki posisi yang sangat strategis jika dibandingkan dengan negara lain.
Lokasinya yang tepat berada di tengah-tengah negara ataupun benua membuat Tiongkok
memiliki perbatasan diikuti dengan akses secara langsung dengan negara tetangga bahkan antar
kawasan benua. Selain itu karakteristik lingkungan di Tiongkok juga beragam, mulai dari
wilayah tropis, gersang padang pasir, hingga bersalju di pegunungan juga dimilikinya. Secara
astronomis Tiongkok berada pada lintang 18o LU – 54o LU dan 73o BT – 135o BT dan
memiliki total luas area mencapai 9,596,960 km2 yang terbagi atas 9,326,410 km2 merupakan
dataran sementara 270,550 km2 adalah wilayah perairan. Sebelah utara Tiongkok berbatasan
dengan negara Mongolia, selatan dengan Nepal, India, Laos, dan Vietnam, sebelah timur
berbatasan dengan Korea serta di sebelah barat berbatasan dengan Pakistan, Kirgizstan,
Tajikistan dan Kazakhstan.

Tiongkok terbagi atas beberapa area bagian, diantaranya 23 wilayah provinsi, 5 daerah
otonomi, 4 wilayah kota atau munisipalitas dan 2 kawasan administratif. Kawasan munisipalitas
tersebut meliputi Beijing sekaligus menjadi ibukota Tiongkok, Shanghai, Tianjin dan
Chongqing. Kemudian untuk wilayah otonomi terdapat Mongolia dalam, Guangxi Zhuang,
Xinjiang Uyghur, Ningxia Hui dan Tibet. Sementara daerah administratif khusus adalah
Hongkong dengan Makau.

Selama abad ke-20, populasi Republik Tiongkok meningkat lebih dari tujuh kali lipat,
dari sekitar 3 juta pada tahun 1905 menjadi lebih dari 22 juta pada tahun 2001. Pertumbuhan
yang tinggi ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, seperti tingkat kesuburan yang
sangat tinggi hingga tahun 1960-an, dan tingkat kematian yang rendah. Selain itu, ada lonjakan
populasi saat Perang Saudara Tiongkok berakhir dan pasukan Partai Kuomintang (KMT)
mundur, membawa masuknya 1,2 juta tentara dan warga sipil ke Republik Tiongkok pada 1948–
1949, mewakili kurang dari 15% dari populasi pada saat itu (yang merupakan sekitar 10% dari
populasi pada tahun 2004 ). Akibatnya, tingkat pertumbuhan penduduk setelah itu sangat cepat,
terutama pada akhir 1940-an dan 1950-an, dengan tingkat pertumbuhan tahunan efektif setinggi
3,68% selama 1951–1956.

Tingkat kesuburan menurun secara bertahap sesudahnya; pada tahun 1984 angka tersebut
mencapai tingkat penggantian (2,1 anak per wanita, yang dibutuhkan untuk menggantikan
populasi yang ada). Tingkat kesuburan terus menurun. Pada tahun 2010, Republik Tiongkok
memiliki pertumbuhan penduduk kurang dari 0,2% dan tingkat kesuburan hanya 0,9, tingkat
terendah yang pernah tercatat di negara itu. Populasi Republik Tiongkok diproyeksikan
mencapai puncaknya sekitar 23,7 juta pada tahun 2024 dan menurun setelahnya.

B. Jepang

Secara astronomis, Negara Jepang terletak antara 300 Lintang Utara (LU) - 470 Lintang
Utara (LU) dan antara 1280 Bujur Timur (BT) sampai 1460 Bujur Timur (BT). Bentuk geografis
Jepang memanjang dari utara ke selatan kira-kira 3800 km. Luasnya kira-kira 370.000 km2.
Secara geografis, batas-batas wilayah negara Jepang, yaitu sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Okhotsk.


2. Sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Pasifik.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jepang.
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Cina Timur.

Negara Jepang memiliki empat musim, yaitu musim panas pada bulan Mei sampai
Agustus, musim dingin pada bulan November sampai Februari, musim salju, dan musim gugur
pada bulan September sampai Oktober. Negara Jepang memiliki dua iklim, yaitu iklim subtropis
dan iklim sedang. Iklim subtropis terdapat di wilayah bagian selatan yang terdiri dari Pulau
Kyushu, Shikoku, dan Honshu yang terletak pada bagian selatan. Kemudian, iklim sedang
terdapat di wilayah tengah dan utara. Wilayah tersebut terdiri dari Pulau Honshu bagian utara
dan Pulau Hokkaido. Wilayah dari negara Jepang memiliki karakter yang berbeda-beda, 70%
wilayahnya terdiri dari pegunungan, dan 30% terdiri dari daratan. Letak geologis dari negara ini
dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah dataran tinggi yang berada di sekitar gunung
fuji dan gunung berapi lainnya yang berada di pulau Honshu dan dataran rendah seperti dataran
rendah Kwanto, Kinki, dan Nobi.

