Anda di halaman 1dari 20

LOGO

UU dan Peraturan Perasuransian

UU NO. 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN

 USAHA ASURANSI
• Usaha Asuransi Kerugian (termasuk Reasuransi kerugian)
• Usaha Asuransi Jiwa (termasuk Kesehatan, Dana Pensiun
• Usaha Reasuransi (Kerugian/Jiwa/Combined)

 USAHA PENUNJANG USAHA ASURANSI


• Usaha Pialang Asuransi (Broker Direct)
• Usaha Pialang Reasuransi (Reinsurance Broker)
• Usaha Penilai Kerugian (Loss Adjuster / Average Adjuster)
• Usaha Konsultan Aktuaria
• Usaha Agen Asuransi
UU dan Peraturan Perasuransian
PERATURAN PEMERINTAH :
 PP No. 73/Tahun 1992, PP No. 63/1999 dan terkahir KMK No. 426/KMK.06/2003 :
Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
Reasuransi

 Keputusan Menteri Keuangan:


• KMK No.426/KMK/2003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi;
• KMK No.421/KMK/2003 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Direksi
dan Komisaris Perusahaan Perasuransian;
• KMK No.422/KMK/2003 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi
dan Perusahaan Reasuransi
• KMK No.425/KMK/2003 tentang Perizinan dan Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
Penunjang Usaha Asuransi;
• KMK No.424/KMK/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi;
• KMK No.423/KMK/2003 tentang Pemeriksaan Perusahaan Perasuransian
UU dan Peraturan Perasuransian
Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan
• SK DJLK Nomor 5314/LK/1999 ttg Pedoman Perhitungan Batas Tingkat
Solvabilitas;
• SK DJLK Nomor 5289/LK/1993 tentang Bentuk dan Susunan Laporan Serta
Pengumuman Laporan Keuangan Perusahaan Perasuransian;
• SK DJLK Nomor 1298/LK/2000 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur
Jenderal Lembaga Keuangan Nomor 5289/LK/1993 tentang Bentuk dan Susunan
Laporan Serta Pengumuman Laporan Keuangan Perusahaan Perasuransian;

• SK DJLK Nomor 1297/LK/2000 Retensi Sendiri Perusahaan Asuransi dan


Perusahaan Reasuransi; beserta lampiran

• SK DJLK Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor 4499/LK/2000


tentang Jenis, Penilaian, dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi dengan Sistem Syariah;
• SK DJLK Nomor S-4212/LK/2000 tentang Petunjuk Pengisian Laporan Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
UU dan Peraturan Perasuransian
Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan
• Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. 2833/LK/2003 tanggal 12
Mei 2003 tentang "Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
pada Lembaga Keuangan Non Bank“

• Lampiran SK DJLK No.2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 :


• Pedoman PMN Perusahaan Asuransi
• Pedoman PMN Perusahaan Reasuransi
• Pedoman PMN Perusahaan Pialang Asuransi
• Pedoman PMN Konsultan Aktuaria
Hubungan Kontraktual
REASURANSI

REASURANSI

KELEMBAGAAN:
TEKNIS : A). PERUSAHAAN
MEKANISME REASURANSI
PENEMPATAN (PROF-RE)
RISIKO B). PERUSAHAAN
ASURANSI
BERTINDAK SBG
“REASURANSI”
REASURANSI

REASURANSI

KELEMBAGAAN:
PROF-RE : Sesuai dengan :
A). PERUSAHAAN
• KMK No.426/KMK/2003,
REASURANSI
• KMK No.421/KMK/2003,
(PROF-RE)
• KMK No.422/KMK/2003
• Modal Setor Rp. 200Milyar
REASURANSI

REASURANSI

Mekanisme / proses penempatan sebagian atau


TEKNIS :
seluruh Risiko dari Perusahaan Asuransi (yang
bertindak sbg Penanggung / Cedant) kepada
MEKANISME
Reasuradur (Perusahaan Prof-Re atau Perusahaan
PENEMPATAN
Asuransi) dalam upaya penyebaran risiko dan
RISIKO
perlindungan terhadap stabilitas keuangan
Perusahaan Asuransi (Penanggung) dari potensi
kerugian keuangan yang bersifat katastropik
REASURANSI
5 (lima) Alasan Reasuransi:

a. Meningkatkan kapasitas akseptasi


Fasilitas reasuransi akan memperbesar kapasitas direct insurer

b. Stabilisasi kondisi keuangan


Perusahaan asuransi menghadapi ketidakpastian mengenai frekuensi terjadinya
klaim dan berapa besar klaim yang harus dia bayar. Perusahaan asuransi dapat
mengurangi fluktuasi biaya klaim yang mungkin terjadi dengan membayar sejumlah
premi yang pasti kepada reasuradur dan reasuradur membantu direct insurer dalam
menstabilkan tingkat kerugiannya.

c. Sarana untuk ekspansi bisnis.


