1. Denial (penolakan)
Denial merupakan mekanisme penolakan dari orang yang menghindari
implikasi dari gangguan, khususnya yang dapat mengancam kehidupan.
Pasien dapat berperilaku jika gangguan kesehatan yang dialaminya tidak
tergolong berat, hal tersebut akan secara singkat menghilang atau akan
memiliki implikasi jangka panjang. Setelah terdiagnosis gangguan kesehatan,
denial dapat berfungsi sebagai pelindung dengan menjaga pasien dari
masalah yang ditimbulkan oleh gangguan kesehatan ketika orang tersebut
tidak mampu melakukannya
2. Anxiety (kecemasan)
Kecemasan adalah masalah yang bukan hanya karena hal ini cukup sulit,
namun juga karena mengganggu treatment. Kecemasan termasuk respon
yang umum setelah terdiagnosis gangguan kesehatan kronis. Kebanyakan
pasien merasa kewalahan dari perubahan dalam kehidupan mereka. Gejala
dari kecemasan juga dapat disalahartikan sebagai gejala penyakit yang
mendasari dan dengan demikian mengganggu asesmen penyakit dan
pengobatannya.
3. Depression (depresi)
Depresi adalah reaksi yang umum pada gangguan kesehatan kronis. Depresi
sangat umum di antara pasien stroke, pasien kanker, dan pasien gangguan
jantung, sama seperti di antara orang dengan lebih dari satu gangguan
kesehatan kronis. Orang yang mengalami intermiten depresi lebih mungkin
untuk mengalami penyakit jantung, aterosklerosis, hipertensi, stroke,
demensia, osteoporosis, dan tipe II diabetes, dan pada usia yang lebih muda.
Depresi menyulitkan ketaatan treatment dan membuat tujuan medis.