Anda di halaman 1dari 33

Jokowi dulu dan sekarang, antara

‘harapan dan kenyataan’

SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Presiden Jokowi
10 November 2023
Mengawali karier politik sebagai wali kota Solo, berlanjut menjabat
gubernur DKI Jakarta, kemudian menjadi presiden Indonesia, Joko
Widodo disebut sebagai sosok pembawa "harapan baru”.
Namun, di penghujung kekuasaan Jokowi sebagai presiden, banyak
kalangan – termasuk dari pendukungnya – menuduh pengusaha
mebel itu mengonsolidasikan "oligarki” dan sedang ingin
melanggengkan kekuasaan dengan merancang putra sulungnya,
Gibran Rakabuming Raka, melaju ke Pilpres 2024.
Hal ini tak lain, karena wacana penundaan pemilu dan tiga periode,
kandas.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Presiden Jokowi dalam jamuan makan siang bersama tiga bakal capres Prabowo Subianto,
Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan pada 30 Oktober 2023.
Akan tetapi, tuduhan politik dinasti ini dibantah Jokowi dengan
mengatakan, “Ya, itu kan masyarakat yang menilai.”
Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi sejauh
ini masih di atas 50%. Namun, suara yang kecewa
disertai keretakan hubungan dengan PDI Perjuangan
(PDIP) berpotensi mengerek turun sentimen positif tersebut.
Lewatkan Artikel-artikel yang direkomendasikan dan terus
membaca
Artikel-artikel yang direkomendasikan

Petisi 100 minta pemakzulan Jokowi – Mungkinkah dilakukan


dan bagaimana prosesnya?

Putusan MK ‘pintu masuk’ Gibran jadi cawapres Prabowo,


siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam Pilpres 2024?

Pemilu 2024: Tiga pasangan capres-cawapres akan bertarung


dalam Pilpres, apa saja visi dan misi mereka?

Golkar dan PAN dukung Prabowo, PDIP merasa 'dikeroyok’ -


apakah Ganjar cukup kuat?
Akhir dari Artikel-artikel yang direkomendasikan
Berikut adalah “metamorfosis” wajah politik Jokowi yang
mengawali karier politik sebagai sosok pembawa “harapan” dan
berakhir menorehkan “keprihatinan” sebagian pendukungnya.
Jokowi yang dulu
Pria dengan perawakan ramping itu lahir di Rumah Sakit Minulyo,
Solo pada 1961 di tengah keluarga sederhana. Ayahnya penjual
kayu dan bambu serta ibunda seorang pekerja keras yang merawat
anak-anak.
Masa kecil Jokowi disebut "sulit dan keras". Keluarganya pernah
berpindah-pindah tempat tinggal karena rumahnya beberapa kali
terkena penggusuran, menurut catatan Fandy A dalam Biografi
Joko Widodo.
Tahun 1988 menjadi saat-saat yang menentukan nasib Jokowi di
masa mendatang, ketika ia memutuskan membangun bisnis kayu
lewat utang dari bank, dengan jaminan sertifikat tanah milik orang
tua. Bisnis mebel yang dirintis itu kemudian berhasil menembus
pasar luar negeri dan bertahan hingga kini.
Jokowi mulai karir politik dengan bergabung PDIP pada 1998. Ia
mendapat tiket dari partai berlambang banteng menjadi wali kota
Solo pada 2005.

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES


Keterangan gambar,
Setelah Kaesang Pangarep menyampaikan keinginannya terjun ke dunia politik, itu artinya
dua dari tiga anak Jokowi telah mengikuti jejak ayahnya.
Ririn Sefsani, aktivis 98, mengenang kembali pertama kali
bersinggungan dengan Jokowi.
Saat itu, ia melalui lembaga swadaya masyarakat lokal, menghelat
debat calon wali kota Solo. Jokowi sebagai salah satu kandidat ia
anggap baik dalam merencanakan program anggaran daerah yang
partisipatif.
Saat terpilih menjadi wali kota, “ada harapan dalam konteks lokal”
dalam menjalankan program yang partisipatif, antikekerasan dan
ruang publik yang dibuka.
"Ini seperti angin besar, angin yang manis sekali untuk Indonesia
yang lebih baik dengan kepemimpinan sipil," kata Ririn dalam
konteks Pilpres 2014.