Dengan dihilangkannya beberapa ketidakpastian melalui pengalihan risiko kepada
reasuradur, direct insurer mendapatkan rasa yakin (confidence) untuk memperbesar
bisnisnya.
REASURANSI

d. Catastrophe Protection
Keadaan finansial Perusahaan Asuransi bisa menjadi sangat buruk dalam
terjadinya catastrophic losses.

e. Spread of R isks
berfungsi sebagai alat penyebar risiko (spread of risk) untuk mengurangi
dampak kerugian.
REASURANSI
4 (empat) Metode Reasuransi:

a. Treaty.
Penempatan risiko secara otomatis dalam satu periode tertentu (biasa satu tahun)
berdasarkan Perjanjian (TREATY Terms/Conditions) yang dibuat oleh Penanggung
dengan satu atau beberapa Reasuradur, dimana Reasuradur yang termasuk dalam
Perjanjian tersebut menerima penempatan risiko tersebut secara otomatis.

b. Facultative
Penempatan Risiko dari Penanggung kepada Reasuradur di mana masing-masing
pihak mempunyai kebebasan menempatkan atau menolak penempatan Risiko.

c. Facultative Obligatory
Penempatan Risiko dari Penanggung kepada Reasuradur dimana Reasuradur
wajib menerima risiko tersebut.
REASURANSI

d. Pools
Sebuah Badan Hukum yang dibentuk khusus atau Perjanjian khusus antara
perusahaan asuransi dan/atau Reasuransi untuk menggalang kapasitas bersama
atas suatu Risiko Khusus yang berfungsi sebagai Penerima penempatan Risiko
dari para Perusahaan yang Anggota Pool tersebut sesuai dengan Saham
Kapasitas penyertaan didalam Pools.

Contoh:
Indonesian Aviation Insurance Consortium (IAIC) untuk bisnis aviation
Kerjasama Customs Bond Indonesia untuk bisnis Customs Bond
Kerjasama Asuransi Risiko Pasar
REASURANSI
Bentuk-bentuk Reasuransi

a. Reasuransi Proporsional

- Objek pertanggungan : Harga Pertanggungan / TotalSum Insured (Harga


Pertanggungan, premi dan claim sebanding atau sesuai dengan proporsi yang
telah ditetapkan).
- Perjanjian dilakukan untuk jangka waktu yang tidak terbatas
(Indefiniteperiode/continously)
- Dasar yang dipakai:
Risk attaching basis yaitu liability dari reasuradur terus berjalan sampai jangka
waktu pertanggungan
- Kondisi perjanjian mengikuti kondisi aslinya (Polis Asli)

Bentuk reasuransi proporsional biasanya digunakan dalam reasuransi yang


ditempatkan secara facultative, treaty (quota share dansurplus) dan facultative
obligatory
REASURANSI
b. Reasuransi Non-proporsional

- Yang diasuransikan adalah kerugian (mengatur pembagian losses antara


Ceding Company dengan Reinsurer)
- Besarnya klaim harus melampaui Excess Point tertentu
- Perjanjian dilaksanakan untuk jangka waktu tertentu (fixed period: 12bulan)
- Dasar yang dipakai : loss occuring basis yaitu jaminan yang diberikan oleh
reinsurer adalah kerugian-kerugian yang terjadi pada jangka
waktupertanggungan
- Kondisi perjanjian tidak perlu mengikuti kondisi aslinya, asal dijamin dalam
polis

Dalam hal terjadi suatu kerugian, Penanggung (Cedant) dan Reasuradur tidak
membagi kerugian itu diantara mereka berdasarkan proporsi atau perbandingan
yang tetap
REASURANSI
Jenis-jenis Reasuransi Treaty

Berdasarkan bentuknya, reasuransi treaty digolongkan dalam 2 (dua) kategori,yakni:

a. Reasuransi Treaty Proporsional,


(1) Surplus Reinsurance Treaty
(2) Quota Share Reinsurance Treaty

b. Reasuransi Treaty Non-proporsional,


(1) Catastrophe excess of loss reinsurance treaty
(2) Risk excess of loss reinsurance treaty
(3) Stop loss reinsurance treaty
(4) Aggregate excess of loss reinsurance treaty
Aplikasi Reasuransi (contoh)
Proportional Reinsurance

Sesuai Kebutuhan
FACULTATIVE
Perjanjian otomatis
Dengan Reasuradur
1,500,000
SURPLUS TREATY
2,000,000

Perjanjian Otomatis
Dengan Reasuradur
250,000
TSI 10,Jt 100%
QUOTA SHARE TREATY
NET 250,000 2,5%
Modal Sendiri
(K.M.K) Q/S 250,000 2,5%
250,000
SPL 1,500,000 15%
PURE NET RETENTION
FAC 8,000,000 80%
Aplikasi Reasuransi (contoh)
Non Proportional Reinsurance
Perjanjian Otomatis
Denan Reasuradur
1,000,000 x/s 1,000,000
Excess of Loss (3rd)
Perjanjian otomatis
Dengan Reasuradur
500,000 x/s 500,000
Excess of Loss (2nd)
2,000,000

Perjanjian Otomatis P
Dengan Reasuradur
250,000 x/s 250,000
KLAIM 10,Jt 100%
Excess of Loss (1st)
NET 250,000 100%
Modal Sendiri
(K.M.K) 1st 250,000 100%
250,000
2nd 500,000 100%
PURE NET RETENTION
3rd 1,000,000 100%

NET 8,000,000 100%


Indikator Pemilihan Asuransi (contoh)

KAPASITAS • Independensi
Modal DAYA SERAP
• Bonafiditas
RISIKO
Setor (IN-HOUSE) • Pelayanan Luas
LOGO

Ahmad Zarkasyi
+6208121093360
PIN. 29685872
 choki.zarkasyi@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai