Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Asuransi dan Reasuransi


A. Pengertian Asuransi
Setiap perusahaan asuransi memiliki jenis paket premi yang berbeda-beda. Ada
premi terkait kesehatan, pendidikan, jiwa, kendaraan, bisnis, serta kepemilikan
properti. Kata asuransi sendiri berasal dari kata insurance yang memiliki arti
pertanggungan. Asuransi memiliki sebuah unsur utama, yakni resiko. Perjanjian
dalam asuransi erat kaitannya dengan pengalihan resiko.
Maka bisa dikatakan bahwa asuransi merupakan perjanjian antara penanggung
(perusahaan asuransi) dan tertanggung (nasabah) terkait pengendalian resiko yang
mungkin terjadi di masa depan. Jadi dalam asuransi, tertanggung tidak lagi
memikirkan resiko keuangan atas suatu jenis premi yang ia pilih.
Dalam kerja sama antara penanggung dan tertanggung, tertanggung bersedia
membayar premi secara rutin dalam jangka waktu yang telah ditentukan di awal.
Sebagai imbalan atas premi tersebut, penanggung siap menanggung resiko apabila
terjadi sesuatu pada tertanggung, sesuai pasal yang disebutkan di kontrak.

B. Pengertian Reasuransi
Reasuransi merupakan sebuah persetujuan antara reasuradur dan penanggung
(perusahaan asuransi) yang membicarakan terkait pembagian atau pelimpahan
sebagian atau keseluruhan resiko asuransi. Dengan begitu, saat ada kerugian,
penanggung tak menanggung semua resikonya. Klaim yang diajukan tertanggung
akan dibagi antara penanggung dan reasuradur.
Setiap perusahaan asuransi pasti memiliki batas kemampuannya sendiri terkait
jumlah klaim maksimal yang bisa ditanggung. Perusahaan reasuransi mampu
meninggikan batas klaim tersebut, apabila ada kerjasama pembagian resiko sejak
awal dengan pihak penanggung. Dengan begitu, perlindungan terhadap
tertanggung semakin optimal.
Contoh penggunaan reasuransi proporsional adalah bila penanggung memiliki
perjanjian dengan tertanggung untuk terkait masalah jiwa. Untuk membagi
resikonya, asuransi dan reasuransi sepakat berbagi resiko 60:40. Maka sejak awal
dibayarkan, premi dari tertanggung 40% akan dibayarkan ke reasuradur. Jika
kemudian terjadi kehilangan nyawa, maka klaim yang diajukan tertanggung
jumlahnya tidak berkurang. Sebesar 60% dari klaim ditanggung oleh penanggung,
dan 40% ditanggung reasuradur. Namun pembagian ini tidak diketahui oleh
tertanggung. Tertanggung hanya berhak tahu bahwa klaimnya teratasi.

C. Perbedaan Asuransi dan Reasuransi


Meskipun sama-sama menanggung sebuah resiko untuk hal yang diasuransikan,
perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi jauh berbeda. Ada banyak hal yang
harus dilakukan perusahaan asuransi, ternyata tak perlu dilakukan oleh reasuransi.
Berikut ini adalah perbandingan utama dari keduanya.

1) Hubungan dengan Tertanggung


Seorang tertanggung tidak memiliki jalur komunikasi sama sekali dengan
reasuradur. Semua hal terkait perjanjian premi diselesaikan langsung
dengan pihak asuransi (penanggung). Maka bila nantinya ada klaim yang
harus diminta, tertanggung hanya berhubungan dengan pihak asuransi saja.
Tertanggung tidak berhak menagih apapun pada reasuradur.
Sementara itu, asuransi punya kewajiban untuk berhubungan secara
langsung dengan para tertanggung. Meskipun memiliki kerjasama dengan
reasuransi, penanggung tak punya kewajiban apapun untuk menjelaskan
pasal kerjasama yang mereka miliki kepada tertanggung. Tertanggung
hanya mengetahui terkait paket premi dan cara klaimnya saja.

2) Terkait Premi
Sebuah perusahaan asuransi biasanya menyediakan banyak sekali pilihan
dalam sebuah paket premi. Ini memudahkan tertanggung atau nasabah
untuk membeli premi yang sesuai, tanpa banyak pengecualian ini dan itu.
Secara umum, tertanggung memerlukan sebuah kemudahan dan
kepraktisan dari pembelian premi tersebut.
Sementara itu, reasuransi bisa saja tak menanggung semua sesi dalam
sebuah premi. Berdasarkan perjanjian antara asuransi dan reasuransi,
reasuradur mungkin saja hanya akan menanggung nominal satu sesi, atau
satu sesi dalam kondisi tertentu saja.

3) Branding dan Periklanan


Karena tak berhubungan dengan tertanggung sama sekali, seringkali
reasuradur lebih banyak bekerja tanpa periklanan. Lembaga keuangan ini
tidak perlu memasang iklan apapun untuk menarik nasabah, karena itu
adalah tugas perusahaan asuransi. Asuradur biasanya lebih mengutamakan
jaringan dan reputasi untuk menyokong bisnisnya.

Kesimpulan
Asuransi merupakan perjanjian antara penanggung (perusahaan asuransi) dan
tertanggung (nasabah) terkait pengendalian resiko yang mungkin terjadi di masa depan.
Sementara reasuransi merupakan sebuah persetujuan antara reasuradur dan penanggung
(perusahaan asuransi) yang membicarakan terkait pembagian atau pelimpahan sebagian atau
keseluruhan resiko asuransi. Dengan begitu, saat ada kerugian, penanggung tak menanggung
semua resikonya. Klaim yang diajukan tertanggung akan dibagi antara penanggung dan
reasuradur.

Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Perbedaan Asuransi dan Reasuransi. Diakses 11 November 2021.
https://www.simulasikredit.com/perbedaan-asuransi-dan-reasuransi/.

Anda mungkin juga menyukai