Anda di halaman 1dari 2

Menyelami Samudera Samirana

Gambang Syafaat edisi Oktober 2023 kali ini ditemani oleh Tsaqiva Qinasih Gusti yang
membersamai dengan musik otentik karanganya sendiri. Setelah dibuka dengan munajat maiyah
kemudian diteruskan oleh teman-teman penggiat, suasana Gambang Syafaat terpantau berawan dan
mendung, suasana hangat dari teman-teman jamaah yang hadir sangat mengobati rindu akan maiyahan
dibulan Oktober ini.

Setelah beberapa bahasan yang dibahas, seperti biasa diiringi dengan musik setelahnya,
mungkin sebagian besar teman-teman maiyah merasa asing dengan Tsaqiva ini karena baru pertama kali
membersamai Gambang Syafaat. Hal yang magis terjadi saat Tsaqiva membawakan lagu pertamanya
yang berjudul Samirana, Kang Jion langsung menyaut dengan arti angina dalam bahasa jawa. Para
Jamaah banyak yang tertegun dengan suara otentik dari Tsaqiva beserta dengan isi lagunya.

Singkat cerita setelah acara selesai, saya memutar lagu Samirana ini dikanal youtube Tsaqiva,
dan benar keotentikan dari magic lagu yang dibawakan saat acara maiyahan terbawa dikamar kos saya
pada jam tiga pagi hari, saya langsung menulis liriknya dan menafsirkan sendiri karya dari Tsaqiva ini.
Dalam sebuah obrolan singkat dengan Tsaqiva, lagu yang diciptakanya mempunyai hak bebas tafsir dari
pendengarnya, sebuah kedaulatan apresiasi yang harus mengisi tiap otak para pendengar lagu tersebut.
Ketiga jam tiga pagi itu saya teringat bagaimana cintanya Tuhan ketiap hambanya, kemudian juga cinta
dari Kanjeng Nabi Muhammad kepada umatnya sedangkan kita sendiri yang kadang lalai akan cinta
tersebut, hal itu termemori pada bagian “Mungkin sampai mati kau tak pernah ketahui. Selama ini aku
cinta padamu setengah mati”. Berlanjut ke hal yang lebih intim, sepertinya tiap cinta Ibu kepada
anaknyna juga termanifestasi dari lagu Samirana ini.

Hal lain yang saya rasakan dari lagu Samirana ini adalah tentang perjalanan sebuah doa dan
sikap altruisme kita dari doa tersebut. Pada bagian “Biarkanlah aku merasa sakit dan merindu
memanggil namamu dalam doaku agar ku bisa terus berlagu kau tak perlu tahu”, kata “tak perlu tahu”
menurut saya adalah penebalan sifat Altruisme kita kepada doa, bukankah doa yang kita panjatkan
haruslah sunyi dan sumeleh tergantung bagaimana Tuhan merencakanya.

Lantunan suara yang otentik dari Tsaqiva membuat suasana Gambang Syafaat menjadi magis
dan sangat berwarna, tentu tiap bulanya Gambang Syafaat mempunyai cara tersendiri dalam mengobati
rasa rindu jamaahnya. Tentu isi dari tema dan materi yang digarap oleh penggiat mempunyai manfaat
yang besar juga dalam menjaga kewarasan akal dan hati, tapi dilain itu Gambang Syafaat juga punya sisi
magisnya dalam mengobati kerinduan terhadap maiyah, pasti tiap orang merasakan kegembiraan yang
berbeda-beda juga, dan iringan lagu-lagu karangan Tsaaqiva berhasil mengisi kegembiraan dari teman-
teman. Entah sebuah kebetulan atau ada klausul lain, Gambang Syafaat edisi Oktober 2023 cukup cerah
saat memuncaki acara dan hujan tak turun malam itu, lalu sebelum doa Tsaqiva memungkasi acara
dengaan lagu Sempurna, mungkin kata cukup merangkum maiyahan pada malam itu.
Lirik Lagu Samirana

Kau yang ada didalam puluhan laguku

Puisi juga doaku yang tercipta karena cinta juga rindu

Mungkin sampai mati kau tak pernah ketahui

Selama ini aku cinta padamu setengah mati

Biarkanlah aku merasa sakit dan merindu

Memanggil namamu dalam doaku agar ku bisa terus berlagu kau tak perlu tahu

Samirana membawa aroma tubuhmu

Samar tercium olehku yang membawa anganku ke sejuta pilu

Mungkin sampai mati kau tak pernah ketahui

Selama ini aku cinta padaamu setengah mati

Biarkanlah aku merasa sakit dan merindu memanggil namamu dalam doaku

Agar ku bisa terus berlagu kau tak perlu tahu

Malam ini ku iringkan doa biar dia yang merangkai kata

Rasakanlah dia membelaimu dengan lembut dan peluk tubuhmu

Biarkanlah aku merasa sakit dan merindu karenamu

Mungkin sampai mati kau tak pernah ketahui

Selama ini aku cinta padamu setengah mati

Anda mungkin juga menyukai