Anda di halaman 1dari 23

INTRODUCTION TO

REINSURANCE

Reinsurance
Jakarta, 10 May 2019
PENGENALAN REASURANSI

► Definisi Reasuransi
Asuransi kembali oleh penanggung atas sebagian atau seluruh risiko yang diterimanya (dari
tertanggung) kepada satu atau lebih penanggung (ulang) lainnya

► Pengertian Reasuransi
Reasuransi adalah “Asuransinya Asuransi”

2
PROSES PENGALIHAN & PENYEBARAN RISIKO

KOASURANSI

Perusahaan
B Asuransi
Reinsurer

Perusahaan
A Broker Asuransi Broker
Reinsurer

Asuransi Reasuransi

Perusahaan Reinsurer
Asuransi

Keterangan :
A, B : Tertanggung
: Proses Asuransi
: Proses Reasuransi

3
Reinsurance

Non-
Proportional
Proportional

Facultative Treaty Facultative Treaty


Reinsurance Reinsurance Reinsurance Reinsurance

Quota Per Risk


Surplus Fac XL Cat XL Stop Loss
Share XL

4
Reinsurance

Facultative Treaty
Reinsurance Reinsurance

Non- Non-
Proportional Proportional
Proportional Proportional
Facultative Treaties
Facultative Treaties

Quota Per Risk


Fac XL Surplus Cat XL Stop Loss
Share XL

5
REASURANSI

Metode Reasuransi dibagi menjadi dua bagian:

1. Treaty

2. Facultative

6
METODE REASURANSI
(Treaty)

Treaty

• Kontrak obligatory (wajib) dimana cedant terikat untuk mereasuransikan (mensesikan) dengan nilai
tertentu dari suatu risiko dan reinsurer(s) wajib menerima risiko tersebut

• Unsur obligatory (kewajiban) ada di kedua belah pihak, baik cedant maupun reinsurer(s)

7
METODE REASURANSI
(Facultative)

Facultative

• Perusahaan asuransi (cedant) tidak wajib menawarkan risiko dan perusahaan reasuransi (reinsurer) tidak
wajib menerima risiko yang ditawarkan (cedant dan reinsurer masing-masing punya kebebasan/freedom)

• Setiap risiko merupakan kontrak reasuransi yang terpisah (case by case/kasus per kasus)

Fungsi:
•Meningkatkan kapasitas akseptasi (dalam hal kapasitas Treaty sudah penuh)
•Untuk aksep bisnis/risiko yang dikecualikan dalam treaty
•Membatasi liability atas risiko yang hazardnya tinggi (hazardous risk / unusual risk) dimana cedant tidak
berpengalaman menangani risiko tersebut
•Untuk aksep risiko yang diambil karena alasan keuangan/strategi/komersial dan ada tekanan agar cedant
menerima risiko yang seharusnya tidak diaksep karena pertimbangan sifat dari risiko tersebut

8
PROPORTIONAL TREATY

► Dalam proportional treaty :


• Reinsurer menerima sejumlah proporsi tertentu (predetermined proportions) atas risiko yang
disesikan (misalnya 10%), dan menerima premi sebesar proporsi yang sama (10%), serta
bertanggung jawab atas setiap klaim sebesar proporsi yang sama (10%). Namun klaim yang
dibayarkan tidak dapat melebihi limit treaty dalam kontrak di luar biaya klaim (seperti biaya
adjuster, dll)
• Periode kontrak biasanya 12 bulan
• Tidak ada pembatasan jumlah frekuensi kerugian yang dapat diklaim ke treaty kecuali
dinyatakan secara khusus (cession limits, event limits)

► 3 kategori utama dari proportional treaty yaitu :


• Quota Share
• Surplus
• Facultative Obligatory

9
PROPORTIONAL TREATY
(Quota Share)

► Sejumlah proporsi tertentu dari seluruh polis disesikan ke treaty (kecuali jika dikecualikan dalam
treaty) sampai limit tertentu. Misalnya 60% dari seluruh risiko disesikan sampai batas Sum Insured
$ 1,000,000 (untuk setiap risiko) dan 40% ditahan sebagai retensi