Demografi Jepang ditandai penurunan tingkat kelahiran secara terus menerus dan
peningkatan harapan hidup yang menyebabkan penduduk Jepang makin menua. Penurunan
tingkat fertilitas juga menyebabkan turunnya jumlah penduduk. Penduduk Jepang berjumlah
stabil sekitar 30 juta orang sepanjang abad ke-18 hingga paruh pertama abad ke-19. Populasi
Jepang meningkat setelah Restorasi Meiji 1868. Pada 1926, penduduk Jepang mencapai 60 juta
orang, dan melampaui angka 100 juta orang pada 1967. Namun sejak tahun 1960-an hingga
1970-an, laju pertumbuhan penduduk melambat menjadi rata-rata sekitar 1%, dan turun drastis
sejak 1980-an.

C. Korea Selatan

Secara astronomis Korea Selartan terletak antara 33-43°LU dan 124-132° BT. Luas
Korea Selatan adalah 100.339 km2, lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya
sebagian besar berbukit dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu
sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat
merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan
selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu,
Gimhae, dan Busan. Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4
musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40
derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada
akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung.

Jumlah penduduk Korea Selatan pada tahun 2019 adalah 51,71 juta orang. Menurut hasil
Sensus Penduduk dan Perumahan tahun 2018, proporsi penduduk di wilayah metropolitan adalah
49.8%, meningkat 0,7% dari 49,1% pada tahun 2010, dan menunjukkan konsentrasi penduduk di
wilayah perkotaan. Tingkat kelahiran yang rendah di Korea Selatan adalah masalah sosial yang
serius. Pada tahun 2019, tingkat kesuburan total (jumlah rata-rata kelahiran anak yang
diharapkan dari seorang wanita selama masa reproduksi) adalah 0,92 orang, dengan total
302.700 kelahiran anak. Menurut statistik, jumlah warga Korea Selatan yang tinggal di Amerika
Serikat adalah yang terbesar, yaitu sebanyak 2,54 juta orang, diikuti oleh Tiongkok (2,46 juta
orang), dan Jepang (820.000 orang).

2.2 Nilai Kultural dan Nilai Sosial


A. Tiongkok

Tiongkok tercatat sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak. Tiongkok tak
hanya dikenal karena keindahan alam dan kulinernya, melainkan juga dikenal sebagai negara
asal panda dan penghasil sutra terbaik. Perkembangan sosial budaya Tiongkok tak lepas dari
falsafah yang mengutamakan pemikiran praktis. Masyarakat Tiongkok tidak takut mengalami
kegagalan. Justru hal inilah yang membuat mereka menjadi kuat dan tahan banting. Mental baja
dan minim rasa iri inilah yang mendorong mereka meraih kesuksesan.

Alih-alih mencari pekerjaan, hampir sebagian besar masyarakat Tiongkok justru memilih
berdagang. Bagi mereka berdagang lebih fleksibel karena tidak terbatas waktu, tempat, dan
ruang. Kini berbekal ponsel pintar, mereka bisa menghasilkan uang di mana saja dan kapan saja.
Melihat kondisi sosial budaya China saat ini, tak heran apabila Tiongkok kini sejajar dengan
negara maju. Tidak hanya mengentaskan kemiskinan, Tiongkok sukses membangun kerajaan
bisnis hingga skala internasional. Tentunya, kesuksesan ini merupakan buah dari ketekunan, dan
tak mudah putus asa.

Ciri khas budaya China tampak dari lambang naga dalam seluruh keseniannya, baik seni
rupa, kerajinan, maupun seni peran. Naga dianggap sebagai makhluk istimewa karena
melambangkan kekuatan, keberanian, kebaikan, dan keberuntungan. Selain itu, Tiongkok juga
identik dengan warna merah. Menurut kepercayaan masyarakat Tiongkok, merah melambangkan
keberuntungan, keberhasilan, pembawa nasib baik, dan kesenangan. Tak heran apabila lukisan
naga dan warna merah mendominasi perayaan Imlek yang digelar setiap tahunnya. Kaligrafi juga
menjadi ciri khas Tiongkok. Kaligrafi sendiri telah ada di Tiongkok sejak abad ke-2. Dahulu,
tulisan ini dijadikan sebagai cara untuk menyampaikan sebuah gagasan dan keindahan abstrak
garis.

B. Jepang

Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kukuh dengan
pengaruh dari luar negeri yang menyusul. Mula-mula Tiongkok dan Korea banyak membawa
pengaruh, bermula dengan perkembangan budaya Yayoi sekitar 300 SM. Jepang turut
mengembangkan budaya yang original dan unik, dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e),
kerajinan tangan (pahatan, tembikar, persembahan (boneka bunraku, tarian tradisional, kabuki,
noh, rakugo), dan tradisi (permainan Jepang, onsen, sento, upacara minum teh, taman Jepang),
serta makanan Jepang. Kini, Jepang merupakan salah sebuah pengekspor budaya pop yang
terbesar. Anime, manga, mode, film, kesusastraan, permainan video, dan musik Jepang
menerima sambutan hangat di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia yang lain.

Jepang terdiri dari 47 prefektur. Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47


prefektur ini dapat dikelompokkan menjadi 8 kawasan yaitu : Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu,
Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Setiap kawasan ini mempunyai dialek dan
adat-istiadat sendiri, serta budaya yang unik.

C. Korea Selatan

Tradisi dan modernitas tumbuh bersama dalam semua bidang seni, seperti musik, seni
rupa, sastra, dan tarian, yang merupakan bagian penting dari kebudayaan Korea Selatan. Hal
yang sama berlaku untuk berbagai gaya hidup, termasuk arsitektur, pakaian, dan makanan.
Banyak warisan budaya dan seni Korea Selatan yang diturunkan sejak zaman dahulu telah
terdaftar sebagai objek perlindungan UNESCO

Warga Korea Selatan memiliki kepekaan artistik yang sangat baik dan telah
mengembangkan kebudayaan mereka yang khas selama sejarah yang panjang. Oleh karena
memiliki karakteristik geografis semenanjung. Korea Selatan mengadopsi budaya benua, budaya
kelautan dan beradaptasi dengan kondisi alam untuk membentuk budaya yang unik dan simpatik.
Tradisi dan modernitas tumbuh bersama dalam semua bidang seni, seperti musik, seni rupa,
sastra, dan tarian yang merupakan bagian penting dari kebudayaan Korea Selatan. Hal yang sama
berlaku untuk berbagai gaya hidup, termasuk arsitektur, pakaian dan makanan.

2.3 Perkembangan Pendidikan


A. Tiongkok

CSE (Chinese Society of Education) adalah lembaga eksperimental pendidikan moral


pada sekolah-sekolah swasta.

1. UNESCO
UNESCO adalah lembaga yang memelopori hal-hal yang berkaitan dengan riset
pendidikan.
2. APEC
APEC adalah lembaga yang bertindak sebagai sistem yang efisien.
3. CNIER (Cina National Institute for Educational Research)
4. CNIER (Cina National Institute for Educational Research) lembaga eksperimental
pendidikan kualitas.

Sistem pendidikan Cina lebih terbuka. Guru diklasifikasi berdasarkan kualitas. Siswa
bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif. Guru dapat tambahan tunjangan kesejahteraan
10 persen dari gaji pokok. Ciri khas pendidikan di Beijing adalah adanya klasifikasi guru, mulai
dari guru paripurna sampai guru yang tidak qualified. Siswa juga bebas mengevaluasi guru
secara objektif.

Pada tahun 1990, Cina memiliki 13,45 juta tenaga pengajar dengan perincian 5,58 juta
guru SD; 3,63 juta guru-guru Sekolah Menengah; dan 394.500 adalah guru di Perguruan Tinggi
regular. Adapun standar untuk menjadi guru di Cina adalah melalui pendidikan dalam jabatan
(inservice training) yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dengan biaya pendidikan
sepenuhnya ditanggung oleh negara.Cina memang menempatkan guru sebagai prioritas dalam
sistem pendidikan mereka. Ini terlihat dari komitmen Pemerintah dengan ungkapan, Kunci
keberhasilan pembangunan nasional terletak pada pendidikan dan kunci keberhasilan pendidikan
terletak pada guru.

Selama lebih dari 100 tahun, pendidikan guru secara sistematis telah dilakukan di Cina
dan telah berkontribusi pada terciptanya korps guru di negeri itu. Pendidikan guru di Cina saat
ini menekankan pada perubahan pemikiran tentang pendidikan, konsep, materi dan metode
pembelajaran, terutama moralitas guru. Semuanya dilakukan sebagai jawaban atas permintaan
akan pentingnya mudernisasi pendidikan, orientasi global, dan masa depan.