Keterangan gambar,
Jokowi saat menjabat wali kota Solo.
Wali kota ketiga terbaik sedunia
Nama Jokowi makin mencuri perhatian publik setelah memperoleh
penghargaan-penghargaan karena sejumlah gebrakan saat menjabat
wali kota Solo. Ia mematahkan mitos relokasi PKL yang berujung
kekerasan antara aparat dan pedagang.
Sekitar 900 pedagang mau meninggalkan Taman Banjarsari di pusat
Kota Solo menuju lokasi baru di Pasar Klitikan, tanpa ada
kekerasan tapi melalui dialog berbulan-bulan.
SUMBER GAMBAR,FAJAR SODIQ
Keterangan gambar,
Eks-Kepala Satpol PP Solo, Hasta Gunawan menjadi saksi bagaimana Jokowi menerapkan
kebijkan antikekerasan selama menjabat wali kota.
Lewati Podcast dan lanjutkan membaca

Investigasi: Skandal Adopsi

Investigasi untuk menyibak tabir adopsi ilegal dari Indonesia ke


Belanda di masa lalu

Episode

Akhir dari Podcast


Istilah blusukan juga melekat dengan Jokowi, karena sejak
menjabat wali kota ia turun langsung ke lapangan melihat persoalan
yang ada di masyarakat, dan mendengarkan langsung. Blusukan
juga berarti inspeksi mendadak memeriksa anak buahnya bekerja
dengan benar.
Pada 2012, pria yang suka dengan musik cadas ini terpilih sebagai
wali kota terbaik ketiga sedunia versi World Mayor Project.
Jokowi disebut berhasil mengubah Solo dari kota yang marak tindak
kriminalitas menjadi pusat seni dan budaya, lalu dapat menarik
wisatawan mancanegara.
Kebijakan antikekerasan
Hasta Gunawan, mantan Kepala Satpol PP Solo juga menyaksikan
bagaimana Jokowi menjalankan kebijakan antikekerasan di kotanya
pada saat menjadi wali kota.
Dalam menghadapi demonstrasi, Jokowi sempat memerintahkan
Hasta untuk setiap saat membuka gerbang kantor wali kota.
Tujuannya, agar para pengunjuk rasa bisa bertemu dirinya untuk
menyampaikan tuntutan secara langsung melalui dialog, sampai
mencari jalan keluar bersama.

Keterangan gambar,
Presiden Jokowi dikerumuni anak-anak dari kampung tempat dia dibesarkan di Solo, Jawa
Tengah
Selain diterima, pendemo juga diberi makanan ringan dan minuman
di sela-sela menemui wali kota maupun pejabat dinas Pemkot Solo
saat menyampaikan aspirasi maupun tuntutannya.
“Tatkala itu bisa komunikasi tidak ada masalah. Memang Pak
Jokowi, Pak Rudy (Wakil Wali Kota Solo), Satpol PP dan Kesbangpol
itu memang waktu itu bagus koordinasinya. Setelah itu demo
berangsur-angsur berkurang dan mengecil, mengecil,” katanya.
SUMBER GAMBAR,FAJAR SODIQ
Keterangan gambar,
Satpol PP di Solo hanya dilengkapi buku panduan dan pluit. Tameng dan pentungan dicopot
Jokowi.
Mengganti tameng Satpol PP dengan pluit
Selain ‘menghilangkan’ pagar dan pintu depan Balai Kota Solo,
Hasta membeberkan kebijakan Jokowi lainnya yang antikekerasan
adalah memerintahkan petugas Satpol PP menanggalkan pentungan
dan tameng. Dua perangkat ini dimasukkan di gudang.
“Mereka harus tanpa senjata. Senjatanya hanya (buku saku)
peraturan perundangan dan peluit itu. Dan tameng yang
sesungguhnya itu komunikasi,” ujarnya.
Dengan perubahan itu, Jokowi saat itu menginginkan agar tampilan
petugas Satpol PP di lapangan tidak garang dan menyeramkan,
tetapi lebih humanis.
Bahkan Satpol PP di masa Jokowi menjadi wali kota juga dilengkapi
dengan kemampuan untuk bermain drumband. Hal ini dilakukan
untuk menampilkan sisi lain para anggota Satpol PP.
“Biar Satpol PP semakin ramah,” kata Hasta.
SUMBER GAMBAR,AFP
Keterangan gambar,
Jokowi mengawali kunjungan pertamanya sebagai presiden Indonesia ke Papua.
Program kesehatan gratis masyarakat miskin
Saat menjabat wali kota Solo, Jokowi juga menggagas apa yang
disebut Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS),
program jaminan kesehatan gratis untuk warga miskin.
Saat program tersebut diluncurkan awal 2008, antusiasme
masyarakat sangat tinggi, sehingga membentuk antrean panjang.
“Pimpinan yang mau turun langsung itu Pak Jokowi dan Pak Rudy
(wakilnya) mengangkati kursi karena masyarakat keleleran
menunggu antrean pendaftaran,” kata Siti Wahyuningsing, Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo mengenang kejadian saat itu.
Kata Siti, PMKS ini menjadi cikal bakal program jaminan kesehatan
yang dikampanyekan Jokowi saat maju sebagai gubernur DKI
Jakarta maupun menjadi presiden. Setelah menjadi Gubernur DKI
Jakarta, Jokowi menerbitkan Kartu Jakarta Sehat yang merupakan
penyempurnaan dari PKMS.
SUMBER GAMBAR,FAJAR SODIQ
Keterangan gambar,
Siti Wahyuningsing, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo mengatakan kebijakan kesehatan
gratis untuk warga miskin secara nasional yang dibawa Jokowi, terinspirasi dari Solo.
“Kemudian dengan semangat beliau yang peduli dengan jaminan
kesehatan ini, akhirnya JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) jalan
dan cikal bakalnya dari PKMS,” kata Siti yang saat ini masih aktif
bekerja di lingkungan pemerintahan Kota Solo.
Sebelum ada JKN tiap daerah punya program sendiri-sendiri,
sekarang menjadi satu pengelolaannya melalui BPJS.
Selain itu, Jokowi juga memperoleh sejumlah penghargaan
antikorupsi sampai menjadi tokoh publik pilihan media.
Saat menjabat gubernur DKI Jakarta selama dua tahun (2012-2014),
pria yang saat itu menjadi “kesayangan media” disebut berhasil
mereformasi birokrasi, mengambil saham PT Palyja dari perusahaan
asing, pembenahan Pasar Tanah Abang, relokasi warga dan
perbaikan Waduk Pluit, serta pembangunan rumah kampung deret
untuk rakyat.
Keterangan gambar,
Sampul Majalah Time dengan wajah Jokowi dibingkai dan dipajang di sebuah kafe di
Jakarta.
Wajahnya juga menjadi sampul depan Majalah terkemuka
AS, Time, dengan judul utama ‘A New Hope’ atau sebuah harapan
baru.
Sejumlah media asing memberi julukan kepada Jokowi sebagai
Obama dari Jakarta, Mr. Fix – pemimpin yang bisa memperbaiki
semua hal, dan The man in the Madras Shirt (pria dengan kemeja kotak-
kotak).
Jokowi yang sekarang
Menjelang masa purnabakti sebagai presiden Indonesia, eksistensi
Jokowi diwarnai tuduhan politik dinasti dan drama hubungan
dengan PDIP.
Sebagian kalangan berspekulasi, sosok berjuluk ‘Bapak
Infrastruktur’ sedang merancang perpanjangan kekuasaan melalui
keluarga dan kroninya.
Sejumlah gejalanya bisa dilihat dari momentum politik yang
melibatkan anak-anak Jokowi jelang Pilpres 2024.
Pertama, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi
bakal calon wakil presiden setelah Mahkamah Konstitusi (MK) –
salah satu hakimnya adik ipar Jokowi, Anwar Usman – memutuskan
syarat capres-cawapres boleh berusia di bawah 40 tahun dengan
catatan berpengalaman sebagai kepala daerah.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada penjabat kepala daerah se-Indonesia di
Istana Negara, Jakarta, senin (30/10/2023).
Gibran berpasangan dengan Prabowo Subianto dari Koalisi
Indonesia Maju (KIM) – rival PDIP dan koalisinya dalam Pilpres 2024.
Kedua, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep dinobatkan
sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), hanya tiga
hari setelah memperoleh kartu tanda anggota (KTA) partai berlogo
kepalan tangan yang menggenggam bunga mawar berwarna putih
itu.
Ketiga, keluarga Jokowi ini disebut "politikus kutu loncat“ dan
“pembangkang” karena tidak seirama dengan PDIP, partai yang
mengusung Jokowi dari awal karir politik hingga menjadi presiden.
PDIP mengusung Ganjar-Mahfud MD dalam Pilpres 2024.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka menyapa santri Ponpes Darussalam
saat safari politik di Watucongol, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023).
Alasan terakhir ini lebih politis – bisa dijadikan bahan kampanye –
karena PDIP juga sudah punya jagoan sendiri, sekaligus berpeluang
membalikkan citra Jokowi yang selama ini memperoleh sentimen
positif dari publik.
Dalam keterangannya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengaku
"kami ditinggalkan“ Jokowi setelah PDIP "memberikan privilege
yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga.“
Pendukung yang berbalik arah
Ririn Sefsani mengaku telah mengawal dan mendukung program dan
kebijakan Jokowi yang pro terhadap masyarakat sejak memulai
karirnya sebagai wali kota Solo pada 2005.
Namun sekarang, Ririn yang memilih Jokowi dua kali pilpres
mengatakan, "saya jengkel“ karena Gibran dan Kaesang menjelma
politikus "karbitan“ yang disokong kekuasaan. Caranya tidak benar,
katanya.
"Ini bukan soal usia, tapi bagaimana cara mereka mengangkangi,
menerabas, menghina 50% lebih pemilih Indonesia yang orang muda
ini dengan cara mereka," kata Ririn.
"Ini harusnya anak-anak muda protes," ujarnya kemudian, sambil
menambahkan ini menjadi puncak perubahan politik Jokowi yang ia
tuduh bagian tak terpisahkan dari politik dinasti.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan 'kami ditinggalkan' Jokowi.
“Kalau figur ini sudah tidak sesuai dengan cita-cita reformasi.
Masak saya mau dukung? Kalau beliau sudah tidak lagi sejalan, ya
harus kita lawan,” katanya.
Ririn hanya satu dari sejumlah kalangan yang mengutarakan
“keprihatinan” terhadap Jokowi.
Pernyataan "keprihatinan" juga datang dari budayawan Butet
Kartaredjasa yang mengatakan putusan MK menyebabkan Gibran
bisa pasangkan dengan Prabowo sebagai "awal datangnya bencana
moral", sebagaimana dinukil dari Kompas.
"Rakyat Indonesia bukan orang bodoh yang tidak bisa membaca
peristiwa," kata Butet dalam surat terbuka kepada Jokowi.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Sejumlah kader Partai Gerindra ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya saat nonton bareng
siaran langsung pendaftaran Bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subiyanto dan
Gibran Rakabuming Raka.
Dalam cuitannya, jurnalis senior Goenawan Mohamad meragukan
kepatutan Gibran sebagai cawapres "bukanlah karena usianya,
melainkan karena soal nepotisme".
Nepotisme adalah tindakan memilih kerabat atau sanak saudara
sendiri untuk memegang pemerintahan – kebiasaan yang terjadi di
era Soeharto berkuasa.
"Nepotisme itu tidak adil. Gibran naik ke atas, bukan melalui
persaingan terbuka," kata GM, sapaan Goenawan Mohamad.
Dalam prosesnya, Jokowi, Gibran, Anwar Usman dan Kaesang telah
dilaporkan sejumlah ormas ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
karena tuduhan kolusi dan nepotisme terkait putusan MK.
Menanggapi hal ini, Gibran menjawab ringan, “Ya, biar
ditindaklanjuti KPK ya. Monggo, silakan," katanya di Balai Kota
Solo, Selasa (24/10).
Baca Juga:

 Majelis Kehormatan MK gelar sidang etik perdana - Apa


dampaknya pada putusan batas usia capres-cawapres?
 Prabowo-Gibran daftar capres-cawapres ke KPU,
elektabilitasnya untung atau buntung?

 Pemilu 2024: Pemilih muda, politik dinasti, dan potensi


polarisasi - Sejumlah hal yang perlu Anda ketahui

Guru besar ilmu komunikasi Universitas Airlangga, Profesor Henri


Subiakto juga menuturkan serupa.
Ia bicara gamblang "menyukai Pak Jokowi" dan menganggap
sosoknya sebagai representasi rakyat "yang selama 30 tahun
terpinggirkan dan tidak diberi kesempatan dan kekuasaan oleh orde
baru."
Menurut Prof Henri, menggandeng Prabowo dan meluncurkan Gibran
sebagai cawapresnya "sudah direncanakan dan siapkan lama oleh
Pak Jokowi".
"Menjelang akhir jabatannya, Pak Jokowi berubah. Atau memang
inilah aslinya yang mulai diketahui," kata Prof Henri dalam akunnya
di X - dulu bernama Twitter.
Suara kekecewaan terhadap sikap Jokowi yang merestui putranya,
Gibran untuk ikut di panggung kontestasi Pilpres 2024 juga
diwujudkan dalam aksi-aksi di daerah.

SUMBER GAMBAR,KOMPAS.COM
Keterangan gambar,
Sekelompok orang di Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa melawan manuver politik
Gibran yang mencalonkan diri sebagai bakal cawapres.
Di Yogyakarta, sekumpulan orang yang mengeklaim pernah
mendukung Jokowi, memasang keranda mayat, dan beberapa
pocong sebagai bentuk kekecewaan atas sikap Jokowi, seperti
dikutip dari Kompas.
Di Nusa Tenggara Timur, puluhan warga dari Desa Sunu di
Kabupaten Timor Tengah Selatan menggelar ritual adat di depan
patung Jokowi setinggi 3,5 meter. Mereka berharap Jokowi tidak
memaksakan diri merestui Gibran masuk ke bursa Pilpres 2024.
"Biarkan Gibran matang secara alami,” kata Panglima perang Suku
Benu sekaligus Mantan Kepala Desa Sunu Nithanel Benu, ditilik dari
laporan Detik.

SUMBER GAMBAR,DETIK.COM
Keterangan gambar,
Masyarakat adat di NTT menggelar ritual adat di depat patung Jokowi, berharap kepala
negara mencegah putranya, Gibran Rakabuming Raka masuk panggung Pilpres 2024, karena
disebut 'belum matang'.
Di sisi lain, dalam keterangan kepada media, Jokowi menjawab
santai tuduhan politik dinasti, dan mengatakan “Ya, itu kan
masyarakat yang menilai,” katanya.
Dalam keterangan lainnya, Jokowi mengatakan dalam setiap pemilu
masyarakat yang menentukan siapa calon yang akan dipilih.
“Itu semuanya yang memilih itu rakyat, yang menentukan itu rakyat,
yang mencoblos itu juga rakyat, bukan kita, bukan elit, bukan
partai. Itulah demokrasi,” kata Jokowi.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Hakim konstitusi, Anwar Usman dinyatakan melanggar kode etik berat dalam perkara yang
memutuskan syarat capres-cawapres.
Dalam perkembangannya, Anwar Usman, hakim MK sekaligus adik
ipar Jokowi membantah telah memutuskan perkara syarat capres-
cawapres untuk meloloskan kandidat tertentu, khususnya Gibran
dalam Pilpres 2024.
Ia menyebut tuduhan itu sebagai "fitnah yang amat keji". "Saya
tidak akan mengorbankan diri saya, martabat saja, dan kehormatan
saya, di ujung pengabdian sebagai hakim demi meloloskan
pasangan calon tertentu," katanya.
Lagi pula, kata dia, juga mengatakan keputusan ini diambil secara
kolektif kolegial oleh sembilan hakim konstitusi.
Namun, sebelumnya Majelis Kehormatan MK menyatakan Anwar
Usman terbukti melanggar kode etik berat, dan memberhentikannya
sebagai ketua MK.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Ketua DPP Projo Budi Arie Setiadi (kanan) menyerahkan bendera relawan Projo kepada
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) pada acara deklarasi dukungan di
kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).
Badan Pemenangan Pilpres Relawan Pro Jokowi (Projo), Panel
Barus, juga menempatkan ini sebagai perbedaan pendapat “yang
wajar saja”.
“Saya percaya dan yakin pada Jokowi sampai detik ini. Bahwa Pak
Jokowi bersama kami, masih pada rel yang sama, membawa
Indonesia maju ke depan,” katanya.
Tuduhan politik dinasti terhadap Jokowi dan keluarganya
merupakan hal biasa yang terjadi menjelang pemilu, kata Panel.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Presiden Joko Widodo (tengah) berswafoto dengan sejumlah awak media dan panitia usai
menyampaikan keterangan pers hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).
Dalam pemilu dua periode sebelumnya, Jokowi juga tak luput dari
tuduhan lainnya seperti anggota komunis, berijazah palsu, dan
antek asing.
“Sekarang seperti itu lagi. Tuduhan-tuduhan itu muncul,” kata Panel
yang mengeklaim terdapat 5 juta simpatisan dan kader Projo yang
setia dengan Jokowi.
Gerakan ini mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024,
meskipun sempat terjadi pecah suara di internal.
Bagaimana ‘metamorfosis’ wajah politik
Jokowi?
Dosen komunikasi politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Nyarwi
Ahmad mengatakan setiap politikus “bermetamorfosis” sesuai
dengan posisi dan jabatan yang dimilikinya.
“Itu terjadi pada semua politikus, termasuk Jokowi,” katanya.
Berdasarkan pengamatan Nyarwi, saat awal duduk di kursi
presiden, Jokowi masih canggung melakukan manuver politik.
Tapi setelah merangkul kelompok elit politik yang berseberangan,
menjadikan Jokowi sebagai “aktor politik yang makin kuat di negeri
ini, termasuk keluarganya,” kata Nyarwi.
Pilpres 2014: awal menggemukkan koalisi
Jokowi disebut memberikan efek elektoral kepada parpol koalisi
pendukungnya, seperti PDIP di Pilpres 2014 saat melawan Prabowo
Subianto yang didukung Koalisi Merah Putih dengan kekuatan 63%
kursi parlemen.
Pemilu saat itu juga mematahkan mitos koalisi gemuk akan selalu
menang.
Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla memperoleh suara 53,15%, dan
rivalnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 46,85%.

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES


Keterangan gambar,
Setelah memenangkan Pilpres 2014, Jokowi dianggap sebagai 'man of the people'.
Kemenangan Jokowi di Pilpres 2014 dirayakan ribuan warga yang
berkumpul di Monas, Jakarta Pusat. Jokowi membawa program
Nawacita (Sembilan Agenda).
Nyarwi Ahmad yang juga menjabat direktur eksekutif Indonesian
Presidential Studies (IPS) mengatakan awal Jokowi duduk di kursi
RI-1, menjadi “sosok populis yang luar biasa”.
“Menjadi harapan dan tumpuan masyarakat,” katanya.
Baca Juga:

 #TrenSosial: 100 hari Jokowi-JK "direspon negatif"

 100 hari Presiden Jokowi 'bulan madu terburuk'?

 Galeri Foto Nasional Australia copot foto Jokowi


Selama memerintah bersama Jusuf Kalla sebagai wakil presiden,
tidak ada gejolak politik yang berarti. Jokowi-JK merangkul
sejumlah parpol yang semula berseberangan seperti Golkar, dan
PPP. Dengan demikian, pemerintahan Jokowi berjalan makin kuat
dan stabil.
Sejumlah tokoh militer di orde baru masuk dalam kabinetnya seperti
Wiranto dan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai menteri koordinator
bidang politik, hukum dan keamanan. Moeldoko juga dipilih menjadi
kepala kantor Istana sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.
Saat itu belum ada satu pun keluarga Jokowi yang benar-benar
bergabung dengan politik praktis. Kedua putranya, Gibran dan
Kaesang pada periode ini masing-masing fokus dengan usaha
kuliner martabak dan pisang goreng.

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES


Keterangan gambar,
Wiranto bersama Presiden Joko Widodo di sela-sela pelantikan menteri baru di Jakarta, hari
Rabu (27/07/2016).
Pria dalam keluarga Jokowi lainnya adalah menantunya, Bobby
Nasution, saat itu mengaku ingin fokus bisnis kedai kopi.
"Masih di dunia usaha dulu. Lebih fokus di dunia usaha dulu," kata
Bobby kepada media di penghujung 2018.
Dalam kesempatan lain, Gibran mengaku tidak tertarik berpolitik.
"Kalau jadi pebisnis, saya tertarik, tapi kalau politikus tidak,"
katanya, 11 Maret 2018 sebagaimana dikutip dari Tempo.
Jokowi juga mengatakan tidak memaksa anak-anaknya untuk terjun
dalam panggung politik praktis. Dalam satu kesempatan, ia berkata:
“anak-anak saya, saya berikan kebebasan penuh.”
SUMBER GAMBAR,FAJAR SODIQ
Keterangan gambar,
Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi, mengaku ikut bersaing
memperebutkan kursi wali kota Solo, tanpa bantuan ayahnya. Klaim ini diragukan analis
politik.
Tapi orang bisa berubah. Pada 2020 Gibran dan Bobby melenggang
ke panggung pilkada, dan menang masing-masing menjadi wali kota
Solo dan wali kota Medan.
Dalam wawancara dengan BBC, Jokowi menyangkal itu bagian dari
dinasti politik.
"Kalau ada keluarga, misalnya anak, yang berpartisipasi dalam
pilkada di daerah, itu rakyat yang menentukan, bukan Jokowi,"
katanya.
Kemenangan Pilpres 2019: oposisi tak berarti
Jokowi kembali menang pemilu melawan Prabowo Subianto yang
kali itu berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sementara, Jokowi
menggandeng Ma’ruf Amin sebagai kombinasi “saling melengkapi:
nasionalis religius” sekaligus figur yang dianggap bisa meraup suara
Nahdlatul Ulama.
Rekapitulasi KPU menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin
dengan perolehan suara 55,5% dan Prabowo-Sandi 44,5%. Jokowi
unggul di 21 provinsi melawan 13 provinsi.
Saat itu koalisi yang menyokong Jokowi makin gemuk, berkat
konsolidasi yang dibangun selama periode pertama dengan Golkar
dan PPP. Koalisi Indonesia Kerja (KIK) di bawah Jokowi yang juga
berisi PDIP, PKB dan NasDem menguasai kursi parlemen 60,69%.
SUMBER GAMBAR,BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Keterangan gambar,
Joko Widodo bertemu dengan Prabowo Subianto di stasiun MRT Lebak Bulus di awal-awal
pemenangan pilpres 2019.
Dominasi parlemen makin kuat setelah Jokowi merangkul Prabowo
sebagai menteri pertahanan, yang otomatis memasukkan Gerindra
dalam barisan koalisi dengan tambahan suara di parlemen 12,57%.
Belakangan, PAN dengan suara di parlemen 6,84%, juga masuk
barisan koalisi seiring dengan pengangkatan ketua umumnya,
Zulkifli Hasan sebagai menteri perdagangan.
Koalisi besar dengan suara parlemen 80% akhirnya menopang
pemerintahan Jokowi.
Meskipun terdapat parpol oposisi seperti Demokrat dan PKS, namun
analis politik mengatakan keberadaan mereka tidak cukup kuat
sebagai penyeimbang.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Calon presiden Prabowo Subianto menyapa pendukungnya usai menyerahkan syarat
pencalonan menjadi presiden dan wakil presiden di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU),
Jakarta, Rabu (25/10/2023). Sejumlah kalangan menilai sikap Jokowi lebih berat ke Prabowo.
Demokrasi gotong royong ala Jokowi
“Di negara lain mungkin sulit tapi inilah Indonesia. Demokrasi
Indonesia adalah demokrasi Pancasila, demokrasi gotong royong,”
kata Jokowi menjawab pertanyaan merangkul oposisi
dalam wawancara eksklusif Jokowi dengan BBC
Dalam satu analisis politik memproyeksikan kehadiran Prabowo
yang semula oposan menjadi bagian dari pemerintahan disebut
bakal melemahkan oposisi. Akibatnya, sistem pengawasan dan
keseimbangan pemerintahan ikut melempem.
Era "demokrasi gotong royong" ini diwarnai pelbagai demonstrasi
besar di Indonesia, di antaranya unjuk rasa menentang hasil pemilu
2019, termasuk menolak revisi Undang Undang KPK dan revisi UU
KUHP, serta anti rasisme di Papua.
SUMBER GAMBAR,NURPHOTO/GETTY IMAGES
Keterangan gambar,
Sejumlah mahasiswa berdemonstrasi di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, pada Selasa
(24/09/2019) untuk menentang pengesahan sejumlah RUU.
Data Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan
Komnas HAM menunjukan setidaknya 52 orang meninggal dan
ratusan lainnya ditangkap dalam demonstrasi yang diadakan
sepanjang tahun 2019. Hal yang disebut aktivis HAM “sangat
mengerikan” dan periode pasca reformasi yang paling banyak
menelan korban jiwa.
Polisi membantah laporan ini, dan mengatakan mayoritas korban
tewas “akibat rusuh”.
Setahun setelah Jokowi dilantik menjadi presiden, gilirang putra
sulungnya Gibran Rakabuming Raka, dan mantunya Bobby Nasution
masing-masing menang pilkada kota Solo dan Medan.
Dalam periode ini, aparat keamanan juga mengambil alih
penanganan kritik dari publik terhadap pemerintah “dengan
berlebihan”, Jokowi dituduh membangun politik dinasti, dan
memperluas konsolidasi elit politik apa yang disebut “oligarki”.
Gejolak politik yang terjadi saat itu membuat sebagian kalangan
mengkhawatirkan terjadinya ‘neo-orde baru’.
"Jokowi bisa mengkonsolidasikan kekuatan oligarki untuk
mendukung agenda-agendanya,” kata Nyarwi Ahmad.
SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES
Keterangan gambar,
YLBHI mencatat puluhan demonstran meninggal dalam sejumlah unjuk rasa yang terjadi di
Indonesia hingga Oktober 2019.
Ririn Sefsani menambahkan, wajah politik Jokowi yang paling
terbaca adalah saat merangkul Prabowo Subianto menjadi menteri
pertahanan.
Ririn mempertanyakan kebijakan itu, karena mantan menantu
Presiden Soeharto itu masih belum tuntas dengan kasus penculikan
aktivis 97-98.
“Kompromi demi menjaga Indonesia, demi mengurangi gesekan
sosial. Tapi di sisi lain, publik tidak dididik politik yang benar,”
katanya.
Sejumlah kebijakan yang kontroversial seperti UU KPK, RKUHP dan
menyusul UU Omnibus Law disahkan tanpa pertentangan yang
berarti di parlemen.
“Semua adalah musyawarah mufakat,” kata Ririn.
SUMBER GAMBAR,EKO SISWONO/ANADOLU AGENCY
Keterangan gambar,
Demonstran membentangkan berbagai poster sindiran untuk DPR dalam salah satu rangkaian
aksi September 2019.
Selain itu, ia menyebut “cara-cara represif” semakin kuat di periode
kedua Jokowi.
Hal ini ditandai dengan maraknya peretasan akun aktivis, konflik
agraria, kasus pemblokiran internet di Papua, ASN dilarang
mengkritik pemerintah, sampai makin banyak polisi dan militer
mendapat posisi di pemerintahan.
Namun, perlu dicatat, bahwa Jokowi tidak sendiri dalam mengatur
pemerintahan. Ia mendapat dukungan dari elit koalisi partai di
pemerintahan, yang juga tak bisa dilepaskan dari segala kebijakan-
kebijakan kontroversial.
Misalnya, pengesahan revisi UU KPK yang disetujui semua fraksi
DPR, dan Omnimbus Law Cipta Kerja oleh fraksi dari koalisi
pemerintahan, yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, PAN, PKB, PPP.
Jokowi berubah atau itu wajah politik
aslinya?
Periode kedua, Jokowi mampu memberi ruang kepada keluarga
untuk bermain dalam panggung politik, bukan hanya di daerah tapi
nasional.
"Jokowi termasuk presiden pascareformasi yang paling berhasil
memperkuat politik dinastinya," kata Nyarwi Ahmad, yang menyebut
Jokowi sebagai ketua dari sebagian para ketua partai politik di
pemerintahan.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (kiri)
mengecek kesiapan pasukan saat upacara HUT ke-78 TNI di Lapangan Silang Monumen
Nasional (Monas), Gambir, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Dengan jatah kursi menteri dan pejabat teras di BUMN yang
terdistribusi dengan baik untuk para pendukung dan parpol
pendukung pemerintahan, menjadikan “modal bisnis dan politik bagi
anak-anaknya untuk membangun jejaring yang lebih luas”.
“Termasuk berkontestasi dalam pilpres hari ini,” tambah Nyarwi.
Dibandingkan dengan presiden terdahulu, karir politik anak sulung
Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, terbilang cepat. Hanya butuh
waktu dua tahun sejak menjabat wali kota Solo untuk memperoleh
tiket bakal cawapres.
Sementara itu, Puan Maharani mendapuk kursi Ketua DPR pada
2019 - setidaknya butuh waktu 18 tahun sejak ibunya, Megawati
Soekarnoputri menjadi presiden Indonesia pada 2001.
Dan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjabat ketua Partai
Demokrat pada 2020 secara aklamasi. Setidaknya karir politik ini ia
capai setelah 16 tahun, sejak ayahnya SBY menjabat presiden ke-6
pada 2004.
SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES
Keterangan gambar,
Setidaknya 10 orang tewas dalam kerusuhan 21-23 Mei 2019 di Jakarta.
Cara mendengar kritik masyarakat berubah
Pengamat komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sri
Hastjarjo menilai perubahan yang menonjol dari Jokowi sejak awal
karirnya sebagai wali kota dan saat menjadi presiden adalah cara
mendengarkan persoalan di masyarakat.
“Salah satu yang monumental kan ketika mindah PKL dari
Banjarsari. Sampai berbulan-bulan negosiasi langsung dan bertemu
langsung, istilahnya dulu itu negosiasi makan.
"Sekarang nyaris kok yang itu sudah tidak ada ya. Langsung
diputuskan, terkesan tidak lagi mendengarkan suara,” ujar dia.
Baca Juga:

 Prabowo umumkan Gibran sebagai bakal cawapres, apa saja


konsekuensi politik hingga hukumnya?

 Apa saja ‘kejanggalan dan kronologi keanehan’ putusan


Mahkamah Konstitusi soal batas usia capres?

 Relawan Projo dukung Prabowo: Apa kepentingan Jokowi jika


dukung Prabowo?

Dalam polemik yang terjadi belakangan ini mengenai putusan MK


yang memberi jalan bagi Gibran mendampingi Prabowo sebagai
bakal cawapres, Jokowi “seolah membiarkan” suara masyarakat,
tambah Sri.
“Apalagi soal kasus yang terakhir MK itu kan sepertinya sudah tidak
mau mendengarkan apapun yang dikatakan oleh publik,” katanya.
Pergeseran wajah demokratis ke otoritarianisme
Banyaknya kebijakan kontroversial disahkan tanpa
mempertimbangkan suara yang bermakna, termasuk putusan MK
baru-baru ini, menunjukkan pergeseran arah pemerintahan dari
demokrasi menuju otoritarianisme, kata Devi Darmawan, peneliti
Pusat Riset Politik dari BRIN.
“[Sekarang ini] adalah gerakan oleh elit politik. Politik sangat
dipengaruhi oleh elit, tidak lagi rakyat yang menentukan,” kata Devi.
Kondisi ini, tambah Devi, sangat bergantung dari pemimpin sebuah
negara.
“Semakin demokrat leader (pemimpin), wajah politik kita semakin
demokratis,” katanya.

Dalam satu wawancara eksklusif dengan BBC, Jokowi mengaku


dirinya masih seperti yang dulu.
Saat ditanya apakah Anda masih menempatkan diri sebagai ‘wong
cilik’, ikon demokrasi dan memenuhi harapan itu?
"Ya, sampai saat ini Jokowi juga masih tetap seperti ini (tertawa),
tidak berubah. Dan ya, terserah juga penilaian dari
masyarakat," kata Jokowi.
Menurut Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas
Indonesia, Hurriyah, Jokowi memang tidak berubah.
"Beliau memang terlihat polos, tapi beliau ini politisi yang ulung.
Justru dengan gayanya itu (polos), dia adalah politisi ulung,"
katanya.
SUMBER GAMBAR,ANTARAFOTO
Keterangan gambar,
Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI)
membawa poster tolak politik dinasti dalam unjuk rasa di Kawasan Patung Arjuna Wijaya,
Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Keulungan Jokowi, menurut Hurriyah, salah satunya diwujudkan
dengan mempersiapkan regenerasi, walau dia sendiri dipersepsikan
sebagai antitesa dari semua hal buruk di Orde Baru, termasuk
dinasti politik.
"Sebenarnya yang dilakukan Jokowi hanyalah mengikuti,
meneruskan, tradisi yang sudah berjalan lama, sejak masa
reformasi," kata Hurriyah.
Terlepas dari kritik jelang masa purnabaktinya, Jokowi setidaknya
telah menjadi presiden pertama di era reformasi yang atas nama
negara mengakui pelanggaran HAM berat di masa lalu - meskipun
pada prosesnya ditantang untuk menyeret para pelaku ke
pengadilan.
Sementara itu, Indeks Demokrasi Indonesia versi Economist
Intelligence Unit (EIU), dalam periode satu dekade terakhir, masuk
kategori flawed democracy atau "demokrasi yang cacat" dengan angka
cenderung stagnan. Terakhir, angkanya 6,71 (2022).

Anda mungkin juga menyukai