► Alokasi premi dan klaim mengikuti nilai persentase dari alokasi risiko tersebut

► Cedant tidak dapat memilih risiko mana yang akan ditahannya dan risiko mana yang akan akan
direasuransikan (anti risks selection). Setiap polis yang ditutupnya harus disesikan ke treaty
Quota Share, kecuali risiko tersebut dikecualikan dalam treaty

► Limit berlaku untuk setiap risiko (anyone risk)

10
PROPORTIONAL TREATY
(Quota Share)

Berikut ini sebuah ilustrasi bagaimana suatu risiko disesikan ke treaty Quota Share (Q/S).
Misal sebuah perusahaan asuransi memiliki program reasuransi treaty Q/S sbb:
Q/S Limit = $ 1,000,000
Net Retention = 40% ($400,000 maximum)
Reinsurer(s) = 60% ($600,000 maximum)
• Misalkan terdapat risiko dengan SI : $500,000 (asumsi
Sum Insured = $500,000 tidak ada koasuransi dan perjanjian treaty lainnya)
Net Retention Reinsurer(s) Q/S • Karena SI < limit Q/S, maka risiko tersebut dapat
SOR :
$200,000 $300,000 disesikan seluruhnya ke dalam treaty Q/S dengan
alokasi 40% Net Retention dan 60% Reinsurer(s) Q/S.

Loss : $200k • Jika terjadi klaim sebesar $200,000


• Maka klaim tersebut akan dialokasikan dengan
SOL : $80k $120k perbandingan yang sama, yaitu 40% Net Retention dan
60% Reinsurer(s) Q/S

Keterangan:
- SOR = Spreading of Risks
- SOL = Spreading of Losses

11
PROPORTIONAL TREATY
(Quota Share)

Quota Share Treaty

Misal sebuah perusahaan asuransi memiliki perjanjian reasuransi sbb:


Q/S Limit = $ 1,000,000
Net Retention = 40% ($400,000)
Reinsurer(s) Q/S = 60% ($600,000)
• Misalkan terdapat risiko dengan SI : $2,000,000 (asumsi
tidak ada koasuransi dan perjanjian treaty lainnya)
Sum Insured = $2,000,000 • SI pertama sampai dengan $1,000,000 dialokasikan ke
Net Retention 40% (20% of SI) dan Reinsurer(s) Q/S 60%
Net Ret Reins. Q/S (30% of SI)
Facultative $1,000,000
$400,000 $600,000
• Karena SI > limit Q/S maka cedant harus menempatkan excess
Q/S Limit sebesar $1,000,000 (50% of SI) secara Facultative

Loss = $1,000k • Jika terjadi klaim sebesar $1,000,000


• maka dengan cara yang sama klaim tersebut akan
$200k $300k $500k dialokasikan sebesar 20% Net Retention dan 30%
Reinsurer(s) Q/S, sisanya sebesar 50% menjadi
tanggungan Reinsurers Facultative

12
PROPORTIONAL TREATY
(Surplus)

► Suatu perjanjian otomatis yang bersifat mengikat (obligatory) dimana cedant wajib mereasuransikan setiap risiko
yang melebihi Retensinya (= 1 line), dan reinsurers Surplus wajib menerima bagian risiko yang melebihi Retensi
cedant

► Pengertian 1 line juga me-refer kepada limit 100% Quota Share (dalam kasus dimana terdapat treaty Quota
Share bersama dengan treaty Surplus) atau disebut juga Gross Retention, Group Retention atau Joint Retention

► Kapasitas treaty Surplus dinyatakan dalam jumlah kelipatan “line”, misalnya:


• Retention : $5,000,000 (= 1 line)
• Kapasitas treaty Surplus : 5 lines (= $25,000,000)