B. Jepang

Pendidikan di Jepang sendiri terdiri TK, SD, SMP, SMA, Sekolah kejuruan, Perguruan
tinggi teknologi, akademi pelatihan khusus, perguruan tinggi junior dan universitas sendiri yang
mana mereka memiliki peran dan fungsinya masing-masing sesuai pilihan para siswa yang ingin
meningkatkan kemampuan mereka dengan jenjang-jenjang waktu yang sudah ditentukan dan
diawasi oleh Monbukagakusho yaitu lembaga pemerintah yang berhubungan dengan pendidikan
yang juga dikenal dengan nama MEXT atau Ministry of Education, Culture, Sports, Science, dan
Technolgy. Secara umum, waktu pendidikan di Jepang sendiri adalah pendidikan selama 12
tahun yaitu hingga jenjang SMA namun banyak sekali siswa yang melanjutkan pendidikan
mereka ke tingkat tinggi atau universitas selama empat tahun hingga tujuh tahun bagi mereka
yang kuliah di jurusan kedokteran .

6-3-3-4 adalah hal yang umum yang terjadi di Jepang yang mana mereka menganyam
pendidikan selama 6 tahun di sekolah dasar, 3 tahun di sekolah menengah, 3 tahun di sekolah
menengah atas, dan 4 tahun di univeristas yang akhirnya mereka akan memulai mencari kerja
sesuai keahlian yang mereka miliki.

Sistem pendidikan Jepang sangat berbeda dengan sistem pendidikan yang ada di
Indonesia sendiri yang mana kita bisa patut contoh.

1. Pendidikan dari dini

Dari mereka kecil, anak diajarkan sopan santun dibandingkan ilmu pengtahuan. Indonesia
sendiri dari kecil sangat diajarkan ilmu pengetahuan untuk ke depannya yang sangat berpengaruh
pada masa depan anak itu sendiri yang terkadang sopan santun mereka masih berkembang. Di
Jepang sendiri, siswa tidak akan mengikuti ujian sampai mereka mencapai kelas empat SD. Yang
mana orang Jepang sendiri percaya bahwa usia anak kecil itu akan lebih penting diajarkan sopan
santun dan pendidikan karakter mereka agar mereka memiliki akhlak baik yang pendidikan ini
terus berkembang sampai mereka dewasa.

2. Sistem tahun akademik

Di Jepang, mereka akan memulai tahun akademik mereka di bulan September atau
Oktober yang mana jadwal tahun akademik mereka akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu 1 April –
20 Juli, 1 September – 26 Desember, dan 7 Januari – 25 Maret, yang mana siswa akan
mendapatkan libur selama 6 minggu di musim panas dan istirahat selama 2 minggu di musim
dingin dan semi. Dan yang paling indah adalah ketika masuk tahun akademik saat April yang
mana sakura sedang bermekaran pada musimnya!

3. Kebersihan adalah tanggung jawab bersama

Di Jepang sendiri, kebersihan sekolah atau sekolah tinggi sekali pun menjadi tanggung jawab
bersama di mana mereka membersihkan kelas hingga toilet secara bersama-sama yang membuat
mereka bisa bersosialisasi kepada sesamanya sekaligus mendidik karakter mereka, yang
kebiasaan ini sudah ditanamkan dari kecil

4. Tingkat Kehadiran yang tinggi

Tingkat kehadiran yang tinggi di Jepang memang merupakan salah satu hal yang sangat
biasa namun perlu kita contoh. Para siswa di Jepang sendiri sangat menjunjung tinggi pendidikan
dan pengajaran yang ada karena itu akan berguna untuk pendidikan mereka ke depannya.

5. Tes yang menentukan masa depan

Persaingan seseorang untuk memasuki sekolah atau universitas sangatlah tinggi dan
merupakan hal yang wajar di Jepang mau pun Indonesia ini, yang mana mereka berlomba-lomba
untuk mendapatkan kursi di sekolah tinggi atau universitas yang mereka inginkan karena itu
sangat berpengaruh pada masa depan mereka yang mereka sampai belajar keras untuk
mendapatkannya.
6. Fasiltas Pembelajaran yang mencukupi kebutuhan

Sekolah di Jepang, sangat mendukung para siswanya mengasah kemampuan mereka baik
itu secara akademik maupun non-akademik yang mana diadakannya bukatsu atau ekstrakulikuler
serta diadakan fasilitas yang mendukung seperti olahraga dengan alat perlengkapannya,
contohnya baseball dengan lapangan dan alatnya, basket dengan lapangan basket yang cukup
terawat dengan alat-alat mendukung. Atau pun, ekstrakulikuler music atau pelajaran music yang
disediakan piano, rekoder, dan alat music lainnya yang memberikan kesempatan untuk belajar

7. Persamaan derajat

Persamaan derajat antara sesama. Di Jepang pun hal ini sangat ditekan keras, dimana
seseorang yang nilainya jatuh sekalipun diangkat dan dibantu untuk maju bersama karena
mereka semua beranggap mereka adalah keluarga dan saudara meskipun tidak satu darah.

8. Kemandirian yang tinggi

Dari kecil anak-anak sekolah dasar bahkan tingkat TK diajarkan untuk pergi ke sekolah
sendiri tanpa adanya takut karena keamanan di Jepangnya yang sangat tinggi. Sehingga orang tua
tidak perlu khawatir dengan keamanan anak mereka.

C. Korea Selatan

Sejak zaman dahulu, warga Korea Selatan menganggap pendidikan sangatlah penting.
Secara khusus, warga Korea Selatan berusaha untuk mengembangkan sumber daya manusia
untuk mengatasi kurangnya modal dan sumber daya alam untuk proses industrialisasi secara
efisien. Akibatnya, antusiasme pendidikan yang tinggi berperan penting dalam pertumbuhan
ekonomi Korea Selatan. Proses pendidikan dasar terdiri dari taman kanak-kanak (1-3 tahun),
sekolah dasar (6 tahun), sekolah menengah pertama (3 tahun), sekolah menengah atas (3 tahun),
dan universitas (4 tahun). Terdapat juga pendidikan spesialis (2 atau 3 tahun) dan pascasarjana
dengan program magister dan doktor. Semua warga negara menerima pendidikan wajib hingga
sekolah menengah pertama. Mulai tahun 2013, pemerintah memberikan dukungan pengasuhan
anak untuk balita berusia 0 hingga 5 tahun.

Oleh karena sistem pendidikan yang unggul dan semangat pendidikan yang tinggi,
terdapat banyak sumber daya manusia yang berbakat di setiap bidang. Universitas menghasilkan
sumber daya manusia berbakat dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, seperti
fisika, teknik elektronik, teknik mesin, manajemen, ekonomi, akuntansi, dan lain-lain. Sebagian
besar orang dewasa dapat mengerti bahasa Inggris dasar dan sebagian menguasai bahasa asing
kedua. Beberapa tahun ini, terdapat banyak generasi muda yang memperoleh kualifikasi
profesional dengan memperkuat pendidikan kejuruan di sekolah menengah atas.
Menurut Penilaian Prestasi Akademik Internasional (PISA), siswa Korea Selatan
menunjukkan prestasi akademik yang tinggi dalam bidang matematika, ilmu pengetahuan, dan
membaca. Dalam PISA 2018, di antara negara-negara anggota OECD, Korea Selatan menempati
peringkat ke-2 hingga ke-7 dalam membaca, peringkat pertama hingga ke-4 dalam matematika
dan ke-3 hingga ke-5 dalam ilmu pengetahuan.
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara Tiongkok (China), Jepang dan Korea Selatan merupaka negara yang terletak
diwilayah kawasan Asia Timur. populasi Republik Tiongkok meningkat lebih dari tujuh kali
lipat, dari sekitar 3 juta pada tahun 1905 menjadi lebih dari 22 juta pada tahun 2001 sedangkan di
Jepang dan Korea Selatan jumlah penduduk menurun dan tingkat kelahiran rendah. Ciri khas
budaya China tampak dari lambang naga dalam seluruh keseniannya, baik seni rupa, kerajinan,
maupun seni peran. Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kukuh
dengan pengaruh dari luar negeri yang menyusul. Korea Selatan mengadopsi budaya benua,
budaya kelautan dan beradaptasi dengan kondisi alam untuk membentuk budaya yang unik dan
simpatik. Tradisi dan modernitas tumbuh bersama dalam semua bidang seni, seperti musik, seni
rupa, sastra, dan tarian yang merupakan bagian penting dari kebudayaan Korea Selatan.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, D. F. L. (2019). NEGARA JEPANG.


Wardani, W. (2009). REALM ASIA TIMUR.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok#:~:text=Republik%20Rakyat%20Tiongkok%20(Hanzi%
20sederhana,Timur%20yang%20beribu%20kota%20di

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Demografi_Republik_Tiongkok

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Demografi_Jepang

https://id.wikipedia.org/wiki/Jepang

https://id.korean-culture.org/id/1025/korea/672

https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan

https://id.korean-culture.org/id/140/korea/41

http://ichapramudya.blogspot.com/2013/04/sejarah-pendidikan-china.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai