Oleh :
I MADE HENDRA PARTHA
NIM. 23.322.1423
A. Pengertian
1. Penyakit Kronik
Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit
berlangsung lama sampai bertahun-tahun,bertambah berat,menetap,dan
sering kambuh. (Purwaningsih dan Karbina, 2009). Penyakit kronis bisa
menyebabkan kematian/ kondisi terminal.
Ketidakmampuan merupakan persepsi individu bahwa segala
hal yang dilakukan tidak akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan
dimana individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau
kegiatan yang baru dirasakan. (Purwaningsih dan Karbina, 2009).
Jadi penyakit kronis yaitu penyakit yang terjadi pada seseorang
dalam waktu lama akan membuat orang tersebut menjadi tidak mampu
melakukan sesuatu seperti biasanya.
2. Penyakit Terminal
Kondisi Terminal adalah: Suatu proses yang progresif menuju
kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik,
psikososial dan spiritual bagi individu. (Carpenito ,1995 )
Pasien Terminal adalah : Pasien–pasien yang dirawat, yang
sudah jelas bahwa mereka akan meninggal atau keadaan mereka makin
lama makin memburuk. (P.J.M. Stevens, dkk,hal 282, 1999 ). Bisa
dikatakan Penyakit terminal adalah lanjutan dari penyakit kronik/
penyakit akut yang sifatnya tidak bias disembuhkan dan mengarah pada
kematian.
Pasien terminal illness adalah pasien yang sedang menderita
sakit dimana tingkat sakitnya telah mencapai stadium lanjut sehingga
pengobatan medis sudah tidak mungkin dapat menyembuhkan lagi.
Oleh karena itu, pasien terminal illnes harus mendapatkan perawatan
paliatif yang bersifat meredakan gejala penyakit, namun tidak lagi
berfungsi untuk menyembuhkan.
Jadi fungsi perawatan paliatif pada pasien terminal illnes adalah
mengendalikan nyeri yang dirasakan serta keluhan-keluhan lainnya dan
meminimalisir masalah emosi, sosial dan spiritual. Penjelasan tersebut
mengindikasi bahwa pasien terminal illness adalah orang-orang sakit
yang diagnosis dengan penyakit berat yang tidak dapat disembuhkan
lagi dimana prognosisnya adalah kematian.
Walaupun remaja dan dewasa muda berpikir bahwa kematian pada usia
muda cukup tinggi, mereka memimpikan kematian yang tiba-tiba dan
kekerasan. Jika mereka mengalami terminal illness, mereka menyadari
bahwa kematian tidak terjadi semestinya dan merasa marah dengan
“ketidakberdayaannya” dan “ketidakadilan” serta tidak adanya
kesempatan untuk mengembangkan kehidupannya. Pada saat seperti ini,
hubungan dengan ibunya akan menjadi lebih dekat. Menderita terminal
illness terutama pada pasien yang memiliki anak akan membuat pasien
merasa bersalah tidak dapat merawat anaknya dan seolah-olah merasa
bahagia melihat anaknya tumbuh. Karena kematian pada saat itu terasa
tidak semestinya, dewasa muda menjadi lebih marah dan mengalami
tekanan emosi ketika hidupnya diancam terminal illness.
c. Dewasa madya dan dewasa tua
Penelitian membuktikan bahwa dewasa muda menjadi semakin tidak
takut dengan kematian ketika mereka bertambah tua. Mereka menyadari
bahwa mereka mungkin akan mati karena penyakit kronis. Mereka juga
memiliki masa lalu yang lebih panjang dibandingkan orang dewasa
muda dan memberikan kesempatan pada mereka untuk menerima lebih
banyak. Orang-orang yang melihat masa lalunya dan percaya bahwa
mereka telah memenuhi hal-hal penting dan hidup dengan baik tidak
begitu kesulitan beradaptasi dengan terminal illness.
1. Palliative Care
• Menambah kualitas hidup (anak) pada kondisi terminal.
• Perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa sakit (nyeri, dypsnea) dan
kondisi (kesendirian) dimana pada kasus ini mengurangi kepuasan atau
kesenangan hidup anak.
• Mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah psikologi,social atau
spiritualnya dari anak dalam kondisi terminal.