► Setiap risiko dengan sum insured ≤ 1 line ($5,000,000) akan ditahan sendiri sebagai retensi oleh ced ant, dan
hanya risiko dengan sum insured > $5,000,000 yang akan direasuransikan ke dalam treaty Surplus

13
PROPORTIONAL TREATY
(Surplus)

Berikut ini sebuah ilustrasi bagaimana suatu risiko disesikan ke treaty Surplus.
Misal sebuah perusahaan asuransi memiliki perjanjian reasuransi sbb:
Retention = $500,000
1st Surplus (5 lines) = $2,500,000
2nd Surplus (3 lines) = $1,500,000
Gross Capacity = $4,500,000 (maximum)

Retention 1st Surplus 2nd Surplus


$500,000 $2,500,000 $1,500,000

S.I Retention = 100%


$400k

• Jika terdapat risiko dengan sum insured $400,000 maka risiko tsb masih berada dalam batas Retention, sehingga
seluruh risiko tsb ditahan oleh cedant.
• Jika terjadi klaim, maka kerugian tersebut seluruhnya dibayar oleh cedant karena tidak ada reasuransi yang terlibat .

14
PROPORTIONAL TREATY
(Surplus)
Misal:
Retention = $500,000
1st Surplus (5 lines) = $2,500,000
2nd Surplus (3 lines) = $1,500,000 .
Gross Capacity = $4,500,000

Retention 1st Surplus 2nd Surplus


$500,000 $2,500,000 $1,500,000

Sum Insured Misal:


$2,000,000 Sum Insured : $2,000,000
SOR : Ret 25% 1st Surplus 75% Loss : $800,000
$500,000 $1,500,000

Pada kasus diatas sum insured $2,000,000 melebihi Retention, namun tidak melebihi limit Retention + 1st Surplus. Sehingga cedant menahan $500,000
(25% of SI) sebagai Retention dan mereasuransikan sisanya sebesar $1,500,000 (75% of SI) ke treaty 1st Surplus.

Cedant tidak perlu mensesikan risiko tersebut ke 2nd Surplus karena jumlah sum insured dari risiko tersebut masih cukup
dialokasikan ke dalam Retention dan treaty 1st Surplus.

Jika terjadi klaim $800,000, maka klaim tersebut akan didistribusikan dengan menggunakan proporsi yang sama dengan alokasi
risikonya, yaitu sebesar 25% Retention dan 75% 1st Surplus.
Retention (25%) = $200,000
1st Surplus (75%) = $600,000

15
PROPORTIONAL TREATY
(Surplus) Misal:
Retention = $500,000
1st Surplus (5 lines) = $2,500,000
2nd Surplus (3 lines) = $1,500,000
Gross Capacity = $4,500,000

Retention 1st Surplus 2nd Surplus


$500,000 $2,500,000 $1,500,000

Sum Insured
$4,000,000
Ret 12.5% 1st Surplus 62.5% 2nd Surplus 25%
SOR :
$500,000 $2,500,000 $1,000,000

• Misal Sum Insured : $4,000,000


• Karena SI > kapasitas Retention + 1 st Surplus (combined $3,000,000), maka sebagian risiko disesikan ke 2 nd
Surplus
• Alokasi risiko : 12.5% Retention, 62.5% 1st Surplus dan 25% 2nd Surplus

Loss : $1,600,000

Ret 12.5% 1st SPL 62.5% 2nd SPL 25%


SOL : $200,000
$1,000,000 $400,000

• Misal terjadi Loss : $1,600,000


• Maka loss tersebut akan didistribusikan dengan menggunakan proporsi yang sama dengan alokasi risikonya yaitu
12.5% Retention, 62.5% 1st Surplus dan 25% 2nd Surplus

16
PROPORTIONAL TREATY
(Quota Share + Surplus)

Berikut ini sebuah ilustrasi bagaimana suatu risiko disesikan ke treaty Quota Share dan Surplus.
Misal sebuah perusahaan asuransi memiliki perjanjian reasuransi Quota Share dan Surplus sbb:
Q/S Limit : $500,000 (1 Line)  (40% Net Retention ; 60% Q/S)
1st Surplus Limit : 19 Lines ($9,500,000)
Gross Capacity : $500,000 + $9,500,000 = $10,000,000

Sum Insured = $5,000,000

SOR : NRet 4% Q/S 6% 1st Surplus 90%


$200,000 $300,000 $4,500,000

Gross Ret
• Misal terdapat risiko dengan sum insured $5,000,000
• Karena sum insured > limit Q/S, maka sum insured $500,000 pertama dialokasikan ke Q/S, yaitu 40% Net
Retention (4% of SI) dan 60% R/I Quota Share (6% of SI)
• Sisanya $4,500,000 (90% of SI) seluruhnya dialokasikan ke 1 st surplus (karena sisa sum insured tersebut < dari
limit 1st surplus).
Jika terjadi klaim sebesar $1,000,000, maka klaim tersebut akan didistribusikan dengan menggunakan proporsi yang
sama dengan alokasi risikonya, yaitu sebesar 4% Retention, 6% Quota Share, dan 90% 1st Surplus. Sehingga SOL:
Net Retention= $40,000
Quota Share = $60,000
1st Surplus = $900,000
17
PROPORTIONAL TREATY
(Quota Share + Surplus)
Berikut ini sebuah ilustrasi bagaimana suatu risiko disesikan ke treaty Quota Share dan Surplus.
Misal sebuah perusahaan asuransi memiliki perjanjian reasuransi Quota Share dan Surplus sbb:
Q/S Limit = $500,000 (=1 Line)
Net Retention = 40%
Quota Share = 60%
1st Surplus = 19 Lines ($9,500,000)
Gross Capacity = $500,000 + $9,500,000 = $10,000,000

Sum Insured = $15,000,000


NRet 1.33% Q/S 2% 1st Surplus 63.3% Fac 33.3%
SOR :
$200,000 $300,000 $9,500,000 $5,000,000
• Misal terdapat risiko dengan sum insured $15,000,000
• Karena sum insured > limit Q/S, maka sum insured $500,000 pertama dialokasikan ke Q/S, yaitu 40% Net Retention
(1.33% of SI) dan 60% Q/S (2% of SI)
• Karena sisa sum insured ($14,500,000) > limit 1st Surplus, maka bagian sum insured $9,500,000 (63.3% of SI)
dialokasikan seluruhnya ke 1st Surplus
• Sisa sum insured $5,000,000 (33.3% of SI) ditempatkan secara Facultative

Jika terjadi klaim sebesar $7,500,000, maka klaim tersebut akan didistribusikan dengan menggunakan proporsi yang sama
dengan alokasi risikonya, yaitu sebesar 1.33% Net Retention, 2% Quota Share, 63.3% 1st Surplus, dan 33.3% Facultative.
Sehingga SOL sbb:
Net Retention = $100,000
Quota Share = $150,000
1st Surplus = $4,750,000
Facultative = $2,500,000
18
PROPORTIONAL TREATY
(Facultative Obligatory)

Facultative = Bebas, Obligatory = Wajib


Suatu persetujuan dimana ceding bebas mensesikan atau tidak, namun reinsurer wajib menerima
sebagian dari risiko yang direasuransikan apabila ceding memutuskan untuk mensesikan risiko
tersebut.

19
GLOSSARY

• To cede = mensesikan/mereasuransikan (mempertanggungkan ulang)


• Ceding company / Cedant = perusahaan asuransi yang mereasuransikan (= Reinsured/Tertanggung Ulang)
• Cession = bagian dari risiko yang direasuransikan oleh cedant kepada reinsurer
• Reinsurer = perusahaan (asuransi/reasuransi) yang menerima cession dari cedant (= Penanggung Ulang)
• Obligatory = wajib/mengikat
• Excess = bagian dari risiko yang melebihi limit Retention + Treaty

20
EXERCISE
(Quota Share Treaty)

21
EXERCISE
(SurplusTreaty)

22
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai