Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI

ANTARA
PT INTRILOGI OPTIMA SOLUSI
DENGAN
PT INDOCIPTA KREASI HUTAMA
TENTANG
PENGELOLAAN KLINIK UTAMA HEMODIALISA
Nomor : …/…./…./…./2024

Pada hari ini, …………… Tanggal …………… Bulan …………. Tahun ……………………
(..-..-….), kami yang bertandatangan dibawah ini :

I. PT INTRILOGI OPTIMA SOLUSI


Suatu Badan Hukum yang didirikan berdasarkan Akta Notaris............, SH,.M.Kn, Nomor
….., berkedudukan di ……, dalam hal ini diwakili oleh........., selaku Komisaris, bertindak
untuk dan atas nama ……… berdasarkan Akta Notaris …………,SH,.M.Kn, Nomor
……, sebagaimana telah disahkan oleh SK Kemenkumham Nomor AHU...TAHUN
…..….., oleh karenanya sah dan berwenang bertindak untuk dan atas nama PT
INTRILOGI OPTIMA SOLUSI, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II. PT INDOCIPTA KREASI HUTAMA


Suatu Badan Hukum yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Dini Lastari Siburian,
SH,.M.Kn, Nomor 17 Tanggal 20 Desember 2016, berkedudukan di Jakarta Selatan,
dalam hal ini diwakili oleh dokter Yessy Herawati, selaku Direktur, bertindak untuk dan
atas nama PT. INDOCIPTA KREASI HUTAMA, sebagaimana telah disahkan oleh SK
Kemenkumham Nomor AHU-0058122.AH.01.01.TAHUN 2016 Tanggal 29 Desember
2016, oleh karenanya sah dan berwenang bertindak untuk dan atas nama PT
INDOCIPTA KREASI HUTAMA, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai
PARA PIHAK, dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa PIHAK KESATU merupakan Badan Hukum yang bergerak di bidang
Jasa………..
2. Bahwa PIHAK KESATU akan menginvestasikan dana sebesar Rp 2.000.000.000,- (dua
milyar rupiah) dan aset bangunan yang terletak di Bintaro kepada PIHAK KEDUA.
3. Bahwa PIHAK KEDUA akan melaksanakan pengelolaan Klinik Utama Hemodialisa yang
terletak di jalan ……..
4. Bahwa PIHAK KEDUA akan menggunakan dana investasi untuk pengelolaan Klinik
Utama Hemodialisa selama …..
5. Bahwa PIHAK KESATU akan mendapatkan kembali aset bangunan yang terletak di jalan
bintaro setelah ………..
Berdasarkan hal tersebut di atas, PARA PIHAK dalam kedudukan masing-masing sebagaimana
tersebut diatas, sepakat untuk bersama-sama mengoptimalkan potensi yang dimiliki masing-
masing PARA PIHAK dalam rangka Kerjasama investasi untuk pengelolaan Klinik Utama
Hemodialisa dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Halaman 1 dari 7
Pasal 1
DEFINISI

1. Pengelolaan Klinik Utama Hemodialisa yang terletak di jalan …….


2. Kontribusi besaran uang yang harus dibayar oleh PIHAK KESATU secara tetap yang
disetorkan ke Rekening Bank PIHAK KEDUA melalui Bank BCA No………… a.n PT
INDOCIPTA KREASI HUTAMA sesuai dengan jangka waktu pengelolaan yang telah
ditetapkan dan pembagian keuntungan hasil kerja sama yang besarannya disesuaikan dengan
kesepakatan PARA PIHAK.
3. Tanggal efektif adalah tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama ini oleh PARA
PIHAK.
4. Dalam Keadaan Baik adalah kondisi bangunan dan fasilitas lainnya dalam kondisi layak
pakai pada saat penyerahan asset dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA pada
saat penandatanganan perjanjian ini dan saat kerjsama berkahir.

Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan Perjanjian Kerjasama ini adalah PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
sepakat untuk melakukan pengelolaan Kerjasama Klinik Utama Hemodialisa dengan kerjasama
yang saling menguntungkan, dalam pengembangan klinik sehingga dapat memberikan nilai
tambah dan menjadi sumber pendapatan bagi PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.

Pasal 3
OBJEK KERJASAMA

Objek Kerjasama dalam Perjanjian Kerjasama ini adalah uang investasi sebesar Rp.
2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dan asset bangunan yang terletak di jalan …….., (“Objek
Kerjasama”).

Pasal 4
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama:


Pengelolaan Aset Bangunan pada jalan …….. yang dimiliki oleh …dan uang investasi sebesar Rp.
2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) yang digunakan untuk pengelolaan dan pemanfaatan Klinik
Utama Hemodialisa yang telah disepakati PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana tercantum dalam lampiran,
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 5
PERNYATAAN DAN JAMINAN

Halaman 2 dari 7
PIHAK KESATU dengan ini menyatakan menjamin kepada PIHAK KEDUA bahwa pada saat
ditandangani dan selama berlakunya Perjanjian Kerja Sama ini:
1. PIHAK KEDUA memiliki hak dan kewenangan dalam mengelola dan mengoptimalkan
objek perjanjian kerja sama sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Perjanjian Kerja Sama ini merupakan perikatan yang sah, berlaku dan mengikat, serta dapat
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. PARA PIHAK memiliki kemampuan teknis, finansial yang diperlukan untuk
melaksanakan, pengelolaan Objek Kerja Sama.
4. PARA PIHAK tidak sedang berada dalam keadaan lalai, cidera janji atau gagal dalam
pemenuhan kewajiban pembayaran atau kewajiban lainnya dalam perjanjian dengan Pihak
Ketiga.
5. PARA PIHAK dengan ini menyatakan siap dan sanggup menerima segala resiko dalam
menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 6
PELAKSANAAN

1. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk mengadakan kerjasama
pengelolaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini, termasuk dokumen
penghitungan bagi hasil yang merupakan Lampiran dalam Perjanjian Kerjasama ini.
2. PIHAK KEDUA bertindak sebagai Pengguna dan Pengelola objek Klinik Utama
Hemodialisa yang terletak di …….
3. Dalam melaksanakan pengelolaan Klinik Utama Hemodialisa PARA PIHAK tunduk pada
ketentuan sebagai berikut:
a. PIHAK KEDUA melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan setiap biaya investasi
dengan nilai sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah).
b. Dengan dalih, cara dan bentuk apapun PARA PIHAK dilarang mengalihkan atau
mengoperkan hak pengelolaan sebagai akibat dari Kerjasama ini kepada pihak lain,
baik untuk Sebagian maupun untuk seluruhnya, baik untuk sementara atau selama
masa Kerjasama kecuali atas ijin dan persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.
4. Apabila salah satu PIHAK mengadakan perubahan, selain sebagaimana yang dimaksud
dalam perjanjian ini yang disepakati oleh PARA PIHAK, maka PARA PIHAK akan
melakukan musyawarah untuk menemukan kesepakatan bersama dan tidak akan meminta
ganti rugi atas perubahan tersebut.
5. Dalam hal pengelolaan Klinik Utama Hemodialisa beserta fasilitasnya, PIHAK KESATU
berkewajiban mengurus perijinan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dengan dibantu pelaksanaannya oleh PIHAK KEDUA.
6. Segala biaya yang timbul dari pengurusan izin terhadap pengeloaan seluruhnya menjadi
tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
7. Grace periode bagi hasil selama 6 (enam) bulan setelah berjalannya operasional.
8. PIHAK KEDUA menyerahkan kembali kepada PIHAK KESATU objek Kerjasama berupa
aset Gedung di jalan … , dalam kondisi baik, pada akhir jangka waktu Perjanjian Kerja
Sama ini.

Pasal 7
JANGKA WAKTU KERJASAMA
Halaman 3 dari 7
1. Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun, terhitung sejak
ditandatanganinya perjanjian kerjasama ini oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
2. PARA PIHAK diberikan Grace Periode setelah operasional berjalan untuk waktu persiapan
melakukan pembayaran financial sesuai dengan persentase yg di dapatkan dalam
kesepakatan pembagian bagi hasil persentase Pasal 11, yang telah di sepakati selama 6
(enam) bulan dihitung sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama ini.
3. PARA PIHAK diberikan opsi (prioritas) untuk memperpanjang jangka waktu Kerjasama
dengan tetap memperhatikan ketentuan/peraturan yang berlaku.
4. Untuk perpanjangan masa Perjanjian Kerjasama ini PIHAK KEDUA harus menyampaikan
permohonan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA paling lambat ….. tahun sebelum
jangka waktu Perjanjian Kerja Sama berakhir.
5. Sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama ini, maka segala hak dan kewajiban atas
objek kerjasama beralih kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU

1. PIHAK KESATU berhak :


a. Mendapatkan bangunan diakhir masa PERJANJIAN ini.
b. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama setiap 1 (satu)
tahun sekali.
c. Menerima dan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih
lanjut dalam Pasal 11 PERJANJIAN ini.
d. Berhak terlibat dalam pengawasan pengelolaan Klinik.
e. Menerima bukti laporan pengelolaan dan operasional Klinik.

2. PIHAK KESATU berkewajiban :


a. Menjamin bahwa Objek Kerja Sama pada aset berupa Gedung di Jalan Bintaro dalam
keadaan clean and clear tidak dalam keadaan sengketa.
b. Memberikan pembiayaan investasi sesuai dengan Pasal 3 kepada PIHAK KEDUA.
c. Membantu PIHAK KEDUA dalam hal pengurusan administrasi perizinan dengan
biaya dari PIHAK KESATU.
d. Memberikan prioritas perpanjangan Kerjasama ini kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 9
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA berhak :


a. Mendapatkan jaminan bahwa Objek Kerjasama dalam keadaan clean and clear dari
PIHAK KESATU.
b. Menerima dan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih
lanjut dalam Pasal 11 PERJANJIAN ini.
c. Mendapatkan jaminan bahwa selama masa Kerjasama, PIHAK KEDUA bebas dari
masalah, gangguan, dan gugatan dari Pihak Luar atas pengelolaan Objek Kerja Sama.
d. Mendapatkan bantuan dari PIHAK KESATU dalam pengurusan perizinan dengan
sepenuhnya biaya PARA PIHAK dan PIHAK KESATU.

Halaman 4 dari 7
e. Mendapatkan prioritas perpanjangan masa sewa/kerjasama pengelolaan kepada PARA
PIHAK.
f. Menarik manfaat untuk kepentingan perusahaan dari setiap dan semua penghasilan
yang timbul dari pelaksanaan Pengelolaan Klinik.

2. PIHAK KEDUA berkewajiban :


a. Melakukan pembayaran financial atas pengelolaan Objek Kerja Sama dengan
persentase yang telah di sepakati oleh PARA PIHAK pada Pasal 11 Perjanjian ini.
b. Memelihara Objek Kerja Sama dengan sebaik-baiknya dan memperbaiki segala
kerusakan yang terdapat pada Objek Kerja Sama tersebut, atas biaya PIHAK
KEDUA.
c. Melakukan laporan finansial operasional Klinik kepada PIHAK KESATU setiap …
bulan sekali.
d. Menyerahkan dan atau melakukan pembagian seluruh bangunan beserta fasilitasnya
aset Gedung pada Pasal 3 diakhir masa perjanjian kepada PIHAK KESATU.
e. Membayarkan Pajak Bumi dan Bangunan, listrik, serta segala beban biaya yang
timbul terhadap Objek Kerja Sama selama Perjanjian Kerja Sama berlangsung.

Pasal 10
PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

1. PIHAK KESATU akan melakukan pembayaran investasi untuk pengelolaan Klinik Utama
Hemodialisa kepada PIHAK KEDUA, melalui Nomor Rekening Bank ……. Atas nama ….
2. PIHAK KEDUA melakukan pembayaran bagi hasil kepada PIHAK KESATU yang
dibayarkan 6 (enam) bulan setelah Grace Periode dan pembayaran bagi hasil dilakukan
setiap 1 (satu) bulan saat operasional memasuki bulan ke 13 (tiga belas) berjalan,
berdasarkan laporan hasil penjualan yang dilaporkan kepada PIHAK KESATU selambat-
lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya, sesuai dengan Pasal 11 ayat (1) perjanjian ini.
3. Pajak-pajak yang terkait dengan pembagian pendapatan dari hasil Kerja Sama dibayarkan
sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Pasal 11
CARA PEMBAYARAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

1. Besaran pembagian investasi yang wajib dibayarkan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK
KEDUA selama jangka waktu 10 (sepuluh) Tahun dan di bayarkan secara berkala yaitu 4
(empat) periode tahapan yaitu paling lambat 3 (tiga) bulan sekali dan ditetapkan sejak Objek
Kerja Sama mulai dari saat di tanda tanganinya perjanjian Kerjasama ini.
2.
Tabel besaran Persentase Bagi Hasil
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
…% …%

3. PIHAK KEDUA melakukan pembayaran bagi hasil kepada PIHAK KESATU sesuai
besaran persentase bagi hasil pada Pasal 11 ayat (2), yang disetorkan ke Rekening Bank
melalui Bank No………… a.n …………

Halaman 5 dari 7
Pasal 12
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN

1. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melakukan pembayaran uang pembagian hasil selama 6
(enam) bulan, bukan dikarenakan Force Majeure maka PIHAK KESATU berhak melakukan
teguran kepada PIHAK KEDUA dan tidak akan melakukan gugatan dan tuntutan apapun.

Pasal 13
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. Dengan mengenyampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa Perjanjian Kerjasama ini berakhir,
bilamana :
a. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini telah berakhir dan tidak dilakukan
perpanjangan.
b. Pengakhiran Perjanjian Kerjasama oleh SALAH SATU PIHAK.
c. Force majeure yang menyebabkan tidak mungkin dilaksanakannya kembali
Perjanjian Kerjasama ini.
2. Pengakhiran Perjanjian Kerjasama sebagaimana dimaksud huruf b ayat 1, dapat dilakukan
dalam hal PARA PIHAK:
a. PARA PIHAK melanggar dan/atau tidak memenuhi salah satu ketentuan dalam
pasal- pasal yang tercantum dalam Perjanjian Kerjasama ini.
3. Pengakhiran Perjanjian Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diatas, dapat
dilakukan PIHAK KESATU secara tertulis tanpa melalui Putusan Pengadilan, setelah
terlebih dahulu dilakukan oleh PARA PIHAK dan diberikan peringatan/pemberitahuan
tertulis kepada PIHAK KEDUA jika tidak ditemukannya hasil kesepakatan bersama dari
musyawarah.

Pasal 14
FORCE MAJEURE

1. Force Majeure dalam perjanjian ini menyangkut mengenai setiap kejadian yang terjadi di
luar pengendalian PIHAK KEDUA termasuk diantaranya bencana alam (gempa bumi,
banjir, tanah longsor, cuaca buruk dan sebagainya), kebakaran, pemberontakan, pemogokan
buruh, huru hara, wabah penyakit, perang, sabotase, dan kebijakan pemerintah dalam bidang
kesehatan yang secara langsung mempengaruhi pelaksanaan kewajiban PIHAK KEDUA
kepada PIHAK KESATU sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
2. Dalam hal terjadi sesuatu Force Majeure sebagaimana diatur dalam ayat 1 di atas, pihak
yang terpengaruh oleh Force Majeure di atas akan memberitahukan secara tetulis kejadian
tersebut sebagaimana disebutkan dalam pasal ini kepada pihak lainnya dalam jangka waktu
selambat– lambatnya 7 (tujuh) hari kerja, sejak tanggal terjadinya Force Majeure tersebut.
3. Dalam hal Force Majeure terjadi terus menerus melebihi 30 (tiga puluh) hari yang sangat
berdampak pada kemampuan salah satu pihak untuk melaksanakan kewajiban berdasarkan
perjanjian kerja sama ini, maka pihak yang terkena dampak Force Majeure tersebut dapat
mengajukan pemutusan perjanjian kerja sama.
4. Setelah berakhirnya waktu force majeure sebagaimana yang dimaksud di atas, PIHAK

Halaman 6 dari 7
KEDUA dan PIHAK KESATU segera melakukan pemulihan sebagaimana keadaan semula

Halaman 7 dari 7
sebelum terjadinya force majeure sebagaimana yang diatur dalam perjanjian ini atau
kesepakatan PIHAK KEDUA dan PIHAK KESATU bilamana terjadi perubahan
perencanaan.
5. Dalam hal dilaksanakan pengakhiran Perjanjian Kerjasama sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), masing-masing Pihak tidak dapat menuntut ganti rugi kepada Pihak lainnya dengan
dalih apapun juga.

Pasal 17
PENYELESAIAN SENGKETA

1. Dalam perjanjian ini PIHAK KESATU dan PARA PIHAK telah sepakat tidak
mengikatkan, dengan kata lain melepaskan diri dari pasal 1266 dan pasal 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
2. Apabila timbul perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini, semua pihak
sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah dan apabila tidak menghasilkan
penyelesaian, maka PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat memilih tempat
kediaman hukum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Jakarta Selatan.

Pasal 18
KETENTUAN PENUTUP

1. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat dan setuju untuk mentaati dan
melaksanakan Perjanjian Kerja Sama ini dengan itikad baik dan saling menguntungkan.
2. Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini, maka akan
diatur dalam addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Perjanjian
Kerja Sama ini.

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan ditandatangani oleh
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA diatas materai yang cukup serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

PT INTRILOGI OPTIMA SOLUSI PT INDOCIPTA KREASI HUTAMA


PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

……………………… dr. Yessy Herawati


Direktur Direktur

Halaman 8 dari 7

Anda mungkin juga menyukai