Anda di halaman 1dari 15

Nama kelompok :

Ni Kadek Wahyu Gita Ari Wuan (233221434)


I Ketut Setiawan (233221440)

01 2 Dewa Ayu Candra Dewi (233221460)


I Wayan Agus Joni Chika Pranata (233221461)
Ni Luh Ikayani (233221462)
05 Ni Luh Putu Desi Budiarini (233221463)

03 04
 Definisi
Penyakit kronis adalah gejala penyakit yang dirasakan dalam jangka waktu
lebih dari 6 bulan dan menyebabkan perubahan fungsi biologis, psikologis,
dan sosiokultur.

 Etiologi
Penyakit kronik dapat diderita oleh semua kelompok usia, tingkat sosial
ekonomi, dan budaya. Penyakit kronik cenderung menyebabkan kerusakan
yang bersifat permanen yang memperlihatkan adanya penurunan atau
menghilangnya suatu kemampuan untuk menjalankan berbagai fungsim
terutama musculoskeletal dan organ-oragna pengindra.

 Manisfestasi klinis
Karakteristik penyakit kronis adalah penyebab yang tidak pasti, memiliki
faktor resiko yang multiple, membutuhkan durasi yang lama, Tanda-tanda
lain penyakit kronis adalah batuk demam yang berlangsung lama, sakit pada
bagian tubuh yang berbeda, diare bekepanjangan, kesulitan dalam buang air
kecil dan warna kulit abnormal
Fase penyakit kronik
1. Fase pra-trajectory adalah risiko terhadap penyakit kronis

2. Fase trajectory adalah adanya gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis

3. Fase stabil adalah tahap yang terjadi ketika gejala-gejala dan perjalanan penyakit terkontrol

4. Fase tidak stabil adalah ketidakmampuan untuk menjaga gejala tetap terkontrol atau reaktivasi penyakit

5. Fase akut adalah fase yang ditandai dengan gejala yang berat dan tidak dapat pulih yang membutuhkan perawatan di rumah sakit

6. Fase krisis merupakan fase yang ditandai dengan situasi kritis atau mengancam jiwa

7. Fase pulih adalah keadaan pulih kembali pada cara hidup yang diterima dalam batasan yang dibebani oleh penyakit kronis.

8. Fase penurunan adalah kejadian yang terjadi ketika perjalanan penyakit berkembang

9. Fase kematian adalah tahap terakhir yang ditandai dengan penurunan bertahap atau cepat fungsi tubuh dan penghentian

hubungan individual.
Katagori penyakit Kronik

Lived with illnessa


Individi diharuskan beradaptasi dan menmpelajari kondisi
penyakitnya selama hidup

Mortal illnesses
kehidupan individu terancam dan individu yang menderita
penyakit ini hanya bisa merasakan gejala-gejala penyakit dan
ancaman kematian.

At risk illnesses
Pada kategori ini tidak ditekankan pada
penyakitnya, tetapi pada risiko penyakitnya
Pencegahan penyakit Kronik

Pencegahan primer Pencegahan tersier


merupakan upaya untuk dimaksudkan untuk
mempertahankan orang mengurangi
yang sehat agar tetap Pencegahan sekunder ketidakmampuan dan
sehat atau mencegah merupakan upaya untuk mengadakan rehabilitasi
orang yang sehat menghambat progresivitas untuk memaksimalkan
menjadi sakit. penyakit, menghindari fungsi organ yang
komplikasi, dan mengurangi mengalami kecacatan
ketidakmampuan yang dapat
dilakukan melalui deteksi dini
dan pengobatan secara
cepat dan tepat.
Sifat penyakit kronik

Progresi Kambuh

Penyakit kronik yang Penyakit kronik yang dapat

semakinlama semakin hilang timbul sewaktu-waktu

bertambah parah. Contoh dengan kondisi yang sama atau

penyakit jantung. berbeda. Contoh penyakit


arthritis.

Menetap
Setelah seseorang terserang
panyakit, maka penyakit tersebut
akan menetap pada individu.
Sontoh penyakit diabetes illitus.
Penatalaksanaan penyakit Kronik

Membatasi partisipasi individu dalam


beraktivitas karena penyakit kronis harus
mendapatkan penatalaksanaan teratur
untuk menjaganya tetap terkontrol seperti
penyakit gagal ginjal kronis
Dampak penyakit kronik

Dampak psikologis 01 Dampak terhadap gangguan seksual


Dimanifestasikan perubahan perilaku: 01 02 Merupakan perubahan fungsi secara fisik
Klien menjadi pasif, tergantung, (kerusakan organ) dan perubahan
kekanak-kanakan, merasa tidak spsikologis (persepsi klien terhadap
nyaman, bingung, merasa menderita fungsi seksual)

Dampak somatic
Ditimbulkan oleh tubuh karena
03 04
03
Dampak gangguan aktivitas
mempengaruhi hubungan sosial
keadaan penyakitnya. Keluhan sehingga hubungan sosial dapat
somatic sesuai dengan keadaan tetganggu baik secara total
penyakitnya. maupun sebagian.

04
Respon Klien Terhadap
Penyakit Kronik

Kehilangan Kehilangan Kehilangan Kelangan rasa


kesehatan kemandirian situasi nyaman

Kehilangan Kehilangan Kehilangan Kehilangan peran dalam


fungsi fisik fungsi mental konsep diri kelompok dan keluarga.
Prilaku Klien Dengan
Penyakit Kronis

Cemas
Beberapa pasien merasa cemas
atas reaksi dan perubahan yang
terjadi pada dirinya bahwa Depresi
membayangkan kematian yang merupakan reaksi umum terjadi
Penolakan akan terjadi padanya. pada penderita penyakit kronis.
Merupakan reaksi umum Kurang lebih sepertiga dari individu
terjadi pada penderita penderita stroke, kanker dan
penyakit kronis seperti penyakit jantung mangalami
jantung, stroke dan kenker depresi.
KONSEP ASKEP

 Pengkajian
Pengkajian komunitas dilakuakn untuk mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi status Kesehatan masyarakat,Pengkajian komunitas dilakukan dengan
mengaplikasikan beberapa teori dan konsep model keperawatan yang relevan informasi atau data ini dapt diperoleh secara langsung atau tiak langsung di komunitas.

 Jenis Data Komunitas


A. Data inti Komunitas
1. Sejarah/Riwayat (Riwayat di daerah ini, perubahan daerah ini)
2. Demografi (usia, karakteristik jenis kelami, distribusi ras dan distribusi etnis)
3. Tipe kelurga (kelurag/bukan keluarga, kelompok)
4. Status perkawinan (kawi,janda/duda,single)
5. Statistik vital (kelahiran,lematian,kelompok usia dan penyebab kematian)
6. Nilai-nilai keyakinan dan agama
B. Data Subsistem Komunikasi
1. Lingkungan fisik
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
3. Ekonomi
4. Transportasi dan keamanan
5. Politik dan pemerintahan
6. Komunikasi
7. Pendidikan
8. Rekreasi
C. Data persepsi
1. Persepsi Masyarakat
Persepsi Masyarakat yang dikaji terkait tempat tinggal yaitu bagaimana perasaan masyarakat tentang kehidupan masyarakat yang dirasakan di
lingkungan tempat tinggal mereka, apa yang menjadi kekuatan dalam kelompok yang berbeda ( misalnya : lansia, remaja, pekerja, professional, ibu
rumah tangga, dll).
2. Persepsi Perawat
Persepsi perawat berupa pernyataan umum tentang kondisi Kesehatan dari masyarakat apa yang menjadi kekuatan, apa masalahnya atau ppotensi
masalah dari masyarakat
 Data yang dikumpulkan dalam pengkajian keperawatan komunitas dapat diperoleh dengan metode wawancara, angket, observasi dan
pemeriksaan. Setelah data terkumpul analisi data komunitas dapat dilakuan dalam beberapa tahap yaitu kategorisasi, perbandingan dan
kesimpulan.
1. Kategorisasi data dapat dikategorikan dalam berbagai cara Pengkatagorian data pengkajian komunitas diantaranya:
a. Karekteristik denografi
b. Karakteristik geografis
c. Karekteristik social-ekonomi
d. Sumber dan pelayanan Kesehatan
2. Ringkasan dapat disajikan dalam bentuk ukuran seperti jumlah, bagan dan garfik.
3. Perbandingan dapat dilakukan dengan menggunakan data hasil pengkajian komunitas dan membandingkannya dengan data lain
yang sama wilayah kabupaten/kota, atau provinsi atau nasional.
4. Kesimpulan, tahap akhir adalah pembuatan kesimpulan seacra logis dari peristiwa yang kemudian dibuat pernyataan penegakan
diagnose keperapwaptan komunitas.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai